Anda di halaman 1dari 15

Guide Slide : Keracunan

Waktu : 40 Menit, bila ada penambahan waktu maksimal 5 menit


Saat memulai pelatihan, Instruktur memulai dengan Salam, Perkenalkan Diri dan Materi
Guide Slide Keracunan

Instruktur meminta peserta untuk


membacakan scenario dan minta peserta
lain untuk merespon pertanyaan di atas,
tidak lebih dari 2 menit.

Instruktur membacakan tujuan instruksional

Page | 1
Guide Slide Keracunan

Menjelaskan pentingnya mempelajari


keracunan dan gigitan binatang, terlebih di
Indonesia belum ada badan khusus untuk
penanggulangan keracunan seperti dinegara
– negara luar, misal : PCC (Poison Control
Center) di USA.

Di Indonesia baru ada SIK (Sentra Informasi


Keracunan) yang melayani informasi melalui
telepon tentang racun dan nasihat
penanggulangan korban keracunan dan
pencegahannya, yang berpusat di BPOM
(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)
dengan sentra Informasi Keracunan RI
1500533,atau no telp 021-4259945 dengan
extention 1006 atau Ponsel : 0813-
10826879.

Instruktur menekankan kecurigaan


keracunan dengan melihat tanda dan gejala
keracunan yaitu :
1. Mendadak sakit = perubahan tiba-
tiba dari sehat menjadi sakit
2. Gejala tidak sesuai dengan patologis
= Contohnya terjadi perubahan yang
berbeda- beda pada setiap oranng
terhadap zat yang masuk kedalam
tubuh
3. Perubahan keadaan pasien cepat
memburuk SICK (dengan gangguan
A,B,C,D&E)
4. Hasil anamnessa mendukung
contohnya ada barang-barang
beracun di sekitar korban

Page | 2
Guide Slide Keracunan

Instruktur menjelaskan sifat-sifat racun dan


bentuk racun yaitu :
- Korosif adalah zat yang bersifat
membakar/merusak struktur kulit atau
mucosa
- Non korosif adalah zat yang tidak
merusak struktur kulit dan mucosa.
- Bentuk racun ada 3 yaitu padat
(makanan)
- Gas (H2S,Monoksida)
- Cair (zat kimia)

Instruktur membacakan penyebab


keracunan di atas

Secara umum penanganan keracunan di


mulai dari primary survey
Sick or not sick jika :
- Sick (ada gangguan A,B,C,D,E)
- Not sick (tidak ada gangguan A,B,C,D,E)
Kemudian lihat tanda dan gejala pada
korban
- Pastikan 3A (korban tidak terkontaminasi
dengan zat/ bahan beracun, jika iya
dekontaminaasi dilakukan)

Sick or not Sick (pastikan A,B,C,D,E dan


kesadaran pasien baik :
- Setelah itu cek gula darah (untuk
memastikan tidak terjadi
hipoglikemia/hiperglikemia)
- Kelainan kulit (adakah kelainan kulit yang
di akibatkan oleh efek keracunan(lesi,
gatal, melepuh atau iritasi, ruam, dan
bekas suntikan dan kemudian kaji,

Page | 3
Guide Slide Keracunan

lakukan penanganan)
- Kemudian cegah hipotermia/hipertermia

Catatan Instruktur:
Pengembangan pada poin-poin tersebut:

Head to toe examination; pemeriksaan


lengkap
Anti dot ➤hubungi Badan POM Nasional
(SIKer) di 1500533, 081219999533; boleh
disimpan dan dijadikan referensi bersifat
insidensial
Anamnesa lengkap ; riwayat dapat
membantu menentukan tingkat keparahan
OPQRST & SAMPLER :
- Onset; Tanggal dan waktu ketika pasien
awalnya mengalami keluhan untuk
panggilan ini.
- Provokasi Deskripsi gerakan, tekanan
(seperti palpasi) atau faktor eksternal
lainnya membuat masalah lebih baik
atau lebih buruk. Ini juga dapat
mencakup apakah gejala mereda
dengan istirahat.
- Quality Deskripsi pasien tentang rasa
sakit (tajam, kusam, hancur, terbakar,
robek, atau perasaan lain, bersama
dengan polanya, seperti intermiten,
konstan, atau berdenyut).
- Radiasi Di mana rasa sakit pada tubuh
dan apakah itu memancar (meluas)
atau pindah ke area lain. Ini dapat
memberikan indikasi untuk kondisi
seperti infark miokard, yang dapat
menyebar melalui rahang dan lengan.
Rasa sakit lain yang dirujuk dapat

Page | 4
Guide Slide Keracunan

memberikan petunjuk untuk penyebab


medis yang mendasarinya.
- Severity Skor nyeri (biasanya pada skala
0 hingga 10). Nol bukanlah rasa sakit
dan sepuluh adalah rasa sakit yang
paling buruk.
- Time menunjukkan keterangan Hari,
Jam, dan menit
TTV
Diagnostik

Catatan Instruktur:
Pada kasus penyalahgunaan obat-obatan
yang biasa sering terjadi adalah penggunaan
obat-obatan seperti kokain, ethanol,
halusinogen, opiate.

Catatan Instruktur:
Pengembangan pada poin ini:
Kokain
- Biasanya berbentuk bubuk, Kristal atau
crack
- Sering disebut dengan istilah cookies,
cloud, candy, chemical
- Dosis mematikan yaitu 1200 mg
- Dapat menggangu irama jantung
(distritmia jantung), membloking konduksi
persyarafan dan mengaktifkan pusat
kenikmatan di otak
- Euphoria (rasa bahagia yang berlebih)
- Pupil sluggish (pupil dilatasi tapi reaktif)

Page | 5
Guide Slide Keracunan

Catatan Instruktur:
Pengembangan pada poin ini

Penanganan umum amankan A,B,C,D,E


Kemudian jika sudah aman boleh lakukan:
- Swab lubang hidung untuk melihat kokain
yang di pakai
- Kumbah lambung
- Pemberian antikonvulsan (diazepam,
phenobarbital ) mengurangi kejang
(konsul dokter)
- Pemberian antihypertensive (alpha-
blockers) contohnya phentolamine atau
berikan vasodilators contohnya
nitroprusside(nipridel) = konsul dokter
- Selimuti ( hypothermia blanket), ice packs
(kompres dingin), ice water sponge baths
for hyperthermia
- Infus, diuretic untuk mencegah
myoglobinuria ( efek dehidrasi)

Catatan Instruktur:
Pengembangan pada poin tersebut:

- Ethanol (alkohol) efek terhadap tubuh


tergantung kompensasi si pemakai
- Euphoria : perasaan gembira yang
berlebihan
- Letargik : penurunan kesadaran dan
pemusatan perhatian
- SSP : susunan syaraf pusat
- Ataxia : gangguan neurologis yang
menyebabkan seseorang mengalami
gangguan koordinasi fisik seperti berjalan
Tanda dan gejala :
1. Nafas dan mulut bau alcohol
2. 25-50 % kadar ethanol yang di
minum menyebabkan euphoria,
menurunnya control dan penilaian
(tergantung dari respon individu
yang berbeda-beda)
3. 50-100% menurunnya sensorik, tidak
seimbang koordinasi tubuh, ataxia,
menurunnya reflek dan reaksi

Page | 6
Guide Slide Keracunan

4. >250% stupor, coma, inkontinensia,


distress pernafasan
5. <25 % rasa hangat di tubuh dan
nyaman, cerewet, percaya diri

Penanganan secara umum masih sama :

- Amankan jalan nafas dan tingkat


kesadaran jika tidak sadar pikirkan resiko
aspirasi
- Pemasangan infus 1 jalur
- Pemberian thiamine vit B1 diberikan
untuk pasien yang terjadi hipoglikemia
kronis, setelah dextrose diberikan
terlebih dahulu.
- Monitor jantung 12 lead (pada pasien
dengan dehidrasi yang menyebabkan
hypokalemia dan hiponatremia dapat
mempengaruhi gambaran EKG
- Naloxone (betha bloker) fungsi
memblokir obat golongan
opioid(narkotik)
- Dosis 0,5 mg dan 2 mg (sublingual)
- Dosis 0,4 mg dan 1 mg/ml (injeksi)

Halusinogen adalah jenis napza yang


menimbulkan efek halusinasi yang bersifat
mengubah perasaan dan penglihatan .
MDMA (metilendioksi-metamfetamina) atau
sering kita kenal pil ekstasi , Mariyuana
(ganja)

Page | 7
Guide Slide Keracunan

Penanganan umum adalah amankan


A,B,C,D,E :

Berikan benzodiazepines adalah jenis obat


yang memiliki efek sedative atau
menenangkan, mengurangi kecemasan.
Yang digunakan dalam jangka panjang.

Haloperidol : obat golongan antipsikotik


yang bermanfaat untuk mengatasi gejala
psikosi pada gangguan mental seperti
skizofrenia, dan dapat mengurangi gerakan
otot yang tidak terkontrol

Opiate adalah semua zat baik sintetik atau


natural yang dapat berikatan dengan
reseptor morfine atau juga sebagai analgesia
narkotik yang sering digunakan dalam
anastesi untuk mengendalikan nyeri.

SSP : susunan syaraf pusat


Euphoria : perasaan gembira yang
berlebihan
Irritability : sifat mudah marah atau
tersinggung

Catatan Instruktur: Pengembangan poin ini:

Penanganan umum :
- Amankan A,B,C,D,E
- Nilai monitor jantung 12 lead
- Berikan naloxone Naloxone bekerja
sebagai opiod (antagonis) 30 – 120’

Page | 8
Guide Slide Keracunan

Karbon monoksida apabila terhirup kedalam


paru-paru akan ikut peredaran darah dan
akan menghalangi masuknya oksigen yang
dibutuhkan oleh tubuh, hal ini dikarenakan
gas CO bersifat racun, ikut bereaksi dengan
darah (Hb).

Tanda & gejala :


- Cherry – red skin (warna kemerahan pada
bagian tubuh)
- Carboxyhemoglobin adalah kadar karbon
monoksida dalam sel darah merah yang
normal nya 0-5% pada non smoker, jika
perokok bisa lebih tinggi kadar monoksida
nya
- Jika korban terpapar dengan karbon
monoksida walaupun dalam jumlah yang
rendah akan menggangu pengangkutan
oksigen ke seluruh tubuh, karna
karbonmonoksida (HbCO)lebih mudah
terbentuk daripada HbO2
(oksihemoglobin)

Catatan Instruktur:
Penangan umum sama yaitu :
- Amankan A,B,C,D,E
- Hiperbaric diberikan kepada pasien yang
sudah jangka panjang terpapar racun
monoksida untuk mengurangi Co dalam
tubuh.
- Iskemik miokard terjadi karena O2 yang
ada di Hb tidak sampai ke kapiler
sehingga dapat menyebabkan
metabolism anaerob yang menyebabkan
iskemik bahkan injury/infark

Page | 9
Guide Slide Keracunan

Instruktur menjelaskan bahayanya bahan


kimia dari bahan-bahan asam dan basa, jika
terpapar sebelum masuk ke ugd harus
dilakukan dekontaminasi terlebih dahulu.

Instruktur menekankan dekontaminasi


terlebih dahulu sebelum masuk ugd,
prioritaskan kegawatan sesuai prinsipi initial
yaitu :
- Penanganan A,B,C,D,E
- Jika terpapar bahan kimia lakukan
dekontaminasi dengan cara buka semua
pakaian lalu bersihkan atau siram air
yang mengalir kurang lebih 15 menit s/d
30 menit sampai benar-benar bersih
- Untuk pasien yang terpapar bahan kimia
yang berbentuk serbuk diusahakan
bersihkan dengan cara disapu terlebih
dahulu hingga bersih lalu siram dengan
air mengalir

Ini contoh dekontaminasi di Negara maju


israel

Page | 10
Guide Slide Keracunan

Instruktur menjelaskan
Disetiap sudut jalan ada alat dekontaminasi
dari zat kimia dan ada system drainase
pembuangan zat tersebut (Negara israel)

Catatan Instruktur, ditempat lain juga ada


model dekontaminasi berjajar seperti fitting
room dan ada yang hanya disediakan slang
air pada area terbuka

Bahaya dari gigitan binatang :

Rabies : penyakit infeksi akut pada susunan


syaraf pusat yang disebabkan oleh virus
rabies, penyakit ini bersifat zoonotic(dapat
ditularkan dari hewan hewan ke manusia)

Mulai timbul gejala dalam waktu sekitar 35-


65 hari dan masa inkubasi virus hingga
munculnya penyakit adalah 10-14 hari

Page | 11
Guide Slide Keracunan

Langkah-langkah tindakan selalu mulai dari :


- A,B,C,D,E
- Tangkap binatang yang menggigit dan
lakukan observasi selama 14 hari, jika
hewan penggigit masih hidup dalam 14
hari maka bukan rabies dan tidak perlu
pemberian serum maupun vaksin
(berikan ATS untuk luka nya sendiri), jika
hewan tersebut mati maka berikan vaksin

Instruktur menjelaskan dampak dari gigitan


ular dan sifat dari bisa ular.

Parahnya akibat dari suatu gigitan ular


tergantung dari ular berbisa atau tidak, jenis
ular, bagian tubuh yang digigit, dan seberapa
banyak racun ular yang disemprotkan oleh
ular tersebut, sifat bisa ular :
- Neurotoksin : bersifat menyerang atau
melumpuhkan system syaraf ( sesak
nafas, kelumpuhan, dan kegagalan fungsi
jantung akibat terganggunya fungsi
syaraf).
- Hemotoksin : bersifat menyerang sel
darah merah membuat sel darah menjadi
pecah yang berakibat pada
pembekuan /penggumpalan darah.
- Myotoksin : bersifat merusak sel-sel otot,
mengakibatkan rabdomiolisisyang
berhubungan dengan haemotoksin,
myoglobinuria menyebabkan kerusakan
ginjal dan hyperkalemia akibat kerusakan
sel-sel otot.
- Kardiotoksin : merusak serat-serat otot
jantung yang menimbulkan kerusakan
otot jantung
- Cytotoksin : gangguan jantung dan
pembuluh darah
- Cytolitik : peradangan dan mati jaringan
Enzym – enzyme : zat aktif penyebaran
bisa

Page | 12
Guide Slide Keracunan

Instruktur menguraikan penanganan gigitan


ular :

- Identifikasi jenis ular (beracun/tidak)


- Amankan A,B,C,D,E
- Tenangkan penderita
- Cuci luka dengan Nacl
- SABU( pemberian SABU dengan polivalem
1 ml yang berisi :
 10-50 LD50 bisa ankystrodon
 25-50 LD50 bisa bungarus
 25-50 LD50 bisa sputarix
 fenol 0.25 % v/v
Teknik pemberiannya dengan cara 2 vial
di encerkan dalam 500 cc cairan dex 5%
atau Nacl 0.9% dengan kecepatan 40-80
tpm, maksimal 100 ml (20 vial)
pemberian dalam 24 jam jika prognosis
bagus bisa diulang tiap 6 jam
- Immobilisasikan / bidai anggota badan
yang tergigit dibawah ketinggian jantung
- Bawa segera ke rumah sakit
- Tangkap ular jika aman untuk di
identifikasi

Instruktur menguraikan isi slide di atas:

Tanda dan gejala sengatan ubur-ubur :


Rasa panas dan terbakar serta sedikit
perdarahan pada kulit, urtikaria, mual,
muntah, kejang otot, syok, kesulitan
bernapas
Tindakan :
- 3A
- Nilai keadaan ABC
- Bebaskan anggota badan yang cidera dari
tentakel-tentakel dengan handuk basah
- Cuci luka dengan larutan aromatik
ammonia spirit atau alcohol 70%
- Berikan 10 ml larutan Na glukonat
- Pasang tourniqet dan berikan antidot sea
wasp antivenome (SWA) bila ada
- Bawa segera ke rumah sakit

Page | 13
Guide Slide Keracunan

Instruktur mendiskusikan scenario kasus


slide :

- 3A
- Penilaian terhadap primary survey, sick
or not sick (A,B,C,D,E)
- Atasi symptom nya
Secondary survey :
• Onset
• Provocation
• Quality
• Region/ radiation/referral
• Severity
• Time/duration
• Sign & symptoms
• Allergies
• Medications
• Past medical history
• Last oral intake
• Event
• Risk factors

Instruktur menyebutkan sesuai petunjuk


pada tabel

Page | 14
Guide Slide Keracunan

Instruktur menyebutkan sesuai petunjuk


pada tabel

Instruktur menyebutkan sesuai petunjuk


pada tabel

Berikan waktu sekitar 3-5 menit untuk Tanya


jawab/diskusi. Bila instruktur ragu atau
belum mampu menjawab apabila ada
pertanyaan dari peserta, mintalah waktu
untuk mencari jawaban dari sumber pustaka
atau ahli yang berpengalaman yang juga
didukung literature.

Berikan kesimpulan materi, dan menutup


pertemuan kelas dengan salam

Page | 15

Anda mungkin juga menyukai