Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ASUHAN BBL DI KOMUNITAS DAN KUNJUNGAN RUMAH

(PERAKTIK PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU DAN AYAH YANG


MEMILIKI BAYI DI KOMUNITAS)

Disusun Oleh:
RICKE MURIADI
195401516041
RAHAYU INDAH LESTARI
195401516042
AMANDA EKA MULIANTI
195401516098

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA 2021
i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat meyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti nantikan
syafa’atnya di akhiran nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehatnya, baik berupa
fisik maupun akal pikiran sehingga mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan
Bbl Di Komunitas Dan Kunjungan Rumah”pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan komunitas
ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
ikut dalam membuat makalah ini dan yang membaca makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih

Penulis
Jakarta, 14 Desember 2021

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii

BAB I....................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN................................................................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................................................1

B. Rumusan masalah....................................................................................................................1

C. Tujuan......................................................................................................................................1

BAB II..................................................................................................................................................2

TINJAUAN TEORI.............................................................................................................................2

A. Kebutuhan Higiene..................................................................................................................2

B. Memandikan Bayi....................................................................................................................2

C. Memelihara Tali Pusat............................................................................................................2

D. Pakaian Bayi............................................................................................................................3

E. Merawat Kuku Bayi................................................................................................................3

F. Merawat Mulut Bayi...............................................................................................................3

G. Merawat Telinga..................................................................................................................3

H. Merawat Hidung..................................................................................................................3

I. Kebutuhan Makanan...............................................................................................................3

J. Kebutuhan Tidur.....................................................................................................................4

K. Cara menjaga kesehatan bayi.............................................................................................4

L. Kunjungan neonatal................................................................................................................4

M. Tatalaksana kunjungan rumah BBL oleh bidan...............................................................6

BAB III.................................................................................................................................................7

KASUS.................................................................................................................................................7

BAB IV.................................................................................................................................................8

PENUTUP............................................................................................................................................8

A. Kesimpulan..............................................................................................................................8

iii
B. Saran.........................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................9

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas dalam rangka memberikan
pelayanan kesehatan kompehensif bagi bayi lahir dimulai sejak janin dalam
kandungan sampai dengan bayi berumur 28 hari di puskesmas dan jaringannya maka
setiap tenaga kesehatan harus mematuhi standar pelayanan yang sudah ditetapkan.
Standar yang dijadikan acuan antara lain:
Standar pelayanan kebidanan atau SPK, pedoman asuhan persalinan
normal( APN) dan pelayanan neonatal esensial dasar.
Penyebab utama kematian neonatal adalah tetanus neonatorum, bayi berat
lahir rendah dan asfiksia. Upaya yang dilakukan untuk mencegah kematian neonatus
diutamakan pada pemeliharaan kehamilan sebaik mungkin, pertolongan persalinan
yang bersih.
Perawatan bayi baru lahir yang adekuat termasuk perawatan tali pusat yang
higenis. Selain itu dilakukan pulaupaya deteksi dini neonatus resiko tinggi agar segera
dapat diberikan pelayanan yang diperlukan.

B. Rumusan masalah

Bagaimana asuhan BBL dan neonatus di rumah ?

C. Tujuan

Mengetahui asuhan BBL di rumah

1
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Kebutuhan Higiene

Berikut ini adalah hal-hal yangperlu diperhatikan dalam memelihara kebersihan :


1.    Kuku jari tangan ibu hendaknya selalu pendek supaya tidak ada kuman dan kotoran
yang terselip di bawah kuku dan mencegah jangan sampai melukai badan bayi.
2.    Sebelum dan sesudah memegang bayi ibu harus selalu mencuci tangan.
3.    Kamar bayi terlindungi dari angin, debu, tetapi cukup mendapat sinar matahari dan
udara segar.
4.    Untuk menghindari infeksi, pakaian bayi harus dicuci terpisah dari pakaian anggota
keluarga yang lain.
5.    Pakaian bayi harus selalu bersih dan kering dan tidak memberi kapur/kamper pada
pakaian bayi.

B. Memandikan Bayi

Tujuan memandikan bayi adalah membersihkan kulit, merangsang peredaran darah,


memberi perasaan nyaman dan segar, dan melatih bayi agar terbiasa akan kebersihan.
Cara memandikan bayi :
1.    Bersihkan wajah bayi dengan waslap basah tanpa sabun karena bahaya sabun masuk
ke mata bayi. Badan disabuni mulai dari kepala, leher, tangan, jari, ketiak, dada,
perut, sekitar pusat, kemudian punggung, kaki, dan terakhir alat kelamin. Perhatikan
lipatan, misalnya leher, ketiak, paha harus dibersihkan dengan baik. Dengan waslap
bersih, badan dibersihkan dari sabun.

2
2.    Bayi dimasukan ke dalam ember mandi dan bilas sampai bersih.
3.    Bayi diangkat dari air, diletakkan diatas handuk dan dikeringkan mulai dari kepala
menurun ke bawah. Perhatikan, lipatan harus benar-benar kering dan dilihat apakah
ada kelainan kulit dan sebagainya.

C. Memelihara Tali Pusat

Jika tali pusat masih ada, ambil sepotong kasa steril kering kemudian tali pusat
dibungkus. Perhatikan pangkal/puntung tali pusat harus terbungkus dengan baik.

D. Pakaian Bayi

Semua pakaian bayi yang akan dipakai harus dicuci dahulu, tidak boleh disimpan
dengan kapur barus karena dapat menyebabkan bayi kuning. Ukuran popok yang paling
baik yaitu jangan terlalu kecil supaya dapat dipakai agak lama. Baju bayi dipilih sesuai
dengan keadaan setempat.

E. Merawat Kuku Bayi 

Jika kuku bayi panjang harus digunting, tetapi jangan terlalu pendek. Sebaiknya,
gunakan pemotong kuku khusus untuk bayi atau gunting kecil. Hati-hati, jangan sampai
melukai jari bayi karena kulit bayi masih sangat lunak.

F. Merawat Mulut Bayi

Mulut bayi dengan bercak putih mungkin karena sisa dari susu (apabila bayi tidak
minum ASI). Cara menghilangkannya ialah membilasnya dengan air putih setelah minum
susu.

G. Merawat Telinga

3
Telinga bagian dalam harus tetap kering. Jika keluar cairan berbau, harus segera
berobat ke dokter. Setelah memandikan, telinga dikeringkan dengan baik dan dibersihkan
dengan kapas hindari menggunakan lidi atau benda keras.

H. Merawat Hidung

Jika bayi pilek, lendir pada lubang hidung dapat dibersihkan dengan memasukkan
kapas yang digulung dan diputar sedikit ke dalam lubang hidung, jangan menggunakan
benda lain. Untuk membantu kesembuhan, bayi dijemur pada pagi hari.

I. Kebutuhan Makanan

Makanan utama dan terbaik bagi bayi yang sudah disediakan Tuhan adalah air susu
ibu (ASI). Apabila ASI cukup dan berat badan bayi naik dengan baik, bayi boleh diberi
ASI saja hingga usia 6 bulan. ASI tidak hanya memberi perlindungan terhadap infeksi
dan alergi, tetapi juga merangsang pertumbuhan sistem kekebalan. Efek perlindungan
ASI ini sangat jelas pada bayi. Oleh karena itu, ibu harus berusaha terus memperbanyak
ASI dan memberikannya kepada bayi.

J. Kebutuhan Tidur 

Bayi harus cukup tidur dan teratur. Pada bulan pertama, bayi akan tidur terus, ia
hanya bangun jika lapar, mandi, dan jika diganti popoknya. Makin besar, waktu tidur
bayinya makin berkurang karena bayi sudah dapat bermain. Meskipun demikian harus
tetap diusahakan agar bayi tidur teratur pagi, sore, dan malam hari.

K. Cara menjaga kesehatan bayi

1.    Amati pertumbuhan bayi baru lahir dan neonatus secara teratur.
a)    Timbang BB bayi baru lahir dan neonatus sebulan sekali sejak usia 1 bulan sampai 5
tahun di posyandu
b)    Tanya hasil penimbangan dan minta pada kader mencacat di KMS.
c)    Jika bayi baru lahir dan neonatus tumbuh kurang sehat minta nasehat gizi ke petugas
kesehatan

4
d)    Bermain dan bercakap-cakap pada BBL dan neonatus sangat penting bagi
perkembangan BBL dan neonatus
2.    Minta imunisasi sesuai jadwal di posyandu, rumah sakit atau praktek swasta.
a)    BBL dan neonatus harus di imunisasi lengkap sebelum berusia 1 tahun.
b)    Imunisasi mencegah penyakit TBC, hepatitis, polio, difteri, batuk 100 hari, tetanus
dan campak.

L. Kunjungan neonatal

Kunjungan neonatus bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus terhadap


pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin komplikasi yang terjadi pada bayi
sehingga dapat segera ditangani dan bila tidak dapat ditangani maka dirujuk ke fasilitas
yang lebih lengkap untuk mendapatkan perawatan yang optimal.

Pelayanan kesehatan kepada neonatus sedikitnya 3 kali yaitu:


1.    Kunjungan neonatal 1 (KN 1) pada 6 jam sampai dengan 48 jam setelah lahir.
2.    Kunjungan neonatal 2 (KN 2) pada hari ke-3 sampai dengan 7 hari.
3.    Kunjungan neonatal 3 (KN 3) pada hari ke-8 sampai dengan 28 hari.

Peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaan kunjungan neonatal:

1.    Tempat periksa bayi


2.    Lampu yang berfungsi untuk penerangan dan memberikan kehangatan.
3.    Air bersih, sabun, dan handuk kering
4.    Sarung tangan bersih
5.    Kain bersih
6.    Stetoskop
7.    Jam dengan jarum detik
8.    Termometer
9.    Timbangan bayi
10. Pengukur panjang bayi
11. Pengukur lingkar kepala
12. Alat suntik sekali pakai ukuran 1cc

5
13. Vitamin K 1 ampul
14. Salep mata oxytetrasiklin 1%
15. Vaksin hepatitis B (HB0)
16. Format pencatatan (buku KIA, formulir BBL, formulir MTBM, partograf, formulir
register kohor bayi)

Pelayanan kesehatan diberikan oleh dokter/bidan/perawat, dapat dilaksanakan di


puskesmas atau melalui kunjungan rumah. Pelayanan yang diberikan mengacu pada
pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) pada algoritma bayi muda atau
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM).

Pemeriksaan menggunakan pendekatan MTBM yaitu:

1.    Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare, berat
badan rendah dan masalah pemberian ASI.
2.    Pemberian vitamin K 1, imunisasi hepatitis B-0 bila belum diberikan pada waktunya.
3.    Perawatan BBL
4.    Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan Asi eksklusif, pencegahan
hipotermi dan melaksanakan perawatan BBL di rumah termasuk perawatan tali pusat.
5.    Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan.

M. Tatalaksana kunjungan rumah BBL oleh bidan

Antara lain:
1.    Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah sampai tali pusat lepas, bila mungkin
selama 1 minggu pertama sesudah bayi lahir.
2.    Kartu anak dan buku KIA harus diisi lengkap dan kelahiran bayi harus didaftar atau
dibawa ke puskesmas
3.    Bidan hendaknya meneliti apakah petugas yang melayani persalinan sudah
memberikan perhatian terhadap semua hal.

Pada tiap kunjungan rumah:

1.    Periksalah kemungkinan infeksi mata

6
2.    Periksa tanda vital bayi
3.    Periksa tali pusat
4.    Periksalah alat kelamin dengan kebersihannya
5.    Amatilah bahwa urine dan feses normal
6.    Tanyakan pada ibu apakah terdapat penyulit pada bayinya

7
BAB III

KASUS

Bayi Ny. R lahir spontan pada tanggal 07 februari 2015, BB pada saat lahir
3000 gram, PB : 48 cm, RR : 45x/mnt dengan usia kehamilan saat lahir 36 mgg. Ny. R
bersalin di puskesmas yang dibantu oleh bidan. Pada kunjungan awal bidan sudah
melakukan asuhan pada BBL. Keesokan harinya sebelum Ny.R pulang, bidan sudah
melakukan konseling kepada orang tua bagaimana caranya merawat tali pusat bayinya.
Berdasarkan jadwal, bidan harusnya melakukan kunjungan neonatus kedua pada
tanggal 10-17 februari 2015, namun pada kenyataannya bidan terlambat melakukan
kunjungan yaitu pada tanggal 19 februari 2015. Pada saat datang di rumah Ny.R didapati
bayi Ny.R mengalami demam. Setelah di periksa ternyata tali pusar bayi Ny.R bernanah
dan akibatnya bayi tersebut mengalami infeksi.
Dalam kasus ini bidan telah lalai melakukan kunjungan neonatal pada bayi Ny.R

8
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam melakukan kunjungan rumah, bidan harus memeperhtikan kebutuhan


higiene, memandikan bayi, memelihara tali pusat, pakaian bayi, merawat kuku bayi,
merawat mulut bayi, merawat telinga, merawat hidung, kebutuhan makanan, dan
kebutuhan tidur.
Kunjungan neonatus bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus terhadap
pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin komplikasi yang terjadi pada
bayi sehingga dapat segera ditangani dan bila tidak dapat ditangani maka dirujuk ke
fasilitas yang lebih lengkap untuk mendapatkan perawatan yang optimal.

B. Saran

Sebagai tenaga kesehatan harus mengetahui cara melakukan kunjungan rumah dan yang
harus dilakukan setiap kunjungan tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/intankurniawati/asuhan-bayi-baru-lahir-dan-neonatus-di-
komunitas

https://sakinahwulanayu.blogspot.com/2014/04/makalah-bbl.html

https://destianaakbidadilaangkatanv.blogspot.com/2013/07/asuhan-kebidanan-pada-bayi-
baru-lahir.html

10

Anda mungkin juga menyukai