Anda di halaman 1dari 10

Praktek Profesi Manajemen Keperawatan 2015

RENCANA STRATEGI RONDE KEPERAWATAN

NUTRISI PASCA OPERASI


DI RUANG BEDAH PRIA
RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

Oleh :

RIZKI KURNIADI, S.Kep


1441313061

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2012

Praktek Profesi Manajemen Keperawatan 2015

RONDE KEPERAWATAN
1. Pengertian
Suatu kegiatan yang bertujuan unruk mengatasi masalah keperawatan
klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan, akan tetapi pada kasus tertentu
harus dilakukan oleh perawat, yang melibatkan seluruh anggota tim.
2. Karakteristik

Klien dilibatkan secara langsung

Klien merupakan fokus kegiatan

Perawat associate, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi


bersama

Konsuler memfasilitasi kreatifitas

Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat associate


perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi
masalah

3. Tujuan

Menumbuhkan cara berfikir secara khas

Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari


masalah klien

Meningkatkan validitas data klien

Menilai kemampuan justifikasi

Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja

Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana keperawatan

Praktek Profesi Manajemen Keperawatan 2015

4. Peran
4.1. Perawat Primer dan perawat associate
Dalam menjalankan pekerjaan perlu adanya sebuah peranan yang bisa
untuk memaksimalkan keberhasilan yang bisa disebutkan antara lain :

Menjelaskan keadaan dan data demografi klien

Menjelaskan masalah keperawatan utama

Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan

Menjelaskan tindakan selanjutnya

Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang diambil

4.2. Peran perawat Primer lain dan atau Konsuler

Memberikan justifikasi

Memberikan reinforcement

Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta


tindakan yang rasional

Mengarahkan dan koreksi

Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari

Praktek Profesi Manajemen Keperawatan 2015

Rencana Strategi Ronde Keperawatan


Diit Pasca Operasi
A. Latar belakang
Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan tenaga
untuk perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan secara optimal.
Diet Pasca-operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien
setelah menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan
tergantung pada macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Peserta Ronde mampu menjelaskan diit pasca operasi
2. Tujuan Khusus
a) Peserta ronde mampu menyebutkan definisi menjelaskan diit pasca
operasi
b) Peserta ronde mampu menyebutkan manfaat diit pasca operasi
c) Peserta ronde mampu menyebutkan tujuan diit pasca operasi
d) Peserta ronde mampu menyebutkan jenis nutrisi pasca operasi
C. Waktu
Topik
Sasaran
Waktu
Hari/ Tanggal

: Diit Pasca Operasi


: Klien
: 30 Menit
: Rabu, 13 Mei 2015

D. Metode
Diskusi dan Demonstrasi
E. Media

Praktek Profesi Manajemen Keperawatan 2015

Lembar balik
Leaflet
F. Setting tempat

Keterangan :
: Karu
: pasien
: Perawat Pelaksana

G. Pengorganisasian

Kepala Ruangan

Ketua Tim

: Rizki Kurniadi, S.Kep

: Anneliese Satoko, S.Kep


Marlizayani, S.Kep

Perawat pelaksana

: Dewi Marlina, S.Kep


Nelvi Desmita, S.Kep
Freza Siska, S.Kep
Suci Asha Rahmadini, S.Kep
Yose Angri Yolla, S.Kep
Winda Susrianti, S. Kep
Frissy Lestari , S. Kep

H. Proses Kegiatan Ronde


No
1.
2.
3.

4.

Komunikator
Pre Interaksi
Memberi
salam
dan
memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan penyuluhan dan
tema penyuluhan
Isi
Menjelaskan materi penyuluhan
mengenai
pengertian, manfaat,
tujuan,
jenis nutrisi bagi pasien
pasca operasi
Memberikan kesempatan kepada

Komunikan

waktu
5 menit

Menjawab salam
Mendengarkan
Mendengarkan

Mengajukan pertanyaan

10
menit

Praktek Profesi Manajemen Keperawatan 2015

komunikan untuk bertanya tentang


materi yang disampaikan
Penutup
Memberikan pertanyaan akhir
sebagai evaluasi
Menyimpulkan bersama-sama hasil
kegiatan penyuluhan
Menutup
penyuluhan
dan
mengucapkan salam

5.
6.
7.

5 menit
Menjawab
Mendengarkan
Menjawab salam

7. Kriteria evaluasi

Evaluasi struktur
-

Kegiatan ronde terlaksana sesuai waktu

Peserta ronde dapat hadir sesuai rencana

Evaluasi proses
-

Peserta ronde berperan aktif dalam kegiatan ronde

Selama ronde berlangsung, semua peserta dapat mengikuti dengan


penuh perhatian

Evaluasi hasil
-

Pasien puas dengan hasil kegiatan

Masalah pasien teratasi

Perawat dapat :

Berpikir kritis

Tumbuh pemikiran bahwa tindakan keperawatan berasal dari


masalah klien ataupun dari perawat sendiri

Meningkatkan pola pikir sistematis

Mengaplikasikan latihan pembelajaran pada praktek klinik

Praktek Profesi Manajemen Keperawatan 2015

MATERI
Pengertian
Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan tenaga untuk
perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan secara optimal.
Diet Pasca-operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah
menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan tergantung
pada macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta.
Alasan nutrisi dibutuhkan untuk pasien pascaoperasi
Karena tujuan diet pasca-operasi adalah untuk mengupayakan agar status gizi
pasien segera kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan
meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut :
1. Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein)
2. Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain
3. Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
4. Mencegah dan menghentikan perdarahan
Tahapan diet pasca bedah
a.
Diet Pasca-Bedah I (DPB I)
Diet ini diberikan kepada semua pasien pascabedah :
1. Pasca-bedah kecil : setelah sadar dan rasa mual hilang
2. Pasca-bedah besar : setelah sadar dan rasa mual hilang serta ada tanda-tanda
usus mulai bekerja
Cara Memberikan Makanan
Selama 6 jam sesudah operasi, makanan yang diberikan berupa air putih, the
manis, atau cairan lain seperti pada makanan cair jernih. Makanan ini diberikan
dalam waktu sesingkat mungkin, karena kurang dalam semua zat gizi. Selain itu
diberikan makanan parenteral sesuai kebutuhan.
b.
Diet Pasca-Bedah II (PDB II)
Diet pasca-bedah II diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran cerna atau
sebagai perpindahan dari Diet Pasca Bedah I
Cara Memberikan Makanan
Makanan diberikan dalam bentuk cair kental, berupa kaldu jernih, sirup, sari buah,
sup, susu, dan puding rata-rata 8-10 kali sehari selama pasien tidak tidur. Jumlah
cairan yang diberikan tergantung keadaan dan kondisi pasien. Selain itu dapat
diberikan makanan parenteral bila diperlukan. DPB II diberikan untuk waktu
sesingkat mungkin karena zat gizinya kurang. Makanan yang tidak boleh
diberikan pada diet pasca-bedah II adalah air jeruk dan minuman yang
mengandung karbondioksida.

