Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN AKSI PERUBAHAN

PERCEPATAN PENYELESAIAN TUNGGAKAN BERKAS PERMOHONAN


PELAYANAN BIDANG PERTANAHAN MELALUI SI MACE ( STRATEGI DAN
INOVASI PENYELESAIAN MASALAH SECARA CEPAT )

PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN NABIRE

DI SUSUN OLEH :
YULI PRIYO PANGARSA, S.ST
NIP. 198308172003121007

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN I


PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
TAHUN 2021

PKP 2021 1
LAPORAN AKSI PERUBAHAN DIAJUKAN OLEH :

NAMA : YULI PRIYO PANGARSA, S.ST.


JABATAN : KEPALA SEKSI INFRASTRUKTUR PERTANAHAN
NIP : 198308172003121007
PELATIHAN : PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS
ANGKATAN : I TAHUN 2021
UNIT KERJA : KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN NABIRE,
PROVINSI PAPUA

Judul Aksi Perubahan :

“PERCEPATAN PENYELESAIAN TUNGGAKAN BERKAS PERMOHONAN


PELAYANAN BIDANG PERTANAHAN MELALUI SI MACE ( STRATEGI DAN
INOVASI PENYELESAIAN MASALAH SECARA CEPAT )” PADA KANTOR
PERTANAHAN KABUPATEN NABIRE

Telah diseminarkan dan diterima sebagai salah satu persyaratan Pelatihan Kepemimpinan
Pengawas untuk selanjutnya diimplementasi aksi perubahan pada saat Off Class mulai tanggal
26 April 2021 sampai dengan 8 Juli 2021.

Coach Mentor

NUNUNG NURHIDAYAH, S.Pd., M.AP. RENARDY G.M.H. TAMBUNAN, S.ST.


NIP. 19790914200212 2 003 NIP. 19760717 199903 1 004

PKP 2021 2
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan begitu banyak karunia dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Aksi Perubahan dengan lokus Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire,
yang merupakan salah satu kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan I Tahun
2021 Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/ Badan Pertanahan Nasional.
Tentunya informasi dan data yang diperoleh selama melakukan kegiatan ini sangat
berguna dalam rangka membangun mengidentifikasi permasalahan, mengevaluasi manfaat
dari ide-ide kreatif, dan mengadopsi serta mengadaptasi bagi kami sebagai Pejabat Pengawas
di Satuan Kerja Kementerian ATR/BPN dan masyarakat atau pengguna layanan pada
umumnya, sehingga sasaran dan tujuan dari Pelatihan Pejabat Pengawas dapat tercapai secara
maksimal.
Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Kepala PPSDM Kementerian Agraria dan TataRuang/Badan Pertanahan Nasional beserta
semua jajarannya yang telah mendukung serta membantu kami selama proses Pendidikan
dan Pelatihan KepemimpinanPengawas Angkatan 1 TAHUN 2021
2. Ibu Nunung Nurhidayah, selaku Coach dalam penyusunan Laporan Aksi Perubahan ini
yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing kami baik sebagai kelompok
maupun invidu;
3. Bapak Renardy GMH. Tambunan, S.ST Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire
selaku mentor Menyusun Aksi Perubahan;
4. Rekan-Rekan Kelompok 3 Angkatan I penyusun laporan Aksi Perubahan tahun 2021
5. Seluruh Kepala Seksi, Koordinator dan para staf pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten
Nabire yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan laporan ini.
Penulis tidak dapat memberi apapun kepada bapak/ibu hanya doa yang dapat penulis
panjatkan kepadaNya untuk membalas semua kebaikan bapak/Ibu dengan berkat melimpah.

PKP 2021 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................. Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI.................................................................................................................... 4
DAFTAR TABEL....................................................................................................... .......4
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................. 5
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 7
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................. 7
B. TUJUAN AKSI PERUBAHAN .................................................................................. 8
C. MANFAAT ..................................................................................................................9
BAB II PROFIL KINERJA PELAYANAN...............................................................11
A. GAMBARAN UMUM WILAYAH........................................................................... 11
B. SUMBER DAYA INSTANSI.................................................................................... 14
BAB III ANALISIS MASALAH / ISU........................................................................ 19
A. IDENTIFIKASI MASALAH..................................................................................... 19
B. PENETAPAN MASALAH UTAMA.........................................................................20
C. ANALISIS KELAYAKAN INOVASI.......................................................................21
BAB IV STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH................................................ 24
A. TEROBOSAN / INOVASI.........................................................................................24
B. TAHAPAN KEGIATAN............................................................................................25
C. PEMANFAATAN SUMBER DAYA........................................................................ 26
D. MANAJEMEN PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN ..................................... 31
E. STANDAR OPERASIONAL PELAYANAN PUBLIK ...........................................31

BAB V .................................................................................................................................

PKP 2021 4
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Tunggakan Peelayanan Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire.......… 8

Tabel 2. Kondisi yang diharapkan..................................................................................10

Tabel 3. Daftar Luas Daerah Menurut Distrik di Kabupaten Nabire ............................ 10

Tabel 4. SDM Kantor Pertanahan Kab Nabire berdasarkan Jenis Jabatan.....................15

Tabel 5. SDM Kantor Pertanahan Kab Nabire berdasarkan Pendidikan........................16

Tabel 6. SDM Kantor Pertanahan Kab Nabire berdasarkan Golongan..........................16

Tabel 7. SDM Kantor Pertanahan Kab Nabire berdasarkan Usia.................................. 17

Tabel 8. SDM Kantor Pertanahan Kab Nabire berdasarkan Jenis Kelamin...................17

Tabel 9. Jumlah Petugas Ukur Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire......................… 17

Tabel 10. Sarana Prasarana Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire...........................… 18

Tabel 11. Penetapan Identifiksi Isu Permasalahan menggunakan analisis USG............19

Tabel12. Analisis SWOT Aksi Perubahan............................................................……. 21

Tabel 13. Model Canvas Inovasi Yang Akan Dilakukan............................................... 23

Tabel 14.Terobosan dan Inovasi...................…..............................................................24

Tabel 15. Penyusunan Rencana Kegiatan.......................................................................27

Tabel 16. Tabel indikasi Potensi Masalah/ Resiko dan Solusi....................................... 27

Tabel 17. Tugas dan Pekerjaan Anggota Tim Efektif.................................................... 29

Tabel 18. Teknik Komunikasi dan Koordinasi dengan Stakeholder.............................. 30

Tabel 19. Mengelola Stakeholders................................................................................. 32

PKP 2021 5
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Administrasi Kabupaten Nabire............................................................12

Gambar 2.Persentase Pembagian Wilayah berdasar luasan........................................... 13

Gambar 3. Struktur Organisasi di Kantor Pertanahan Kabupaten..................................14

Gambar 4. Diagram analisis Fishbone............................................................................22

Gambar 5. Susunan Tim dan Alur Pekerjaan................................................................. 27

Gambar 6. Kuadran Stakeholders...................................................................................28

Gambar 7. Surat Keputusan Penetapan Tim Kerja Efektif.............................................29

Gambar 8. Alur Pekerjaan Penyelesaian Tunggakan berkas pelayanan.........................32

PKP 2021 6
BAB. I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Undang-undang ini


mengatur tentang prinsip-prinsip pemerintahan yang baik yang merupakan efektifitas fungsi-
fungsi pemerintahan itu sendiri. Pelayanan publik merupakan kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemanfaatan teknologi dan informasi


proses pemerintahan (e-government) sudah mulai disosialisasikan pada tahun 2003 melalui
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan e-government. Kerangka penyusunan Visi, Misi, Tujuan, dan
Sasaran Strategis (Renstra) Kementerian ATR/BPN tahun 2020-2024 pada misi angka 2
menyebutkan menyelenggarakan pelayanan pertanahan dan ruang yang berstandar dunia.
Yang dimaksud pelayanan yang berstandar dunia yaitu layanan pertanahan dan tata ruang
secara elektronik atau secara garis besarnya melakukan transformasi digital.

Untuk mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas, kantor wilayah maupun satuan
kerja kantor pertanahan harus mengubah paradigma pola penyelenggaraan pelayanan publik
dari yang semula berorientasi sebagai penyedia layanan menjadi pelayanan yang berorientasi
kepada kebutuhan masyarakat sebagai pengguna layanan. Namun Permasalahan yang ada saat
ini adalah tidak terlaksananya sistem pelayanan sesuai ketentuan Per KBN nomor 1 tahun
2010 tentang Standar Operasional Pelayanan yang berlaku di Kantor Pertanahan sehingga
mengakibatkan jumlah tunggakan pelayanan pertanahan dari tahun ke tahun semakin
bertambah, sehingga perlu dicarikan solusi penyelesaian agar permasalahan ini tidak perlu
terjadi pada tahun berikutnya.

