Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ria Nurevita

NPM : 195401516005

Kelas : A Kebidanan

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Komplementer I

Jawaban

1. Peran dan fungsi bidan dalam asuhan kebidanan komplementer, antara lain :
- Sebagai Pemberi Asuhan
Peran sebagai pemberi asuhan kebidanan dapat dilakukan dengan memperhatikan
keadaan dan kebutuhan dasar pasien melalui pelayanan kebidanan dengan
menggunakan proses serta data yg dibutuhkan sehingga dpt ditentukan diagnosis
kebidanan agar dapat direncanakan dan dilakukan tindakan yang tepat sesuai tingkat
kebutuhan dasar pasien/klien, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya.
- Sebagai Advokat/Pembela Klien
Peran ini dilakukan dlm membantu klien dan keluarga dlm menginterpretasikan
berbagai informasi dari pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan
keputusan atas Tindakan yg diberikan kepada pasien.
- Peran Sebagai Edukator
Memberikan penkes pada pasien tentang manfaat, resiko, efek samping, hasil yang
diharapkan, lama pengobatan, dan interaksi pengobatan alternatif serta komplementer
dengan pengobatan konvensional serta bagaimana cara mengakses informasi
- Sebagai Konselor/Bimbingan Kepada Klien
- Sebagai Researcher/Peneliti Terapi Komplementer
- Sebagai Care Give/Pemberi Perawatan
- Sebagai Koordinator Integrasi Asuhan Komplementer

2. Dasar Hukum Terapi Komplementer, antaralain :


1) Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan
 Pasal 1 butir 16 pelayanan Kesehatan tradisional adalah pengobatan/perawatan
dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun
temurun secara empiris yang dapat dipertanggung jawabkan dan diterapkan sesuai
dengan norma yang berlaku di masyarakat
 Pasal 48 pelayanan kesehatan tradisional
 Bab III pasal 59 sd 64 tentang pelayanan kesehatan tradisional
2) Peraturan Menteri Kesehatan RI, No : 1076/Menkes/SK/2003 tentang pengobatan
tradisional
3) Peraturan Menteri Kesehatan RI, No : 1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang
penyelenggaraan pengobatan komplementer alternatif di fasilitas pelayanan Kesehatan
4) Keputusan Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik, No. HK.03.05/1/119/2010
tentang pedoman kriteria penetapan metode pengobatan komplementer alternatif yang
dapat diintegrasikan di fasilitas pelayanan Kesehatan

3. Cupping Therapy :
- Pengobatan alternatif-komplementer dengan metode/cara mengeluarkan darah kotor
dari dalam tubuh melalui permukaan kulit
- Cupping terapi/bekam dibedakan menjadi 3 yaitu : bekam kering, bekam basah, dan
bekam luncur
- Manfaat cupping therapy/terapi bekam yaitu dapat membantu menurunkan hipertensi,
sebagai analgetik/penghilang nyeri dan peradangan pada tubuh, serta membuat tubuh
dan pikiran lebih rileks

4. Dalam menjalankan terapi komplementer, berlandas pada elemen esensial sebagai berikut
- Tentukan terlebih dahulu tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang paling penting yang
perlu dicapai.
- Kebijakan yang paling penting yang mengarahkan atau membatasi kegiatan
- Tahapan-tahapan tindakan pokok atau program yang akan mencapai tujuan yang
ditetapkan di dalam batas-batas yang digariskan

Hal-hal yang paling penting harus dipehatikan dalam menjalankan terapi komplementer
yaitu dengan adanya CV (Comanditaire Venootschap). CV/Comanditaire
Venootschap adalah bentuk usaha yang merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih
oleh para pengusaha yang ingin melakukan kegiatan usaha dengan modal yang terbatas.
Cara Mendirikan CV :

- CV dapat didirikan dengan sayarat dan prosedur yang lebih mudah daripada PT, yaitu
hanya mensyaratkan pendirian oleh 2 orang, dengan menggunakan akta notaris yang
berbahasa Indonesia. Walaupun saat ini pendirian CV mengharuskan adanya akta
notaris, namun dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dinyatakan bahwa
pendirian CV tidak mutlak harus dengan akta Notaris. Pada saat para pihak sudah
sepakat untuk mendirikan CV, maka dapat datang ke kantor Notaris dengan
membawa KTP
- Untuk pendirian CV, tidak diperukan adanya pengecekan nama CV terlebih dahulu.
Oleh karena itu proses nya akan lebih cepat dan mudah dibandingkan
dengan pendirian CV. Namun demikian, dengan tidak didahuluinya dengan
pengecekan nama CV, menyebabkan nama CV sering sama antara satu dengan yang
lainnya
- Untuk menyatakan telah berdirinya suatu CV, sebenarnya cukup hanya dengan akta
Notaris tersebut, namun untuk memperkokoh posisi CV tersebut, sebaiknya CV
tersebut di daftarkan pada Pengadilan Negeri setempat dengan membawa
kelengkapan berupa Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) dan NPWP atas
nama CV yang bersangkutan.

5. Analisis Jurnal Cupping Therapy

Anda mungkin juga menyukai