Anda di halaman 1dari 24

INFORMATION

TECHNOLOGY
ON
ECOMMERCE
OVERVIEW : TEKNOLOGI INFORMASI & E-
COMMERCE
Teknologi informasi yang berkembang saat ini telah memberikan berbagai kemudahan bagi kehidupan
kita. Tak dipungkiri secara sadar ataupun tidak, dalam sehari – hari kita telah memanfaatkan berbagai
layanan jasa yang berbasis teknologi informasi dalam berbagai bentuk kegiatan.

Salah satu contohnya yaitu melakukan transaksi jual beli atau pun melakukan berbagai jenis pembayaran
mulai dari kebutuhan sehari hari seperti listrik, air hingga membayar cicilan barang mewah dapat dengan
mudah menggunakan layanan jasa perbankan yaitu M-Banking yang aktif 24 jam sehingga dapat
digunakan kapan dan dimanapun.
Perkembangan teknologi informasi juga telah mengubah fungsi bisnis dan kehadiran
internet telah mengubah ruang lingkup bisnis. Saat ini banyak bisnis yang dijalankan
melalui sistem online yang dikenal dengan nama E-COMMERCE

Electronic commerce (e-commerce) merupakan contoh dari kemajuan teknologi


informasi, dimana transaksi bisnis tidak lagi dilakukan secara konvensional, yang
mengharuskan pembeli berinteraksi langsung dengan penjual atau adanya keharusan
menggunakan uang tunai (cash). Tetapi penjual diwakili oleh suatu sistem yang
melayani pembeli secara online dengan melalui media jaringan komputer.

Penerapan teknologi informasi tersebut diharapkan dapat membantu kegiatan bisnis


menjadi lebih efisien dan efektif.
PENGENALAN : E-COMMERCE

E-COMMERCE adalah transaksi dagang baik


penjualan, pembelian, dan juga pemasaran yang
dapat dilakukan secara online dalam satu
jaringan computer yang tertata dalam database
antara pihak penyedia produk (perusahaan)
dengan pihak yang membutuhkan produk
(konsumen)

Perusahaan menggunakan teknologi informasi


tersebut dalam kegiatan e-commerce dengan
tujuan membantu kegiatan bisnis menjadi lebih
efisien dan efektif dalam mendapatkan
keuntungan.
Struktur E-
Commerce

INFRASTRUKTUR :

 INTERNET : jaringan global

 INTRANET : jaringan milik perusahaan atau


organisasi yang menggunakan teknologi
Internet, seperti protokol Internet, browser
Web, dsb.

 EXTRANET : jaringan melalui Internet yang


menghubungkan beberapa intranet

Selain infrastruktur, aplikasi EC juga ditunjang oleh lima pilar:


 SDM (People)
 Peraturan/perundangan publik (Public Policy)
 Pemasaran dan periklanan (Marketing and Advertisement)
 Layanan-layanan pendukung (Support and Services)
 Kemitraan usaha (Business Partnerships)
Framework E-Commerce
KONSEP
E-COMMERCE
Konsep E-Commerce AUTOMATION E-COMMERCE

OTOMATISASI E-COMMERCE adalah penggunaan teknologi atau perangkat lunak untuk


mengotomatiskan berbagai aktivitas pemasaran suatu bisnis. Berkat alat otomatisasi pemasaran,
bisnis modern dapat menyederhanakan, mengotomatiskan, dan mengukur ROI usaha mereka.
Dengan begitu, kerja tim pemasaran menjadi lebih efisien dan pendapatan meningkat. Hal-hal
yang dapat dilakukan melalui KONSEP OTOMATISASI ini antara lain : PENILAIAN PROSPEK, EMAIL
MARKETING, INTEGRASI SOSIAL MEDIA, SEGMENTASI PELANGGAN, PRICING, dll
CAMPAIGNER

 Memilih alamat pelanggan


tertentu dan mengelola
komunikasi email secara efisien.

 Mengintegrasikan pesan email


dengan situs media sosial untuk
meningkatkan peluang
keberhasilan email campaign.

 Melacak aktivitas seperti


pembelian khusus untuk
membuat data belanja dan
membuat email campaign yang
efektif untuk dikirim ke
pengguna.

