Anda di halaman 1dari 9

PROSES KEPERAWATAN TERKAIT DENGAN BUDAYA DAN HUBUNGAN

ANTROPOLOGI KESEHATAN DENGAN EKOLOGI DALAM PRAKTIK


KEPERAWATAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah


(Antropologi Kesehatan)

Dosen Pengampuh:
Rista Ariana S. Kep, Ns, M. Kep

Disusun oleh kelompok 5:

 Alitriawanti Gunawan
 Putri Mutia Lamusu
 Fitriyah Hasan
 Jerri RH. Tulusi
 Nursyafrina Gubali
 Tiar Kristanto Soleman

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

JURUSAN KEPERAWATAN

T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah- Nya
sehingga kami sanggup menyelesaikan penyusunan makalah Antropologi dengan judul
"IMPLIKASI ANTROPOLOGI DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN: PROSES
KEPERAWATAN TERKAIT DENGAN BUDAYA dan HUBUNGAN ANTROPOLOGI
KESEHATAN DENGAN EKOLOGI DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN" tepat pada
waktunya. Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung
tunjangan banyak sekali pihak, sehingga sanggup memperlancar dalam penyusunannya.
Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa
dan aspek lainnya. Oleh karena itu, kami menerima saran maupun kritik demi memperbaiki
makalah ini. Akhirnya penyusun sangat berharap semoga makalah yang kami buat ini dapat
bermanfaat dan dapat menjadi inspirasi pembaca untuk mengangkat permasalahan lain.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
A. Proses Keperawatan Terkait dengan Budaya..................................................................5
1. Pengkajian...................................................................................................................5
2. Diagnosis Keperawatan...............................................................................................5
3. Perencanaan dan Implementasi...................................................................................6
4. Evaluasi.......................................................................................................................6
5. Kompetensi Budaya.....................................................................................................6
6. Komunikasi Lintas Budaya.........................................................................................6
7. Penggunaan Bahasa.....................................................................................................6
B. Hubungan Antropologi Kesehatan dengan Ekologi Dalam Praktik Keperawatan.........7
1. Antropologi kesehatan dan ekologi keperawatan........................................................7
2. Konsep-konsep penting dalam antropologi kesehatan dan ekologi keperawatan.......7
3. Faktor perkembangan antropologi kesehatan..............................................................8
BAB III PENUTUP....................................................................................................................8
A. Kesimpulan.....................................................................................................................8
B. Saran................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bersama, Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Menjadi seorang tenaga kesehatan (perawat) bukanlah hal yang mudah.
Seorang perawat harus siap fisik maupun mental, karena tugas seorang perawat
sangatlah berat. Di Indonesia ini jumlah perawat memang tidak sedikit, tetapi untuk di
pelosok daerah masih banyak masyarakat yang belum paham akan arti dari profesi
tenaga medis. Perawat yang siap mengabdi di kawasan pedesaan, artinya ia juga harus
siap dengan konsekuensi yang akan terjadi.

Tak mudah mengubah pola pikir ataupun kebiasaan masyarakat. Apalagi, masalah
proses pertolongan atau penyembuhan. Kehadiran tenaga medis dengan spesialisasi
melayani masyarakat di beberapa daerah terpencil merupakan hal yang baru dan tidak
mudah untuk beraptasi dengan budaya dan kebiasaan masyarakat. Setiap individu,
keluarga dan masyarakat mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan sehingga dapat mencapai derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
berkualitas, terjangkau dan tepat waktu tidak boleh memandang perbedaan ras,
golongan, agama dan status sosial ekonomi seorang individu, keluarga atau
sekelompok masyarakat. Pembangunan kesehatan harus terus diimbangi dengan
upaya-upaya pelayanan kesehatan dengan demikian, pembangunan kesehatan dapat
menjangkau kantong-kantong penduduk risiko tinggi yang merupakan penyumbang
terbesar kejadian sakit dan kematian. Kelompok-kelompok penduduk inilah yang
sesungguhnya lebih membutuhkan pertolongan karena selain lebih rentan terhadap
penyakit, kemampuan membayar mereka jauh lebih sedikit.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses keperawatan terkait dengan budaya
2. Apa hubungan Antropologi Kesehatan dengan Ekologi dalam praktek
Keperawatan

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Proses Keperawatan terkait dengan Budaya
2. Mencari tahu apa hubungan Antropologi Kesehatan dengan Ekologi dalam
Praktek Keperawatan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Proses Keperawatan Terkait dengan Budaya


Keperawatan adalah suatu bentuk pelayan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, dalam
bentuk bio-psiko-sosiokultural-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada
individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh
proses kehidupan (K-3 CHS, 1984, dalam kelompok kerja keperawatan CHS, 1994).

1. Pengkajian
Pengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentifikasi masalah
kesehatan klien sesuai latar belakang budayanya.
 Pemanfaatan teknologi kesehatan.
 Agama dan filosofi.
 Kekeluargaan dan social.
 Nilai-nilai budaya dan gaya hidup.
 Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku.
 Status ekonomi klien.
 Latar belakang pendidikan klien.

2. Diagnosis Keperawatan.
Diagnosis keperawatan adalah respon klien sesuai dengan latar belakang
budayanya yang dapat dicegah, diubah, atau di kurangi melalui intervensi
keperawatan.

3. Perencanaan dan Implementasi.


Perencanaan dan Implementasi adalah suatu proses memilih strategis
keperawatan yang tepat dan melakukan tindakan yang sesuai dengan latar
belakang budayanya.

4. Evaluasi.
Evaluasi adalah sekumpulan metode dan ketrampilan untuk menentukan
kegiatan yang dilakukan sesuai dengan yang direncanakan dan memberikan
pelayanan yang sesuai dengan keinginan individu.

5. Kompetensi Budaya.
Kompetensi budaya adalah seperangkat perilaku, sikap, dan kebijaksanaan
yang bersifat saling melengkapi dalam suatu sistem kehidupan sehingga
memungkinkan untuk berinteraksi secara efektif dalam suatu kerangka
berhubungan antar budaya di dunia (Cross, T. Et al,1989).
6. Komunikasi Lintas Budaya.
Komunikasi perawat-klien merupakan komunikasi lintas budaya. Komunikasi
lintas budaya dapat dimulai dengan proses diskusi, dan bila perlu, dapat dilakukan
melalui identifikasi cara-cara orang berkomunikasi dari berbagai budaya di
indonesia.

7. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan pada komunikasi lintas budaya perlu mendapat
perhatian khusus.
 Budaya dan Makanan
Budaya dan Makanan memiliki hubungan yang sangat erat. Makanan
berfungsi untuk mempertahankan, meningkatkan, dan mengembalikan
kesehatan yang optimal.Pemilihan bahan, pengolahan, penyajian, dan
pengonsumsiannya berkaitan dengan budaya individu, keluarga, dan
komunitas setempat. Misalnya, wanita hamil dari suku sunda yang harus
dapat mempertahankan kesehatan selama hamil perlu mengonsumsi
protein, tetapi adat melarang wanita hamil memakan makanan yang berbau
amis karena khawatir akan kondisi anak yang dilahirkan nanti.Kondisi
tersebut dapat dialami berbagai suku yang dijumpai oleh perawat saat
melakukan asuhan keperawatan keluarga.
 Budaya Kesehatan di Indonesia.
Indonesia sebagai negara agraris sebagian besar penduduknya
bermukim di daerah pedesaan dengan tingkat pendidikan penduduk
mayoritas sekolah dasar dan belum memiliki kebudayaan hidup sehat.
Hidup sehat adalah hidup bersih, kebersihan belum menjadi budaya sehari
hari. Kita masih melihat setiap hari mulai dari yang bermobil mewah
sampai pejalan kaki, membuang sampah sembarangan, termasuk dijalan
tol. Hidup sehat adalah hidup berdisiplin dan disiplin belum menjadi
budaya sehari- hari bangsa kita. Berdasarkan pengamatan disalah satu
wilayah jakarta, jentik nyamuk demam berdarah banyak ditemukan di
tower air rumah-rumah ibadah, yang seharusnya secara berkala bak
penampungannya harus dikuras dan dibersihkan. Kita telah meninggalkan
makanan tradisional kita dan beralih kemakanan yang siap saji dan kaya
lemak, yang ternyata tidak sehat serta miskin kandungan gizi dibanding
makanan tradisional yang kita miliki. Hal ini mengakibatkan berbagai
penyakit metabolik, seperti struk, darah tinggi, atau kencing manis
(diabetes melitus) meningkat.

B. Hubungan Antropologi Kesehatan dengan Ekologi Dalam Praktik Keperawatan

1. Antropologi kesehatan dan ekologi keperawatan


Para antropologi kesehatan pada masa kini khususnya di amerika bekerja
dibidang kesehatan masyarakat, fakultas kedokteran, sekolah perawat dirumah
sakit, dan departemen kesehatan serta dijurusan antropologi pada universitas
umum. Mereka melakukan penelitian dalam topic seperti manusia, anatomi,
pediatric, epidemiologi, kesehatan jiwa, penyalah gunaan obat, definisi mengenai
sehat dan penyakit, latihan petugas kesehatan, birokasi medis, pengaturan dan
pelaksanaan rumah sakit, hubungan dokter-pasien, dan proses memperkenalkan
system kesehatan tradisional.

