Sumber
Keterangan Keluarga
BAB I
STATUS PENDERITA
A. PENDAHULUAN
Laporan ini berdasarkan kasus yang diambil dari remaja dengan KDT dan Anemia,
Berjenis Kelamin Perempuan Berusia….yang berada di wilayah Puskesmas kedundung,
kota mojokerto, mengingat kasus Masih sering ditemukan di masyarakat beserta
permasalahnya seperti masih kurangnya pengetahuan ibu tentang penyakit anemia. Oleh
karenan itu penting kiranya bagi penulis untuk memperhatikan dan mencermatinya untuk
kemudian bias menjadikan sebagai pengalaman di lapangan.
B. IDENTITAS PENDERITA
Nama :sdri.Fitriana Wahyudianti
Umur :Perempuan
Jenis Kelamin :-
Perkerjaan :-
Pendidikan :-
Agama :Islam
Alamat :Jl.Balong Rawe RT 03/ RW 01
Suku :Jawa
Tanggal Pemeriksaan Pertama ke Puskesmas :
Tanggal Home Visit :
C. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
- 5W1H
- Pasien mengeluh bercak-bercak merah di seluruh tubuh disertai rasa tebal
sejak enam bulan yang lalu. Selain itu, badannya terasa lemas sejak sebulan
yang lalu. Pasien juga mengeluh sering capek dan badan terasa sakit semua.
Pada awalnya, muncul bercak warna putih di dada kiri seluas 3 jari pasien
sejak dua tahun yang lalu. Bercaknya tidak disertai rasa gatal tapi terasa
tebal. Pada enam bulan yang lalu, bercaknya menjadi berwarna merah dan
menyebar ke seluruh tubuh. Pasien mengaku Pasien sudah berobat ke dokter
spesialis kulit disertai pengobatan alternatif tapi tetap tidak sembuh.
Pasien tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya. Pasien tidak punya riwayat
alergi makanan maupun obat.
Sebelum sakit, pasien merokok satu bungkus/dua hari. Pasien mengaku tidak
pernah minum-minuman beralkohol.
5. Riwayat Kebiasaan :
- Sebelum sakit, pasien makan 2 kali sehari dengan menu nasi, lauknya tahu dan
tempe, jarang makan sayur maupun buah. Sejak 6 bulan yang lalu, pasien sering
mual dan lansung muntah jika makan nasi sehingga pasien hanya makan mie dan
roti.
7. Riwayat Gizi :
Pasien tinggal di kos-kosan bersama istri dan dua anaknya. Kos-kosan pasien
terdiri dari satu lantai berukuran 3x4 meter, terdiri dari ruang tidur dan dapur.
Alasnya dari tanah yang ditutupi karpet sekaligus kasur untuk tidur. Dinding
kosnya dari triplek dan tidak berventilasi. Penerangannya hanya dari satu
lampu. Antara kamar tidur dengan dapur hanya dibatasi triplek. Mandinya
ditempat mandi kos-kosan.
Pasien tidak bekerja sejak 6 bualn yang lalu dan biaya hidup dari penghasilan
istri yang bekerja sebagai pemulung sampah.
-. Perubahna berat badan
C. PEMERIKSAAN FISIK
1 Keadaan umum : sedang
2. Tanda compos mVital sign dan status Gizi
Nadi :
Pernafasan :
Suhu :
Tensi :Nadi: 80x/menit, reguler, kuat angkat Frekuensi nafas: 18x /
Status Gizi
BB :
TB :
Status gizi :
3. Kulit :
4. Kepala :
Mata :
Hidung :
Mulut :
Telinga :
Tenggorokan : TD 110/80
5. Leher :
6.Thoraks :
a . Cor :
b. Pulmo :
7. Abdomen :
Inspeksi : Flat
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium, tidak teraba adanya
hepatosplenomegali
Perkusi : Timpani
8. Ekstremitas
Akral : Dingin, kering, pucat
Edema : tidak ada
CRT : kurang dari 2” detik
9. Sistem Genitalia :
10. Pemeriksaan Neurologik
Fungsi Luhur :
Fungsi Vegetatif :
Fungsi Sensorik :
Fungsi Motorik :
Klonus/Tonus RP RF
2.Diagnostik Psikologis
-
3. Diagnosis Sosial Ekonomi Spiritual dan Budaya
Tingkat Pengetahuan
Status ekonomi Tergolong
Budaya Berobat
G. PENATALAKSANAAN
1. Non Medikamentosa
Terapi non medikamentosa dapat dilakukan dengan mencakupi asupan makanan, yaitu
nutrisi dari besi, vitamin B, dan asam folat.
- Besi
Besi memiliki absorpsi yang rendah pada sayuran, produk padi-padian, produk susu, dan telur.
Absorpsi besi yang paling baik berasal dari daging, ikan, dan unggas. Pemberian terapi besi
bersamaan dengan makanan dapat mengurangi absorpsi besi lebih dari 50%, namun hal ini
diperlukan untuk memperbaiki toleransi tubuh.
2. Medikamentosa
Fe2+ sulfat, fumarat, dan glutamat diabsorpsi tubuh dalam jumlah yang kurang lebih
sama. Besi karbonat lebih menguntungkan karena resiko kematian yang lebih rendah jika
terjadi overdosis. Adanya substansi chelator mukopolisakarida mencegah besi terpresipitasi
dan menjaga besi dalam bentuk yang larut. Bentuk besi yang paling baik diabsorpsi adalah
bentuk Fe2+ dengan absorpsi paling baik terjadi di duodenum dan jejunum.
Dosis yang diberikan tergantung pada toleransi setiap individu. Umumnya, dosis yang
direkomendasikan sebesar 200 mg besi setiap hari dalam 2 atau 3 dosis terbagi. Besi
disarankan untuk dikonsumsi 1 jam sebelum makan karena makanan akan mengganggu
absorpsi besi. Namun pada beberapa pasien, besi harus diberikan bersama makanan karena
dapat menyebabkan mual dan diare ketika mengkonsumsi besi dalam keadaan perut
kosong. Besi ditransportasikan melalui darah. Sebanyak 0,5-1 mg besi dieksresi melalui urin,
keringat, dan sel mukosa intestinal pada pria sehat, sedangkan pada wanita yang sedang
mengalami menstruasi kehilangan besi sekitar 1-2 mg.
- Vitamin B12 /sianokobalamin
Penting untuk pertumbuhan, reproduksi sel, hematopoiesis, dan sintesis
nucleoprotein dan myelin. Vitamin B12 juga berperan dalam pembentukan sel darah merah
melalui aktivitas koenzim asam folat. Absorpsi tergantung pada faktor intrinsik dan kalsium.
-. Asam folat
H. FOLLOW UP
Tanggal:….
S
O
A
P
FLOW SHEET
Nama :
Diagnosis :
BAB II
IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA
A. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Biofisik
2. Psikologis
3. Fungsi Sosio Spiritual
4. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan kebutuhan
5. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kmampuan Adaptasi
B. APGAR SCORE
ADAPTATION
Selama ini dala menghaddapi masalah keluarga, ibu pasien selalu pertama kali
membicarakan kepada suami dan mengungkapkan apa yang diingnkanya dan menjadi
keluhanya. Termasuk ketika terjadi penyakit yang di derita pasien yang merupakan putrinya
dalam keluarga ini
.
PARTNERSHIP
Ibu Penderita mengerti bahwa pasien/ Anak sangat disayangi oleh ayahnya,. Selain itu
ayahnya selalu meyakinkan anaknya bahwa kejadian dan penyakit yang dialaami pasie dapat
sembuh bila mendapatkan perawatan yang rutin dan adekuat sehingga tumbuh sebagai anak
sehat lainya
GROWTH
Ibu penderita sadar bahwa ia harus bersabar menghadapi keadaan anaknya walaupun
kadang mengganggunya.
AFFECTION
Ibu Penderita merasa hubungn kasih saying dan interaksinya dengan keluarga cukup
meskipun ia sering harus mengurus pasien yang terbilang sering sakit ,bahka perhatian yang
yang diberikan kepada pasien dirasakan bertanbah. Ia menyayangi keluarganya, begitu pula
sebaliknya.
RESOLVE
Ibu penderita merasa cukup puas dengan kebersamaan dan waktu yang ia dapatkan dari
keluarganya
APGAR Ny…Terhadap keluarganya Sering/ Kadang- Jarang/Tidak
Selalu Kadang
A
P
G
A
R
Total Poin = .. Fungsi keluarga dalam keadaan baik.
Setiap permasalah yang dihadapi keluarga hanya di pecahkan oleh Ny. .. dan
Tn..Karena….
Waktu Bersama kumpul keluarga hanya pada….. atau saat akhirpekan/liburan
APGAR Tn…Terhadap keluarganya Sering/ Kadang- Jarang/Tidak
Selalu Kadang
A
P
G
A
R
Total Poin
C. SCREEM
SUMBER PATOLOGI KET
Sosial
Cultural
Religius
Ekonomi
Edukasi
Medical
Kesimpulan Yang didapat:…
2. Ketika ibu bertindak seperti itu apa yang dilakukan ayah penderita ?
Jawab:..
3. Ketika Ibu dan Ayah seperti itu Apa yang di lakukan anggota keluargganya?
Jawab:..
4. Kalau butuh dirawa.dioperasi ijin siapa yang dibutuhkan ?
Jawab:..
5. Siapa anggota Keluarga yang terdekat dengan penderita ?
Jawab:..
6 Selanjutnya siapa ?
Jawab:…
7. Siapa Secara Emosional jauh dari penderita ?
Jawab:…
8. Siapa yang selalu tidak setuju dengan pasien ?
Jawab:
9. Siapa yang biasanya tidak setuju dengan anggota keluarga lainya ?
Jawab:..