Anda di halaman 1dari 27

KONSEP DASAR FARMAKOLOGI

OLEH:
DORSINTA SIALLAGAN, SST., MKM
KONSEP DASAR
FARMAKOLOGI
Farmakodinamika Indikasi dan
Penggolongan Efek / efek
dan kontra indikasi
obat-obatan samping obat
farmakokinetik, obat

Obat-obatan
Interaksi obat Cara pemberian Perhitungan dosis
tradisional

Toxicologi obat
CARA PEMBERIAN
OBAT
Prinsip
PrinsipPemberian
PemberianObat
Obat

Tepat Obat

Tepat Dosis

Tepat Pasien

Tepat Jalur Pemberian

Tepat Waktu

Tepat Dokumentasi
Pemberian
obat
Parenteral Oral

Anus/
Sublingual
rektum

Vagina Mata

Hindung Telinga
Melalui Oral

Merupakan pemberian obat melalui mulut dengan tujuan pengobatan


sesuai kebutuhan terapi, yakni proses reabsorbsi lebih lambat,
memudahkan dalam pemberian, mengurangi rasa sakit sesuai dengan
efek terapi dari jenis obat
Pemberian melalui sublingual

Merupakan pemberian obat melalui


sublingual yakni dengan cara meletakkan
obat dibawah lidah, hingga terjadi proses
absorbsi kedalam pembuluh darah.

Tujuan : reaksi lebih cepat dibanding oral,


menghindari kerusakan obat oleh hepar, dan
mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek
terapi dari jenis obat
Pemberian melalui mata

Yaitu : memberikan obat pada mata dengan


tetes mata atau salep mata.

Dapat digunakan untuk:


1. Persiapan pemeriksaan struktur internal mata
2. Pengukuran retraksi lensa
3. Menghilangkan iritasi mata
Pemberian melalui telinga

Merupakan pemberian obat melalui telinga (tetes &


salep)

Diberikan : pada gangguan infeksi telinga khususnya pada


telinga tengah (otitis media), dapat berupa obat antibiotik.

Note:
1. Obat tetes teteskan obat pada dinding saluran untuk
mencegah terhalang oleh gelembung udara
2. Pertahankan posisi kepala selama 2-3 menit
Pemberian melalui hidung

Merupakan pemberian obat melalui hidung (tetes)


Diberikan : pada radang hidung (rhinitis) atau
nasofaring, yang bertujuan mengencerkan sekresi dan
memfasilitasi drainase

Note:
1. Posisi pasien:
a. Duduk kepala menengadah kebelakang
b. Berbaring kepala ekstensi
2. Pertahankan posisi kepala tetap tengadah kebelakang
selama 5 menit
Pemberian melalui vagina

Merupakan pemberian obat dengan memasukkan


obat melalui vagina

Tujuan : mendapatkan efek terapi obat dan mengobati


saluran vagina atau serviks

Tersedia dalam bentuk krim dan suppositoria yang


digunakan untuk mengobati infeksi local

Note:
1. Regangkan labia minora dengan tangan kiri dan masukkan obat
sepanjang dinding kanal vaginal posterior sampai 7,5 – 10 cm
2. Tetap dalam posisi ± 10 menit
Pemberian melalui anus/rectal

Merupakan pemberian obat dengan memasukkan


obat melalui anus atau rectum

Tujuan : Memberikan efek lokal dan sistemik, efek terapi


obat, menjadikan feses lunak dan merangsang BAB

Note:
1. Tersedia dalam bentuk suppositoria
2. Regangkan glutea dengan tangan kiri, kemudian masukkan suppositoria dengan
perlahan melalui anus, spingter anal interna dan mengenai dinding rektal ± 10 cm pada
dewasa, ± 5 cm pada bayi atau anak
3. Anjurkan klien untuk tetap berbaring terlentang atau miring selama ± 5 menit
Pemberian melalui kulit

Merupakan pemberian obat dengan mengoleskan

Tujuan : mempertahankan hidrasi, melindungi permukaan


kulit, mengurangi iritasi kulit, atau mengatasi infeksi

Note:
Pemberian obat kulit dapat bermacam – macam, seperti:
krim, losein, aerosol, dan sprei
Pemberian obat parenteral

Intravena

Intramuscula
Intracutan
r

Subcutan
Pemberian melalui Intra Vena

Merupakan pemberian obat dengan cara memasukkan


obat melaui pembuluh darah vena.

Tujuan : reaksi cepat dan langsung masuk pada pembuluh


darah dibanding cara parenteral lainnya, menghindari
kerusakan jaringan lebih besar.

