Anda di halaman 1dari 40

MANAJEMEN CAIRAN & ELEKTROLIT

BY : MUHAMMAD ISMAIL
Muhammad Ismail, S.Kep.,Ns
1. Tempat tanggal lahir: Gerung, 02-01-1986
2. Riwayat Pendidikan dan Pelatihan:
• D3 Keperawatan STIKES YARSI Mataram 2007
• S1 Kep, Ners STIKES YARSI Mataram2017
• PelartihanICU komprehensif tahun2012
• TOT Keperawatankritis 2018
• Pelatihan Manajemen RuangRawattahun2016
• Pelatihan Asesor Kompetensitahun2017
• Pelatihan KomiteKeperawatan tahun2019
• PelatihanVentilasiMekaniktahun2019
3. Riwayat Pekerjaan dan organisasi:
• Perawat IGD tahun 2011-2013
• Perawat Ruang ICU th 2013 - 2016
• Kepala Ruang ICU tahun 2016 – sekarang
• Ketua Komite Keperawatan RSUD Patut Patuh Patju tahun
2016 – sekarang.
• Trainer Code Blue RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat
• Sekretaris HIPERCCI NTB tahun 2018-2023
• Pengurus DPW PPNI Bidang Pelayanan
4. HP: 081907183313 email: icu.ismail@gmail.com
PENDAHULUAN

 Air beserta unsur – unsur didalamnya yang


diperlukan untuk kesehatan sel.
 Cairan tubuh mrp larutan yg tdr air & zat terlarut
 Pd pria :60%BB, wanita:50%BB, anak :75%BB,
Lansia: 45-50%BB
 Dipengaruhi asupan, distribusi, haluaran air &
elektrolit, kerja fungsi renal & paru2
 Komposisi Cairan tubuh : Elektrolit, Mineral, Sel.
- FISIOLOGI CAIRAN TUBUH -
 TBF
Laki - laki dewasa
55 % - 60 %

 Total Body Fluid


Perempuan dewasa
50 % - 55 %

3
FUNGSI CAIRAN BAGI
TUBUH

1. Mempertahankan panas tubuh dan


pengaturan temperatur tubuh
2 . Transportasi : nutrien , partikel
kimiawi , partikel darah , energi ,
hormon , hasil sisa metabolisme .
3 . Pembentuk struktur tubuh
4 . Mempertahankan tekanan
hidrostatik dalam sistim
kardiovaskuler .

4
DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH

Cairan Tubuh
60 %

Cairan Cairan
Ekstraseluler Intraseluler
20 % 40 %

Cairan
Plasma Interstitial Membran Sel
darah 5 %
15 %
ELEKTROLIT
 Unsur/senyawa yg jika melebur/larut di dlm
air/pelarut akan pecah mjd ion & mampu membawa
muatan listrik.
 Kation : Elektrolit yg b’muatan (+)= Na, K, Ca, Mg
 Anion : Elektrolit yg b’muatan (-)= Cl, HCO3, SO4
 Berfungsi utk fungsi Neuromuskuler &
keseimbangan asam basa
Mekanisme Pergerakan Cairan Tubuh

 Cairan dan elektrolit dalam tubuh selalu bergerak di antara


ketiga kompartemen cairan tersebut yaitu intraseluler,
interstisial, dan intravaskuler.
 Pergerakan cairan dan elektrolit harus dipertahankan dalam
keadaan seimbang.
 Secara garis besar pergerakan cairan dan elektrolit terbagi atas
beberapa aspek, al:
a. Plasma, yg didalamnya mengandung O2 dan nutrien
bergerak keseluruh tubuh dalam sirkulasi.
b. Cairan interstisial beserta komponennya bergerak di antara
kapiler darah dan sel.
c. Cairan dari interstisial bergerak ke dalam sel.
PERGERAKAN CAIRAN TUBUH
 DIFUSI
 OSMOSIS
 FILTRASI
 TRANSPOR AKTIF
DIFUSI
• Merupakan pengaliran larutan dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi lebih
rendah dan hasil akhir dari proses Difusi
adalah konsentrasi dikedua kompartmen
menjadi sama.
• Larutan tersebut adalah zat-zat atau
partikel-partikel yang berada dalam cairan
seperti: glukosa, elektrolit, O2, dll.
• Ex: pergerakan O2 dari kapiler darah ke
sel.
OSMOSIS
Merupakan gerakan air melewati membran semipermeabel
dari area dengan konsentrasi zat terlarut rendah ke area
dengan konsentrasi terlarut lebih tinggi.
Tekanan osmotik merupakan tekanan hidrostatik diperlukan
untuk mengehentikan aliran osmotik air.
Pada osmosis biasanya perpindahan terjadi hanya satu arah
karena yang bergerak adalah air.
Tujuan omosis adalah: melarutkan zat terlarut (solute) sampai
terjadi ekuilibrium pada kedua larutan.
Kekuatan osmosis bergantung pada konsentrasi solute di
dalam larutan, suhu larutan, muatan listrik solute, dan
perbedaan tekanan osmotik.
OSMOSIS

Tekanan osmosis bergantung pada konsentrasi molekul di


dalam larutan, bila konsentrasi molekulnya tinggi maka
tekanan osmosis dalam larutan tersebut tinggi sehingga air
akan masuk tertarik dalam larutan tersebut.
Tekanan osmotik larutan disebut juga osmolalitas.
Proses osmosis ini sering terjadi antara cairan intra-
vaskuler dengan cairan ektsra-vaskuler.
Ex. Osmosis air dari interstitial ke venule bersamaan
dengan perpindahan karbondioksida dengan urea dan
sampah metabolisme lainnya untuk diekskresi oleh tubuh.
FILTRASI
 Tekanan filtrasi merupakan cara lain di mana air dan partikel-
partikel bergerak melawati membran.
 Gerakan ini terjdi akibat bobot antara tekanan cairan lebih besar
pada suatu sisi membran dibandingkan dengan sisi lain. Bobot
Antara tekanan cairan ini disebut hidrostatik.
 Dengan demikian dapat dikatakan filtrasi terjadi dari daerah yang
tekanan hidrostatiknya tinggi ke daerah yang tekanan
hidrostatiknya rendah.
 Ex. Bergeraknya air dan solute dari intravaskuler ke interstitial
terjadi karena tekanan hidrostatik pada intravaskuler tinggi
dibandingkan dengan tekanan pada interstitial. Dengan demikian
air beserta O2, nutrien, glukosa, dan solute lainnya dapat keluar
dari intravaskuler masuk ke interstitial, lalu ke sel.
TRANSPOR AKTIF

 Pada transpor aktif, zat-zat dapat bergerak


melewati membran sel dari larutan yang
konsentrasinya rendah ke konsentrasinya tinggi
dengan memakai energi.
 Transport aktif berguna untuk keseimbangan
elektrolit.
 Ex. Proses pompa natrium dan kalium di mana
kalium di pompa masuk ke dalam sel dan natrium
di pompa ke luar sel.
RUMUS KESEIMBANGAN CAIRAN & ELEKTROLIT

Rumus : INTAKE – OUTPUT

Rumus IWL
Dewasa : 15 cc/kgbb/hari
Anak : (30-umur)BB
24 (jam)
CONTOH

JAWABAN
Intake :
Cairan infuse : 360
Diet Cair : 150
510
Ny. X dengan BB: 50 kg di rawat di ruang ICU dengan
Output:
diagnosa medis Sepsis mendapatkan terapi cairan RL: 20
Urine : 320
IWL =15x50:24 : 31,25/jam
tpm, diet cair 150 cc/6 jam, urine outputnya 320 cc/6 jam,
berapakah Balance Cairan pasien tersebut dalam 6 jam?
Balance Cairan :
510 – 320 -187,5 = + 2,5 cc
KLASIFIKASI PERUBAHAN CAIRAN TUBUH

Gangguan cairan tubuh dibagi 3


bentuk, yaitu Perubahan :
1. Volume
2. Konsentrasi
3. Komposisi
Ketiga gangguan itu punya hubungan
erat, bisa terjadi bersamaan
Gangguan/Ketidakseimbangaan Cairan

1. Hipovolemik :
* Dehidrasi :- Puasa lama, muntah2,
diare, peritonitis, ileus
obstruktif
* Hipovolemik : perdarahan akut,
combustio
2. Hipervolemik :
* Overload : Tx cairan berlebihan
* Intoksikasi air:Tx cairan hipotonis berlebihan
Prinsip Pemberian Cairan

Menggunakan Cairan Yang Sesuai


dengan Cairan Tubuh Yang Defisit.
Secepat Mungkin Mencapai
Normovolumia Intravaskuler
Treat By Monitoring & Titration Dose
By Response
Mempertahankan Normovolumia &
Hindari Kelebihan Cairan
FLUID VOLUME THERAPY

PEMBERIAN INFUS

Drug solution

TERAPI CAIRAN

RESUSITASI KOREKSI
RUMATAN

ELEKTROLIT NUTRISI
KRISTALOID KOLOID

Memelihara
Menggantikan kehilangan Memelihara keseimbangan jalur IV
akut cairan tubuh cairan tubuh dan nutrisi
JENIS CAIRAN

Koloid Kristaloid Cairan lain

Natural Albumin NaCl 0.9% Glucose 5%

Dextran Ringer Solution Mannitol


Syntetis
Ringer Lactate Electrolyte
Gelatin
Ringer Acetate concentrates
HES
( Hydroxyethyl starch ) Ringerfundin® etc.

Kristaloid: jenis cairan sejati


Koloid: merupakan larutan yang terdiri dari
merupakan cairan yang terdiri dari elektrolit
yang terdiri dari
konsentrasi
elektrolit & elektrolit.
tinggi .
makromolekul
MEKANISME CAIRAN KRISTALOID

 Cairan kristaloid berpindah dari intravaskuler 


interstisial , kemudian didistribusikan ke
komparteman ekstravaskular

 Hanya 25 % cairan dari pemberian awal yang tetap


berada di intravaskuler , sehingga membutuhkan
volume 3-4x dari volume plasma yang hilang .

 Pemberian cairan kristaloid untuk meningkatkan


volume ekstrasel

 Pemberian cairan kristaloid berlebihan dapat


menyebabkan edema otak dan tekanan intrakranial .
CAIRAN KRISTALOID

HIPOTONIS

ISOTONIS

HIPERTONIS

30
Isotonic Fluid

Infus dengan tekanan yang sama


seperti cairan tubuh. Cairan ini
menetap dalam Cairan
Ekstraselluler (osmolaritas 290-
310 mOsm/L)

Contoh : Normal Saline (NaCL 0,9


%), Ringer Laktat (RL), Ringer
Asetat, Ringerfundin, Glucose 5%
ISOTONIS
 Osmolaritasnya hampir sama
dengan plasma (290 -310 mOsm /L).

 Bertahan di dalam intravaskuler dan


kemudian berpindah ke
interstitial /intrasel secara seimbang

 Contoh : NS,RL,G5,Ringerfundin
Hypotonic Fluids

 Infus dengan tekanan osmotik


lebih rendah dari cairan tubuh
(osmolaritas dibawah 250
mOsm/L)

 Contoh : larutan 2,5%


dextrose in water.
HIPOTONIS

 Osmolaritas cairan < 240 mOsm /L


 Cairan akan berpindah dari intravaskuler ke interstitial & intrasel

 Resiko Hemolisis
 Contoh : NaCl 0,45 % , Ringer Asetat
Hypertonic Fluids

 Infus dengan tekanan


osmotik lebih tinggi dari
plasma darah dimana
air keluar dari
Intraselluler dan masuk
ke dalam plasma
(osmolaritas diatas 375
mOsm/L).

 Contoh; NaCl 3 %,
Glucose 10%, Dextrose
50 %
JENIS CAIRAN KOLOID

KOLOID

Non
Protein Protein

Human Serum Cairan Gelatin Starches : Dextran :


gelofusine ( Gelafundin , Hemohes 6 % Dextran 40 in NS ,
Lipofundin ) Hemohes 10% , dextran 70 % in D5 %
Pentastarch 10 %
Colloid

 Mengandung albumin dalam plasma


 Cukup lama dalam intravaskuler ( 3-6 jam )
 Volume yang di berikan sama dengan volume darah
 Memiliki sifat protein plasma sehingga cenderung
tidak keluar dari membrane
 Contoh : Gelofusine, HES ( Hydroxyetyl starches ),
Dextran, Gelatin
PEMILIHAN CAIRAN
Jenis cairan keuntungan KERUGIAN
Kristaloid Komposisi elektrolit seimbang Butuh volume besar
Buffer lactat/asetat Menurunkan tekanan onkotik
plasma
Cara pemberian mudah Mudah terjadi kelebihan cairan
Tidak ada gangguan hemostasis Resiko edema
Efek diuresis baik Resiko hyponatremi
Harga murah
Koloid Persistensi intravaskuler tinggi Resiko kelebihan cairan
Waktu resisten lebih singkat Efek samping hemostasis
Volume cairan tidak besar Harga mahal
Resiko edema lebih kecil
PERANAN PERAWAT DALAM KEBUTUHAN CAIRAN

PERANAN PERAWAT DALAM KEBUTUHAN CAIRAN

1. Perawat cepat tanggap dan cakap


dalam mengatasi
ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit .

2 . Pemasangan cairan infus sesuai


dengan kondisi penyakit pasien .

3. Melakukan monitoring pemantauan


kebutuhan cairan .

.
Nurse Monitoring

 Tanda –tanda Overload


 Perubahan hemodinamik
 Keluaran Urine
 Nilai CVP
 Capillary Refill
 Tanda-tanda edema
PENILAIAN KLINIS KEBUTUHAN CAIRAN

Nadi ada dan penuh berarti volume sirkulasi adekuat

Ekstremitas (telapak tangan /kaki) kemerahan /pink dan Capillary


Refill Time kembali cepat < 2 detik berati sirkulasi adekuat

Edema perifer dan ronki paru mungkin terjadi hipervolumia

Takikardi saat istirahat , tekanan darah menurun bisa jadi


sirkulasi abnormal

Turgor kulit menurun , mukosa mulut kering dan kulit tampak


keriput : defisit cairan berat

Produksi urin yang rendah bisa jadi karena hipovolumia


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai