Hemoglobin adalah protein yang ditemukan dalam sel-sel darah merah dalam darah kita yang
bertanggung jawab untuk membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh keluar. Hemoglobin
terdiri dari 4 rantai protein, yaitu 2 beta globin alpha globin dan 2. Thalassemia terjadi ketika
ada penurunan produksi atau tidak adanya produksi salah satu dari rantai ini, menyebabkan
hemoglobin rusak yang tidak dapat membawa oksigen. Hal ini kemudian menyebabkan
anemia.
Thalassemia demikian diklasifikasikan berdasarkan jenis globin yang terpengaruh: baik alpha
thalassemia atau beta thalassemia, dan masing-masing diklasifikasikan menurut tingkat
keparahan mana yang terpengaruh, yaitu baik thalassemia mayor atau thalassemia minor.
Orang dengan talasemia minor, baik alpha atau beta, mungkin tidak memiliki gejala apapun.
Thalassemia adalah kelainan bawaan, dan diwariskan sebagai resesif autosomal. Ini berarti
bahwa agar anak menjadi thalassemic, kedua gen bahwa anak yang diterima dari orang
tuanya (satu dari setiap orangtua) membawa gen thalassemia untuk.
Diagnosa
Thalassemia dapat didiagnosis melalui metode berikut:
a. Tes darah (Hitungan darah lengkap)
Hitung darah lengkap (FBC) akan menunjukkan penurunan jumlah sel darah merah
dan kadar hemoglobin pada pasien dengan thalassemia yang lebih berat. Namun,
penurunan jumlah sel darah rec tidak selalu berarti bahwa pasien thalassemic. Kadar
zat besi dapat ditentukan dalam rangka untuk menyingkirkan defeciency anemia besi.
b. Pengujian DNA ini berguna dalam pengujian untuk kehadiran dari gen bermutasi
yang menyebabkan thalassemia.
c. Prenatal genetik pengujian-darah janin dapat diambil untuk menguji thalassemia.
Cairan ketuban juga dapat digunakan, dan merupakan metode yang disukai karena
menyebabkan kurang merugikan bagi janin. Namun, orang tua harus kedepan-
memperingatkan bahwa setiap pengujian genetik prenatal membawa risiko
keguguran.