Anda di halaman 1dari 3

Berikut informasi terkait akun Utang Usaha.

Laporan Keuangan PT COVID-19 per 31 Desember 2019 menyajikan nilai Utang Usaha
sebesar Rp118.000.000,00. Transaksi pembelian barang oleh perusahaan dilakukan
dengan syarat FOB destination. Pengakuan pembelian dicatat berdasarkan penerimaan
barang. Persediaan dicatat dengan metode perpetual dan diakui secara FIFO.
Kebijakan PT COVID-19 mengharuskan agar melengkapi laporan penerimaan barang
yang dipranomori ketika item persediaan barang yang dibeli tiba di Bagian Penerimaan
Barang. Pada saat penerimaan barang, pegawai Bagian Penerimaaan Barang akan
menulis tanggal penerimaan barang pada dokumen penerimaan barang. Bagian Utang
akan membuat voucher yang dipranomori ketika laporan penerimaan diterima dari
Bagian Penerimaan, sebagai dasar untuk mencatat pada buku jurnal pembelian barang.

Informasi terkait pembelian persediaan pada akhir tahun 2019 adalah sebagai berikut:

No Laporan Nomor
Tgl Penerimaan
Penerimaan Voucher Jumlah (Rp) Dicatat Tgl
Barang
Barang Jurnal
210.277 30 Des 2019 1526 79.000.000 30 Des 2019
210.278 31 Des 2019 1527 23.000.000 1 januari 2020
210.279 31 Des 2019 1530 43.000.000 2 Januari 2020
210.280 1 Januari 2020 1531 33.000.000 31 Des 2019
210.281 3 Januari 2020 1528 45.000.000 3 Januari 2020
210.282 1 Januari 2020 1529 49.000.000 1 januari 2020

Hasil konfirmasi Utang Usaha kepada vendor menunjukkan saldo yang berbeda dari
jumlah yang tercatat pada file induk Utang Usaha perusahaan per 31 Desember 2019
dengan rincian sbb:

Saldo per Saldo per


Konfirmasi Perusahaan Selisih Keterangan
Vendor
Vendor 1 24.350.000 19.000.000 5.350.000 PT COVID-19 telah membayar tgl
30 Des 2019. Vendor belum
mencatat.
Vendor 2 47.300.000 45.000.000 2.300.000 Vendor benar. Vendor
menerbitkan memo kredit tgl 5
Januari 2020 tetapi PT COVID-19
telah mencatat pada Desember
2019.
Vendor 3 96.800.000 92.200.000 4.600.000 Pembayaran tgl 3 Januari 2020
telah dicatat PT COVID-19 tahun
2019. Vendor belum mencatat.
Vendor 4 51.200.000 48.300.000 2.900.000 Vendor benar, barang telah
diterima tetapi faktur terlambat
diterima oleh PT COVID-19.

Auditor menemukan sebuah faktur pembelian no.5021 sebesar Rp20.000.000,


bertanggal 30 Desember 2019. Barang telah diterima pada tanggal 31 Desember 2019
dan telah diikut sertakan dalam perhitungan fisik persediaan pada tanggal neraca
tersebut. Faktur baru diterima tanggal 8 Januari 2020 dan baru dicatat sebagai transaksi
pembelian oleh PT COVID-19 tahun 2020.
Diminta:

a. Buatlah jurnal penyesuaian atas temuan-temuan diatas!


b. Tentukan berapakah saldo utang usaha per audit tanggal 31 Desember 2019?

Anda mungkin juga menyukai