MUHAMAD SUHAERUL
0433131490120024
2020/2021
1
LAPORAN PENDAHULUAN
Pada tahap pengkajian ini perlu didahului dengan sosialisasi program kesehatan
komunitas serta program apa saja yang dikerjakan bersama-sama dalam komunitas
tersebut.Sasaran dari sosialisasi ini meliputi tokoh masyarakat baik formal maupun
nonformal,kader masyarakat serta perwakilan dari tiap elemen di masyarakat(PKK,
Karang Taruna dan lainnya ).Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan dilakukannya
Survei Mawas Diri (SMD) yang diikuti dengan kegiatan musyawarah masyarakat desa
(MMD).
2
Survey Mawas Diri dilaksanakan di desa terpilih dengan memilih
lokasi tertentu yang dapat menggambarkan keadaan desa pada umumnya.
SMD dilaksanakan oleh kader masyarakat yang telah ditunjuk dalam
pertemuan tingkat desa. Informasi tentang masalah-masalah kesehatan di desa
dapat diperoleh sebanyak mungkin dari kepala keluarga yang bermukim di
lokasi terpilih tersebut. Waktu pelaksanaan SMD dilaksanakan sesuai dengan
hasil kesepakatan pertemuan desa. Cara pelaksanaan Survei Mawas Diri
adalah sebagai berikut.
a. Perawat komunitas dan kader yang ditugaskan untuk melakukan survey
mawas diri meliputi :
1) Penentuan sasaran, baik jumlah KK maupun lokasinya
2) Penentuan jenis informasi masalah kesehatan yang akan
dikumpulkan dalam mengenal masalah kesehatan
3) Penentuan cara memperoleh informasi kesehatan, misalnya
apakah akan mempergunakan cara pengamatan atau wawancara.
Cara memperoleh informasi dapat dilakukan dengan kunjungan
dari rumah ke rumah atau melalui pertemuan kelompok sasaran
4) Pembuatan instrument atau alat untuk memperoleh informasi
kesehatan. Misalnya dengan menyusun daftar pertanyaan
(kuesioner) yang akan dipergunakan dalam wawancara atau
membuat daftar hal-hal yang akan dipergunakan dalam
pengamatan.
b. Kelompok pelaksanaan SMD dengan bimbingan perawat di desa
mengumpulkan informasi masalah kesehatan sesuai dengan yang
direncanaakan
c. Kelompok pelaksanaan SMD dengan bimbingan perawat di desa
mengolah informasi masalah kesehatan yang telah dikumpulkan
sehingga dapat diperoleh perumusan masalah kesehatan dan prioritas
masalah kesehatan di wilayahnya.
Setelah klien (individu, keluarga, masyarakat) kontak dengan
pelayanan kesehatan (di rumah, di Puskesmas), perawat melakukan praktik
3
keperawatan dengan cara menggunakan proses keperawatan dengan cara
menggunakan proses keperawatan komunitas.
Sesuai dengan teori Neuman, kelompok atau komunitas dilihat
sebagai klien dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu komunitas yang
merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan,
yang terdiri dari :
2. Pengkajian
4
- Janda/duda
- Cerai
Sumber pendidikan
Intra – atau ekstrakomunitas
(kumpulkan data untuk setiap Dewan pendidikan
5
fasilitas) setempat
- Pelayanan (pendidikan, Pengelola sekolah (direktur
rekreasi, komunikasi, dan atau kepala) dan perawat
kesehatan) sekolah
- Sumber (staf, luas lahan,
keuangan, sistem
pencatatan)
- Karakteristik penggunan Pengelola sekolah
(distribusi geografik dan
profil demografik) Guru dan staf
Keadekuatan, keterjangkauan,
dan penerimaan pendididkan oleh
peserta didik dan staf Peserta didik dan staf
6
Umum
- Pelayanan bis (rute, jadwal,
dan ongkos) Data sensus: karakteristik
- Jalan (jumlah dan kondisi; penduduk dan perumahan
primer, sekunder, dan jalan
dari area pertanian ke pasar) Otoritas transportasi lokal
- Jalan tol antarnegara bagian dan kota
sistem lintas jalan-raya Dinas jalan raya ngara
- Pelayanan udara bagian
- Pelayanan kereta api
7
kelompokkan ke dalam Berbicara dengan warga
beberapa kategori (misalnya, Wawancara dengan
rumah sakit dan klinik, pimpinan atau staf
perawatan kesehatan di Fasilitas laporan tahunan
