Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. H DENGAN KWASHIORKOR

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Anak

Disusun Oleh

Nama : Nanik Lestari


NIM : 4006200017

Pembimbing Klinik

( Bpk. Ali Musthofa, S.Kep., M.Kep)

PROGRAM PROFESI NERS

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG

2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.H DENGAN DIGNOSA KWASHIORKOR

A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
Nama : An.H
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 06 Juni 2019

Suku Bangsa : Sunda


Alamat : Jl.Harapan No.7
Diagnosa Medis : Kwashiorkor
Tanggal masuk RS : 04 Januari 2021
Tanggal pengkajian : 04 Januari 2021
Sumber Informasi : Orangtua (Ibu)
Jenis Kelamin : laki - laki
Agama : Islam
II. IDENTITAS ORANG TUA
Nama Ayah : Tn.J
Umur : 31 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl.Harapan no.7
Nama Ibu : Ny. I
III. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN
Keadaan Umum : Tampak lemas
Keluhan Utama : Ibu klien mengatakan anaknya mual muntah
TTV : Nadi 72x/menit, suhu 37,5°C, pernapasan 20x/menit,
Kesadaran : Composmentis GCS 14 E : 4 M :5 V : 6
Riwayat penyakit sekarang: Pasien An. H datang ke puskesmas dengan keluhan ibu
pasien mengatakan bahwa An.H mual muntah tidak nafsu makan dan mengalami diare
sudah 3 hari, berat badan An.H juga tidak kunjung bertambah
IV. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU
A. Kehamilan
Anak lelaki dari Ibu G2 P2 A0
Gestasi :
Preterm
Penyakit saat hamil : Ibu pasien mengatakan saat hamil ibu pasien
mengalami anemia
Obat – obatan yang di konsumsi: Selama hamil ibu pasien mengatakan hanya
mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter dan tidak pernah
mengkonsumsi jamu tradisional
Imunisasi TT : Ya 2 kali
B. Intra natal
Lama proses persalinan : 12 jam
Penolong persalinan : Bidan
Penyulit persalinan : ketuban
pecah dini

Kelainan : tidak ada


C. Post natal
Berat badan lahir : 2. 300gram
PB : 43 cm,
Kondisi waktu lahir : langsung menangis
D. Allergi
Tidak ada
E. Obat obatan terakhir di dapat : Oralit
F. Imunisasi : Pasien belum mendapat imunisasi Polio II dan III dan DPT III
V. TUMBUH KEMBANG
Ibu pasien mengatakan pasien mengalami keterlambatan dalam proses tumbuh kembang.
a. Perkembangan motorik kasar : pasien sudah bisa berjalan namun sering terjatuh
b. Motorik halus : Anak belum bisa meminum sendiri dengan gelas
c. Bahasa : An. H belum dapat berbicara kata dengan lancar
Perkembangan sosial : Anak di jauhi anak lain
Pola interaksi : An.H sering rewel

VI. SOSIAL
1. Struktur keluarga : dalam satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan Adik pasien
dan pasien
2. Budaya : Keluarga pasien mengatakan di dalam anggota keluarganya sudah
tidak percaya pada budaya - budaya tertentu
3. Suku : Keluarga pasien mengatakan asli orang sunda dan bersuku sunda
4. Agama : islam
5. Bahasa utama : Bahasa sunda dan Indonesia
6. Orang terdekat yang dapat dihubungi : kedua orangtua pasien
7. Lingkungan Rumah : ibu pasien mengatakan lingkungan rumah pasien bersih
VII. KEBUTUHAN DASAR
1. Aktifitas sehari – hari
Kebiasaan Sebelum sakit Saat sakit
Pola Nutrisi Ibu pasien mengatakan Minum air putih dan
An. H makannya selalu makan seikit karena
sedikit dan senang mual muntah
meminum minuman
berasa

Pola Eliminasi : BAB BAB 1x sehari warna Pasien BAB 4x/hari


kuning konsistensi dengan konsentrasi cair
lembek berbau khas
feses
Pola Eliminasi : BAK BAK 7x perhari warna BAK 7x perhari warna
kuning jernih berbau kuning jernih berbau
khas urin. khas urin
Pola Aktivitas dan pasien sering diam dan pasien sering diam dan
Latihan jarang melakukan jarang melakukan
aktivitas aktivitas

Pola Istirahat Tidur Pasien tidur ± 9-10 jam Pasien tidur ± 9-10 jam
sehari, tidur siang ± 1 sehari, tidur siang ± 1
jam. jam
Pola Personal Hygiene Ibu pasien mengatakan Ibu pasien mengatakan
anaknya mandi 2x/hari, anaknya mandi 1x/hari,
potong kuku hanya saat potong kuku hanya saat
Panjang, keramas setiap Panjang, keramas setiap
hari hari

VIII. PEMERIKSAAN FISIK


Hasil Observasi
Keadaan umum Tampak lemas
Kesadaran Composmentis
TTV
Nadi 72x/menit
suhu 37,5°C
pernapasan 20x/menit,

Pemeriksaan LK : 43cm
Antropometri LLA : 12cm
LD :35cm
BB : 5 kg
TB : 60 cm
Kepala  Bentuk kepala normochepali
 Tidak ada benjolan maupun edema
 Rambut bersih dan berwarna hitam
 Ubun ubun sudah keras dan menyatu
Mata  Palpebra : normal
 Sklera : tidak ikterik
 Konjungtiva : anemis
 Pupil : anisokor
 Diameter ka/ki : sama
 Reflek cahaya : -/-
 Penggunaan alat bantu pengelihatan : tidak ada
Hidung Tidak ada polip,tidak terpasang oksigen Nasal Kanul, terdapat
sekret, tidak terpasang NGT
Telinga Bentuk simetris, tidak terdapat serumen, tidak terdapat
kelainan
Mulut Membran mukosa bibir tampak pucat

Leher Leher tampak simetris, tidak teraba adanya massa dan tidak
ada pembesaran kelenjar limfe. Tidak ada pembengkakan
kelenjar tiroid, tidak ada lesi, vena jugularis teraba.
Abdomen  Inspeksi : Bentuk abdomen flat, umbilukus tampak
bersih, tidak ada lesi maupun
 bekas operasi.
 Auskultasi : Bising usus normal 15x/menit
 Palpasi : ada nyeri tekan di empat kuadran,
tidak ada pembengkakan
 Perkusi : tympani pada semua kuadran
Thoraks  Bentuk simetris, tidak terdapat retraksi dinding dada
Paru-paru  Inspeksi : Pengembangan dinding dada sama,tidak
menggunakan otot bantu pernafasan, irama nafas
ireguler, warna kulit dada pasien kecoklatan, tidak ada
pembengkakan pada daerah dada pasien
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada
daerah dada pasien, tidak ada
pembengkakan pada daerah dada pasien
 Perkusi : terdengar suara sonor
 Auskultasi : tidak terdapat suara nafas tambahan
Jantung  Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, ictus cordis
teraba pada ICS V di sebelah medial linea
midklavikula sinistra
 Perkusi : Redup, batas jantung kanan atas ICS II linea
para sternalis dextra, batas jantung kanan bawah ICS
IV linea para sternalis sinistra extra, batas jantung kiri
atas ICS II linea para sternalis dextra, batas jantung
kiri bawah ICS IV linea medio clavicularis sinistra
 Auskultasi : bunyi jantung regular (lup-dup), tidak
ada suara tambahan
Ekstremitas  Atas : tidak ada edema, tidak ada memar, kulit tampak
kering, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan, akral
teraba hangat.
 Bawah : Tidak ada edema, tidak ada luka, tidak ada lesi,
akral teraba hangat.
 Kekuatan otot : 4 4
44
 Rangsang meningeal :
1. Kaku kuduk (-) : Tanda kaku kuduk negatif
Kernig Sign (-) : Tanda kerniq sign negative
karena didapatkan ekstensi sendi lutut dan kaki
sempurna.
2. Brudzinski 1 (-) : Tanda brudzinski negative
karena tidak ada gerakan fleksi dari sendi lutut
panggul saat kepala difleksikan hingga
menyentuh dada.
Umbilical Normal tidak ada kelainan
Spina Tidak ada kelainan
Kulit Warna kulit sawo matang, turgor kulit kering, tidak
terdapat lesi, tidak ada kemerahan pada sekitar kulit, tidak
ada memar
Genitalia Laki-laki
Anus Normal, ada lubang pada anus

A.Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


Ds: Defisiensi protein Resiko
pertumbuhan
Ibu pasien mengatakan pasien mengalami Defesiensi asam yang tidak
keterlambatan dalam proses tumbuh amino esensial proporsional
kembang. Gangguan sintesis
sel
- Perkembangan motorik kasar : pasien
sudah bisa berjalan namun sering Gangguan
terjatuh pertumbuhan fisik
- Motorik halus : Anak belum bisa Resiko
meminum sendiri dengan gelas pertumbuhan yang
- Bahasa : An. H belum dapat berbicara tidak proporsional
kata dengan lancar
- Perkembangan sosial : Anak di jauhi
anak lain
- Pola interaksi : An.H sering rewel

Do:
Pemeriksaan antropometri
LK : 43 cm
LLA : 12 cm
LD : 35 cm
BB : 5 kg
TB: 60 cm
2. Mual muntah
Ds: Ibu klien mengatakan anaknya diare sudah 3 Kekurangan nutrisi
hari, tidak nafsu makan, mual muntah serta kurang dari
Nafsu makan menurun
terjadi penurunan BB kebutuhan tubuh
Do: Klien tampak lemah BB menurun
Klien tampak pucat
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

3. Ds: Ibu klien mengatakan anaknya diare sudah Kekurangan volume


4x/hari sudah 3 hari, ibu klien mengatakan Intake kalori kurang cairan
konsentrasi BAB cair

Do: klien tampak lemah dan bibir pucat Defesiensi sumber


Bising usus >12x/menit karbohidrat

Katabolisme protein
dan karbohidrat
meningkat

Defisiensi protein

Daya tahan tubuh


menurun

Diare

Kadaan umum lemah

Kekurangan volume
cairan

B. Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan b.d diare

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang kurang
(protein)

3. Resiko pertumbuhan yang tidak proporsional b.d malnutrisi

C. Intervensi

No Dx Tujuan Intervensi Rasional


.
Setelah dilakukan  Kaji riwayat diare  Untuk
1. Kekurangan
asuhan keperawatan  Berikan makanan mengetahui diare
volume cairan selama 1 x dalam porsi kecil yang dialami
kunjungan masalah tapi sering dan pasien
berhubungan
keperawatan tingkatkan secara  Agar kebutuhan
dengan diare kekurangan volume bertahap nutrisi pasien
cairan teratasi  Instruksikan diet terpenuhi
dengan kriteria rendah serat, tinggi  Membantu dalam
hasil : protein dan tinggi menghentikan
 Frekuensi kalori sesuai diare
kebutuhan.  Mengetahui
BAB 1x/hari
 Monitor turgor tingkat dehidrasi
 Konjungtiva kulit pasien
tidak anemis  Timbang klien  Memantau
secara berkala peningatan BB
 Tidak
 Berikan cairan  Agar memenuhi
nampak
sesuai kebutuhan cairan pasien
keletihan
 Tingkatkan intake  Membantu
cairan peroral meningkatkan
 Berikan suplemen cairan pasien
elektrolit tambahan  Membantu dalam
yang diresepkan meningkatkan
dokter cairan pasien
 Monitor tanda-  Mengetahui
tanda vital. keadaan pasien
secara umum

Ketidakseimba Setelah dilakukan


2.  Kaji kemampuan  Untuk
ngan nutrisi asuhan keperawatan
pasien untuk mengetahui
kurang dari selama 3 x
memenuhi pemenuhan gizi
kebutuhan kunjungan masalah
kebutuhan gizi. pasien
tubuh keperawatan
berhubungan ketidakseimbangan  Identifikasi adanya  Agar tidak salah
dengan intake nutrisi kurang dari alergi atau dalam
yang urang kebutuhan tubuh intoleransi memberikann
(protein) teratasi dengan makanan yang makanan pada
kriteria hasil : dimiliki klien. anak
 BB  Ajarkan klien  Agar nutrisinya
meningkat mengenali terpenuhi
kebutuhan nutrisi
 Konjungtiva  Untuk menambah
tidak anemis  Tawarkan makanan gzi anak
ringan yang padat
 Tidak  Agar tidak
gizi.
nampak diberikan
keletihan  Berikan pilihan makanan yang
makanan sehat sembarangan
 Anjurkan untuk  Membantu pasien
memberikan untuk menambah
makanan kesukaan nafsu makan
klien
 Agar pasien dapat
 Ciptakan makakn dengan
lingkungan yang optimal
optimal ketika
 Agar terhindar
makan
dari infeksi
 Bantu klien ataupun bakteri
mengenai dari makanan
kebersihan mulut
 Membantu anak
 Berikan makanan agar mau makan
dengan bentuk
yang menarik
3. Resiko Setelah dilakuakn
 Pemberian makan  Untuk memenuhi
pertumbuhan asuhan keperawatan
dengan botol kebutuhan nutrisi
yang tidak selama 3x24 am
proporsional diharapkan masalah  Manajemen  Agar nutrisi
b.d malnutrisi resiko pertumbuhan gangguan makan terpenuhi
yang tidak
proporsional teratasi  Manajemen nutrisi  Untuk memenuhi
dengan kriteria hasil: kebutuhan nutrisi
 Bantu peningkatan
Perkembangan anak pada anak
berat badan
sesuai usianya  Agar keluarga
 Pendidikan paham mengenai
kesehatan nutrisi yang harus
mengenai nutrisi dipenuhi untuk
anak
 Konseling  Untuk
pertumbuhan anak mengetahui
perkembangan
anak

D. Implementasi
DX. HARI/TG IMPLEMENTASI RESPO PARAF
KEPERAWATA L/JAM N
N

1. 6/1/21  Mengaji riwayat diare Klien


Kekurangan 07.00  memberikan makanan koopratif
volume cairan b.d WIB dalam porsi kecil tapi
diare sering dan tingkatkan
secara bertahap
 Menginstruksikan diet
rendah serat, tinggi
protein dan tinggi kalori
sesuai kebutuhan.
 Memonitor tanda-tanda
vital.
 Memonitor turgor kulit
 Menimbang klien secara
berkala
 memberikan cairan
sesuai kebutuhan
 Meningkatkan intake
cairan peroral
 Memberikan suplemen
elektrolit tambahan yang
diresepkan dokter
2. 6/1/21 Klien
 Mengkaji kemampuan koopratif
Ketidakseimbangan 09.00
pasien untuk memenuhi
nutrisi kurang dari WIB
kebutuhan gizi.
kebutuhan tubuh
b.d intake yang  Mengidentifikasi adanya
kurang (protein) alergi atau intoleransi
makanan yang dimiliki
klien.
 mengajarkan klien
mengenali kebutuhan
nutrisi
 menawarkan makanan
ringan yang padat gizi.
 Memberikan pilihan
makanan sehat
 Menganjurkan untuk
memberikan makanan
kesukaan klien
 Menciptakan lingkungan
yang optimal ketika
makan
3. 6/1/21 Klien
 Melakukan Manajemen
Resiko 11.0 WIB koopratif
gangguan makan
pertumbuhan yang
tidak proporsional  Melakukan Manajemen
nutrisi
 membantu peningkatan
berat badan
 melakukan Pendidikan
kesehatan mengenai
nutrisi
 Melakukan Konseling
pertumbuhan anak

E. Evaluasi
Dx. Kep Hari/Tgl/Jam SOAP Paraf
Kekurangan 7/1/21 S : Ibu klien
volume cairan 07.00 WIB mengatakan sudah
b.d diare tidak diare lagi
O : Klien tampak tidak
lemas dan mukosa
bibir sudah tidak pucat
A : masalah
keperawatan
ketidakefektifan
kekurangan volume
cairan teratasi
P : Intervensi
dihentikan

Kekurangan 7/1/21 S : Ibu Klien


nutrisi kurang 09.00 WIB mengatakan nafsu
dari kebutuhan makan anak
tubuh b.d intake meningkat dan sudah
yang kurang tidak mual muntah
(protein) O : Bab Klien sudah
tidak cair lagi
A: Masalah
keperawatan
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
teratasi
P: Intervensi
dihentikan
Resiko 7/1/21 S: Ibu Klien
perkembangan 11.00 WIB mengatakan
tidak perkembangan klien
proporsional b.d meningkat
malnutrisi O: Klien tampak bisa
minum sendiri
A: Masalah
keperawatan resiko
perkembangan tidak
proporsional teratasi
P: Intervensi
dihentikan

Anda mungkin juga menyukai