PKP 2021 7
Beberapa Isu Strategis/ Permasalahan

1. Jumlah tunggakan pelayanan sangat besar


2. SDM yang belum Memahami Alur Pekerjaan Pelayanan
3. Tata Kelola Pelayanan Belum Optimal
4. Tidak adanya kontrol kualitas pelayanan

Tabel 1.
Rekapan Jumlah Tunggakan Pelayanan Pertanahan Kantah Nabire Per 31 Desember 2020

NO TAHUN JUMLAH BIAYA


1 2015 6 Rp988,116.0
2 2016 69 Rp47,277,008.0
3 2017 60 Rp38,237,066.0
4 2018 103 Rp53,189,367.0

5 2019 219 Rp94,805,659.0

6 2020 254 Rp117,681,343.0

Total 711 Rp352,178,559.0

Tabel 2
Kondisi Yang Diharapkan

No. Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Diharapkan


1. Jumlah tunggakan pelayanan banyak 1. Tidak ada tunggakan
2. Pelayanan belum sesuai Standar 2. Pelayanan sesuai Standar Pelayanan
Pelayanan berdasar PerKBPN No. 1 berdasar PerKBPN no. 1 TAHUN 2010
TAHUN 2010 3. SDM bekerja sesuai ketentuan
3. SDM bekerja berdasar kebiasaan 4. Tidak ada Calo pelayanan pertanahan

B. Tujuan Aksi Perubahan

Tujuan dari aksi perubahan ini dapat dikategorikan berdasarkan 3 periode waktu, yaitu
jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang sehingga aksi perubahan ini dapat
berjalan secara berkesinambungan dan menjadi inisiatif kegiatan perubahan selanjutnya.
Tujuan aksi perubahan percepatan penyelesaian tunggakan pelayanan dibidang pertanahan
pada kantor pertanahan kabupaten Nabire adalah sebagai berikut :

PKP 2021 8
1. Jangka Pendek ( Output )
Tersedianya Data Tunggakan berkas pelayanan di bidang pertanahan antara tahun 2018
s.d. 2020. tahapan jangka pendek sebagai berikut :
a. Data Inventarisasi Penyelesaian berkas Tunggakan pelayanan dibidang pertanahan
pada kantor pertanahan kabupaten Nabire
b. Penyelesaian tunggakan pelayanan tahun 2018 dan tahun 2019
2. Jangka Menengah ( Outcome )
Tersedianya data tentang skala prioritas berkas yang akan dilakukan penyelesaian
tunggakan pelayanan pertanahan pada kantor pertanahan kabupaten nabire
a. Skala prioritas penyelesaian tunggakan pelayanan pertanahan
b. Meminimalisir tunggakan pelayanan pertanahan pada tahun berikutnya
c. Membuatkan tata kelola pendaftaran berkas pelayanan pertanahan
d. Penyelesaian tunggakan pelayanan tahun 2020
3. Jangka Panjang ( Impact )
Peningkatan Pelayanan dibidang pertanahan secara elektronik dengan indikator
berkurangnya jumlah tunggakan pelayanan dibidang pertanahan. Tahapan jangka panjang,
sebagai berikut :
a. Mewujudkan pelayanan secara tepat sesuai dengan Standar Pelayanan menurut
PerKaBPN nomor 1 tahun 2010
b. Adanya Kontrol Kualitas disetiap berkas pendaftaran permohonan dikantor
pertanahan Kabupaten Nabire
c. Menghilangkan praktik percaloan pelayanan pertanahan

C. Manfaat Aksi Perubahan

1. Manfaat Aksi Perubahan bagi Unit Kerja Instansi


a. Tunggakan berkurang ( Zero Tunggakan )
b. Pelayanan Pertanahan berjalan lancar
c. Kepercayaan Publik Tinggi
d. Perbaikan Tata Kelola Pelayanan

PKP 2021 9
2. Manfaat Aksi Perubahan bagi Masyarakat sebagai pengguna layanan
a. Pelayanan Pertanahan Cepat Tepat dan Akurat
b. Mempermudah kegiatan pelayanan lainnya
c. Biaya dan Proses jelas dan Transparan
d. Masyarakat terhindar dari calo atau mafia tanah

3. Manfaat Aksi Perubahan bagi Lembaga Pelatihan

a. Memberikan informasi mengenai kondisi unit kerja peserta pelatihan (Pejabat Pengawas)
yang memerlukan perbaikan melalui aksi perubahan dalam rangka perbaikan kualitas
pelayanan.
b. Memberikan masukan dalam pengembangan pelaksanaan pelatihan dengan materi yang
mendukung kebutuhan organisasi Kementerian ATR/BPN.
c. Memberikan masukan dalam penyusunan perencanaan dan kebijakan pelatihan
selanjutnya, khususnya dalam Pelatihan Kepemimpinan Pengawas.

PKP 2021 10
BAB II
PROFIL KINERJA PELAYANAN

Kabupaten Nabire terletak dikawasan Teluk Cenderawasih Provinsi Papua dan Samudra
Pasifik. Secara administrasi pada tahun 2012 Luas wilayah Kabupaten Nabire adalah
12.075,00 Km² dan panjang garis pantai 473 Km² serta luas lautan 914.056,96 Ha.

Kabupaten Nabire terbagi menjadi 15 (lima belas) distrik antara lain Distrik Nabire,
Distrik Makimi, Distrik Nabire Barat, Distrik Teluk Kimi, Distrik Wanggar, Distrik Uwapa,
Distrik Yaro, Distrik Napan, Distrik Siriwo, Distrik Teluk Umar, Distrik Wapoga, Distrik
Yaur, Distrik Mora, Distrik Dipa, Distrik Menouw.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Nabire pada tahun 2015,
penduduk Nabire terdiri dari 74.607 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 65.571 jiwa yang
berjenis kelamin perempuan, dengan total keseluruhan berjumlah 140.178 jiwa.

Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire sebagai penyelenggara tugas dan fungsi Badan
Pertanahan Nasional di Kabupaten Nabire sangat strategis dalam pengelolaan, pengaturan,
penataan dan pengendalian pertanahan serta sebagai sumber informasi pertanahan dalam
rangka ikut mendukung beberapa kebijakan maupun program strategis yang telah ditetapkan
oleh Pemerintah.

A. Gambaran Umum Wilayah


Kabupaten Nabire secara geografis terletak di Bujur Timur 134º 33‟ BB – 136º 15‟BT
Lintang : 2º 28 „‟ LU - 3º 56‟‟LS. Batas Wilayah Kabupaten Nabire adalah :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten KepulauanYapen
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Waropen & Kabupaten Paniai
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Dogiyai
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Wondama & Kabupaten Kaimana
( Provinsi Papua Barat )

PKP 2021 11
Gambar 1: Peta Administrasi Kabupaten Nabire

a) Luas Wilayah

Kabupaten Nabire terletak dikawasan Teluk Cenderawasih Provinsi Papua dan


Samudra Pasifik. Secara administrasi pada tahun 2012 Luas wilayah Kabupaten Nabire adalah
12.075,00 Km² dan panjang garis pantai 473 Km² serta luas lautan 914.056,96 Ha. Kabupaten
Nabire terbagi menjadi 15 (lima belas) distrik antara lain Distrik Nabire, Distrik Makimi,
Distrik Nabire Barat, Distrik Teluk Kimi, Distrik Wanggar, Distrik Uwapa, Distrik Yaro,
Distrik Napan, Distrik Siriwo, Distrik Teluk Umar, Distrik Wapoga, Distrik Yaur, Distrik
Mora, Distrik Dipa, Distrik Menouw.

Tabel 3
Daftar Luas Daerah Menurut Distrik di Kabupaten Nabire Tahun 2020

No Distrik Luas (km2) Luas (%)

1 Nabire 346,00 2,86

2 Makimi 1.321,00 10,93

3 Nabire Barat 1.179,00 9,76

4 Teluk Kimi 279,15 2,31

5 Wanggar 246,00 2,03

6 Uwapa 1.808,96 14,98

7 Yaro 830,00 6,87


8 Napan 446,00 3,69

PKP 2021 12
9 Siriwo 1.203,00 9,96

10 Teluk Umar 611,00 5,06

11 Wapoga 1.040,00 8,61

12 Yaur 609,63 5,04

13 Mora - -

14 Dipa 838,63 6,94

15 Menouw 1.316,63 10,90

Nabire 12.075,00 100,00

Sumber : bps kabupaten nabire

Gambar 2
Presentase Pembagian Wilayah Berdasarkan Luasan

Sumber : https://nabirekab.go.id/portal/geografis/

PKP 2021 13
A. Sumber Daya Instansi

1. Struktur Organisasi Kantor Pertanahan Kab Nabire

Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional


Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi danTataKerja Kantor
WilayahBadan Pertanahan Nasional danKantor Pertanahan,menjelaskan bahwa Kantor
Pertanahan adalah instansi vertikal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional di kabupaten/kota yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional melalui Kepala Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional. Kantor Pertanahan dipimpin oleh seorang kepala kantor, dan
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Badan Pertanahan Nasional di
kabupaten/kota yang bersangkutan.

Gambar 3
Struktur Organisasi di Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Republik Indonesia Nomor 17


Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional dan Kantor Pertanahan, maka Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire sebagai
Instansi Vertikal Badan Pertanahan Nasional di Kabupaten Nabire yang berada di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Papua.
PKP 2021 14
Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas dan Fungsi Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Papua di
antaranya :
a. Penyusunan rencana, program,dan penganggaran dalam rangka pelaksanaan
tugas pertanahan ;
b. Pengkoordinasian, pembinaan, dan pelaksanaan Survei, Pengukuran, dan
Pemetaan; Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah; Pengaturan dan Penataan
Pertanahan; Pengendalian Pertanahan dan Pemberdayaan Masyarakat; serta
Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan.
c. Pemantauan dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan pertanahan di lingkunganKerja
Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire;
d. Pengkoordinasian pemangku kepentingan pengguna tanah ;
e. Pengelolaan PTSL di Kabupaten Nabire ;
f. Pengkoordinasian pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanahan ;
g. Pelaksanaan urusan Tata Usaha, Kepegawaian, Keuangan, Sarana, dan Prasarana,
Perundang-undangan serta Pelayanan Pertanahan ;

2. Keadaan Sumber Daya Kantor Pertanahan Kab Nabire

2.1. Sumber Daya Manusia


Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersedia per 31 Desember 2020 sebanyak 23
orang.
Berdasarkan jenis jabatannya dapat dirinci sebagai berikut :
Tabel 4
SDM Kantor Pertanahan Kab Nabire berdasarkan Jenis Jabatan
Jenis Jabatan
Jumlah
No Satuan Kerja Struktural JFT JFU orang
(Orang) (Orang) (Orang)
1 Kantor Pertanahan Kab. Nabire 6 - 17 23
Total 6 - 17 23
Sumber : Urusan Kepegawaian dan Umum Kantor Pertanahan Kab Nabire

PKP 2021 15
Berdasarkan jenjang pendidikan, dari jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

Tabel 5
SDM Kantor Pertanahan Kab Nabire berdasarkan Jenjang Pendidikan

No Jenjang Pendidikan Jumlah (orang)

1 Doktor (S-III) 0
2 Pasca Sarjana 0
3 Sarjana/Diploma IV 12
4 Diploma III 1
5 Diploma I 5
6 SLTA 5
7 SLTP 0
8 SD 0
Total 23
Sumber : Urusan Kepegawaian dan Umum Kantor Pertanahan Kab Nabire

Berdasarkan golongan, dari jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

Tabel 6
SDM Kantor Pertanahan Kab Nabire berdasarkan Golongan

No Golongan Jumlah (orang)


1 Golongan I 0
2 Golongan II 8
3 Golongan III 15
4 Golongan IV 0
Total 23
Sumber : Urusan Kepegawaian dan Umum Kantor Pertanahan Kab. Nabire

PKP 2021 16
Berdasarkan usia, dari jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

Tabel 7
SDM Kantor Pertanahan Kab Nabire berdasarkan Usia

No Usia Jumlah (orang)

1 < 25 Tahun 1
2 25- 34 Tahun 14
3 35-45 Tahun 3
4 46-56 Tahun 3
5 > 56 Tahun 2
Total 23
Sumber : Urusan Kepegawaian dan Umum Kantor Pertanahan Kab Nabire

Berdasarkan Jenis Kelamin, dari jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 8
SDM Kantor Pertanahan Kab Nabire berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah (orang)


1 Laki-laki 15
2 Perempuan 7
Total 23
Sumber : Urusan Kepegawaian dan Umum Kantor Pertanahan Kab Nabire

Jumlah Petugas Ukur, dirinci sebagai berikut :

Tabel 9
Jumlah Petugas Ukur Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire
Penambahan
Jumlah Petugas
No Unit Kerja
Ukur 2017 2018 2020

1 Kab. Nabire 4 - - 1
Total 4 - - -
Sumber : Seksi Survei dan Pemetaan Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire

Tabel diatas menunjukan bahwa jumlah petugas ukur Tahun 2020 adalah sejumlah 3 (tiga)
orang dan tahun 2020 terdapat tambahan 1 (satu) orang petugas ukur dari formasi pengadaan

PKP 2021 17
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun Anggaran 2019 dan 1 (satu) orang petugas ukur
mutasi dari Kantor Pertanahan Kabupaten Jayawijaya.

3. Sarana dan Prasarana


Sarana dan Prasarana berupa aset tetap yang ada di Kantor Pertanahan Kabupaten
Nabire per 31 Desember 2020 sebagai berikut:
Tabel 10
Sarana Prasarana Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire
%
No. Uraian 2020 2019 Naik
(Turun)
1 Tanah Rp. 6.417.033.000 Rp. 6.417.033.000 -
2 Peralatan dan Mesin Rp. 2.778.691.725 Rp. 2.693.091.725 3,17
3 Gedung dan Bangunan Rp. 2.245.305.000 Rp. 2.245.305.000 -
4 Aset Tetap Lainnya Rp. 283.014.015 Rp. 283.014.015 -
5 Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp. 3.501.000 Rp. 3.501.000 -
6 Konstruksi dalam Pengerjaan Rp. 0 Rp. 0 -
7 Aset Lain-lain Rp. 7.854.000 Rp. 7.854.000 -
Jumlah Rp. 9.354.237.583 Rp. 9.548.139.989 2,03
Sumber : Urusan Keuangan dan BMN Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire

Kenaikan nilai sarana dan prasarana pada tahun 2020 sebesar perubahan terjadi pada
Peralatan dan Mesin sebesarRp. 85.600.000,- dengan persentase 23,26% dipengaruhi oleh
Transfer Masuk serta penggunaan kembali aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi
pemerintahan/aset lain-lain, dan pada aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi
pemerintahan/aset lain-lain yang berkurang secara keseluruhan sebesar - dengan karena
digunakan kembali dalam operasional Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire.

PKP 2021 18
BAB III

ANALISIS MASALAH / ISU PERMASALAHAN

A. Identifikasi Permasalahan

Dalam melaksanakan fungsi pelayanan publik kantor pertanahan terdapat beberapa


isu strategis yang menjadi pokok masalah antara lain ;

1. Jumlah tunggakan pelayanan sangat besar


2. SDM yang belum Memahami Alur Pekerjaan Pelayanan
3. Percaloan dari Pegawai Masih Ada
4. Tata Pengaturan Pelayanan Belum Optimal
5. Tidak adanya kontrol kualitas

Tabel 11. Penetapan Identifiksi Isu Permasalahan menggunakan analisis USG

NILAI
No. ISU STRATEGIS/ MASALAH TOTAL RANGKING
U S G
1. Jumlah tunggakan pelayanan sangat 5 4 4 13 I
besar
2. SDM Belum Memahami Alur Pekerjaan 3 4 3 10 IV
Pelayanan
3. Percaloan dari Pegawai Masih Ada 3 3 3 9 V
4. Tata Pengaturan Pelayanan Belum 4 4 4 12 II
Optimal
5. Tidak adanya kontrol kualitas terhadap 4 4 3 11 III
subjek dan objek bidang tanah

Berdasarkan tabel diatas didapatkan skor :


1. Urgency ( Mendesak ) : skor 4, diartikan keadaan yang segera perlu diperbaiki
adalah Permasalahan terjadi karena tidak ada kontrol kualitas.
2. Seriousness ( waktu ) : skor 4, diartikan keadaan yang harus diperhatikan dan
butuh penangangan secara cepat
3. Growth ( Dampak ) : skor 4, diartikan apabila tidak segera diperbaiki dampak
yang akan di alami adalah tingkat kepercayaan masyarakat turun.

19
Dari Analisa Permasalahan di atas permasalahan yang perlu segera ditangani terlebih
dahulu adalah Penyelesaian masalah tingginya tunggakan berkas Permohonan Pelayanan
di bidang Pertanahan pada Kantah kabupaten Nabire

B. Penetapan Masalah Utama

Penetapan Masalah Utama dilakukan dengan menggunakan Alur Pikir


Komprehensif agar diperoleh inovasi solusi, dengan tahapan berikut :

1. KONDISI SAAT INI :


Tunggakan berkas Pelayanan Pertanahan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire
besar
2. FAKTOR PENYEBAB
Kurangnya pengawasan terhadap kinerja petugas loket dan tidak adanya sistem
kontrol dan verifikasi yang baik saat berkas permohonan didaftar
3. AKIBAT
Akibat apabila Pelayanan Pertanahan tidak dapat diselesaikan tepat pada waktunya
maka yang akan terjadi adalah meningkatnya jumlah pengaduan pelayanan dan
turunnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi
4. KONDISI IDEAL
Kondisi Ideal yang diharapkan adalah Pelayanan Pertanahan yang tepat pada waktu
yang telah ditentukan, kondisi lainnya adalah terciptanya tata kelola pelayanan yang
baik dan transparan
5. MANFAAT
Manfaat yang akan diperoleh adalah meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap institusi
6. GAP
Perbedaan dari hasil yang diharapkan dengan kondisi yang ada saat ini perlu
dicarikan jalan keluar agar tidak terjadi peningkatan tunggakan berkas pelayanan
7. INOVASI SOLUSI
Inovasi atau solusi yang ditawarkan adalah dengan mencari akar masalah yang
menjadi penyebab meningkatnya jumlah tunggakan kemudian membuatkan sistem
tata kelola yang baik sesuai dengan ketentuan Per KBPN nomor 1 tahun 2010

20
C. Analisis Kelayakan Inovasi

Gagasan Aksi Perubahan yang dipilih berdasarkan pemilihan isu permasalahan


diatas, kemudian dilakukan menggunakan analisis SWOT/ Strength, Weakness,
Opportunities, dan Threats untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang akan dihadapi dalam penyelenggaran kegiatan Aksi Perubahan

Tabel 12. Analisis SWOT

STRENGTHS ( Kekuatan ) WEAKNESS ( Kelemahan )

1. Komitmen Kepala Kantor Pertanahan 1. Keterbatasan Sumber Daya Manusia


2. Komitmen Kepala Seksi Penetapan Hak dan 2. Penyimpanan Berkas tidak tertib
Pendaftaran Tanah 3. Keterbatasan Sarana Prasarana Pendukung
3. Dukungan Staf Pegawai Kegiatan

OPPORTUNITIES ( Peluang ) THREATS ( Ancaman )

1. Pelayanan Publik 1. Kebutuhan Masyarakat terkait kepastian dan


2. Standar Pelayanan di bidang Pertanahan ketepatan pelayanan
2. Jaringan Internet yang belum stabil

21
Kelayakan Inovasi juga di analisis kebutuhan sumber daya dengan 4 M digambarkan
dengan diagram fishbone :

Gambar 4 : Analisis Fishbone

1. MAN
Faktor MAN dipengaruhi oleh dua hal pokok yaitu ;
a. Koordinator Loket tidak ada. Koordinator ini penting ada karena koordinator
mempunyai fungsi verifikasi dan pengawas terhadap kinerja petugas loket
b. SDM bekerja berdasar kebiasaan, hal ini sering dijumpai karena kurangnya
pemahaman petugas terhadap pelayanan pendaftaran tanah.