Pembuluh darah vena yang digunakan : lengan (cubiti,


cephalika/asilika), kepala (frontalis/temporalis, tungkai
(saphenous), leher (jugularis)
Pemberian melalui Intra Muskular

Merupakan cara memasukkan obat kedalam jaringan otot


dengan menggunakan spuit.

Tujuan : agar absorbsi obat lebih cepat pada jaringan otot

Lokasi penyuntikan dapat pada daerah : paha (vastus lateralis),


ventrogluteal (dengan posisi berbaring), dorsogluteal (posisi
tengkurep) lengan atas (deltoid)

Note:
1. Tarik kulit kebawah ± 2,5 cm untuk meregangkan kulit
2. Lakukan penusukan dengan jarum dengan posisi tegak yakni
90 derajat
Pemberian melalui sub cutan

Merupakan cara memasukkan obat kedalam jaringan


subcutan dibawah kulit dengan spuit

umumnya diberikan : pada program pemberian insulin yang


digunakan untuk mengontrol kadar gula darah

Lokasi penyuntikan dapat pada daerah : lengan atas sebelah luar


atau 1/3 bagian dari bahu, paha sebelah luar, daerah dada, dan
sekitar umbilikus (abdomen)

Note:
Penusukan dengan lubang menghadap keatas dengan
sudut 45 derajat dengan permukaan kulit
Pemberian melalui intra cutan

Merupakan cara memasukkan obat kedalam jaringan


kulit dibawah epidermis

Tujuan : melakukan tes terhadap reaksi alergi jenis obat yang


akan digunakan

Note:
1. Lokasi penyuntikan dapat pada daerah : lengan tangan bagian
ventral
2. Lakukan penusukan dengan lubang menghadap keatas dengan
sudut 15-20 derajat dengan permukaan kulit
3. Semprotkan obat hingga terjadi gelembung
4. Tidak boleh dilakukan masase
PERHITUNGAN
DOSIS OBAT
Ketepatan pemberian obat bergantung pada kemampuan
menghitung dosis obat dengan akurat dan mengukur obat dengan
benar.

Tenaga Kesehatan bertanggung jawab mengecek dosis obat


sebelum memberikannya serta mengajari klien tentang dosis yang
diprogramkan.
Dosis pada Bayi dan Anak Balita

Berbeda  anak masih dalam proses pertumbuhan dan


perkembangan.

Didasarkan pada dua standar yaitu :


1.Berat badan
2.Umur
Dosis anak
Dosis anak

1. Berdasarkan Berat Badan

Clark's rule
Dosis Anak= Berat Badan (lb) x Dosis Dewasa
                           150
“Berat badan bukan dalam kg, tapi lb dimana 1kg=2,2lb”

W (Weight = BB (Kg)) / 70 X DM Dewasa


Sekali minum = 15 Kg/70 Kg X 250mg
Dosis anak
Dosis anak

2. Berdasarkan Umur

Young's rule
Dosis Anak = Umur (tahun) x Dosis Dewasa
           Umur+12

Cowling's rule
Dosis Anak= (Umur (tahun) + 1) x Dosis Dewasa
                            24
Dosis anak
Dosis anak

2. Berdasarkan Umur

Friend's rule
Dosis Anak= 2xUmur (tahun) x Dosis Dewasa
                             25

Fried's rule (untuk bayi)


Dosis Anak= Umur (bulan) x Dosis Dewasa
                           150
Dosis dewasa
Dosis dewasa

Jml yg diberikan = dosis order/dosis yg tersedia x jml yg tersedia

Contoh :
1. Tablet :
Dik : dosis yg tersedia : digoxin 0,25 mg/tablet
Dosis order (yg dianjurkan) : 0,125 mg/hari
Dit : berapa tablet yg diberikan?
Jwb : = 0,125/0,25 x 1 tablet
= 0,5 tablet

2. Vial :
Dik : Penisilin (3 gr = 3 jt unit) diencerkan 10 ml
Dosis order 1,2 jt unit ?
Dit : berapa ml yg diberikan?
Jwb = 1,2 jt/3 jt x 10 ml
= 4 ml
Lanjutan,,,,
Lanjutan,,,,

3. Insulin
Dik : 40 unit (1 ml)
order/ dosis yg dianjurkan 20 unit
Dit : Brp ml insulin yg dibutuhkan Jwb = 20/40
unit x 1 ml
= 0,5 ml

Anda mungkin juga menyukai