PORTOFOLIO
Oleh
dr. Galih Januar Adytia
Pembimbing
Dr. Sangidu
Kasus Bedah
Nama Peserta : dr. Galih Januar Adytia
Nama Wahana : RSUD Jombang
Topik : Hemoroid Interna Gr III
Tanggal (kasus): 15 Agustus 2015
Tanggal presentasi : Tempat presentasi : Obyektif Presentasi:
Keilmuan
Keterampilan
an
Masalah
Re
Dew
Diagnostik
Neon
Manajemen
Penyegar
Tinjauan
Pustaka
Istimewa
La
atus
ayi
nak
maja
asa
nsia
Deskripsi: Ny.K/50th
Tinjauan
Riset
Kasus
Cara membahas :
Pustaka
Diskusi
Present
asi
Data pasien :
Nama klinik :
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis/ Gambaran Klinis :
diskusi
Nama: Ny K
Telp: (-)
dan
umil
Au
dit
Po
s
No RM: 171XXX
Terdaftar sejak:
BAB
terasa nyeri, riwayat BAB keluar darah merah segar 1 bulan yang lalu, BAB sering
keras.
2. Riwayat Pengobatan :
Setiap kali sakit pasien berobat ke mantri, riwayat pengobatan keluhan saat ini (-)
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit :
HT (+)
4. Riwayat Keluarga :
Keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit yang sama
5. Riwayat Pekerjaan :
Review of System
Gangguan neurologis : nyeri kepala (-), kesemutan (-)
Gangguan mata : pandangan kabur (-)
Gangguan THT : penurunan pendengaran (-), mimisan (-)
Gangguan kardiovaskuler : nyeri dada (-), sesak/ngongsrong (-)
Gangguan sistem pernafasan : batuk lama (-)
Gangguan pencernaan : BAB seperti petis (-), BAB disertai darah (-)
Gangguan liver : penyakit kuning (-), riwayat hepatitis (-)
Gangguan perkemihan :BAK normal, bengkak kaki (-)
Gangguan pembekuan darah : (-)
7. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : pasien tampak sakit ringan, GCS 456,
obesitas
TTV
: Nadi = 90x per menit TD = 150/90 mmHg RR= 20x per menit,
Tax = 36,2 C
Kepala/leher
Thorax
: Cor/
Pulmo/ simetris,
Pc S
S
S
S
S
S
Au
V
V
V
V
V
V
Rh
Wh
Abdomen
: flat, soefl, bising usus (+) N, nyeri tekan (-) turgor kulit kembali
cepat, liver span 8 cm, traubes space timpani, shifting dullness (-)
Ekstremitas
Rectal touch
Tonus sfingter ani kuat, benjolan pada jam 12, darah (-)
8. Diagnosa:
HT st I
9. Rencana
Rencana persiapan Operasi : DL, SE, LFT, RFT, FH, ECG, ro. thorax
Hasil laboratorium
DL
Leu/Hb/hct/trom = 11.000/12/ 35%/306
Ot/pt = 30/26 ur/cr = 51/0,74 FH dbn, SE na/k/cl =135/3,6/104
ECG sinus HR 90x/menit, ro thorax dbn
Rencana terapi :
Po captopril 2x 12,5 mg
Po as.mefenamat 3x 500mg
Po ranitidine 2x 150 mg
Rencana Monitoring
Po ranitidine 2x 150 mg
Po ciprofloxacin 2x 500mg
Daftar Pustaka:
Kamus Dorland
Djumhana,A. Patogenesis,Diagnosis Dan Pengelolaan Medik Hemorroid. Diakses
dari
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/03/patogenesis_diagnosis.pdf
pada tanggal 6 agustus 2014
Hasil pembelajaran:
1. Diagnosis dan penatalaksanaan hemoroid
2. Edukasi mengenai terapi medik
submukosa
kanalis
ana lis.Terdapat
dua
buah
pleksus
yaitu
pleksus
hemorroidalis internal dan eksternal yang terpisah satu dengan yang lainnya,sebagai batas
adalah linea dentata.Ada 3 hal yang penting untuk diketahui,yaitu pertama adalah mukosa
rektum atau mukosa anodermal,kemudian stroma jaringan yang berisi pembuluh darah,otot
polos dan jaringan ikat penunjang serta ketiga adalah jangkar(anchor) yang akan melindungi
pleksus hemorroid dari mekanisme kerja sfinkter ani.Dengan bertambah usia dan berbagai
faktor
pembu ruk
(seperti
bendungan
sistim porta,kehamilan,PPOK,konstipasi
dan turun
dan memberikan simptom.Teori lain menyatakan bahwa hemorroid ini mirip dengan suatu AV
malformation,ini dibuktikan dengan adanya perdarahan yang berwarna merah(bukan hitam)
seperti perdarahan arte rial.Teori terakir menyatakan bahwa
kombinasi dari lemahnya jaringan penyokong pleksus hemorroidalis - hipertrofi dari otot sfinkter
ani.Pada beberapa individu sfinkter ani interna hipertrofi sehingga kanalis analis
makin
sehingg a kongesti
aliran darah menjad i semakin berat dan akhirnya penonjolan semakin besar.Tidak ada
bukti bahwa keturunan dan faktor geografi turut berperan. Upaya pengobatan sebaiknya
berdasarkan pada pendekatan bagaimana memotong lingkaran setan tadi.
Diagnosis
Sebagian besar penderita mengeluh adanya perdarahan perrektal,perdarahan berrupa
darah merah segar,menetes sewaktu atau setelah buang air besar.Perdarahan ini tidak disertai
rasa
nyeri
atau
rasa mules.Pada
sebagian
penderita
perdarahan
ini
tidak
diketahui,sehingga tidak jarang pasen dengan hemorroid ini d atang dengan keluhan
anemia.Sebagian lagi penderita mengeluh rasa nyeri.Rasa nyeri in i timbul bila ada
trombosis atau
benjolan pada anusnya,atau ada yang keluar(prolaps) dari anusnya.Keluhan lain mungkin
berupa pruritus ani,atau rasa tidak enak daerah anus atau ada discharge.Kadang-kadang
hemorroid ditemukan secara kebetulan(asimptomatik).
Terhadap penderita dengan keluhan seperti diatas hendaknya dilakukanpemeriksaan
fisik yang cermat. Penderita hemorroid derajat 3 dan 4 dengan mudah dapat dilihat pada saat
pemeriksaan, pada hemorroid de rajat 2 pasen perlu disuruh me ngejan beberapa
saat.Harus dilakukan
colok
dubur,anoskopi
bahkan
bila
dianggap
perlu(pada
kasus
perdarahan masip) dapat dilakukan colon inloop, rektosigmoidoskopi atau kolonoskopi untuk
menyingkirkan
penyakit
lainseperti
malgnansi
kolorektal
atau
inflammatory
bowel
anestesi
lokal,vasokonstriktor,lubricant,emollient
dan
zat
pembersih
ini bermanfaat pada saat ekaserbasi akut dari hemorroid karena bekerja sebagai
antiinflammasi,antipruritus dan vasokonstriktor.Walaupun demikian pemakaian jangka
panjang malah menjadi tidak baik karena menimbulkan atrofi kulit perianal yang
merupakan predisposisi
anestesi lokal perlu diberikan secara hati-hati karena sering menimbulkan reaksi buruk
terhadap kulit/mukosa.
Sitz bath ( bagian anus direndam di waskom/ember dengan air hangat + permanganas
kalikus) sangat bermanfaat karena ada efek memberiesihkan perianal.
Obat flebotonik seperti Daflon atau preparat rutacea dapat meningkatkan tonus vena
sehingga mengurangi kongesti.Daflon merupakan obat yang dapat meningkatkan dan
memperlama efek noradrenalin pada pembuluh darah.Penelitian double blind placebocontrolled dari Daflon ternyata memberikan manfaat untuk terapi hemorroid baik pada
keadaan non akut maupun pada saat ekaserbasi akut.Dosis pada saat akut yaitu 3 x 1000 mg
selama 4 hari dilanjutkan 2 x 1000 mg selama 3 hari.Ternyata pengobatan dengan cara
tersebut lebih baik dari plasebo.Penelitian lain pada hemorroid non akut dengan dosis 2 x
500 mg selama 2 bula n hasilnya kelompok
yang diobati lebih baik dari Plasebo. Obat ini dikatakan aman bahkan pada wanita
hamil sekalipun.
Terapi Bedah
Pemilihan modalitas terapi
Hemorroid derajat 1 :
invasive
Hemorroid derajat 2 : Terapi dengan cara minimal invasive Bila pasen tidak mau dapat
dicoba terapi medik . Bila gagal dengan minimal inva sive ganti dengan operasi
Minimal invasif dilakukan pada kegagalan terapi medik dan optimal pada gr 2 dan 3
Skleroterapi:
Cara ini sudah sangat lama digunakan.Sklerosant(morhuat,etoksisklerol dsb) disuntikkan
para varises sehingga terjad i inflammasi dan sklerosis lap isan submukosa.Cara ini
1.
Pembahasan
Subyektif :
(Autoanamnesa tanggal 15 Agustus 2015)
Keluhan utama : benjolan di dubur
Riwayat penyakit sekarang:
Pasien mengalami keluhan benjolan di dubur sejak 5 bln yang lalu, benjolan keluar
jika BAB , benjolan bisa dimasukkan dengan bantuan tangan , saat BAB terasa
2.
nyeri, riwayat BAB keluar darah merah segar 1 bulan yang lalu, BAB sering keras.
Objektif :
Keadaan umum : pasien tampak sakit ringan, GCS 456,
obesitas
TTV
: Nadi = 90x per menit TD = 150/90 mmHg RR= 20x per menit,
Tax = 36,2 C
Kepala/leher
: Cor/
Pulmo/ simetris,
Pc S
S
S
Abdomen
S
S
S
Au
V
V
V
V
V
V
Rh
Wh
: flat, soefl, bising usus (+) N, nyeri tekan (-) turgor kulit kembali
cepat, liver span 8 cm, traubes space timpani, shifting dullness (-)
Ekstremitas
Rectal touch
Tonus sfingter ani kuat, benjolan pada jam 12, darah (-)
3. Assessment (penalaran klinis) :
Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan laboratoris maka dapat diimpulkan
4.
DL
Leu/Hb/hct/trom = 11.000/12/ 35%/306
Ot/pt = 30/26 ur/cr = 51/0,74 FH dbn, SE na/k/cl =135/3,6/104
ECG sinus HR 90x/menit, ro thorax dbn
Rencana terapi :
Po captopril 2x 12,5 mg
Po as.mefenamat 3x 500mg
Po ranitidine 2x 150 mg
Rencana Monitoring
Ptx:
Po ranitidine 2x 150 mg
Po ciprofloxacin 2x 500mg
Subyektif
Edukasi:
Menjelaskan tentang penyakit pasien hidup sehat dengan mengatur pola makan
terutama tinggi serat, olahraga dan menjaga higienitas anal untuk mempercepat
penyembuhan luka
Konsultasi : spesialis bedah