Anda di halaman 1dari 3

STIK KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tgl Efektif : April 2021


(SOP) KEPERAWATAN MEIKAL BEDAH No.Dok : SOP-LAB
(KMB) No. Revisi : 00
PEMASANGAN INFUS

1. Definisi/ pengertian
Pemasangan infus adalah salah satu cara atau bagian dari pengobatan untuk memasukkan
obat atau vitamin ke dalam tubuh pasien

2. Tujuan
tujuan utama terapi intravena adalah mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang
mengandung air, elektrolit, vitamin, protein, lemak dan kalori yang tidak dapat
dipertahankan melalui oral, mengoreksi dan mencegah gangguan cairan dan elektrolit,
memperbaiki keseimbangan asam basa, memberikan tranfusi darah, menyediakan
medium untuk pemberian obat intravena, dan membantu pemberian nutrisi parenteral

3. Indikasi dan Kontraindikasi


Indikasi:
1. Kondisi emergency (misalnya ketika tindakan RJP), yg memungkinkan untuk
pemberian obat secara langsung ke dalam pembuluh darah Intra Vena
2. Untuk dapat memberikan respon yg cepat terhadap pemberian obat (seperti
furosemid, digoxin)
3. Pasien yg mendapat terapi obat dalam jumlah dosis besar secara terus-menerus
melalui pembuluh darah Intra vena
4. Pasien yg membutuhkan pencegahan gangguan cairan & elektrolit
5. Untuk menurunkan ketidaknyamanan pasien dengan mengurangi kepentingan dgn
injeksi intramuskuler.
6. Pasien yg mendapatkan tranfusi darah
7. Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (contohnya pada operasi
besar dengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus intravena untuk persiapan
seandainya berlangsung syok, juga untuk memudahkan pemberian obat)
8. Upaya profilaksis pada pasien-pasien yg tidak stabil, contohnya syok (meneror
nyawa) & risiko dehidrasi (kekurangan cairan) , sebelum pembuluh darah kolaps (tak
teraba), maka tak mampu dipasang pemasangan infus.

Kontraindikasi:

1. Terdapat inflamasi (bengkak, nyeri, demam), flebitis, sklerosis vena, luka bakar dan
infeksi di area yang hendak di pasang infus.
2. Pemasangan infus di daaerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, terutama pada
pasien-pasien yang mempunyai penyakit ginjal karena lokasi ini dapat digunakan
STIK KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tgl Efektif : April 2021
(SOP) KEPERAWATAN MEIKAL BEDAH No.Dok : SOP-LAB
(KMB) No. Revisi : 00
PEMASANGAN INFUS

untuk pemasangan fistula arteri-vena (A-V shunt) pada tindakan hemodialisis (cuci
darah).
3. Obat-obatan yg berpotensi iritan pada pembuluh vena kecil yg aliran darahnya lambat
(contohnya pembuluh vena di tungkai & kaki).

4. Tindakan
No Kegiatan Ket
A Persiapan Alat dan Bahan
1 Pasien
1. Memberi tahu dan menjelaskan tujuan tindakan
2. Menyiapkan posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
2 Persiapan alat

(a) Perlak dan pengalas


(b) Alat penghangat darah (blood warmer)
(c) Penunjuk waktu
(d) Sarung tangan
(e) Blood bag (kantung darah)
3 Persiapan lingkungan
Menyiapkan lingkungan yang aman dan nyaman

B Prosedur Kerja
1 a. Cuci tangan
b. Dekatkan alat
c. Jelaskan kepada klien tentang prosedur dan sensasi
yang akan dirasakan selama pemasangan infus
d. Atur posisi pasien / berbaring
e. Siapkan cairan dengan menyambung botol cairan
dengan selang infus dan gantungkan pada standar
infus
f. Menentukan area vena yang akan ditusuk
g. Pasang alas
h. Pasang tourniket pembendung ± 15 cm diatas vena
yang akan ditusuk
i. Pakai sarung tangan
j. Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter
5-10 cm
k. Tusukan IV catheter ke vena dengan jarum
menghadap ke jantung
l. Pastikan jarum IV masuk ke vena
m. Sambungkan jarum IV dengan selang infus
STIK KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tgl Efektif : April 2021
(SOP) KEPERAWATAN MEIKAL BEDAH No.Dok : SOP-LAB
(KMB) No. Revisi : 00
PEMASANGAN INFUS

n. Lakukan fiksasi ujung jarum IV ditempat insersi


o. Tutup area insersi dengan kasa kering kemudian
plester
p. Atur tetesan infus sesuai program medis
q. Lepas sarung tangan
r. Pasang label pelaksanaan tindakan yang berisi : nama
pelaksana, tanggal dan jam pelaksanaan
s. Bereskan alat
t. Cuci tangan
u. Observasi dan evaluasi respon pasien, catat pada
dokumentasi keperawatan
4 Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi Tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Koordinator Laboratorium
STIK KESOSI

(.....................................)
NIDN ..............................

Anda mungkin juga menyukai