Praktek Profesi Manajemen Keperawatan 2015

c.
Diet Pasca-Bedah III
Diet Pasca-Bedah III diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran cerna atau
sebagai perpindahan dari diet pasca-bedah II.
Cara Memberikan Makanan
Makanan yang diberikan berupa makanan saring ditambah susu dan biscuit.
Cairan hendaknya tidak melebihi 2000 ml sehari. Selain itu dapat memberikan
makanan parenteral bila diperlukan. Makanan yang tidak dianjurkan adalah
makanan dengan bumbu tajam dan minuman yang mengandung karbondioksida.
d.
Diet Pasca-Bedah IV
Diet Pasca-Bedah IV diberikan kepada :
1. Pasien pasca bedah kecil, setelah diet pasca-bedah
2. Pasien pascabedah besar, setelah diet Pasca-Bedah III
Cara Memberikan Makanan
Makanan diberikan berupa makanan lunak yang dibagi dalam 3 kali makanan
lengkap dan 1 kali makanan selingan.
Jenis makanan yang harus diperhatikan untuk penyembuhan luka
Diantara makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral dan air yang cukup, maka yang paling penting untuk penyembuhan luka
adalah protein dan vitamin C.
Alasannya: Protein dan vitamin C sangat penting peranannya dalam proses
penyembuhan luka. Selain itu vitamin C punya peranan penting untuk mencegah
terjadinya infeksi dan perdarahan luka.
Contoh makanan yang perlu diperhatikan untuk penyembuhan luka
1. Protein; terbagi menjadi: nabati dan hewani. Contoh nabati yaitu tempe, tahu,
kacang-kacangan dll. Contoh protein hewani, hati, telur, ayam, udang dll.
2. Vitamin C adalah kacang-kacangan, jeruk, jambu, daun papaya, bayam, tomat,
daun singkong dll
Tata cara pelaksanaan untuk memenuhi nutrisi yang perlu diperhatikan
untuk penyembuhan luka
1. Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan vitamin
2. Bila mual:
a. Makannlah dengan porsi sedikit tapi sering
b. Sajikan ketika masih hangat
c. Sebelum makan, minum air hangat
d. Hindari makanan dengan berbumbu tajam
Tips Perawatan Pascaoperasi
Secara umum, untuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan kondisi
pasien pasca operasi, perlu kita perhatikan tips di bawah ini:
1. Makan makanan bergizi, misalnya: nasi, lauk pauk, sayur, susu, buah.

Praktek Profesi Manajemen Keperawatan 2015

2. Konsumsi makanan (lauk-pauk) berprotein tinggi, seperti: daging, ayam, ikan,


telor dan sejenisnya.
3. Minum sedikitnya 8-10 gelas per hari.
4. Usahakan cukup istirahat.
5. Mobilisasi bertahap hingga dapat beraktivitas seperti biasa. Makin cepat makin
bagus.
6. Mandi seperti biasa, yakni 2 kali dalam sehari.
7. Kontrol secara teratur untuk evaluasi luka operasi dan pemeriksaan kondisi
tubuh.
8. Minum obat sesuai anjuran dokter.
Contoh Diet Pada Macam-Macam Tindakan Pembedahan
a. Diet Untuk Bedah Kantung Empedu dan Kombinasi dengan AbdominoPerineal
Bedah pada kantung empedu yang dikombinasikan dengan Abdomino-Perineal,
oral feeding biasanya diberikan di awal. Berikut adalah sebuah contoh jadwal diet
yang sederhana:
Hari pertama (hari saat operasi): dipenuhi kebutuhan transfusi dan formula infus
yang cukup.
Hari kedua : ditambah sejumlah kecil cairan (teh, gelatin, dan air jahe) tanpa susu
atau jus buah.
Hari ketiga : cairan, termasuk susu skim dan jus buah boleh diberikan. Pemberian
makanan pembuluh darah melalui infus dilanjutkan, kecuali glukosa dalam air,
ditambah vitamin dapat digantikan dengan bagian dari larutan garam.
Hari keempat : sejumlah kecil campuran cairan yang mengandung tinggi protein
boleh ditambahkan. Pada hari ini 1 liter protein hidrolisat dapat dihilangkan dari
pemberian makanan bagi pembuluh darah.
Hari kelima : jumlah makanan boleh ditingkatkan, setidaknya 70-100 gram.
Protein harus tersedia dalam oral feeding. Pemberian vitamin secara oral sudah
bisa diberikan. Pemberian makan pembuluh darah melalui infus dapat dihentikan.
Hari keenam : Diet makanan biasa sudah bisa diberikan kepada pasien.
Beberapa pasien yang kantung empedunya dioperasi, mungkin lebih merasa
nyaman dengan diet rendah lemak untuk beberapa minggu atau bahkan beberapa
bulan setelah operasi.
b. Diet Pasca Operasi Anus/Dubur
Operasi dubur hampir sama dengan hemorrhoidectomy, pemberian makan
biasanya dilakukan dalam waktu 24 jam atau sesegera mungkin, bergantung pada
anastesi yang telah diatur. Pengaturan pasca operasi beragam. Beberapa pembedah
lebih suka memberi diet rendah serat, dengan sisa yang terbatas untuk mengurangi
pergerakan isi perut. Hal lain yang diperbolehkan diet normal dan menambah
defekasi yang dibantu dengan minyak mineral. Penggunaan jangka panjang
minyak mineral dapat mengurangi karena menganggu penyerapan beberapa
mineral dan vitamin.
c. Diet Pasca Operasi Umum

Praktek Profesi Manajemen Keperawatan 2015

Diet yang ditentukan untuk pasien yang mempunyai riwayat bedah tulang atau
gigi, atau yang telah mengalami kecelakaan kecil, dapat diberi lebih dulu program
diet yang lebih cepat dibandingkan dengan program diet pasca operasi
gastrointestinal. Secara bertahap, pasien dapat mengkonsumsi diet berupa cairan
penuh pada hari kedua setelah operasi, diet makanan lunak pada hari ketiga, dan
diet makanan biasa pada hari keempat. Kondisi pasien menentukan diet yang akan
dikonsumsi. Yang perlu diperhatikan adalah diet tersebut harus dapat memenuhi
kebutuhan kalori dan protein. Vitamin secara bertahap diberikan sebagai
suplemen.
d. Diet Pasca Operasi Mulut dan atau Esofagus
Setelah operasi mulut atau esofagus, pemberian makanan secara parenteral yang
biasanya diberikan pada pasien di awal, dengan pemberian makan dengan
menggunakan tabung. Sejak pasien tinggal di rumah sakit untuk jangka waktu
yang cukup lama, yang paling utama adalah formula diet yang akan diberikan
harus memenuhi kebutuhan semua zat gizi. Kebutuhan cairan dapat dipenuhi
secara oral, jenisnya dapat diperoleh dengan mengencerkan makanan padat,
seperti kentang, daging cincang, sayuran dan buah dengan cara diblender atau
disaring dan ditambahkan cairan.
e. Diet Pasca Patah Tulang dan Trauma Lainnya
Pasien yang patah tulang memerlukan peningkatan pemecahan protein dalam
pemberian asupan gizi yang baik bagi individu, yang dapat diperburuk kondisinya
hingga menjadi tidak dapat bergerak, hanya mampu beraktivitas di atas kasur saja.
Kehilangan protein (kehilangan nitrogen) dibarengi dengan kehilangan kalium,
fosfor dan sulfur. Perkembangan osteoporosis bertepatan dengan kehilangan
kalsium yang dapat menyebabkan si penderita tidak dapat bergerak.
Pengaturan diet patah tulang: Protein, kalori dan semua zat gizi yang dibutuhkan
diperoleh dalam jumlah bebas. Dibutuhkan sekitar 50 gram protein ditambah 3000
kalori kalori non protein. Pemindahan cairan dan elektrolit juga dibutuhkan. Jika
pasien tidak mampu makan tetapi membutuhkan sejumlah makanan yang tinggi
protein dan tinggi kalori, maka minuman bisa diberikan diantara waktu makan.
Penyembuhan patah tulang yang kurang baik ketika jaringan telah habis. Protein
bebas dalam diet menyokong kalsium dalam tulang dan membentuk tulang yang
baik.

DAFTAR PUSTAKA
MansyurArif .2000.Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai