Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENDAHULUAN

Penyusunan Alat Pengumpulat Data

MUHAMAD SUHAERUL

0433131490120024

PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKES HORIZON KARAWANG

Jln. Pangkal Perjuangan Km 1 By Pass Karawang 41316

2020/2021

1
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengkajian Keperawatan Komunitas (SMD)

Pengkajian keperawatan komunitas merupakan sutau proses untuk mengenal


komunitas.Orang-orang yang berada di komunitas merupakan mitra dan berperan
didalam proses keperawatan komunitas.Tujuan keperawatan dalam mengkaji
komunitas adalah mengidentifikasi faktor positif dan negatif yang berbenturan dengan
masalah kesehatan dari masyarakat hingga sumber daya yang dimiliki komunitas
denga tujuan mengancam strategi untuk promosi kesehatan.Pengkajian suatu
komunitas dimulai dengan mengidentifikasi sistem yang ada di dalammnya.Perlu
diingat,bahwa sistem adalah keseluruhan unit yang berfungsi karena saling
tergantungnya bagian tersebut.Komunitas juga merupakan keseluruhan kesatuan
fungsi karena saling ketergantungan antara bagian atau subsistem.

Pada tahap pengkajian ini perlu didahului dengan sosialisasi program kesehatan
komunitas serta program apa saja yang dikerjakan bersama-sama dalam komunitas
tersebut.Sasaran dari sosialisasi ini meliputi tokoh masyarakat baik formal maupun
nonformal,kader masyarakat serta perwakilan dari tiap elemen di masyarakat(PKK,
Karang Taruna dan lainnya ).Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan dilakukannya
Survei Mawas Diri (SMD) yang diikuti dengan kegiatan musyawarah masyarakat desa
(MMD).

1. Survei Mawas Diri


Survei Mawas Diri adalah kegiatan perkenalan, pengumpulan, dan
pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat di
bawah bimbingan petugas kesehatan atau perawat di desa (Depkes RI, 2007).
Tujuan Survei Mawas diri adalah sebagai berikut.
a. Masyarakat mengenal, mengumpulkan data, dan mengkaji masalah
kesehatan yang ada di desa
b. Timbulnya minat dan kesadaran untuk mengetahui masalah kesehatan
dan pentingnya permasalahan tersebut untuk diatasi.

2
Survey Mawas Diri dilaksanakan di desa terpilih dengan memilih
lokasi tertentu yang dapat menggambarkan keadaan desa pada umumnya.
SMD dilaksanakan oleh kader masyarakat yang telah ditunjuk dalam
pertemuan tingkat desa. Informasi tentang masalah-masalah kesehatan di desa
dapat diperoleh sebanyak mungkin dari kepala keluarga yang bermukim di
lokasi terpilih tersebut. Waktu pelaksanaan SMD dilaksanakan sesuai dengan
hasil kesepakatan pertemuan desa. Cara pelaksanaan Survei Mawas Diri
adalah sebagai berikut.
a. Perawat komunitas dan kader yang ditugaskan untuk melakukan survey
mawas diri meliputi :
1) Penentuan sasaran, baik jumlah KK maupun lokasinya
2) Penentuan jenis informasi masalah kesehatan yang akan
dikumpulkan dalam mengenal masalah kesehatan
3) Penentuan cara memperoleh informasi kesehatan, misalnya
apakah akan mempergunakan cara pengamatan atau wawancara.
Cara memperoleh informasi dapat dilakukan dengan kunjungan
dari rumah ke rumah atau melalui pertemuan kelompok sasaran
4) Pembuatan instrument atau alat untuk memperoleh informasi
kesehatan. Misalnya dengan menyusun daftar pertanyaan
(kuesioner) yang akan dipergunakan dalam wawancara atau
membuat daftar hal-hal yang akan dipergunakan dalam
pengamatan.
b. Kelompok pelaksanaan SMD dengan bimbingan perawat di desa
mengumpulkan informasi masalah kesehatan sesuai dengan yang
direncanaakan
c. Kelompok pelaksanaan SMD dengan bimbingan perawat di desa
mengolah informasi masalah kesehatan yang telah dikumpulkan
sehingga dapat diperoleh perumusan masalah kesehatan dan prioritas
masalah kesehatan di wilayahnya.
Setelah klien (individu, keluarga, masyarakat) kontak dengan
pelayanan kesehatan (di rumah, di Puskesmas), perawat melakukan praktik

3
keperawatan dengan cara menggunakan proses keperawatan dengan cara
menggunakan proses keperawatan komunitas.
Sesuai dengan teori Neuman, kelompok atau komunitas dilihat
sebagai klien dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu komunitas yang
merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan,
yang terdiri dari :

2. Pengkajian

Pada tahap pengkajian, perawat melakukan pengumpulan data yang


bertujuan mengidentifikasi data yang penting mengenai klien
Yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas adalah
a. Core atau inti :

Komponen Sumber Informasi


Sejarah Perpustakaan, sejarah masyarakat
Wawancara dengan sesepuh
masyarakat, pimpinan desa

Demografik Sensus penduduk dan perumahan


- Karakteristik umur dan Badan perencanaan (lokal, kota,
jenis kelamin kecamatan, kabupaten, provinsi)
- Distribusi hasil Kamar dagang
- Distribusi etnik Balai kota, skretaris daerah, arsip
Observasi

Jenis tumah tangga Sensus


- Keluarga
- Non keluarga
- Kelompok

Status pernikahan Sensus


- Belum menikah
- Terpisah

4
- Janda/duda
- Cerai

Stasistik vital Dians kesehatan provinsi


- Kelahiran (disebarluaskan melalui Dinas
- Kematian menurut umur Kesehatan kabupaten dan
- Penyebab kecamatan)

Nilai dan keyakinan


Kontak pribadi
Observasi (‘learning abaout the
community on foot)
(untuk menghindari dan mencegah
pengkajian dari sumber pandangan
yang bersifat klise)
Agama
Observasi
Buku telepon

b. Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas (Betty Neuman) :


1) Perumahan : rumah yang dihuni oleh penduduk, penerangan,
sirkulasi dan kepadatan
2) Pendidikan

Komponen Sumber informasi


Status pendidikan Data sensus-karakteristik
- Usia lulus sekolah social
- Jumlah pendaftar untuk
setiap jenis sekolah
- Bahasa yang digunakan

Sumber pendidikan
Intra – atau ekstrakomunitas
(kumpulkan data untuk setiap Dewan pendidikan

5
fasilitas) setempat
- Pelayanan (pendidikan, Pengelola sekolah (direktur
rekreasi, komunikasi, dan atau kepala) dan perawat
kesehatan) sekolah
- Sumber (staf, luas lahan,
keuangan, sistem
pencatatan)
- Karakteristik penggunan Pengelola sekolah
(distribusi geografik dan
profil demografik) Guru dan staf
Keadekuatan, keterjangkauan,
dan penerimaan pendididkan oleh
peserta didik dan staf Peserta didik dan staf

3) Keamanan dan transportasi

Indikator Sumber informasi


Keamanan
- Pelayanan perlindungan Kantor perencanaan
( kota, daerah, dan Negara
- Pemadam kebakaran bagian)
- Polisi Dinas pemadam
- Sanitasi kebakaran (lokal)
- Sumber limbah dan Dinas kepolisian (kota dan
penangannannya daerah)
- Limbah padat Pabrik pengolahan air dan
limbah
Transportasi Air Control Board ( badan
Pribadi pengawasan udara)
- Sumber transportasi (kantor Negara bagian,
- Jumlah orang yang tidak regional, dan lokal
mampu transportasi

6
Umum
- Pelayanan bis (rute, jadwal,
dan ongkos) Data sensus: karakteristik
- Jalan (jumlah dan kondisi; penduduk dan perumahan
primer, sekunder, dan jalan
dari area pertanian ke pasar) Otoritas transportasi lokal
- Jalan tol antarnegara bagian dan kota
sistem lintas jalan-raya Dinas jalan raya ngara
- Pelayanan udara bagian
- Pelayanan kereta api

Lapangan udara lokal

4) Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan dengan


kesehatan : Apakah cukup menunjang sehingga memudahkan
komunitas mendapat pelayanan di berbagai bidang termasuk
kesehatan. Dikaji situasi politik dan pemerintahan di komunitas,
peraturan dan kebijakan pemerintah daerah terkait kesehatan
komunitas, dan adaya program kesehatan yang ditunjukan pada
penigkatan kesehatan komunitas

5) Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini


gangguan atau merawat atau memantau apabila sudah terjadi
gangguan

Komponen Sumber informasi


Pelayanan kesehatan Kmar dagang
- Fasilitas ekstra-atau Badan Perencanaan
intrakomunitas (Daerah, Kota)
- Setelah teridentifikasi, Petunjuk Telepon

7
kelompokkan ke dalam Berbicara dengan warga
beberapa kategori (misalnya, Wawancara dengan
rumah sakit dan klinik, pimpinan atau staf
perawatan kesehatan di Fasilitas laporan tahunan
rumah, fasilitas perawatan
lanjut, pelayanan kesehatan
masyarakat, pelayanan
emergensi)
- Untuk setiap fasilitas,
kumpulkan data berikut :
1. Berbagai pelayanan
(tarif, waktu, rencana
pelayanan baru,
pelayanan dihentikan)
2. Sumber (tenaga, tempat,
biaya, dan sistem
pencacatan)
3. Karakteristik pengguna
(distribusi geografik,
profil demografik, dan
transportasi)
4. Statistik (jumlah
pengguna yang dilayani
setiap hari, setiap
minggu, dan setiap
bulan)
5. Kesesuaian,
keterjangkauan, dan
penerimaan fasilitas
menurut pengguna
maupun pemberi
pelayanan

8
6) Sistem Komunikasi : sarana komunikasi apa saja yang data
dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk meningkatkan
pengentahuan

Komponen Sumber Informasi


Formal
- Koran (jumlah, sirkulasi, Kamar dagang
frekuansi, dan lingkup Kantor penerbit koran
berita Perusahaan telepon
- Radio dan televise - Buku kuning
(jumlah stasiun, komersial - Buku telepon
versus pendidikan, dan - Data sensus pengguna
audiens) telepon
- Pelayanan pos
- Status telepon
Learning about the
Informal community on foot
- Sumber : papan Mewawancarai warga
pengumuman, poster, Survey
brosur, dan surat kabar di
tempat ibadah, kota, dan
sekolah
- Desiminasi ( bagaimana
warga menerima
informasi?)
Dari mulut ke mulut
Pos
Radio, televisi

7) Ekonomi

Indikator Sumber Informasi


Karakteristik financial Catatan sensus
Rumah tangga

9
- Median penghasilan runah
tangga
% rumah tangga prasejahtera
% rumah tangga penerima
bantuin publik
% rumah tangga yang
dikepalai perempuan
- Biaya bulanan untuk rumah
tangga pemilik dan rumah
tangga penyewa
Individu
- Pendapatan per kapita
- % orang yang hidup Catatan sensus
berkecukupan
Karakteristik tenaga kerja
Status kepegawaian
Populasi umum (usia 18 tahun/>) Kamar dagang
- % bekerja Departemen tenaga kerja
- % tidak bekerja Catatan sensus
- % tidak ikut serta bekerja
(pension)
Kelompok khusus
- % karyawan perempuan
dengan anak di bawah 6
tahun
Kategori pekerjaan dan jumlah (%)
orang yang bekerja
- Manajerial
- Teknisi Catatan sensus
- Pelayanan
- Petani
- Produksi

10
- Operator/buruh Kantor serikat buruh
Aktivitas dan keanggotaan serikat setempat
buruh

8) Rekreasi
Pengkajian subsistem rekreasi diarahkan pada kebiasaan
komunitas berekreasi, aktivitas di luar rumah termasuk dalam
mengisi waktu luang dan jenis rekreasi yang dapat dimanfaatkan
oleh komunitas, dan sarana penyaluran bakat komunitas. Apakah
tersedia sarananya, kapan saja dibuka, dan apakah biayanya
terjangkau oleh komunitas. Rekreasi ini hendaknya dapat
digunakan komunitas untuk mengurangi stress.

c. Status kesehatan komunitas


Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital
stastik, anatara lain angka mortalitas, angka morbiditas, IMR, MMR, seta
cakupan imunisasi.

B. Kisi – kisi Instrumen Pengkajian Komunitas

Metode pengumpulan data pengkajian asuhan keperawatan antara lain Windshield


survery, informant interview, observasi partisipasi, dan focus group discussion (FGD).

1. Windshield Survey
Digunakan perawat komunitas untuk mengidentifikasi berbagai
dimensi dari komunitas ,lingkungan,serta gaya hidup masyarakat .Beberapa
aspek yang dikaji dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut .
I.Inti Komunitas Observasi Data
1. Sejarah-Apa yang Anda dapat dari
pengamatan sementara di wilayah tersebut ?
Tanyakan mengenai sejarah wilayah tersebut
kepada tetua atau tokoh masyarakat
2. Demografi-Tipe orang apa yang Anda jumpai
?Termasuk data mengenai usia ,jenis kelamin,
dan piramida penduduk.
3. Kelompok etnis-Identifikasi berbagai suku
atau etnis yang Anda jumpai.

11
4. Nilai dan keyakinan-Apakah disana terdapat
rumah ibadah ?Apakah tempat tersebut
terlihat homogen?Identifikasi nilai dan
keyakinan dalam masyarakat.
II.Subsistem
1. Lingkungan fisik-Keadaan lingkungan atau
geografis ,batas wilayah,peta wilayah,iklim
dan kondisi perumahan
2. Pelayanan kesehatan dan sosial-Unit
pelayanan kesehatan yang tersedia baik
modern maupun tradisional ,tenaga
kesehatan,home care,tempat pelayanan
sosial,serta kesehatan jiwa komunitas.
3. Ekonomi-Status ekonomi masyarakat
,industri yang ada,kegiatan yang menunjang
roda perekonomian,serta jumlah
pengangguaran
4. Keamanan dan transportasi-Bagaimana
msyarakat bepergian?Apa jenis transportasi
umum dan pribadi yang digunakan?Apa
jenis pelayanan perlindungan yang
tersedia(contoh :pemadam
kebakaran,polisi,sanitasi)?Apakah kualitas
udara termonitor?Apa jenis kegiatan pada
umumnya?Apakah masyarakat merasa
aman?
5. Pemerintahan dan politik-Apakah ada tanda
dari aktivitas politik
(contoh:poster,pertemuan)?Apa partai yang
mendominasi?Apa hak komunitas dalam
pemerintahan(contoh:pemilihan
bupati,anggota DPRD)?Apakah masyarakat
terlibat dalam membuat keputusan di
pemerintahan setempat?
6. Komunikasi-Identifikasi berbagai jenis
komunikasi yang digunakan oleh
masyarakat termasuk komunikasi melalui
media cetak dan elektronik.
7. Pendidikan-Identifikasi berbagai jenis
institusi pendidikan yang ada serta
ketersediaan program UKS.
8. Rekreasi-Di mana anak-anak bermain?Apa
bentuk umum dari rekreasi?Siapa yang
berpera n serta?Apa fasilitas dari rekreasi
yang anda temukan?
III.Persepsi
1. Penduduk-Bagaimana pendapat masyarakat
tentang komunitasnya ?Apa yang mereka

12
identifikasi sebagai kekuatan?Masalah?
Mintalah beberapa orang dari kelompok
berbeda(tua,muda,petani,pekerja
pabrik,profesional,tokoh agama,ibu rumah
tangga) dan analisis jawaban dari masing –
masing pemberi jawaban.
2. Persepsi Anda-Pernyataan umum mengenai
kesehatan komunitas.Apa kekuatannya?Apa
masalah aktual atau potensial yang bisa
Anda identifikasi?

2. Informant Interview
Sebelum terjun ke masyarakat, instrument pengkajian sebaiknya
dikembangkan dan dipersiapkan terlebih dahulu. Instrument yang perlu
dikembangkan untuk melakukan pengkajian terhadap masyarakat antara lain
kuesioner, pedoman wawancara, dan pedoman observasi. Untuk mendapatkan
hasil yang akurat dan agar masyarakat membina rasa percaya (trust) dengan
perawat diperlukan kontak yang lama dengan komunitas. Perawat juga harus
menyertakan lembar persetujuan (informed consent) komunitas yang
dibubuhi tanda tangan atau cap jempol akan melakukan tindakan yang
membutuhkan persetujuan komonitas. Informed consent juga mencantumkan
jaminan kerahasian terhadap isi persetujuan dan dapat yang telah
disampaikan. Wawancara dilakukan kepada key informant atau tokoh yang
menguasai program.

3. Observasi Partisipasi
Setiap kegiatan kehidupan di komunitas perlu diobservasi. Tentukan
berapa lama observasi akan dilakukan, apa, dimana, waktu, dan tempat
komunitas yang akan di observasi. Kegiatan observasi dapat dilakukan
menggunakan format observasi yang sudah disiapkan terlebih dahulu,
kemudian catat semua yang terjadi, dengan tambahan penggunaan kamera
atau video. Informasi yang penting diperoleh menyangkut aktivitas dan arti
sikap atau tampilan yang ditemukan di komunitas. Observasi dilakukan
terhadap kepercayaan komunitas, norma, nilai, kekuatan, dan proses
pemecahan masalah di komunitas.

13
4. Focus Group Discussion (FGD)
FGD merupakan diskusi kelompok terarah yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi yang mendalam tentang perasaan dan pikiran
mengenai satu topic melaui proses diskusi kelompok, berdasarkan
pengalaman subjektif kelompok sasaran terhadap satu institusi/produk
tertentu FGD bertujuan mengumpulkan data mengenai persepsi terhadap
sesuatu, misalnya, pelayanan yang dan tidak mencari consensus serta tidak
mengambil keputusan menganai tindaka yang harus dilakukan. Peserta FGD
terdiri dari 6-12 orang dan harus homogen, dikelompokkan berdasarkan
kesamaan jenis kelamin, usia, latar belakang social ekonomi
(pendidikan,suku, status perkawinan, dsb). Lama diskusi maksimal 2 jam.
Lokasi FGD harus memberikan situasi yang aman dan nyaman sehingga
menjamin narasumber berbicara terbuka dan wajar. FGD menggunakan
diskusi yang terfokus sehingga membutuhkan pedoman wawancara yang
berisi pertanyaan terbuka, fasilitator, moderato, notulen, dan observer.
Fasilitator dapat menggunakan prtunjuk diskusi agar diskusi terfokus. Peran
fasilitator menjelaskan diskusi, mengarahkan kelompok, mendorong peserta
untuk berpartisipasi dalam diskusi, menciptakan hubungan baik, fleksibel,
dan terbuka terhadap saran, perubahan, gangguan, dan kurangnya partisipasi.
Perekam jalannya diskusi yang paling utama adalah pengamat merangkap
pencatat (observer dan recorder) hal yang perlu dicatat adalah tanggal diskusi,
waktu diskusi diadakan, tempat diskusi, jumlah peserta, tingkat partisipasi
peserta, gangguan selama proses diskusi, pendapat peserta apa yang membuat
peserta menolak menjawab atau membaut peserta tertawa, kesimpulan
diskusi , dan sebagainya. Pengguanaan alat perekam saat SGD berlangsung
harus mendapat izin dari responden terlebih dahulu. Sebelum membuat
instrument pengkajian keperawatan komunitas seperti kuisioner, pedoman
wawancara, pedomanobservasi, atau windshield survey, kisi-kisi instrument
pengkajian sebaiknya dibuat terlebih dahulu, agar data yang akan ditanyakan
dan dikaji kepada komunitas tidak tumpang tindih sehingga waktu yang
digunakan lebih efektif dan efisian

Table kisi-kisi instrument pengkajian komunitas

14
No variabel Sub-variabel Item Sumber strategi
pertanyaan data
1 Core Demografi Nama Data primer kuisioner
Usia
Jenis kelamin
2 Lingkungan fisik
3 Pendidikan
4 Komunikasi
5 Layanan kesehatan dan
social
6 Keamanan dan
transportasi
7 Ekonomi
8 Politik dan
pemerintahan
9 Rekreasi

C. Penentuan Diagnosis Keperawatan Komunitas

Diagnosis keperawatan merupakan suatu pernyataan yang menjelaskan respon


manusia(status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok
dimana perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan
intervensi secara pasti atau menjaga status kesehatan,membatas,mencegah atau
mengubahnya ( Carpenito,2000).(Gordon,1982) mendefinisikan bahwa diagnosis
keperawatan adalah masalah kesehatan aktual dan potensial dimana berdasarkan
pendidikan dan pengalamannya dia mampu dan mempunyai kewenangan untuk
memberikan tindakan keperawatan.Kewenangan tersebut didasarkan pada standar
pratik keperawatan dan etik keperawatan yang berlaku di Indonesi
(Nursalam,2001).North American Nursing Diagnosis Asociation ( Nandan )
menyartakan bahwa diagnosis keperawatan adalah keputusan klinik tentang respon
individu , keluarga,dan masyarkat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial ,
sebagai dasar seleksi intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan
keperawatan sesuai dengan kewenangan perawat .Semua diagnosis harus didukung
dengan data dimana menurut nanda diartikan sebagai definisi karakteristik tersebut
dinamakan tanda atau gejala,tanda adalah sesuatu yang dapat diobservasi dan gejala

15
adalah sesuatu yang dirasakan oleh klien.Anderson dan Mc.Valanie ( 1996)
menggunakan teori neuman dari komunitas dan mengembangan diagnosis
keperawatan berdasarkan sistem penggabungan penarikan kesimpulan.Pada sistem ini
mereka menggunakan logika berfikir atau penarikan kesimpulan untuk
menggambarkan masalah,menjelaskan faktor etiologi,serta identifikasi tanda dan
gejala yang menjadi karakteristik masalah.Tanda dan gejala dari diagnosis
keperawatan kesehatan komunitas ada;ah pernyataan kesimpulan yang menjelaskan
durasi atau besarnya masalah.Contoh dari diagnosis keperawatn kesehartan komunitas
adalah sebagai berikut :Tingginya angka mortalitas bayi berhubungan dengan a)
ketidakmampuan sumber di departemen kesehatan setempat dalam memenuihi
kebutuhan antepartum;b)pelayanan antepartum yang tidak dapat diakses;c)kurangnya
tenanga kesehatn terlatuh yang ditunjukan dengan

 Angka mortalitas bayi sebesar 17,3 tiap 1000 kelahiran hidup,


 Data klinik yang menyatakan kurangnya tenaga,
 Tidak adanya bus yang melewati depan klinik,
 Jam kerja mulai pukul 08.00 – 17.00,senin sampai jmat, yang tidak bisa
diakses oleh komunitas yang bekerja.
 Tidak ada perawat atau bidan yang berlisesnsi di komunitas,

Sedangkan,Carl O elvie (1998) berfokus pada konsep energi atau memasukkan


teori energi didalam diagnosis keperawatan kesehatan komunitas.Salah satu contoh
dari diagnosis menurut Elvie ini adalah sebagai berikut :

Defisit energi komunitas berhubungan dengan ketidakmampuan dan


ketidaksesuaian dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin yang ditunujkkan
dengan a) kurangnya fasilitas layanan kesehatan ; b)kurangnya pengetahuan terhadap
pencegahan , data yang mendukung 3000 masyarakat miskin tidak mendapatkan
layanan kesehatan ; 90 % (2700 orang ) dari populasi ini berobat ke unit gawat darurat
untuk kasus yang bukan gawat darurat dan 90 % populasi miskin tidak dapat
mendiskusikan perilaku pencegahan yang bisa dilakukan.

Selain data primer, data sekunder yang diperoleh melalui laporan/dokumen yang
sudah dibuat di desa/kelurahan puskesmas, kecamatan, atau dinas kesehatan, misalnya

16
laporan tahunan puskesmas, monografi desa, profil kesehatan, dsb, juga perlu
dikumpulkan dari komunitas. Setelah dikumpulkan melalui pengkajian, data
selanjutnya dianalisis, sehingga perumusan diagnosis keperawatan dapat dilakukan.
Diagnosis dirumuskan terkait garis pertahanan yang mengalami kondisi terancam.
Ancaman terhadap garis pertahanan fleksibel memunculkan diagnosis potensial;
terhadap garis normal memunculkan diagnosis resiko; dan terhadap garis pertahanan
resisten memunculkan diagnosis actual/gangguan. Analisis data dibuat dalam bentuk
matriks.

Tabel format analisis data komunitas


Data Diagnosis keperawatan komunitas
Insiden TB dalam 6 bulan terahir Tingginya angka TB diwilayah ….
Yang berhubungan dengan tidak
- ….% proporsi penduduk dengan
adekuatnya penggunaan fasilitas
kasus TB
layanan kesehatan untuk
- Status gizi seluruh anggota
penanggulangan tb dan keterbatasan
keluarga ..%
kualitas sasran pelayanan TB
- Status imunisasi balita
- Ventilasi udara dalam rumah…
- Riwayat frekuensi batuk lama
(lebih dari 3 bulan)…%
- …% keluarga belum memenfaatkan
fasilitas kesehatan
- ..% pengetahuan keluarga tentang
TB masih rendah

- 91% remaja mengalami keputihan Resiko meningkatnya kejadian


- 40% remaja yang mengalami infertilitas pada agregat remaja di
keputihan menderita gatal wilayah …. Yang berhubungan dengan
- Upaya yang dilakukan remaja tingginya kejadian gangguan organ
dalam mengatasi keputihan 83% reproduksi remaja dan kurangnya
didiamkan saja kebiasaan perawatan organ reproduksi
- 55% remaja memiliki kemampuan remaja.
tentang kesehatan reproduksi yang

17
masih rendah
- 40,8% remaja meliki pengetahuan
terkait kebiasaan hygiene personal
kesehatan reproduksi yang masih
rendah

Diagnosis keperawatan komunitas disusun berdasarkan jenis diagnosis sebagai berikut.


1. Diagnosis sejahtera
Diagnosis sejahtera/ wellness digunakan bila komunitas mempunyai potensi
untuk ditingkatkan, belum ada data maladapti. Perumusan diagnosis
keperawatan komunitas potensial, hanya terdiri dari komponen problem (p) saja,
tanpa komponen etiologi (e).
Contoh diagnosis sejahtera/ wellness:
Potensial peningkatan tumbuh kembang pada balita dir t 05 rw 01 desa x
kecamatan A, ditandai dengan cakupan imunisasi 95% (95%), 80% berat
badan balita di atas garis merah KMS, 80% pendidikan ibu adalah SMA,
cakupan posyandu 95%.
2. Diagnosis ancaman ( risiko)
Diagnosis risiko digunakan bila belum terdapat paparan masalah kesehatan,
tetapi sudah ditemukan beberapa data maladaptive yang memungkinkan
timbulnya gangguan. Perumusan diagnosis keperawatan komunitas risiko terdiri
atas problem (p), etiologi (e) , dan symptom/ sign (s).
Contoh diagnosa risiko:
Resiko terjadinya konflik psikologis pada warga RT 05, RW 01 desa x
kecamatan A yang berhubungan dengan koping masyarakat yang tidak efektif
ditandai dengan pernah terjadi perkelahian antar- RT, kegiatan gotonbg royong
, dan silaturahmi, rutin rw jarang dilakukan, penyuluhan kesehatan terkait
kesehatan jiwa belum pernah dilakukan, masyarakat sering berkumpul dengan
melakukan kegiatan yang tidak positif seperti berjudi.
3. Diagnosis actual/ gangguan
Diagnosis gangguan ditegakkan bila sudah timbul gangguan/ masalah
kesehatandi komunitas, yang didukung oleh beberapa data maladaptive.

18
Perumusan diagnosis keperawatan komunitas actual terdiri atas problem (p),
etiologi (e), dan symptom/sign (s) Contoh diagnosis actual:
Gangguan/masalah kesehatan reproduksi pada agregat remaja yang
berhubungan dengan kurangnya kebiasaan hygiene Personal, ditandai dengan
92% remaja mengatakan mengalami keputihan patologis, upaya yang dilakukan
remaja dalam mengatasi keputihan 80% didiamkan saja, 92% remaja
mengatakan belum pernah memperoleh informasi kesehatan reproduksi dari
petugas kesehatan. Tingginya kasus diare di wilayah RW 5 kelurahan X yang
berhubungan dengan tidak adekuatnya penggunaan fasilitas layanan kesehatan
untuk penanggulangan diare, keterbatasan, dan kualitas sarana pelayanan
diare.

D. Prioritas Diagnosis Keperawatan Komunitas

Setelah data dianalisis dan masalah keperawatan komunitas ditetapkan prioritas


masalah kesehatan komunitas yang perlu ditetapkan bersama masyarakat melalui
musyawarah masyarakat desa (MMD) atau lokakarya mini masyarakat. Prioritas
masalah dibuat berdasarkan kategori dapat diatasi, kemudahan, dan kekhususan,
mengingat banyaknya masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Pemilihan masalah ini
sangat penting dilakukan, agar implementasi yang dilakukan benar-benar bermanfaat
bagi masyarakat dan secara tidak langsung akan membangun rasa percaya diri dan
kompetensi masyarakat untuk mengatasi masalah yang lain (Bract, 1990 dalam Helvie,
1998). Penentuan prioritas masalah keperawatan komunitas dapat dilakukan melalui
metode berikut.

Paper and Pencil Tool (Ervin, 2002)


Pentingnya Kemungkinan Peningkatan
masalah perubahan terhadap
untuk positif jika kualitas hidup
Masalah dipecahkan : diatasi : bila diatasi : Total
1 Rendah 0 Tidak ada 0 tidak ada
2 Sedang 1 Rendah 1 Rendah
3 Tinggi 2 Sedang 2 Sedang

19
3 Tinggi
Resiko
meningkatnya 3 3 3 9
kejadian
infertilitas pada
agregat remaja
Kurangnya 3 2 2 7
kebiasaan hygiene
personal

Scoring diagnosis keperawatan komunitas (DepKes, 2003)


Masalah keperawatan A B C D E F G H Total
Resiko meningkatnya
kejadian infertilitas 2 3 2 5 2 3 2 2 21
pada agregat remaja.
Kurangnya kebiasaan 3 4 3 3 3 3 3 3 25
hygiene personal
Keterangan : Pembobotan :
A. Risiko keparahan 1. Sangat rendah
B. Minat masyarakat 2. Rendah
C. Kemungkinan diatasi 3. Cukup
D. Waktu 4. Tinggi
E.  Dana 5. Sangat tinggi
F.   Fasilitas
G. Sumber daya H. Tempat
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengkajian suatu komunitas dimulai dengan mengidentifikasi sistem yang ada di


dalammnya.Perlu diingat,bahwa sistem adalah keseluruhan unit yang berfungsi karena
saling tergantungnya bagian tersebut. Survei Mawas Diri adalah kegiatan perkenalan,
pengumpulan, dan pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader
setempat di bawah bimbingan petugas kesehatan atau perawat di desa. Metode

20
pengumpulan data pengkajian asuhan keperawatan antara lain Windshield survery,
informant interview, observasi partisipasi, dan focus group discussion (FGD).

Diagnosis dirumuskan terkait garis pertahanan yang mengalami kondisi terancam.


Ancaman terhadap garis pertahanan fleksibel memunculkan diagnosis potensial;
terhadap garis normal memunculkan diagnosis resiko; dan terhadap garis pertahanan
resisten memunculkan diagnosis actual/gangguan.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson & McFarlane.2006.Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan


Pratik:alih bahasa ,Sutarna,dkk.Jakarta :EGC

Efendi, Ferry . 2009 . Keperawatan kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik


dalam Keperawatan . Jakarta    .  Salemba Medika

21
Henny, Achjar Komang Ayu . 2011 . Asuhan Keperawatan Komunitas : Teori
dan praktek . Jakarta : EGC

22

Anda mungkin juga menyukai