OLEH KELOMPOK 13
2. Fransiska A. Darcin
3. Romana Do Rego
TANTANGAN GLOBAL MANAJER
Hal yang menentang dari mengelola secara global bahwa apa yang dapat
dijalankan disebuah Negara mungkin tidak dapat dijalankan dinegara lain.
Pemberian kinerja memberikan banyak prosedur, politik, social, hukum, dan
kultural antara Negara dan oranglain diluar negeri.Oleh karena itu, misalnya
sebuah alternative mungkin dijalankan di Amerika Serikat.Tetapi menjadi
berwenang ini di berbagai Negara dieropa timur pekerjaannya membutuhkan
upah dan gaji yang dapat diprediksi untuk membeli kebutuhan mereka. Tetapi
meskipun ada perbedaan antara Negara tersebut, pemberian kerja harus
memberikan satu set kebijakan dan Pratik sumber daya manusia yang dapat
dijalankan difasilitas local disetiap Negara dan untuk perusahaan tersebut
secara keseluruhan. Jarak dapat menambah besar tantangan yang ada.
SDM SEBAGAI PUSAT LABA ANTI-WALMART
Faktor
Pemberi kerja yang mengembangkan diri keluar negeri juga
Hukum
harus mengenal hukum tenaga kerja dinegara yang mereka
datangi.
Lanjutan…..
a. Menggunakan Ekspatriat
Meskipun demikian, ada juga alansan untuk menggunakan ekspatriat baik
bangsa Negara asal maupun Negara ketiga.Pemberi kerja acap kali tidak
dapat menemukan kandidat local dengan kualitifitas yang
diperlukan.Perusahaan multinasional juga memandang masa kerja diluar
negeri yang berhasil sebagai langkah yang di perlikan untuk
mengembangkan manajer puncak..
b. Mengurangi Biaya Ekspatriat
Dengan pengeluaran untuk mengirimakan karyawan (acap kali, lusianan atau
ratusan) karyawan keluar negeri untuk penugasan di luar negeri, tim sumber
daya manusia pemberi kerja memainkan peran besar dalam mengendalikan
dan mengurangi biaya ekspatriat.
Apa Yang Dapat Dilakuakan Manajemen Sunber Daya Manusia
Untuk Memfasilitasi Organiasi Offshoring
1. Praktik Etnosenteris
Dengan kebijakan penyusunan etnosentris ( ethnocentric). Perusahaan akan
mengisi pekerjaan manajemen kunci dengan bangsa negera induk. Alas an yang
diberikan untuk kebijakan penyusunan staf etnosentris meliputi kurangnya bakat
manajemen Negara tuan rumah yang memenuhi syarat keinginan untuk
mempertahankan kultur korporat yang satu dan kendali yang lebih ketat, serta
keinginan untuk mentransfer kompetensi inti perusahaan induk ( seperti
keterampilan manufaktur ke anak perusahaan asing secara lebih cepat dan tepat.
2. Kebijakan Polisentris
Perubahan berorientasi polisentris menyusun staf anak perusahaan asing
mereka dengan bangsa Negara tuan rumah, dan kantor pusatnya dengan
bangsa Negara induk. Kebijakan ini dapat mengurangi kesalahanpahaman
cultural lokal yang dapat terjadi jika mereka menggunakan manajer ekspatriat,
dan lebih murah
3. Praktik Giosentris