Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

OTORITAS, PENDELEGASIAN WEWENANG,


DESENTRALISASI, KELOMPOK DAN KOMITE

Guru pembimbing :
DRS. Hery Sutanto, MM.

Disusun Oleh :
Cahyaning Kartika R (141220276)
Luqman Gustrian T (141220277)
Muhammad Gibran Vitra (141220278)
Alifia Farasta N (141220280)

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta


2022/2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................................4
D. Manfaat...............................................................................................................................................5
BAB 2.........................................................................................................................................................6
A. Wewenang.......................................................................................................................................6
B. Delegasi wewenang.........................................................................................................................8
C. Desentralisasi.................................................................................................................................10
D. Kelompok.......................................................................................................................................13
E. Komite...........................................................................................................................................16
BAB 3.........................................................................................................................................................21
A. Kesimpulan....................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................22
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa. yang sudah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun tugas Manajemen Dasar ini dengan baik
serta tepat waktu. Disini kami akan menjelaskan tentang Otoritas, Pendelegasian wewenang,
Desentralisasi, Kelompok dan Komite.

Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang materi Otoritas, Pendelegasian
wewenang, Desentralisasi, Kelompok dan Komite. Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini
bisa memberikan pengertian tentang definisi, manfaat, fungsi, serta jenis Otoritas, Pendelegasian
wewenang, Desentralisasi, Kelompok dan Komite dengan benar dan dapat dengan mudah
dimengerti, Kami menyadari masih banyak kesalahan dalam membuat makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bpk.Guru Pembimbing
mata kuliah Dasar Manajemen. Kepada pihak yang sudah menolong turut dan dalam
penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini penting bagi kita untuk mengetahui lebih jauh tentag wewenang, delegasi otoritas,
desentralisasi, kelompok dan komite. Hal ini disebabkan dalam suatu organisasi kita diharuskan
untuk beradaptasi dan menghadapi berbagai macam watak dan tingkah laku seseorang. Untuk
itu, pemahaman dalam masalah diatas diperlukan untuk menjalin kerjasama dalam menjalankan
suatu organisasi secara efektif dan efisien. Terkadang banyak orang salah mengartikan posisi
atau jabatannya dalam suatu organisasi yang tentunya dapat merugikan orang lain. Hal ini dapat
menimbulkan masalah antar individu ataupun antar organisasi. Tentunya hal terebut tidak
diinginkan oleh kita, sehingga kita dapat mengetahui batasan – batasan yang tidak dilanggar serta
cara berkomunikasi dengan baik. Sehingga penyusun menyuguhkan berbagai macam hal dalam
interaksi dengan orang – orang di dalam suatu organisasi, serta hal – hal seputar wewenang dan
kekuasaan yang dimiliki oleh setiap orang atau pemimpin yang tentunya berbeda – beda cakupan
luasnya.

B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui tentang apa itu arti dari Wewenang
2. Mengetahui tentang sumber wewenang
3. Mengetahui jenis wewenang
4. Mengetahui tentang pengertian Desentralisasi
5. Mengetahui tentang tujuan,manfaat Desentralisasi
6. Mengetahui pegertian,ciri ciri, dan jenis Kelompok
7. Mengetahui pengertian,tujuan,dan jenis jenis Komite
8. Tugas dan tanggung jawab komite

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen
2. Mengkaji materi yang mencakup wewenang, delegasi dan desentralisasi
3. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembacanya
Selain tujuan di atas, tujuan lain disusun makalah ini adalah untuk menarik para
pembaca umumnya dan khususnya bagi para mahasiswa agar lebih mengetahui materi
tentang wewenang, delegasi dan desentralisasi. Karena banyak sekali ilmu atau sistem-sistem
dalam memimpin suatu perusahaan, walaupun dalam makalah sederhana ini hanya mencakup
beberapa materi saja tetapi masih banyak sumber-sumber lain yang membahas tentang ilmu
kekuasaan, wewenang, delegasi dan desentralisasi.

D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu sebagai sumber pembelajaran,
bertambahnya wawasan dan pengetahuan khususnya bagi kami penulis dan umumnya bagi
para pembaca. Dengan penulisan makalah ini kita bisa mengetahui tentang apa itu arti
kekuasaan, wewenang, delegasi dan desentralisasi serta manfaatnya bagi sebuah perusahaan
yang menerapkan sistem pendelegasian wewenang.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Wewenang
Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Wewenang ini merupakan
hasil delegasi atau pelimpahan wewenang dari posisi atasan ke bawahan dalam organisasi.
Wewenang dan kekuasaan sejatinya berbeda, kekuasaan yaitu kemampuan untuk mempengaruhi
pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut. Kekuasaan dan
wewenang banyak dari kita yang sulit untuk membedakan atau kita menyamakan keduanya
dengan arti yang tidak jauh berbeda dan tidak memiliki banyak perbedaan, namun sebenarnya
antara kekuasaan dan wewenang memilki pengertian yang jauh berbeda walaupun ada sedikit
persamaan. Seperti kekuasaan yang merupakan kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada
orang lain dengan maksud kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau
kelompok perbedaan ada pada kata hak dan kemampuan, jika dalam wewenang kita dapat
menggunakan hak kita untuk memerintah dan mengatur orang lain sedangkan dalam
kekuasaan ,kita memang memiliki kemampuan untuk mengatur atau memerintah orang lain.
Wewenang dapat kita artikan sebagai hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain
untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar mencapai tujuan tertentu
Menurut Stoner dkk, (1996 : 45) wewenang/otoritas sendiri juga memiliki beberapa jenis, antara
lain :
1. Line authority (wewenang garis).
Line authority adalah wewenang manajer yang bertanggung jawab langsung, diwujudkan dalam
perintah secara langsung sebagai rantai komando organisasi,diturunkan kebawah melalui
tingkatan organisasi untuk mencapai sasaran organisasi, wewenang Itu mengalir sepanjang rantai
komando dan memberikan legitimasi langsung, dari seorang atasan kepada anak buahnya dengan
memberikan tanggung jawab ataupun tugas. Contohnya adalah manajer mendapat kewenangan
formal dari pihak yang memiliki kewenangan lebih tinggi, seperti direktur utama
2. Staff authority (wewenang staf).
Staff authority adalah hak yang dimiliki oleh para staf atau paraspesialis untuk memberi saran,
rekomendasi atau konsultasi kepada personalia lini.Hal ini tidak berarti staf mempunyai
wewenang memerintah lini untuk mengerjakkan sesuatu, hanya sebatas memberi saran,
rekomendasi atau konsultasi Contohnya jika organisasi memiliki masalah dalam bidang hukum
maka orang tersebut dapat meminta advice pada staf ahli hukum. Terkadang sulit membedakan
antara wewenang lini dan staf namun perbedaan yang pasti ialah wewenang staf berfokus pada
pemberian jasa dan nasihat pada manajer lini dan Manajer lini yang akan mengambil keputusan
tersebut untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Functional authority (wewenang fungsional).
Wewenang anggota staf departemen untuk mengendalikan aktivitas departemen lain karena
berkaitan dengan tanggungjawab staf spesifik. Bila dilimpahi wewenang fungsional oleh
manajemen puncak, seorang staf spesialis mempunyai hak untuk memerintah satuan lini dimana
haltersebut merupakan keahlian staf yang bersangkutan
Sementara itu Hasibuan (2006 : 67) mengklasifikasi sumber-sumber wewenang (authority)
sebagai berikut :
1. Teori wewenang formal (Formal authority theory )
2. Teori penerimaan wewenang (Acceptance authority theory)
3. Wewenang diperoleh seseorang karena situasi (Authority ot the situation)
4. Wewenang karena posisi (jabatan) dalam organisasi (Position authority)
5. Wewenang teknis (Tecnical authority)
6. Wewenang hukum (Yuridis authority)
Bila seorang atasan tidak mau mendelegasikan wewenang, maka sesungguhnya organisasi itu
tidak butuh siapa-siapa selain dia sendiri
B. Delegasi wewenang
Pendelegasian wewenang (delegation authority) mempunyai arti dan makna yang sangat luas.
Pendelegasian wewenang adalah memberikan Sebagian pekerjaan atau wewenang. (Drs. H.
Malayu S. P. Hasibuan)
Pendelegasian wewenang hanyalah tahapan dari suatu proses Ketika penyerahan wewenang,
berfungsi melepaskan kedudukan dengan melaksanakan pertanggungjawaban. (Ralph C. Davis)
Pendelegasian wewenang merupakan sesuatu yang vital dalam organisasi kantor. Atasan perlu
melakukan pendelegasian wewenang agar mereka bisa menjalankan operasi manajemen dengan
baik. Selain itu, pendelegasian wewenang adalah konsekuensi logis dari semakin besarnya
organisasi. Bila seorang atasan tidak mau mendelegasikan wewenang, maka sesungguhnya
organisasi itu tidak butuh siapa-siapa selain dia sendiri. Bila atasan menghadapi banyak
pekerjaan yang tak dapat dilaksanakan oleh satu orang, maka ia perlu melakukan delegasi.
Pendelegasian juga dilakukan agar manajer dapat mengembangkan bawahan sehingga lebih
memperkuat organisasi, terutama di saat terjadi perubahan susunan manajemen.
Yang penting disadari adalah di saat kita mendelegasikan wewenang kita memberikan otoritas
pada orang lain, namun kita sebenarnya tidak kehilangan otoritas orisinilnya. Ini yang sering
dikhawatirkan oleh banyak orang. Mereka takut bila mereka melakukan delegasi, mereka
kehilangan wewenang, padahal tidak, karena tanggung jawab tetap berada pada sang atasan
Delegasi dilakukan Bila atasan menghadapi banyak pekerjaan yang tak dapat dilaksanakan oleh
satu orang, maka ia perlu melakukan delegasi. Pendelegasian juga dilakukan agar manajer dapat
mengembangkan bawahan sehingga lebih memperkuat organisasi, terutama di saat terjadi
perubahan susunan manajemen
Tujuan dari delegasi wewenang adalah :
1. Agar semua pekerjaan dapat selesai tepat waktu dengan baik, efektif, dan efisien.
2. Mempermudah pihak atasan dalam merumuskan kebijakan yang tepat dari hasil evaluasi
pekerjaan.
3. Memberikan peran sesuai dengan porsi, tugas, kemampuan, dan jabatan bagi tiap pekerja
dalam suatu perusahaan.
4. Memotivasi pekerja untuk lebih fokus pada kinerja dan target yang ingin diraih.
5. Membantu manajer agar lebih fokus pada hal-hal yang lebih penting sehingga membawa
kemajuan bagi perusahaan.
6. Delegasi adalah sarana untuk memotivasi pekerja dalam mengembangkan karirnya, serta
belajar dari keberhasilan maupun kegagalan yang dialami.
Unsur-Unsur Delegasi
Saat melakukan pendelegasian wewenang, terdapat beberapa komponen yang harus dipenuhi.
Adapun unsur-unsur delegasi adalah sebagai berikut.

1. Adanya Wewenang
Unsur terpenting agar seseorang dapat melakukan delegasi adalah adanya wewenang yang
mereka miliki. Dengan demikian, mereka memiliki hak untuk mengelola sumber daya manusia
di sekelilingnya untuk bekerja sesuai arahannya demi mencapai tujuan tertentu.
2. Alokasi Tugas
Unsur selanjutnya dalam delegasi adalah adanya pengalokasian tugas oleh atas sebelum ia
melimpahkannya kepada anggota tim. Ia harus memastikan bahwa pembagian tersebut sudah adil
dan seimbang sesuai dengan posisi, kemampuan, dan jobdesc masing-masing.
3. Pelimpahan Wewenang
Setelah melakukan alokasi tugas, kewenangan si pemberi delegasi adalah melimpahkannya
kepada calon pengemban tugas. Dengan demikian, kedua pihak mengetahui hubungan dan
kewajiban masing-masing.
4. Tanggung Jawab
Kewajiban dari seorang delegasi adalah Ia wajib bertanggung jawab menyelesaikan tugas yang
diberikan. Apabila terdapat kendala tertentu, mereka juga harus dapat menjelaskan penyebabnya
kepada si pemberi wewenang.
5. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah wujud pertanggungjawaban seorang delegasi kepada pemberi perintah.
Selain itu, mereka wajib menjabarkan hasil kinerja beserta halangan yang dihadapi sebagai
bahan evaluasi mendatang.

Setiap atasan memiliki wewenang untuk memberikan wewenang kebawahanya, supaya


pekerjaan lebih efektif tetapi wewenang itu tidak menjadikan bawahan sama derajatnya seperti
atasan namun agar tujuan organisasi tersebut tercapai,
C. Desentralisasi
Desentralisasi adalah istilah yang secara etimologis berasal dari bahasa latin dan terdiri dari kata
de yang berarti kebebasan dan centrun yang berarti pusat, sehingga desentralisasi juga dapat
diartikan sebagai pemisahan dari pusat.
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada
manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi.

PENGERTIAN MENURUT AHLI


Rondinelli dan Cheema
Desentralisasi: “...The transferring of planning, decision-making,
or administrative authority from central government to its field organizations, local
administrative units, semi autonomous and parastatal organizations, local governments, or
nongovernmental organizations.”
Desentralisasi menurut Rondinelli dan Cheema merupakan penyerahan perencanaan,
pengambilan keputusan atau kewenangan administratif dari pemerintah pusat kepada
organisasinya di lapangan, unit-unit administrasi lokal, organisasi semi-otonom dan
organisasi parastatal, pemerintah lokal atau organisasi daerah.
Mardiasmo (2002: 5)
Mengemukakan bahwa: “Desentralisasi tidak hanya
diterjemahkan sebagai pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah
yang lebih rendah, tetapi juga pelimpahan beberapa wewenang pemerintahan ke pihak
swasta, yang di antaranya diterjemahkan dalam bentuk privatisasi.”
TUJUAN DESENTRALISASI
1. Perbaikan Sosial Ekonomi di Daerah
Melalui penerapan berbagai program pemerintah.
2. Mencegah Pemusatan Keuangan
Dalam sistem desentralisasi, pemerintah pusat melimpahkan pengelolaan keuangan kepada
pemerintah daerah. Dengan demikian, penganggaran dan realisasi keuangan daerah dapat
dilakukan untuk meningkatkan kerjasama umum daerah.
3. Bentuk Demokrasi Pemerintah Daerah
Melalui penerapan sistem desentralisasi pemerintah berharap masyarakat juga turut serta dalam
proses penyelenggaraan pemerintah.

MANFAAT DESENTRALISASI
1. Meringankan beban top manajer
2. Menyempurnakan pembuatan keputusan
3. Keluwesan dan kecepatan yang lebih besar dalam pembuatan keputusan dalam
lingkungan yang cepat berubah.

JENIS-JENIS DESENTRALISASI
1. Desentralisasi Administrasi
Desentralisasi administratif melibatkan pendistribusian kembali wewenang, tanggung jawab, dan
sumber daya keuangan untuk menyediakan layanan publik dari pemerintah pusat ke unit lokal
instansi pemerintah, pemerintah daerah atau badan publik semi-otonom atau perusahaan.
2. Desentralisasi Fiskal
Tanggung jawab keuangan adalah komponen inti dari desentralisasi. Jika pemerintah daerah dan
organisasi swasta ingin menjalankan fungsi desentralisasi secara efektif, mereka harus memiliki
tingkat pendapatan yang memadai baik yang diperoleh secara lokal atau ditransfer dari
pemerintah pusat– serta kewenangan untuk membuat keputusan tentang pengeluaran.
3. Desentralisasi Pasar
Desentralisasi pasar melibatkan pengalihan tanggung jawab terhadap pasar dari publik ke sektor
swasta termasuk bisnis dan organisasi non-pemerintah. Desentralisasi pasar mungkin melibatkan
reformasi hukum konstitusional serta pengesahan undang-undang baru.

CONTOH DESENTRALISASI
Sebagai contoh desentralisasi, CEO sebuah perusahaan bertanggung jawab untuk memberikan
cuti kepada semua karyawan. General Manager mendelegasikan tugas ini kepada HRD HR
Manager. HRD HR Manager saat ini bertanggung jawab untuk menerima cuti karyawan. Dalam
situasi ini, terjadi pendelegasian wewenang.
Sebaliknya, jika atas permintaan Manajer SDM HRD, Direktur Jenderal mendelegasikan
wewenang ini kepada semua Kepala Departemen di semua tingkatan, situasi ini akan
mengakibatkan desentralisasi.
Ada pepatah, "Yang meningkatkan peran bawahan adalah desentralisasi, dan apa yang
mengurangi peran bawahan adalah sentralisasi." Desentralisasi memiliki cakupan yang lebih
besar dan tanggung jawab bawahan dalam hal ini meningkat. Di sisi lain, ketika
mendelegasikan, manajer bertanggung jawab kepada atasan mereka atas tindakan bawahan
mereka.
D. Kelompok
PENGERTIAN
Kelompok atau Group dapat didefinisikan sebagai dua individu atau lebih yang saling
berinteraksi dan saling tergantung antara satu sama lainnya dan saling bergabung untuk
mencapai tujuan tertentu.

PENGERTIAN MENURUT AHLI


Soerjono Soekanto
Kelompok sebagai himpunan atau satu-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling
berhubungan dan mereka saling mempengaruhi secara timbal balik.
Robert K Merton
Kelompok adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah
matang.
Paul B Horton
Kelompok berarti setiap kumpulan manusia secara fisik (misalnya, sekelompok orang yang
sedang menunggu bus kota).
Mac Iver dan Charles H Page
Kelompok merupakan himpunan atau satu-kesatuan manusia yang hidup bersama.

CIRI-CIRI
Ciri-ciri Kelompok diantaranya adalah saling berinteraksinya anggota kelompok sehingga
tindakan seseorang akan mempengaruhi atau dipengaruhi oleh orang lain dan menyakini adanya
kemungkinan untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
TUJUAN
1. Keamanan (security)
Orang-orang yang tergabung dalam kelompok merasa lebih aman karena bukan hanya mereka
yang menghadapi masalah dan ancaman. Orang tersebut akan merasa lebih percaya diri dan kuat.
2. Status
Ketika Anda bergabung dengan kelompok tertentu yang memiliki reputasi baik di mata
masyarakat, ada pengakuan dari masyarakat. Anda akan naik posisi di masyarakat.
3. Harga diri (self esteem)
Ketika Anda diterima sebagai anggota suatu kelompok, terutama dalam kelompok yang sangat
dihormati, Anda merasa dihargai.
4. Afiliasi (affiliation)
Menjadi anggota suatu kelompok dapat memenuhi kebutuhan Anda akan persahabatan dan
hubungan sosial.
5. Power (kekuatan)
Apa yang tidak dapat kita capai sendiri, dapat dengan mudah kita capai berkat kekuatan
kelompok dan kemampuan untuk melindungi diri kita sendiri dari tuntutan yang tidak masuk
akal dan tidak masuk akal.
6. Goal achievement (pencapaian tujuan)

JENIS-JENIS
Kelompok Formal (Formal Group)
Kelompok formal adalah kelompok yang sengaja dibentuk atau ditunjuk oleh suatu organisasi
untuk melaksanakan suatu tugas tertentu. Tindakan kelompok diarahkan untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan oleh organisasi. Kelompok formal umumnya memiliki aturan dan pembagian
tanggung jawab yang jelas.
Kelompok Formal ini dapat dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. Kelompok Komando atau Command Group, yaitu Sekelompok orang formal dalam
sebuah organisasi dengan rantai komando yang jelas. B. Bawahan yang harus
melapor kepada atasannya. Kelompok perintah ini biasanya ditunjuk dalam bagan
organisasi.

2. Kelompok Tugas atau Task Group, yaitu Kelompok formal yang dibentuk untuk
menyelesaikan tugas tertentu. Orang-orang yang berpartisipasi dalam kelompok tugas adalah
mereka yang dapat bekerja sama untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diamanatkan oleh
organisasi. Contoh kelompok kerja di perusahaan manufaktur adalah pembentukan kelompok
kontrol kualitas yang bertanggung jawab untuk menangani masalah kualitas.
Kelompok Informal (Informal Group)
Kelompok informal adalah kelompok yang dibentuk oleh anggota organisasi dengan minat yang
sama. Kelompok informal biasanya tidak terstruktur secara formal dan tidak didefinisikan secara
formal oleh sebuah organisasi. Munculnya kelompok-kelompok informal sebagai jawaban atas
kebutuhan akan hubungan sosial.
Kelompok Informal ini dapat dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. Kelompok Kepentingan atau Interest Group, yaitu Kelompok yang dibentuk oleh orang-
orang tertentu dalam suatu organisasi yang memiliki kepentingan yang sama.
2. Kelompok Persahabatan atau Friendship Group, yaitu Kelompok terbentuk atas dasar
kesamaan karakteristik seperti kesamaan selera, kesamaan pandangan politik, kesamaan
keyakinan, atau kesamaan etnis.
E. Komite
Menurut KBBI, komite adalah sejumlah orang yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas tertentu
(terutama dalam hubungan dengan pemerintahan)

PENGERTIAN MENURUT AHLI


● Danim dan Khairil (2012)
Komite adalah lembaga mandiri dan non hirarkis yang secara struktural para anggota tidak
tunduk pada orang-orang yang menempati posisi struktur di luar dirinya. Komite merupakan
insan yang otonom, yang hanya tunduk pada anggaran dasar dan kaidah-kaidah yang mereka
kembangkan sendiri.
● Fattah (2013)
Komite adalah suatu badan atau lembaga non politis dan non profit, dibentuk berdasarkan
musyawarah yang demokratis oleh para stakeholders sebagai representasi dari berbagai unsur
yang bertanggungjawab terhadap peningkatan kualitas proses.
● Kompri (2014)
Komite adalah salah satu bentuk organisasi yang merangkul dan mewadahi serta berusaha
menyatukan visi dan misi komponen-komponen yang terdapat dalam masyarakat.

TUJUAN
- Menampung dan menyalurkan aspirasi dan inisiatif masyarakat dalam pembuatan
kebijakan operasional.
- Meningkatkan tanggung jawab dan peran aktif.
- Menciptakan suasana dan kondisi yang transparan, akuntabel, dan demokratis.

JENIS-JENIS
• Komite Manajemen Risiko
• Komite Sumber Daya Manusia
• Komite Assets & Liabilities
• Komite Pengarah Teknologi Informasi
• Komite Manajemen Risiko Terintegrasi

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


- KOMITE MANAJEMEN RISIKO
a) Membantu Direksi dalam melaksanakan tanggung jawab manajemen risikonya.
b) Menyusun rencana, instruksi, kebijakan dan strategi manajemen risiko untuk manajemen
risiko dan anak perusahaan.
c) Memastikan seluruh aktivitas perusahaan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
d) Menetapkan atas hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari
prosedur normal.
e) Menentukan metode manajemen risiko yang paling tepat untuk manajemen risiko,
menentukan kebijakan reservasi untuk mengatasi potensi risiko yang melekat, dan memastikan
ketersediaan prosedur pemulihan bencana.
f) Mengawasi pengembangan kebijakan dan strategi risiko dan merekomendasikan persetujuan
Dewan Direksi atas keseluruhan strategi, kebijakan inti, proses dan sistem manajemen risiko.
g) Meninjau berbagai portofolio pinjaman, pasar dan likuiditas, risiko operasional dan material,
dan melaporkan secara berkala profil risiko dan eksposur risiko perusahaan kepada Dewan
Komisaris.
h) Mengevaluasi pelaksanaan proses manajemen risiko dan melaksanakan perbaikan sejalan
dengan perubahan eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi tingkat permodalan
perusahaan, tingkat permodalan anak perusahaan, dan profil risikonya.
i) Mengevaluasi struktur organisasi risiko perusahaan dan anak perusahaan untuk memastikan
bahwa proses manajemen risiko selaras dengan perkembangan organisasi.
- KOMITE SUMBER DAYA MANUSIA
a. Memberikan arahan strategi dan membuat kebijakan umum di bidang Sumber Daya Manusia
termasuk perubahan-perubahannya, antara lain (namun tidak terbatas) pada bidang-bidang
berikut:
‒ Strategi Sumber Daya Manusia
‒ Kebijakan Umum tentang Ketenagakerjaan
‒ Kompensasi dan benefit karyawan
‒ Manajemen Penilaian Kinerja, termasuk promosi
‒ Manajemen Talenta dan Perencanaan Suksesi
‒ Struktur Organisasi dan jenjang kepangkatan
‒ Pelatihan dan Pengembangan karyawan
‒ Budaya dan nilai perusahaan serta Keterikatan karyawan
‒ Pengembangan hubungan karyawan dan industry
‒ Penyelarasan kebijaksanaan dengan anak perusahaan
‒ Perencanaan Tenaga Kerja
‒ Kesehatan dan Keselamatan Organisasi
b. Melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab lain yang mungkin diberikan oleh Direksi
kepada Komite SDM, dari waktu ke waktu.
c. Komite SDM dapat membentuk sub Komite untuk melakukan lingkup tugas dan tanggung
jawab Komite SDM.
- KOMITE ASSETS & LIABILITIES (ALCO)
a. Menentukan ruang lingkup kerja komite, prosedur rapat dan proses kerja, serta membentuk
subkomite untuk mendukung komite.
b. Menentukan kebijakan dan kebijakan terkait dengan risiko likuiditas, risiko suku bunga, dan
pengelolaan permodalan perusahaan dan anak perusahaan yang mencerminkan kecukupan
likuiditas dan permodalan, pendanaan yang stabil dan terdiversifikasi, serta mematuhi semua
peraturan yang berlaku.
c. Mengevaluasi kondisi pasar dan dampaknya terhadap likuiditas, NII, dan posisi permodalan
perusahaan, serta menyepakati tindakan yang paling tepat.
d. Melakukan review serta meninjau dan memutuskan struktur neraca untuk meningkatkan
profitabilitas.
e. Mengevaluasi struktur pendanaan, menyetujui perubahan kebijakan, dan alternatif pendanaan,
termasuk pendanaan kelembagaan/struktural baru.
f. Mengkaji dan mengawasi pelaksanaan strategi likuiditas, suku bunga dan permodalan yang
diusulkan oleh Treasury Capital Market.
- KOMITE PENGARAH TEKNOLOGI INFORMASI
a. Secara berkala mengkaji dan merekomendasi rencana strategi TI Danamon, dan memastikan
agar proyek-proyek TI sejalan dengan rencana strateginya.
b. Mengkaji dan merekomendasi kebijakan TI, termasuk Kebijakan Keamanan TI dan Kebijakan
Manajemen Risiko TI.
c. Mengkaji dan merekomendasi semua proyek TI yang sesuai dengan strategi Danamon atau
yang memiliki nilai investasi Capex lebih dari IDR 10 miliar.
d. Mengkaji perkembangan proyek-proyek dan menyesuaikan dengan strategi Danamon dalam
hal status proyek, waktu, biaya & manfaat dan akan dipresentasikan oleh Tim Business Project
Manager terkait.
e. Mengkaji paska implementasi dari proyek strategis & manfaat dari realisasinya setelah
implementasi dalam hal biaya dan manfaat.
f. Mengkaji jumlah transaksi melalui channels dan memberikan rekomendasi untuk
meningkatkan transaksi e-channel dalam rangka penyelarasan dengan strategi digital banking.
g. Secara berkala mengkaji Manajemen Risiko TI yang mencakup topik berikut:
‒ Proyek penting/strategis yang sedang berjalan.
‒ Masalah keamanan TI dan keamanan Cyber & remediasinya.
‒ Temuan audit TI dan tindak lanjut perbaikannya.
h. Memastikan alokasi sumber daya TI yang tepat dan baik. Jika diperlukan untuk menggunakan
pihak ketiga untuk membantu pelaksanaan implementasi proyek. KPTI harus memastikan
adanya kebijakan dan prosedur untuk pelaksanaan proses memilih dan menunjuk pihak ketiga
tersebut.
i. Mengkaji rekomendasi dari sub/komite kerja lain untuk hal-hal terkait dengan TI.
j. Memberikan rekomendasi menyelesaikan masalah terkait TI yang tidak dapat diselesaikan oleh
satuan kerja pengguna dan penyelenggara TI secara efektif, efisien dan tepat waktu.
k. Melakukan tugas dan tanggung jawab lainnya yang dilimpahkan oleh Direksi dari waktu ke
waktu.
l. Menyusun laporan aktivitas komite setiap tahun.
- KOMITE MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI
a. Memberikan rekomendasi kepada direksi perusahaan induk mengenai perumusan kebijakan
manajemen risiko terintegrasi. Kapan
b. Memberikan rekomendasi kepada direksi entitas mengenai perbaikan atau penyempurnaan
kebijakan manajemen risiko terintegrasi berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan.

BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendelegasian wewenang atau delegation of authority merupakan proses pembagian
kerja, pengelompokan tugas seorang manajer sedmikian rupa, sehingga akhirnya manajer
hanya mengerjakan bagian perkerjaan yang tidak dapat diserahkan kepada para bawahannya,
berhubung posisinya dalam organisasi. Dengan pendelegasian ini, maka bawahan akan
mempunyai wewenang untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Mendelegasikan berarti
memaksimalkan efektivitas karyawan, mempercepat pengambilan keputusan, dan dapat
membuat keputusan yang lebih baik.
Wewenang merupakan alat untuk bertindak, sedangkan delegasi wewenang merupakan kunci
dinamika organisasi. Koontz mengatakan : delegation of authority is the key of organization.
Manfaat Pendelegasian Wewenang
1. Manajer memiliki banyak kesempatan untuk mencari dan menerima peningkatan
tanggungjawab dari tingkatan manajer yang tinggi
2. Memberikan keputusan yang lebih baik
3. Pelimpahan yang efektif mempercepat pembuatan keputusan
4. Melatih bawahan memikul tanggungjawab, melakukan penilaian dan meningkatkan
keyakinan diri serta kesediaan untuk berinisiatif
DAFTAR PUSTAKA
https://cerdasco.com/otoritas/
https://www.coursehero.com/file/p6f4i85/Wewenang-terbagi-atas-3-jenis-Line-Authority-wewenang-lini-
wewenang-manajer-yang/#:~:text=Wewenang%20terbagi%20atas%203%20jenis%20%3A%2DLine
%20Authority%20(wewenang%20lini,wewenang%20staf)%2C%20adalah%20hak%20yang
https://www.coursehero.com/file/p7oqngp/Perbedaan-line-authority-dengan-staff-authority-1-Manajer-
yang-punya-line/
https://www.kompas.com/skola/read/2022/04/07/153000169/kekuasaan-dan-wewenang-dalam-
manajemen-?page=all
https://cerdasco.com/apa-saja-jenis-otoritas-organisasi/
https://www.coursehero.com/file/p1v4jbrk/2-Penjelasan-Wewenang-Lini-Wewenang-Staf-Dan-
Wewenang-a-Wewenang-Lini-Adalah/
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/12/15/delegasi-adalah#:~:text=Tujuan
%20Delegasi&text=Mempermudah%20pihak%20atasan%20dalam%20merumuskan,dan%20target
%20yang%20ingin%20diraih.
https://www.kompasiana.com/epoooy19/552fc21e6ea83417338b4567/kekuasaan-dan-kewenangan
https://www.merdeka.com/jabar/arti-desentralisasi-menurut-para-ahli-lengkap-dengan-tujuannya-kln.html
http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-sentralisasi-dan-desentralisasi-ilmu-ekonomi-
manajemen.html#.YwZTb7TP3IU
https://belajargiat.id/asas-sentralisasi-desentralisasi-dekosentrasi/
https://hot.liputan6.com/read/4712272/arti-desentralisasi-jenis-jenis-tujuan-serta-kelebihan-dan-
kekurangannya
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-kelompok-jenis-kelompok/
https://tirto.id/pengertian-kelompok-sosial-menurut-para-ahli-syarat-dan-jenisnya-giKf
https://jagokata.com/arti-kata/komite.html
https://www.kajianpustaka.com/2020/12/komite-sekolah-madrasah.html

https://www.merdeka.com/jabar/arti-desentralisasi-menurut-para-ahli-lengkap-dengan-
tujuannya-kln.html
http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-sentralisasi-dan-desentralisasi-ilmu-
ekonomi-manajemen.html#.YwZTb7TP3IU
https://belajargiat.id/asas-sentralisasi-desentralisasi-dekosentrasi/
https://hot.liputan6.com/read/4712272/arti-desentralisasi-jenis-jenis-tujuan-serta-kelebihan-dan-
kekurangannya

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-kelompok-jenis-kelompok/
https://tirto.id/pengertian-kelompok-sosial-menurut-para-ahli-syarat-dan-jenisnya-giKf
https://jagokata.com/arti-kata/komite.html
https://www.kajianpustaka.com/2020/12/komite-sekolah-madrasah.html
https://cerdasco.com/otoritas/
https://www.coursehero.com/file/p6f4i85/Wewenang-terbagi-atas-3-jenis-Line-Authority-
wewenang-lini-wewenang-manajer-yang/#:~:text=Wewenang%20terbagi%20atas%203%20jenis
%20%3A%2DLine%20Authority%20(wewenang%20lini,wewenang%20staf)%2C%20adalah
%20hak%20yang
https://www.coursehero.com/file/p7oqngp/Perbedaan-line-authority-dengan-staff-authority-1-
Manajer-yang-punya-line/
https://www.kompas.com/skola/read/2022/04/07/153000169/kekuasaan-dan-wewenang-dalam-
manajemen-?page=all
https://cerdasco.com/apa-saja-jenis-otoritas-organisasi/
https://www.coursehero.com/file/p1v4jbrk/2-Penjelasan-Wewenang-Lini-Wewenang-Staf-Dan-
Wewenang-a-Wewenang-Lini-Adalah/
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/12/15/delegasi-adalah#:~:text=Tujuan
%20Delegasi&text=Mempermudah%20pihak%20atasan%20dalam%20merumuskan,dan
%20target%20yang%20ingin%20diraih.
https://www.kompasiana.com/epoooy19/552fc21e6ea83417338b4567/kekuasaan-dan-
kewenangan
Indri Novita Artasasta,DASAR-DASAR MANAJEMEN WEWENANG & DELEGASI
WEWENANG

Anda mungkin juga menyukai