Anda di halaman 1dari 14

WEWENANG,DELEGASI DAN DESENTRALISASI

Disusun Oleh
1. Rudi Yuli Nugroho (2300012087)
2. Dimas Agung Prasetyo Rizky (2300012089)
3. Mahardika Pravda Moza (2300012097)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
MATAKULIAH MANAGEMENT PENGANTAR
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan kita kesempatan dan
kekuatan untuk menyelesaikan makalah ini dengan judul "Wewenang, Delegasi, dan
Desentralisasi." Makalah ini disusun sebagai bagian dari tugas akademik dalam rangka
memahami serta mendalaminya.

Materi Mengenai wewenang, delegasi, dan desentralisasi adalah hal yang sangat
relevan dalam konteks manajemen organisasi, pemerintahan, dan bisnis. Ketiga konsep
ini memiliki peran penting dalam membentuk struktur dan kinerja suatu entitas. Melalui
makalah ini, kami berusaha untuk membahasnya secara komprehensif, menjelaskan
konsep-konsep tersebut, serta mengeksplorasi hubungan dan dampaknya.

Kami menyadari bahwa pemahaman tentang wewenang, delegasi, dan


desentralisasi adalah kunci untuk mengelola organisasi atau sistem pemerintahan dengan
efektif. Oleh karena itu, makalah ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang
berharga bagi pembaca, baik mereka yang memiliki latar belakang akademis maupun
praktisi di berbagai bidang.

Tanpa berpanjang kata, mari kita mulai perjalanan dalam memahami materi
wewenang, delegasi, dan desentralisasi. Semoga makalah ini dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang topik yang kompleks ini dan dapat menjadi
sumbangan kecil dalam bidang ilmu pengetahuan dan manajemen.

Terima kasih.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................................4
1.1.Latar Belakang Masalah.....................................................................................................................4
1.2.Rumusan Masalah.............................................................................................................................4
1.3.Batasan Masalah................................................................................................................................4
1.4.Tujuan................................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................6
A. Wewenang.......................................................................................................................................6
1. Pengertian Wewenang.................................................................................................................6
2. Pengertian Kekuasan....................................................................................................................6
3. Sumber Kekuasaan.......................................................................................................................7
B. Deligasi............................................................................................................................................8
1. Pengertian Deligasi......................................................................................................................8
2. Alasan-Alasan Pendelegasian.......................................................................................................8
3. Delegasi Wewenang Yang Efektif.................................................................................................8
C. Desentralisasi...................................................................................................................................9
1. Pengertiaan Sentrallisai...............................................................................................................9
2. Pengertiaan Desentralisasi.........................................................................................................10
3. Faktor-faktor yang memengaruhi desentrallisasi.......................................................................10
BAB III........................................................................................................................................................12
KESIMPULAN.............................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah

Dalam suatu perusahan sudah sering dijumpai yang namanya wewenag,delegasi dan
desentralisasi .Wewenang delegasi dan desentralisasi memang sangat dibu perusahaan
dapatdikatakan baik jika suatutuhkan didalam suatu perusahaan .Suat Sebagai seorang manajer
sebuah perusahahkan di dalam suatu perusahaan an atau organisasi dituntut kemampuannya
untukmengelola perusahaan ataupun organisasi dengan baik agar tujuan dapat tercapai secara
efektif.Untuk mewujudkannya diperlukan kemampuan dalam mendelegasikan weu
perusahaan/organisasi tersebut memiliki koordinasi yang baik antara wewenang,delegasi dan
desentralisasi.Sebagai seorang manajer sebuah perusahaan atau organisasi dituntut
kemampuannya untukmengelola perusahaan ataupun organisasi dengan baik agar tujuan dapat
tercapai secara efektif. Untuk mewujudkannya diperlukan kemampuan dalam mendelegasikan
wewenang kepada setiaporgan di perusahaan atau organisasi.Tentunya dalam mendelegasikan
wewenang maupun desentralisasi kekuasan, manajerharus memahami terlebih dahulu tentang
konsep ataupun teori mengenai delegasi, wewenang,dan desentralisasi.Latar belakang penulisan
makalah ini yaitu didalam rangka pemenuhan tugas “Mata Kuliah Pengantar Manajemen ”
dengan disusunanya makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui konsep ataupun teori
mengenai wewenang,delegasi dan desentralisasi

