Anda di halaman 1dari 13

KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

KELOMPOK 3

Kekerasan Dalam Rumah Ta n g g a

K D R T
ASMIYAH
NUR INTAN ANA SOFIAN
ILMA PERMATASARI
MARFIA UMAGAPY
Pengertian

95%
Berdasarkan Undang-Undang tentang Penghapusan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga (KDRT) No. 23 Tahun 2004 menjelaskan

95% bahwa Kekerasan dalam Rumah Tangga merupakan setiap


perbuatan pada seseorang terutama perempuan, yang berakibat
timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual,
psikologis dan atau penelantaran rumah tangga termasuk
ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau
perampasan kemerdekaan secara hukum dalam lingkup rumah
tangga. Yang ditandai dengan hubungan antar anggota keluarga
yang diwarnai dengan penyiksaan secara verbal, tidak adanya
kehangatan.
K
D
R
E T I O L O G I
Faktor individu (korban/istri)
T kepercayaan/agama, umur, pekerjaan diluar rumah,
pendidikan rendah.

Faktor individu (Pelaku/suami)


penggunaan obat-obatan atau alkohol , kebiasaan berjudi,
gangguan mental, mempunyai hubungan diluar nikah
dengan wanita lain.
Faktor sosial budaya
budaya patrilineal yang menempatkan laki-laki sebagai
pengontrol kekayaan, budaya yang menganggap perilaku
kekerasan suami terhadap istri adalah hal yang biasa
Faktor Ekonomi
salah satu faktor utama terjadinya tindakan kekerasan
adalah kemiskinan. pengangguran, gender dalam lapangan
pekerjaan.
Faktor religi
pemahaman ajaran agama yang keliru : suami salah
persepsi dalam agama
DAMPAK KDRT

DAMPAK PADA
DAMPAK PADA ANAK DAMPAK PADA ISTRI
LINGKUNGAN

S c i e n c e T e c h n o l o g y E n g i n e e r i n g A r t s M a t h e m a t i c s
K D R T Dampak pada istri :
Kekerasan Dalam Rumah Ta n g g a 01 Perasaan
pasif
rendah diri, malu dan

Gangguan kesehatan mental seperti kecemasan


02 yang berlebihan, susah makan dan susah tidur

Terus menerus mengalami ketakutan dan


03 kecemasan, hilangnya rasa percaya diri, hilang
kemampuan untuk berindak dan rasa tidak berdaya

Menderita rasa sakit fisik dikarenakan luka


04 sebagai akibat tindakan kekerasan
DAMPAK PADA ANAK

• Mengembangkan perilaku agresif dan


pendendam
• Mimpi buruk, ketakutan, dan gangguan
kesehatan
• Kekerasan menimbulkan luka, cacat
mental dan cacat fisik
• Meniru tindakan kekerasan yang terjadi
di rumah
• Menjadi sangat pendiam dan menghindar
• Sering tidak makan dengan benar
• Menghambat pertumbuhan dan belajar
• Menderita banyak gangguan kesehatan
Dampak lingkungan
 Kualitas hidup manusia akan berkurang karena wanita
tidak berperan serta dalam aktivitas masyarakat bila
wanita tersebut dilarang berbicara atau terbunuh
karena tindakan kekerasan

 Efek terhadap produktifitas, misalnya mengakibatkan


berkurangnya kontribusi terhadap masyarakat,
kemampuan realisasi diri dan kinerja, dan cuti sakit
bertambah sering
Pencegahan 1 Pencegahan primer : dengan cara
KDRT memberikan penguatan pada individu
dan keluarga dengan membangun
koping yang efektif dalam menghadapi
stress dan menyelesaikan masalah
tanpa menggunakan kekerasan.
Pencegahan sekunder : dengan cara
2
mengidentifikasi keluarga dengan
resiko kekerasan, penelataran, atau
eksploitasi terhadap anggota keluarga,
serta melakukan deteksi dini terhadap
keluarga yang mulai menggunakan
kekerasan.
3 Pencegahan tersier : dilakukan
dengan cara menghentikan tindak
kekerasan yang terjadi bekerja sama
dengan badan hukum yang berwenang
untuk menangani kasus kekerasan.
BENTUK-BENTUK KEKERASAN

PELANTARAN
RUMAH
TANGGA
KEKERASAN
SEKSUAL

KEKERASAN
PSIKIS

KEKERASAN
FISIK
Peran perawat
educator Caregiver

Peran
Peran sebagai
sebagai
pemberi pelayanan
pendidik
keperawatan

Counselor Advokat

educator Caregiver

counselor Advokat

peran Peran sebagai


sebagai pembela
pemberi
konseling
Diagnosis
01 HDR

Isolasi sosial : menarik diri

HDR

Koping individu tidak efektif

02 Perilaku Kekerasan

Resiko mencederai : diri sendiri atau orang lain

Perilaku Kekerasan

HDR
K
E
K
E
R

K A
S
A

D
N

D
A

R
L
A
M
R
Thank You
T U
M
A
Kelompok 3

T
A
N
G
G
A

Anda mungkin juga menyukai