Anda di halaman 1dari 1

Tn. W usia 50 tahun. LLA 32 cm, panjang ULNA 26 cm, dan estimasi tinggi badan 161 cm.

Pasien merupakan penjual bakso keliling dengan menggunakan sepeda motor dan mempunyai
anak satu yang sedang menempuh pendidikan SMK. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit
diabetes, hipertensi, dll. Pasien tidak merokok. Pasien merupakan rujukan dari Rumah Sakit
Asih Abyakta Kecamatan Gempol, Pasuruan kemudian pada tanggal 21 Desember 2020 pukul
18.15 pasien datang di IGD RSUD Dr. Saiful Anwar dengan keluhan nyeri dan panas pada area
luka bakar 46% pada bagian kedua kaki karena ketumpahan kuah bakso pada tanggal 1
Desember 2020, pasien mengalami muntah.

Kemudian pada tanggal 22 Desember 2020 dipindahkan ke ruang rawat inap 16 Combus.
Diagnosa medis: superficial midel dermal burn injury 46% grade II regio punggul extrimitas (D)
dan extrimitas inferior (D/S) ec hot water.

Hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 21 Desember 2020 yaitu kadar Hb: 8,10 g/dl;
RBC: 2,72 106 /µL; Leukosit/WBC: 9,93 103 /µL; Hematokrit: 24,3%; MCV: 89,3 fl; MCH: 29,8
pg; Albumin: 2,15 g/dl; dan natrium: 125 mmol/L. Hasil pemeriksaan fisik/klinis pada tanggal 22
Desember 2020 yaitu keadaan umum pasien lemah dengan GCS 456. Pasien mengeluh mual
dan nyeri diarea luka bakar. Tanda-tanda vital pasien yaitu TD: 110/80 mmHg; RR: 20 x/menit;
Nadi: 81 x/menit, dan Suhu 37,10C.

Pasien mempunyai kebiasaan makan 3 x/hari. Pengolahan lauk lebih menyukai di goreng
karena praktis. Lauk hewani yang disukai yaitu ikan lele, ikan mujair, dan telur. Sedangkan lauk
nabati yang disukai yaitu tahu setiap hari dan tempe (2-3 x/minggu). Setiap hari selalu
mengkonsumsi sayuran dengan menu yang berbeda dengan diolah bening maupun di tumis.
Pasien mengkonsumsi buah 2-3 x/minggu jika ada. Buah yang disukai yaitu sirsak, jeruk, dan
pisang. Pasien belum pernah mendapatkan edukasi gizi terkait penyakitnya.

Anda mungkin juga menyukai