Anda di halaman 1dari 19

KWASHIORKOR

Nanik Lestari
ANATOMI FISIOLOGI
Fungsi pencernaan menurut
Syaifuddin (2011) adalah:
Fungsi utama sistem pencernaan
PENGERTIAN adalah memindahkan zat nutrien (zat
yang sudah dicerna), air dan garam
Kwashiorkor adalah suatu bentuk
berasal dari zat makanan untuk
malnutrisi yang disebabkan oleh
defisiensi protein yang berat bisa didistribusikan ke sel-sel melalui
dengan konsumsi energi dan kalori sistem sirkulasi. Zat makanan
tubuh yang tidak mencukupi merupakan sumber energi bagi
kebutuhan. Kwasiorkor atau busung tubuh seperti ATP yang dibutuhkan
lapar adalah salah satu bentuk sel-sel untuk melaksanakan
sindroma dari gangguan yang dikenali tugasnya.
sebagai Malnutrisi Energi Protein
(MEP), dengan beberapa karakteristik
berupa edema dan kegagalan
pertumbuhan, depigmentasi,
hyperkeratosis (Nurarif, 2016).
ETIOLOGI Tanda Gejala Kwashiorkor
ˉ Menyusui, yaitu ketika ASI digantikan
oleh asupan yang tidak adekuat atau
tidak seimbang.
ˉ kekurangan pemasukan protein
ˉ gangguan penyerapan protein

(Tambayong,2000 dalam Nurartif, 2016).


PATOFISIOLOGI
Pada defesiensi protein murni tidak terjadi katabolisme jaringan yang
sangat berlebihan karena persediaan energi dapat dipenuhi oleh jumlah kalori dalam
dietnya. Kelainanan yang mencolok adalah gangguan metabolik dan perubahan sel yang
meyebabkan edema dan lemak dalam hati. Kekurangan protein dalam diet akan
terjadi karena kekurangan berbagai asam amino esensial dalam serum yang diperlukan
untuk sentesis dan metabolisme yang akan disalurkan ke jaringan otot. Semakin asam
amino berkurang dalam serum ini akan menyebabkan kurangnya produksi albumin oleh
hepar yang kemudian berakibat edema. Lemak dalam hati terjadi karena gangguan
pembentukan beta-lipoprotein sehingga transport lemak dari hati
terganggu dan berakibat terjadinya penimbunan lemak dalam hati.
PATHWAY
PEMERIKSAA PENATALAKSANAAN
N PENUNJANG
Menurut Grace dan Borley (2007) dalam Mencegah dan mengatasi hipoglikemia
Nurarif (2016) Pemeriksaan penunjang pada
Mencegah dan mengatasi hipotermia
pasien kwashorkor adalah sebagai berikut:
Mencegah dan mengatasi dehidrasi
1. Pemeriksaan darah: albumin, globulin,
protein total, elektrolit serum, biakan darah Memperbaiki gangguan keseimbangan elektrolit
2. Pemeriksaan urine: urine lengkap dan Mengobati infeksi
kultur urine Memperbaiki kekurangan zat gizi mikro
3. Uji faal hati Memberikan makanan untuk stabilisasi dan
4. EKG transisi

5. X foto paru Memberikan makanan untuk tumbuh kejar

6. Konsul THT: adanya otitis media


KOMPLIKASI
Penyakit penyerta yang sering dijumpai
adalah diare, cacingan, tuberculosis,
pneumonia, dan defisiensi vitamin A
Hipotermi, hipoglikemia dan
kekurangan elektrolit penting
Gangguan pertumbuhan dan
perkembangan anak
Anemia
LAPORAN KASUS

Nama : An. H Tanggal dirawat : 4 Januari 2021


Jenis : Laki-laki Tanggal : 5 Januari 2021
kelamin pengkajian
:
Alamat Jl. Harapan No.7
Nama orang
tua : Tn. J
Pekerjaan
orang tua : Wiraswasta
Pendidikan
orang : S1
tua
Usia orang
tua : 31 Tahun
Diagnosa
medis : Kwasiorkor
 
RIWAYAT KESEHATAN PASIEN
Keadaan Umum : Tampak lemas
Keluhan Utama : Ibu klien mengatakan
anaknya mual muntah
TTV : Nadi 72x/menit, suhu 37,5°C
, pernapasan 20x/menit,
Riwayat penyakit sekarang: Pasien An. H TUMBUH KEMBANG
datang ke puskesmas dengan keluhan ibu Ibu pasien mengatakan pasien mengalami
pasien mengatakan bahwa An.H mual keterlambatan dalam proses tumbuh
muntah tidak nafsu makan dan mengalami kembang.
diare sudah 3 hari, berat badan An.H juga Perkembangan motorik kasar : pasien sudah
tidak kunjung bertambah bisa berjalan namun sering terjatuh
Motorik halus : Anak belum bisa meminum
sendiri dengan gelas
Bahasa : An. H belum dapat berbicara kata
dengan lancar
Perkembangan sosial : Anak di jauhi anak
lain
Pola interaksi : An.H sering rewel
Pola Eliminasi : BAB 1x sehari Pasien BAB
BAB warna kuning 4x/hari dengan
konsistensi konsentrasi cair,
lembek berbau dan sudah 3 hari
khas feses

Pemeriksa LK :
an 43cm
Antropome LLA :
tri 12cm
LD :35cm
BB : 5 kg
TB : 60
cm
No. Symptom Etiologi Problem
Ds: Defisiensi protein Resiko pertumbuhan yang
1.   tidak proporsional
Ibu pasien mengatakan pasien mengalami Defesiensi asam amino
esensial
keterlambatan dalam proses tumbuh kembang.  
- Perkembangan motorik kasar : pasien sudah
bisa berjalan namun sering terjatuh Gangguan sintesis sel
 
- Motorik halus : Anak belum bisa meminum Gangguan pertumbuhan
fisik
sendiri dengan gelas  
- Bahasa : An. H belum dapat berbicara kata Resiko pertumbuhan yang
dengan lancar tidak proporsional
- Perkembangan sosial : Anak di jauhi anak lain  
 
- Pola interaksi : An.H sering rewel  
   
Do:  
Pemeriksaan antropometri  
LK : 43 cm  
LLA : 12 cm  
LD : 35 cm  
BB : 5 kg  
TB: 60 cm  
 
 
 
No. Symptom Etiologi Problem
2. Ds: Ibu klien mengatakan anaknya diare Mual muntah Kekurangan nutrisi
4x/hari sudah 3 hari, tidak nafsu   kurang dari
makan, mual muntah serta terjadi Nafsu makan menurun
kebutuhan
penurunan BB BB menurun
tubuh
Do: Klien tampak lemah Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Klien tampak pucat  


3. Ds: Ibu klien mengatakan anaknya diare   Kekurangan volume cairan
sudah 4x/hari sudah 3 hari, ibu klien Intake kalori kurang
mengatakan konsentrasi BAB cair  
  Defesiensi sumber karbohidrat
Do: klien tampak lemah dan bibir pucat  
Bising usus >12x/menit Katabolisme protein dan karbohidrat meningkat
   
Defisiensi protein
 
Daya tahan tubuh menurun
 
Diare
 
Kadaan umum lemah
 

Kekurangan volume cairan


 
 
Diagnosa Keperawatan
- Kekurangan volume cairan b.d diare
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b.d intake yang kurang (protein)
- Resiko pertumbuhan yang tidak proporsional b.d
malnutrisi
N Dx Perencanaan
o
. Tujuan Intervensi Rasional

1 Setelah dilakukan  Kaji riwayat diare  Untuk mengetahui diare


Kekuran
. asuhan keperawatan  Berikan makanan dalam yang dialami pasien
gan selama 1 x kunjungan porsi kecil tapi sering dan  Agar kebutuhan nutrisi
masalah keperawatan tingkatkan secara pasien terpenuhi
volum
kekurangan volume bertahap  Membantu dalam
e cairan teratasi dengan  Instruksikan diet rendah menghentikan diare
cairan
kriteria hasil : serat, tinggi protein dan  Mengetahui tingkat
tinggi kalori sesuai dehidrasi pasien
 Frekuensi BAB
berhu 1x/hari kebutuhan.  Memantau peningatan BB
bunga  Konjungtiva tidak  
Monitor turgor kulit Agar memenuhi cairan
 Timbang klien secara pasien
n anemis berkala  Membantu meningkatkan
denga  Tidak nampak  Berikan cairan sesuai cairan pasien
keletihan kebutuhan  Membantu dalam
n    Tingkatkan intake cairan meningkatkan cairan pasien
diare
peroral  Mengetahui keadaan pasien
   Berikan suplemen secara umum
elektrolit tambahan yang
diresepkan dokter
 Monitor tanda-tanda vital.
 
N Dx Perencanaan
o
. Tujuan Intervensi Rasional

Ketidakseimba Setelah dilakukan  Kaji kemampuan pasien  Untuk mengetahui


2 ngan nutrisi asuhan keperawatan untuk memenuhi pemenuhan gizi pasien
. kurang dari selama 3 x kunjungan kebutuhan gizi.
 Agar tidak salah dalam
kebutuhan masalah keperawatan
 Identifikasi adanya alergi memberikann makanan
tubuh ketidakseimbangan atau intoleransi makanan pada anak
berhubungan nutrisi kurang dari yang dimiliki klien.
dengan intake kebutuhan tubuh  Agar nutrisinya terpenuhi
yang urang teratasi dengan  Ajarkan klien mengenali
 Untuk menambah gzi anak
(protein) kriteria hasil : kebutuhan nutrisi
 Agar tidak diberikan
 BB meningkat  Tawarkan makanan makanan yang
ringan yang padat gizi. sembarangan
 Konjungtiva tidak
anemis  Berikan pilihan makanan
 Membantu pasien untuk
sehat menambah nafsu makan
 Tidak nampak
keletihan  Anjurkan untuk
 Agar pasien dapat makakn
memberikan makanan dengan optimal
  kesukaan klien
   Agar terhindar dari infeksi
 Ciptakan lingkungan ataupun bakteri dari
yang optimal ketika makanan
makan
 Membantu anak agar mau
 Bantu klien mengenai makan
kebersihan mulut
 Berikan makanan dengan
bentuk yang menarik
N Dx Perencanaan
o
. Tujuan Intervensi Rasional

Resiko Setelah dilakuakn asuhan  Pemberian makan dengan  Untuk memenuhi kebutuhan
3 pertumbuhan keperawatan selama 3x24 botol nutrisi
. yang tidak am diharapkan masalah
 Manajemen gangguan makan  Agar nutrisi terpenuhi
proporsional b.d resiko pertumbuhan yang
malnutrisi tidak proporsional teratasi  Manajemen nutrisi  Untuk memenuhi kebutuhan
dengan kriteria hasil: nutrisi pada anak
Perkembangan anak sesuai  Bantu peningkatan berat
usianya
badan  Agar keluarga paham mengenai
nutrisi yang harus dipenuhi
 Pendidikan kesehatan
untuk anak
mengenai nutrisi
   Untuk mengetahui
perkembangan anak
 Konseling pertumbuhan anak
DX. KEPERAWATAN HARI/TGL/JAM IMPLEMENTASI RESPON PARAF
 
1. 6/1/21  Mengaji riwayat diare Klien koopratif
Kekurangan volume cairan 07.00 WIB  memberikan makanan dalam porsi kecil tapi sering dan
b.d diare tingkatkan secara bertahap
 Menginstruksikan diet rendah serat, tinggi protein dan tinggi
kalori sesuai kebutuhan.
 Memonitor tanda-tanda vital.
 Memonitor turgor kulit
 Menimbang klien secara berkala
 memberikan cairan sesuai kebutuhan
 Meningkatkan intake cairan peroral
 Memberikan suplemen elektrolit tambahan yang diresepkan
dokter
 
2. Ketidakseimbangan nutrisi 6/1/21  Mengkaji kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan gizi. Klien koopratif
kurang dari kebutuhan tubuh 09.00 WIB
b.d intake yang kurang  Mengidentifikasi adanya alergi atau intoleransi makanan yang
(protein) dimiliki klien.
 mengajarkan klien mengenali kebutuhan nutrisi
 menawarkan makanan ringan yang padat gizi.
 Memberikan pilihan makanan sehat
 Menganjurkan untuk memberikan makanan kesukaan klien
 Menciptakan lingkungan yang optimal ketika makan
3. 6/1/21  Melakukan Manajemen gangguan makan Klien koopratif
Resiko pertumbuhan yang 11. WIB
tidak proporsional  Melakukan Manajemen nutrisi
 membantu peningkatan berat badan
 melakukan Pendidikan kesehatan mengenai nutrisi
 Melakukan Konseling pertumbuhan anak
Dx. Kep Hari/Tgl/Jam SOAP Paraf
Kekurangan 7/1/21 S : Ibu klien mengatakan sudah tidak diare
volume cairan b.d 07.00 WIB lagi
diare O : Klien tampak tidak lemas dan mukosa
bibir sudah tidak pucat
A : masalah keperawatan ketidakefektifan
kekurangan volume cairan teratasi
P : Intervensi dihentikan
 

Kekurangan nutrisi 7/1/21 S : Ibu Klien mengatakan nafsu makan anak


kurang dari 09.00 WIB meningkat dan sudah tidak mual muntah
kebutuhan tubuh O : Bab Klien sudah tidak cair lagi
b.d intake yang A: Masalah keperawatan
kurang (protein) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh teratasi
P: Intervensi dihentikan
Resiko 7/1/21 S: Ibu Klien mengatakan perkembangan
perkembangan 11.00 WIB klien meningkat
tidak proporsional O: Klien tampak bisa minum sendiri
b.d malnutrisi A: Masalah keperawatan resiko
perkembangan tidak proporsional teratasi
P: Intervensi dihentikan
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai