Anda di halaman 1dari 32

SISTEM IMUNOLOGI

MODUL HIPERSENSITIVITAS

Tutor: dr. Yusnam Syarief


Kelompok 3
...Kelompok 3
• Maulana Akbar (2009730094)
• Dedek Rahmat Pratama (2009730071)
• Dede Dwi Putra (2009730070)
• Insan Rizkillah (2009730137)
• Nadia Nurfadillah (2009730099)
• Indah Harirotul Janah (2009730085)
• Kartika Eka Wulandari (2009730089)
• Sindy Mustika (2009730162)
• Marwi Vina (2009730093)
• Gaeby Mareta (2009730135)
• Wudy Rowan (2006730060)
Skenario 1
Seorang laki-laki umur 32 tahun datang
ke puskesmas karena merasa badannya
menjadi kurus sejak 2 tahun terakhir.
Sering mencret dan batuk-batuk. Kalau
mencret sampai dua minggu, sembuh
sebentar, kemudian mencret lagi. Batuk
kering, banyak berkeringat dimalam hari.
Sering merasa lemas tak bertenaga. Di
mulut dan lidah terdapat bercak putih,
susah makan. Beberapa tahun lalu pernah
memakai narkoba suntik, sekarang sudah
berhenti. Berkeluarga dan punya dua
orang anak.
Kata atau kalimat kunci

• Laki-laki usia 32 tahun


• Kurus sejak 2 tahun
• Sering mencret sampai 2 minggu
• Batuk kering
• Banyak berkeringat di malam hari
• Lemas, tak bertenaga
• Mulut dan lidah terdapat bercak putih
• Susah makan
• Pernah memakai narkoba suntik
• Berkeluarga dan punya 2 anak
Pertanyaan
1. Apa hubungan jenis kelamin dan faktor usia terhadap keluhan
di skenario ini ?
2. Apa definisi imunodefisiensi ?
3. Apakah terjadi penurunan daya tahan tubuh(imunodefisiensi)
pada skenario ? jika ada bagaimana patomekanismenya ?
4. Apa saja yang menyebabkan penurunan daya tahan tubuh
pada skenario ?
5. Organ apa sajakah yang mengalami imunodefisiensi pada
skenario ?
6. Apa yang terjadi jika seseorang mengalami imunodefisiensi ?
7. Sebutkan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh
imunodefisiensi ?
8. Bagaimana cara penularan penyakit HIV ?
9. Bagaimana fisiologi dari sistem imun ?
10. Sebutkan klafikasi imunodefisiensi !
Lanjutan
11. Bagaimana gejala klinik dari penyakit-penyakit
imunodefisiensi ?
12. Bagaimana histologi dari organ-organ yang terkait
dalam imunodefisiensi ?
13. Apa definisi HIV ?
14. Apa virus yang menyebabkan AIDS ?
15. Bagaimana perjalan infeksi HIV ?
16. Apa pemeriksaan penunjang HIV AIDS ?
17. Bagaimana penatalaksanaan HIV-AIDS ?
18. Bagaimana prognosisnya ?
19. Apa komplikasi dari HIV-AIDS ?
20. Apasajakah faktor resiko yang terkena HIV ?
...Analisa Masalah
t ah un
32

Berat badan turun


puskesmas
sejak 2 tahun

mencret Batuk-batuk

Sampai 2 minggu,
Batuk kering
hilang timbul
Pernah memakai
narkoba suntik Badan lemas tak
bertenaga

Bercak putih di
Susah makan
lidah dan bibir
...Immunodeficiency
• Gangguan kekebalan

“Menghambat kemampuan tubuh untuk berespon


terhadap infeksi atau cedera dan dapat terjadi
akibat gangguan fungsi sebagian atau semua sel
darah putih”
Pembagian Defisiensi Imun

Defisiensi Imun Nonspesifik Defisiensi Imun Spesifik


Defisiensi imun nonspesifik

D.Interferon&
D.Komplemen Lisozim D.Sel NK D.Sist.Fagosit

•D.Interferon •Kongenital •Kuantitatif


•Kongenital
kongenital •Didapat •Kualitatif
•Fisiologik
•D.Interferon&li
•Didapat
sozim didapat
Defisiensi Imun Spesifik

D.Kongenital/primer D.Imun fisiologik D.Didapat/sekunder AIDS

•Kehamilan •Infeksi
•Usia tahun •Malnutrisi
pertama •Penyinaran
•Usia lanjut •stres
...Immunodeficiency
 Immunodeficiency primer
Ini terjadi pada manusia, meskipun agak jarang,
sebagai akibat dari cacat di hampir semua tahap
diferensiasi dalam sistem kekebalan tubuh secara
keseluruhan.

 Immunodeficiency sekunder
Immunodeficiency mungkin timbul sebagai akibat
sekunder dari malnutrisi, gangguan
lymphoproliferative, agen seperti X-ray dan obat
sitotoksik, dan infeksi virus.
Penyakit-penyakit
Immunodeficiency

Primer (kongenital) Sekunder (didapat)


Gambaran klinik imunodefisiensi
• Ditemukan adanya tanda-tanda peningkatan
kerentanan terhadap infeksi rekuen, kronis,
opurtunistik, dan respon buruk terhadap terapi dengan
antibiotik
• Hepatoplenomegali
• Diare kronis
• Autoantibodi / penyakit autoimun
• Gejala klinis penyakit defisiensi kongenital biasanya
jarang dibawah 3-4 bulan karena ada efek proteksi
dari antibodi maternal
• Ruam kulit, diare, pertumbuhan terganggu, hati dan
limpa yang besar abses rekuen / osteomielitis
Apa itu HIV?
HIV (human immunodeficiency
virus) adalah sebuah retrovirus yang
menginfeksi sel sistem kekebalan
tubuh manusia terutama CD4+ Sel T
dan macrophage, komponen vital
dari sistem sistem kekebalan tubuh
dan menghancurkan atau merusak
fungsi mereka.

HIV adalah anggota dari genus


lentivirus, bagian dari keluarga
retroviridae yang ditandai dengan
periode latensi yang panjang dan
sebuah sampul lipid dari sel-host
awal yang mengelilingi sebuah pusat
protein/RNA.
Gp120

HIV
H : Human
I : Immunodeficiency
V : Virus

Envelop Inti
Struktur HIV
Envelop Inti
gp120 p17
gp41 p24
p7/p9

Enzim-enzim RNA HIV

RT ‘Diploid single
strand’
Integrase
Protease
Bagaimana siklus hidup HIV?
HIV didapatkan di...

darah

cairan sperma

cairan vagina

air susu ibu


...Cara penularan HIV
Hubungan Seks Transfusi darah

Penggunaan jarum suntik yang


Hubungan perinatal (ibu ke janin) pernah dipakai orang lain

Goldwater, Network Holmes


Resiko penularan per paparan
Transfusi 80 %
Ibu ke anak 1:4
Seks anal (reseptif) 1:30 -1:125
Penasun bersama 1:150
Tertusuk jarum 1:313
(petugas kesehatan)

Seks vaginal (reseptif) 1:700 – 1:2000


Seks vaginal (insertif) 1:1000 -1:3000
Terpercik ke sel lendir <1:4000
...infeksi oportunistik

Infeksi yang disebabkan oleh


organisme yang biasanya tidak
menyebabkan penyakit pada orang
dengan sistem kekebalan tubuh yang
normal, tetapi dapat menyerang
orang dengan sistem kekebalan
tubuh yang buruk. Mereka
membutuhkan "kesempatan" untuk
menginfeksi seseorang
Penyakit IO paling umum...
• Kandidiasis (thrush) adalah infeksi jamur pada mulut,
tenggorokan, atau vagina.
• Virus sitomegalia (CMV) adalah infeksi virus yang
menyebabkan penyakit mata yang dapat menimbulkan kebutaan.
• Herpes
• Malaria
• Pneumonia Pneumocystis (PCP) adalah infeksi jamur yang
dapat menyebabkan pneumonia (radang paru) yang berbahaya.
• Toksoplasmosis (tokso) adalah infeksi otak oleh semacam
protozoa.
• Tuberkulosis (TB) adalah infeksi bakteri yang menyerang
paru, dan dapat menyebabkan meningitis (radang selaput otak)
Antara IO dan AIDS...
• Orang yang tidak terinfeksi HIV dapat
mengembangkan IO jika sistem kekebalannya
rusak. Misalnya, banyak obat yang dipakai untuk
mengobati kanker menekan sistem kekebalan.
Beberapa orang yang menjalani pengobatan
kanker dapat mengembangkan IO.
• HIV memperlemah sistem kekebalan, sehingga
IO dapat berkembang. Jika kita terinfeksi HIV
dan mengalami IO, kita mungkin AIDS.
...AIDS...
• Acquired  di dapat
• Immuno  kekebalan
• Deficiency  penurunan
• Syndrom  kumpulan gejala

“Sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul


karena rusaknya sistem kekebalan tubuh
manusia akibat infeksi virus HIV; atau
infeksi virus-virus lain yang mirip yang
menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan
lain-lain)”
TAHAP INKUBASI HIV

Tahap 1 / Tahap 2 / Tahap 3 / Hiv


Tahap 4 / AIDS
Window Period Asimptomatik Related Illness
PERKEMBANGAN DARI HIV MENJADI AIDS:
Tertular

Periode
Jendela HIV + AIDS

3 - 6 BULAN 3 - 10 TAHUN 1 - 2 TAHUN


Pemeriksaan Penunjang
• Anti-HIV ELISA

• Anti-HIV westren blot

• Antigen p-24

• Hitung CD4 jumlah virus HIV dengan


RNA-PCR
...Penatalaksanaan

Nonmedikamentosa Medikamentosa

. Nucleoside Reverse
Fisik. Penderita harus lebih Transcriptase Inhibitors (NRTI) :
Didanosine (ddI) 1 x 125 mg/hari ;
banyak berolahraga -Lamivudine (3TC) 2 x 150 mg/hari
atau 1x 300 mg/hari ; Stavudine
(d4T) 2 x 30 mg/hari ; Zidovudine
(ZDV) atau Azido Deoxy Thymidine
Psikologis. Pasien diberikan (AZT) 2 x 300 mg/hari; Tenofovir
(TDF) 1 x 300mg/hari
konseling (counseling) atau
dapat juga dilakukan diskusi
terbuka mengenai praktik Non Nucleoside Reverse Transcriptase
seks dan tukar menukar Inhibitors (NNRTI) : Efavirenz (EFV) 1 x
jarum intravena 600 mg/hari ; Nevirapine (NVP) 1 x 200
mg selama 14 hari pertama, dilanjutkan
2 x 200mg/hari

Sosial Protease Inhibitor :


Lopinavir/Ritonavir (LPV/r) 2 x (400
mg/100 mg)/hari
Daftar Pustaka
Sudoyo W Aru, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid
III Edisi V. Jakarta: InternaPublising.

Garna Karnen, dkk. 2008. Imunologi Dasar. Edisi VIII. Jakarta:


Balai penerbit FKUI.

Buku saku patofisiologi, Elizabeth Z. Corwin, edisi revisi 3

Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam, Harrison, volume 4, hal


1800
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai