Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ria Nurevita

NPM : 195401516005

Kelas : A Kebidanan

Mata Kuliah : Sistem Informasi Kesehatan

No Absen : 01

GANJIL

Jawaban

1. Mengenai, biaya anggaran kesehatan lebih diperuntukkan pada upaya kuratif dari pada
untuk kesehatan masyarakat karena Kesehatan tidak hanya merupakan hak warga tetapi
juga merupakan barang investasi untuk menentukan produktifitas dan pertumbuhan
ekonomi negara.
Setiap kegiatan dan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif,
perlindungan, dan berkelanjutan yang sangat penting artinya bagi pembentukan sumber
daya manusia Indonesia, peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa, serta
pembangunan nasional.

3. Jelaskan maksud dari kedua sistem di bawah ini ?


Kedua gambar tsb merupakan pengembangan sistem informasi kesehatan
- Komunikasi Data Terfragmentasi, artinya terlalu banyak sistem yang berbeda-beda di
semua jenjang administrasi (kabupaten/kota, provinsi dan pusat) sehingga terjadi
duplikasi data, data tdk lengkap, tidak valid dan tidak connect dengan pusat.
Kesenjangan aliran data (terfragmentasi, banyak hambatan, dan tidak tepat waktu.
- Komunikasi Data Terintegrasi, berarti suatu sistem informasi yang menyediakan
mekanisme saling hubung antar sub sistem informasi dengan berbagai cara yang
sesuai. Dengan demikian data dari satu sistem secara rutin dapat mengalir, menuju
atau diambil oleh satu atau lebih sistem yang lain.
5. Jelaskan apa saja tantangan dan solusi dari aplikasi
a. SITT merupakan sistem informasi pencatatan dan pelaporan TB secara elektronik
yang dikeluarkan oleh kementerian kesehatan. Sistem pencatatan-pelaporan TB secara
elektronik menggunakan Sistem Informasi TB Terpadu (SITT) yang berbasis web dan
terintegrasi dengan sistem informasi kesehatan secara nasional
b. SIHA adalah satu langkah penting dalam pengendalian penyebaran HIV dan penyakit
AIDS di Indonesia. Aplikasi SIHA menjadi sistem pencatatan dan pelaporan
HIV/AIDS dan IMS yang resmi meliputi level kabupaten, propinsi dan nasional
dalam satu bank data nasional yang kredibel, legal dan satu pintu. Kebijakan dan
intervensi akan semakin optimal jika dibarengi dengan ketersediaan data yang akurat
dan kredibel. Semua data tentang HIV /AIDS dan IMS harus tercatat dan terlaporkan
secara akurat. SIHA dapat meminimalisir ketidakakuratan data. Dengan demikian,
persoalan fragmentasi data mulai dari layanan kesehatan primer, sekunder maupun
tersier dapat diatasi

7. Buatlah analisis situasi baik faktor penghambat dan faktor pendukung prosesnya SIKNAS
SIKNAS adalah Sistem informasi yang berhubungan dengan sistem-sistem informasi lain
baik secara nasional maupun internasional dalam kerjasama yang paling menguntungkan.
SIKNAS dibangun dan dikembangkan dari berbagai jaringan sistem-sistem informasi
kesehatan propinsi dan sistem-sistem informasi kesehatan kabupaten/kota. Dalam proses
SIKNAS, ada yg dinamakan ROADMAP SIKNAS dengan tujuan terwujudnya sistem
informasi kesehatan yang terintegrasi yang mampu mendukung proses manajemen
kesehatan untuk menuju masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.
Adapun faktor penghambat proses SIKNAS yaitu adanya kesimpangsiuran sistem
pencatatan dan pelaporan, antara lain :
- Beberapa daerah mencoba menyederhanakan laporan, ada yang menambahkan
laporan
- Beberapa daerah mencoba mengembangkan sistem secara terpadu di Puskesmas
dengan komputerisasi
- Timbul permasalahan agregasi data di tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional.
masalah integrasi
- Beberapa program kesehatan mengembangkan pencatatan pelaporan sendiri
- Penyampaian laporan ke kabupaten/kota, provinsi, dan pusat tidak berjalan lancar
(krisis informasi)
9. Dalam sistem informasi kesehatan, SDM merupakan suatu departemen atau divisi di
dalam suatu area fungsional, atau SDM dapat memiliki status fungsional yang sama
seperti pemasaran, manufaktur, keuangan, dsb. Pengembangan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang dibutuhkan dalam SIK saat ini misalnya pada tingkat puskesmas,
pengembangan sistem jaringan akan disesuaikan dengan ketersediaan infrastruktur
teknologi, beban kerja puskesmas serta kesiapan SDM dan organisasional. Sistem
komunikasi yang bersifat store and forward (simpan kemudian kirim) akan menjadi
pilihan utama bagi Puskesmas yang tidak memiliki akses terhadap jaringan Wide Area
Network. Oleh karena itu, aplikasi sistem informasi puskesmas akan dikembangkan akan
berjalan melalui protokol Internet.

Anda mungkin juga menyukai