1.2.Rumusan Masalah
A. Apa Itu Wewenwng Dan kekuasaan?
B. Sumber-Sumber Kekuasaan?
C. Apa Itu Delegasi Serta Alasan Pendelegasian?
D. Delegasi yang efktif?
E. Apa Itu Sentralisasi Dan Desentralisasi?
F. Faktor-Faktor Desentralisasi?

1.3.Batasan Masalah
Pembahasan dalam makalah ini terbatas hanya dalam materi wewenng dan kedudukanya,
delegasi serta tugas tugas yang didelegsikan,desentralisasi dan faktor-faktor yang
memegaruhinya.

1.4.Tujuan
A. Untuk Mengetahuai Apa Itu Wewenang Dan Kekuasaan?
B. Untuk Memahami Delegasi?

4
C. Untuk Menengetahui Tentang Desebtralisasi Dan Sentralisasi?

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Wewenang
1. Pengertian Wewenang
Di dalam fungsi pengorganisasian, seorang atasan berdasarkan posisinya mempunyai hak
ataupun wewenang untuk menjalankan atau memberikan perintah kepada bawahannya untuk
menjalankan wewenangnya. Menurut Louis A. Allen, wewenang adalah sejumlah kekuasaan
(powers) dan hak (rights) yang didelegasikan pada suatu jabatan.Sedangkan menurut G. N.
Terry, wewenang merupakan kekuasaan resmi dan kekuasaan pejabat untuk menyuruh pihak
lain, supaya bertindak dan taat kepada pihak yang memiliki wewenang itu.

Wewenang (authority) merupakan dasar untuk bertindak, berbuat, dan melakukan


Kegiatan/aktivitas dalam suatu perusahaan. Tanpa wewenang orang - orang dalam
perusahaan tidak dapat berbuat apa - apa. Dalam authority selalu terdapat power dan right,
tetapi dalam power belum tentu terdapat authority and right. Pewenang (authority) adalah
hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Wewenang ini merupakan hasil delegasi
atau pelimpahan wewenang dari posisi atasan ke bawahan dalam organisasi.

Penggunaan wewenang secara bijaksana merupakan faktor kritis bagi efektivitas


organisasi. Peranan pokok wewenang dalam fungsi pengorganisasian, wewenang dan
kekuasaan sebagai metoda formal, dimana manajer menggunakannya untuk mencapai tujuan
individu maupun organisasi. Wewenang formal tersebut harus di dukung juga dengan dasar-
dasar kekuasaan dan pengaruh informal. Manajer perlu menggunakan lebih dari wewenang
resminya untuk mendapatkan kerjasama dengan bawahan mereka, selain juga tergantung
pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan mereka

2. Pengertian Kekuasan
Kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mencapai sesuatu
dengan cara yang diinginkan. Studi tentang kekuasaan dan dampaknya merupakan hal yang
penting dalam manajemen. Karena kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi orang
lain, maka mungkin sekali setiap interaksi dan hubungan sosial dalam suatu organisasi
melibatkan penggunaan kekuasaan. Para pengendalian unit organisasi dan individu
didalamnya berkaitan dengan penggunaankekuasaan.

Kekuasaan manager yang menginginkan peningkatan jumlah penjualan adalah


kemampuan untuk meningkatkan penjualan itu. Kekuasaan melibatkan hubungan antara dua
orang atau lebih. Dikatakan A mempunyai kekuasaan atas B, jika A dapat menyebabkan B
melakukan sesuatu dimana B tidak ada pilihan kecuali melakukannya. Kekuasaan selalu
melibatkan interaksi sosial antara beberapa pihak lebih dari satu pihak. Dengan demikian
seseorang individu atau kelompok yang terisolasi tidak dapat memiliki kekuasaan karena

6
kekuasaan harus dilaksanakan atau mempunyai potensi untuk dilaksanakan oleh orang lain
atau kelompok lain.

