Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

WEWENANG, TANGGUNG JAWAB

&

PENDELEGASIAN WEWENANG
Dosen Pengampu, : Drs. Ramli Yusuf, M.Pd.

Disusun Oleh:

1. Satriyani Fauzi (21131010)


2. Rosdiana Mustafa (21131014)
3. Sismita Lastori (21131028)
4. Asmiranti Muksin (21131045)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU PENDIDIKAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

TERNATE 2021
WEWENANG, TANGGUNG JAWAB, DAN PENDELEGASIAN WEWENANG

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum Warrahmatullahi wabarakatuh

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat,hidayah,bimbingan,dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan pembuatan Makalah ini dengan judul”Wewenang, Tanggung
jawab, dan Pendelegasian Wewenang”. Tak lupa shalawat serta salam kita
selalu mengiringi Baginda Rasulullah Muhammad SAW karena atas berkat
beliaulah kita mampu mengenal agama yang benar yaitu Dinul Islam.

Kami ucapkan terima kasih kepada bapak Drs. Ramli Yusuf, M.Pd. yang
telah membimbing kami dalam mata kuliah dasar-dasar manajemen sehingga
kami mampu mengerjakan makalah ini dengan baik.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekeliruan dan kekurangan dalam


makalah ini,maka besar kiranya harapan kami untuk mendapat kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.Dan kami berharap bahwa
makalah ini dapat menambah wawasan serta,dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak,dan juga bagi diri kami sendiri.

Ternate, 19 november 2021

Kelompok VII

DASAR-DASAR MANAJEMEN 2
WEWENANG, TANGGUNG JAWAB, DAN PENDELEGASIAN WEWENANG

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................2

DAFTAR ISI................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................4

A. Latar Belakang.................................................................................................4

B. Rumusan Masalah..............................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................6

A. WEWENANG...................................................................................................6

1. Arti Pentingnya Wewenang..........................................................................6

2. Jenis-jenis Wewenang...................................................................................7

3. Sumber-sumber Wewenang..........................................................................9

4. Batas-batas authority (limits of authority)...................................................9

B. TANGGUNG JAWAB....................................................................................10

C. PENDELEGASIAN WEWENANG................................................................11

1. Arti Pentingnya Pendelegasian Wewenang................................................11

2. Sifat Dan Asas Pendelagasian Wewenang..................................................12

3. Seni Pendelegasian Wewenang ( The Art of Delegation Authority).............14

BAB III PENUTUP.................................................................................................16

Kesimpulan.............................................................................................................16

DASAR-DASAR MANAJEMEN 3
WEWENANG, TANGGUNG JAWAB, DAN PENDELEGASIAN WEWENANG

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

S
etiap perusahaan pasti memiliki target tertentu yang harus dicapai.Dalam
pencapaian targetnya, perusahaan atau instansi membutuhkan sumber
daya manusia yang dapat diandalkan. Potensi sumber daya manusia
dalam suatu sistem operasi perusahaan atau instansi pada hakekatnya merupakan
salah satu modal dan memegang suatu peran yang paling penting dalam mencapai
tujuan perusahaan melalui perencanaan sumber daya manusia yang matang,
produktivitas kerja dari tenaga kerja yang sudah ada dapat ditingkatkan. Hal ini
dapat diwujudkan melalui adanya penyesuaian Pendelegasian Wewenang dan
Tanggung jawab yang baik. Sehingga setiap karyawan atau pegawai dapat
menghasilkan Efektivitas Kerja.
Menurut pendapat Hasibuan (2017:72) yang dimaksud Pendelegasian
Wewenang (delegation of authority) memberikan sebagian pekerjaan atau
wewenang oleh delegator kepada delegate untuk dikerjakannya atas nama
delegator.
Perusahaan yang mempunyai organisasi yang baik dan teratur kemungkinan
besar tidak akan mengalami hambatan dalam mengerjakan tugasnya dan begitu
pula sebaiknya.Hal ini disebabkan oleh tidak adanya rasa tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinan kepada bawahan.
Menurut Hasibuan (2017:70) Tanggung jawab (resposibility) adalah
keharusahan untuk melakukan semua kewajiban atau tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya sebagai akibat dari wewenang yang diterima atau dimilikinya.
Hubungan organisasi itu sangat penting bagi karyawan untuk melakukan tugasnya
agar mencapai efektivitas kerja karyawan yang diinginkan oleh pihak perusahaan,bila
organisasi itu berjalan dengan baik pada perusahaan maka karyawan secara tidak
langsung dapat melakukan tugasnya dengan maksimal, sehingga akan berdampak
bagi kelangsungan dan perkembangan perusahaan.

DASAR-DASAR MANAJEMEN 4
WEWENANG, TANGGUNG JAWAB, DAN PENDELEGASIAN WEWENANG

B. Rumusan Masalah
1. Wewenang
a) Apa arti pentingnya wewenang?
b) Apa jenis-jenis wewenang?
c) Apa sumber-sumber wewenang?
d) Apa batas-batas wewenang?
2. Tanggung Jawab
a) Apa itu tanggung jawab?
3. Pendelegasian wewenang
a) Apa arti pentingnya Pendelegasian Wewenang?
b) Apa sifat-sifat pendelegasian wewenang?
c) Apa seni pendelegasian wewenang?

DASAR-DASAR MANAJEMEN 5
WEWENANG, TANGGUNG JAWAB, DAN PENDELEGASIAN WEWENANG

BAB II
PEMBAHASAN

A. WEWENANG
1. Arti Pentingnya Wewenang

W ewenang (authority) hanya dapat dimiliki oleh unsur manusia. Hal ini di
sebabkan manusia harus selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan.
Tanpa peran serta tenaga kerja manusia, alat-alat andal dan cangih yang dimiliki
perusahaan tidak ada gunanya. Manusia merupakan unsur penting dalam
manajemen, karena tujuan manajemen dan proses manajemen ditetapkan oleh
manusia, Setiap kegiatan untuk mencapai tujuan itu harus dengan bantuan tenaga
kerja manusia dan tujuan itu pun untuk memenuhi kepuasan /kebutuhan manusia

Posisi/kedudukan seorang karyawan, apakah termasuk manajer atau


operasional pada dasarnya ditentukan oleh authority yang dimilikinya. Semakin
banyak authority yang dimiliki seorang maka semakin tinggi kedudukannya
dalam organisasi dan sebaliknya.

Apakah wewenang (authority) itu ?

Pengertian authority yang di kemukakan para penulis didefinisikan,sebagai


berikut.

a. Drs. H. Malayu S.P.Hasibuan

Authority adalah kekuasaan yang sah dan legal yang di miliki seseorang
untuk memerintah orang lain, berbuat atau tidak berbuat sesuatu ; authority
merupakan dasar hukum yang sah dan legal untuk dapat mengerjakan sesuatu
pekerjaan.

b. Louis A. Allen

DASAR-DASAR MANAJEMEN 6
WEWENANG, TANGGUNG JAWAB, DAN PENDELEGASIAN WEWENANG

Wewenang adalah sejumlah kekuasaan dan hak yang didelegasikan pada


suatu jabatan..

c. G.R. Terry

Wewewnang adalah kekuasaan resmi dan kekuasaan pejabat untuk


menyuruh pihak lain, supaya bertindak dan taat kepada pihak yang memiliki
wewenang itu.

d. Henry Fayol
Wewenang adalah hak untuk memerintah (dalam organisasi formal) dan
kekuatan membuat manajer dipatuhi dan ditaati.

Kenapa authority itu sangat peting bagi seseorang ?

Authority sangat penting bagi sesorang, karena :

1. Authority merupakan dasar hukum bagi seseorang untuk dapat melakukan


pekerjaan atau tugas-tugasnya.
2. Authority selalu akan menciptakan power, right, dan responsibility.
3. Authority menyebabkan perintah-perintah menajer dipatuhi dan ditaati.
4. Authority menjadi tolok ukur kedudukan, sifat pekerjaan, dan tangung
jawab, seseorang karyawan dalam suatu perusahaan
5. Authority menjadi batas tentang apa yang dapat di kerjakan dan yang tidak
boleh di kerjakan seseorang
6. Authority merupakan kunci pekerjaan manajerial, yaitu :
a. Hak dengannya, para menajer dapat menuntut kepatuhan para
bawahannya terhadap keputusan dan perintah-perintahnya.
b. Adalah dasar bagi tangunggung jawab/kewajiban dan merupakan
daya pengikat dalam organisasi
c. Pengolonggan kegiatan/pekerjaan guna mencapai tujuan dan
spesifikasi hubungan-hubungan wewenang antara atasan dan
bawahan

DASAR-DASAR MANAJEMEN 7
WEWENANG, TANGGUNG JAWAB, DAN PENDELEGASIAN WEWENANG

d. Dasar bagi manajer untuk mengorganisasi, mengarahkan,


mengandalikan, dan mengkoordinasikan semua bagian demi
mencapai tujuan
e. Merupakan asas organisasi dalam pembagian kerja.

2. Jenis-jenis Wewenang
a) Line authority adalah kekuasaan, hak dan tanggung jawab langsung berada
pada seseorang atas tercapainya tujuan. Ia berwenang mengambil keputusan
dan berkuasa, berhak serta bertanggung jawab langsung untuk merealisasi
keputusan tersebut.
b) Staff Authority ( wewenang staf )
c) Staff authority adalah kekuasaan dan hak, “hanya” untuk memberikan
data, informasi dan saran-saran saja untuk membantu lini, supaya bekerja
efektif dalam mencapai tujuan . Seseorang yang mempunyai staff
authority, tidak berhak mengambil keputusan dan merealisasi keputusan
serta tidak bertanggung jawab langsung atas tercapainya tujuan. Tegasnya
pemegang staff authority hanya merupakan pembantu lini untuk
menyediakan data, informasi, dan saran-saran dipakai tidaknya tergantung
kepada manager lini.
d) Functional Authority ( wewenang fungsional )
e) Functional authority adalah kekuasaan seorang manager adalah karena
proses-proses, praktek-praktek, kebijakan-kebijakan tertentu atau soal-soal
lain yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan oleh
pegawai-pegawai lain dalam bagian-bagian lain pula.
f) Personality Authority ( wewenang wibawa)
g) Personality authority adalah kewibawaan seseorang adalah karena
kecakapan, perilaku, ketangkasan, dan kemampuan, sehingga ia disegani
oleh kawan maupun lawan.

DASAR-DASAR MANAJEMEN 8
WEWENANG, TANGGUNG JAWAB, DAN PENDELEGASIAN WEWENANG

DASAR-DASAR MANAJEMEN 9
WEWENANG, TANGGUNG JAWAB, DAN PENDELEGASIAN WEWENANG

3. Sumber-sumber Wewenang
Sumber-sumber authority adalah sebagai berikut.
a) Formal authority theory ( teori wewenang formal )
b) Acceptance authority theory ( teori penerimaan wewenang )
c) Authority of the situasion, artinya wewenang diperoleh seseorang karena
situasi.
d) Position authority, artinya wewenang karena posisi (jabatan) dalam
organisasi.
e) Technical authority (wewenang teknis ), artinya wewenang diperoleh
seseorang, karena keahlian khusus sebagai akibat dari pengalaman,
popularitas, kemempuan mengambil keputusan yang jitu.
f) Yuridis authority ( wewenang hukum ), artinya wewenang itu diperoleh
seseorang karena hukum atau undang-undang.
4. Batas-batas authority (limits of authority)

Pemimpin, berdasarkan authority yang dimilikinya, berhak memerintah


para bawahannya untuk berbuat dan atau tidak berbuat sesuatu. Tetapi ini tidak
berarti bahwa seseorang manajer dapat bertindak sewenang-wenang kepada
bawahannya, karena authority itu ada batas-batasnya, yaitu:

a) Kemampuan jasmaniah (fisik), artinya manajer tidak dapat memerintahkan


suatu tugas kepada para bawahannya diluar kemampuan manusia.
Misalnya, manajer tidak boleh menyuruh bawahan mengangkat barang
seberat 2.000 kg.
b) Alamiah, artinya manajer tidak dapat menugaskan para bawahannya untuk
menentang kodrat alam. Misalnya, manajer menugaskan bawahan untuk
mencegah matahari jangan terbit, itu tidak boleh.
c) Teknologi, artinya manajer tidak dapat memerintah bawahannya untuk
melakukan tugas-tugas yang belum tercapai teknologi/ilmu pengetahuan.
Misalnya, membuka cabang perusahan di planet Mars.

1
DASAR-DASAR MANAJEMEN
0
WEWENANG, TANGGUNG JAWAB, DAN PENDELEGASIAN WEWENANG

d) Pembatasan ekonomi, artinya wewenang seorang manajer dibatasi oleh


keadaan ekonomi. Manajer tidak dapat memerintahkan atau memaksakan
kehendaknya terhadap harga-harga pasar dan persaingan.
e) Partnership agreement, artinya wewenang seorang manajer juga dibatasi
oleh rekannya, misalnya oleh dewan komisarisnya.
f) Lembaga, artinya wewenang seorang manajer dibatasi oleh anggaran dasar
dan anggaran rumah tangga, kebijakan, dan prosedur Lembaga
bersangkutan.
g) Pembatasan hukum, artinya wewenang seorang manajer dibatasi oleh
hukum, agama, tradisi, dan hak asasi manusia.

B. TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab (responsibility) adalah keharusan untuk melakukan semua
kewajiban atau tugas tugas yang dibebankan kepadanya sebagai akibat dari
wewenang yang diterima atau dimilikinya. Setiap wewenang akan menimbulkan
hak, tanggung jawab, kewajiban-kewajiban untuk melaksanakan dan
mempertanggungjawabkan. Tegasnya tanggung jawab tercipta, karena
penerimaan dimiliki. Pertanggungjawaban hanya diberikan kepada orang atau
lembaga yang memberikan (mendelegasikan) wewenang tersebut atau delegate
hanya bertanggung jawab kepada delegator.
Tanggung jawab ini timbul karena adanya hubungan antara atasan
(delegator) dan bawahan (delegate) dimana delegator (atasan) mendelegasikan
Sebagian wewenang (pekerjaannya)-nya kepada delegate (bawahan) untuk
dikerjakan. Delegate harus benar-benar mempertanggungjawabkan wewenang
yang diterimanya kepada delegator. Jika tidak sewaktu-waktu wewenang itu dapat
ditarik kembali oleh delegate-nya.
Wewenang sebenarnya mengalir dari atasan ke bawahan, jika diadakan
penyerahan (perintah) tugas, sedangkan tanggung jawab merupakan kewajiban
bawahan melakukan tugas itu. Tanggung jawab mengalir dari bawah ke atas, jadi
merupakan arus balik dari perintah-perintah itu. Karena perusahaan selalu terkait

1
DASAR-DASAR MANAJEMEN
1
WEWENANG, TANGGUNG JAWAB, DAN PENDELEGASIAN WEWENANG

dengan perusahaan-perusahaan lainnya lainnya yang berada dalam lingkungan


lingkungan sistem sosial maka manajer puncak atau top manager suatu
perusahaan khususnya harus bertanggung jawab kepada:
a) Pemilik perusahaan
b) Karyawan perusahaan
c) Pemerintah dan konsumen

C. PENDELEGASIAN WEWENANG
1. Arti Pentingnya Pendelegasian Wewenang
Pendelegasian wewenang (delegation of outhority) mempunyai arti dan makna
yang sangat luas. Untuk jelasnya pengertian pendelegasian wewenang ini, penulis
mengutip definisi-definisi yang di kemukakan oleh penulis, sebagai berikut.
a. Drs. H. Melayu S.P. Hasibuan
Pendelegasian wewenang adalah memberikan sebagian pekerjaan atau
wewenang oleh delegator kepada delegate untuk dikerjakannya atas nama
delegator.
b. Ralph C. Davis
Pendelegasian wewenang hanyalah tahapan dari suatu proses ketika
penyerahan wewenang, berfungsi menyerahkan kedudukan dengan melaksanakan
pertanggungjawaban .
c. Louis A. Allen

Pendelegasian wewenang adalah dinamika manajemen. Pendelegasian


wewenang adalah proses yang diikuti oleh seorang manajer dalam pembagian
kerja yang dipikulkan kepadanya, sehingga ia melakukan bagian kerja itu hanya
karena penempatan organisasi yang unik, dapat mengerjakan dengan efektif,
sehingga ia dapat memperoleh orang-orang lain untuk membantu pekerjaan yang
tidak dapat ia kerjakan.

Kenapa pendelegasian wewenang merupakan hal yang sangat penting yang suatu
organisasi/perusahaan?
1
DASAR-DASAR MANAJEMEN
2
WEWENANG, TANGGUNG JAWAB, DAN PENDELEGASIAN WEWENANG

Pendelegasian wewenang penting dan mutlak harus dilakukan seorang manajer


(pimpinan) :
a) Pendelegasian wewenang harus dilakukan seorang manajer, karena
manajemen baru di katakan ada, jika ada pembagian wewenang dan
pembagian pekerjaan.
b) Pendelegasian wewenang harus dikatakan manajer, karena adanya
keterbatasan (fisik, waktu, perhatian, dan pengertian) seorang manajer.
c) Pendelegasian wewenang harus dilakukan supaya sebagian tugas dan
pekerjaan manajer dapat dikerjakan oleh para bawahannya.
d) Pendelegasian wewenang merupakan kunci dinamika organisasi. Menurut
“delegation of outhority is the key of organization”
e) Pendelegasian wewenang menciptakan adanya ikatan, hubungan formal, dan
kerja sama antara atasan dengan bawahan.
f) Pendelegasian wewenang menciptakan terjadinya proses manajemen.
g) Pendelegasian wewenang akan memeperluas ruang gerak dan waktu seorang
manajer.
h) Pendelegasian wewenang membuktikan adanya pimpinan dan bawahan
dalam suatu organisasi.
i) Tanpa pendelegasian wewenang berarti tidak ada atsan dan bawahan dalam
suatu organisasi.
2. Sifat Dan Asas Pendelagasian Wewenang

Asas pendelegesian wewenang

a) Asas kepercayaan
Delegator hanya akan mendelegasikan sebagian wewenangnya kepada
delegate, jika delegate tersebut dapat dipercaya. Kepercayaan ini harus didasarkan
atas pertimbangan yang objektif mengenai kecakapan,kemampuan,kejujuran,
keterampilan,dan tangung jawab dari delegate bersangkutan. Delegator
(pemimpin) yang efektif, jika mampu mendelegasikan wewenang kepada
bawahan yang tepat dan dengan pertimbangan yang soebjektif-objektifnya, bukan
atas pertimbangan subjektif, kawan , keluarga , dan lain sebagainya

1
DASAR-DASAR MANAJEMEN
3
WEWENANG, TANGGUNG JAWAB, DAN PENDELEGASIAN WEWENANG

b. Asas Delegasi Atas Hasil yang Diharapkan

Pemimpin (delegator) dalam mendelegasikan wewenang harus berdasarkan


atas hasil (pekerjaan) yang akan di lakukan oleh delegate. Tidak boleh kurang
ataupun lebih. Asas ini memperhatikan hasil yang akan di peroleh dari
pendelegasian wewenang itu. Harus di sesuaikan dengan adanya jaminan
kecakapan dan tidak boleh berlebih-lebihan, tetapi hanya sebesar yang di perlukan
untuk mencapai hasil yang di harapkan tersebut.
c. Asas Penentuan Fungsi atau Kejelasan Tugas
Asas penentuan tugas (principle of function definition) yang di lakukan
manajer kepada para bawahanya harus secara jelas disertai hasil yang di harapkan.
Semakin jelas kegiatan yang harus di lakukan maka akan semakin jelas delegation
of authority dalam organisasi dan semakin jelas pula hubungan wewenang
dengan bagian-bagian lainnya maka akan semakin jelas tangung jawab seseorang
dalam melakukan tugas-tugasnya untuk mencapai tujuan perusahaan.
d. Asas Rantai Berkala
Asas rantai berkala (principle scalar of chain) artinya manajer (delegator)
dalam mendelagasikan wewenang, harus di lakukan menurut urutan-urutan
kedudukan daripada pejabat yakni dari atas ke bawah.
e. Asas Tingkat Wewenang (The Authority Level Principle)
Menurut asas ini, masing-masing manajer pada setiap tingkat harus
mengambil keputusan dan kebijaksanaan apa saja yang di ambilnya sepanjang
mengenai wewenangnya.
f. Asas Kesatuan Komando (Principle Unity of Commad)
Setiap bawahan harus diusahakan agar hanya menerima perintah dari
seorang atasan saja. Tapi seorang atasan dapat memerintah lebih dari seorang
bawahan.
g. Asas Keseimbangan Wewenang dan Tangung jawab (parity of authority
and responsibility)
Menurut asas ini , besarnya wewenang yang didelegasikan harus sama dan
seimbang dengan besarnya tugas-tugasNya dan tangung jawab yang di minta

1
DASAR-DASAR MANAJEMEN
4
WEWENANG, TANGGUNG JAWAB, DAN PENDELEGASIAN WEWENANG

[ authority = responsibility ]-nya


h. Asas Pembagian Kerja (devision of work)
Menurut asas ini , untuk berfungsinya organisasi hendaknya di lakukan
distribusi pekerjaan (delegation of authority), karena tanpa adanya pembagian
kerja, manajemen tidak berarti apa-apa dan semua tugas akan langsung di
kerjakan sendiri oleh manajer.
i. Asas Efisiensi
Menurut asas ini dengan pendelegasian wewenang maka manajer akan lebih
leluasa melaksanakan tugas-tugas penting dari pada melaksanakaan hal-hal yang
dapat dikerjakan bawahan.
j. Asas Kemutlakan Tangung Jawab (principle of absolutunes of
responsibility)
Menurut asas ini bahwa setiap delegate yang yang menerima wewenang,
mutlak harus bertangung jawab kepada delegator, (atasan)-nya mengenai
wewenang (pekerjaan-pekerjaan) yang dilakukanya.

3. Seni Pendelegasian Wewenang ( The Art of Delegation Authority)

Pendelegasian wewenang baru efektif, jika dilakukan berdasarkan asas-asas


dan seni pendelegasian wewenang yang baik. The art of the delegation didasarkan
pada persomal attitude yaitu sikap pribadi manajer yang melakukan pendelegasian
wewenang itu.

Personal attitude yang harus dimiliki oleh manajer adalah :

a) Personal Receptiveness ( daya penerimaan pribadi ) , artinya manajer


harus bersedia memberikan kesempatan kepada pendapat-pendapat
( gagasan-gagasan ) orang lain terutama bawahan untuk dilakukan demi
kemajuan perusahan. Manajer harus dapat menerima pemikiran-pemikiran
bawahan, menghargai gagasan-gagasannya dan memuji kecakapannya.

1
DASAR-DASAR MANAJEMEN
5
WEWENANG, TANGGUNG JAWAB, DAN PENDELEGASIAN WEWENANG

Manajer tidak boleh bersifat merasa pandai sendiri, dan merasa paling
berkuasa.
b) Willingness to Let Go, artinya manajer dalam pendelegasian
wewenangnya supaya efektif, harus “bersedia” untuk melepaskan
wewenang dan pengambilan keputusan kepada bawahan (delegate).
Delegation of authority baru dapat efektif jika manajer (delegator) bersedia
melepaskan wewenang tersebut untuk dipergunakan oleh bawahan
(delegate) dalam mengambil keputusan dan kebijakan-kebijakan demi
kelancaran tugas-tugasnya.
c) Willingness to Let Others Make Mistake, artinya manajer dalam
pendelegasian wewenangnya harus bersedia menerima dan memaafkan
kesalahan bawahan sepanjang kesalahan itu wajar dan dianggap biasa.
Tetapi jika kesalahan tersebut terus-menerus, ia harus ditegur dan
wewenang itu ditarik Kembali. Manajer harus mengetahui dan menghayati
bahwa bawahan itu manusia yang tak luput kesalahan. Manajer yang tidak
bersedia menerima kesalahan bawahan yang sifatnya wajar dan biasa maka
manajer tersebut tidak mungkin mendelegasian wewenang kepada
bawahannya.
d) Willingness to Trust Subordinate, artinya manajer dalam pendelegasian
Sebagian wewenang harus bersedia untuk “mempercayai” bawahan (orang
lain). Kesedian untuk melepaskan wewenang tersebut harus didasarkan
pada kepercayaan, bahwa bawahan akan melaksanakan wewenang itu
efektif dan baik.
e) Willingness to Establish and Use Broad Control, artinya kesedian untuk
mengadakan dan menggunakan pengendalian yang luas, ketat, efektif, dan
intensif dengan alat-alat dan sistem-sistem pengendalian yang terbaik.

1
DASAR-DASAR MANAJEMEN
6
WEWENANG, TANGGUNG JAWAB, DAN PENDELEGASIAN WEWENANG

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

W ewenang (authority) merupakan dasar untuk bertindak, berbuat, dan


melakukan kegiatan/aktivitas dalam suatu perusahaan. Tanpa wewenang
orang-orang dalam perusahaan tidak dapat berbuat apa-apa. Dalam authority
selalu terdapat power and right, tetapi dalam power belum tentu terdapat
authority dan right.
Jenis-jenis authority, yaitu:
1. Line Authority ( wewenang garis)
2. Staff Authority (wewenang staf)
3. Functional Authority (wewenang fungsional)
4. Personality Authority (wewenang wibawa)

Sumber-sumber Authority

1. Formal Authority Theory (teori wewenang formal)


2. Acceptance Authority Theory (teori penerimaan wewenang)
3. Authority of the situation ( wewenang situasi)
4. Position Authority (wewenang jabatan)
5. Technical Authority (wewenang teknis)
6. Yuridis Authority (wewenang hukum)

Tanggung jawab (responsibility) adalah keharusan untuk melakukan semua


kewajiban/tugas-tugas yang dibebankan kepadanya sebagai akibat dari wewenang
yang diterima atau dimilikinya.

1
DASAR-DASAR MANAJEMEN
7
WEWENANG, TANGGUNG JAWAB, DAN PENDELEGASIAN WEWENANG

Pendelegasian wewenang (delegation of authority) adalah memberikan Sebagian


pekerjaan atau wewenang oleh delegator kepada delegate untuk dikerjakannya
atas nama delegator (Hasibuan, 2001)

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, D. H. (2001). Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. Bandung:


PT.Gunung Agung.

1
DASAR-DASAR MANAJEMEN
8

Anda mungkin juga menyukai