Anda di halaman 1dari 24

ASKEP DAN PATOFISIOLOGI PADA

ANAK DENGAN HIV/AIDS, DHF, SLE

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 9


ULANDARI
DARAJATUNNISA
DOSEN PEMBIMBING : Ns. SYARKAWI,
S.Kep.,MKM
AIDS
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala
penyakit akibat menurunnya system kekebalan tubuh secara bertahap yang
disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency virus (HIV). (Mansjoer,
2000:162).

Menurut Hudak dan Gallo (1996), penyebab dari AIDS adalah suatu agen viral (HIV)
dari kelompok virus yang dikenal dengan retrovirus yang ditularkan oleh darah
melalui hubungan seksual dan mempunyai aktivitas yang kuat terhadap limfosit T
yang berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh manusia. HIV merupakan
Retrovirus yang menggunakan RNA sebagai genom. HIV mempunyai kemampuan
mengcopy cetakan materi genetic dirinya ke dalam materi genetic sel-sel yang
ditumpanginya.
Manifestasi Klinis
• Berat badan lahir rendah • Infeksi bakteri dan
• Gagal tumbuh virus kambuhan
• Limfa denopati umum • Infeksi virus Epstein-
• Hepatosplenomegali Barr persisten
• Sinusitis • Sariawan orofarings
• Infeksi saluran
pernapasan atas berulang
• Trombositopenia
• Parotitis • Infeksi bakteri
• Diare kronik atau seperti meningitis
kambuhan • Pneumonia interstisial
kronik
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
Pemeriksaan
PemeriksaanPenunjang
Penunjang
Cara Langsung
• Polymerase Chain Reaction (PCR)

Cara Tidak Langsung


• ELISA
• Western Blot
• Imonofivoresceni (IFA)
• Radio Imuno Praecipatation Assay (RIPA)
ASKEP
PENGKAJIAN
• Identitas klien meliputi nama – Pengkajian neurologik
klien, umur, jenis kelamin, agama, – Pengkajian gastrointestinal
pendidikan, pekerjaan,
suku/bangsa, alamat, tanggal – Pengkajian renal
masuk rumah sakit, tanggal – Pengkajian muskuloskeletal
pengkajian, diagnose medis. – Pengkajian hematologik
• Data subjektif – Pengkajian endokrin
• Data objektif
• Pemeriksaan fisik
• Kaji status nutrisi
– Pengukuran TTV • Kaji adanya infeksi
– Pengkajian kardiovaskuler
oportunistik
– Pengkajian respiratori
• Kaji adanya pengetahuan
tentang penularan
DIAGNOSA
• Resiko infeksi b/d penurunan imun
• Keterlambatan tumbuh kembang b/d penurunan imun
• Kurang volume cairan b/d diare
• Pola nafas tidak efektif b/d dispneu
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
mual, muntah
• Kerusakan integritas kulit b/d frekuensi BAB sering (diare)
• Hipertermi b/d proses infeksi
• Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik
• Cemas b/d perubahan status kesehatan
• Perubahan proses keluarga b/d anak yang menderita
penyakit serius
• Kurang pengetahuan b/d kurang informasi
INTERVENSI
Dx1. Resiko infeksi b/d penurunan imun
• Imunisation / vaccination administration
• Intervensi :
– Ajarkan orang tua untuk mengikuti jadwal
administrasi
– Ajarkan individu keluarga untuk melakukan
vaksinasi seperti kolera, influenza, rabies,
demam typoid, typus, TBC
– Sediakan informasi mengenai imunisasi
– Pantau pasien setelah mendapat imunisasi
– Identifikasi kontraindikasi dari imunisasi seperi
panas.
EVALUASI

• Status gastrointestinal normal


• Status respirasi normal
• Status BB normal
• Status integritas kulit normal
• Tidak menunjukan kelemahan
• Menunjukan kekebalan tubuh
DHF
DHF (Dengue Haemorraghic Fever) atau
demam berdarah dengue adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh virus
dengue yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti (Susilaningrum,
dkk, 2013).
Manifestasi Klinis
• Panas 2-7 hari (mencapai 40oC/>)
• Sakit kepala
• Mual, muntah
• Epigastrik
• Discomfort
• Nyeri perut
• Pendarahan
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
ASKEP

PENGKAJIAN
• Identitas klien meliputi nama klien, umur, jenis kelamin,
agama, pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa, alamat,
tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, diagnose
medis.
• Keluhan utama meliputi alasan atau keluhan yang
menonjol pada pasien DHF saat dating ke rumah sakit.
• Riwayat kesehatan sekarang meliputi keluhan utam yang
merupakan keluhan klien, data yang dikaji yang dirasakan
klien saat ini.
• Riwayat kesehatan dahulu apakah klien pernah menderita
penyakit yang diderita sekarang.
• 11 pola pengkajian Gordon
DIAGNOSA
• Hipertermi b/d Infeksi Virus
• Kekurangan Volume Cairan dan Elektrolit b/d
Perpindahan Cairan Intravaskular ke
Ekstravaskular
• Risiko Terjadinya Perdarahan b/d Penurunan
Trombosit
• Risiko Tinggi Terjadi Syok Hipovolemik b/d
Perdarahan Hebat
• Perubahan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan b/d
Mual, Muntah, Anoreksia
Rencana Keperawatan
Dx1. Hipertermi b/d Infeksi Virus
• Tujuan :
• Suhu tubuh dapat kembali normal selama 2 – 3
hari
• Rencana Tindakan :
o Observasi suhu tiap 3 jam.
o Beri kompres hangat dan dingin bila suhu ≥ 38oC.
o Berikan minum 2 – 2,5 ltr / 24 jam bila tanpa
kontraindikasi.
o Anjurkan menggunakan pakaian tipis.
o Anjurkan klien untuk membatasi aktivitas.
o Kolaborasi medik untuk pemberian antipiretik.
SLE

Lupus eritematosus sistemik


(SLE) merupakan suatu
penyakit autoimun yang
kronik dan menyerang
berbagai system dalam tubuh.
( Silvia & Lorraine, 2006 ).
ETIOLOGI

Etiologi utama SLE sampai saat ini belum diketahui, namun beberapa faktor
predisposisi dapat berperan dalam patogenesis terjadinya penyakit ini.

Genetik Imunologi Hormonal Lingkungan


Manifestasi Klinis
• Ruam dibagian • Gangguan neurologis
• Ruam berbentuk (kejang atau psikosis)
discoid • Arthritis
• Fotosensitivitas • Gangguan
• Ulkus dimulut hematologis (anemia
hemolitik, leucopenia,
• Setositosis (pleuritis, trombositopenia)
pericarditis) • Gangguan imunologi
• Gangguan ginjal • Antibody nuclear
PATOFISIOLOGI
ASKEP

PENGKAJIAN
• Data subyektif :
• Data obyektif :
• Masalah Keperawatan
– Nyeri akut
– Fatigue
– Risiko infeksi
– Gangguan citra tubuh
– Risiko injuri
– Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
DIAGNOSA
• Nyeri akut ; Factor yang berhubungan: Agen injuri
• Fatigue ; Karakteristik : Factor yang berhubungan : anemia
• Risiko infeksi ; Factor risiko : Imunosupresi
• Gangguan citra tubuh ; Karakteristik:
– Perilaku menghindari salah satu bagian tubuh
– Respon nonverbal terhadap perubahan pada tubuh
• Risiko Injuri ; Factor Risiko : Disfungsi autoimun
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b/d Ketidakmampuan untuk memasukkan atau mencerna
nutrisi oleh karena faktor biologis, psikologis atau
ekonomi.
Rencana Keperawatan

Dx1. Nyeri akut ; Factor yang


berhubungan: Agen injuri
• NOC : Pain Control (kontrol nyeri)
• NIC : Pain Management
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai