Anda di halaman 1dari 18

PENDELEGASIAN WEWENANG DALAM MANAJEMEN

Makalah

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Manajemen
Program Studi Manajemen Bisnis Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Palopo

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5 MBS 1E

1. HARIRI : 2304030087
2. KHAIRUNNISA FITRIAH : 2304030093
3. ANASTASYA. A : 2304030100
4. ALFAJRIN : 2304030106

Dosen Pengampu :

Ahmad Syawal Senong Pakata, S.Pd., M.M

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur yang teramat dalam kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesain tugas makalah ini yang
berjudul “Pengertian wewenang dalam manajemen” dan selesai tepat waktu.
Sholawat serta salam selalu kita curahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta
menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca. Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami, maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian, semoga makalah kami ini dapat bermanfaat dan bisa menambah
wawasan para pembaca untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Dan kami memohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan dihati
para pembaca, karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.

Palopo, 29 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................1
D. Manfaat Penulisan..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
A. Pengertian dan Manfaat Pendelegasian..............................................................3
B. Wewenang Dasar Delegasi dan Sifat Delegasi...................................................5
C. Sikap Pemimpin Terhadap Delegasi...................................................................7
D. Asas-Asas Pendelegasian...................................................................................8
BAB III PENUTUP.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pendelegasian merupakan elemen yang esensial pada fase pengarahan
dalam proses manajemen karena sebagian besar tugas yang diselesaikan oleh
manajer (tingkat bawah, menengah dan atas) bukan hanya hasil usaha mereka
sendiri, tetapi juga hasil usaha pegawai. Bagi manajer, pendelegasian bukan
merupakan pilihan tetapi suatu keharusan. Ada banyak tugas yang sering kali
harus diselesaikan oleh satu orang. Dalam situasi ini, pendelegasian sering
terksit erat dengan produktivitas.
Ada banyak alasan yang tepat untuk melakuan pendelegasian. Kadang
kala manajer harus mendelegasikan tugas rutin sehingga mereka dapat
menangani masalah yang lebih kompleks atau yang membutuhkan keahlian
dengan tingkat yang lebih tinggi. Pendelegasian juga dapat digunakan sebagai
sarana pembelajaran atau ’pemberian’ kesempatan kepada pegawai. Pegawai
yang tidak didelegasikan tanggung jawab yang sesuai dapat menjadi bosan,
tidak produktif, dan tidak efektif.

Rumusan Masalah
1. Pengertian dan mamfaat pendelegasian
2. Wewenang dasar pendelegasian dan sifat delegasi
3. Sikap pemimpin terhadap delegasi
4. Asas-asas pendelegasian

Tujuan Penulisan
1. untuk memahami pengertian dan mamfaat pendelegasian
2. untuk mengetahui wewenang dasar pendelegasian dan sifat delegasi
3. untuk mengetahui bagaimana sikap pemimpin terhadap delegasi
4. untuk mengetahui asas-asas pendelegasian

1
Manfaat Penulisan
1. Penulis menjadi lebih tahu wawasan tentang pendelegasian dalam melihat
atasan melakukan pendelegasian wewenang terhadap bawahannya yang
terjadi di perusahaan.
2. Makalah ini diharapkan dapat memberikan penjelasan yang lebih
mendetail mengenai pengertian dan manfaat pendelegasian, wewenang
dasar dan sifat delegasi, sikap pemimpin terhadap delegasi dan asas-asas
pendelegasian.
3. Dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat dijadikan sebagai referensi
mengenai materi pendelegasian.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian dan Manfaat Pendelegasian


1. Pengertian Pendelegasian
Pendelegasian adalah tindakan atau proses pengembalian atau penarikan
kembali wewenang, tugas, atau tanggung jawab yang sebelumnya telah diberikan
kepada seseorang atau sekelompok orang. Dalam konteks manajemen atau
organisasi, ini berarti bahwa seseorang yang telah diberi otoritas atau tanggung
jawab untuk melakukan tugas tertentu kemudian kehilangan wewenang tersebut
dan tugas tersebut kembali ke orang yang memberikan delegasi awal.
Pendelegasian bisa terjadi jika situasi berubah atau jika keputusan awal untuk
memberikan wewenang tersebut diubah.1

Wewenang adalah suatu bentuk kekuasaan, sering kali dipergunakan secara


lebih luas untuk merujuk kemampuan manusia menggunakan kekuasaan sebagai
hasil dari ciri-ciri seperti pengetahuan atau gelar seperti hakim. Terutama,
wewenang formal adalah kekuasaan sah. Wewenang formal adalah tipe kekuasaan
yang kita hubungkan dengan struktur organisasi dan manajemen. Kekuasaan itu
berdasarkan pengakuan keabsahan usaha manajer untuk menggunakan pengaruh.

Proses terorganisir dalam kerangka hidup organisasi atau keorganisasian


untuk secara langsung melibatkan sebanyak mungkin orang dan pribadi dalam
pembuatan keputusan, pengarahan, dan pengerjaan kerja yang berkaitan dengan
pemastian tugas. Tindakan mempercayakan tugas (yang pasti dan jelas),
kewenangan, hak, tanggung jawab, kewajiban, dan pertanggungjawaban kepada
bawahan secara individu dalam setiap posisi tugas. Pendelegasian dilakukan
dengan cara membagi tugas, kewenangan, hak, tanggung jawab, kewajiban, serta

1
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=K1KgDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=kata+pengantar+materi+pendelegasi
an+makalah&ots=h7mDBQg1nq&sig=w6hPObzC_Vb66U5t-
vG79_GO4FU&redir_esc=y#v=onepage&q=kata%20pengantar%20materi%20pendelegasian
%20makalah&f=false

3
pertanggungjawaban, yang ditetapkan dalam suatu penjabaran/deskripsi tugas
formil dalam organisasi.2

Berikut adalah definisi atau pengertian dari Delegasi oleh beberapa pakar: 3

a. Drs. H. Malayu S.P Hasibuan


Pendelegasian wewenang adalah memberikan sebagian pekerjaan
atau wewenang oleh delegator kepada delegate untuk di kerjakannya
atas namadelegator.
b. Ralph C. Davis
Pendelegasian wewenang hanyalah tahapan dari suatu proses ketik
kita menyerahkan wewenang, berfungsi melepaskan kedudukan dengan
melaksanakan pertanggung jawaban.
c. Harold Koontz and Cyril O’Donnel
Pendelegasian wewenang merupakan pokok yang didapat kembali
oleh pemberiwewenang. Hal itu adalah suatu sifat wewenang, si
pemilik wewenang (pemimpin) tidak selamanya menyelesaikannya
sendiri kekuasaan ini dengan menyerahkan wewenang itu.
d. Ken Blanchard
Menyatakan bahwa delegasi yang efektif melibatkan penyesuaian
gaya kepemimpinan berdasarkan kemampuan dan kesiapan bawahan.
2. Manfaat Pendelegasian
a. Meningkatkan efisiensi: Pendelegasian wewenang memungkinkan
tugas-tugas dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan efisien karena
tanggung jawab dan keputusan dapat diambil oleh orang yang paling
kompeten dan terdekat dengan masalah yang dihadapi.
b. Meningkatkan motivasi dan keterlibatan: Dengan memberikan
tanggung jawab kepada bawahan, pendelegasian wewenang dapat
meningkatkan motivasi dan keterlibatan mereka dalam pekerjaan. Hal
ini dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil kerja.

2
https://greatnusa.com/artikel/delegasi-wewenang-adalah/
3
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-delegasi/

4
c. Mengembangkan keterampilan dan kemampuan: Pendelegasian
wewenang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan keterampilan dan kemampuan mereka dalam
mengambil keputusan, mengelola waktu, dan menghadapi tantangan.
Hal ini dapat membantu dalam pengembangan karier mereka.
d. Meningkatkan fleksibilitas organisasi: Dengan pendelegasian
wewenang, organisasi menjadi lebih fleksibel dalam menghadapi
perubahan dan tantangan. Keputusan dapat diambil secara cepat dan
tepat tanpa harus menunggu persetujuan dari atasan yang lebih tinggi.4
Jadi, Delegasi dapat didefinisikan sebagai pelimpahan wewenang
dan tanggung jawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan
kegiatan tertentu. Delegasi wewenang adalah proses dimana para
manajer mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-orang
yang melapor kepadanya.5
Delegasi dibutuhkan karena manajer tidak selalu mempunyai
semua pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan.

B. Wewenang Dasar Delegasi dan Sifat Delegasi


1. Wewenang Dasar Delegasi
Wewenang adalah suatu bentuk kekuasaan, sering kali
dipergunakan secara lebih luas untuk merujuk kemampuan manusia
menggunakan kekuasaan sebagai hasil dari ciri-ciri seperti pengetahuan
atau gelar seperti hakim. Terutama, wewenang formal adalah kekuasaan
sah. Wewenang formal adalah tipe kekuasaan yang kita hubungkan dengan
struktur organisasi dan manajemen. Kekuasaan itu berdasarkan pengakuan
keabsahan usaha manajer untuk menggunakan pengaruh.6
Pendelegasian wewenang adalah praktik penting dalam manajemen
organisasi dan memiliki beberapa dasar yang menjadi landasan praktik ini:

4
https://www.sodexo.co.id/delegasi-pengertian-tujuan-jenis-dan-manfaatnya/
5
T. Hani Handoko, Manajemen, edisi 2 (BPFE- Yogyakarta, 2009),224
6
http://repository.ubharajaya.ac.id/8002/1/Buku%20Pengantar%20Manajemen.pdf

5
a. Kepercayaan: Pendelegasian bergantung pada kepercayaan atasan
terhadap bawahan atau anggota tim. Atasan harus yakin bahwa
bawahan memiliki kemampuan dan kompetensi yang sesuai untuk
menjalankan tugas yang didelegasikan.
b. Kemampuan: Dasar pendelegasian adalah keyakinan bahwa bawahan
memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Ini
melibatkan penilaian objektif atas keterampilan, pengetahuan, dan
pengalaman bawahan.
c. Kepastian Tujuan: Pendelegasian harus didasarkan pada pemahaman
yang jelas tentang tujuan yang ingin dicapai. Atasan harus
menyampaikan tujuan dan harapan dengan jelas kepada bawahan,
sehingga mereka tahu apa yang diharapkan.
d. Kesesuaian Tugas: Tugas yang didelegasikan harus sesuai dengan
keahlian dan tanggung jawab bawahan. Ini memastikan bahwa tugas
tersebut dapat dilaksanakan dengan baik oleh mereka yang diberi
tanggung jawab.
e. Komitmen pada Hasil: Atasan dan bawahan harus berkomitmen pada
hasil yang diinginkan. Pendelegasian tidak hanya tentang pemindahan
tanggung jawab, tetapi juga tentang tanggung jawab bersama untuk
mencapai hasil yang diinginkan.7
2. Sifat Delegasi
Adapun sifat delegasi adalah sebagai berikut.

1. Adanya Wewenang
Unsur terpenting agar seseorang dapat melakukan delegasi adalah adanya
wewenang yang mereka miliki. Dengan demikian, mereka memiliki hak
untuk mengelola sumber daya manusia di sekelilingnya untuk bekerja
sesuai arahannya demi mencapai tujuan tertentu.

7
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://
lead.sabda.org/files/
pendelegasian.htm&ved=2ahUKEwjw4rGo8ZKCAxWazzgGHVLJDyw4FBAWegQIAhAB&usg=A
OvVaw0YJjnLO0et5q_z_BCt6PTo

6
Selain itu, sifat delegasi wewenang adalah mengalir dari atas ke bawah.
Mereka harus mampu menjelaskan tugas dan memilih orang-orang yang
tepat untuk menjalankannya. Dengan demikian, si pemegang pendelegasi
kewenangan ini haruslah seseorang dengan integritas tinggi.

2. Alokasi Tugas
Unsur selanjutnya dalam delegasi adalah adanya pengalokasian tugas oleh
atas sebelum ia melimpahkannya kepada anggota tim. Ia harus memastikan
bahwa pembagian tersebut sudah adil dan seimbang sesuai dengan posisi,
kemampuan, dan jobdesc masing-masing.

3. Pelimpahan Wewenang
Setelah melakukan alokasi tugas, kewenangan si pemberi delegasi adalah
melimpahkannya kepada calon pengemban tugas. Dengan demikian, kedua
pihak mengetahui hubungan dan kewajiban masing-masing.

4. Tanggung Jawab
Kewajiban dari seorang delegasi adalah Ia wajib bertanggung jawab
menyelesaikan tugas yang diberikan. Apabila terdapat kendala tertentu,
mereka juga harus dapat menjelaskan penyebabnya kepada si pemberi
wewenang.

5. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah wujud pertanggungjawaban seorang delegasi kepada
pemberi perintah. Selain itu, mereka wajib menjabarkan hasil kinerja
beserta halangan yang dihadapi sebagai bahan evaluasi mendatang.8

8
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://
www.ocbcnisp.com/id/article/2021/12/15/delegasi-adalah%23:~:text%3DSelain%2520itu%252C
%2520sifat%2520delegasi%2520wewenang,haruslah%2520seseorang%2520dengan
%2520integritas
%2520tinggi.&ved=2ahUKEwj34fbPvJKCAxWezTgGHZMZBMcQFnoECAgQBQ&usg=AOvVaw
1mqDwvqu8ndOfib0sBvEdk

7
Pendelegasian wwewenang merupakan suatu faktor yang vital didalalm
manajemen, karena:

1) Menetapkan hubungan organisasi formal diantara anggota-anggota badan


usaha.

2) Memberikan kekuasaan manajerial, yakni memberi “senjata” kepada para


manager agar mereka mampu bertiindak apabila keadaannya “memaksa”

3) Mengembangkan bawahan dengan cara memberi izin kepada mereka untuk


mengambil keputusan dan menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh dari
program-program latihan dan pertemuan-pertemuan.

C. Sikap Pemimpin Terhadap Delegasi

Sikap pemimpin terhadap delegasi sangat penting dalam pengelolaan tugas


dan tim. Pemimpin yang efektif memiliki sikap yang positif terhadap delegasi,
yang mencakup :

1. Kepercayaan : Pemimpin harus percaya kepada anggota timnya untuk


menyelesaikan tugas yang di delegasikan dengan baik.
2. Komunikasi: Pemimpin perlu berkomunikasi dengan jelas mengenai apa
yang diharapkan dari delegasi, termasuk tujuan, tenggat waktu, dan
harapan.
3. Pengembangan : Delegasi dapat menjadi kesempatan untuk
mengembangkan keterampilan anggota tim. Pemimpin harus siap
memberikan bimbingan dan dukungan jika diperlukan.
4. Pengawasan: Meskipun tugas didelegasikan, pemimpin tetap bertanggung
jawab dan perlu mengawasi perkembangan tugas tersebut.
5. Keterbukaan: Pemimpin sebaiknya terbuka terhadap umpan balik dari
anggota tim terkait dengan proses delegasi, dan bersedia untuk
menyesuaikan jika diperlukan.

8
D. Asas-Asas Pendelegasian

Dalam pendelegasian wewenang perlu diperhatikan beberapa asas dasar,


antara lain :

1. Asas delegasi atau hasil yang diharapkan ( principle delegation by result


expected )

Asas ini memperhatikan hasil yang diperoleh dari pemberian wewenang itu.
Harus disesuaikan dengan adanya jaminan kecakapan dan keterampilan untuk
mencapai hasil yang diharapkan. Wewenang harus didelegasikan tidak berlebih-
lebihan, tetapi hanya sebesar yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
diharapkan tersebut.

Misalnya : Untuk mendapatkan hasil 10 ton, maka didelegasikan wewenang untuk


memproduksi 10 ton saja.

2. Asas penentuan fungsi atau kejelasan tugas ( principle of function definition )

Asas penentuan tugas-tugas yang dilakuan oleh para manajer bagi para bawahan
harus secara jelas disertai hasil yang diharapkan. Semakin jelas kegiatan yang
harus dilakukan, maka akan semakin jelas delegation of authority dalam
organisasi dan semakin jelas hubungan wewenang dengan bagian-bagian lainnya,
serta semakin jelas pula tanggung jawab seseorang dalam melakukan
tugastugasnya untuk mencapai tujuan perusahaan.

3. Asas rantai berkala ( principle scalar of chain )

Menurut Henry Fayol, semakin jelas garis wewenang dari manajer puncak dalam
perusahaan ke setiap bawahan, akan semakin efektif tanggung jawab,
pengambilan keputusan dan komunikasi organisasi. Asas ini menghendaki adanya
urutan-urutan wewenang dari manajer puncak sampai pada bawahan. Apabila
manajer puncak akan memerintahkan tugas kepadabawahan, maka harusmelalui
tingkatan-tingkatan yang ada.

9
Misalnya : Manajer puncak – manajer madya –manajer lini pertama dan
seterusnya sampai bawahan yang terendah.

4. Asas tingkat wewenang ( the authority level pranciple )

Masing-masing pemimpin pada setiap tingkat harus mengambil keputusan apa


saja yang dapat diambilnya sepanjang mengenai wewenangnya.

5. Asas kesatuan komando ( principle unity of comand )

Setiap bawahan harus diusahakan agar hanya menerima perintah dari seorang
atasan saja. Tetapi setiap atasan dapat memerintah lebih dari seorang bawahan.

6. Asas kemutlakan tanggung jawab ( principle of absoluteness of responsibility )

Setiap pemimpin yang menerima wewenang, mutlak bertanggung jawab kepada


atasan mengenai wewenang yang dilaksanakannya. Tanggung jawa tidak boleh
didelegasikan kepada bawahan yang menerima wewenang itu. Hanya wewenang
yang boleh didelegasikan kepada bawahan.

Misalnya : Dalam perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas atau PT manajer


puncak menerima wewenang dari Dewan Komisaris, maka ia harus bertanggung
jawab kepada Dewan Komisaris. Dewan Komisaris menerima wewenang dari
pemegang saham, mereka harus mempertanggungjawabkannya kepada pemegang
saham. Jelasnya seseorang yang menerima wewenang, harus bertanggung jawab
kepada orang yang memberikan wewenang tersebut.

7. Asas keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab ( parity of authority


and responsibility )

Pemimpin yang memberikan wewenang berdasarkan asas ini tidak boleh


menuntut tanggung jawab lebih dari wewenang yang diberikan kepada bawahan
atau tidak boleh menuntut tanggung jawab lebih dari hasil yang diharapkan. Jadi,
besarnya wewenang yang didelegasikan harus sama dan seimbang dengan
besarnya tugas-tugas dan tanggung jawab yang dimintakan. Tanpa keseimbangan

10
antara wewenang dan tanggung jawab akan mengakibatkan adanya tindakan yang
tumpang-tindih.

8. Asas pembagian kerja ( devision of work )

Untuk berfungsinya organisasi hendaknya dilakukan distribusi pekerjaan,


karenatanpa adanya pembagian kerja, manajemen tidak berarti apa-apa dan semua
tugas akan langsung dilakukan oleh pemimpin. Partisipasi bawahan kurang dan
mereka tidak dapat melakukan kegiatankegiatannya.

9. Asas efisiensi

Asas efisiensi artinya pemimpin akan lebih leluasa melaksanakan tugas-tugas


penting daripada melaksanakan hal-hal yang dapat dikerjakan bawahan.
Keuntungan spesialisasi dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga pemimpin
dapat memikirkan perkembangan perusahaan. Perlu diperhatikan bahwa asas tidak
berlaku mutlak, tetapi sebagai pedoman untuk bertindak dan dalam penerapannya
harus mempertimbangkan kebutuhan dan situasi.

E.Elemen elemen pendelegasian wewenang

11
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Bahwa pendelegasian yang dimaksud adalah pembagian wewenang dan
kekuasaan kepada orang untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Bahwa
pendelegasian ini juga hendaknya dilakukan secara terperinci dan jelas untuk
menghindari arena pilihan yang dapat mengundang diskresi yang tidak terukur
yang pada akhirnya menghasilkan tumpang tindih aturan. Dan para pengambilan
kebijakan dan perancang peraturan ketika merumuskan produk legislasi dan
regulasi hendaknya memperbaiki perwajahan hukum itu sendiri. Peraturan
perundang-undangan merupakan “hukum” dan “tools” untuk meraih tujuan
kehidupan bernegara yang lebih baik. Disamping itu, reformasi hukum dan
penegakan praktek hukum tidak akan berubah tatkala normatifnya tidak dibenahin
dengan baik. Hal ini kewenangan yang dimiliki saat ini hanya sebatas
kewenangan administrasi itu pun yang cakupan yang minimalis.

B.Saran

Dalam makalah ini kami telah membahas tentang pendelegasian wewenang.


Makalah ini memuat pembahasan mengenai bagaimana pendelegasian menjadi
hal yang saling berkaitan dan merupakan elemen terpenting dalam manajemen.
Oleh karena itu disarankan kepada pembaca untuk memahami materi ini
secaramendalam agar nantinya dalam pendelegasian wewenang dalam sebuah
perusahaan atau organisasi dapat berjalan sesuai engan yang di harapkan.

Dalam penyusunan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran dan
kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah
kami ini.

12
13
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.ubharajaya.ac.id/8002/1/Buku%20Pengantar%20Manajemen.pdf

https://greatnusa.com/artikel/delegasi-wewenang-adalah/

https://www.sodexo.co.id/delegasi-pengertian-tujuan-jenis-dan-manfaatnya/

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://www.ocbcnisp.com/id/
article/2021/12/15/delegasi-adalah%23:~:text%3DSelain%2520itu%252C
%2520sifat%2520delegasi%2520wewenang,haruslah%2520seseorang
%2520dengan%2520integritas
%2520tinggi.&ved=2ahUKEwj34fbPvJKCAxWezTgGHZMZBMcQFnoECAgQ
BQ

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://lead.sabda.org/files/
pendelegasian.htm&ved=2ahUKEwjw4rGo8ZKCAxWazzgGHVLJDyw4FBAWe
gQIAhAB&usg=AOvVaw0YJjnLO0et5q_z_BCt6PTo

https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=K1KgDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=kata+pengantar+mater
i+pendelegasian+makalah&ots=h7mDBQg1nq&sig=w6hPObzC_Vb66U5t-
vG79_GO4FU&redir_esc=y#v=onepage&q=kata%20pengantar%20materi
%20pendelegasian%20makalah&f=false

https://www.researchgate.net/profile/Mila-Hasibuan/publication/
336871363_PENDELEGASIAN_WEWENANG_DALAM_HUKUM_ADMINISTRASI
_NEGARA/links/5db80ae2299bf1a47bfabc91/PENDELEGASIAN-WEWENANG-
DALAM-HUKUM-ADMINISTRASI-NEGARA.pdf

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-delegasi/

https://accurate.id/marketing-manajemen/arti-delegasi/

14
https://www.researchgate.net/publication/
336871363_PENDELEGASIAN_WEWENANG_DALAM_HUKUM_ADMINIS
TRASI_NEGARA

Hani Handoko. Manajemen Edisi II. Yogyakarta: BPFE

15

Anda mungkin juga menyukai