Biasanya wewenang sering dicampuradukan dengan kekuasaan (power). Meskipun


kekuasaan dan wewenang sering ditemui bersama, namun keduanya berbeda. Wewenang
adalah hak untuk melakukan sesuatu, kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan hak
tersebut. Wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan
konflik dalam organisasi.

Seorang pemimpin yang berpengaruh (dapat mempengaruhi perilaku) adalah karena hasil
kekuasaan posisi jabatan atau kedudukan (position power) atau karena kekuasaan pribadi
(personal power) ataupun kombinasi dari keduanya. Kekuasaan posisi (position power)
didapat dari wewenang formal suatu organisasi, besarnya kekuasaan tergantung seberapa
besar wewenang didelegasikan kepada individu yangmenduduki posisi tersebut. Kekuasaan
posisi akan semakin besar bila atasan telah mempercayai individu itu. Kekuasaan pribadi
(personal power) didapatkan dari para pengikut dan didasarkan atas seberapa besar para
pengikut mengagumi, respek dan merasa terikat pada seorang pemimpin.

3. Sumber Kekuasaan
Ada 6 sumber kekuasaan, empat pertama berhubungan dengan kekuasaan posisi dan dua
lain nya kekuasaan pribadi, sebagai berikut;
1. K e k u a s a a n b a l a s j a s a ( reward power ), berasal dari sejumlah balas jasa
positif (uang, perlindungan, perkembangan karier, dsb) yang diberikan kepada pihak
penerima untuk melaksanakan perintah atau persyaratan lainnya.
2. K e k u a s a a n p a k s a a n ( coercive power), berasal dari perkiraan yang
dirasakan orang bahwa hukuman (dipecat, ditegur, dsb) akan diterima bila mereka
tidak melaksanakan perintah pimpinan.
3. K e k u a s a a n s a h ( L egimate power), berkembang dari nilai-nilai interen
yang mengemukakan bahwa seorang pimpinan mempunyai hak sah untuk
mempengaruhi bawahan.
4. K e k u a s a a n p e n g e n d a l i a n i n f o r m a s i ( control of information power), berasal
dari pengetahuan dimana orang lain tidak mempunyainya. Cara ini digunakan dengan
pemberian atau penahanan informasi yang dibutuhkan.
5. K e k u a s a a n p a n u t a n ( refrent power ), didasarkan atas identifikasi orang-
orang dengan seorang pimpinan dan menjadikan pemimpin itu sebagai panutan atau
simbol. Karisma pribadi, keberanian, simpatik, dan sifat-sifat lain adalah factor-faktor
penting dalam kekuasaan panutan.
6. K e k u a s a a n a h l i ( expert power ), hasil dari keakhlian atau ilmu pengetahuan
seorang pemimpin dalam bidangnya dimana pemimpin tersebut ingin mempengaruhi
orang lain

7
B. Deligasi
1. Pengertian Deligasi
Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain
untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Delegasi wewenang adalah prosesdimana para
manajer mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-orang yang melapor kepadanya.
Empat kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan:
 Pendelegasi menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan.
 Pendelegasi melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan atau tugas.
 Penerimaan delegasi, baik implisit ataupun eksplisit, menimbulkan kewajiban atau
tanggung jawab.
 Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yang dicapai.
Yang perlu disadari dari pendelegasian wewenang adalah di saat mendelegasikan
wewenang, manajer memberikan otoritas pada orang lain, namun sebenarnya tidak
kehilangan otoritas orisinilnya. Ini yang sering dikhawatirkan oleh banyak orang. Manajer
takut bila mereka melakukan delegasi, mereka kehilangan wewenang, padahal tidak, karena
tanggung jawab tetap berada pada sang atasan

2. Alasan-Alasan Pendelegasian
Beberapa alasan yang mendasari manager mendelegasikan tugasnya kepada orang lain
(dalam hal ini pembagian kerja), yaitu:
1. Pendelegasian memungkinkan manajer untuk mencapai hasil yang lebih baik dari
pada mereka menangani sendiri.
2. Delegasi dari atasan kepada bawahan adalah proses yang diperlu kan agar
organisasi dapat berfungsi lebih efisien.
3. Delegasi memungkinkan manajer untuk memusatkan tenaganya untuk tugas-tugas
prioritas yang lebih penting.
4. Delegasi memungkinkan bawahan untuk berkembang dan dapat digunakan alat untuk
belajar dari kesalahan.
5. Delegasi dibutuhkan karena manajer tidak selalu memp unyai semua
pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan dan tidak selalu memahami
masalah yang lebih terperinci. Sehingga dibutuhkan organ yang serendah mungkin
untuk menangani masalah yang makin rinci dimana terdapat cukup kemampuan dan
informasi untuk menyelesaikannya.

3. Delegasi Wewenang Yang Efektif


 Memutuskan pekerjaan mana yang akan didelegasikan, karena tidak semua
pekerjaan dapat didelegasikan.
 Memutuskan siapa yang akan memperoleh penugasan, dengan beberapa
pertimbangan yakni waktu yang dipunyai karyawan, kemampuan yang dimiliki
karyawan, dan kesempatan yang akan dimanfaatkan oleh karyawan.
 Mendelegasikan tugas, disertai dengan informasi dan pemberian wewenang yang
cukup dan bentuk hasil yang diharapkan.

8
 Menetapkan feedback , untuk memonitor kemajuan yang dicapai oleh bawahan

Efektivitas delegasi merupakan faktor utama yang membedakan manajer sukses dan yang
tidak sukses. Beberapa teknik khusus untuk membantu manajer melakukan delegasi dengan
efektif:
a. Tetapkan tujuan, Bawahan harus diberitahu maksud dan pentingnya tugas-tugas yang
didelligasikan kepada mereka
b. Tegaskan tanggung jawab dan wewenang. Bawahan harus diberikan informasi dengan
jelas tentang apa yang harus mereka pertanggung jawabkan dari sumberdaya-
semberdaya mana yang mereka ditetapkan dibawah wewenangnya.
c. Berikan motivasi kepada bawahan. Manajer dapat memberikan dorongan bawahan
melalui perhatian pada kebutuhan dan tujuan mereka yang sensitif.
d. Meminta penyelesaiaan kerja. Manajer memberikan pedoman, bantuan dan informasi
kepada bawahan, sedangkan para bawahan harus melaksanakan pekerjaan
sesungguhnya yang telah dillegasikan.
e. Berikan Latihan. Manajer perlu mengarahkan bawahan untuk mengembangkan
pelaksanaan kerjanya.
f. Adakan pengawasasan yang memadai. Sistem pengawasan yang terpercaya (seperti
laporan mingguan) dibuat agar manajer tidak perlu menghabiskan waktunya dengan
memeriksa pekerjaan bawahan terus menerus.

Pendelegasian wewenang merupakan sesuatu yang vital dalam organisasi. Atasan perlu
melakukan pendelegasian wewenang agar mereka bisa menjalankan operasi manajemen
dengan baik. Selain itu, pendelegasian wewenang adalah konsekuensi logis dari semakin
besarnya organisasi.

C. Desentralisasi
1. Pengertiaan Sentrallisai
Sentralisasi berasal dari bahasa inggris yaitu ‘centre’ yang artinya tengah atau pusat.
Menurut KBBI, sentralisasi adalah penyatuan segala sesuatu ke tempat yang dianggap
sebagai pusat. Dalam sistem pemerintahan, sentralisasi akan berkaitan dengan wewenang
pemerintah pusat.

Jadi, sentralisasi bisa dikatakan sebagai memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah
kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Selain itu,
dapat diinterpretasikan juga bahwa sistem sentralisasi itu adalah bahwa seluruh decision
(keputusan atau kebijakan) dikeluarkan oleh pusat dan daerah tinggal menunggu instruksi
yang dikeluarkan pusat untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan itu.

Ciri-ciri Sentrallisi;

9
Setelah pengertiannya, maka pada pembahasan kali ini adalah ciri-ciri sentralisasi. Ada
pula ciri-ciri sentralisasi adalah sebagai berikut :

1. Kebijakan umum juga dapat diambil lebih mudah diimplementasikan terhadap


seluruh daerah.
2. Proses dalam pengambilan keputusan lebih mudah dan cepat karena dapat ditentukan
oleh pusat.
3. Terjadinya suatu pemusatan seluruh wewenang kepada pemerintah pusat
4. Segala sesuatu yang berhubungan dengan politik dan administrasi dapat ditangani
oleh pemerintah pusat.
5. Adanya keseragaman manajemen, mulai dari sebuah perencanaan, pelaksanaan,
pengelolaan dan evaluasi.
6. Rantai komando yang dipegang oleh pemerintah pusat dapat memudahkan dalam
berkoordinasi
7. Perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan dan evaluasi menjadi terpadu karena adanya
keseragaman manajemen

2. Pengertiaan Desentralisasi
Desentralisasi merupakan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang
didelegasian oleh pimpinan kepada manajer yang lebih rendah untuk membuat satu
keputusan organisasi yang ada di dalam perusahaan. Dengan kata lain pendelegasian
wewenang akan membantu meringankan beban manajemen yang lebih tinggi.Pendelegasian
yang diberikan kepada manajemen yang lebih rendah dalam otoritas pembuatan keputusan
akan diikuti pula tanggung jawab terhadap aktivitasyang mereka lakukan. Kebanyakan
perusahaan yang menghadapi persaingan kompetitif mayoritas cenderung kearah
desentralisasi.

3. Faktor-faktor yang memengaruhi desentrallisasi


Desentralisasi mempunyai nilai hanya bila dapat membantu organisasi mencapai
tujuannya dengan efisien. Penentuan derajat desentralisasi sangat dipengaruhi oleh faktor-
faktor sebagai berikut:
 Filsafat manajemen
Banyak manajer puncak yang sangat otokratik dan mengiginkan pengawasan pusat
yanhg kuat.Hal ini mempengaruhi kesediaan manajemen untuk mnfelegasikan
wewenangnya.
 Ukuran dan tingkat pertumbuhan organisasi
Keputusan ada pada satu atau beberapa manajer puncak saja. Suatu organisasi yang
tumbuh semakin besar dan kompleks, ada kecenderungan untuk meningkatkan
desentralisasi. Begitu juga, tingkat pertumbuhan yang semakin cepat akan memaksa
manajemen meningkatkan delegasi wewenangnya.
 Strategi dan lingkungan organisasi
Strategi organisasi akan mempengaruhi tipe pasar, lingkungan teknologi, dan
persaingan yang harus dihadapinya. Faktor-faktor ini yang selanjutnya mempengaruhi
derajat desentralisasi.

10
 Penyebaran geografis organisasi
Umumnya, semakin menyebar satuan-satuan organisasi secara geografs, organisasi
akan cenderung melakukan desentralisasi, karena pembuatan keputusan akan lebih
sesuai kondisi lokal masing-masing.
 Tersedianya peralatan pengawasan yang efektif
Organisasi yang kekurangan peralatan-peralatan efektif untuk mrlakukan pengawasan
satuan-sayuan tingkat bawah akan cenderung melakukan sentralisasi bila manajemen
tidak dapat dengan mudah memonitor pelaksanaan kerja bawahannya.
 Kualitas manajer
Desentralisasi memerlukan lebih banyak menajer-manajer yang berkualitas, karena
mereka harus membuat keputusan sendiri.
 Keanekaragaman produk dan jasa
Makin beraneka ragam produk atau jasa yang ditawarkan, organisasi cenderung
melakukan desentralisasi, dan sebaliknya semakin tidak beraneka ragam maka lebeih
cenderung melakukan sentralisasi.
 Karakteristik-karakteristik organisasi lainnya
Seperti biaya dan resiko yang berhubungan dengan pembuatan keputusan. Sejarah
pertumbuhan organisasi, kemampuan manajemen bawah, dan sebagainya

11
BAB III
KESIMPULAN
Wewenang dapat diperbandingkan dengan sistem syaraf pada manusia. Tanpa otak dan
syaraf, tubuh manusia tidak dapat berfungsi. Tampa suatu sistem wewenang, suatu organisasi
juga tidak dapat berfungsi. Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau
memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan
tertentu.
Kekuasaan (power) sering dicampur adukan dengan wewenang. Meskipun kekuasaan dan
wewenang sering ditemui bersama, tetapi keduanya berbeda. Bila wewenang adalah hak untuk
melakukan sesuatu, kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan hak tersebut. Kekuasaan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan atau kejadian.
Wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik dalam
organisasi.
Ada banyak sumber kekuasaan. Yaitu :
1. Kekuasaan balas jasa (reward power).
2. Kekuasaan paksaan (coercive power).
3. Kekuasaan sah (legitimate power).
4. Kekuasaan pengendalian informasi (control of information power).
5. Kekuasaan panutan (referent power).
6. Kekuasaan ahli (expert power).
Delegasi Wewenang Delegasi dapat didefinisikan sebagai pelimpahan wewenang dan
tanggung jawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Delegasi
wewenang adalah proses di mana para manajer mengalokasikan wewenang ke bawah kepada
orang-orang yang melapor kepadanya. Empat kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan :
1. Pendelegasi menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan.
2. Pendelegasi melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan atau tugas.
3. Penerimaan delegasi, baik implisit atau eksplisit, menimbulkan kewajiban atau tanggung
jawab.
4. Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yang dicapai.
Efektivitas delegasi merupakan faktor utama yang membedakan manajer sukses dan
manajer tidak sukses. Sentralisasi Versus Desentralisasi Faktor penting lainnya yang menentukan
efektivitas organisasi adalah derajat sentralisasi atau desentralisasi wewenang. Konsep
sentralisasi, seperti konsep delegasi, berhubungan dengan derajat di mana wewenang
dipusatkan atau disebarkan. Bila delegasi biasanya berhubungan dengan seberapa jauh manajer
mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada bawahan yang secara langsung

12
melapor kepadanya, desentralisasi adalah konsep yang lebih luas dan berhubungan dengan
seberapa jauh manajemen puncak mendelegasikan wewenangke bawah ke divisi-divisi, cabang-
cabang atau satuan-satuan organisasi tingkat lebih bawah lainnya.
Sentralisasi adalah pemusatan kekuasaan dan wewenang pada tingkatan atas suatu organisasi.
Desentralisasi adalah penyebaran atau pelimpahan secara meluas kekuasaan dan pembuatan
keputusan ke tingkatan-tingkatan organisasi yang lebih rendah. Keuntungan-keuntungan
desentralisasi adalah sama dengan keuntungan-keuntungan delegasi, yaitu mengurangi beban
manajer puncak, memperbaiki pembuatan keputusan karena dilakukan dekat dengan
permasalahan, meningkatkan latihan, moral dan inisiatif manajemen bawah, dan membuat
lebih fleksibel dan lebih cepat dalam pembuatan keputusan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Derajat Desentralisasi


1. Filsafat manajemen.
2. Ukuran dan tingkat pertumbuhan organisasi.
3. Strategi dan lingkungan organisasi.
4. Penyebaran geografis organisasi.
5. Tersediannya peralatan pengawasan yang efektif.
6. Kualitas manajer.
7. Keaneka-ragaman produk dan jasa.
8. Karakteristik-karakteristik organisasi lainnya

13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/12124668/BUKU_KARYA_T_HANI_HANDOKO

http://eprints.binadarma.ac.id/8003/1/II.-7.-Pendelegasian-Wewenang.ppt-Sentralisasi-dan-
Desentralisasi.pdf

https://mahasiswa.ung.ac.id/921412196/home/2013/5/31/wewenang__delegasi_dan_desentralis.html

https://www.gramedia.com/literasi/sentralisasi/

http://repository.unpas.ac.id/41443/3/BAB%20II.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai