PENDAHULUAN
Oleh :
Kelompok 1
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah tentang manusia sebagai objek dan subjek iptek.
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada dosen yang sudah memberi tugas untuk
makalah ini dan para pembaca.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
DAPTAR ISI
2
Kata pengantar.........................................................................................................i
Daptar isi..................................................................................................................ii
Bab l pendahuluan...................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................4
Bab ll Pembahasan.................................................................................................5
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum Pidana merupakan bagian dari ranah hukum publik. Hukum Pidana di
Indonesia diatur secara umum dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP),
yang merupakan peninggalan zaman penjajahan Belanda. KUHP merupakan lex
generalis bagi pengaturan hukum pidana di Indonesia, dimana asas-asas umum
termuat dan menjadi dasar bagi semua ketentuan pidana yang diatur di luar
KUHP.Undang-undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional mengamanatkan
asas setiap warga negara sama kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan. Hal
ini tidak terbukti dengan adanya ketidakseimbangan antara perlindungan hukum
antara perlindungan korban kejahatan dengan pelaku kejahatan karena masih
sedikitnya hak-hak korban kejahatan diatur pada perundang-undangan nasional.
Segala aktivitas manusia dalam segala aspek kehidupan sosial, politik, dan
ekonomi dapat menjadi sebab terjadinya kejahatan. Kejahatan akan selalu hadir
dalam kehidupan ataupun lingkungan sekitar, sehingga diperlukan upaya untuk
menanganinya. Dengan upaya penanggulangan kejahatan, diharapkan dapat
menekan baik dari kualitas maupun kuantitasnya hingga pada titik yang paling
rendah sesuai dengan keadaannya.
4
4. Mengetahui berapa Pembagian Hukum Pidana Umum dan Hukum Pidana khusus
BAB II
PEMBAHASAN
Hukum pidana adalah bagian dari keseluruhan hukum yang berlaku di suatu
negara yang mengadakan dasar-dasar dan mengatur ketentuan tentang perbuatan
5
yang tidak boleh dilakukan, dilarang yang disertai ancaman pidana bagi barang siapa
yang melakukan. Kapan dan dalam hal apa kepada mereka yang telah melanggar
larangan itu dapat dikenakan sanksi pidana dan dengan cara bagaimana pengenaan
pidana itu dapat dilaksanakan
C.S.T. Kansil dalam bukunya Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia (hal.
257) juga memberikan definisi hukum pidana, yaitu:
Hukum pidana dapat dinyatakan merupakan hukum yang bersifat publik, yaltu
hubungan hukum yang teratur dan titik beratnya tidak berada pada kepentingan
6
seseorang individu yang ¡nconcreto secara langsung dirugikan, melainkan terserah
kepada pemerintah (aparatur penegak hukum) sebagai waku dan kepentingan
umum”. Seperti dikemukakan oleh beberapa pakar, antara lain:
Berdasarkan beberapa pandangan para pakar di atas, maka jelaslah bahwa hukum
pidana adalah hukum public, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara individu
dengan Negara dan masyarakat, dan hukum pidana itu dilaksanakan untuk
kepentingan umum (public).
Ditinjau dan sifatnya, maka ilmu hukum pidana itu bersifat dogmatis, yang
dituangkan dalam kata-kata hukum. Untuk mendapat kejelasan tentang apa-apa
yang dimaksud oleh kata-kata itu, maka diperlukan adanya penafsiran hukum.
Selanjutnya objek ilmu hukum pidana adalah hukum pidana positif.
7
Salah satu tujuan hukum pidana yang paling mendasar adalah memperbaiki
orang-orang yang sudah melakukan kejahatan agar tidak mengulangi perbuatannya.
Yang mana hukum menjadi keharusan dalam kehidupan bangsa dan negara, karena
hukum dapat menciptakan ketertiban serta keadilan pada masyarakat. Adapaun
Tujuan Hukum Pidana antara lain adalah Sebagai berikut :
8
Pembagian hukum pidana yang lain adalah hukum pidana umum dan hukum
pidana khusus. Hukum pidana umum adalah hukum pidana yang ditujukan dan
berlaku untuk semua warga Negara sebagai subjek hukum tanpa membeda-bedakan
kualitas pribadi subjek hukum tertentu.
Materiil hukum pidana umum ini bersumber pada KUHP dan formil hukum
pidana umum bersumber pada KUHAP. Selain hukum pidana umum ini, ada juga
yang disebut sebagai hukum pidana khusus. Pembagian hukum pidana khusus dapat
didasarkan atas dasar subjek hukumnya maupun atas dasar pengaturannya. Dilihat
dari subjek hukumnya, hukum pidana khusus adalah hukum pidana yang dibentuk
oleh negara hanya dikhususkan berlaku bagi subjek hukum tertentu saja, misalnya.
hukum pidana militer.
Hukum pidana militer merupakan hukum pidana khusus yang tertua di dunia
yang hanya diperuntukkan bagi mereka yang menjadi anggota militer aktif. Hukum
pidana militer ini dituangkan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer
(KUHPM). Pelanggaran terhadap KUHPM juga tidak diadili di lingkungan peradilan
umum melainkan diadili di lingkungan peradilan militer Dilihat dari pengaturannya,
hukum pidana khusus adalah ketentuanketentuan hukum pidana yang secara
materiial menyimpang dari KUHP atau secara formil menyimpang dari KUHAP. Atas
dasar pengaturan tersebut, hukum pidana khusus dibagi menjadi dua bagian yaitu
hukum pidana khusus dalam undang-undang pidana dan hukum pidana khusus
bukan dalam
undang-undang pidana.
9
undangnya disebut sebagai hukum pidana khusus.Keberlakuan hukum pidana khusus
ini didasarkan pada asas lex specialis derogat legi generali atau hukum khusus
mengesampingkan hukum umum. Adanya tindak pidana khusus disebabkan
perkembangan jaman sehingga kejahatan-kejahatan yang dilakukan semakin canggih
dengan modus operandi (cara melakukan kejahatan) yang rumit dan kompleks.
10
dalam UndangUndang Tentang Perbankan yang juga memuat ketentuan pidana
materiil yang berbeda dengan ketentuan pidana dalam KUHP, sedangkan ketentuan
formil dalam undang-undang tersebut sama dengan KUHAP.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
hukum pidana merupakan ketentuan yang mengatur tindakan apa yang tidak boleh
dilakukan, dimana saat tindakan tersebut dilakukan terdapat sanksi bagi orang yang
melakukannya. Hukum pidana juga ditujukan untuk kepentingan umum. Hukum
pidana dapat dinyatakan merupakan hukum yang bersifat publik, yaltu hubungan
hukum yang teratur dan titik beratnya tidak berada pada kepentingan seseorang
individu yang ¡nconcreto secara langsung dirugikan, melainkan terserah kepada
pemerintah (aparatur penegak hukum) sebagai waku dan kepentingan umum.alah
satu tujuan hukum pidana yang paling mendasar adalah memperbaiki orang-orang
yang sudah melakukan kejahatan agar tidak mengulangi perbuatannya
11
Saran
. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan baik berupa penulisan maupun
pembahasan di atas karena keterbatasan pengetahuan. Kiranya kritik dan saran yang
membangun sangat kami perlukan untuk perbaikan penulisan makalah ini ke depan.
Sekian, dan Terima Kasih.
DAPTAR PUSTAKA
1..T. Kansil dalam bukunya Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia (hal.
257)
12
2.Selain itu, Moeljatno, yang dikutip oleh Eddy O.S. Hiariej dalam bukunya Prinsip-
prinsip Hukum Pidana,
3.https://www.plengdut.com/2019/09/internasional-pidana-dan-nasional-lokal-
hukum-tertulis-tidak-tertulis-khusus-umum-formil-materiil-pidana-hukum-
pembagian.html?m=1
4.
13