2. Konsep-konsep penting dalam antropologi kesehatan dan ekologi


keperawatan
a. System adalah agregasi pengelompokan objek-objek yang dipersatukan oleh
beberapa bentuk interaksi yang tetap atau saling tergantung, sekelompok unit
yang berbeda yang dikombinasikan sedemikian rupa alam atau oleh seni
sehingga membentuk suatu keseluruhan yang integral dan berfungsi,
beroperasi atau bergerak dalam suatu kesatuan.
b. System sosial-budaya atau kebudayaan adalah keseluruhan yang integral
dalam interaksi antar manusia.
c. Ekosistem adalah suatu interaksi antar kelompok tanaman dan satwa dalam
lingkungan non hidup mereka. Hubungan antropologi kesehatan dengan
ekologi dalam praktek keperawatan. Hubungan manusia dengan lingkungan,
dengan tingkah lakunya, dengan penyakitnya, cara dimana penyakitnya dan
tingkah lakunya mempengaruhi evolusi atau kebudayaan selalu melalui proses
umpan balik. Pendekatan Ekologis Merupakan dasar bagi studi tentang
masalah-masalah epidemiologi. Cara-cara dimana tingkah laku individu dan
kelompok menentukan derajat kesehatan dan timbulnya penyakit yang
berbeda-beda dalam populasi yang berbeda-beda. Contoh: semakin maju suatu
bangsa, penyakit yang diderita pun berbeda dengan bangsa yang baru
berkembang. Penyakit-penyakit infeksi seperti malaria, demam berdarah,
TBC, dll pada umumnya terdapat pada Negara yang berkembang, sedangkan
penyakit-penyakit non infeksi seperti stress, depresi, kanker, hipertensi,
umumnya terdapat pada Negara-negara maju. Hal ini disebabkan oleh
pertumbuhan ekonomi yang berbeda pada kedua kelompok tersebut.

3. Faktor perkembangan antropologi kesehatan


Perkembangan antropologi kesehatan sehubungan dengan fenomena konsep
sehat sakit dapat dilihat dari factor berikut :
a. Biologis dan ekologis disebut sebagai kutub biologi dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan manusia maupun penyakit dalam evolusi
ekologis. Kajian ini didukung ilmu lain seperti genetika, anatomi, serologi,
biokimia.
b. Psikologi dan sosial budaya disebut sebagai kutub sosial mengamati perilaku
sakit pada pasien, mempelajari etnomedisim, petugas kesehatan dan
profesionalisme, hubungan perawat-dokter-petugas-farmasi. Kajian ini
didukung ilmu lain seperti psikologi, sosiologi, administrasi, politik,
komunikasi, bahasa, kesehatan masyarakat, pendidikan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Prospek sosial budaya terhadap Keperawatan adalah suatu proses pemberian
asuhan keperawatan yang difokuskan kepada individu dan kelompok untuk
mempertahankan, meningkatkan perilaku sehat sesuai dengan latar belakang
budaya dan menerapakan pelayanan keperawatan sesuai dengan latar belakang
budaya tanpa merugikan kesehatan atau melanggar prosedur asuhan keperawatan.
Pengkajian asuhan keperawatan dalam konteks social budaya sangat diperlukan
untuk menjembatani perbedaan pengetahuan yang dimiliki oleh perawat dengan
klien. Diagnosa keperawatan transkultural yang ditegakkan dapat mengidentifikasi
tindakan yang dibutuhkan untuk mempertahankan budaya yang sesuai dengan
kesehatan, membentuk budaya baru yang sesuai dengan kesehatan atau bahkan
mengganti budaya yang tidak sesuai dengan kesehatan dengan budaya baru.
Perencanaan dan pelaksanaan proses keperawatan transkultural tidak dapat begitu
saja dipaksakan kepada klien sebelum perawat memahami latar belakang budaya
klien sehingga tindakan yang dilakukan dapat sesuai dengan budaya klien.
Evaluasi asuhan keperawatan transkultural melekat erat dengan perencanaan dan
pelaksanaan proses asuhan keperawatan transkultural.

B. Saran
Dengan mengetahui dan memahami tentang hubungan antropologi kesehatan
dengan praktik keperawatan, diharapkan setiap perawat mampu menerapkannya
dengan baik dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada setiap kline
DAFTAR PUSTAKA

http://kafeilmu.co.cc/tema/artikel-sosio-antropologi-pendidikan-sosial.html

http://datastudi.wordpress.com/2009/10/26/konsep-sehat-sakit-dan-penyakit-dalam-konteks-
sosial-budaya/

http://ardycozt.blogspot.com/2012/11/antropologi-dan-sosiologi-keperawatan.html

Anda mungkin juga menyukai