rumah, fasilitas perawatan
lanjut, pelayanan kesehatan
masyarakat, pelayanan
emergensi)
- Untuk setiap fasilitas,
kumpulkan data berikut :
1. Berbagai pelayanan
(tarif, waktu, rencana
pelayanan baru,
pelayanan dihentikan)
2. Sumber (tenaga, tempat,
biaya, dan sistem
pencacatan)
3. Karakteristik pengguna
(distribusi geografik,
profil demografik, dan
transportasi)
4. Statistik (jumlah
pengguna yang dilayani
setiap hari, setiap
minggu, dan setiap
bulan)
5. Kesesuaian,
keterjangkauan, dan
penerimaan fasilitas
menurut pengguna
maupun pemberi
pelayanan
8
6) Sistem Komunikasi : sarana komunikasi apa saja yang data
dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk meningkatkan
pengentahuan
7) Ekonomi
9
- Median penghasilan runah
tangga
% rumah tangga prasejahtera
% rumah tangga penerima
bantuin publik
% rumah tangga yang
dikepalai perempuan
- Biaya bulanan untuk rumah
tangga pemilik dan rumah
tangga penyewa
Individu
- Pendapatan per kapita
- % orang yang hidup Catatan sensus
berkecukupan
Karakteristik tenaga kerja
Status kepegawaian
Populasi umum (usia 18 tahun/>) Kamar dagang
- % bekerja Departemen tenaga kerja
- % tidak bekerja Catatan sensus
- % tidak ikut serta bekerja
(pension)
Kelompok khusus
- % karyawan perempuan
dengan anak di bawah 6
tahun
Kategori pekerjaan dan jumlah (%)
orang yang bekerja
- Manajerial
- Teknisi Catatan sensus
- Pelayanan
- Petani
- Produksi
10
- Operator/buruh Kantor serikat buruh
Aktivitas dan keanggotaan serikat setempat
buruh
8) Rekreasi
Pengkajian subsistem rekreasi diarahkan pada kebiasaan
komunitas berekreasi, aktivitas di luar rumah termasuk dalam
mengisi waktu luang dan jenis rekreasi yang dapat dimanfaatkan
oleh komunitas, dan sarana penyaluran bakat komunitas. Apakah
tersedia sarananya, kapan saja dibuka, dan apakah biayanya
terjangkau oleh komunitas. Rekreasi ini hendaknya dapat
digunakan komunitas untuk mengurangi stress.
1. Windshield Survey
Digunakan perawat komunitas untuk mengidentifikasi berbagai
dimensi dari komunitas ,lingkungan,serta gaya hidup masyarakat .Beberapa
aspek yang dikaji dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut .
I.Inti Komunitas Observasi Data
1. Sejarah-Apa yang Anda dapat dari
pengamatan sementara di wilayah tersebut ?
Tanyakan mengenai sejarah wilayah tersebut
kepada tetua atau tokoh masyarakat
2. Demografi-Tipe orang apa yang Anda jumpai
?Termasuk data mengenai usia ,jenis kelamin,
dan piramida penduduk.
3. Kelompok etnis-Identifikasi berbagai suku
atau etnis yang Anda jumpai.
11
4. Nilai dan keyakinan-Apakah disana terdapat
rumah ibadah ?Apakah tempat tersebut
terlihat homogen?Identifikasi nilai dan
keyakinan dalam masyarakat.
II.Subsistem
1. Lingkungan fisik-Keadaan lingkungan atau
geografis ,batas wilayah,peta wilayah,iklim
dan kondisi perumahan
2. Pelayanan kesehatan dan sosial-Unit
pelayanan kesehatan yang tersedia baik
modern maupun tradisional ,tenaga
kesehatan,home care,tempat pelayanan
sosial,serta kesehatan jiwa komunitas.
3. Ekonomi-Status ekonomi masyarakat
,industri yang ada,kegiatan yang menunjang
roda perekonomian,serta jumlah
pengangguaran
4. Keamanan dan transportasi-Bagaimana
msyarakat bepergian?Apa jenis transportasi
umum dan pribadi yang digunakan?Apa
jenis pelayanan perlindungan yang
tersedia(contoh :pemadam
kebakaran,polisi,sanitasi)?Apakah kualitas
udara termonitor?Apa jenis kegiatan pada
umumnya?Apakah masyarakat merasa
aman?
5. Pemerintahan dan politik-Apakah ada tanda
dari aktivitas politik
(contoh:poster,pertemuan)?Apa partai yang
mendominasi?Apa hak komunitas dalam
pemerintahan(contoh:pemilihan
bupati,anggota DPRD)?Apakah masyarakat
terlibat dalam membuat keputusan di
pemerintahan setempat?
