Anda di halaman 1dari 13

PENGOLALAAN PADA GANGGUAN NUTRISI CACIAN DAN

OBESITAS

Kelompok 6:
1. Sri Mulyani
2. Humaedah
3. Rizki Amalia
4. Duwi Hayati
5. Cita Adistia
6. Nurun Nisa Arfiyani
7. Sabrina ‘Ainun Zuhria
8. Nurtyas Prihandini
Pengertian Nutrisi

 Nutrisi merupakan bagian terpenting dalam proses kehidupan dan proses tumbuh kembang anak. Sehingga
pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat turut menentukan tumbuh kembang sebagai sumber daya
manusia dimasa yang akan datang (Zaenal, 2007). Secara umum nutrisi sebagai bagian dari kesehatan untuk
semua, mempunyai peran yang strategis dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia terutama
dalam menciptakan generasi baru yang berkualitas maju, mandiri dan cerdas (Nestle, 2005).

 Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan
perkembangan pada bayi dan anak, mengingat manfaat nutrisi dalam tubuh dapat membantu proses
pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi
dalam tubuh (A. Aziz, H. 2007). Adapaun salah satu penyebab dari gangguan status gizi adalah penyakit
cacingan. Bila status gizi buruk akan menyebabkan gangguan gizi, anemia, gangguan pertumbuhan dan
tingkat kecerdasan anak menurun (Anam, W. 2008)
Konsep Status
Gizi dan
Nutrisi
● Gizi adalah makanan yang dikonsumsi mengandung zat-zat gizi
yang seimbang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan dan tidak
berlebihan (Dia, K.2000).

● Status Gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi


makanan penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara gizi buruk,
kurang, sedang dan baik (Sunita Atmatsier, hl. 3 2001)
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Status Nutrisi dan Gizi
01 02
Pengetahuan Tingkat
Pendidikan

03 04
Tingkat Budaya
Ekonomi
 Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh
memproleh cukup zat-zat gizi dan nutrisi yang digunakan
secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan
fisik,pertumbuhan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara
umum pada tingkat setinggi mungkin. Status gizi kurang terjadi
bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat lebih
esensial (Almatsier, 2002).

 Status gizi individu dipengaruhi dari pemenuhan gizi dan


nutrisi penyakit infeksi pada anak, hygiene yang kurang, letak
demografi/tempat tinggal dapat berdampak pada status gizi
individu. . Sehingga dapat menyebabkan status gizi buruk,
sedangkan gizi merupakan kebutuhan yang sangat penting
dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada
bayi dan anak, mengingat manfaat gizi dalam tubuh dapat
membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak, serta
mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang gizi
dalam tubuh.

 Terpenuhinya kebutuhan gizi pada anak diharapkan anak dapat


tumbuh dengan cepat sesuai dengan usia tumbuh dan dapat
meningkatkan kualitas hidup serta mencegah terjadinya
morbiditas dan mortalitas.
Konsep
Penyakit
Cacingan
 Cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing-cacing khusus (cacing gelang, cacing
tambang, dan cacing cambuk) yang ditularkan melalui tanah. Tempat 'bersarang' cacing-cacing
ini di dalam tubuh manusia pun berbeda, ada yang bersarang di usus halus, misalnya cacing
gelang dan cacing tambang. Ada juga yang bermukim di usus besar seperti cacing cambuk.

 Sekitar 40 hingga 60 persen penduduk Indonesia menderita cacingan dan data WHO
menyebutkan lebih dari satu milliar penduduk dunia juga menderita cacingan. Sebagian besar
penderita cacingan hidup di wilayah kumuh. Dan penderita di kalangan anak sekolah pun
masih cukup tinggi. Menurut survei yang pernah dilakukan oleh Sub Direktorat
Penanggulangan dan Pencegahan Diare, Cacingan, dan ISPL, Departemen Kesehatan Jakarta
di suatu daerah terutama pada anak Sekolah Dasar (SD) menyebutkan sekitar 49,5 persen dari
3160 siswa di 13 SD ternyata menderita cacingan.
 Menurut Adi sasongko, kunci pemberantasan cacingan adalah memperbaiki hygiene dan
sanitasi lingkungan. Misanya, tidak menyiram jalanan dengan air got. Sebaiknya, bilas
sayur mentah dengan air mengalir atau mencelupkannya beberapa detik ke dalam air
mendidih. Juga tidak jajan di sembarang tempat, apalagi jajanan yang terbuka. Biasakan
pula mencuci tangan sebelum makan, bukan hanya sesudah makan. Dengan begitu, rantai
penularan cacingan bisa diputus. Sedangkan untuk meperbaiki status nutrisii diperlukan
kesadaran orang tua untuk meningkatkan asupan nutrisi pada anak (Adi, S. 2008).
 Apabila seorang siswa yang terinfeksi
cacingan, seseorang akan menderita "5
L": lemah, letih, loyo, lalai, dan lemas.
 Sedangkan bila terjadi pada orang
 Bila hal ini menimpa anak, maka akan dewasa, maka orang itu terancam
mengganggu pertumbuhannya. Kondisi "5 menderita anemia. Akibat lanjutannya,
L" akan membuat anak mudah sakit. "Bila dalam kerangka lebih luas, akan
terus didiamkan, dalam jangka panjang menurunkan kualitas sumber daya
anak bisa terserang berbagai penyakit yang manusia, karena produktivitas
diakibatkan kekurangan gizi, seperti penderita cacingan pasti menurun
hepatitis, rabun mata, dan berambut ijuk. (Yurica, 2005)
Selain itu, kemampuan belajar anak juga
akan menurun, karena daya tangkap anak
cacingan lebih lemah daripada anak yang
tidak cacingan," ujar Adi lagi.
Konsep Obesitas
Obesitas menurut World Health Organization (WHO, 2016) adalah suatu
kondisi dimana terjadi penumpukan lemak berlebih di dalam tubuh yang
dapat mengganggu kesehatan. Obesitas tidak hanya terjadi pada usia
dewasa atau lansia saja, tetapi juga dapat terjadi di kalangan remaja atau
bahkan kalangan lebih muda yaitu anak-anak. Obesitas yang terjadi pada
masa anak-anak dapat beresiko tinggi menjadi obesitas pada masa
dewasanya nanti (Aprilia,2015).

Obesitas pada anak sama dengan obesitas pada dewasa yang ditentukan
berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dimana IMT adalah
perbandingan antara berat badan (kilogram) dengan kuadrat tinggi badan
(meter) (Wilkinson, 2008).
 Gizi atau nutrisi adalah suatu zat yang ada dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi
dan dibutuhkan organisme dalam menghasilkan energi untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal organ-organ tubuh (Supariasa, 2002).

 Mengkonsumsi makanan berlebih akan menyebabkan meningkatnya asupan protein, lemak


dan karbohidrat dalam tubuh. Protein, lemak dan karbohidratdiubah menjadi kalori/energi
sesuai dengan jumlah energi yang dikeluarkan tubuh.

 Jika energi yang dikeluarkan tidak sesuai dengan energi yang dihasilkan, maka protein,
lemak dan karbohidrat yang berlebih tersebut tidak diubah menjadi kalori/energi,
melainkan disimpan menjadi lemak. Menurut Mustamin (2010), makan berlebih dapat
menyebabkan akumulasi lemak, karbohidrat dan protein disimpan di dalam tubuh sebagai
cadangan. Nutrisi tersebut akan disimpan di dalam tubuh dalam bentuk lemak, sehingga
menyebabkan berat badan naik.
 Terdapat beberapa penelitian mengenai hubungan asupan nutrisi
dan obesitas pada anak usia <12 tahun yang merupakan usia
sekolah dasar. Beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya
hubungan bermakna antara pola makan yang dilihat dari
tingginya Angka Kecukupan Gizi (AKG) asupan nutrisi dengan
kejadian obesitas (Hendroet al, 2014). Semakin besar jumlah
asupan karbohidrat, maka semakin besar kecenderungan anak
untuk memiliki status obesitas.
 Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa selain
penyakit caingan, status gizi dan nutrisi buruk juga di
pengaruhi dari intake makanan atau asupan gizi yang
tidak seimbang dengan kebutuhan asupan yang
diperlukan.
Thanks
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai