Anda di halaman 1dari 2

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

HEAD TILT - CHIN LIFT

Pengertian Merupakan tindakan yang dilakukan untuk membebaskan jalan


nafas dari sumbatan.
Indikasi 1. Pada penderita bukan dengan kecurigaan patah tulang
leher,
2. Pada penderita tanpa cidera kepala,
3. Pada penderita tanpa cidera tulang belakang,
4. Pada jalan nafas penderita yang tertutup oleh lidah
pasien.
Tujuan 1. Untuk mengatasi obstruksi yang disebabkan oleh lidah,
2. Untuk membuka jalan nafas secara maksimal.
Persiapan tempat dan alat Tidak ada persiapan alat ataupun tempat yang khusus pada
tindakan head tilt chin lift, kecuali hanscoon

Persiapan pasien Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien dan keluarga


mengenai prosedur yang akan dilakukan

Persiapan Lingkungan Jika pasien ditemukan pada tempat terbuka dan harus diberikan
pertolongan segera, maka penolong harus melihat kejadian
sekitar apakah sudah aman bagi dirinya untuk menolong.

Pelaksanaan 1. Memakai hanscoon


2. Memposisikan pasien terlentang
3. Memeriksa apakah korban mengalami fraktur servikalis
dengan indikator: adanya cidera kepala, keluar darah dari
telinga dan hidung, mata lebam, dan/atau cidera tulang
klavikula
4. meletakkan satu tangan di dahi dan letakkan ujung jari
tangan (jari telunjuk dan jari tengah) dibawah daerah
tulang pada bagian tengah rahang bawah pasien (dagu).
5. Menengadahkan kepala dengan menekan perlahan dahi
pasien
6. Menggunakan ujung jari untuk mengangkat dagu dan
menyokong rahang bagian bawah. Jangan menekan
jaringan lunak di bawah rahang karena dapat menimbulkan
obstruksi jalan nafas.
7. Mengusahakan mulut agar tidak menutup. Gunakan ibu
jari untuk menahan dagu supaya bibir bawah pasien
tertarik ke belakang
8. Kemudian lihat mulut pasien apakah ada benda asing
yang menyumbat jalan nafas. Apabila ada benda asing
maka lakukan tindakan finger swab.
Sikap Sikap Selama Pelaksanaan :

Hati-hati, teliti, tenggap, cepat, ramah dan sopan.

Evaluasi 1. Kaji respon pasien


2. Kaji pola napas pasien, apakah ada sumbatan lagi

Sumber Kartikawati, Dewi. 2011. Buku Ajar Dasar-Dasar


Keperawatan Gawat Darurat. Malang: Salemba Medika
A, John. 2012. Perawatan Gawat Darurat. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai