Anda di halaman 1dari 35

EMERGENCY BURN CARE

(KEGAWATAN LUKA BAKAR)

HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT


DAN BENCANA INDONESIA
Indonesian Emergency and Disaster Nurses Association
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
INTRODUCTION

• Luka bakar adalah kasus yang sering ditemukan


• Membutuhkan pengkajian yang baik sebelum melakukan
tindakan
• Tindakan pada kegawatan luka bakar tergantung pada jenis
luka bakar
• Perlu pemahaman yang benar tentang luka bakar sebelum
melakukan tindakan
Types of burns
Where do burns occur
TRAUMA INHALASI
Terpapar panas dan bahan toksik akibat luka
bakar pada saluran pernafasan

• 50% kematian pada luka bakar sangat berhubungan dengan


trauma inhalasi
• Asphyxia/Carbon Monoxide mengambil alih tempat oxygen
DIAGNOSA TRAUMA INHALASI

Riwayat terpapar api


secara langsung atau
terjebak di ruang tertutup
Wajah terbakar
Terminology
Trauma Inhalasi “nonspecific”
– Thermal injury
• Saluran pernafasan atas
• Uap panas dan toksik
– Iritasi kimia lokal
• Terjadi di seluruh jalan nafas
• Uap toksik primer
– Toksik Sistemik
• Toksik karbon monoksida
Signs and symptoms
• Lakrimasi
• Batuk
• Conjunctivitis
• Suara serak
• Sputum berbau
• Dyspnea
karbon
• Disorientasi
• Rambut terbakar
• Ansietas
• Stridor
• Wheezing
• Produksi cairan
bronkial berlebihan
Pathophysiology
• Trauma Inhalasi adalah penyebab kematian tertinggi
pada trauma luka bakar
• Carbon monoxide adalah penyebab toksik terbanyak
pada luka bakar
– Afinitasnya 200 kali lebih besar daripada oksigen
– cytochrome P-450 sebagai inhibitor yang kompetitif
sebagai oksidator dalam tubuh
Carbon Monoxide Poisoning
• 10% COHb – asymptomatic, terlihat pada perokok,
pengemudi truk, polisi dll.
• 20% COHb - pusing, mual, muntah, kehilangan keterampilan.
• 30% COHb - bingung & lethargy, mungkin ada perubahan
hasil ECG
• 40-60% COHb - coma
• 60% + - usually fatal
LUND & BROWDER CHART
IMMEDIATE EMERGENCY BURN CARE

Lakukan penatalaksanaan berdasarkan protokol


BLS/ACLS
Bebaskan jalan nafas
Hentikan proses luka bakar
PERTOLONGAN PERTAMA PADA 3 KATEGORI UTAMA LUKA BAKAR

THERMAL BURNS

+ Hentikan proses luka bakar dengan air.


+ buka semua pakaian dan perhiasan
+ Monitor nadi terutama di daerah terpapar luka bakar
+ Peratahankan suhu korban dalam kondisi hangat untuk
menghidari hipotermia.
ELECTRICAL BURNS

+ BE SAFE: Matikan sumber listrik sebelum menolong


+ Monitor adanya aritmia jantung
+ mulai CPR bila diperlukan
+ Buka semua pakaian, alas kaki, dan perhiasan
+ Monitor nadi didaerah luka bakar
+ Peratahankan suhu korban dalam kondisi hangat untuk
menghidari hipotermia
CHEMICAL BURNS

+ Buka semua pakaian, alas kaki, dan perhiasan


+ lakukan flushing dengan air mengalir selama satu jam apabila
tidak terdapat trauma lain dan vital sign stabil.
+ sebelum melakukan flushing, berikan burn chemical powder
untuk mengikat bahan kimia, kemudian lanjutkan dengan
flushing.
+ Peratahankan suhu korban dalam kondisi hangat untuk
menghidari hipotermia
AIRWAY MANAGEMENT

1. Berikan High flow oksigen 100%, pastikan status ventilasi


stabil, siapkan ventilator bila perlu.
2. Bila dicurigai ada trauma inhalasi, lakukan Intubasi. Bila
menemukan tanda tanda trauma inhalasi meliputi :
+ luka bakar area wajah dengan derajat II-III
+ warna gelap karbon pada hidung dan rongga mulut
+ bulu hidung, kumis, jenggot yang terbakar
+ terdapat karbon di rongga mulut, gigi atau hidung
+ Batuk, suara serak
+ Stridor, wheezing, dan produksi sputum berlebih.
FLUID RESUSCITATION

IN A PRE-HOSTPITAL SETTING, SET FLUID TO:


< 5 tahun - 125cc/jam
6-13 tahun - 250cc/jam
> 13 tahun - 500cc/jam
ONCE THE PATIENT IS IN THE EMERGENCY DEPARTMENT,
USE THE PARKLAND FORMULA TO CALCULATE
FLUIDS:

2-4cc Ringers Lactate x Kg body weight x percent burn

Berikan setengahnya pada 8 jam pertama, kemudian habiskan


sisanya pada 16 jam berikutnya.
2cc  14 tahun atau lebih
3cc  anak < 14 tahun
4cc  electrical burns injuries

Note : Pasang kateter untuk mengetahui produksi urin. Urine output adalah indikator
keberhasilan resusitasi cairan terurama pada hipovolemik syok dan luka bakar.
PATIENT HISTORY
Temukan sebanyak banyak informasi tentang pasien:
+ Bagaimana pasien mengalami luka bakar?
+ Apakah ada trauma penyerta?
+ Medical history
+ Medikasi terakhir
+ Allergies
+ Last meal / Last oral intake
+ riwayat pemakaian obat dan alkohol?

Provide Tetanus Toxiod prophylaxis as indicated


PAIN MANAGEMENT
Usulkan pemberian analgesik kuat apabila pasien sadar.
Provide Morphine Sulfate
(bila tidak ada kontraindikasi) :

+ Dewasa: 3-5 mg IV q 10 menit


+ Anak: titrate IV Morphine Sulfate berdasarkan BB
(0.1 mg/Kg /dose) atau konsulkan pada departemen bedah/ anak.
+ Jangan Gunakan Normal saline dingin untuk memastikan
kenyamanan pasien. Hindari hipotermi.
NASOGASTRIC (NG) TUBE PLACEMENT

Pasang Ng tube apabila terdapat mual muntah, atau TBSA >


20%.
HYPOTHERMIA

PREVENTING AND TREATING


HYPOTHERMIA

+ Selimuti pasien dengan kain steril atau bersih


+ berikan selimut bersih diatasnya untuk memastikan pasien
hangat
+ tutup kepala dengan extra layer
+ Cairan hangat apabila memungkinkan
EMERGENCY BURN CARE DECISIONS
PRIMARY ASSESSMENT SECONDARY ASSESSMENT TRAUMA ?
HISTORY& PHYSICAL
YES NO

PENATALAKSANAAN KONDISI HITUNG TBSA DAN


MENGANCAM NYAWA KEDALAMAN LUKA BAKAR

YES TBSA >10% NO

NO 3rd Degree Burns Of Any Age Or Any % TBSA?


Chemical/Electrical Injury ?
Inhalations Injury?
Call Burn Center to Assisstance.
Chronic Illness?
Patient may follow up conveniently
Trauma ? Circumferential Burns ?
clinics
Burn To The Face, Hands, Feet, Or Perineum ?
Functional/ Cosmetic Impairement ?

Prepare fo transfer
Dress burns in clean towels, sheets or gauze.
Consider fluid resuscitation and High Dose Vitamin C YES
therapy.
RESULT

• Pastikan dan pertahankan patent airway dan mulai


untuk fluid resuscitation
• Tindakan termasuk good burn wound management
• Penatalaksanaan nyeri dengan medikasi dosis kuat.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai