MATA PELAJARAN
Keperawatan Komunitas
Dosen Pembimbing :
Achmad Wahdi
Disusun Oleh :
1. Nisdhani Alfaj (20181420146007)
2. Samsu Rizal (20191420146003)
3. Dewi Suryawati (20191420146002)
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang mana atas karunia dan rahmat
nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas. Adapun askep ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan Komnitas II. Penyusun
menyadari bahwasanya tugas ini masih jauh dari kata sempurna dan perlu kajian
yang lebih lama lagi. Oleh karena itu penyusun dengan senang hati menerima
keritik dan saran pada pembaca yang di tujukan pada tugas ini.
DAFTAR ISI
Cover......................................................................................................
Kata Pengantar......................................................................................
Daftar Isi................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................
C. Tujuan .........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi........................................................................................
B. Etiologi........................................................................................
C. Patofisiologi................................................................................
D. Manifestasi Klinis.......................................................................
E. Penatalaksanaan..........................................................................
F. Pemeriksaan Penunjang...............................................................
G. Komplikasi .................................................................................
A. Pengkajian...................................................................................
B. Diagnosa......................................................................................
C. Intervensi ....................................................................................
D. Implementasi...............................................................................
E. Evaluasi ......................................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................
B. Saran ...........................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Striktur uretra adalah penyempitan uretra disebabkan akibat
jaringan parut yang mengarah pada obstruktif disfungsi saluran
berkemihdengan konsekuensi yang berpotensi serius untuk saluran
berkemih. Prevelensi yang didapatkan dari kalangan pria di negara-negara
industri diperkirakan sebesar 0,9%. Striktur uretra dapat memberikan
gejala urin obstruktif dan iritatif dan pada akhirnya dapat merusak fungsi
ginjal.
Striktur adalah penyakit yang relatif umum pada pria dengan
prevalensi terkait 229-27 per 100.000 laki-laki, atau 0,6% dari populasi
beresiko, yang biasanya pria yang lebih tua. Santucci dkk, menganalisa
penyakit striktur uretra dalam sepuluh set data publik dan pribadi di
amerika serikat hasilnya bahwa penyakit striktur uretra umum terjadi pada
lansia dengan peningkatan pada usia > 55 tahun. Data dari Medicare dan
Medicaid Services (untuk pasien yang lebih tua dari 65 tahun)
mengkonfirmasi peningkatan insiden penyakit penyempitan pada 9.0 /
100.000 untuk tahun 2001 dibandingkan dengan 5.8 / 100.000 pada pasien
yang lebih muda dari 65 tahun.
Studi yang dilakukan di Jerman menyebutkan penyebab dari
striktur uretra meliputi trauma pelvis (54%), post-kateterisasi (21,1%),
infeksi (15,2%), dan postinstrument (5,6%). Study ini menunjukkan
kesimpulan bahwa etiologi diatas menentukan prognosis dari
penatalaksanaan striktur uretra. Studi yang dilakukan oleh Tritschler, et all
juga mendapatkan hasil sebanyak 30 % idiopatik, dan 20 % karena
uretritis bakteri, 45 % striktur uretra disebabkan iatrogenik yang
didalamnya termasuk reseksi transuretral, kateterisasi uretra, cystoscopy,
prostatectomy, brachytherapy, dan pembedahan hypospadi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi agregat?
2. Bagaimana masalah kesehatan populasi penyakit infeksi dalam
komunitas
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengatahui agregat dan masalah kesehatan populasi
penyakit infeksi saluran kemih striktur uretra dalam komunitas
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Definisi
Striktur uretra adalah kondisi dimana suatu bagian dari uretra
menyempit namun berbeda dengan obstruksi pada uretra yang disebabkan
oleh batu, striktur uretra merupakan adanya oklus dari diri meatus uretralis
karena adanya jaringan yang fibrotik dengan hipertrofi. Jaringan fibrotik
yang tumbuh dengan abnormal akan menutupi/ mempersempit meatus
uretralis,sehingga aliran urine (urine flow) akan menurun.( Prabowo &
Pranata, 2014:144).
Striktur uretra adalah penyempitan lumen uretra karena fibrosis pada
dindingnya. Penyempitan lumen ini disebabkan karena dindingnya
mengalami fibrosis dan pada tingkat yang lebih parah terjadi fibrosis
korpus spongiosum.(Purnomo, 2011:153). Striktur uretra adalah
penyempitan luemen uretra akibat adanya jaringan parut dan kontriksi.
( Suharyanto & Madjid, 2013:271).
B. Etiologi
Sriktur uretra dibagi menjadi 3 janis :
1. Striktur uretra kongenital
Sriktur ini biasanya sering terjadi di fossa navikularis dan pars
membranase, sifat striktur ini adalah stationer dan biasanya timbul terpisah
atau bersamaan dengan anomalia saluran kemih yang lain.
2. Striktur uretra traumatik
Trauma ini akibat trauma sekunder seperti kecelakaan, atau karena
instrumen, infeksi, spasmus otot, atau tekanan darah luar, atau tekanan
oleh struktur sambungan atau oleh tumor dari luar serta biasanya terjadi
pada daerah kemaluan dapat menimbukan ruftur uretra, timbul striktur
traumatik dalam waktu 1 bulan. Striktur akibat trauma lebih progresif
daripada striktur akibat infeksi. Pada ruftur ini ditemukan adanya
hematuria gross.
3. Striktur akibat infeksi
Striktur ini biasanya disebabkan oleh infeksi veneral dan timbul
lebih lambat daripada striktur traumatik.
C. Patofisiologi
Striktur uretra adalah penyempitan lumen uretra akibat adanyan
jaringan perut dan kontraksi. Striktur uretra lebih serring terjadi pada pria
daripada wanita terutama kaarena perbedaan panjangnya uretra. Striktur
uretra dapat terjadi secara terpisah ataupun bersamaan dengan anomali
saluran kemih yang lainnya. Adapun cedera uretral (akibat insersi
peralatan bedah selama operasi transuretral, kateter, indwelling, atau
prosedur sitoskopi), cedera akibat peregangan, cedera akibat kecelakaan,
uretritis gonorrheal yang tidak ditangani, infeksi, spasmus otot dan
tekanan dari luar misalnya pertumbuhan tumor.
D. Manifestasi Klinis
1. Kekuatan pancaran dan jumlah urin berkurang
2. Gejala infeksi
3. Retensi urinarius
4. Adanya aliran balik dan mencetus sistitis, prostatitis dan pielonefritis( C.
Smeltzer, Suzanne;2002 Hal 1468).
Derajat penyempitan uretra :
a. Ringan : jika oklusi yang terjadi kurang dari 1/3 diameter lumen.
b. Sedang : oklusi 1/3 s.d ½ diameter lumen uretra.
c. Berat : oklusi lebih besar dari ½ diameter lume uretra.
Ada derajat berat kadang kala teraba jaringan keras di korpus
spongiosum yang dikenal dengan spongiofibrosis.( Basuki B.
Purnomo;2000 hal 126).
E. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dapat di lakukan yaitu penatalaksanaan
farmakologis dan non farmakologis :
1. Terapi Farmakologis
a. Bougie (Dilatasi)
b. Uretrotomi interna
c. Uretrotomi eksterna
1. Pengkajian
A. Identitas Umum Keluarga
a. Identitas Kepela Keluarga
Nama :
Umur :
Agama :
Suku :
b. Type Keluarga
a) Jenis type keluarga : Nuctear family
b) Masalah yang terjadi dengan type tersebut : Tidak ada
c. Suku Bangsa
a) Asal suku bangsa: Jawa
b) Budaya yang berhubungan dg kesehatan: Klien mengatakan
tidak ada
c) Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan: Klien
mengatakan tidak ada
d. Status Sosial Ekonomi Keluarga:
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah: Suami berkerja
sebagai petani
b) Penghasilan: Klien mengatakan penghasilan suaminya tidak
tertentu
c) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan: Listrik, Makan, dll.
Anderson, Elizabeth. 2007. Buku Ajar Keperawatan Komunitas: Teori dan Praktek Ed.
3. Jakarta : EGC Tim Penyusun LPM UNG. 2014. Panduan Pelaksanaan KKS