2. METHODE
Faktor METHODE dipengaruhi oleh dua hal yaitu :
a. Prosedur pelayanan belum dilaksanakan sesuai ketentuan menurut ketentuan
Per KaBPN nomor 1 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan
Pertanahan.

22
b. Tidak ada kontrol kualitas, selain prosedur tidak dijalankan sesuai dengan
ketentuan, pelayanan pertanahan yang ada di kantor pertanahan kabupaten
Nabire juga tidak dikontrol dan di verifikasi terhadap setiap berkas yang di
daftar.
3. MONEY
Faktor Money disini dimaksudkan bahwa pada kegiatan penyelesaian tunggakan
pelayanan tidak dianggarkan karena dianggap sudah dibayarkan pada saat
pembayaran pendaftaran.
4. MACHINE
Faktor Machine dipengaruhi oleh dua hal yaitu :
a. Jaringan Internet tidak Stabil
Kecepatan Jaringan Internet di kabupaten Nabire masih rendah sehingga menjadi
hambatan setiap menjalankan berkas. Jaringan Internet berkecepatan tinggi
sangat dibutuhkan mengingat proses perjalankan berkas menggunakan aplikasi
Komputerisasi Kantor Pertanahan ( KKP )
b. Pemadaman Listrik bergilir
Suplai atau persediaan energi listrik di kabupaten Nabire masih rendah, sehingga
diberlakukan sistem pemdaman bergilir oleh PLN.

23
Tabel 13 : Model Canvas Inovasi Yang Akan Dilakukan

NILAI YANG
MITRA KERJA KEGIATAN UTAMA HUBUNGAN KLIEN TARGET KLIEN
DITAWARKAN
1. Klasifikasi Berkas
1. Perbaikan Pelayanan
1. Kepala Kantor berdasar kasus dan 1. Validitas Data 1. Masyarakat Umum
Pertanahan
permasalahan
2. Analisis
2. Jaminan Kepastian 2. Perbaikan
2. Kepala Seksi PHP Permasalahan dan 2. Pemda
Hukum Pelayanan
Solusi Penyelesaian
3. Waktu Penyelesaian
3. Penyelesaian Berkas
3. Ka Kampung/ Desa 3. Peningkatan PNPB pekerjaan menjadi 3. Perbankkan
Tunggakan
lebih cepat
4. Kepercayaan
4. Notaris/ PPAT 4. Notaris/ PPAT
SUMBER ANGGARAN masyarakat
5. Swasta

1. Subsidi PNBP

UNSUR BIAYA PELAYANAN RESIKO

1. Pelayanan 1. Jaringan Internet


1. Biaya Operasional
Langsung tidak stabil
2. Suplai Listrik di
Nabire kurang

IMBALAN LEGALITAS SUSTAINABILITAS AKUNTABILITAS

1. Peningkatan
1. PP. 24/ 1997 1. Pelayanan Prima 1. Pelayanan Pertanahan elektronik
Penerimaan PNBP
2. Kepuasan 2. PMNA/KaBPN 3/ 2. Updating Data 2. Pelayanan Pertanahan yang cepat dan
Masyarakat 1997 Pertanahan transparan
3. Kepercayaan 3. Peningkatan
3. PP 128/ 2015
Masyarakat Pelayanan Elektronik
4.PerKaBPN no 1
tahun 2010

24
BAB IV

STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

A. Terobosan Inovasi
Inovasi pelayanan publik adalah terobosan jenis pelayanan publik baik yang
merupakan gagasan/ ide kreatif orisinal dan /atau adaptasi / modifikasi yang
memberikan manfaat bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Inovasi ini tidak harus berupa suatu penemuan baru, melainkan pula mencakup
pendekatan baru, perluasan maupun peningkatan kualitas pada pelayanan publik
yang ada. Inovasi yang dilakukan terkait dengan rencana aksi perubahan adalah
Strategi Penyelesaian Tunggakan Pelayanan dibidang Pertanahan. Adapun inovasi
yang akan dilakukan dalam proyek perubahan ini belum pernah dibuat di Kantor
Pertanahan Kabupaten Nabire sebelumnya.
Terobosan ini bukan menciptakan suatu aplikasi baru ataupun inovasi baru
melainkan mencari model penyelesaian yang tepat terhadap penyelesaian berkas
tunggakan pelayanan pertanahan yang ada di kantor pertanahan kabupaten Nabire.
Terobosan/ Inovasi kegiatan Aksi Perubahan Strategi Penyelesaian Tunggakan
Pelayanan Pertanahan dibagi kedalam 3 (tiga) kriteria, yaitu jangka pendek, jangka
menengah, dan jangka panjang. Hal tersebut akan diuraikan pada tabel berikut :

Tabel 14 : Terobosan dan Inovasi


No. Terobosan/ Inovasi Diskripsi
1. Jangka Pendek 1. Tahap pertama dilakukan adalah mencari
Untuk pelaksanaan kegiatan selama 2 dan mengumpulkan berkas
dua bulan, yaitu : identifikasi dan 2. Tahap kedua, mengklasifikasikan
klasifikasi berkas tunggakan berdasarkan posisi dan tahun berkas
berdasarkan 3. Menganalisa permasalahan setiap berkas
1. Posisi berkas 4. Koordinasi dengan para pihak yang terkait
2. Kelengkapan berkas dengan pencarian pemohon
3. Berkas beresiko 5. Membuatkan data base tunggakan
2. Jangka menengah 1. Menganalisa permasalahan setiap berkas
Pelaksanan kegiatan selama 6 bulan, 2. Koordinasi dengan para pihak yang terkait
yaitu : penyelesaian tunggakan dengan pencarian pemohon

25
pelayanan
3. Jangka Panjang untuk pelaksanaan 1. Kegiatan Jangka Panjang adalah
selama satu sampai dengan dua tahun : memperbaiki tata kelola pelayanan
 Peningkatan Tata Kelola Pelayanan pertanahan.
 Quality Control terhadap berkas 2. Kemudian menunjuk seorang petugas
pelayanan sebagai koordinator dan verifikasi berkas
permohonan

B. Tahapan Kegiatan

Tahapan kegiatan Aksi Perubahan Percepatan Penyelesaian Tunggakan


Pelayanan Pertanahan meliputi detail kegiatan, waktu pelaksanaan dan estimasi
biaya pada jangka pendek sebagai berikut:
1. Pembentukan Tim Efektif dengan Surat Keputusan Kepala Kantor
2. Pembuatan Rencana Kegiatan
3. Pelaksanaan Rapat koordinasi dengan tim efektif
4. Pelaksanaan penyelesaian tunggakan pelayanan pertanahan :
a. Tahap pertama mencari dan mengumpulkan berkas tunggakan
permohonan ;
b. Tahap Kedua mengklasifikasi berkas permohonan berdasarkan posisi
berkas dan tahun berkas;
c. Tahap ketiga, menganalisis permasalahan tiap berkas permohonan dan
membuat strategi penyelesaian paling tepat dan efektif dengan
memperhatikan ketentuan perundang-undangan.
d. Tahap keempat, membuat basis data penyelesaian tunggakan sebagai
bahan evaluasi pelayanan di tahun yang akan datang.

26
Tabel 15 : Penyusunan Rencana Kegiatan
No Kegiatan Waktu Output Anggaran Keterangan

1. Pembentukan Tim Efektif 19 Mei 2021 SK Tim Kerja Project


Surat Tugas Leader
2. Penyusunan Rencana Kegiatan 19 Mei 2021 Tim Scedule Project
Leader
3. Pelaksanaan Rapat Koordinasi 19 Mei 2021 Pembagian Project
dengan Tim Efektif Tugas Tim Leader
4. Pelaksanaan Kegiatan 24 Mei 2021 Data Project
a. Pengumpulan berkas s.d. 30 Juni Tunggakan Leader
b. Klasifikasi berkas 2021 Pelayanan
c. Analisis berkas Pertanahan
d. Penyelesaian berkas
5. Evaluasi dan Pelaporan 5 Juli 2021 Laporan RAP Coach dengan
mentor

C. Indikasi Potensi Masalah/ Resiko


Dalam pelaksanaan kegiatan rancangan aksi perubahan, terdapat beberapa
indikasi kendala dan masalah yang mungkin akan menghambat kegiatan, dan apabila
hal tersebut benar-benar terjadi, maka rencana strategi mengatasinya adalah sebagai
berikut :

Tabel 16. Tabel indikasi Potensi Masalah/ Resiko dan Solusi


No. Potensi Masalah/ Resiko Solusi
1. Kekurangan SDM Menyusun Jadwal Kegiatan dengan menyesuaikan
jadwal kegiatan pelayanan Rutin dan Pekerjaan
APBN
2. Jaringan Internet Tidak Stabil  Bekerja di tempat dengan jaringan internet yang
lebih stabil
 Memanfaatkan hotspot seluler pribadi
3. Pemadaman Listrik  Memaksimalkan pekerjaan pada saat listrik aktif.
 Penambahan Genset berdaya besar

27
D. Pemanfaatan Sumber Daya.
1. Tim Aksi Perubahan
Diperlukan sebuah Tim Efektif dalam melaksanakan dan mewujudkan aksi
perubahan ini, dimana Tim tersebut sebagai kunci sukses terlaksananya aksi
perubahan. Pembentukan Tim Kerja Penyelesaian Tunggakan Pelayanan Pertanahan
melalui Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan yang dilengkapi dengan tugas
dan tanggung jawab dalam tim kerja. Sehingga masing-masing anggota tim
mengetahui tugas apa yang hendak dilakukan dalam kegiatan aksi perubahan ini.
Adapun anggota tim kerja terdiri dari Tim Verifikasi Berkas Fisik dan Tim
Verifikasi berkas Yuridis. Struktur Tim Kerja dapat dijelaskan sebagai berikut :

2. Susunan Pembentukan Tim Efektif

COACH MENTOR

KASI PHP KOORDINATOR SURVEY


PROJECT LEADER DAN PEMETAAN
( KETUA TIM YURIDIS)

TIM VERIFIKASI LURAH/ TIM VERIFIKASI


BERKAS YURIDIS KA.KAMPUNG BERKAS FISIK

PENYELESAIAN DATA
TUNGGAKAN
PELAYANAN

Gambar 5 : Susunan Tim dan Alur Pekerjaan

28
Tabel 17. Tugas dan Pekerjaan Anggota Tim Efektif

JABATAN TUGAS DAN PEKERJAAN

1. COACH Memberikan arahan dalam penyusunan Rancangan Aksi Perubahan

2. PROJECT LEADER Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan Aksi Perubahan

Membantu dalam pelaksanaan pengumpulan berkas dengan posisi di


3. TIM FSIK seksi Survei dan Pemetaan

Membantu dalam pelaksanaan pengumpulan berkas dengan posisi di


4. TIM YURIDIS
seksi Survei dan Pemetaan

5. KEPALA KAMPUNG Membantu Pemberitahuan kepada warga

Memberikan arahan dan evaluasi dalam penyusunan Rancangan Aksi


6. KEPALA KANTOR
Perubahan

3. Analisis Stakeholders
Dalam pelaksanaan aksi perubahan terdapat beberapa stakeholders baik secara
langsung maupun tidak langsung terlibat dalam kegiatan aksi perubahan, terdiri dari
Stakeholders Internal Kantor Pertanahan dan stakeholders eksternal Kantor Pertanahan.
Adapun hasil Identifikasi stakeholder tersebut adalah :

PENGARUH ( + )

PENGARUH ( - )

Gambar 6 : Kuadran Stakeholders

29
Tabel 18. Teknik Komunikasi dan Koordinasi dengan Stakeholders

No. STAKEHOLDERS URAIAN KOORDINASI

1. Kepala Kantor Pertanahan  Terlibat langsung dalam kegiatan


1 PROMOTORS
2. Tim Efektif/ Kerja  Terlibat dalam pengambilan keputusan

1. Kepala Seksi  Dukungan Data dan Informasi


Penetapan Hak dan Pendaftaran  Koordinasi dalam analisa dan
2. Kasi Penataan Pertanahan
pemecahan masalah
3. Kasi Pengadaan Tanah
2 LATEN
4. Kasi Penanganan Masalah dan
Pengendalian Pertanahan
5. Kasubag Tata Usaha

1. Customer/ Pemohon melibatkan dalam diskusi untuk


3 DEFENDER 2. Notaris/ PPAT menemukan ide dan gagasan
3. Pemda
Masyarakat Bangun kesadaran masyarakat agar lebih
4 APATETHICS cermat dan berhati hati dalam
menggunakan pelayanan

Pada kuadran PROMOTERS, strategi komunikasi dan koordinasi yang perlu dilakukan
adalah pendekatan yang intensif melalui pelibatan secara langsung baik dalam
pelaksanaan maupun pengambilan keputusan terhadap pelaksanaan Aksi Perubahan dan
meyakinkan terhadap upaya yang dilakukan. Pada kuadran LATENTS, strategi
komunikasi yang dilakukan lebih kepada menjaga kepuasan stakeholders melalui
komunikasi yang informatif dan persuasif serta meyakinkan bahwa perannya penting
terhadap aksi perubahan. Pada kelompok DEFENDERS dilakukan strategi komunikasi
melalui pemberian informasi secara terus menerus dan kesempatan untuk berperan serta
apresiasi terhadap gagasannya. Sedangkan pada kelompok APATHETICS perlu tetap
dilakukan monitor dan membangun komunikasi agar lebih berhati-hati dan lebih cermat
dalam menggunakan pelayanan.

30
Gambar 7 : Surat Keputusan Kepala Kantor tentang Penetapan Tim Kerja

31
Tabel 19 Mengelola Stakeholders

 Tim Kerja Efektif a. Memperlakukan Tim dengan respek


b. Memberikan informasi apapun, training, mentoring dan
dukungan yang diperlukan agar tim tetap terlibat
c. Memberikan tugas sesuai dengan kemampuan anggota tim
d. Menjaga semangat anggota tim dan secara terus menerus
mengingatkan pencapaian tujuan
e. Melibatkan anggota tim dalam pengambilan keputusan
f. Menunjukkan intensitas yang memotivasi anggota tim
untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi

 Kepala Kantor Pertanahan a. Melakukan koordinasi terkait maksud dan tujuan


dibentuknya Tim Kerja
b. Selalu meminta arahan apabila terdapat kendala dalam
pelaksanaan kegiatan

 Kasi Penetapan Hak dan Pendaftaran Melakukan koordinasi tentang rencana aksi perubahan dan
 Kasi Penataan Pertanahan penyelesaian tunggakan terhadap kegiatan yang dilaksanakan di
 Kasi Pengendalian dan seksi yang bersangkutan
Penanganan Sengketa
 Kasi Pengadaan Tanah
 Kasubag Tata Usaha

 PPAT ( Pejabat Pembuat Akta a. Mengkomunikasikan visi/tujuan Tim Kerja


Tanah ) b. Mengkoordinasikan berkas permohonan yang melalui
Notaris/ PPAT
 Masyarakat c. Menunjukkan aksi perubahan bagi peningkatan layanan
pertanahan yang melibatkan PPAT
d. Melakukan Pemberitahuan dan Pengumuman tentang
berkas permohonan yang mengalami kendala
penyelesaian
e. Melakukan Sosialisasi tentang pentingnya alur proses
pendaftaran tanah berikut transparansi biaya.

32
E. Manajemen Pengendalian Mutu Pekerjaan
Manajemen mutu secara singkat dapat diartikan sebagai manajemen untuk
mengendalikan mutu pelaksanaan tugas, mutu produk atau hasil kerja dibidang
pelayanan publik, administrasi pemerintahan dan pembangunan. Mutu adalah
terminologi lain dari kualitas atau ukuran dari sesuatu yang diharapkan dalam setiap
pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah di semua bidang tugas dan pada semua
tingkatan organisasi. Adapun tujuan Manajemen Pengendalian Mutu dalam aksi
perubahan ini adalah untuk menjamin kesesuaian antara proses dan produk yangakan
dihasilkan berupa Peningkatan Tata Kelola Pelayanan Pertanahan terhadap kebutuhan
dan standar tertentu selain itu juga memastikan tahapan pekerjaan aksi perubahan sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai. Salah satu metode pengendalian mutu dengan
menggunakan Metode PDCA (Plan, Do, Check, Act) Rencanakan, Kerjakan, Cek,
Tindak lanjuti, yang merupakan suatu proses empat langkah penyelesaian masalah dalam
pengendalian kualitas atau mutu. Penerapan Metode PDCA dalam aksi perubahan adalah
sebagai berikut :
Tabel 20 : Pengendalian Mutu Pekerjaan
Plan Do Chek Act
1. Pembentukan Tim 1. Pengumpulan berkas dan Quality Control oleh Perbaikan tata kelola
dengan SK Kepala Kantor pencarian berkas kepala kantor pelayanan
2. Surat Tugas 2. Pengelompokan berkas pertanahan
3. Penetapan Time Scedule berdasar posisi berkas dan
4. Pembagian Tugas dan tahun berkas
Pekerjaan 3. Melakukan analisis
5. Rapat Koordinasi dan terhadap permasalahan
Evaluasi setiap berkas
6. Pelaksanaan Pekerjaan 4. Menyelesaikan berkas
sesuai SOP

F. SOP Pelayanan Publik ( PerKaBPN nomor 1 tahun 2010 )

Standar Operasional Pelayanan berisi tentang prosedur atau tahapan pekerjaan


dan waktu penyelesaian yang harus dilakukan sesuai dengan standar yang sudah
ditentukan. Secara umum, tujuan SOP adalah untuk menjamin setiap unit kerja
menjalankan aktivitas dengan tepat, cepat, efektif dan efisien dan terhindar dari
kesalahan.

33
Alur Pekerjaan Penyelesaian Tunggakan berkas pelayanan pertanahan

Gambar 8 Alur Pekerjaan Penyelesaian Tunggakan berkas pelayanan pertanahan

34
BAB V
LAPORAN AKSI PERUBAHAN

A. DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN


1. Membangun Integritas
Laporan Rencana Aksi Perubahan dengan judul “PERCEPATAN
PENYELESAIAN TUNGGAKAN BERKAS PELAYANAN PERTANAHAN PADA
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN NABIRE” bermula dari arahan Bapak
Kakanwil BPN Provinsi Papua pada saat Rapat Monitoring dan Evaluasi tanggal 8 Maret
2021 secara daring untuk segera menyelesaikan tunggakan pelayanan pada satuan kerja
dengan tunggakan pelayanan lebih dari 1000 berkas dalam 5 tahun terakhir. Penulis
mengambil Aksi Perubahan ini sekaligus berupaya menyelesaikan atau mengurangi
tunggakan pelayanan yang ada pada kantor pertanahan kabupaten nabire. Hal ini
dikarenakan tunggakan pelayanan yang ada di dasboard KKP terhitung 711 berkas.
Penulis pertama memulai beraktivitas di Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire pada hari
Senin tanggal 24 Mei 2021.
Langkah pertama sebelum penulis melaksanakan kegiatan adalah dengan
membangun Tim dan membangun Integritas Tim. Dimana Integritas merupakan bentuk
kejujuran yang diimplementasikan secara nyata dalam tindakan sehari-hari. Membangun
integritas anggota tim aksi perubahan percepatan penyelesaian tunggakan berkas
pelayanan di Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire dimulai dengan menerapkan nilai-
nilai integritas yang sangat penting dalam pembentukan Tim Kerja Efektif (SK
Pembentukan Tim terlampir) dan mendeskripsikan tugas serta tanggung jawab sehingga
masing-masing anggota tim dapat mengetahui pekerjaan yang akan dilaksanakan
nantinya. Jika nilai-nilai integritas tidak dijalankan, maka kerja sama tim aksi perubahan
yang dilakukan akan menjadi lebih sulit akibat tidak terbangunnya kepercayaan yang
komprehensif di antara anggota tim aksi perubahan. Penulis sebagai seorang pemimpin
Tim Aksi Perubahan harus memberikan contoh nilai-nilai integritas dalam pekerjaan
sehingga anggota Tim Kerja akan termotivasi dalam melakukan Rencana Aksi
Perubahan tersebut. Sebelum memulai pekerjaan dilakukan pengarahan terhadap anggota
tim kerja Aksi Perubahan untuk menentukan strategi paling efektif dalam menyelesaikan
tunggakan pelayanan.

35
Dalam rapat tim kerja Efektif disampaikan juga pesan moral dan komitmen
ajakan untuk membangun kesadaran akan pentingnya memberikan pelayanan prima pada
sebuah kantor pelayanan publik. Isi pesan tersebut antara lain: “Saatnya kantor kita
menuju kantor pelayanan pertanahan modern, bebas tunggakan, dengan penyelesaian
pekerjaan tepat waktu”. Membangun kesadaran anggota Tim sangat tidak mudah, apalagi
Tim kerja ini mempunyai kebiasaan bekerja secara tidak teratur tanpa tekanan. Selain hal
tersebut, tim kerja juga dijelaskan pentingnya pelayanan pertanahan yang berstandar
dunia dan memberikan kontribusi lebih untuk perbaikan Kantor Pertanahan Kabupaten
Nabire. Setiap anggota tim diharapkan memiliki nilai-nilai integritas dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat, membangun kepercayaan dan citra positif untuk kantor
pertanahan. Selain menanamkan etos kerja, disiplin, komunikasi antara pegawai juga
harus terjalin dengan baik. Penguasaan teknologi yang didukung dengan keuletan dan
ketekunan bekerja sangat dibutuhkan untuk kemajuan Kantor Pertanahan Kabupaten
Nabire.

DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN

1. Capaian Tahapan Aksi Perubahan


Implementasi dari rencana aksi perubahan yang di buktikan dengan keberhasilan
aksi perubahan dari inovasi jangka pendek adalah tercapainya output kegiatan diukur
berdasarkan capaian (output antara) dari setiap tahapan kegiatan yang telah direncanakan
aksi perubahan. Jangka pendek untuk pelaksanaan kegiatan rencana aksi perubahan
selama 2 bulan, jangka menengah untuk pelaksanaan kegiatan rencana Aksi Perubahan
selama 6 bulan, dan jangka panjang untuk pelaksanaan kegiatan rencana aksi perubahan
selama 1 tahun s.d 2 tahun. Pada inovasi jangka pendek rencana aksi terdapat 4 tahapan
yang dilaksanakan sebagai
berikut:

1. Pembentukan Tim Efektif


2. Pembuatan Rencana Kegiatan
3. Pelaksanaan Rapat koordinasi dengan Tim Efektif
4. Pelaksanaan Inventarisasi, Klasifikasi dan Analisis tunggakan:
a. Inventarisasi dan klasisifikasi berkas ;
b. Proses menjalankan berkas bagi berkas yang tidak bermasalah;

36
c. Proses pengumuman berkas
d. Proses Penutupan berkas bagi berkas yang terindikasi tumpang tindih dan
bersengketa.

Tahapan jangka pendek Aksi Perubahan ini dilaksanakan selama 2 bulan di kantor
pertanahan kabupaten Nabire Tujuan akhir tahapan aksi perubahan yaitu penuntasan
penyelesaian tunggakan berkas yang tercatat dalam dashboard KKPpada kantor
pertanahan kabupaten nabire. Adapun capaian tahapan aksi perubahan dapat dijelaskan
sebagai berikut :

1. Pembentukan Tim Efektif

37
2. Arahan dari Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire

38
3. Kegiatan Rapat dengan Anggota Tim Kerja

4. Pelaksanaan Kegiatan

39
5. Proses Inventarisasi berkas

6. Kegiatan Pengumuman Berkas di Kantor Kampung

40
7. Mitigasi dan Tindakan Preventi
A.Pemasangan diagram alur pekerjaan di Ruang Tunggu

B. Pembuatan Brosur Pendaftaran dan Kotak Pengaduan

8. Evaluasi Hasil Kagiatan

EVALUASI TUNGGAKAN PDDM KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN NABIRE 2021

Thursday, May 25, 2021 Thursday, June 08, 2021 Thursday, June 15, 2021
Tahun
Sisa Sisa Sisa
Biaya Biaya Biaya
Berkas Berkas Berkas

2015 6 Rp988,116.0 6 Rp988,116.0 6 Rp988,116.0


2016 69 Rp47,277,008.0 68 Rp46,611,008.0 64 Rp46,383,508.0
2017 60 Rp38,237,066.0 60 Rp38,237,066.0 58 Rp37,787,880.0
2018 103 Rp53,189,367.0 103 Rp53,189,367.0 100 Rp51,432,215.0
2019 219 Rp94,805,659.0 218 Rp94,755,659.0 206 Rp93,025,055.0
2020 254 Rp117,681,343.0 248 Rp112,373,463.0 238 Rp108,993,912.0

Total 711 Rp352,178,559.0 703 Rp346,154,679.0 672 Rp338,610,686.0

41
Monday, June 21, 2021 Monday, June 28, 2021
Tahun
Sisa Sisa
Biaya Biaya
Berkas Berkas
2015 6 Rp988,116.00 3 Rp643,936.0
2016 64 Rp46,383,508.00 63 Rp41,303,108.0
2017 57 Rp37,737,880.00 56 Rp37,687,880.0
2018 100 Rp51,432,215.00 100 Rp51,432,215.0
2019 200 Rp90,822,495.00 185 Rp86,622,495.0
2020 216 Rp89,543,284.00 171 Rp80,943,484.0

Total 643 Rp316,907,498.00 578 Rp298,633,118.0

9. REKAPAN PENYELESAIAN
Penyelesaian 25 Mei-07
Penyelesaian 08-15 Juni Penyelesaian 15 - 21 Juni Penyelesaian 21 Juni-28juni
Juni
Tahun
Berkas Berkas Berkas Berkas
Biaya Biaya Biaya Biaya
selesai selesai selesai selesai
2015 0 Rp- 0 Rp- 0 Rp- 3 Rp344,180.00
2016 1 Rp666,000.0 4 Rp227,500.0 0 Rp- 1 Rp5,080,400.00
2017 0 Rp- 2 Rp449,186.0 1 Rp50,000.0 1 Rp50,000.00
2018 0 Rp- 3 Rp1,757,152.0 0 Rp- 0 Rp-
2019 1 Rp50,000.0 12 Rp1,730,604.0 6 Rp2,202,560.0 15 Rp4,200,000.00
2020 6 Rp5,307,880.0 10 Rp3,379,551.0 22 Rp19,450,628.0 45 Rp8,599,800.00

Total 8 Rp6,023,880.0 31 Rp7,543,993.0 29 Rp2,252,560.0 65 Rp9,674,580.00

10. POSISI BERKAS 29 JUNI 2021

seksi 1 seksi 2 seksi 3


Jumlah
Tahun Jumlah Biaya
Berkas Sisa Sisa Sisa
Biaya Biaya Biaya
Berkas Berkas Berkas
2015 3 Rp643,936.00 0 Rp- 3 Rp643,936 0 Rp-

2016 63 Rp41,303,108.00 3 Rp931,600 60 Rp40,371,508 0 Rp-

2017 56 Rp37,687,880.00 6 Rp5,633,500 50 Rp32,054,380 0 Rp-

2018 100 Rp51,432,215.00 30 Rp19,046,000 70 Rp32,386,215 0 Rp-

2019 185 Rp86,622,495.00 37 Rp23,684,600 148 Rp62,937,895 0 Rp-

2020 171 Rp80,943,484.00 40 Rp32,239,700 130 Rp45,853,784 0 Rp-

Total 578 Rp298,633,118.00 116 Rp81,535,400 461 Rp214,247,718 0 Rp-

42
Capaian dalam Perbaikan Sistem Pelayanan
Capaian hasil penyelesaian tunggakan dimuka pada kantor Pertanahan Kabupten Nabire

No Indikator Perbaikan Sebelum Inovasi Setelah Inovasi


Kualitas Pelayanan
1. Kejelasan Banyak sebagian masyarakat masih Masyarakat sudah mengerti
bertanya tentang bagaimana proses dan memahami alur proses
penerbitan sertipikat pendaftaran tanah.
2. Kepastian Keluhan masyarakat mengenai Keluhan tentang biaya
ketidakpastian biaya dan waktu pendaftaran tanah sudah
penyelesaian pekerjaan berkurang
3. Ketepatan Waktu Pemohon mengeluh tentang Masyarakat mulai puas dengan
lambatanya pelayanan pertanahan cepat dan mudahnya pelayanan
di kantor dikantor
4. Akurasi Pelayanan Berkas pendaftaran didaftar Kontrol kelengkapan berkas
walaupun masih ada berkas yang sehingga pada saat berkas
kurang didaftar, sudah lengkap
5. Kemudahan Pelayanan Pemohon bayar biaya pendaftaran Kantor sudah dilengkapi mesin
melalui kantor pos yang lokasinya EDC sehingga pemohon tidak
jauh dari kantor perlu lagi bayar di kantor pos

3. Manfaat Aksi Perubahan


Manfaat aksi perubahan percepatan penyelesaian tunggakan berkas pelayanan
adalah untuk membangun kepercayaan masyarakat kepada kantor pertanahan. Selain hal
tersebut manfaat Aksi Perubahan ini :
a. Manfaat bagi Peningkatan Kinerja Organisasi (Unit Kerja)
Manfaat aksi perubahan percepatan penyelesaian tunggakan berkas pelayanan bagi
Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire yaitu menganalisa pokok permasalahan
penyebab timbulnya tunggakan pelayanan untuk membuat strategi mitigasi yang
tepat sehingga tidak terjadi tunggakan kembali.
b. Aksi perubahan percepatan penyelesaian tunggakan berkas pelayanan Tim Leader
yaitu untuk melatih menganalisa, mencarikan solusi permasalahan dan membuat
rencana kegiatan ke dalam seksi/organisasi. Sebagai seorang pemimpin/pejabat
pengawas harus bisa mempengaruhi anggota tim agar melakukan pelayanan publik
sesuai standar operasional pekerjaan (SOP) yang sudah ditentukan sehingga kinerja
dan pelayanan menjadi lebih baik.
c. Manfaat bagi masyarakat.

43
Manfaat aksi perubahan percepatan penyelesaian tunggakan berkas pelayanan bagi
masyarakat sebagai penerima layanan (customer) yaitu memperoleh kepastian waktu
pelayanan pertanahan, memperoleh akurasi pelayanan validasi informasi.

C. KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN


1. Legalitas Penerapan Inovasi
Agar aksi perubahan percepatan penyelesaian tunggakan berkas pelayanan
pada Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire dapat mengikat semua orang yang
terlibat dan pemanfaatan hasil aksi perubahan, perlu dibuatkan legalitas
pemberlakuannya yaitu Nota Dinas dari Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten
Nabire. Hal ini penting agar semua yang terlibat dengan sistem dapat menaati dan
menjalankan kegiatan

2. Perencanaan Keberlanjutan Inovasi


Kelanjutan dari Aksi perubahan percepatan penyelesaian tunggakan berkas
pelayanan pada kantor pertanahan kabupaten Nabire akan dilanjutkan ke tahap
jangka menengah dan jangka panjang. Untuk tahapan jangka menengah diharapkan
penyelesaian tunggakan berkas pelayanan pertanahan secara lebih cepat dikarenakan
strategi penyelesaian sudah ada. Untuk tahapan jangka panjang setelah penyelesaian
tunggakan ini diharapkan tidak ada lagi tunggakan pelayanan artinya menuju
perbaikan pelayanan yang cepat efektif dan efisien. Penulis juga megajak diskusi
dengan kasubag Tata usaha kantor agar di fasilitasi pembuatan spanduk/ banner
mengenai alur pekerjaan pendaftaran tanah, banner tentang syarat dan ketentuan
pendaftaran tanah. Agar masyarakat mengetahui dan memahami prosedur kegiatan
pendaftaran tanah yang ada di kantor pertanahan.

3. Mitigasi dan Preventif (pencegahan)


Diberikan pemahaman / edukasi lebih mendalam kepada petugas loket
pendaftaran dan/atau loket penyerahan bahwa semua berkas yang telah terentry
dalam KKP wajib selesai, jika tidak maka berimplikasi terhadap jumlah PDDM.

44
Dapat dilakukan melalui :
a) Peningkatan kualitas SDM
Beberapa kegiatan dapat dilaksanakan guna meningkatkan mutu ASN
mulai dari pelatihan, Diklat, bimbingan dan seminar. Semua itu dilaksanakan
guna meningkatkan mutu ASN dalam menjalankan tugasnya. Tentu memperbaiki
kualitas ASN tidak hanya adanya kemauan yang kuat dari pemerintah sebagai
pembuat regulasi namun juga dari ASN itu sendiri sebagai orang terdepan dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan kerjasama yang baik, serta
pengetahuan dibidang pertanahan, mengetahui tata cara proses pelayanan sesuai
aturan yang berlaku maka efektivitas dan efisiensi ASN yang berkualitas dapat
tercapai.
Mengikuti UU No. 5 Tahun 2014, bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN)
harus menjadi professional. Professional itu mengandung arti bahwa setiap orang
harus memiliki integritas, serta memiliki etos kerja yang baik untuk bertanggung
jawab atas setiap tugas yang diberikan oleh negara kepada semua ASN. Juga
harus memiliki keinginan untuk bekerja sebaik-baiknya, dan bekerja sama
dengan satu dan yang lain atau mengamalkan yang sudah menjadi budaya kita
yakni gotong-royong.
Oleh karena itu ASN Kementerian Agraria dan Tata Ruang Kantor
Pertanahan Kabupaten Nabire sebagai garda terdepan dalam memberikan
pelayanan pertanahan kepada masyarakat di wilayah Kerja Kantor Pertanahan
Kabupaten Nabire, harus memiliki mutu yang baik dan berkualitas agar
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat optimal dan memuaskan dalam
pengertian yang khusus bahwa berkas yang yang diinput dalam KKP wajib
selesai.
Sebagai Aparatur Sipil Negara setiap pegawai Kantor Pertanahan
kabupaten Nabire harus mampu menjalankan tugas fungsinya dengan mengikuti
standar pelayanan yang objektif, netral, tidak memihak, tidak dikriminatif dan
tidak terpengaruh dengan kepentingan pribadi/kelompok. Untuk itu agar dapat
menekan jumlah tunggakan pekerjaan di Kantah petugas loket sebagai Frontliner
harus memiliki pengetahuan Dasar-Dasar Pertanahan, berpengalaman/
mengetahui SOP, mengetahui seluk beluk pelayanan pertanahan, bukan hanya
sekedar memverivikasi kelengkapan berkas tetapi juga harus mampu menganalisa

45
hukum setiap berkas sebelum dientry dan menggunakan prinsip kehati-hatian
dalam bekerja.
b) Wajib serah terima jabatan yang disertai dengan penyerahan berkas oleh pejabat
terdahulu
Pergantian jabatan itu merupakan sesuatu yang lumrah, dimana penyegaran
dan pembinaan dari sebuah organisasi mutlak harus dilakukan, Pada
kenyataannya di Kantor Pertanahan ditemui pada pelaksanaan serah terima
jabatan tidak disertai dengan memori SERTIJAB yang di dalamnya berisi data-
data mengenai berkas tunggakan pekerjaan pejabat sebelumnya. Secara
administratif, semua wewenang dan tanggung jawab berpindah dari pejabat lama
kepada pejabat baru begitu terjadi serah terima. Meskipun ada kesalahan
administrasi di masa pejabat lama, pejabat baru tetap ikut bertanggung jawab. Itu
sebabnya, pengalihan tanggung jawab itu dibuat secara tertulis dalam Berita
Acara Sertijab. yang berpindah hanya tanggung jawab administrasi. Sebab, yang
berpindah hanya jabatan administratif.
Dengan adanya penyerahan data-data berkas tunggakan pejabat
sebelumnya kepada pejabat yang baru dapat memetakan dan mengambil langkah
strategi penyelesaian berkas tunggakan di Kantor Pertanahan.
c) khusus terhadap pelayanan tertentu, sebelum didaftar dalam KKP harus
mendapatkan persetujuan (paraf) Kasubsi dan/atau Kasie
Langkah ini dapat diterapkan pada Kantor Pertanahan yang masih Kurang
Tenaga SDM yang memadai, biasanya terjadi karena petugas loket tidak
berpengalaman, atau tidak ada inisiatif bertanya kepada yang lebih tahu, sehingga
pada saat pengentrian terjadi kesalahan, menurut hemat kami sebelum didaftar
dalam KKP harus mendapatkan persetujuan (paraf) Kasubsi dan/atau Kasie.
d) menerapkan prinsip FIFO (first in first out) pada berkas-berkas yang telah masuk
tanpa membedakan “perlakuan” antar satu berkas dengan berkas lainnya
e) agar tidak terjadi penumpukan, maka dilakukan monitoring berkas/inventarisir
berkas yang berpotensi sebagai tunggakan minimal satu minggu sekali, untuk
kemudian ditindaklanjutinya dengan menggunakan fitur “tunda berkas” pada
KKP.

