Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat,hidayah, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
dalam makalah ini ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun
segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini dikemudian hari.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................…...ii
KATA PENGANTAR....................................................................………......iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang......................................................................................1
2. Rumusan masalah................................................................. ...............1
3. Tujuan......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... .........1
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Body Mekanik ...................................................................2
2. Gerakan Dasar Mekanika Tubuh..................... ..................... ..............3
3. Faktor yang Mempengaruhi Body Mekanik..................... ...................4
4. Pengaturan Posisi..................... ..................... ..................... ................5
5. Memindahkan dan Menata Posisi Klien..................... ..................... ...6
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan.........................................................................................12
2. Saran...................................................................................................12
3. Daftar Pustaka.....................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mekanika tubuh meliputi pengetahuan tentang bagaimana dan mengapa
kelompok otot tertentu digunakan untuk menghasilkan dan mempertahankan
gerakan secara aman. Dalam menggunakan mekanika tubuh yang tepat
perawat atau bidan perlu mengerti pengetahuan tentang pergerakan, termasuk
bagaimana mengoordinasikan gerakan tubuh yang meliputi fungsi integrasi
dari system skeletal, otot skelet, dan system saraf. Selain itu, ada kelompok
otot tertentu yang terutama digunakan untuk pergerakan dan kelompok otot
lain membentuk postur/bentuk tubuh.
Pada makalah ini, membahas tentang pengertian body mekanik, gerakan
dasar mekanika tubuh, faktor-faktor yang mempengaruhi body mekanik,
pengaturan posisi, memindahkan dan menata posisi klien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan body mekanik?
2. Apa saja gerakan dasar mekanika tubuh?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi body mekanik?
4. Bagaimana pengaturan posisi,memindah dan menata posisi klien?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan tentang pengertian body mekanik
2. Mendeskripsikan tentang gerakan dasar mekanika tubuh
3. Mendeskripsikan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi body mekanik
4. Mendeskripsikan pengaturan posisi,memindah dan menata posisi klien
BAB II
PEMBAHASAN
b. Menahan (squatting)
Dalam menahan sangat diperlukan dasar
tumpuan yang tepat untuk mencegah kelainan
tubuh dan memudahkan gerakan yang akan
dilakukan.
c. Menarik (pulling)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum
menarik benda, diantaranya ketinggian, letak
benda, posisi kaki dan tubuh sewaktu menarik
(seperti condong ke depan dari panggul),
sodorkan telapak tangan dan lengan atas dibawah pusat gravitasi pasien,
lengan atas dan siku diletakkan pada permukaan tempat tidur, pinggul,
lutut dan pergelangan kaki ditekuk dan lalu lakukan penarikan.
d. Mengangkat (lifting)
Mengangkat merupakan pergerakan daya tarik.
Gunakan otot – otot besar dari tumit, paha
bagian atas dan kaki bagian bawah, perut dan
pinggul untuk mengurangi rasa sakit pada
daerah tubuh bagian belakang.
e. Memutar (pivoting)
Memutar gerakan untuk memutar anggota tubuh
dan bertumpu pada tulang belakang.
D. Pengaturan posisi
Posisi Fowler
Posisi fowler dengan sandaran memperbaiki curah jantung dan ventilasi
serta membatu eliminasi urine dan usus.
a. Pengertian
Posisi Fowler merupakan posisi bed dimana kepala dan dada dinaikan
setinggi 45 - 60 º tanpa fleksi lutut.
b. Tujuan
Untuk membantu mengatasi masalah kesulitan pernafasan dan
cardiovaskuler.
Untuk melakukan aktivitas tertentu (makan, membaca, menonton
televisi).
c. Peralatan
Tempat tidur
Bantal kecil
Gulungan handuk
Bantal kaki
Sarung tangan (bila diperlukan)
d. Prosedur kerja
Cuci tangan dengan menggunakan sarung tangan bila diperlukan.
Menurunkan transmisi mikroorganisme.
Minta klien untuk memfleksikan lutut sebelum kepala dinaikkan.
Mencegah klien melorot ke bawah pada saat kepala dinaikkan.
Naikkan kepala bed 45° sampai 60° sesuai kebutuhan. (semi Fowler 15
- 45°, Fowler tinggi 60°).
Letakan bantal kecil di bawah punggung pada kurva lumbal jika ada
celah disana. Bantal akan mencegah kurva Lumbal dan mencegah
terjadinya fleksi lumbal.
Letakkan bantal kecil dibawah kepala klien.
Letakkan bantal dibawah kaki, mulai dari lutut sampai tumit
Pastikan tidak ada area popliteal dan lutut dalam keaadan fleksi.
Letakkan bantal atau gulungan handuk dibawah paha klien.
Topang telapak kaki dengan menggunakan footboart.
Letakkan bantal untuk menopang kedua lengan dan tangan, bila klien
memiliki kelemahan pada kedua lengan tersebut.
Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
Posisi sims
Posisi dimana klien berbaring pada posisi pertengahan antara posisi lateral
dan posisi pronasi
Tujuan:
Untuk memfasilitasi drainase dari mulut klien yang tidak sadar.
Mengurangi penekanan pada sacrum dan trokhanter besar bada klien
yang mengalami paralisis.
Untuk mempermudahkan memeriksaan dan perawatan pada area
perineal.
Untuk tindakan pemberian enema .
Peralatan:
Tempat tidur
Bantal kecil
Gulungan handuk
Sarung tangan (bila perlu)
Prosedur kerja
1. Cuci tangan dengan menggunakan sarung tangan bila diperlukan.
Menurunkan transmisi mikroorganisme.
2. Baringkan klien terletak mendatar ditengah tempat tidur.
3. Gulungkan klien hingga pada posisi setengah telungkup, bagian berbaring
pada abdomen.
4. Letakkan bantal dibawah kepala klien.
5. Atur posisi bahu sehingga bahu dan siku fleksi.
6. Letakkan bantal dibawah lengan klien yang fleksi.
7. Letakkan bantal dibawah tungkai yang fleksi, dengan menyangga tungkai
setinggi pinggul.
8. Letakkan support device (kantung pasir) dibawah telapak kaki klien.
9. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
10. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
Posisi trendelenburg
Posisi pasien berbaring ditempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah
daripada bagian kaki.
Tujuan:
Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke otak.
Posisi litotomi
Posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan
menariknya ke atas bagian perut.
Tujuan:
Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genetalia pada proses persalinan dan
memasang alat kontrasepsi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Mekanik tubuh adalah usaha koordinasi diri muskoloskeletal dan
sistem saraf untuk mempertahankan keseimbangan yang tepat.
Penggunaan mekanika tubuh secara benar dapat meningkatkan fungsi
tubuh terhadap susunan muskoloskeletal, mengurangi tenaga yang
dikeluarkan, dan mengurangi kelelahan.
B. SARAN
Dari makalah yang berjudul “BODY MEKANIK MANAJEMEN” diatas
penulis menyarankan kepada pembaca yakni :
1. Untuk lebih menjaga kesehatan tubuh khususnya alat gerak tubuh,
kaitannya dengan mekanika tubuh dan postur tubuh.
2. Untuk lebih memahami tindakan apa yang tepat untuk pasien dengan
gangguan mekanika tubuh dan postur tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Eny Retna. Sunarsih, Tri. KDPK Kebidanan Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Nuha Medika; 2011.
Baziad, Ali. Kontrasepsi Hormonal. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohrdjo; 2008.
BKKBN Provinsi Jawa Tengah. Pembangunan Kependudukan dan Keluarga
Berencana. 2013.
Dinas Kesehatan Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia. 2011.
Dinas Kesehatan Kota Semarang. Profil Kesehatan Kota Semarang. 2012.
Doenges, Marilynn E. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC; 2005.
Everett, Suzanne. Buku Saku kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduksi.
Jakarta: EGC; 2008.
Hartanto, Hanafi. Keluarga Berencana dan kontrasepsi. Jakarta: Sinar
Harapan;2013.