Anda di halaman 1dari 15

PENGOBATAN KOMPLEMENTER DI DAERAH BEKASI

KLASIFIKASI TERAPI DENGAN KATEGORI TERAPI ALTERNATIF

“PENURUNAN TEKANAN DARAH DENGAN PEMBERIAN TERAPI BEKAM”


MAKALAH INDIVIDU

ASUHAN KEBIDANAN KOMPLEMENTER 1

Dosen :

Dr. Triana Indrayani

Disusun Oleh :
Asuhan Kebidanan Komplementer I

Ria Nurevita

195401516005

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI KEDIDANAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA 2021

ii
Asuhan Kebidanan Komplementer I

iii
Asuhan Kebidanan Komplementer I

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Asuhan
Kebidanan Komplementer 1.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Bekasi, 20 Oktober 2021

iv
Asuhan Kebidanan Komplementer I

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah kotor dari
dalam tubuh melalui permukaan kulit. Hijamah adalah pengobatan yang sudah
dikenal sejak ribuan tahun sebelum masehi. Nama lainnya adalah bekam, canduk,
canthuk, kop, mambakan, di Eropa dikenal dengan istilah “Cuping Therapeutic
Method”. Dalam bahasa Mandarin disebut Pa Hou Kuan.
Dalam ilmu kedokteran Islam, bekam tidak boleh sembarang dilakukan. Bekam
hanya boleh dilakukan pada pembekuan/penyumbatan dalam pembuluh darah,
karena fungsi bekam yang sesungguhnya adalah untuk mengeluarkan darah kotor
dari dalam tubuh. Hijamah/bekam merupakan metode paling unggul dan sangat
berkhasiat untuk mengatasi berbagai macam penyakit. Bekam juga merupakan
preventive medicine (metode pencegahan) selain juga sangat efektif untuk curative
medicine (metode penyembuhan).

B. Tujuan
Untuk mengetahui manfaat terapi bekam terhadap penurunan tekanan darah
tinggi/hipertensi

1
Asuhan Kebidanan Komplementer I

BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisa Terapi Bekam


Bekam merupakan salah satu terapi komplementer pada penatalaksaan hipertensi.
Bekam menyebabkan vasodilatasi umum yang memberikan efek relaksasi sehingga
dapat stabil dalam menurunkan tekanan darah. Bekam adalah suatu pengobatan
dengan menggunakan alat bekam yang berfungsi menghisap lapisan kulit dan
jaringan di bawahnya, kemudian darah dikeluarkan dengan penyayatan dan atau
penghisapan.

Bekam adalah suatu metode pengobatan dengan menggunakan tabung atau gelas
yang ditelungkupkan pada permukaan kulit agar menimbulkan bendungan lokal. Hal
ini disebabkan oleh tekanan negatif di dalam tabung, yang sebelumnya benda-benda
di bakar dan dimasukkan dalam tabung agar terjadi penggumpalan darah lokal.
kemudian darah tersebut dikeluarkan dengan dihisap dengan tujuan meningkatkan
sirkulasi energi dan darah, menimbulkan efek analgetik (menghilangkan nyeri),
mengurangi pembengkakan serta mengusir patogen, angin baik dingin maupun
lembab.

B. Penyebab Melakukan Terapi Bekam


Beberapa sebagian masyarakat merasa kurang puas dengan pengobatan
farmakologis yang harus mengonsumsi obat-obatan dengan berbagai efek samping.
Maka selain menggunakan terapi herbal/biologis mereka menjalani pengobatan
alternatif terapi bekam karena dipercaya dapat mengatasi berbagai penyakit tanpa
adanya efek samping jangka panjang dari bahan kimia obat, salah satunya yaitu
untuk menangani penyakit hipertensi tersebut.

C. Proses Pelaksanaan Terapi Bekam

Cara kerja terapi ini yaitu dengan memanaskan cangkir dengan api menggunakan
alkohol, dan racikan herbal. Setelah itu cangkir langsung diletakan di atas kulit,
nantinya permukaan kulit akan menjadi merah karena pembuluh darah merespon
perubahan tekanan

2
Asuhan Kebidanan Komplementer I

Bekam sendiri di bedakan menjadi tiga berdasarkan tekniknya. Bekam kering,


merupakan terapi bekam yang tidak mengeluarkan darah kotor melainkan hanya
angin. Bekam basah, merupakan terapi dengan memberikan tusukan jarum kecil
pada kulit agar darah kotor keluar. Sedangkan bekam luncur, bisa dilakukan dalam
bekam kering maupun basah dan memiliki teknik dengan menggerakkan cangkir ke
berbagai arah dengan bantuan minyak pijat.

D. Manfaat Terapi Bekam


Informasi yang didapat dari warga kabupaten bekasi manfaat yang dirasakan
setelah melakukan terapi bekam, mereka merasakan :

- Badan terasa lebih enteng dan bugar


- Rasa pusing sedikit menghilang
- Tekanan darah kembali normal
- Tubuh terasa lebih sehat karena darah kotor yang keluar

Secara umum, terapi bekam ini banyak manfaatnya bagi kesehatan yaitu untuk
mengeluarkan darah kotor atau darah yang telah terkontaminasi oleh racun. Setelah
melakukan bekam maka peredaran darah dapat berjalan kembali. Sesuai dengan
manfaat lain bekam yaitu dapat memperbaiki fungsi organ tubuh, yaitu dengan
memperbaik jaringan atau sel tubuh yang rusak hingga kembali normal. Manfaat
lain dari bekam bagi kesehatan yaitu menambah antibodi tubuh yaitu membunuh
kuman penyebab penyakit.

3
Asuhan Kebidanan Komplementer I

E. Kesesuaian Dengan Teori Analisis Jurnal

Jurnal Kesehatan Wiraraja Medika


”Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada
Lansia Dengan Hipertensi”

Nama jurnal : jurnal kesehatan wiraraja medika ”Pengaruh Rebusan Daun


Salam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi”

Tahun : 2018

Penulis : Syaifurrahman Hidayat, Laylatul Hasanah dan Dewi Herlina


Susantin

https://ejournalwiraraja.com/index.php/FIK/article/view/647/590#:~:text=Dari
%20hasil%20penelitian%20yang%20dilakukan,minyak%20atsiri%2C%20tannin
%20serta%20euganol

A. Teori

Daun salam (syzygiumpolyanthum) merupakan tanaman yang banyak memiliki


manfaat selain digunakan untuk bumbu masakan daun salam ini juga digunakan
1
sebagai obat herbal dimana daun salam ini mampu mengatasi berbagai macam
penyakit salah satunya yaitu penyakit hipertensi dimana kandungan minyak asiri
(sitrat, euganol), tamin dan flavoida dalam daun salam ini mempunyai fungsi untuk
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi (Nurcahyati E, 2014).

Mekanisme kerja dari kandungan kimia yang terdapat pada daun salam ini dapat
merangsang sekresi cairan empedu sehingga kolestrol akan keluar bersamaan
dengan cairan empedu menuju usus dan merangsang sirkulasi pembuluh darah
sehingga dapat mengurangi terjadinya pengendapan lemak di dalam pembuluh
darah (Hembing, 2006).

Menurut penelitian yang dilakukanoleh (AnasTansari, 2013) dengan judul


keefektivan antara daun alpukat dan daun salam terhadap penurunan tekanan darah
pada penderita hipertensi dimana penelitian menunjukkan bahwa rebusan daun
salam lebih efektiv dibandingkan dengan rebusan daun alpukat, penelitian ini juga
didukung penelitian yang dilakukan oleh (Srimargowati, 2016) dengan judul

1
Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi

4
Asuhan Kebidanan Komplementer I

pengaruh rebusan daun salam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien
hipertensi hasil penelitian menunjukkan bahwa rebusan daun salam dapat
menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.

Penurunan tekanan darah pada lansia diakibatkan oleh kandungan kimia yang
terdapat didalamnya seperti minyak atsiri, sitrat, euganol, flavanoid serta tannin
yang mempunyai fungsi untuk menurunkan tekanan darah dimana cara kerja dari
senyaa kimia ini degan cara mengeksresi cairan empedu sehingga kolestrol yang
ada didalam pembuluh darah keluar bersamaan dengan zat-zat sisa yang sudah
tidak diperlukan lagi oleh tubuh (urine) sehingga aliran darah menjadi lancar
(Nurcahyati E, 2014).

5
Asuhan Kebidanan Komplementer I

Uji Efektivitas Daun Salam (Sizygium polyantha) sebagai Antihipertensi pada


Tikus Jantan Galur Wistar

Nama jurnal : Uji Efektivitas Daun Salam (Sizygium polyantha) sebagai


Antihipertensi pada Tikus Jantan Galur Wistar

Tahun : 2017

Penulis : Tasya Putri Atma Utami dan Dyah Wulan Sumekar

https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/1535/1493

A. TEORI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu kondisi medis yang
ditandai dengan meningkatnya konstriksi pembuluh darah arteri sehingga
terjadi resistensi aliran darah yang meningkatkan tekanan darah terhadap
dinding pembuluh darah. Menurut WHO, dikatakan hipertensi terjadi apabila
tekanan darah sistolik lebih dari 160 mmHg dan diastolik lebih dari 95 mmHg.
Hipertensi sering disebut sebagai silent killer atau pembunuh diam–diam
karena terjadi tanpa gejala. Hipertensi yang dianggap ada penyebabnya disebut
sebagai hipertensi sekunder Hipertensi dapat mengakibatkan infark miokard,
stroke, gagal ginjal, dan kematian apabila tidak dideteksi secara dini dan
ditangani dengan tepat.4 Sekitar 69% pasien serangan jantung, 77% pasien
stroke, dan 74% pasien congestive heart failure (CHF) menderita hipertensi
dengan tekanan darah >140/90 mmHg.3 Daun salam (Sizygium polyantha)
telah diteliti mengandung flavonoid yang dapat menunjukkan antioksidan serta
mampu mengontrol HDL kolesterol pada tikus Wistar. Selain itu kandungan
minyak atsiri (sitral, eugenol) yang mempunyai fungsi dalam menurunkan
kadar tekanan darah.7 Kandungan minyak atsiri yang terdapat pada daun
salam sebesar 0,05% yang bersifat antibakteri dan beraroma gurih.8 Oleh
karena itu peneliti ingin mengetahui efektivitas salam (Syzigium polyanta)
dalam menangani hipertensi.
Salam adalah nama tumbuhan yang merupakan penghasil rempah dan
merupakan salah satu tanaman obat yang ada di Indonesia. Secara ilmiah, daun
salam bernama Eugenia polyantha wigh dan memiliki nama ilmiah lain, yaitu
Syzygium polyantha wight. dan Eugenia lucidula miq. Tanaman ini masuk di
dalam suku myrtaceae.

6
Asuhan Kebidanan Komplementer I

Adapun nama yang sering digunakan dari daun salam, di antaranya ubar serai,
meselengan (Malaysia); Indonesia Bay leaf, Indonesian laurel, Indian bay leaf
(Inggris); Salamblatt (Jerman); dan Indonesische lorbeerblat (Belanda). Di
beberapa wilayah Indonesia, daun salam dikenal sebagai salam (Sunda, Jawa,
Madura); gowok (Sunda); manting (Jawa); kastolam (kangean, Sumenep); dan
meselengan (Sumatera).

Adapun klasifikasi tumbuhan daun salam menurut Van Steenis , 2003 sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae Superdivisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotiledonae Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Spesies : Sizygium polyanthum

Cara pemakaian daun salam sebagai penanganan antihipertensi adalah sebagai


berikut :
1. siapkan 1 genggam daun salam atau sekitar 10 – 15 lembar daun salam
muda yang sudah di cuci;
2. siapkan 30 ml atau 3 gelas air;
3. rebus daun salam dalam air;
4. tunggu beberapa saat sampai air menjadi 150 ml;
5. setelah dingin air rebusan dapat diminum;
6. air rebusan salam diminum 2 hari sekali sebelum makan.
Keterangan lain yaitu diminum 2 kali sehari sebelum makan pagi dan sore.
Pada penelitian yang telah dilakukan, bahwa simplisia disaring dengan
menggunakan etanol 96 %. Etanol merupakan pelarut yang aman untuk
menyaring berbagai zat.
Penelitian dilanjutkan secara in vivo pada tikus wistar jantan, kemudian
dilakukan langsung dengan mengukur tekanan darah langsung pada ekor.
Dengan demikian dapat diketahui efek antihipertensi secara langsung terhadap
ekstrak etanol daun salam. Kemudian dilanjutkan dengan penentuan
kandungan fenolik total dan flavonoid total dalam ekstrak etanol tersebut.
Kandungan fenolik dan flavonoid ditentukan untuk mengetahui hubungan
kandungan fenolik dan flavonoid terhadap efek antihipertensinya. Kandungan

7
Asuhan Kebidanan Komplementer I

senyawa dalam ekstrak daun salam ditetapkan dengan kromatografi lapis tipis
2
(KLT). Dengan bukti ilmiah yang cukup, diharapkan ekstrak daun salam
layak dikembangkan sebagai obat alternatif atau obat pilihan sebagai terapi
hipertensi dan obat yang ada. 18 Keamanan daun salam telah diujikan
ketoksikan akutnya dengan ekstrak kering daun mimba (Azadirachta indica)
dan daun salam (Sizygium polyantha) pada mencit betina jalur Balb/c, bahwa
secara histopatologis tidak menunjukkan efek toksisitas pada jantung, paru,
usus, limpa, dan ginjal.

Uji Efektivitas Daun Salam (Sizygium polyantha) sebagai Antihipertensi pada Tikus Jantan Galur
2

Wistar

8
Asuhan Kebidanan Komplementer I

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Disimpulkan bahwa daun salam (Sizygium polyantha) memang telah dipercayai


memiliki khasiat sebagai terapi hipertensi. Hal ini telah dibuktikan oleh peneliti
bahwa terdapat nilai efektivitas yang tinggi pada daun salam.

Daun salam (Sizygium polyantha) merupakan tanaman yang dapat digunakan


sebagai terapi herbal dalam menangani hipertensi. Kandungan utamanya yaitu
flavonoid yang telah dipercayai berperan sebagai antioksidan serta mampu
mengontrol HDL kolesterol. Hal ini telah dibuktikan oleh peneliti sebelumnya
yang diujikan pada tikus Wistar dengan metode maserasi yang dilarutkan dengan
etanol 96%. Setelah didapatkan hasil ekstraknya maka dianjurkan untuk dapat
meminum air rebusan daun salam sebanyak 2 kali sehari sebelum makan pada saat
pagi dan sore.

9
Asuhan Kebidanan Komplementer I

DAFTAR PUSTAKA

https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/1535/1493

https://ejournalwiraraja.com/index.php/FIK/article/view/647/590#:~:text=Dari
%20hasil%20penelitian%20yang%20dilakukan,minyak%20atsiri%2C%20tannin
%20serta%20euganol

https://hellosehat.com/herbal-alternatif/herbal/manfaat-daun-salam-adalah/

10

Anda mungkin juga menyukai