Konsep E-Commerce AUTOMATION E-COMMERCE


STREAMLINING E-COMMERCE PUBLISHING E-COMMERCE

PUBLISHING E-COMMERCE.
STREAMLINE E-COMMERCE.  Kemudahan berkomunikasi dan berpromosi untuk
 Proses yang terintegrasi untuk mencapai hasil produk dan jasa yang diperdagangkan (konsep
yang efisien dan efektif (konsep “just in time”). “electronic cataloging”) Sistem informasi yang
Sistem produksi yang digunakan untuk berisi tentang daftar produk maupun jasa, jenis,
memenuhi kebutuhan pelanggan tepat pada merek, spesifikasi teknis, harga, dan jumlah
waktunya sesuai dengan jumlah yang barang/jasa tersedia dan tentunya dapat diakses
dikehendakinya. secara online atau digital.
 Tujuan sistem produksi Just In Time (JIT)
adalah untuk menghindari terjadinya INTERACTION E-COMMERCE
kelebihan kuantitas/jumlah dalam produksi
(overproduction), persediaan yang berlebihan
(excess Inventory) dan juga pemborosan INTERACTION E-COMMERCE.
dalam waktu penungguan (waiting).  Pertukaran informasi/data antar pelaku bisnis dengan
meminimalisasikan human error (konsep “electronic
data interchange”) metode pertukaran dokumen bisnis
antar aplikasi komputer – antar perusahaan/instansi
secara elektronis dengan menggunakan format standar
yang telah disepakati, dimana antara dua pihak yang
berhubungan yang memiliki sistem dan aplikasi yang
berbeda dihubungkan dengan teknologi EDI
Konsep E-Commerce MANFAAT PENGGUNAAN EDI

SISI BIAYA. EDI dapat menghemat banyak biaya. Contohnya, dapat menghemat biaya
01 pemasaran yang biasa dilakukan lewat iklan di media cetak dan elektronik (televisi),
pemasaran lewat internetjauh lebih murah. Juga dapat menghemat kertas, karena
transaksi langsung dilakukan lewat komputer, dapat juga menghemat biaya
penyimpanan/gudang.

SEGI EFISIENSI. EDI sifatnya sangat fleksibel, karena setiap saat kita bisa
02 berhubungan dengan supplier ataupun pesaing untuk memesan barang atau mencari
informasi terbaru tentang usaha yang kita lakukan.

SEGI PRESTISIUS & SKALA PERUSAHAAN. Lewat Electronic Data Interchange,


03 masyarakat tidak dapat melihat ukuran perusahaan, tapi kualitas pelayanan dan
barang yang diberikan.

SEGI SUPPLY CHAIN. EDI juga membangun supply chain, dimana industri
04 menggunakan cyberspace untuk berkomunikasi dan melakukan pertukaran data
tentang pesanan barang, tingkat sediaan, penjualan, pengiriman/penerimaan barang,
dan lain-lain.

SEGI BIROKRASI Birokrasi menjadi lebih sederhana. Melalui EDI, birokrasi dalam
05 perusahaan untuk pesan barang ataupun menjual barang menjadi lebih sederhana,
transaksi cukup dilakukan lewat komputer, tanpa melalui birokrasi yang kompleks.
Konsep E-Commerce TRANSACTION E-COMMERCE

TRANSACTION E-COMMERCE adalah Kesepakatan dua pelaku bisnis untuk bertransaksi


dengan melibatkan institusi lain sebagai fungsi pembayar (konsep “electronic payment”). sistem
pembayaran yang menggunakan fasilitas internet sebagai sarana perantara. Saat ini banyak start
up yang memfasilitasi pihak penjual dan pembeli dengan memberikan jaminan keamanan
transaksi e-commerce. Untuk menjamin keamanan transaksi tersebut, start up yang menjadi
perantara akan bekerja sama dengan sejumlah lembaga perbankan untuk mulai memfasilitasi e-
payment secara aman, cepat dan praktis.
Konsep E-Commerce TRANSACTION E-COMMERCE
KARAKTERISTIK : E-COMMERCE

TRANSAKSI TANPA BATAS


Melalui internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan
produknya secara Internasional cukup dengan membuat situs web atau
dengan memasang iklan di situs-situs tanpa batas waktu (24 jam), dan
tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut
dan melakukan transaksi secara on-line.

TRANSAKSI ANONIM

Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus
bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari
pembeli sepanjang mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh
penyedia system pembayaran yang ditentukan, yang biasanya dengan
kartu kredit
KARAKTERISTIK : E-COMMERCE

PRODUK DIGITAL & NON DIGITAL


Produk-produk digital seperti software computer, music dan produk
lainnya yang bersifat digital dapat dipasarkan melaui internet dengan cara
mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang
ditawarkan melalui internet juaga meliputi barang-barang kebutuhan
hidup lainnya.

PRODUK BARANG TAK BERWUJUD

Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce dengan


menawarkan barang tak berwujud seperti data, software dan ide-ide yang
dijual melalui internet.
KLASIFIKASI : E-COMMERCE (INTERAKSI)

E-COMMERCE : BUSINESS TO BUSINESS (B2B)

B2B adalah transaksi baik secara elektronik maupun fisik antara bisnis yang satu
dengan bisnis lainnya. Konsumen dari penjualan barang dan jasa ini merupakan
sebuah grup atau kelompok yang menjalankan bisnis dan bukan konsumen
perorangan.

Salah satu contoh mudahnya adalah jika bisnis Anda menjadi produsen bahan
baku kulit sintetis untuk usaha pembuatan tas dan sepatu.

Jenis B2B menyediakan volume kebutuhan barang dan jasa yang besar sehingga
pelakunya membutuhkan banyak biaya untuk menjalankan bisnisnya. Dan tentu
saja resikonya juga cukup besar.
KLASIFIKASI : E-COMMERCE (INTERAKSI)

E-COMMERCE : BUSINESS TO CONSUMER (B2C)

B2C adalah proses transaksi yang dilakukan antara produsen barang atau jasa
langsung kepada konsumen akhir. Business-to-Consumers layaknya toko ritel yang
memiliki produk eceran untuk dijual dan gudang untuk stok barang. Proses
transaksi ini dilakukan secara online.

Kemudahan membangun website membuat banyak sekali toko virtual yang


tersebar di dunia maya. B2C memberikan informasi yang lebih banyak, harga yang
lebih murah, serta proses jual beli dan pengiriman yang cepat kepada konsumen.

Contoh bisnis B2C yang cukup populer di Indonesia adalah Lazada, Amazon, Ebay,
Traveloka, Berrybenka dan lain sebagainya.
KLASIFIKASI : E-COMMERCE (INTERAKSI)

E-COMMERCE : CONSUMER TO CONSUMER (C2C)

C2C adalah transaksi barang atau jasa yang dilakukan dari konsumen kepada
konsumen. C2C terbagi atas dua model yakni marketplace dan classifed. Di dalam
model marketplace, konsumen sebagai penyedia barang dan jasa membutuhkan
sebuah platform sebagai wadah transaksi. Contoh platform C2C yang sudah
terkenal di Indonesia adalah Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan sebagainya.

Model classified yang memberikan kebebasan terhadap penjual dan pembeli untuk
bertransaksi secara langsung. Website yang tersedia hanya berfungsi untuk
mempertemukan antara penjual dan pembeli namun tidak memfasilitasi transaksi
jual beli online.

Metode transaksi yang kerap dilakukan ada melalui cash on delivery atau COD.
Website untuk model classified yang terkenal di Indonesia yakni OLX dan Kaskus.
KLASIFIKASI : E-COMMERCE (INTERAKSI)

E-COMMERCE : CONSUMER TO BUSINESS (C2B)

C2B adalah transaksi jual beli produk atau jasa dilakukan dari konsumen kepada
perusahaan. Individu menawarkan produk atau jasa terhadap perusahaan yang
membutuhkan dan siap untuk membelinya.

Contoh mudahnya adalah para content writer yang menawarkan kemampuannya untuk
menulis kepada perusahaan yang membutuhkan.

Situs e-commerce pengadopsi jenis C2B yang populer adalah freelancer.com. ini adalah
website yang menjadi wadah bagi para freelance dari berbagai bidang untuk
menawarkan keahlian masing-masing. Pada website ini perusahaan akan
menyebutkan kebutuhan mereka, memberikan kualifikasi yang diperlukan dan upah
yang disediakan. Setelah itu para freelance yang memenuhi kualifikasi dapat
melakukan promosi tentang kemampuan mereka dan melakukan penawaran upah.
Selanjutnya perusahaan memilih siapapun yang menarik bagi mereka.
KLASIFIKASI : E-COMMERCE (INTERAKSI)

E-GOVERNMENT
1. Model Government-to-Citizen (G2C) adalah penyampaian layanan publik dan informasi satu
arah oleh pemerintah ke masyarakat. Layanan G2C ini antara lain sistem pajak online,
informasi lowongan pekerjaan, pengurusan jaminan sosial, serta dokumen kependudukan
seperti akte kelahiran, paspor, dan sebagainya. Kelebihan dari layanan E-Gov G2C ini salah
satunya dapat diakses kapan & dimana saja. Dengan sistem online masyarakat semakin
mudah dalam menggunakan layanan pemerintah seperti pengurusan dokumen penting dan
lainnya.
2. Government-to-Business (G2B) merupakan layanan transaksi elektronik antara pemerintah
dan pelaku bisnis. Dalam layanan E-Gov G2B tersedia berbagai layanan & informasi yang
dibutuhkan kalangan untuk bertransaksi dengan pemerintah misalnya kegiatan penjualan
produk dan jasa pemerintah melalui aplikasi e-Procurement online, pembayaran pajak
perseroan, serta pengurusan izin usaha secara online.
3. Model Government-to-Government (G2G) ialah layanan pertukaran informasi atau data
secara online antar sesama institusi pemerintahan dalam suatu daerah melalui basis data
yang saling terintegrasi. Layanan yang dilakukan adalah layanan eksport & impor data,
informasi kependudukan, tenaga kerja, informasi masyarakat miskin dan sebagainya.
TIPE-TIPE PANGSA PASAR : E-COMMERCE

One to many: Pangsa pasar di sisi penjualan. Suplier


utama, yang menentukan penawaran katalog produk dan
harga. Contoh: Cisco.com dan Dell.com.
Many to one: Pangsa pasar disisi pembelian. Menarik
beberapa suplier menjadi rekanan bisnis untuk melakukan
pertukaran penawaran pada bisnis dari pembeli utama
seperti GE atau AT&T.
Some to many: Pangsa pasar distribusi. Persatuan suplier
utama, yang mengkombinasikan katalog produk mereka
untuk menarik audien pembeli yang lebih banyak. Contoh:
VerticalNet dan Works.com.
Many to some: Pangsa pasar perolehan. Persatuan
pembeli utama, yang mengkombinasikan katalog
pembelian mereka untuk menarik lebih banyak suplier dan
kemudian lebih berkompetisi dan harga pun menurun.
Contoh: the auto industry’s Covisint dan energy industry’s
Pantellos.
Many to many: Pangsa pasar pelelangan digunakan oleh
banyak pembeli dan penjual yang bisa menciptakan
berbagai pelelangan pembeli’ atau penjual’ sehingga
harganya optimal dinamis. Contoh: eBay dan FreeMarkets.
RESIKO – RESIKO : E-COMMERCE

FINANSIAL INFORMATION TRUST

1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan, misal seseorang


telah menghancurkan/ mengganti semua data finansial yang ada.
2. Pencurian informasi rahasia yang berharga, misal pencurian terhadap kepemilikan
teknologi, informasi pemasaran atau informasi yang berhubungan dengan
kepentingana konsumen
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan peservice, misal gangguan yang
bersifat nonteknis, seperti aliran listrik mati.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak, misal seorang hacker
berhasil membobol sistem perbankan dengan berhasil memindahkan sejumlah
rekening orang lain ke dalam rekening peribadinya.
5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen, misal seringnya terjadi gangguan
pada jaringan yang menyebabkan akses gagal.
6. Kerugian-kerugian yang tak terduga, misal gangguan terhadap transaksi bisnis,
akibat kesalahan faktor manusia atau kesalahan perangkat.
TANTANGAN : E-COMMERCE
Internet bust! Hancurnya bisnis Internet
• Tahun 1999 – 2000 bisnis “DOTCOM” menggelembung (bubble)
• Banyak model bisnis yang belum terbukti namun ramai-ramai diluncurkan. Akhirnya hancur dengan matinya banyak
perusahaan dotcom
• Pengalaman buruk shg membuat orang lebih berhati-hati
• Peluang: membuat model bisnis baru?

Infrastruktur telekomunikasi terbatas dan mahal


• Infrastruktur Telekomunikasi di Indonesia masih terbatas dan harganya masih relatif lebih mahal
• E-commerce bergantung kepada infrastruktur telekomunikasi
• Peluang: deregulasi, muncul bisnis baru

Delivery channel
• Pengiriman barang masih ditakutkan hilang di jalan. Masih banyak “tikus”
• Ketepatan waktu dalam pengiriman barang
• Jangkauan daerah pengiriman barang
• Peluang: pengiriman barang yang terpercaya

Munculnya jenis kejahatan baru


• Penggunaan kartu kredit curian / palsu
• Penipuan melalui SMS, kuis
• Kurangnya perlindungan kepada konsumen
TANTANGAN : E-COMMERCE
Kultur dan Kepercayaan (trust)
• Orang Indonesia belum/tidak terbiasa berbelanja dengan menggunakan catalog
• Masih harus secara fisik melihat / memegang barang yang dijual

Perlu mencari barang-barang yang tidak perlu dilihat secara fisik. Misal: buku, kaset, …
• Kepercayaan antara penjual & pembeli masih tipis
• Kepercayaan kepada pembayaran elektronik masih kurang. Penggunaan kartu
kredit masih terhambat
• Peluang: model bisnis yang sesuai dengan kultur orang Indonesia, membuat
sistem pembayaran baru, pembayaran melalui pulsa handphone

Security
• Masalah keamanan membuat orang takut untuk melakukan transaksi
• Persepsi merupakan masalah utama
• Ketidak mengertian (lack of awareness) merupakan masalah selanjutnya
• Ketidakjelasan Hukum
• Masih belum tuntas status dari
• Digital signature
• Uang digital / cybermoney
• Status hukum dari paper-less transaction
• [de]Regulasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai