Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA 5

DISUSUN OLEH:

NAMA : RIDHA GHANIY AL-HAKIM

NIM : 161710301017

KELAS : TIP A

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017
Analisis pekerjaan

Analisis pekerjaan adalah prosedur yang dilalui untuk menentukan


tanggung jawab posisi-posisi tersebut, dan karakteristik orang-orang yang bekerja
untuk posisi-posisi tersebut. Analisis pekerjaan memberikan informasi yang
digunakan untuk membuat deskripsi pekerjaan (daftar tentang pekerjaan) dan
spesifikasi pekerjaan (jenis orang yang harus dipekerjakan untuk pekerjaan
tersebut). analisa pekerjaan memiliki arti yang lebih mendalam dan spesifik yaitu
merupakan penemuan tentang pelaksanaan pekerjaan dengan baik sesuai aturan
dan prosedur yang telah ditetapkan dengan diawali oleh adanya diskripsi
pekerjaan yang jelas dan spesifik, yang mendasari pekerjaan dan perilaku individu
sebagai pelaku kerja.

Job analysis may be defined as the process of collecting information about


two basic issues : what the job entails (what tasks and functions employee
perform), and what competencies (that is, knowledges, abilities, and
specifications) the work requires. (Michael Harris, 2000:133)

Menurut Milkovich & Newman (1999) analisis pekerjaan adalah proses


pengumpulan informasi secara sistematik terhadap berbagai informasi terpercaya
dan relevan, berhubungan dengan pekerjaan, dan asal-usul dari suatu pekerjaan
tertentu (job analisis is the systematic process of collecting relevant, work-
related information related to the nature of a specific job). Hal senada juga
dikemukan oleh Bernardin & Russel: Job analisis is the process of gathering
information about a job (Bernardin & Russel,1993). Dari beberapa definisi di
atas dapat disimpulkan bahwa analisis jabatan merupakan suatu proses
pengumpulan dan pencatatan informasi terpercaya dan sahih dengan suatu
prosedur tertentu terhadap suatu jabatan tertentu dan persyaratan-persyaratan yang
harus dimiliki oleh si pemegang pekerjaan. Termasuk disini semua tugas, kegiatan
dan tanggung jawab. Pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan karakter-
karakter lain yang dibutuhkan oleh si pemegang pekerjaan sangat perlu mendapat
perhatian yang khusus, agar dapat bekerja dengan efektif sesuai dengan
kemampuan dan kompetensi. Dengan adanya analisa pekerjaan, maka setiap
pekerjaan berbeda karakteristiknya dan berbeda pula prosedurnya dari pekerjaan
yang lain. Dengan standard kerja atau target yang dapat dijadikan dasar untuk
mengukur kinerja, itu pun juga dianalisa, sehingga lebih terprogram dan dapat
menjadi patokan tugas dan persyaratan bagi masing masing bagian dalam analisa
pekerjaan.

Sebuah organisasi dapat mencapai tujuan organisasi dengan baik,


dibutuhkan sumber daya yang memenuhi syarat dan kriteria yang dibutuhkan oleh
organisasi. Dari kriteria tersebut, diharapkan akan terbentuk sumber daya manusia
yang produktif dan berguna dalam mencapai tujuan sebuah organisasi.
Manajemen yang baik akan cepat tanggap dalam memenuhi apa saja yang
dibutuhkan karyawan yang memiliki kemampuan dari keinginan untuk
melaksanakan program-program organisasi. Untuk mengatasi kebutuhan-
kebutuhan tersebut, diperlukan perencanaan sumber daya manusia. Manfaat yang
didapat apabila sebuah organisasi melakukan perencanaan sdm adalah dapat
mengoptimalkan system manajemen informasi terutama tentang data karyawan,
memanfaatkan SDM seoptimal mungkin untuk mengembangkan sistem
perencanaan sumber daya manusia dengan efektif dan efisien, mengkoordinasi
fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia secara optimal, mampu membuat
perkiraan kebutuhan sumber daya manusia dengan lebih akurat dan cermat. Hal
ini diperlukan untuk memastikan bahwa mereka mempunyai karyawan yang benar
pada saat yang tepat untuk melaksanakan rencana organisasi.

Rancangan Alur Pekerjaan

Pada saat organisasi dijalankan maka dibutuhkan adanya aktifitas sesuai


alur kerja yang direncanakan. Sedangkan aktivitas pada dasarnya melakukan suatu
kegiatan berdasarkan informasi yang masuk dan persepsi yang dimiliki tentang
informasi tersebut, karena itu aktivitas merupakan fungsi dari sistem informasi.
Sehingga, jika perencanaan alur kerja telah diterima oleh pemakai sistem
informasi maka alur kerja akan menjadi pedoman bagaimana fungsi sistem
informasi tersebut harus dioperasikan.

Suatu organisasi yang baik tentu akan menghasilkan produk yang baik
pula sesuai dengan misi dan tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.
Perencanaan ini menuntut peran aktif seluruh tingkatan elemen dalam organisasi
agar dapat menjalankan semua sistem prosedur sesuai dengan misi dan tujuan
organisasi tersebut. Implikasi dari diterapkannya suatu perencanaan sistem
prosedur agar dapat ditata struktur kerja yang baik, sehingga menghasilkan proses
yang efektif dan efisien.