6. Komunikasi-Identifikasi berbagai jenis
komunikasi yang digunakan oleh
masyarakat termasuk komunikasi melalui
media cetak dan elektronik.
7. Pendidikan-Identifikasi berbagai jenis
institusi pendidikan yang ada serta
ketersediaan program UKS.
8. Rekreasi-Di mana anak-anak bermain?Apa
bentuk umum dari rekreasi?Siapa yang
berpera n serta?Apa fasilitas dari rekreasi
yang anda temukan?
III.Persepsi
1. Penduduk-Bagaimana pendapat masyarakat
tentang komunitasnya ?Apa yang mereka
12
identifikasi sebagai kekuatan?Masalah?
Mintalah beberapa orang dari kelompok
berbeda(tua,muda,petani,pekerja
pabrik,profesional,tokoh agama,ibu rumah
tangga) dan analisis jawaban dari masing –
masing pemberi jawaban.
2. Persepsi Anda-Pernyataan umum mengenai
kesehatan komunitas.Apa kekuatannya?Apa
masalah aktual atau potensial yang bisa
Anda identifikasi?
2. Informant Interview
Sebelum terjun ke masyarakat, instrument pengkajian sebaiknya
dikembangkan dan dipersiapkan terlebih dahulu. Instrument yang perlu
dikembangkan untuk melakukan pengkajian terhadap masyarakat antara lain
kuesioner, pedoman wawancara, dan pedoman observasi. Untuk mendapatkan
hasil yang akurat dan agar masyarakat membina rasa percaya (trust) dengan
perawat diperlukan kontak yang lama dengan komunitas. Perawat juga harus
menyertakan lembar persetujuan (informed consent) komunitas yang
dibubuhi tanda tangan atau cap jempol akan melakukan tindakan yang
membutuhkan persetujuan komonitas. Informed consent juga mencantumkan
jaminan kerahasian terhadap isi persetujuan dan dapat yang telah
disampaikan. Wawancara dilakukan kepada key informant atau tokoh yang
menguasai program.
3. Observasi Partisipasi
Setiap kegiatan kehidupan di komunitas perlu diobservasi. Tentukan
berapa lama observasi akan dilakukan, apa, dimana, waktu, dan tempat
komunitas yang akan di observasi. Kegiatan observasi dapat dilakukan
menggunakan format observasi yang sudah disiapkan terlebih dahulu,
kemudian catat semua yang terjadi, dengan tambahan penggunaan kamera
atau video. Informasi yang penting diperoleh menyangkut aktivitas dan arti
sikap atau tampilan yang ditemukan di komunitas. Observasi dilakukan
terhadap kepercayaan komunitas, norma, nilai, kekuatan, dan proses
pemecahan masalah di komunitas.
13
4. Focus Group Discussion (FGD)
FGD merupakan diskusi kelompok terarah yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi yang mendalam tentang perasaan dan pikiran
mengenai satu topic melaui proses diskusi kelompok, berdasarkan
pengalaman subjektif kelompok sasaran terhadap satu institusi/produk
tertentu FGD bertujuan mengumpulkan data mengenai persepsi terhadap
sesuatu, misalnya, pelayanan yang dan tidak mencari consensus serta tidak
mengambil keputusan menganai tindaka yang harus dilakukan. Peserta FGD
terdiri dari 6-12 orang dan harus homogen, dikelompokkan berdasarkan
kesamaan jenis kelamin, usia, latar belakang social ekonomi
(pendidikan,suku, status perkawinan, dsb). Lama diskusi maksimal 2 jam.
Lokasi FGD harus memberikan situasi yang aman dan nyaman sehingga
menjamin narasumber berbicara terbuka dan wajar. FGD menggunakan
diskusi yang terfokus sehingga membutuhkan pedoman wawancara yang
berisi pertanyaan terbuka, fasilitator, moderato, notulen, dan observer.
Fasilitator dapat menggunakan prtunjuk diskusi agar diskusi terfokus. Peran
fasilitator menjelaskan diskusi, mengarahkan kelompok, mendorong peserta
untuk berpartisipasi dalam diskusi, menciptakan hubungan baik, fleksibel,
dan terbuka terhadap saran, perubahan, gangguan, dan kurangnya partisipasi.
Perekam jalannya diskusi yang paling utama adalah pengamat merangkap
pencatat (observer dan recorder) hal yang perlu dicatat adalah tanggal diskusi,
waktu diskusi diadakan, tempat diskusi, jumlah peserta, tingkat partisipasi
peserta, gangguan selama proses diskusi, pendapat peserta apa yang membuat
peserta menolak menjawab atau membaut peserta tertawa, kesimpulan
diskusi , dan sebagainya. Pengguanaan alat perekam saat SGD berlangsung
harus mendapat izin dari responden terlebih dahulu. Sebelum membuat
instrument pengkajian keperawatan komunitas seperti kuisioner, pedoman
wawancara, pedomanobservasi, atau windshield survey, kisi-kisi instrument
pengkajian sebaiknya dibuat terlebih dahulu, agar data yang akan ditanyakan
dan dikaji kepada komunitas tidak tumpang tindih sehingga waktu yang
digunakan lebih efektif dan efisian
14
No variabel Sub-variabel Item Sumber strategi
pertanyaan data
1 Core Demografi Nama Data primer kuisioner
Usia
Jenis kelamin
2 Lingkungan fisik
3 Pendidikan
4 Komunikasi
5 Layanan kesehatan dan
social
6 Keamanan dan
transportasi
7 Ekonomi
8 Politik dan
pemerintahan
9 Rekreasi
15
adalah sesuatu yang dirasakan oleh klien.Anderson dan Mc.Valanie ( 1996)
menggunakan teori neuman dari komunitas dan mengembangan diagnosis
keperawatan berdasarkan sistem penggabungan penarikan kesimpulan.Pada sistem ini
mereka menggunakan logika berfikir atau penarikan kesimpulan untuk
menggambarkan masalah,menjelaskan faktor etiologi,serta identifikasi tanda dan
gejala yang menjadi karakteristik masalah.Tanda dan gejala dari diagnosis
keperawatan kesehatan komunitas ada;ah pernyataan kesimpulan yang menjelaskan
durasi atau besarnya masalah.Contoh dari diagnosis keperawatn kesehartan komunitas
adalah sebagai berikut :Tingginya angka mortalitas bayi berhubungan dengan a)
ketidakmampuan sumber di departemen kesehatan setempat dalam memenuihi
kebutuhan antepartum;b)pelayanan antepartum yang tidak dapat diakses;c)kurangnya
tenanga kesehatn terlatuh yang ditunjukan dengan
Selain data primer, data sekunder yang diperoleh melalui laporan/dokumen yang
sudah dibuat di desa/kelurahan puskesmas, kecamatan, atau dinas kesehatan, misalnya
16
laporan tahunan puskesmas, monografi desa, profil kesehatan, dsb, juga perlu
dikumpulkan dari komunitas. Setelah dikumpulkan melalui pengkajian, data
selanjutnya dianalisis, sehingga perumusan diagnosis keperawatan dapat dilakukan.
Diagnosis dirumuskan terkait garis pertahanan yang mengalami kondisi terancam.
Ancaman terhadap garis pertahanan fleksibel memunculkan diagnosis potensial;
terhadap garis normal memunculkan diagnosis resiko; dan terhadap garis pertahanan
resisten memunculkan diagnosis actual/gangguan. Analisis data dibuat dalam bentuk
matriks.
17
masih rendah
- 40,8% remaja meliki pengetahuan
terkait kebiasaan hygiene personal
kesehatan reproduksi yang masih
rendah
18
Perumusan diagnosis keperawatan komunitas actual terdiri atas problem (p),
etiologi (e), dan symptom/sign (s) Contoh diagnosis actual:
Gangguan/masalah kesehatan reproduksi pada agregat remaja yang
berhubungan dengan kurangnya kebiasaan hygiene Personal, ditandai dengan
92% remaja mengatakan mengalami keputihan patologis, upaya yang dilakukan
remaja dalam mengatasi keputihan 80% didiamkan saja, 92% remaja
mengatakan belum pernah memperoleh informasi kesehatan reproduksi dari
petugas kesehatan. Tingginya kasus diare di wilayah RW 5 kelurahan X yang
berhubungan dengan tidak adekuatnya penggunaan fasilitas layanan kesehatan
untuk penanggulangan diare, keterbatasan, dan kualitas sarana pelayanan
diare.
19
3 Tinggi
Resiko
meningkatnya 3 3 3 9
kejadian
infertilitas pada
agregat remaja
Kurangnya 3 2 2 7
kebiasaan hygiene
personal
A. Kesimpulan
20
pengumpulan data pengkajian asuhan keperawatan antara lain Windshield survery,
informant interview, observasi partisipasi, dan focus group discussion (FGD).
DAFTAR PUSTAKA
21
Henny, Achjar Komang Ayu . 2011 . Asuhan Keperawatan Komunitas : Teori
dan praktek . Jakarta : EGC
22