Anda di halaman 1dari 30

MODEL KONSEPTUAL DALAM KEPERAWATAN KELUARGA

OLEH : KELOMPOK IV
ITA OKTAVIA ( 1909200414201065)

HASMIATIN(1909200414201057)

MARTIANA(19092004414201051)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN AVICENA

TAHUN AJARAN 2019/2020

1
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada

waktunya. Banyak rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam penyusunan makalah ini.

Namun berkat bantuan serta dukungan dari teman-teman,  kami bisa menyelesaikan makalah ini.

Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan

dapat menambah pengetahuan para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak

terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan doa.

Tidak lupa pula kami mengharap kritik dan saran untuk memperbaiki makalah kami ini, di

karenakan banyak kekurangan dalam mengerjakan makalah ini.

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL                                                                                                 

KATA PENGANTAR                                                                                                     

DAFTAR ISI                                                                                                              

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................5
B. Rumusan maslah......................................................................................................6
C. Tujuan......................................................................................................................7

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Konseptual.................................................................................8


B. Model Konseptual Keperwatan Keluarga................................................................9
C. Model Sistem Perawatan Kesehatan dari Betty Neuman........................................10
D. Model Perawatan Diri dari Orem............................................................................13
E. Model Pencapaian Tujuan dari Imogene King........................................................17
F. Model Adaptasi dari Roy.........................................................................................21
G. Model Proses Kehidupan dari Roger.......................................................................22
H. Model Lingkungan dari  F. Nightingale..................................................................22
I. Model Pengkajian Keluarga Friedman....................................................................28

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................29
B. Saran........................................................................................................................30

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang

dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan

merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.

Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang

nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang

didasari oleh fakta - fakta yang telah diobservasi, tetapi kurang absolut ( kurang adanya

bukti ) secara langsung.

Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam

keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari

struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk mengaplikasikan

ilmu yang pernah didapat di tempat mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai

seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model

praktek keperawatan yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat

tersebut bekerja. Mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung komponen

dasar seperti; adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan

praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan ataupun asuhan keperawatan

terhadap kebutuhan semua pasien.

Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi

oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu

berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia.

5
Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada

setiap situasi klien, antara lain degan menggunakan model-model keperawatan dalam

proses keperawatan. Dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai

dengan kebutuhan.

Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang spesifik,

memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang variable-variable utama yang

mempengaruhi situasi klien. Langkah-langkah yang harus dilakukan perawat dalam

memilih model keperawatan yang tepat untuk kasus spesifik adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan informasi awal tentang fokus kesehatan klien, umur, pola hidup dan

aktivitas sehari-hari untuk mengidentifikasi dan memahami keunikan pasien.

2. Mempertimbangkan model keperawatan yang tepat dengan menganalisa asumsi yang

melandasi, definisi konsep dan hubungan antar konsep.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian model keperawatan keluarga

2. Model konseptual keperawatan keluarga

3. Model sistim perawatan kesehatan Betty Newman

4. Model perawatan diri Dorotey Orem

5. Teori pencapaian tujuan Imogine King

6. Model adaptasi Calista Roy

7. Ilmu tentang manusia sebagai kesatuan Martha Rogers

8. Model lingkungan F.Nightiangale

9. Model pengkajiankeluarga Friedman

10. Model keperawatan terpilih dan penerapannya dalam praktik keperawatan keluarga

6
11. Tiga model system keperawatan keluarga dalam praktik keperawatan keluarga

C. Tujuan

1. Menjelaskan pengertian model keperawatan keluarga

2. Menjelaskan model konseptual keperawatan keluarga

3. Menjelaskan model sistim perawatan kesehatan Betty Newman

4. Menjelaskan model perawatan diri Dorotey Orem

5. Menjelaskan teori pencapaian tujuan Imogine King

6. Menjelaskan model adaptasi Calista Roy

7. Menjelaskan ilmu tentang manusia sebagai kesatuan Martha Rogers

8. Menjelaskan model lingkungan F.Nightiangale

9. Menjelaskan model pengkajiankeluarga Friedman

10. Menguraikan model keperawatan terpilih dan penerapannya dalam praktik

keperawatan keluarga

11. Mengidentifikasi tiga model system keperawatan keluarga dalam praktik keperawatan

keluarga

7
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Model konseptual

Model konseptual diperlukan untuk memandu praktik dan penelitian keperawatan

keluarga. Hal ini dianggap penting terkaid dengan keperawatan keluarga karena berpikir

secara timbal balik dan sistematis dalam keperawatan keluarga membutuhkan peralihan

paradigma dari pendekatan individu sebagai klien menjadi keluarga sebagai klien.

Sumber konsep dan teori keperawatan keluarga berfungsi untuk membedakan ,

menjelaskan atau memperkirakan fenomena yang ada dalam keperawatan. Pengertian

teori dari beberapa ahli :

1. Teori adalah suatu sel interaksi kontruksi (konsep), definisi dan proposisi yang

menghasilkan suatu pandangan sistemik dan fenomena dan pengkhususan hubungan

antara variable dengan tujuan yang menjelaskan dan memprediksikan fenomena

(kerlinjger, 1979, hal 9)

2. Teori adalah deskripsi atau penjelasan tentang fenomena dan hubungan antara

fenomena-fenomea tersebut (steven, 1979)

3. Konsep adalah suatu yang dihasilkan dengan abtraksi atau pemisahan karakteristik

ide-ide, menempatkan pada kelas atau pola.

4. Model konseptual adalah sala satu yang mencerminkan realita dengan menempatkan

kata-kata yang merupakan konsep ke dalam model dengan cara yang sama dengan

pembuat model pesawat mode pesawat memasang sayap,badan pesawat dan cockpit.

8
5. Model konseptual adalah suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang

menerangka tentang serangkaina ide global tentang keterlibatan individu, kelompok,

situasi atau kejadian, terhadap suatu ilmu dan pengembangannya.

Antara model dan teori ada suatu kesamaan dalam pengertian, namun sebenarnya

berbeda dalam beberapa hal diantaranya pada tingkat abstraknya.

1. Model konseptual memakai system dengan abstrak yang  tinggi dari model

konsep global dan dalil-dalil.

2. Model konseptual tidak dapat diuji secara langsung karena konsepnya tidak

terdefinisi secara operasional, namun hubunganya dapat diobsevasi.

3. Teori berfokus pada satu atau lebih konsep dan pernyatan yang konkret dan

spesifik.

4. Teori dapat didefinsikan secara operasioal dan dinyatakan secara jelas, serta

diformulasi suatu hypotesa sehingga dapat diuji melalui riset.

B. Model Konseptual Keperawatan Keluarga

Model keperawatan adalah jenis model konseptual yang menerapkan kerangka

kerja konseptual terhadap pemahaman keperawatan dan bimbingan praktik keperawatan.

Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang terjadi dalam suatu lingkungan

atau stresor yang mengakibatkan seseorang individu berupa menciptakan perubahan yang

adaptif dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia. Model konseptual

keperawatan mencerminkan upaya menolong orang tersebut, mempertahankan

keseimbangan melalui pengembangan mekanisme koping yang positif untuk mengatasi

stressor ini.

9
Model konseptual keperawatan telah memperjelas kespesifikan area fenomena

ilmu keperawatan yang melibatkan empat konsep yaitu manusia sebagai pribadi yang

utuh dan unik. Konsep kedua adalah lingkungan yang bukan hanya merupakan sumber

awal masalah tetapi juga perupakan sumber pendukung bagi individu. Kesehatan

merupakan konsep ketiga dimana konsep ini menjelaskan tentang kisaran sehat-sakit

yang hanya dapat terputus ketika seseorang meninggal. Konsep keempat adalah

keperawatan sebagai komponen penting dalam perannya sebagai faktor penentu pulihnya

atau meningkatnya keseimbangan kehidupan seseorang (klien)

Konseptualisasi keperawatan umumnya memandang manusia sebagai mahluk

biopsikososial yang berinteraksi dengan keluarga, masyarakat, dan kelompok lain

termasuk lingkungan fisiknya. Tetapi cara pandang dan fokus penekanan pada skema

konseptual dari setiap ilmuwan dapat berbeda satu sama lain, seperti penenkanan pada

sistem adaptif manusia, subsistem perilaku atau aspek komplementer.Teori keperawatan

dan model konseptual adalah sebagai berikut:

a. Orientasi system: system periaku dari Johnson. model konseptual system dari

Neuman

b. Orientasi perkembangan.: model konseptual perawtan diri dari Orem

c. Orientasi interaksi dan system: model adaptasi dari Roy, model system terbuka dari

King

d. Orientasi system dan perkembangan: model proses kehidupan dari Roger.

C. Model Sistem Perawatan Kesehatan dari Betty Neuman.

Konsep yang dikemukakan oleh Betty Newman adalah konsep “Healt care

system” yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan

10
kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara

fleksibel atau normal maupun resistan dnegan sasaran pelayana adalah komunitas. Serta

Betty Newman mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep

holistic dan pendekatan system terbuka. Faktor yang perlu di perhatikan adalah: fisiologi

individu, psikologi individu,sosial cultural, perkembangan individu

1. Asumsi Teori Model Betty Neuman

Asumsi yang dikemukakan oleh Betty Neuman dalam memberikan respon terhadap

tekanan yaitu :

a. Manusia

Merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dari harmoni

dan merupakan satu kesatuan dari fisiologis, psikologis, sosiokultural,

perkembangan dan spiritual 

b. Lingkungan

Yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh dari

sekitar klien atau sistem klien.

c. Sehat

Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan sehat merupakan

keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan menghindari atau

mengatasi stressor.

2. Pernyataan Teori Sistem Model Neuman

Teori model Neuman menggambarkan partisipasi aktif perawat terhadap klien

dengan tingkatan yang menyangkut bermacam-macam pengaruh terhadap respon

klien akibat tekanan atau stress.

11
Klien dalam hubungannya timbal balik dengan lingkungan sekitarnya selalu membuat

keputusan yang menyangkut hal atau sesuatu yang akan berakibat kepadanya. Ada 4

faktor yang merupakan konsep mental klien yaitu: individu atau pasien itu sendiri,

lingkungan sekitarnya, kesehatan, pelayanan

3. Bentuk Logika Teori Model Neuman

Bentuk Neuman menggunakan logika deduktif dan induktif dalam

mengembangkan teori modelnya yang telah dipertimbangkan terlebih dahulu. Betty

Neuman menemukan teori modelnya dari berbagai teori dan disiplin ilmu. Teori ini

juga merupakan hasil dari pengamatan dan pengalaman selama ia bekerja dipusat

kesehatan mental keperawatan.

4. Model Betty Neuman Dalam Lingkungan Komunitas

Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress

dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk

mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi

yaitu :

a. Intervensi yang bersifat promosi

Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang

bersifat fleksibel yang berupa: pendidikan kesehatan dan mendemonstrasikan

keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien dirumah atau

komonitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.

b.  Intervensi yang bersifat prevensi, dilakukan apabila garis pertahanan normal

terganggu :

12
1) Deteksi dini gangguan kesehatan Misalnya deteksi tumbuh kembang

balita, keluarga dll.

2) Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya :

konseling pra nikah

3) Intervensi yang bersifat kuratif, dilakukan apabila garis pertahanan

terganggu.

4) Intervensi yang bersifat rehabilitative, dilakukan seperti pada upaya

kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang terganggu.

Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua aktor

utama : komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses

keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri dari 5 tahapan :pengkajian,

diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.

D. Model Perawatan Diri dari Orem.

Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model self care yang

diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model konsep

keperawatan ini pada awal tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya dengan

judul "Nursing Conceps of Practice Self Care". Model ini pada awalnya berfokus pada

individu, kemudian edisi kedua tahun 1980 dikembangkan pada multi person's

unit (keluarga, kelompok dan komunitas).

1. Pengertian Keperawatan Mandiri (self care)

Self care merupakan suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh

individu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan,

13
kesehatan dan kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun

sakit  (Orem's, 1980).

Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-

kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebtuhan itu

sendiri, kecuali bila tidak mampu.

2. Teori Sistem Keperawatan Orem

Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan

menolong keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self Care

Deficit of Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu :

a. Self Care  (Perawatan Diri)

Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam

memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi

hubungan antar pembeli self care dengan penerima self care dalam hubungan

terapi. Orem mengemukakan tiga kategori / persyaratan self care yaitu :

persyaratan universal, persyaratan pengembangan dan persyaratan

kesehatan. Penekanan teori self care secara umum :

 Pemeliharaan intake udara

 Pemeliharaan intake air

 Pemeliharaan intake makanan

 Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi

 Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat

 Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial

 Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia

14
 Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial

sesuai dengan potensinya.

b. Self Care Deficit (Defisit Perawatan Diri)

Defisit perawat diri terjadi bila tindakan perawatan diri tidak adekuat

dalam memenuhi kebutuhan perawatan diri yang disadari. Teori defisit perawatan

diri Orem menjelaskan bukan hanya saat keperawatan dibutuhkan saja, melainkan

cara membantu orang lain dengan menerapkan lima metode bantuan, yakni

melakukan untuk, memandu, mengajarkan, mendukung dan menyediakan

lingkungan yang dapat meningkatkan kemampuan individu untuk memenuhi

tuntutan akan perawatan diri saat ini atau di masa yang akan datang.

c. Nursing system (Sistem Keperawatan)

Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat

dipenuhi oleh perawat, pasien atau keduanya. Nursing system ditentukan /

direncanakan berdasarkan kebutuhan "Self Care" dan kemampuan pasien untuk

menjalani aktifitas "Self Care".

d. Metode bantuan

Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui

metode bantuan yang meliputi :acting atau melakukan sesuatu untuk klien,

mengajarkan klien, mengarahkan klien, mensupport klien.

3. Keyakinan dan Nilai – Nilai

Kenyakianan Orem's tentang empat konsep utama keperawatan adalah :

15
a. Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus

memperthankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau trauma

koping dan efeknya.

b. Sehat : kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutan self care yang

berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi

dan perkembangan.

c. Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhankeperluan

self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.

d. Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang

dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam

mempertahankan self care yang mencakup integritas struktural, fungsi dan

perkembangan.

4. Tujuan Keperawatan Keluarga Menurut Orem’s

Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam

praktek keperawatan keluarga adalah :

a. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara

terapeutik.

b. Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri

c. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang

mengalami gangguan secara kompeten.

Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model Orem's

yang diterapkan pada praktek keperawatan keluaga  adalah sebagai berikut:

 Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga;

16
 Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya

 Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu

mengantisipasi perubahan yang terjadi

 Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang

dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.

E. Model Pencapaian Tujuan dari Imogene King.

King memandang keluarga sebagai system social dan konsep utama dalam

modelnya.Keluarga diperlukan baik sebagai kontek maupun klien.

King menjelaskan bahwa teori pencapaian tujuan bermanfaat bagi perawat bila

terpanggil untuk membantu keluarga dalam memelihara kesehatan mereka atau

mengatasi masalah atau keadaan sakit (1983 hal. 1982). King terus menguraikan

modelnya sebagai perawat untuk membantu anggaota keluarga menyusun tujuan untuk

mengatasi masalah dan mengambil keputusan, karena model tersebut beroriantasi

padasistemdan intervensi dengan perluasan isi keluarga yang lebih jauh, model tersebut

cukup bermanfaat dalam keperawatan keluarga.

1. Teori Pencapaian Tujuan Imogene M. King

Model keperawatan terakhir dari King memadukan tiga sistem interaksi yang

dinamis-personal,interpersonal, dan sosial yang mengarah pada perkembangan teori

pencapaian tujuan .

a. Sistem personal adalah individu atau klien yang dilihat sebagai system terbuka,

mampu berinteraksi, mengubah energi, dan informasi dengan lingkungannya.

Individu merupakan anggota masyarakat, mempunyai perasaan, rasional, dan

kemampuan dalam bereaksi, menerima,mengontrol, mempunyai maksud-maksud

17
tertentu sesuai dengan hak danrespon yang dimilikinya serta berorientasi pada

tindakan dan waktu.Sistem personal dapat dipahami dengan memperhatikan

konsep yang berinteraksi yaitu: persepsi, diri, gambaran diri, pertumbuhan dan

perkembangan, waktu dan jarak.

b. Sistem interpersonal adalah dua atau lebih individu atau grup yang berinteraksi.

Interaksi ini dapat dipahami dengan melihat lebih jauh konsep tentang peran,

interaksi, komunikasi, transaksi, stress, koping.

c. Sistem sosial merupakan sistem dinamis yang akan menjaga

keselamatanlingkungan. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi

perilakumasyarakat, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Sistem sosial

dapatmengantarkan organisasi kesehatan dengan memahami konsep

organisasi,kekuatan, wewenang, dan pengambilan keputusan.

2. Konsep Interaksi Imogene M. King

King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya, bahwa

manusia seutuhnya ( Human Being) sebagai sistem terbuka yang secarakonsisten

berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi dasar King tentangmanusia seutuhnya

( Human Being) meliputi sosial, perasaan, rasional, reaksi,kontrol, tujuan, orientasi

kegiatan dan orientasi pada waktu. Dari keyakinannya tentang human being ini, King

telah menderivatasumsi tersebut lebih spesifik terhadap interaksi perawat – klien:

a. Persepsi dari perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi.

b. Tujuan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai dari perawat dan klienmempengaruhi

interaksi

c. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.

18
d. Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

e. Profesional kesehatan mempunyai tanggung jawab terhadap pertukaran informasi.

f. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.

g. Tujuan dari profesional kesehatan dan tujuan dari penerima pelayanan kesehatan

dapat berbeda.

3. Asumsi-Asumsi Utama Imogene M. King

a. Keperawatan : Keperawatan merupakan suatu proses interaksi antara klien dan

perawatyang selama pengkajian , pembuatan tujuan, dan menjalankannya,

terjaditransaksi dan tujuan dicapai.

b. Klien : King mengatakan bahwa klien adalah individu (sistem personal)

ataukelompok (sistem interpersonal) yang tidak mampu mengatasi peristiwaatau

masalah kesehatan ketika berinteraksi dengan lingkungan.

c. Kesehatan : Menurut King, Kesehatan adalah kemampuan individu untuk

melakukanaktivitas kehidupan sehari-hari dalam peran sosial yang lazim; suatu

pengalaman hidup yang dinamis dalam penyesuaian terus-menerusterhadap

stresor lingkungan melalui penggunaan sumber-sumber yangoptimum.

d. Lingkungan : King menyatakan, lingkungan merupakan setiap sistem sosial

dalammasyarakat ; sistem sosial adalah kekuatan dinamis yang memengaruhi

perilaku sosial, integrasi, persepsi, dan kesehatan, seperti rumah sakit,klinik,

lembaga komunitas, dan industri.

4. Aplikasi Teori Imogene M. King dalam Proses Keperawatan

a. Pengkajian Terjadi selama interaksi antara perawat dan pasien/klien. Perawat

membawa pengetahuan khusus dan ketrampilan sedangkan klien membawa

19
pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah yang menjadi perhatian, untuk

interaksi ini.

 Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien,diantaranya

adalah : Tingkat tumbuh kembang, Pandangan tentang diri sendiri, Persepsi yang

merupakan dasar pengumpulan dan interpretasi data terhadap status kesehatan,

Pola komunikasi diperlukan untuk memferivikasi keakuratan persepsi, untuk

interaksi dan transaksi. dan Sosialisasi

b. Diagnosa Keperawatan 

1) Dibuat setelah melakukan pengkajian. 

2) Dibuat sebagai hasil interaksi antara perawat dengan pasien/klien.

3) Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya dengan diagnosa

keperawatan.

c. Perencanaan

1) Dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan. 

2) Setelah diagnosis, perencanaan intervensi untuk memecahkan masalah

tersebut dilakukan.

3) Dalam perencanaan pencapaian tujuan diawali dengan menetapkantujuan dan

membuat keputusan.

4) Merupakan bagian dari transaksi dan partisipasi pasien/klien yang dianjurkan

ikut serta dalam pengambilan keputusan tapi tidak harus bertanggung jawab.

d. Implementasi

1) Dalam keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan aktualuntuk

mencapai tujuan.

20
2) Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari transaksi.

e. Evaluasi

Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai

danmembahas tentang pencapaian tujuan dan keefektifan proses keperawatan

(Perry & Potter, 2005).

5. Aplikasi Teori Imogene M. King dalam Praktik Keperawatan

Teori King berfokus pada interaksi perawat - klien dengan pendekatan sistem.

Kekuatan pada model ini adalah partisipasi klien dalam menentukan tujuan yang akan

dicapai, mengambil keputusan, dan interaksi dalam menerima tujuan dari klien. Teori

ini sangat penting pada kolaborasi antara tenaga kesehatan professional.Teori ini juga

dapat digunakan pada individu, keluarga, atau kelompok dengan penekanan pada

psikologi, sosialkultural, dan konsep interpersonal.

F. Model Adaptasi dari Roy.

Roy menjelaskan bahwa keluarga dan juga individu, kelompok, organisasi, social,

serta komunitas dapat dijadikan unit analisis dan focus praktik keperawatan, karena para

perawat mengkaji orang sebagai system yang adaptif, meraka perlu mengkaji keluarga

bila keluarga merupakan focus perawatan..Intervensi keperawatan mempertinggi

stimulasi (fokal, konstektual dan residual) untuk meningkatkan adaptasi dari system

keluarga (Roy 1983,hal 275). Perbaikan da perluasan konsep keluarga lebih lanjut sangat

diperlukan,tetapi terdapat kongruensi dan aplikabilitas yang mendasar dari model ini

keperawatan keluarga Karena itu teori adaptasi  dati Roy tampaknya juga tetap

menjanjikan dalam batasan menguraikan atau menjelaskan fenomena keperawatan

keluarga,padahal Roy mengatakan bahwa masalah keperawatan melibatkan mekanisnme

21
koping yang tidak efektif, yang menyebabkan respon yang tidak efektif, merusak

integritas individu tersebut. Gagasan ini dapat diperluas hingga keunit keluarga dimana

pola koping keluarga yang tidak efektif menimbulkan masalah-masalah yag berubungan

dengan fungsi keluarga (Mc Cubbin dan Figley, 1983). Masalah teori ini menekankan

promosi kesehatan dan pentingnya membantu klien dalam menipulasi lingkungan

mereka, kedua gagasan tersebut memiliki arti yang penting daam kesehatan.

G. Model Proses Kehidupan dari Roger.

Dalam teori Roger,  focus dari keperawatan adalah pada proses kehidupan umat

mausia. Tujuan dari keperawatan adalah untuk meningkatkan interaksi simfonis anatara

manusia dan  lingkungannya (Meleis 1985). Dalam-dalam tulisan yang terdahulunya dari

tahun 1970 hingga 1980, roger tidak berbicara tentang keluarga. Tetapi pada tahun1983

Roger  menegaskan bahwa model konseptualnya dapat diterapkan pada keluarga sama

seperti pada induvidu. Bagi Roger, keluarga dikonseptualisasikan sebagai suatu bidang

energi keluarga yang tidak bisa dikurangi, bersifat empat dimensi,negentropik, yang

menjadi focus  studi dalam keperawatan.Wall (1981) secara jelas memperlihatkan 

kongruensi dan aplikabilasi teori Roger untuk pengkajian keluarga yang mengilustrasikan

hal ini dengan menggunakan konsep Roger tentang saing melengkapi, resonansi

dan helicy untuk meguraikan system keluarga. Peninggalan Roger ini secara jelas

dikaitkan dengan teori sistem umum dan karena orientasi ini maka ada suatu kesesuaian

antara teori keperawatan dari Roger dan keperawatan keluarga.

H. Model Lingkungan dari  F. Nightingale

Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek lingkungan secara

keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis daan lingkungan sosial.

22
1. Lingkungan fisik (physical enviroment)

Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara.

Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu

akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari

debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara

bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa

sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas,

tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan memberikan keleluasaan pasien

untuk beraktifitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari

kebisingan dan bau limbah. Posiis pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa

supaya mendapat ventilasi.

2. Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)

Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan

stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan

kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan

yang menarik dan aktivitas manual dapat merangsanag semua faktor untuk membantu

pasien dalam mempertahankan emosinya.

Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara

menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus.

Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya

dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan

pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang

terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya.

23
Selain itu membicarkan kondisi-kondisi lingkungna dimana dia berada atau cerita hal-

hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa

nyaman.

3. Lingkungan sosial (social environment)

Observasi dari lingkungan sosial terutama hubungan yang spesifik, kumpulan

data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk

pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan

kemampuan observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari

sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada umumnya.

Seperti juga hubungan komuniti dengan lingkungan sosial dugaannya selalu

dibicarakan dalam hubungna individu paien yaitu lingkungan pasien secara

menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit

tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara

khusus.

Hubungan teori Florence Nightingale dengan beberapa konsep

a. Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan :

b. Individu / manusia

c. Memiliki kemampuan besar untuk perbaikan kondisinya dalam menghadapi

penyakit.

d. Keperawatan

Bertujuan membawa / mengantar individu pada kondisi terbaik untuk dapat

melakukan kegiatan melalui upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan.

e. Sehat / sakit

24
f. Fokus pada perbaikan untuk sehat.

g. Masyarakaat / lingkungan

Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan

individu, fokus pada ventilasi, suhuu, bau, suara dan cahaya.

4. Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan

a. Pengkajian / pengumpulan data

Data pengkajian Florence N lebih menitik beratkan pada kondisi

lingkungan (lingkungan fisik, psikhis dan sosial). Analisa data: data

dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental yang berkaitan

dengan kondisi klien yang berhubungan dengan lingkungan keseluruhan. Masalah

difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan misalnya : Kurangnya

informasi tentang kebersihan lingkungan, ventilasi, pembuangan sampah,

pencemaran lingkungan, komunikasi sosial,

b. Diagnosa keperawatan

Berbagai masalah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain:  

Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan, Penyesuaian

terhadap lingkungan, Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.

c. Implementasi

Upaya dasar merubah/ mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan

terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan,

perrtumbuhan dan perkembangan individu.

d. Evaluasi

Mengobservasi dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu.

25
5. Gambaran model konseptual keperawatan Florence Nightingale:

a. Definisi keperawatan adalah profesi yang bertujuan menemukan dan

menggunakan hukum alam dalam pembangunan kesehatan dan pelayanan

kesehatan. Ningtingale menegaskan bahwa keperawatan adalah ilmu dan kiat

yang memerlukan pendidikan formal untuk merawat orang yang sakit.

b. Tujuan tindakan keperawatan meliputi memelihara, mencegah infeksi, dan cedera,

memulihkan dari sakit, melakukan pendidikan kesehatan serta mengendalikan

lingkungan

c. Alasan tindakan keperawatan yaitu menempatkan manusia pada kondisi yang

terbaik secara alami untuk menyembuhkan atau meningkatkan kesehatan serta

mencegah penyakit dan luka.

d. Konsep individu merupakan kesatuan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan

spiritual yang lengkap dan berpotensi.

e. Konsep sehat adalah keadaan bebas dari penyakit dan dapat menggunakan

kekuatannya secara penuh.

f. Konsep lingkungan adalah bagian eksternal yang mempengaruhi kesehatan dan

sakitnya seseorang.

6. Deskripsi Konsep Sentral

a. Manusia

Manusia terdiri dari komponen fisik, intelektual, emosional, sosial dan

spiritual. Walaupun memang lebih terfokus pada aspek fisik tetapi tetap saja ide

yang dikemukakan Nightingale tentang seseorang yang sedang sakit mempunyai

26
semangat hidup yang lebih besar daripada mereka yang sehat, sebenarnya terkait

dengan dimensi psikologik dari manusia

b. Lingkungan

Lingkungan menurut Nightingale merujuk pada lingkungan fisik eksternal

yang mempengaruhi proses penyembuhan dan kesehatan yang meliputi lima

komponen lingkungan terpenting dalam mempertahankan kesehatan individu

yang meliputi: udara bersih, air yang bersih, pemeliharaan yang efisien,

kebersihan, serta penerangan/pencahayaan

c. Kesehatan

Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai merasa sehat dan

menggunakan semaksimal mungkin setiap kekuatan yang dimiliki yang

merupakan proses aditif, yaitu hasil kombinasi dari faktor lingkungan, fisik, dan

psikologis. Terutama faktor lingkungan meliputi :kebersihan, minuman, nutrisi,

kelembaban, jalan udara, saluran air , yang mempengaruhi kesehatan.

d. Keperawatan

Nightingale memandang keperawatan sebagai ilmu kesehatan dan

menguraikan keperawatan sebagai mengarahkan terhadap peningkatan dan

pengelolaan lingkungan fisik sehingga alam akan menyembuhkan pasien. Oleh

karena itu, kegiatan keperawatan termasuk memberikan pendidikan tentang

kebersihan di rumah tangga dan lingkungan untuk membantu wanita menciptakan

atau membuat lingkungan sehat bagi keluarganya dan komunitas yag pada

dasarnya bertujuan untuk mencegah penyakit.

27
I.  Model Pengkajian Keluarga Friedman

Model pengkajian keluarga Friedman merupakan pendekatan terpadu dengan

menggunakan teori system umum, teori perkembangan keluarga, teori structural-

fungsional dan teori lintas budaya sebagai landasan teoritis primer model dan alat

pengkajian keluarga. Teori pertengahan lainnya juga dipadukan ke dalam berbagai

dimensi structural dan fungsional yang dikaji, seperti teori komunikasi, teori peran, dan

teori stress keluarga. Bab 7 menguraikan isi pengkajian keluarga dan area prosesnya.

Diagnosis keperawatan keluarga dan strategi intervensinya akan dibahas terkaid setiap

data meliputi identifikasi, sosiokultural, perkembangan, structural, fungsional dan bidang

kajian stress serta kopingnya.

28
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sumber konsep dan teori keperawatan keluarga berfungsi untuk membedakan ,

menjelaskan atau memperkirakan fenomena yang ada dalam keperawatan.

2. Perkembangan model keperawatan dan teori telah mempengaruhi disiplin

keperawatan, mulai naskah Florence Nightangale kemudian diteruskan dengan karya

para ahli teori keperawatan kontemporer. Model keperawatan secara spesifik

disesuaiakan dengan praktik keperawatan keluarga termasuk model yang

dikembangkan oleh Imogene King, calista Roy, Betty Newman, Dorothea Orem,

Martha Rogers, dan Margaret Newman.

3. Florence Nightingale sebenarnya tidak menyajikan teori keperawatan keluarga, tetapi

ia menngatakan keluarga di berbagai tulisannya dan sebagian besar praktik

keperawatan.

4. Imogene King mengembangkan model system yang saling memepengaruhi

danmemasukkan pendekatan keluarga sebagai ruang lingkup.

5. Betty Newman membahas keluarga sebagai klien dari awal pengembangan modelnya,

dengan keluarga dipandang sebagai system yang terdiri atas anggota keluarga sebagai

subsistemnya.

6. Dorothea Orem menggambarkan keluarga sebagai unit pengondisisan landasan dan

sebagai ruang lingkup bagi klien individu

7. Model Adaptasi Calistay Roy menjabarkan konsep individu sebagai suatu system

adaptif yang saling mempengaruhi dengan stimulus melalui empat model respons:

29
fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan saling ketergantungan. Keluarga dapat

menjadi ruang lingkup klien dan perawatan diarahkan pada peningkatan adaptasi

positif terhadap stimulus fokal, kontekstual dan sisa (residual) melalui proses

regulator dan kognator.

8. Martha Rogers menggambarkan keluarga sebagai system terbuka dalam interaksi

yang konstan dengan lingkungan melalui pertukaran materi dan energy, bahkan

perkembangannya menjadai semakin kompleks.

9. Newman berfokus pada pola keluarga sebagai medan energy yang bergerak  melalui

waktu dan ruang menuju kesadaran yang semakin tinggi

10. Tiga model praktik keperawatan terpadu yang dikutip dan digunakan secara luas

dalam keperawatan keluarga adalah Model system kekuatan –stressor keluarga,

Model pengkajian dan intervensi Calgary dan Model pengkajian keluarga Friedman.

B. Saran

Dengan adanya masalah ini diharapkan pembaca dapat memahami dari pengertian

teori dan teori keperawatan dan mengetahui apa saja model-model konseptual

keperawatan itu.

30

Anda mungkin juga menyukai