Proses perencanaan akan meningkat secara signifikan dengan adanya


komunikasi antara manajemen bisnis dengan sistem informasi. Manajemen bisnis
akan menghasilkan pemahaman yang baik mengenai sistem yang ada saat ini dan
sangat baik dalam mengidentifikasi resiko dan peluang. Sedang sistem informasi
akan memahami arah dari bisnis dan bagaimana teknologi dapat membantu
manajemen bisnis dalam mencapai tujuan perusahaan.

Peran perencanaan sumber daya manusia dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Mendukung fungsi organisasi. Ada dua strategi yaitu :

a. Starategi diversifikasi untuk implementasi jangka panjang

b. Strategi Low Cost, strategi ini digunakan untuk sumber daya


manusia yang menyukai rutinitas

2. Pendukung sub sub fungsi organisasi

Deskripsi Pekerjaan

Deskripsi pekerjaan atau Job description adalah suatu pernyataan tertulis


yang berisi uraian atau gambaran tentang apa saja yang harus dilakukan oleh
pemegang jabatan (job holder/incumbent), bagaimana suatu pekerjaan dilakukan,
dan alasan-alasan mengapa pekerjaan tersebut dilakukan (Widhiastuti, 2007 : 48).
Uraian tersebut berisi tentang hubungan antara suatu posisi tertentu dan posisi
lainnya di dalam dan di luar organisasi dan ruang lingkup pekerjaan di mana
pemegang jabatan diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan oleh divisi atau unit kerja atau tujuan organisasi secara
keseluruhan.

Aspek deskripsi pekerjaan yang dimunculkan oleh pakar ilmu Sumber


Daya Manusia, memiliki keragaman. Dari keragaman teori tentang aspek, pada
dasarnya dapat disimpulkan menjadi suatu pendapat mengenai Aspek-aspek Job
Description menurut Widhiastuti (2007) adalah:

1. Tugas

2. Keahlian

3. kondisi, yang terdiri dari tiga bagian aspek antara lain :

a. tuntutan fisik

b. tuntutan intelektual

c. tuntutan emosional

Apabila dicermati sekali lagi, maka ke tiga aspek tersebut terdapat atau terangkum
dalam :

1. identifikasi pekerjaan

2. ringkasan pekerjaan

3. kewajibandan tanggung jawab.

Namun, ada tokoh lain yaitu Mondy (2008) yang memberi wawasan
bahwa ada sisi lain dalam Job Description , yaitu harus relevan dan akurat, yaitu
berisi hal-hal berikut ini:

1. tugas-tugas utama yang dikerjakan

2. persentase waktu yang dialokasikan untuk setiap tugas


3. standar-standar kinerja yang harus dicapai

4. kondisi-kondisi kerja dan bahaya yang mungkin terjadi

5. jumlah karyawan yang menjalankan pekerjaan dan kepada siapa mereka


melapor

6. mesin-mesin dan peralatan yang digunakan dalam pekerjaan.

Aspek tersebut merupakan aspek inti yang harus dipenuhi oleh organisasi
apapun, apabila organisasi tersebut ingin menerapkan aturan yang pas harus
diikuti oleh suatu organisasi. Tidak serta merta hal ini membuat pemilik organisasi
dengan seenaknya sendiri tanpa memperhitungkan apa yang harus dilakukan.
Walaupun banyak pertimbangan, akan tetapi pertimbangan tersebut harus benar-
benar diputuskan agar dapat berjalan lancar sesuai dengan tanggung jawab
masing-masing jabatan atau pekerjaan.

Resiko yang dihadapi organisasi jika perancangan SDM ini tidak dikerjakan
dengan tepat

1. Perusahaan akan mengalami kerugian mengingat tujuan perusahaan


yang besar akan tetapi SDM tidak bisa memenuhi ekspektasi dari
perusahaan
2. Menyebabkan organisasi atau perusahaan mengalami kebangkrutan
3. Tujuan dari rancangan yang dibuat tidak akan berjalan dengan baik
4. Rancangan kerja yang diharapkan dapat berupa pekerjaan yang
memenuhi kebutuhan utama pegawai serta mendorong keefektifan
individu, kelompok, dan organisasi tidak akan terealisasikan karena
tidak dikerjakan dengan tepat

Resiko dalam permintaan pasar suatu produk, perusahaan harus memperhatikan


kebutuhan pasar untuk kedepannya, harus memikirkan inovasi-inovasi produk
yang dapat melihat peluang apa yang harus di pertimbangkan suatu perusahaan
untuk jenis produk berikutnya
Pada resiko produksi misalnya pada perusahaan menghasilkan sebuah
produk clothing atau fashion untuk menghasilkan jumlah produk yang banyak
dalam memenuhi permintaan pasar maka perusahaan harus memiliki otomatisasi
pengerjaan untuk menghasilkan produk yang lebih banyak. Namun dikarenakan
prosesnya yang otomatisasi dan menggunakan mesin biasanya dalam prosesnya
sering menjadi tidak teliti. Sehingga produk yang dihasilkan tidak dapat diteliti
satu-persatu sebelum dijual kepada konsumen

DAFTAR PUSTAKA
Harris Michael, 2000, Human Resource Management : A practical Approach, 2nd
Edition, The Dryden Press, USA

Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilid 1. Jakarta :


Erlangga

Widhiastuti, Hardani. 2007. Terapan dan Fungsi Analisa Pekerjaan. Semarang :


Semarang University Press

Anda mungkin juga menyukai