Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

WEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI

Dosen Pengampu:

SHARNUKE ASRILSAK, SKM., MM.

Oleh Kelompok 6:

Vera Ustadiah : 2202113960

Anisa Puspita Sari : 2202113967

Virendra Reazi : 2202135222

PROGRAM STUDI S1 MANAJEME

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS RIAU

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan yang Maha Esa karena
rahmat dan Hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah kami yang
berjudul “Wewenang, Delegasi dan Desentralisasi ”

Dalam penyusunannya, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami,


Bapak Sharnuke Asrilsyak,SKM.,MM., yang telah menjadi dosen pengampu kami
dalam mata kuliah Pengantar Manajemen. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang sudah berkontribusi secara langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan makalah ini.

Kami sebagai penulis mengakui bahwa masih banyak kekurangan pada


makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa kami
terima demi melengkapi kekurangan makalah kami ini. Semoga makalah ini dapat
berguna untuk menambah pemahaman dan pengetahuan bagi kita semua dalam mata
kuliah Pengantar Manajemen

Pekanbaru, 27 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I............................................................................................................................1

PENDAHULUAN........................................................................................................1

I.1 LATAR BELAKANG........................................................................................1

I.2 RUMUSAN MASALAH....................................................................................2

I.3 TUJUAN.............................................................................................................2

BAB II...........................................................................................................................3

PEMBAHASASAN......................................................................................................3

A. Pengertian wewenang , kekuasaan dan pengaruh...........................................3

B. Struktur Lini , Staf , dan Fungsional................................................................5

D. Delegasi Wewenang............................................................................................8

E. Sentralisasi dan Desentralisasi..........................................................................9

BAB III.......................................................................................................................11

PENUTUP..................................................................................................................11

A. Kesimpulan........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Pengorganisasian adalah fungsi kedua dalam manajemen.


Organisasi otentik dalam sekelompok individu yang terstruktur dan
sistematis yang berada dalam sebuah system.
Pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan
struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan
lingkungannya. Dengan hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang juga mempunyai
peranan penting seperti halnya fungsi perencanaan. Melalui fungsi
pengorganisasian, seluruh sumber daya yang di miliki oleh organisasi
akan diatur penggunanya secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Setelah organisasi membuat struktur,
terdapat konsekuensi-konsekuensi yang terkait dengan struktur organisasi
tersebut. Bagian-bagian dalam struktur organisasi menunjukkan adanya
empat faktor penting dalam struktur organisasi, yaitu adanya kekuasaan,
kewenangan, tanggung jawab, dan delegasi.
Sebagai seorang manajer, penting untuk mengetahui lebih jauh
tentang wewenang dan tanggung jawab. Hal ini dikarenakan dalam suatu
organisasi diharuskan untuk beradaptasi dan menghadapi berbagai macam
watak tingkah laku seseorang. Selain itu, ketika kekuasaan, kewenangan,
dan tanggung jawab tidak sepenuhnya dijalankan oleh seseorang, sehingga
dapat dilakukan pelimpahan kekuasaan, kewenangan, dan tanggung jawab
yang dinamakan delegasi. Sehingga, dalam bab ini diberikan berbagai
macam hal dalam berinteraksi dengan orang-orang di dalam suatu
organisasi, serta hal-hal seputar wewenang dan kekuasaan yang dimiliki
oleh setiap orang atau pemimpin yang tentunya berbeda-beda cakupan
luasnya..

1
I.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari wewenang, kekuasaan dan pengaruh ?
2. Apa pengertian dari struktur Lini , staf , dan Fungsional?
3. Apa pengertian dari wewenang Lini, staf dan Fungsional?
4. Apa pengertian dari Delegasi Wewenang?
5. Apa pengertian dari sentralisasi dan Desentralisasi?

I.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari wewenang , kekuasaan, dan
pengaruh.
2. Untuk mengetahui pengertian dari struktur lini dan staf
3. Untuk mengetahui pengertian dari wewenang lini, staf dan
fungsional
4. Untuk mengetahui pengertian dari delegasi wewenang
5. Untuk mengetahui pengertian dari sentralisai dan desentralisasi

2
BAB II

PEMBAHASASAN

A. Pengertian wewenang , kekuasaan dan pengaruh


1. Wewenang ( Authority)
Wewenang adalah hak melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk
melakukkan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Ada dua pandangan yang
saling berlawanan mengenai sumber wewenang yaitu :
a. Teori formal  ( pandangan klasik ) : wewenang adalah dianugrahkan.
Wewenang ada karena seorang tebut diberi, dilimpahi atau diwarisi hal
tersebut. Pangandangan ini menganggap bahawa wewenang berasal dari tingkat
masyarakat yang sangat tinggi dan kemudian secara hukum diturunkan dari
tingkat ke tingkat.
b. Teori penerimaan ( acceptance theory of authority) : berpendapat bahwa
wewenang seseorang timbul hanya bila hal itu diterima oleh kelompok atau
individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan. Pandangan  ini
menyatakan kunci dasar wewenang oleh yang dipengaruhi ( influencee) bukan
yang mempengaruhi ( influencer). Jadi wewenang tergantung pada penerima
( receiver ) yang memutuskan untuk menerima atau menolak.
2. Kekuasaan
Menurut sukanto kekuasaan  adalah  kemampuan untuk mempengaruhi
individu, kelompok, keputusan atau kejadian. Meskipun kekuasaan dan
wewenang sering ditemui bersama, tetapi keduanya berbeda. Bila wewenang
adalah hak untuk melakukan sesuatu kekuasaan adalah kemampuan untuk
melakukan hak tersebut.
Menurut amitai Etzioni “ seorang pemimpin dapat mempengaruhi perilaku
adalah hasil dari  kekuasaan posisi ( kedudukan atau jabatan) atau kekuasaan
pribadi atau kombinasi keduanya.
a. Kekuasaan posisi ( position power) yaitu kekuasaan posisi akan semakin
besar bila atasan telah mempercayai individu dan akan didapatkan dari

3
wewenang formal suatu organisasi. Besarnya kekuasaan itu tergantung
seberapa bersar wewenang didelegasikan kepada indidu yang menduduki posisi
tersebut.
b. Kekuasan pribadi ( personal power ) didapatkan dari para pengikut dan
didasarkan atas besar para pengikut mengagumi, respek dan merasa terikat
pada seorang pemimpin.
Sumber –sumber kekuasaan Manajerial yaitu:
a. Kekuasaan balas jasa ( Reward Power) berasal dari jumlah balas jasa yang
positif ( Uang perlindungan, perkembengan karier)  yang diberikan kepada
pihak penerima untuk melakukan perintah atau persyaratan lainnya.
b. Kekuasaan paksaan ( coercive power) berdasarkan dari perkiraan yang
dirasakan orang bahwa hukum ( dipecat, ditegur) akan diterima bila mereka
tidak melaksanakan perintah pemimpin.
c. Kekuasaan sah ( Legitimate power) berkembang dari nilai- nilai intern yang
mengemukakan bahwa seorang pemimpin mempunyai hak sah untuk
mempengaruhi bawahan.
d. Kekuasaan pengendalian ( contorol of information power ) berasal dari
pengetahuan dimana orang lain tidak mempunyai dan digunakan dengan
pemberian atau penahanan informasi yang  dibutuhkan.
e. Kekuasaan panutan ( Referent power) identifikasi orang- orang dengan
seorang pimpinan dan menjadikan pimpinan itu  sebagai panutan atau simbol.
f. Kekuasaan ahli ( expert power ) hasil dari keahlian atau ilmu pengetahuan
seorang pemimpin dalam bidangnya, dimana pemimpin tersebut ingin
mempengaruhi lain .
3. Pengaruh
Pengaruh (influence) adalah suatu transaksi sosial dimana seseorang atau
kelompok di bujuk oleh seorang atau kelompok lain untuk melakukan kegiatan
sesuai dengan harapan mereka yang mempengaruhi. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul
dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau
perbuatan seseorang.” Sementara itu, Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa

4
pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga
gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di
sekelilingnya. Jadi, dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik
itu orang maupun benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga
mempengaruhi apa-apa yang ada di sekitarnya.

B. Struktur Lini , Staf , dan Fungsional


1. Struktur Lini
Organisasi lini yaitu semua organisasi mempunyai sejumlah funsi- fungsi dasar
yang harus dilaksanakan . Contohnya : organisasi perusahaan biasanya
mempunyai tiga fungsi dasar operasi , pemasaran atau penjualan dan
keuangan . 
2. Struktur staf
Organisasi lini dan staf . staf merupakan individu atau kelompok dalam struktur
organisasi yang fungsi utamanya memberikan saran  dan pelayanan terhadap
fungsi ini. Karyawan staf atau staf departemen tidak secara langsung terlibat
dalam kegiatan utama organisasi atau departemen. Staf yaitu orang yang ahli
dalam bidang tertentu yang fungsi utamanya memberikan saran dan pelayanan
kepada fungsi lini. Sedangkan lini mempunyai fungsi untuk bertanggung jawab
langsung atas tercapainya tujuan – tujuan perusahaan.

Ada dua tipe staf yaitu :


a. Staf pribadi ( personal staf ) yaitu dibentuk untuk memberikan sarana
bantuan dan jasa kepada seorang  manajer ( individual). Saat pribadi kadang-
kadang disebut sebagai “ asisten”
b. Staf spesialis memberikan sarana, konsultasi, bantuan dan melayani seluruh
lini dan unsur organisasi. Disebut staf spesialis karena fungsinya sempit dan
membutuhkan keahlian khusus. Staf spesialis mencakup spesialis pembelian,
spesialis hukum, pemeliharaan.

C. Wewenang Lini, Staf dan Fungsional

5
1. Wewenang Lini ( Line Authority)
Wewenang lini adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas
bawahannya langsung. Yaitu atasan langsung memberi wewenang kepada
bawahannya, wujudnya dalam wewenang perintah dan tercermin sebagai rantai
perintah yang diturunkan kebawahan melalui tingkatan organisasi.
2. Wewenang staf ( staff Authority)
Wewenang staff adalah hak yang dipunyai oleh satuan- satuan staff atau para
spesialis untuk menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada
personalia ini. Wewenang staff ini dilakukan oleh orang atau kelompok orang
yang memberikan jasa atau nasehat kepada manajer lini. Staff ahli memberikan
nasehat berdasarkan keahlian, pengalaman, atau riset dan analisis yang
diperlukan, termasuk bantuan pelaksanaan kebijakan, monitor, dan pengadilan.
Dalam pendapat lain wewenang staff lain adalah hak yang dipunyai oleh satuan
– satuan staff atau para spesialis untuk mengarahkan, memberikan
rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia lini. Ini tidak memberikan
wewenang kepada anggota staff untuk memerintah lini mengerjakan kegiatan
tertentu.
3. Wewenang staff  fungsional ( functional Staff  Authority)
Wewenang staff fungsional adalah hubungan terkuat yang dapat dimiliki staf
dengan satuan–satuan lini. Bila limpahi wewenang fungsional oleh manajemen
puncak , seorang staff spesialis mempunyai hak untuk memerintah satuan lini
sesuai kegiatan fungsional dimana hal itu merupakan spesialis dari staff
bersangkutan.
Wewenang fungsional dapat melanggar satuan – satuan pemerintah dan
menyebabkan konflik organisasi. Adapun sumber konflik lini staff adalah
meliputi
a. Perbedaan umur dan pendidikan , orang staff biasanya lebih mudah dan lebih
berpendidikan dari pada orang – orang staff sehinnga menimbulkan
“generation gap”
b. Perbedaan tugas,  dimana orang lini lebih teknis dan generalis, sedangkan
staff spesialis. Hal ini menimbulkan kejadian – kejadian sebagai berikut:

6
1) Karena staff sangat spesialis, mungkin menggunakan istilah – istilah dan
bahasa yang tidak dipahami orang lini .
2) Orang lini mungkin mereka staff spesialis tidak sepenuhnya mengerti
masalah – masalah lini dan menganggap saran mereka tidak diterapkan atau
dikerjakan.
c. Perbedaan sikap , ini tercermin pada : orang staff cenderung memperluas
wewewnangnya dan cenderung memberikan perintah – perintah kepada orang
lini untuk membuktikan eksistensinya.

D. Delegasi Wewenang

         Delegasi adalah Pelimpahan dan       tanggung jawab formal kepada orang
lain untuk melakukan tugas tertentu . jadi delegasi wewenang adalah proses
dimana para manajer mengasi wewenang kebawah kepada orang – orang
yang ,melapor kepadanya.
Empat kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan yaitu :
1. Pendelegasian menentapkan dan memberitahukan tujuan dan tugas kepada
bawahannya.
2. Pendelegasian melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai
tujuan atau tugas.
3. Penerimaan delegasi , baik implisit atau eksplisit menimbulkan kewajiban
atau tanggung jawab.
4. Pendelegasian menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil- hasil
yang dicapai
Alasan –alasan pendelegasian yaitu :
1. Pendelegasian memungkinkan manajer untuk mencapai hasil yang lebih baik
dari  pada mereka menangani sendiri.
2. Delegasi kepada bawahan adalah proses yang diperlukan agar organisasi
dapat berfungsi lebih efisien.
3. Delegasi memungkinkan manajer untuk memusatkan tenaganya untuk tugas
– tugas prioritas yang lebih penting

7
4. Delegasi memungkinkan bawahan untuk berkembang dan dapat digunakan
alat untuk belajar dari kesalahan
5. Delegasi dibutuhkan karena manajer tidak selalu mempunyai semua
pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan dan tidak selalu
memahami masalah yang lebih terinci. 

E. Sentralisasi dan Desentralisasi

Sentralisasi adalah pemusatan kekuasaan dan wewenang pada tingkatan atas


suatu organisasi. Sedangkan Desentralisasi adalah penyebaran atau pelimpahan
secara meluas kekuasaan dan pembuatan keputusan ketingkatan – tingkatan
organisasi yang lebih rendah. Faktor penting lainnya yang menentukan
efektifitas organisasi adalah derajat sentralisasi atau desentralisasi wewenang.
Faktor – faktor yang mempengaruhi derajat Desentralisasi penentuan derajat
desentralisasi sangat dipengaruhi oleh faktor- faktor sebagai berikut.
1. Filsafat manajemen , banyak manajer puncak yang sangat otokratik dan
menginginkan pengawasan pusat yang kuat . ini dapat mempengaruhi
kesediaan manajemen  untuk mendelegasikan wewenangnya.
2. Ukuran dan tingkat pertumbuhan organisasi , organisasi tidak mungkin
efisien bila semua wewenang pembuatan keputusan ada pada satu beberapa
manajer puncak saja.

3. Strategi dan lingkungan organisasi, strategi dan organisasi akan


mempengaruhi tipe pasar, lingkungan teknologi dan persaingan yang harus
dihadapinya.
4. Peneyebaran geografis organisasi, pada umumnya semakin menyebar satu-
satuan organisasi secara geografis , organisasi akan cendrung melakukan
desentralisasi karena pembuatan keputusan akan lebih sesuai dengan kondisi
lokal masing- masing.
5. Tersedianya peralatan pengawasan yang efektif , organisasi yang kekurangan
peralatan- peralatan efektif untuk melakukan pengawasan satu- satuan  tingkat

8
bawah akan cendrung melakukan sentralisasi bila manajemen tidak dapat
dengan mudah monitor pelaksanaan kerja bawahan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendelegasian wewenang atau delegation of authority merupakan proses


pembagian kerja, pengelompokan tugas seorang manajer sedmikian rupa,
sehingga akhimya manajer hanya mengerjakan bagian perkerjaan yang tidak
dapat diserahkan kepada para bawahannya. Berhubung posisinya dalam
organisasi. Dengan pendelegasian ini, maka bawahan akan mempunyai
wewenang untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Mendelegasikan berarti
memaksimalkan efektivitas karyawan, mempercepat pengambilan keputusan,
dan dapat membuat keputusan yang lebih baik.

Wewenang merupakan alat untuk bertindak, sedangkan delegasi wewenang


merupakan kunci dinamika organisasi, Koontz mengatakan: delegation of
authority is the key of organization.

Manfaat Pendelegasian Wewenang antara lain:

1. Manajer memiliki banyak kesempatan untuk mencari dan menerima


peningkatan

tanggungjawab dari tingkatan manajer yang tinggi 2. Memberikan keputusan


yang lebih baik

9
3. Pelimpahan yang efektif mempercepat pembuatan keputusan

4. Melatih bawahan berharap, melakukan penilaian dan meningkatkan

keyakinan diri serta kesediaan untuk berinisiatif

10
DAFTAR PUSTAKA

Galih Fajar Muttaqin, 2018. “Pengarug pendelegasian wewenang terhadap kinerja


organbisasi” Jurnal riset akuntansi terpadu. ISSN 1979-682X
Hampton, David R. 1986, Management, thrid edition, Mc Graw-Hill Internatinal
Edition, Singapure.
Handoko, T hani, 1991, Manajemen, Edisi Kedua, Cetakan Keempat, Penerbit
BPFE, Yogyakarta
Stevanus, SE.,MM. MANAJEMEN UMUM bab 5 “wewenang, delegasi, dan
disentralisasi” web ANZDOC.

11
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Nama : Cindy afriliani


Pertanyaan : Faktor hambatan pendelegasian suatu perusahaan?
Jawab :
Faktor Hambatan dalam pendelegasian tugas perusahaan berasal bisa dari seorang
manajer maupun bawahan :

1. Faktor penghambat pendelegasian dari manajer yaitu


a) Manajer akan merasa mempunyai nilai lebih apabila mereka bisa
mempertahankan hak dalam pengambilan keputusan
b) Manajer enggan untuk menghadapi resiko bahwa bawahan akan gagal
dalam melaksanakan tugas atau tanggung jawabnya.
c) Kurangnya kepercayaan manajer akan kemampuan bawahannya
d) Manajer akan merasa posisinya terancam apabila bawahannya
melaksanakan tugasnya secara efektif
e) Kurangnya kemampuan manajerial seorang manajer dalam
mendelegasikan tugasnya.

2. Faktor penghambat pendelegasian dari bawahan


a) Ketika bawahan mendapatkan tugas yang harus dipertanggung
jawabkannya, terkadang bawahan lebih memilih menemui manajer untuk
memecahkan suatu permasalahan, daripada membuat keputusan sendiri
b) Adanya rasa takut akan melakukan kesalahan yang membuat bawahan
mendapatkan kritikan dari atasan.
c) Bawahan yang kurang percaya diri dan merasa tertekan jika diberikan
wewenang pembuatan keputusan yang terlalu besar
Nama : Andre Putra Arta
Pertanyaan : Jelaskan manakah yang lebih unggul antara organisasi staf
atau organisasi lini!
Jawab : Baik organisasi staff maupun organisasi lini dua dua nya sama sama
memiliki keunggulan masing masing sesuai kondisi dan situasi
Berikut keunggulan dan kekurangan masing masing oragnisasi staf dan lini
Organisasi lini
Keunggulan

12
 Kesatuan asas komando oleh pimpinan sehingga tidak ada simpang siur
pengambilan keputusan.
 Proses pengambilan keputusan dan kebijaksanaan organisasi berjalan
cepat.
 Pengawasan terhadap kegiatan bawahan dapat dilakukan secara langsung.
 Koordinasi mudah dilakukan.
 Solidaritas pada setiap anggota organisasi.
 Disiplin kerja sangat baik karena akan dipantau secara langsung
Kekurangan

 Ada peluang untuk pemimpin bertindak secara otoriter.


 Masa depan organisasi bergantung pada kemampuan pimpinan dalam
menetapkan keputusan dan kebijakan karena pengendalian ada di tangan
pimpinan sepenuhnya.
 Tujuan pribadi pimpinan seringkali mengatasnamakan tujuan organisasi.
 Organisasi sangat bergantungan kepada pimpinan.
 Pengembangan diri bawahan kurang mendapatkan perhatian karena jarang
diikutsertakan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.

Organisasi Staff

Keunggulan

 Spesialisasi karyawan dapat berkembang secara optimal.

 Meningkatkan produktivitas organisasi.

 Atasan hanya perlu berfokus kepada koordinasi sedangkan performa

spesialisasi sudah dipegang oleh bawahannya.

Kekurangan

 Bawahan sulit menempatkan prioritas karena mendapat perintah dari

beberapa alasan.

 Bawahan mudah bosan karena hanya terus-terusan mengerjakan

spesialisasinya saja.

Nama : Feby Audriana

Pertanyaan : Mengapa pendelegasian wewenang perlu dilakukan?

Jawaban :

13
Pendelegasian wewwnang perlu di lakukan karena untuk memudahkan

dan meringankan tugas tugas atasan demi tercapai nya tujuan organisasi yang

efektif dan efisien

Nama : Yersi Nadiasari

Pertanyaan : Jelaskan perbedaan desentralisasi dan sentralisasi dan berikan

mana yang unggul?

Jawaban :

Sentralisasi adalah perintah langsung dari pusat sedangkan desentralisasi

adalah pelimpahan pemerintah pusat ke pemerintahan daerah. Sentralisasi bisa

digunakan di negara2 kecil,sedangkan desentralisasi digunakan oleh negara2 luas

seperti negara kepulauan, keunggulan dari desentralisasi kita bisa membangun,

mengembangkan,mengalokasikan sumber daya yg ada di daerah tersebut tanpa

menunggu pemerintah pusat

14
15

Anda mungkin juga menyukai