Anda di halaman 1dari 23

Tutor : Wawan Kurniawan, S.Pd., M.Si.

KONSEP HAM DALAM UUD 1945


DAN
KONSEP PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA
Konsep Hak Asasi Manusia (HAM)
dalam Undang-Undang Dasar 1945
Pengertian HAM
Deklarasi Universal HAM 10 Desember 1948
HAM yaitu pengakuan harkat dan martabat
manusia yang menyatu dalam diri manusia yang
meliputi kebebasan, keadilan dan perdamaian
dunia.

UU RI No. 39 Tahun 1999 HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada
pasal 1 ayat (1) hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan anugerah-Nya wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh
negara, hukum, dan pemerintah dan setiap orang demi
kehormatan dan perlindungan harkat dan martabat
manusia.
Pengertian HAM
Ciri-ciri HAM

1. Kodrat
2. Hakiki
3. Universal
4. Tidak dapat dicabut
5. Tidak dapat dibagi
Nilai-nilai Dasar HAM
UUD 1945 memuat aturan-aturan pokok tentang HAM,
sedangkan aturan operasional dibentuk:
1. Pasal 28 UUD 1945 (A-J): Kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat

2. Pasal 29 UUD 1945: Hak memeluk agama

3. Pasal 30 UUD 1945: Hak usaha pertahanan dan keamanan negara

4. Pasal 31 UUD 1945: Hak mendapat pendidikan

Pasal-Pasal mengenai HAM


5. Pasal 32 UUD 1945: Negara menjamin kebebasan memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budaya

6. Pasal 33 UUD 1945: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas


dasar asas kekeluargaan

7. Pasal 34 UUD 1945: Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh
negara.

Pasal-Pasal mengenai HAM


HAM dalam Pembukaan UUD 1945

Alinea pertama Alinea keempat

Kemerdekaan adalah hak segala Tertuang dalam rumusan dasar Negara:

bangsa, dan oleh sebab itu maka 1. Sila Ke-1

penjajahan di atas dunia harus 2. Sila Ke-2

dihapuskan karena tidak sesuai dengan 3. Sila Ke-3

perikemanusiaan dan perikeadilan. 4. Sila Ke-4


5. Sila Ke-5
HAM dalam UU RI No. 39 Tahun 1999

1. Hak untuk hidup; 6. Hak atas rasa aman;


2. Hak berkeluarga dan melanjutkan 7. Hak atas kesejahteraan;
keturunan; 8. Hak turut serta dalam pemerintahan;
3. Hak mengembangkan diri; 9. Hak wanita;
4. Hak memperoleh keadilan; 10. Hak anak.
5. Hak kebebasan pribadi;
1. Pembersihan PKI (1965-1966)
2. Tragedi Talangsari (1989)
3. Pembunuhan Marsinah (1993)
4. Tragedi Trisakti (1998)
5. Penculikan Aktivis 97/98 (1997-1998)
6. Pembunuhan Munir (2004)
Konsep Penegakan Hukum di
Indonesia
❑ Prof. Mr. Dr. I.J. van Apeldoorn
❑ Kisch, Mr. Dr.
❑ Prof. Sudiran,
❑ Grotius, Hukum juga dapat didefinisikan sebagai
❑ Prof. Soediman Kartohadiprodjo himpunan peraturan-peraturan hidup yang
bersifat memaksa, berisikan suatu perintah,
larangan atau izin untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu serta dengan maksud untuk
mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat.

Hukum meliputi beberapa unsur, yaitu:

a. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat.


b. Peraturan diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib.
c. Peraturan itu bersifat memaksa.
d. Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas.
Konsep Negara Hukum Menurut Para Ahli

Negara hukum adalah negara yang berlandaskan hukum dan


keadilan bagi warganya. Segala sikap, tingkah laku dan
perbuatan dilakukan oleh warga negara harus berdasarkan
hukum.

Immanuel Kant → “Nachtwakerstaat” (Negara penjaga malam).

F.J. Stahl → “Welvaarstaat” (Negara Kesejahteraan)


Prof. Dr. Sudargo Gautama, SH. mengemukakan 3 ciri Konsepsi Negara hukum yang dikemukakan oleh F.J.
Staahl adalah “Negara Kesejahteraan” atau Welvaarstaat
atau unsur-unsur dari negara hukum, yaitu: (Belanda), Social Service State (Inggris). Beliau
a. Terdapat pembatasan kekuatan negara terhadap mengatakan sebagai elemen dari Negara hukum, antara
lain:
perorangan; 1) Adanya jaminan atau hak dasar manusia
b. Asas legalitas; 2) Adanya pembagian kekuasaan

c. Pemisahan kekuasaan. 3) Pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan hukum


4) Adanya peradilan administrasi negara

A.V. Dicey yang menganut sistem Anglo Saxon, yaitu “the rule of law”
konsep Negara hukum menurutnya mengandung 3 unsur penting :
a) Supremacy of law;
b) Equality before the law;
c) Human rights.
Ciri-ciri dan Macam-macam Pembagian Hukum

Macam-macam
Ciri-ciri Hukum
Pembagian Hukum
a. Adanya perintah dan/atau 1. Hukum menurut sumbernya
larangan; 2. Hukum menurut bentuknya
b. Perintah dan/atau larangan
itu harus ditaati oleh semua 3. Hukum menurut tempat berlakunya
orang.
4. Hukum menurut berlakunya
5. Hukum cara mempertahankan, menurut fungsinya
6. Hukum menurut sifat atau daya kerjanya atau
sanksinya
7. Hukum menurut isinya
Hukum Normatif – Hukum Ideal – Hukum Wajar
(Zinsheimer, buku Rechtsociologie)

1. Hukum Normatif, Hukum yang nampak dalam peraturan perundangan serta juga hukum
yang tidak tertulis dalam peraturan perundangan

2. Hukum Ideal, Hukum yang dicita-citakan. Hukum ini ialah hukum yang dupat
memenuhi perasaan keadilan semua bangsa di seluruh dunia dan benar-benar objektif.
3. Hukum Wajar, Tidak jarang hukum yang nampak sehari-hari menyimpang dari hukum
normative (yang tercantum alam peraturan perundang-undangan) karena tidak diambil
tindakan oleh alat-alat kekuasaan pemerintah.
Peraturan Norma
Hukum
Sanksi

Kepolisian
lembaga penegakan Kejaksaan
hukum (low inforcers)
Kehakiman

Lembaga Penasihat atau


Penuntut Hukum
Pasal 10 ayat (1) UU No. 14/1970

pokok-pokok kekuasaan kehakiman ditegaskan kekuasaan kehakiman


dilaksanakan oleh badan pengadilan dalam empat lingkungan
Kasus-kasus yang Berkaitan dengan Hukum

Kasus Pencurian Uang melalui ATM

Kasus Perampokan

Anda mungkin juga menyukai