BLOK 3.6
PEMERIKSAAN MOTORIK
Tim Penyusun
LEARNING OUTCOME
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem motorik adalah sistem yang bertanggung jawab terhadap kerja kelompok-
kelompok otot, yaitu inisiasi gerakan volunter dan terampil. Serabut-serabut motorik
bersama sama input yang berasal dari sistem-sistem yang terlibat dalam kontrol gerakan
yang meliputi sistem ekstrapiramidal, vestibular, serebellar, dan proprioceptive afferent
semuanya bergabung didalam badan-badan sel neuron pada cornu anterior medulla
spinalis. Dari sel cornu anterior impuls dibawa ke otot.
Evaluasi sistem motorik dibagi menjadi :
- massa otot
- tonus otot
- kekuatan otot
Massa otot
- Pemeriksaan diawali dengan inspeksi baik proksimal dan distal tiap daerah yang
diperiksa saat posisi pasien duduk maupun berbaring
- Bandingkan kesimetrisan kontur massa otot dengan sisi lainnya
- Amati apakah ada penurunan massa otot ( hipotrofi ), hipertrofi atau atrofi ( otot
yang mengecil ), hal ini tampak dari berkurangnya massa dan penampakan otot
yang kendur
Tonus otot
Tonus otot adalah kontraksi otot yang selalu dipertahankan keberadaanya oleh otot itu
sendiri atau dapat di definisikan sebagai sedikit ketegangan residual pada otot yang rileks
secara volunter.
Pemeriksaan tonus otot :
- Mintalah pasien untuk berbaring telentang pada meja pemeriksaan dan rileks
- Pada pemeriksaan anggota gerak atas : tangan pemeriksa memegang siku pasien
untuk menyangga kemudian gerakkan secara pasif (fleksi-ekstensi ) pada sendi
siku berulangkali secara perlahan kemudian secara cepat.
- Pada pemeriksaan anggota gerak bawah : tangan pemeriksa memegang tungkai
bawah pasien untuk menyangga kemudian gerakkan secara pasif (fleksi-ekstensi )
pada sendi lutut berulangkali secara perlahan kemudian secara cepat
- Pemeriksaan clonus pergelangan kaki : tahan betis pasien dan fleksikan 90 pada
lutut dan pergelangan kaki. Secara cepat dorsofleksikan pergelangan kaki
- Tonus yang meningkat (hipertonus) dirasakan dengan tingkat kesulitan / ada
hambatan dalam gerakan fleksi-ekstensi pada sendi yang diperiksa
- Tonus yang menurun ( hipotonus ) tidak terasa ada hambatan dalam gerakan
fleksi-ekstensi pada sendi yang diperiksa, atau mudah dikenali dengan tanda
ekstremitas terasa terkulai
- Bandingkan satu sisi dengan sisi lainnya
Kekuatan otot
Prosedur pemeriksaan :
1. Jelaskan tujuan pemeriksaan kepada pasien
2. Prinsip pada pemeriksaan kekuatan otot : pemeriksa dan pasien harus
bekerjasama jika ingin mendapatkan hasil pemeriksaan yang tepat
3. Lingkungan selama pelaksanaan tes harus tenang dan suhu ruangan harus dibuat
senyaman mungkin (tidak terlalu panas/terlalu dingin)
4. Periksalah apakah terdapat keterbatasan lingkup gerak sendi/ kontraktur,
spastisitas atau nyeri yang dapat mengganggu hasil pemeriksaan
5. Pemeriksaan dilakukan secara berurutan mulai posisi duduk,supine,side lying,
kemudian prone
6. Posisikan pasien dengan hati-hati dan upayakan melakukan tes secara berurutan
sehingga perubahan posisi selama pemeriksaan dapat seminimal mungkin
7. Lakukan pemeriksaan mulai dari posisi melawan gravitasi, jika pasien tidak
mampu, ubah keposisi anti-gravitasi, jika pasien mampu melakukan, lanjutkan
dengan memberikan tahanan, tahanan diberikan pada pertengahan gerakan
8. Pada saat pemeriksaan, fiksasi dilakukan di bagian proksimal dari otot yang akan
dinilai
0 (zero) Tidak ada kontraksi otot sama sekali baik pada inspeksi maupun palpasi
1( trace) Otot tidak mampu bergerak melalui lingkup gerak sendi penuh dalam bidang
horizontal, hanya terlihat gerakan otot minimal / teraba kontraksi oleh pemeriksa
2 (poor) Kemampuan otot bergerak melalui lingkup gerak sendi penuh tetapi tidak dapat
melawan gravitasi, atau hanya dapat bergerak dalam bidang horizontal
3 (fair) Kemampuan otot bergerak bergerak melalui lingkup gerak sendi penuh melawan
gravitasi namun tidak dapat melawan tahanan yang ringan sekalipun
4 (good) Kemampuan otot bergerak melalui lingkup gerak sendi penuh melawan gravitasi
serta dapat melawan tahanan yang ringan sampai sedang
5 Kemampuan otot bergerak melalui lingkup gerak sendi penuh melawan gravitasi
(normal) serta dapat melawan tahanan maksimal
Beberapa klinisi membagi lagi dalam sub dengan: menambah +/- menjadi 3+, atau 5-.
PEMERIKSAAN MOTORIK
KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS ATAS
-Bahu diposisikan
90 dari posisi
Deltoid Axilaris, C5,C6 abduksi
-Pemeriksa
memberikan
Abduksi Bahu tahanan kearah
adduksi, dengan
Supraspinatus Suprascapulari lokasi tahanan
s, C5,C6 pada distal
humerus
-Pasien pada posisi
Pektoralis Pectoralis supine, dengan
Mayor medial/lateral, bahu diposisikan
C5, T1 120 dari posisi
Adduksi Bahu abduksi dan siku
Latissimus dorsi Thoracodorsali fleksi
s, C6-8 -Pemeriksa
memberikan
Teres Mayor Subscapularis tahanan pada
bawah, C5,C6 lengan kearah
abduksi
-Siku ekstensi
dengan posisi
Supinasi siku Supinator Radialis , C5,C6 lengan supinasi
penuh posisi ini
menghambat
asistensi dari
biceps
Biceps brachii Musculocutan - Pemeriksa
eus, C5,C6 memberikan
tahanan dengan
melakukan pronasi
pada lengan
daerah distal
-Pergelangan
tangan diposisikan
fleksi penuh dan
jari-jari ekstensi
-Pemeriksa
memberi tahanan
dengan melakukan
ekstensi
Fleksor carpi Medianus ,C6, pergelangan
radialis C8 tangan pada
daerah midpalmar
-Fleksor carpi
radialis dapat
diperiksa dengan
Fleksi pergelangan posisi pergelangan
tangan tangan deviasi
radial dan fleksi
Fleksor carpi Ulnaris, C6,C8 penuh. Pemeriksa
ulnaris memberi tahanan
dengan melakukan
ekstensi
pergelangan
tangan dan
melakukan deviasi
ulnar
- Fleksor carpi
ulnaris dapat
diperiksa dengan
posisi pergelangan
tangan deviasi
ulnar dan fleksi
penuh. Pemeriksa
memberi tahanan
dengan melakukan
ekstensi
pergelanagn
tangan dan deviasi
radial
-Pergelangan tangan
ekstensi penuh pada
posisi netral
Ekstensor carpi Radialis , -Pemeriksa
radialis longus C6,C7 memberikan
tahanan dengan
melakukan fleksi
Ekstensi pergelangan tangan
pergelangan pasien pada daerah
tangan dorsum tangan
Ekstensor carpi Radialis , -Untuk memeriksa
radialis brevis C6,C7 ekstensor carpi
radialis longus
pergelangan tangan
pasien diposisikan
deviasi radial dan
ekstensi penuh
-Pemeriksa
Ekstensor carpi Radialis ,C7,C melakukan fleksi dan
ulnaris 8 deviasi ulnar
pergelangan tangan
-Untuk memeriksa
ekstensor carpi
ulnaris pergelangan
tangan pada posisi
deviasi ulnar dan
ekstensi penuh.
Pemeriksa
melakukan fleksi dan
deviasi radial
pergelangan tangan
pasien sebagai
tahanan
Periksalah tangan
Fleksor digitorum pasien, cari atrofi
profundus otot intrinsik,
thenar, hipothenar.
Fleksor digitorum Medianus, C8 Periksalah
superfisial genggaman pasien
Fleksi jari-jari dengan meminta
Fleksor pollicis penderita
longus menggenggam jari
pemeriksa
sekuatnya dan tidak
Medianus, melepas genggaman
Instrinsik Ulnaris saat pemeriksa
(hipotenar.inteross C8,T1 mencoba menarik
ei,tenar,lumbricalis jarinya. Normal
) pemeriksa tidak
dapat menarik jari
dari genggaman
pasien. Bandingkan
dengan sisi kontra
lateral
- Periksalah
Opponen policis Medianus, kekuatan oposisi
C8,T1 ibujari dengan
meminta pasien
Fleksor policis Medianus, menyentuhkan
Oposisi Ibu jari brevis Ulnaris, ujung ibujari dengan
C8,T1 jari jelunjuknya
sendiri dan melawan
tahanan
Abduktor policis Medianus, pemeriksa.bandingk
brevis C8,T1 an dengan sisi
kontra lateral.
Periksalah otot
intrinsik tangan
sekali lagi, dengan
meminta pasien
Abduksi jari Abduktor digiti Ulnaris, abduksi pada semua
minimi T1 jari dan melawan
tahanan pemeriksa.
Normal pasien dapat
menahan tekanan
pemeriksa.
PEMERIKSAAN MOTORIK
KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS BAWAH
-Pasien berbaring
miring, kaki pasien
Adduktor brevis Obturator, L2-4 dalam posisi abduksi,
pasien diminta
melakukan adduksi
kaki sisi bawah
-Pemeriksa berusaha
melakukan abduksi
Adduktor longus, kaki sisi bawah
Adduksi adductor magnus Obturator, L3-4 dengan memberikan
panggul bagian anterior tahanan pada medial
paha bagian distal
-Pemeriksaan dapat
juga dilakukan
dengan posisi pasien
duduk, dengan
Pectineus Femoral panggul adduksi,
/obturator, L2-3 pemeriksa berusaha
melakukan abduksi
panggul, tahanan
diberikan pada
medial paha bagian
distal.
REFERENSI: Daniels and Worthingham's muscle testing: techniques of manual examination., 6th edition,
1995.
4 Mencuci Tangan
KET:
0 : bila tidak dikerjakan
1 : bila dikerjakan, tetapi tidak sempurna
2 : bila dikerjakan dengan sempurna
Nilai: total score x 100
54
Purwokerto, ……………2019
Evaluator
.
......................................
....