Nanik Lestari
ANATOMI FISIOLOGI
Fungsi pencernaan menurut
Syaifuddin (2011) adalah:
Fungsi utama sistem pencernaan
PENGERTIAN adalah memindahkan zat nutrien (zat
yang sudah dicerna), air dan garam
Kwashiorkor adalah suatu bentuk
berasal dari zat makanan untuk
malnutrisi yang disebabkan oleh
defisiensi protein yang berat bisa didistribusikan ke sel-sel melalui
dengan konsumsi energi dan kalori sistem sirkulasi. Zat makanan
tubuh yang tidak mencukupi merupakan sumber energi bagi
kebutuhan. Kwasiorkor atau busung tubuh seperti ATP yang dibutuhkan
lapar adalah salah satu bentuk sel-sel untuk melaksanakan
sindroma dari gangguan yang dikenali tugasnya.
sebagai Malnutrisi Energi Protein
(MEP), dengan beberapa karakteristik
berupa edema dan kegagalan
pertumbuhan, depigmentasi,
hyperkeratosis (Nurarif, 2016).
ETIOLOGI Tanda Gejala Kwashiorkor
ˉ Menyusui, yaitu ketika ASI digantikan
oleh asupan yang tidak adekuat atau
tidak seimbang.
ˉ kekurangan pemasukan protein
ˉ gangguan penyerapan protein
Pemeriksa LK :
an 43cm
Antropome LLA :
tri 12cm
LD :35cm
BB : 5 kg
TB : 60
cm
No. Symptom Etiologi Problem
Ds: Defisiensi protein Resiko pertumbuhan yang
1. tidak proporsional
Ibu pasien mengatakan pasien mengalami Defesiensi asam amino
esensial
keterlambatan dalam proses tumbuh kembang.
- Perkembangan motorik kasar : pasien sudah
bisa berjalan namun sering terjatuh Gangguan sintesis sel
- Motorik halus : Anak belum bisa meminum Gangguan pertumbuhan
fisik
sendiri dengan gelas
- Bahasa : An. H belum dapat berbicara kata Resiko pertumbuhan yang
dengan lancar tidak proporsional
- Perkembangan sosial : Anak di jauhi anak lain
- Pola interaksi : An.H sering rewel
Do:
Pemeriksaan antropometri
LK : 43 cm
LLA : 12 cm
LD : 35 cm
BB : 5 kg
TB: 60 cm
No. Symptom Etiologi Problem
2. Ds: Ibu klien mengatakan anaknya diare Mual muntah Kekurangan nutrisi
4x/hari sudah 3 hari, tidak nafsu kurang dari
makan, mual muntah serta terjadi Nafsu makan menurun
kebutuhan
penurunan BB BB menurun
tubuh
Do: Klien tampak lemah Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Resiko Setelah dilakuakn asuhan Pemberian makan dengan Untuk memenuhi kebutuhan
3 pertumbuhan keperawatan selama 3x24 botol nutrisi
. yang tidak am diharapkan masalah
Manajemen gangguan makan Agar nutrisi terpenuhi
proporsional b.d resiko pertumbuhan yang
malnutrisi tidak proporsional teratasi Manajemen nutrisi Untuk memenuhi kebutuhan
dengan kriteria hasil: nutrisi pada anak
Perkembangan anak sesuai Bantu peningkatan berat
usianya
badan Agar keluarga paham mengenai
nutrisi yang harus dipenuhi
Pendidikan kesehatan
untuk anak
mengenai nutrisi
Untuk mengetahui
perkembangan anak
Konseling pertumbuhan anak
DX. KEPERAWATAN HARI/TGL/JAM IMPLEMENTASI RESPON PARAF
1. 6/1/21 Mengaji riwayat diare Klien koopratif
Kekurangan volume cairan 07.00 WIB memberikan makanan dalam porsi kecil tapi sering dan
b.d diare tingkatkan secara bertahap
Menginstruksikan diet rendah serat, tinggi protein dan tinggi
kalori sesuai kebutuhan.
Memonitor tanda-tanda vital.
Memonitor turgor kulit
Menimbang klien secara berkala
memberikan cairan sesuai kebutuhan
Meningkatkan intake cairan peroral
Memberikan suplemen elektrolit tambahan yang diresepkan
dokter
2. Ketidakseimbangan nutrisi 6/1/21 Mengkaji kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan gizi. Klien koopratif
kurang dari kebutuhan tubuh 09.00 WIB
b.d intake yang kurang Mengidentifikasi adanya alergi atau intoleransi makanan yang
(protein) dimiliki klien.
mengajarkan klien mengenali kebutuhan nutrisi
menawarkan makanan ringan yang padat gizi.
Memberikan pilihan makanan sehat
Menganjurkan untuk memberikan makanan kesukaan klien
Menciptakan lingkungan yang optimal ketika makan
3. 6/1/21 Melakukan Manajemen gangguan makan Klien koopratif
Resiko pertumbuhan yang 11. WIB
tidak proporsional Melakukan Manajemen nutrisi
membantu peningkatan berat badan
melakukan Pendidikan kesehatan mengenai nutrisi
Melakukan Konseling pertumbuhan anak
Dx. Kep Hari/Tgl/Jam SOAP Paraf
Kekurangan 7/1/21 S : Ibu klien mengatakan sudah tidak diare
volume cairan b.d 07.00 WIB lagi
diare O : Klien tampak tidak lemas dan mukosa
bibir sudah tidak pucat
A : masalah keperawatan ketidakefektifan
kekurangan volume cairan teratasi
P : Intervensi dihentikan