Anda di halaman 1dari 20

Metode Kontrasepsi Pil

Kombinasi
(Hormon
Estrogen&Progestin)
Mata kuliah : Pelayanan KB
- Kelompok 5-

Adelia Apriliani (2119063)


Dina Yuliana (2119064)
Herawati Cahaya Putri (2119066)
Nur Azizah Pasaribu (2119067)
Elsa Andrian (2119068)
Windy Yulianti Zaelani (2119089)
Pengertian

Pil oral kombinasi (POK) adalah pil KB yang


mengandung hormone estrogen dan
progesterone yang diproduksi secara alami oleh
wanita (lucky, 2013).
Sistem kerja

1. Efektif dan reversible.


2. Harus di minum setiap hari.
3. Pada bulan-bulan pertama efek samping berupa mual dan perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan segera
akan hilang.
4. Efek samping serius sangat jarang teerjadi.
5. Dapat di pakai oleh semua ibu usia reproduksi,baik yang sudah mempunyai anak ataupun tidak .
6. Dapat mulai diminum setiap saat bila yakin sedang tidak hamil.
7. Tidak di anjurkan pada ibu yang menyusui.
8. Dapat di pakai sebagai kontrasespsi darurat.
Jenis Pil Kombinasi
1. Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif
estrogen/progestin dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.
2. Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif
estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormone
aktif.
3. Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif
estrogen/progestin dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormone
aktif.

Gambar skema Pil Kombinasi (putih=


progestin, hitam =estrogen)
Cara Kerja

Menekan Ovulasi Mencegah Implantasi

Pergerakan tuba terganggu


Lendir serviks mengental sehingga transportasi telur
sehingga sulit dilalui oleh dengan sendirinya akan
sperma terganggu
Keuntungan
• Memiliki efektivitas yang tinggi ( hampir menyerupai efektivitaas tubektomi ), bila di
gunakan setiap hari ( 1 kehamilan per 1000 perempuan dalam tahun pertama
penggunaanya).
• Esiko terhadap kesehatan sangat kecil.
• Tidak menganggu hubungan seksual.
• Siklus haid menajdi teratur, banyaknya darah haid berkurang ( mencegah anemia), tidak
terjadi nyeri haid.
• Dapat di gunakan jangka Panjang selama perempuan masih ingin menguunakannya untuk
mencegah kehamilan.
Lanjutan…
• Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause.
• Mudah dihentikan setiap saat
• Kesuburan segera Kembali setelah penggunaan pil dihentikan
• Dapat digunakan sebagai kontrasepso darurat
• Membantu mencegah: kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker endometrium, kista
ovarium, penyakit radang panggul, kelainan jinak pada payudara, dismenore atau akne.
Keterbatasan
1. Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
2. Mual, terutama pada 3 bulan pertama
3. Perdarahan bercak atau perdarahan sela, terutama 3 bulan pertama
4. Pusing
5. Nyeri payudara
6. Berat badan naik sedikit, tetapi pada perempuan tertentu kenaikan berat badan justru
memiliki dampak positif
7. Berhenti haid (amenorea), jarang pada pil kombinasi
8. Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui
9. Pada Sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi, dan perubahan suasana
hati sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seks berkurang
10. Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga risiko stroke dan
gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat. Pada perempuan usia
>35 tahun dan merokok perlu hati-hati
11. Tidak mencegah IMS, HIV/AIDS, HBV.
Indikasi
1. Gemuk atau kurus.
2. Berada pada usia reproduksi.
3. Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
4. Pascakeguguran.
5. Telah memiliki anak ataupun sudah memiliki anak.
6. Memerlukan metode kontrasespsi dengan efektivitas yang tinggi.
7. Menderita anemia karena haid yang berlebihan.
8. Saat haid mengalami nyeri yang hebat
9. Tidak memiliki siklus hai yang teratur.
10. Pernah mengalami kehamilan ektopik.
11. Perempuan yang mengalami kelainan payudara jinak.
12. Setelah mekahirkan enam bulan dan tidak memberi ASI ekslusif dan semua jenis
kontrasepsi yang di anjurkan tidak cocok.
13. Menderita kencing manis tnapa komplikasi pada ginjal, pembuuh darah, saraf,dan mata.
Kontra Indikasi
1. Hamil atau dicruigai hamil
2. Ibu menyusui ASI ekslusif
3. Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya
4. Penyakit hati akut (hepatitis)
5. Perokok dengan usia >35 tahun
6. Riwayat penyakit jantung, stroke, tekanan darah >180/110 mmHg
7. Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis >20 tahun
8. Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara
9. Migrain dan gejala neurologic fokal (epilepsy/riwyata epilepsi)
10. Tidak dapat menggunaan pil secara teratur setiap hari
Waktu mulai menggunakan
1. Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalua perempuan tersebut tidak hamil
2. Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid
3. Boleh menggunakan pada hari ke 8 tetapi perlu menggunakan metode kontrasepsi yang
lain (kondom) mulai hari ke 8 sampai hari ke 14 atau tidak melakukan hubungan seksual
sampai anda telah menghabiskan paket pil tersebut.
4. setelah 6 bulan pemberian ASI ekslusif
5. setelah 3 bulan melahirkan dan tidak menyusui
6. paska keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari)
7. bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi, dan ingin menggantikan dengan pil
kombinasi pil dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid.
Intruksi Cara Menggunakan
1. Pil dimuinum setiap hari, akan lebih efektif jika di minum pada waktu yang sama setiap
harinya.
2. Klien memulai minum pil pertama saat hari pertama sampai hari ketujuh siklus haid
3. Ada paket pil yang jumlah nya 21 dan 28 tablet. Jika klien menggunakan kaplet yang
berjumlah 28 pil, saat pil sudah habis klien mulai meminum pil dari paket yang baru, jika
klien menggunakan paket yang berisi 21 pil, saat pil sudah habis klien menunggu satu
minggu baru kemudian mulai minum pil lagi dari aket yang baru.
4. Jika klien muntah dan pil keluar lagi dalam waktu dua jam dari waktu minum, sebaiknya
minum lagi pil.
5. Jika kien muntah atau terjadi diare lebih dari 24 jam setelah diminum, klien bisa
meneruskan minum pil sesuai jadwal.
Lanjutan…

1. Jika muntah dan diare terjadi selama lebih 48 jam, sebaiknya klien beralih ke
kontrsepsi yang lainnya
2. Jika klien lupa minum 1 pil , ( 1-2 ) hari sebaiknya klien minum pil segera dan tidak
masalah jika minum 2 pil dalam satu hari sekaligus.
3. Jika klien lupa minum 2 pil atau lebih sebaiknya klien meminum 2 pil setiap hari
sampai jadwal yang sesuai. Akan lebih baik jika m=tidak melakukan hubungan seksual
terlebih dahulu sampai pil habis.
4. Jika klien tidak mengalami menstruasi, bisa jadi klien hamil. Segera periksa ke dokter
jika hal tersebut terjadi.
Gambar Pil KB 28 pil

Gambar Pil KB 21 pil


Penanganan Efek Samping
1) Amenore ( tidak ada perdarahan atau spoting )
a) Periksa dalam atautes kehamilan. Jika klien tidak hamil, gejala ini tidak perlu ditangani
secara medis karena akan hilang dengan sendirinya.
b) Klien bisa di berikan dosis estrogen yang tetap dengan catatan dosis progestin
berkurang.
c) Jika klien hamil intrauterine, hentikan pemakian pil dan beri pemahaman bahwa pil
yang telah diminun tidk akan berefek pada janin.

2) Pusing, mual, atau muntah ( reaksi anafilatik )


d) Laukan tes kehamilan atau lakukan pemeriksaan genekologik. Jika klien tidak hamil,
beri saran kepada kien untuk minum pil saat makan malam atau sebelum tidur.
Lanjutan…

3) Spotting atau perdarahan pervaginam


a) Lakukan tes kehailan atau lakukan pemeriksaan genekologik
b) Beri saran pada klien untuk minum pil pada waktu yang sama setiap harinya.
c) Jelaskan kepada klien bahwa spotiing atau perdarahan pervaginam adalah efek samping
yang biasa terjadi pada tiga bulan pertama pemakaian pil dan akan hilang beberapa saat
kemudian.
d) Jika teta terjadi perdarahan, ganti pil dengan dosis estrogen yang lebihtinggi ( 50 mg
dengan metode lain)
Pertimbangan Khusus

Menurut jennete ( 1994) , ada beberapa kondisi khusu yang mebutuhkan pertimbangkan
jika ingin menggunakan pil kombinasi. Pil boleh digunakan untuk perempuan penderita
Diabetes Melitus tanpa komplikasi, penderita migrain tanpa gejala neoroligik fokal
yangada hubungannya dengan nyeri kepala. Sebaiknya pil tidak boleh digunakan untuk
perenpuan dengan teknan darah tinggi ( systole kurang dari 160 mmHg atau diastole
kurang dari 90 mmHg ) dan menderikta anemia bulan sabit.
Informasi yang harus klien ketahui
• Jika klien menggunakan beberapa jenis obat bersamaan dengan penggunaan pil
kontrasepsi, efetivitas pil kontrasespi bisa berkurang. Obat yang bisa mengurangi
efektivitas pil kontrasepsi adalah dilantin, fenotoin, rifampisin, berbiturat, griseofulvin,
tetrasiklin, ampisilin, penisilin, dan trisklik antidepresan. Jika klien harus menggunakan
obat tersebut bersamaan dengan pil kontrasespsi klien sebaiknya menggunakan pil
kombinasi dengan dosis etinil estradiol 50 mg.
• Pada awal penggunaan, klien terkadang akan merasa mual, pusing atau terjadi
spotting. Hal ini biasa terjadi terutama pada tiga bulan oertama pemakaian dan akan
hilang dengan sendirinya.
THANKS
!!

Anda mungkin juga menyukai