46
2. Represif (penanganan)
Terhadap berkas-berkas yang telah ditetapkan sebagai tunggakan pekerjaan /
PDDM wajib dilakukan opname fisik antar berkas fisik dengan berkas elektronik dalam
KKP yang dituangkan kedalam Berita Acara hasil opname fisik.
Setelah dilakukan opname fisik, secara garis besar akan didapati kondisi-kondisi
berkas sebagai berikut :

Fisik Selesai Fisik Selesai Fisik ditemukan, Fisik tidak ditemukan /


KKP Selesai KKP Proses (belum KKP Proses tidak lengkap,
208 dan 307) KKP Proses

Dilanjutkan ke tutup berkas disertai Dilanjutkan proses Sedapat mungkin


tahap Berita Acara sampai dengan menghubungi Pemohon
“diserahkan” tahap “diserahkan” dan/atau kuasa-nya atau
dengan tetap “tunda berkas”
memperhatikan
ketentuan yang
berlaku

4. Permasalahan yang dihadapi saat melaksanakan Aksi Perubahan


1. Jaringan Internet
Dalam menjalankan berkas melalui aplikasi dibutuhkan jaringan internet. Nabire
mengalami gangguan internet yang disebabkan putusnya jaringan kabel optik di
wilayah sarmi. Jaringan mulai normal kembali pada tanggal 8 Juni 2021.
sehingga saat menjalankan berkas tidak apat dijalankan.
2. Keterbatasan Jumlah SDM
Jumlah tenaga saat melakukan proses pengerjaan tunggakan ada 6 orang. Namun
tenaga ini mengerjakan juga kegiatan program strategis yang lain. Untuk
mensiasati permasalahan ini, kami mengerjakan kegiatan setelah jam 15.00 sore
s.d. jam 18.00 WIT. Agar capaian pekerjaan program strategis nasional dapat
tercapai, juga kegiatan penyelesaian tunggakan ini dapat diselesaikan.
3. Berkas Fisik tidak ditemukan
Untuk permasalahan ini kami mencoba membuatkan daftar kemudian kami
umumkan melalui kantor kalurahan, kantor kampung juga dikantor pertanahan,
kami batasi pengumuman selama 60 hari. Hanya saja setelah 2 minggu
menunggu, respon dari masyarakat belum ada yang datang ke kantor pertanahan.
Sehingga kami masukan kedalam target jangka menengah. Sedangkan untuk
target jangka pendek yaitu mengerjakan tunggakan dengan kasus, berkas
ditemukan walaupun tidak lengkap.

47
4. Koordinasi antar Kepala Seksi
Dalam pelaksanan penyelesaian tunggakan ada beberapa perbedaan prinsip antar
Kepala Seksi. Sehingga membutuhkan waktu untuk mendiskusikan
permasalahan serta resiko yang kemungkinan timbul dikemudian hari.
5. Biaya Pajak Daerah / Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan ( BPHTB)
Besarnya biaya pajak yang dikenakan oleh pemerintah daerah sangat berat
dirasakan oleh pemohon, beberapa diantara pemohon akhirnya tidak datang
kembali ke kantor untuk melanjutkan berkas. Solusi yang sementara dibahas
adalah kemungkinan dibuatkan BPHTB Terutang seperti diberlakukan didalam
proses pendaftaran tanah sistimatis lengkap.

48
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari Laporan Aksi Perubahan percepatan penyelesaian
tunggakan berkas pelayanan, antara lain yaitu:
1. Aksi Perubahan yang digagas sesuai dengan kebutuhan organisasi saat ini (aktual),
yaitu untuk mengurangi tunggakan berkas pelayanan dan membangun kepercayaan
terhadap kantor pertanahan kabupaten nabire ;
2. Aksi perubahan yang dilakukan dapat menghasilkan inovasi/terobosanyang
memenuhi kriteria:
a. Memberi nilai tambah bagi organisasi dapat membantu peningkatan kinerja
organisasi;
b. Dapat diterapkan secara berkelanjutan (capaian inovasi jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang);
c. Sesuai dengan nilai-nilai organisasi ( Melayani: sesuai dengan kebutuhan
pengguna, Profesional: ketepatan informasi dan waktu penyelesaian pekerjaan,
Terpercaya: output sesuai dengan prosedur yang ada).
3. Dalam pelaksanaan Aksi Perubahan mengimplementasikan kepemimpinan
transformasional, antara lain:
a. Mampu menjadi pribadi yang dapat diteladani, dan menjadi panutan para
bawahan;
b. Mampu mengambil keputusan yang terbaik untuk kepentingan organisasi;
c. Mampu memotivasi seluruh bawahan untuk memiliki komitmen terdapat tujuan
organisasi dan mampu mendukung semangat tim dalam mencapai tujuan;
d. Mampu menumbuhkan kreativitas dan inovasi pada bawahan dengan
mengembangkan pemikiran kritis dan pemecahan masalah untuk mengarah ke
arah yang lebih baik;

B. REKOMENDASI
Implementasi Aksi Perubahan Penyelesaian Tunggakan Melalui SIMACE Pada
Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire diharapkan:
1. Metode pelaksanaan Aksi Perubahan dalam prosesnya dapat meningkatkan
kemampuan analisa individu terhadap permasalahan organisasi dan stakeholder,
proses berpikir kreatif dan inovatif agar strategi penyelesaian masalah tersebut

49
dengan melakukan inovasi, proses kepemimpinan dengan membangun Tim Kerja
Efektif, komitmen dan integritas, komunikasi efektif, eksekusi kegiatan berdasarkan
norma dan aturan yang ada, monitoring dan evaluasi untuk dapat diterapkan di unit
organisasi/instansi lainnya karena dapat meningkatkan kinerja pelayanan organisasi ;
2. Aksi Perubahan ini diharapkan dapat menjadi kontrol perbaikan pelayanan
pertanahan di kantor pertanahan kabupaten nabire, sehingga pada tahun berikutnya
tidak terjadi kembali tunggakan berkas pelayanan.

50
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Perundang-Undangan
• Undang - Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
• Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentangSistem Pengendalian Intern
Pemerintah;
• Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian
Agraria dan Tata Ruang;
• Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pertanahan
Nasional;

Buku-buku
Budi, Setia. 2019. Diagnosa Organisasi Pelatihan Kepemimpinan Pengawas. LAN.
Jakarta.
Budi, Setia dan Damayani Tyastianti. 2019. Manajemen Mutu Pelatihan Kepemimpinan
Pengawas. LAN. Jakarta.
Darmawan, Cecep. Haryo B. Rahmadi dan Gery Gugustomo. 2019. Bela Negara
Kepemimpinan Pancasila Pelatihan Kepemimpinan Pengawas.
LAN. Jakarta.
Iriyanto, Haris dan Haryanto. 2019. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Pelayanan
Publik Pelatihan Kepemimpinan Pengawas. LAN. Jakarta
Ismayanti dan Annisa Nurul Aini Firdaus. Pelayanan Publik Digital Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas. LAN. Jakarta.
Marpaung, P.M. 2019. Membangun Tim Efektif Pelatihan Kepemimpinan Pengawas.
LAN. Jakarta.
Rahayu, Ambar. 2019. Kepemimpinan dalam Pelaksanaan Pekerjaan Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas. LAN. Jakarta.
Riyadi. 2019. Manajemen Pengawasan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas. LAN.
Jakarta.
Suprapti, Wahyu. 2019. Berpikir Kreatif dalam Pelayanan Pelatihan Kepemimpinan
Pengawas. LAN. Jakarta.

51
Bahan Tayang Pelatihan Kepemimpinan Pengawas:
1. Bahan Tayang Rancangan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian ATR/BPN
2020-2024 (sumber: Rapat Kerja Nasional Kementerian ATR/BPN 2020);
2. Bahan Tayang Perencanaan Kegiatan Pelayanan Publik oleh Nandang Isnandar,
S.SiT, MT;
3. Bahan Tayang Merancang Aksi Perubahan oleh Nunung Nurhidayah, S.Pd. MAP.

52

Anda mungkin juga menyukai