Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dina Filza Irsalina

Prodi : D3 Keperawatan Tk 1

Nim : 202013016

Pengertian Inflamasi

Inflamasi adalah salah satu respon protektif terhadap cedera atau kerusakan jaringan dengan cara
menghancurkan, mengurangi, atau mengurung agen atau senyawa asing yang masuk untuk
mempertahankan homeostasis tubuh dan membuang sel dan jaringan nekrotik yang diakibatkan oleh
kerusakan sel.

a. Rubor (Kemerahan)

Rubor terjadi pada tahap pertama dari proses inflamasi yang terjadi karena darah terkumpul di daerah
jaringan yang cedera akibat dari pelepasan mediator kimia tubuh (kinin, prostaglandin, histamin). Ketika
reaksi radang timbul maka pembuluh darah melebar (vasodilatasi pembuluh darah) sehingga lebih
banyak darah yang mengalir ke dalam jaringan yang cedera.

b. Tumor (Pembengkakan)

Tumor merupakan tahap kedua dari inflamasi yang ditandai adanya aliran plasma ke daerah jaringan
yang cedera. Gejala paling nyata pada peradangan adalah pembengkakan yang disebabkan oleh
terjadinya peningkatan permeabilitas kapiler, adanya peningkatan aliran darah dan cairan ke jaringan
yang mengalami cedera sehingga protein plasma dapat keluar dari pembuluh darah ke ruang
interstitium.

c. Kalor (Panas)

Rasa panas dan warna kemerahan terjadi secara bersamaan. Dimana rasa panas disebabkan karena
jumlah darah lebih banyak di tempat radang daripada di daerah lain di sekitar radang. Fenomena panas
ini terjadi bila terjadi di permukaan kulit. Sedangkan bila terjadi jauh di dalam tubuh tidak dapat kita
lihat dan rasakan.

d. Dolor (Nyeri)

Rasa sakit akibat radang dapat disebabkan beberapa hal:

1. Adanya peregangan jaringan akibat adanya edema sehingga terjadi peningkatan tekanan lokal yang
dapat menimbulkan rasa nyeri.

2. Adanya pengeluaran zat-zat kimia atau mediator nyeri seperti prostaglandin, histamin, bradikinin
yang dapat merangsang saraf-saraf perifer di sekitar radang sehingga dirasakan nyeri.
e. Fungsiolaesa

Fungsiolaesa, kenyataan adanya perubahan, gangguan, kegagalan fungsi telah diketahui, pada daerah
yang bengkak dan sakit disertai adanya sirkulasi yang abnormal akibat penumpukan dan aliran darah
yang meningkat juga menghasilkan lingkungan lokal yang abnormal sehingga tentu saja jaringan yang
terinflamasi tersebut tidak berfungsi secara normal.

Jenis-jenis Inflamasi

a. Inflamasi akut

Inflamasi akut adalah inflamasi yang berlangsung relatif singkat, dari beberapa menit sampai beberapa
hari, dan ditandai dengan eksudasi cairan dan protein plasma serta akumulasi leukosit neutrofilik yang
menonjol.

b. Inflamasi kronik

Inflamasi kronik terjadi karena rangsang yang menetap, seringkali selama beberapa minggu atau bulan,
menyebabkan infiltrasi sel-sel mononuklear dan proliferasi fibroblast. Inflamasi kronik dapat timbul
melalui satu atau dua jalan, dapat juga timbul mengikuti proses inflamasi akut atau responnya sejak
awal bersifat kronis.
Obat Anti Inflamasi

Pengobatan inflamasi mempunyai dua tujuan, yaitu;

1) meringankan gejala dan mempertahankan fungsi

2) memperlambat atau menghambat proses perusakan jaringan

Berdasarkan mekanisme kerjanya terdapat dua jenis obat anti inflamasi, yaitu:

a. Anti Inflamasi Steroid

Obat anti inflamasi golongan steroida bekerja menghambat sintesis prostaglandin dengan cara
menghambat enzim fosfolipase, sehingga fosfolipid yang berada pada membran sel tidak dapat diubah
menjadi asam arakidonat. Contoh obat anti inflamasi steroid adalah deksametason, betametason dan
hidrokortison.

b. Anti Inflamasi Non Steroid (NSAID)

Obat analgesik antipiretik serta obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID) merupakan suatu kelompok obat
yang heterogen, bahkan beberapa obat sangat berbeda secara kimiawi.
Gambar proses inflamasi

Gambar inflamasi akut dan kronik

Anda mungkin juga menyukai