Portfolio
Nama Peserta : Arif Tri Prasetyo, dr.
Nama Wahana : RSUD Kabupaten Kediri
Topik : Acute Heart Failure
Tanggal (kasus) : 22 April 2012
Nama Pasien : Ny. U
Tanggal Presentasi : 11 November 2013
No. RM : 67446
Pendamping : dr. Tegar Fadeli A
dr. Agus Sukisno
4. Riwayat keluarga :
Tidak ditemukan riwayat penyakit jantung pada keluarga, riwayat hipertensi (-), riwayat DM
(-)
5. Riwayat pekerjaan :
Saat ini pasien tidak bekerja.
6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik :
Pasien tinggal di daerah padat penduduk, sanitasi baik.
7. Riwayat imunisasi (disesuaikan dengan pasien dan kasus) : 8. Lain-lain : Daftar Pustaka :
1. Hosenpud, Jeffrey D., Greenbergd, Barry H. 2007. Congestive Heart Failure 3rd ed.
Lippincott Williams & Wilkins.
2. Kasper, Dennis L., et al. 2005. Harrisons Internal Medicine 16th ed. McGraw-Hill.
3. Sudoyo, Aru W., et al. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: InternaPublishing.
Hasil Pembelajaran :
1. Memahami jenis-jenis gagal jantung
2. Diagnosis
3. Manajemen gagal jantung
Rangkuman Hasil Pembelajaran
1. Subjektif
Pasien datang ke IGD dengan keluhan Sesak mendadak dirasakan sejak 1 hari yang
lalu. Napas ngos - ngosan sering muncul jika terlalu lelah sekitar 3 bulan ini. Pasien
mengabaikan keluhan karena sedang hamil besar. Tidak ada riwayat asma, kelainan
jantung lain. Riwayat melahirkan anak ke 2, 40 hari yang lalu, melahirkan secara
normal di bidan. Keluhan kaki bengkak saat hamil disangkal. Keluhan napas ngos
ngosan saat awal kehamilan disangkal. Pada malam sebelumnya pasien MRS di salah
satu Klinik Rawat Inap swasta saat keluhan napas ngos ngosan. Sesaat setelah MRS,
muncul keluhan napas mendadak. Dilakukan pemeriksaan oleh Klinik dan didapatkan
Hb 11.4 dan leukosit 17.400. Dilakukan resusitasi oleh Klinik tersebut dengan
memberikan cairan RL 2000cc. Setelah terapi cairan, keadaan pasien semakin
memburuk, pasien semakin sesak. Klinik menelpon IGD RSUD Kabupaten Kediri untuk
merujuk pro ICU dengan Dyspneu ec Anemia (?). Ketika datang pasien terpasang infus
RL kantong ke 5, dengan oksigen nasal, dan penurunan kesadaran
2. Objektif
Dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien dalam keadaan penurunan kesadaran GCS
356. Hasil pemeriksaan tanda vital menunjukkan hipotensi 70/palpasi, suhu afebris,
respirasi dan nadi cepat RR 40 dan nadi 120 . Pada pemeriksaan bagian leher ditemukan
peningkatan JVP 5+4. Pemeriksaan thorax menunjukkan adanya cardiomegali dan
ditemukan RBB pada kedua lapang paru.
Untuk membantuk menegakkan diagnosis, maka dilakukan beberapa pemeriksaan
penunjang pada pasien ini. Hasil EKG menunjukkan gambaran low electricity.
Pada kasus ini, diagnosis ditegakkan berdasarkan:
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan fisik
Sehingga diagnosis pada kasus ini:
a. AHF class functional NYHA IV e.c susp Peripartum Cardiomyopathy
b. Shock Cardiogenic
c. Sepsis
d. Decrease Consciousness ec Global Hipoxia
3. Assessment
Heart failure atau gagal jantung adalah suatu sindroma klinis kompleks, yang
didasari oleh ketidakmampuan jantung untuk memompakan darah ke seluruh jaringan
tubuh dengan adekuat, akibat adanya ganguan struktural dan fungsional dari jantung.
Pasien denga gagal jantung harus memenuhi criteria sebagai berikut:
Gejala-gejala dari gagal jantung berupa sesak nafas yang spesifik pada saat
istirahat atau saat beraktivitas dan atau rasa lemah, tidak bertenaga.
Tanda-tanda gagal jantung berupa kongesti paru, edema tungkai, takikardi,
takipnea, peningkatan JVP, hepatomegali
Bukti obyektif abnormalitas struktur dan fungsi jantung berupa kardiomegali,
suara jantung S3, bising, abnormalitas ekokardiogram, peningkatan
konsentrasi peptide natriuretik.
Gagal jantung sendiri banyak pembagian, berikut klasifikasi dari gagal jantung:
a. Gagal jantung akut dan kronis
Pada gagal jantung akut, tiba-tiba terjadi kekurangan perfusi jaringan dan kongesti
vena yang menuju ventrikel menyebabkan dekompensasi jantung sehingga cardiac
output turun dan muncul gejala-gejala dengan onset akut. Gagal jantung kronis
berkembang perlahan-lahan memicu timbulnya mekanisme adaptasi sehingga
abnormalitas anatomi dan turunnya cardiac output yang muncul dapat ditoleransi.
Gagal Jantung Akut
Gagal Jantung Kronis
Keparahan gejala
Bermakna
Ringan samapi sedang
Edema paru
Sering
Jarang
Edema perifer
Jarang
Sering
Tidak ada sampai
Kenaikan berat badan
Sering
ringan
Kardiomegali
Jarang ditemukan
Sering ditemukan
Berkurang, normal atau
Fungsi sistolik ventrikel
Berkurang
hiperkontraktil
Wall stress
Meningkat
Meningkat
Aktivasi sistem saraf
Ringan sampai
Bermakna
simpatik
bermakna
b. Gagal jantung low output dan high output
Terjadi penurunan curah jantung dan kegagalan upaya jantung untuk meningkatkan
CO. penyebabnya antara lain :
4. Plan
a. Challenge test RL 200cc selanjutanya Inf RL asal netes
b. Oksigen Masker Reservoir 10lpm
c. Syringe Pump dopamine mulai 5meq/kgBB dapat ditingkatkan hingga 10meq
d. Syringe Pump Nor Ephinephrin mulai 2cc/jam
e. Inj. Furosemide 2 amp ekstra setelah tensi membaik
f. Syringe Pump Furosemide 0.5cc/jam
g. Tab Letonal 25mg 0-1-0
h. Tab Digoxin 1x1
i. Inj Cefotaxim 3x1 g
j. Inj Ciprofloxacin 2x1 fl
k. Pasang Kateter
l. MRS ICU
m. Echocardiografi