DI SUSUN OLEH :
YULI PRIYO PANGARSA, S.ST
NIP. 198308172003121007
PKP 2021 1
LAPORAN AKSI PERUBAHAN DIAJUKAN OLEH :
Telah diseminarkan dan diterima sebagai salah satu persyaratan Pelatihan Kepemimpinan
Pengawas untuk selanjutnya diimplementasi aksi perubahan pada saat Off Class mulai tanggal
26 April 2021 sampai dengan 8 Juli 2021.
Coach Mentor
PKP 2021 2
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan begitu banyak karunia dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Aksi Perubahan dengan lokus Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire,
yang merupakan salah satu kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan I Tahun
2021 Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/ Badan Pertanahan Nasional.
Tentunya informasi dan data yang diperoleh selama melakukan kegiatan ini sangat
berguna dalam rangka membangun mengidentifikasi permasalahan, mengevaluasi manfaat
dari ide-ide kreatif, dan mengadopsi serta mengadaptasi bagi kami sebagai Pejabat Pengawas
di Satuan Kerja Kementerian ATR/BPN dan masyarakat atau pengguna layanan pada
umumnya, sehingga sasaran dan tujuan dari Pelatihan Pejabat Pengawas dapat tercapai secara
maksimal.
Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Kepala PPSDM Kementerian Agraria dan TataRuang/Badan Pertanahan Nasional beserta
semua jajarannya yang telah mendukung serta membantu kami selama proses Pendidikan
dan Pelatihan KepemimpinanPengawas Angkatan 1 TAHUN 2021
2. Ibu Nunung Nurhidayah, selaku Coach dalam penyusunan Laporan Aksi Perubahan ini
yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing kami baik sebagai kelompok
maupun invidu;
3. Bapak Renardy GMH. Tambunan, S.ST Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire
selaku mentor Menyusun Aksi Perubahan;
4. Rekan-Rekan Kelompok 3 Angkatan I penyusun laporan Aksi Perubahan tahun 2021
5. Seluruh Kepala Seksi, Koordinator dan para staf pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten
Nabire yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan laporan ini.
Penulis tidak dapat memberi apapun kepada bapak/ibu hanya doa yang dapat penulis
panjatkan kepadaNya untuk membalas semua kebaikan bapak/Ibu dengan berkat melimpah.
PKP 2021 3
DAFTAR ISI
BAB V .................................................................................................................................
PKP 2021 4
DAFTAR TABEL
PKP 2021 5
DAFTAR GAMBAR
PKP 2021 6
BAB. I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas, kantor wilayah maupun satuan
kerja kantor pertanahan harus mengubah paradigma pola penyelenggaraan pelayanan publik
dari yang semula berorientasi sebagai penyedia layanan menjadi pelayanan yang berorientasi
kepada kebutuhan masyarakat sebagai pengguna layanan. Namun Permasalahan yang ada saat
ini adalah tidak terlaksananya sistem pelayanan sesuai ketentuan Per KBN nomor 1 tahun
2010 tentang Standar Operasional Pelayanan yang berlaku di Kantor Pertanahan sehingga
mengakibatkan jumlah tunggakan pelayanan pertanahan dari tahun ke tahun semakin
bertambah, sehingga perlu dicarikan solusi penyelesaian agar permasalahan ini tidak perlu
terjadi pada tahun berikutnya.
PKP 2021 7
Beberapa Isu Strategis/ Permasalahan
Tabel 1.
Rekapan Jumlah Tunggakan Pelayanan Pertanahan Kantah Nabire Per 31 Desember 2020
Tabel 2
Kondisi Yang Diharapkan
Tujuan dari aksi perubahan ini dapat dikategorikan berdasarkan 3 periode waktu, yaitu
jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang sehingga aksi perubahan ini dapat
berjalan secara berkesinambungan dan menjadi inisiatif kegiatan perubahan selanjutnya.
Tujuan aksi perubahan percepatan penyelesaian tunggakan pelayanan dibidang pertanahan
pada kantor pertanahan kabupaten Nabire adalah sebagai berikut :
PKP 2021 8
1. Jangka Pendek ( Output )
Tersedianya Data Tunggakan berkas pelayanan di bidang pertanahan antara tahun 2018
s.d. 2020. tahapan jangka pendek sebagai berikut :
a. Data Inventarisasi Penyelesaian berkas Tunggakan pelayanan dibidang pertanahan
pada kantor pertanahan kabupaten Nabire
b. Penyelesaian tunggakan pelayanan tahun 2018 dan tahun 2019
2. Jangka Menengah ( Outcome )
Tersedianya data tentang skala prioritas berkas yang akan dilakukan penyelesaian
tunggakan pelayanan pertanahan pada kantor pertanahan kabupaten nabire
a. Skala prioritas penyelesaian tunggakan pelayanan pertanahan
b. Meminimalisir tunggakan pelayanan pertanahan pada tahun berikutnya
c. Membuatkan tata kelola pendaftaran berkas pelayanan pertanahan
d. Penyelesaian tunggakan pelayanan tahun 2020
3. Jangka Panjang ( Impact )
Peningkatan Pelayanan dibidang pertanahan secara elektronik dengan indikator
berkurangnya jumlah tunggakan pelayanan dibidang pertanahan. Tahapan jangka panjang,
sebagai berikut :
a. Mewujudkan pelayanan secara tepat sesuai dengan Standar Pelayanan menurut
PerKaBPN nomor 1 tahun 2010
b. Adanya Kontrol Kualitas disetiap berkas pendaftaran permohonan dikantor
pertanahan Kabupaten Nabire
c. Menghilangkan praktik percaloan pelayanan pertanahan
PKP 2021 9
2. Manfaat Aksi Perubahan bagi Masyarakat sebagai pengguna layanan
a. Pelayanan Pertanahan Cepat Tepat dan Akurat
b. Mempermudah kegiatan pelayanan lainnya
c. Biaya dan Proses jelas dan Transparan
d. Masyarakat terhindar dari calo atau mafia tanah
a. Memberikan informasi mengenai kondisi unit kerja peserta pelatihan (Pejabat Pengawas)
yang memerlukan perbaikan melalui aksi perubahan dalam rangka perbaikan kualitas
pelayanan.
b. Memberikan masukan dalam pengembangan pelaksanaan pelatihan dengan materi yang
mendukung kebutuhan organisasi Kementerian ATR/BPN.
c. Memberikan masukan dalam penyusunan perencanaan dan kebijakan pelatihan
selanjutnya, khususnya dalam Pelatihan Kepemimpinan Pengawas.
PKP 2021 10
BAB II
PROFIL KINERJA PELAYANAN
Kabupaten Nabire terletak dikawasan Teluk Cenderawasih Provinsi Papua dan Samudra
Pasifik. Secara administrasi pada tahun 2012 Luas wilayah Kabupaten Nabire adalah
12.075,00 Km² dan panjang garis pantai 473 Km² serta luas lautan 914.056,96 Ha.
Kabupaten Nabire terbagi menjadi 15 (lima belas) distrik antara lain Distrik Nabire,
Distrik Makimi, Distrik Nabire Barat, Distrik Teluk Kimi, Distrik Wanggar, Distrik Uwapa,
Distrik Yaro, Distrik Napan, Distrik Siriwo, Distrik Teluk Umar, Distrik Wapoga, Distrik
Yaur, Distrik Mora, Distrik Dipa, Distrik Menouw.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Nabire pada tahun 2015,
penduduk Nabire terdiri dari 74.607 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 65.571 jiwa yang
berjenis kelamin perempuan, dengan total keseluruhan berjumlah 140.178 jiwa.
Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire sebagai penyelenggara tugas dan fungsi Badan
Pertanahan Nasional di Kabupaten Nabire sangat strategis dalam pengelolaan, pengaturan,
penataan dan pengendalian pertanahan serta sebagai sumber informasi pertanahan dalam
rangka ikut mendukung beberapa kebijakan maupun program strategis yang telah ditetapkan
oleh Pemerintah.
PKP 2021 11
Gambar 1: Peta Administrasi Kabupaten Nabire
a) Luas Wilayah
Tabel 3
Daftar Luas Daerah Menurut Distrik di Kabupaten Nabire Tahun 2020
PKP 2021 12
9 Siriwo 1.203,00 9,96
13 Mora - -
Gambar 2
Presentase Pembagian Wilayah Berdasarkan Luasan
Sumber : https://nabirekab.go.id/portal/geografis/
PKP 2021 13
A. Sumber Daya Instansi
Gambar 3
Struktur Organisasi di Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota
PKP 2021 15
Berdasarkan jenjang pendidikan, dari jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut :
Tabel 5
SDM Kantor Pertanahan Kab Nabire berdasarkan Jenjang Pendidikan
1 Doktor (S-III) 0
2 Pasca Sarjana 0
3 Sarjana/Diploma IV 12
4 Diploma III 1
5 Diploma I 5
6 SLTA 5
7 SLTP 0
8 SD 0
Total 23
Sumber : Urusan Kepegawaian dan Umum Kantor Pertanahan Kab Nabire
Tabel 6
SDM Kantor Pertanahan Kab Nabire berdasarkan Golongan
PKP 2021 16
Berdasarkan usia, dari jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut :
Tabel 7
SDM Kantor Pertanahan Kab Nabire berdasarkan Usia
1 < 25 Tahun 1
2 25- 34 Tahun 14
3 35-45 Tahun 3
4 46-56 Tahun 3
5 > 56 Tahun 2
Total 23
Sumber : Urusan Kepegawaian dan Umum Kantor Pertanahan Kab Nabire
Berdasarkan Jenis Kelamin, dari jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 8
SDM Kantor Pertanahan Kab Nabire berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 9
Jumlah Petugas Ukur Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire
Penambahan
Jumlah Petugas
No Unit Kerja
Ukur 2017 2018 2020
1 Kab. Nabire 4 - - 1
Total 4 - - -
Sumber : Seksi Survei dan Pemetaan Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire
Tabel diatas menunjukan bahwa jumlah petugas ukur Tahun 2020 adalah sejumlah 3 (tiga)
orang dan tahun 2020 terdapat tambahan 1 (satu) orang petugas ukur dari formasi pengadaan
PKP 2021 17
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun Anggaran 2019 dan 1 (satu) orang petugas ukur
mutasi dari Kantor Pertanahan Kabupaten Jayawijaya.
Kenaikan nilai sarana dan prasarana pada tahun 2020 sebesar perubahan terjadi pada
Peralatan dan Mesin sebesarRp. 85.600.000,- dengan persentase 23,26% dipengaruhi oleh
Transfer Masuk serta penggunaan kembali aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi
pemerintahan/aset lain-lain, dan pada aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi
pemerintahan/aset lain-lain yang berkurang secara keseluruhan sebesar - dengan karena
digunakan kembali dalam operasional Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire.
PKP 2021 18
BAB III
A. Identifikasi Permasalahan
NILAI
No. ISU STRATEGIS/ MASALAH TOTAL RANGKING
U S G
1. Jumlah tunggakan pelayanan sangat 5 4 4 13 I
besar
2. SDM Belum Memahami Alur Pekerjaan 3 4 3 10 IV
Pelayanan
3. Percaloan dari Pegawai Masih Ada 3 3 3 9 V
4. Tata Pengaturan Pelayanan Belum 4 4 4 12 II
Optimal
5. Tidak adanya kontrol kualitas terhadap 4 4 3 11 III
subjek dan objek bidang tanah
19
Dari Analisa Permasalahan di atas permasalahan yang perlu segera ditangani terlebih
dahulu adalah Penyelesaian masalah tingginya tunggakan berkas Permohonan Pelayanan
di bidang Pertanahan pada Kantah kabupaten Nabire
20
C. Analisis Kelayakan Inovasi
21
Kelayakan Inovasi juga di analisis kebutuhan sumber daya dengan 4 M digambarkan
dengan diagram fishbone :
1. MAN
Faktor MAN dipengaruhi oleh dua hal pokok yaitu ;
a. Koordinator Loket tidak ada. Koordinator ini penting ada karena koordinator
mempunyai fungsi verifikasi dan pengawas terhadap kinerja petugas loket
b. SDM bekerja berdasar kebiasaan, hal ini sering dijumpai karena kurangnya
pemahaman petugas terhadap pelayanan pendaftaran tanah.
2. METHODE
Faktor METHODE dipengaruhi oleh dua hal yaitu :
a. Prosedur pelayanan belum dilaksanakan sesuai ketentuan menurut ketentuan
Per KaBPN nomor 1 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan
Pertanahan.
22
b. Tidak ada kontrol kualitas, selain prosedur tidak dijalankan sesuai dengan
ketentuan, pelayanan pertanahan yang ada di kantor pertanahan kabupaten
Nabire juga tidak dikontrol dan di verifikasi terhadap setiap berkas yang di
daftar.
3. MONEY
Faktor Money disini dimaksudkan bahwa pada kegiatan penyelesaian tunggakan
pelayanan tidak dianggarkan karena dianggap sudah dibayarkan pada saat
pembayaran pendaftaran.
4. MACHINE
Faktor Machine dipengaruhi oleh dua hal yaitu :
a. Jaringan Internet tidak Stabil
Kecepatan Jaringan Internet di kabupaten Nabire masih rendah sehingga menjadi
hambatan setiap menjalankan berkas. Jaringan Internet berkecepatan tinggi
sangat dibutuhkan mengingat proses perjalankan berkas menggunakan aplikasi
Komputerisasi Kantor Pertanahan ( KKP )
b. Pemadaman Listrik bergilir
Suplai atau persediaan energi listrik di kabupaten Nabire masih rendah, sehingga
diberlakukan sistem pemdaman bergilir oleh PLN.
23
Tabel 13 : Model Canvas Inovasi Yang Akan Dilakukan
NILAI YANG
MITRA KERJA KEGIATAN UTAMA HUBUNGAN KLIEN TARGET KLIEN
DITAWARKAN
1. Klasifikasi Berkas
1. Perbaikan Pelayanan
1. Kepala Kantor berdasar kasus dan 1. Validitas Data 1. Masyarakat Umum
Pertanahan
permasalahan
2. Analisis
2. Jaminan Kepastian 2. Perbaikan
2. Kepala Seksi PHP Permasalahan dan 2. Pemda
Hukum Pelayanan
Solusi Penyelesaian
3. Waktu Penyelesaian
3. Penyelesaian Berkas
3. Ka Kampung/ Desa 3. Peningkatan PNPB pekerjaan menjadi 3. Perbankkan
Tunggakan
lebih cepat
4. Kepercayaan
4. Notaris/ PPAT 4. Notaris/ PPAT
SUMBER ANGGARAN masyarakat
5. Swasta
1. Subsidi PNBP
1. Peningkatan
1. PP. 24/ 1997 1. Pelayanan Prima 1. Pelayanan Pertanahan elektronik
Penerimaan PNBP
2. Kepuasan 2. PMNA/KaBPN 3/ 2. Updating Data 2. Pelayanan Pertanahan yang cepat dan
Masyarakat 1997 Pertanahan transparan
3. Kepercayaan 3. Peningkatan
3. PP 128/ 2015
Masyarakat Pelayanan Elektronik
4.PerKaBPN no 1
tahun 2010
24
BAB IV
A. Terobosan Inovasi
Inovasi pelayanan publik adalah terobosan jenis pelayanan publik baik yang
merupakan gagasan/ ide kreatif orisinal dan /atau adaptasi / modifikasi yang
memberikan manfaat bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Inovasi ini tidak harus berupa suatu penemuan baru, melainkan pula mencakup
pendekatan baru, perluasan maupun peningkatan kualitas pada pelayanan publik
yang ada. Inovasi yang dilakukan terkait dengan rencana aksi perubahan adalah
Strategi Penyelesaian Tunggakan Pelayanan dibidang Pertanahan. Adapun inovasi
yang akan dilakukan dalam proyek perubahan ini belum pernah dibuat di Kantor
Pertanahan Kabupaten Nabire sebelumnya.
Terobosan ini bukan menciptakan suatu aplikasi baru ataupun inovasi baru
melainkan mencari model penyelesaian yang tepat terhadap penyelesaian berkas
tunggakan pelayanan pertanahan yang ada di kantor pertanahan kabupaten Nabire.
Terobosan/ Inovasi kegiatan Aksi Perubahan Strategi Penyelesaian Tunggakan
Pelayanan Pertanahan dibagi kedalam 3 (tiga) kriteria, yaitu jangka pendek, jangka
menengah, dan jangka panjang. Hal tersebut akan diuraikan pada tabel berikut :
25
pelayanan
3. Jangka Panjang untuk pelaksanaan 1. Kegiatan Jangka Panjang adalah
selama satu sampai dengan dua tahun : memperbaiki tata kelola pelayanan
Peningkatan Tata Kelola Pelayanan pertanahan.
Quality Control terhadap berkas 2. Kemudian menunjuk seorang petugas
pelayanan sebagai koordinator dan verifikasi berkas
permohonan
B. Tahapan Kegiatan
26
Tabel 15 : Penyusunan Rencana Kegiatan
No Kegiatan Waktu Output Anggaran Keterangan
27
D. Pemanfaatan Sumber Daya.
1. Tim Aksi Perubahan
Diperlukan sebuah Tim Efektif dalam melaksanakan dan mewujudkan aksi
perubahan ini, dimana Tim tersebut sebagai kunci sukses terlaksananya aksi
perubahan. Pembentukan Tim Kerja Penyelesaian Tunggakan Pelayanan Pertanahan
melalui Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan yang dilengkapi dengan tugas
dan tanggung jawab dalam tim kerja. Sehingga masing-masing anggota tim
mengetahui tugas apa yang hendak dilakukan dalam kegiatan aksi perubahan ini.
Adapun anggota tim kerja terdiri dari Tim Verifikasi Berkas Fisik dan Tim
Verifikasi berkas Yuridis. Struktur Tim Kerja dapat dijelaskan sebagai berikut :
COACH MENTOR
PENYELESAIAN DATA
TUNGGAKAN
PELAYANAN
28
Tabel 17. Tugas dan Pekerjaan Anggota Tim Efektif
3. Analisis Stakeholders
Dalam pelaksanaan aksi perubahan terdapat beberapa stakeholders baik secara
langsung maupun tidak langsung terlibat dalam kegiatan aksi perubahan, terdiri dari
Stakeholders Internal Kantor Pertanahan dan stakeholders eksternal Kantor Pertanahan.
Adapun hasil Identifikasi stakeholder tersebut adalah :
PENGARUH ( + )
PENGARUH ( - )
29
Tabel 18. Teknik Komunikasi dan Koordinasi dengan Stakeholders
Pada kuadran PROMOTERS, strategi komunikasi dan koordinasi yang perlu dilakukan
adalah pendekatan yang intensif melalui pelibatan secara langsung baik dalam
pelaksanaan maupun pengambilan keputusan terhadap pelaksanaan Aksi Perubahan dan
meyakinkan terhadap upaya yang dilakukan. Pada kuadran LATENTS, strategi
komunikasi yang dilakukan lebih kepada menjaga kepuasan stakeholders melalui
komunikasi yang informatif dan persuasif serta meyakinkan bahwa perannya penting
terhadap aksi perubahan. Pada kelompok DEFENDERS dilakukan strategi komunikasi
melalui pemberian informasi secara terus menerus dan kesempatan untuk berperan serta
apresiasi terhadap gagasannya. Sedangkan pada kelompok APATHETICS perlu tetap
dilakukan monitor dan membangun komunikasi agar lebih berhati-hati dan lebih cermat
dalam menggunakan pelayanan.
30
Gambar 7 : Surat Keputusan Kepala Kantor tentang Penetapan Tim Kerja
31
Tabel 19 Mengelola Stakeholders
Kasi Penetapan Hak dan Pendaftaran Melakukan koordinasi tentang rencana aksi perubahan dan
Kasi Penataan Pertanahan penyelesaian tunggakan terhadap kegiatan yang dilaksanakan di
Kasi Pengendalian dan seksi yang bersangkutan
Penanganan Sengketa
Kasi Pengadaan Tanah
Kasubag Tata Usaha
32
E. Manajemen Pengendalian Mutu Pekerjaan
Manajemen mutu secara singkat dapat diartikan sebagai manajemen untuk
mengendalikan mutu pelaksanaan tugas, mutu produk atau hasil kerja dibidang
pelayanan publik, administrasi pemerintahan dan pembangunan. Mutu adalah
terminologi lain dari kualitas atau ukuran dari sesuatu yang diharapkan dalam setiap
pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah di semua bidang tugas dan pada semua
tingkatan organisasi. Adapun tujuan Manajemen Pengendalian Mutu dalam aksi
perubahan ini adalah untuk menjamin kesesuaian antara proses dan produk yangakan
dihasilkan berupa Peningkatan Tata Kelola Pelayanan Pertanahan terhadap kebutuhan
dan standar tertentu selain itu juga memastikan tahapan pekerjaan aksi perubahan sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai. Salah satu metode pengendalian mutu dengan
menggunakan Metode PDCA (Plan, Do, Check, Act) Rencanakan, Kerjakan, Cek,
Tindak lanjuti, yang merupakan suatu proses empat langkah penyelesaian masalah dalam
pengendalian kualitas atau mutu. Penerapan Metode PDCA dalam aksi perubahan adalah
sebagai berikut :
Tabel 20 : Pengendalian Mutu Pekerjaan
Plan Do Chek Act
1. Pembentukan Tim 1. Pengumpulan berkas dan Quality Control oleh Perbaikan tata kelola
dengan SK Kepala Kantor pencarian berkas kepala kantor pelayanan
2. Surat Tugas 2. Pengelompokan berkas pertanahan
3. Penetapan Time Scedule berdasar posisi berkas dan
4. Pembagian Tugas dan tahun berkas
Pekerjaan 3. Melakukan analisis
5. Rapat Koordinasi dan terhadap permasalahan
Evaluasi setiap berkas
6. Pelaksanaan Pekerjaan 4. Menyelesaikan berkas
sesuai SOP
33
Alur Pekerjaan Penyelesaian Tunggakan berkas pelayanan pertanahan
34
BAB V
LAPORAN AKSI PERUBAHAN
35
Dalam rapat tim kerja Efektif disampaikan juga pesan moral dan komitmen
ajakan untuk membangun kesadaran akan pentingnya memberikan pelayanan prima pada
sebuah kantor pelayanan publik. Isi pesan tersebut antara lain: “Saatnya kantor kita
menuju kantor pelayanan pertanahan modern, bebas tunggakan, dengan penyelesaian
pekerjaan tepat waktu”. Membangun kesadaran anggota Tim sangat tidak mudah, apalagi
Tim kerja ini mempunyai kebiasaan bekerja secara tidak teratur tanpa tekanan. Selain hal
tersebut, tim kerja juga dijelaskan pentingnya pelayanan pertanahan yang berstandar
dunia dan memberikan kontribusi lebih untuk perbaikan Kantor Pertanahan Kabupaten
Nabire. Setiap anggota tim diharapkan memiliki nilai-nilai integritas dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat, membangun kepercayaan dan citra positif untuk kantor
pertanahan. Selain menanamkan etos kerja, disiplin, komunikasi antara pegawai juga
harus terjalin dengan baik. Penguasaan teknologi yang didukung dengan keuletan dan
ketekunan bekerja sangat dibutuhkan untuk kemajuan Kantor Pertanahan Kabupaten
Nabire.
36
c. Proses pengumuman berkas
d. Proses Penutupan berkas bagi berkas yang terindikasi tumpang tindih dan
bersengketa.
Tahapan jangka pendek Aksi Perubahan ini dilaksanakan selama 2 bulan di kantor
pertanahan kabupaten Nabire Tujuan akhir tahapan aksi perubahan yaitu penuntasan
penyelesaian tunggakan berkas yang tercatat dalam dashboard KKPpada kantor
pertanahan kabupaten nabire. Adapun capaian tahapan aksi perubahan dapat dijelaskan
sebagai berikut :
37
2. Arahan dari Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire
38
3. Kegiatan Rapat dengan Anggota Tim Kerja
4. Pelaksanaan Kegiatan
39
5. Proses Inventarisasi berkas
40
7. Mitigasi dan Tindakan Preventi
A.Pemasangan diagram alur pekerjaan di Ruang Tunggu
Thursday, May 25, 2021 Thursday, June 08, 2021 Thursday, June 15, 2021
Tahun
Sisa Sisa Sisa
Biaya Biaya Biaya
Berkas Berkas Berkas
41
Monday, June 21, 2021 Monday, June 28, 2021
Tahun
Sisa Sisa
Biaya Biaya
Berkas Berkas
2015 6 Rp988,116.00 3 Rp643,936.0
2016 64 Rp46,383,508.00 63 Rp41,303,108.0
2017 57 Rp37,737,880.00 56 Rp37,687,880.0
2018 100 Rp51,432,215.00 100 Rp51,432,215.0
2019 200 Rp90,822,495.00 185 Rp86,622,495.0
2020 216 Rp89,543,284.00 171 Rp80,943,484.0
9. REKAPAN PENYELESAIAN
Penyelesaian 25 Mei-07
Penyelesaian 08-15 Juni Penyelesaian 15 - 21 Juni Penyelesaian 21 Juni-28juni
Juni
Tahun
Berkas Berkas Berkas Berkas
Biaya Biaya Biaya Biaya
selesai selesai selesai selesai
2015 0 Rp- 0 Rp- 0 Rp- 3 Rp344,180.00
2016 1 Rp666,000.0 4 Rp227,500.0 0 Rp- 1 Rp5,080,400.00
2017 0 Rp- 2 Rp449,186.0 1 Rp50,000.0 1 Rp50,000.00
2018 0 Rp- 3 Rp1,757,152.0 0 Rp- 0 Rp-
2019 1 Rp50,000.0 12 Rp1,730,604.0 6 Rp2,202,560.0 15 Rp4,200,000.00
2020 6 Rp5,307,880.0 10 Rp3,379,551.0 22 Rp19,450,628.0 45 Rp8,599,800.00
42
Capaian dalam Perbaikan Sistem Pelayanan
Capaian hasil penyelesaian tunggakan dimuka pada kantor Pertanahan Kabupten Nabire
43
Manfaat aksi perubahan percepatan penyelesaian tunggakan berkas pelayanan bagi
masyarakat sebagai penerima layanan (customer) yaitu memperoleh kepastian waktu
pelayanan pertanahan, memperoleh akurasi pelayanan validasi informasi.
44
Dapat dilakukan melalui :
a) Peningkatan kualitas SDM
Beberapa kegiatan dapat dilaksanakan guna meningkatkan mutu ASN
mulai dari pelatihan, Diklat, bimbingan dan seminar. Semua itu dilaksanakan
guna meningkatkan mutu ASN dalam menjalankan tugasnya. Tentu memperbaiki
kualitas ASN tidak hanya adanya kemauan yang kuat dari pemerintah sebagai
pembuat regulasi namun juga dari ASN itu sendiri sebagai orang terdepan dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan kerjasama yang baik, serta
pengetahuan dibidang pertanahan, mengetahui tata cara proses pelayanan sesuai
aturan yang berlaku maka efektivitas dan efisiensi ASN yang berkualitas dapat
tercapai.
Mengikuti UU No. 5 Tahun 2014, bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN)
harus menjadi professional. Professional itu mengandung arti bahwa setiap orang
harus memiliki integritas, serta memiliki etos kerja yang baik untuk bertanggung
jawab atas setiap tugas yang diberikan oleh negara kepada semua ASN. Juga
harus memiliki keinginan untuk bekerja sebaik-baiknya, dan bekerja sama
dengan satu dan yang lain atau mengamalkan yang sudah menjadi budaya kita
yakni gotong-royong.
Oleh karena itu ASN Kementerian Agraria dan Tata Ruang Kantor
Pertanahan Kabupaten Nabire sebagai garda terdepan dalam memberikan
pelayanan pertanahan kepada masyarakat di wilayah Kerja Kantor Pertanahan
Kabupaten Nabire, harus memiliki mutu yang baik dan berkualitas agar
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat optimal dan memuaskan dalam
pengertian yang khusus bahwa berkas yang yang diinput dalam KKP wajib
selesai.
Sebagai Aparatur Sipil Negara setiap pegawai Kantor Pertanahan
kabupaten Nabire harus mampu menjalankan tugas fungsinya dengan mengikuti
standar pelayanan yang objektif, netral, tidak memihak, tidak dikriminatif dan
tidak terpengaruh dengan kepentingan pribadi/kelompok. Untuk itu agar dapat
menekan jumlah tunggakan pekerjaan di Kantah petugas loket sebagai Frontliner
harus memiliki pengetahuan Dasar-Dasar Pertanahan, berpengalaman/
mengetahui SOP, mengetahui seluk beluk pelayanan pertanahan, bukan hanya
sekedar memverivikasi kelengkapan berkas tetapi juga harus mampu menganalisa
45
hukum setiap berkas sebelum dientry dan menggunakan prinsip kehati-hatian
dalam bekerja.
b) Wajib serah terima jabatan yang disertai dengan penyerahan berkas oleh pejabat
terdahulu
Pergantian jabatan itu merupakan sesuatu yang lumrah, dimana penyegaran
dan pembinaan dari sebuah organisasi mutlak harus dilakukan, Pada
kenyataannya di Kantor Pertanahan ditemui pada pelaksanaan serah terima
jabatan tidak disertai dengan memori SERTIJAB yang di dalamnya berisi data-
data mengenai berkas tunggakan pekerjaan pejabat sebelumnya. Secara
administratif, semua wewenang dan tanggung jawab berpindah dari pejabat lama
kepada pejabat baru begitu terjadi serah terima. Meskipun ada kesalahan
administrasi di masa pejabat lama, pejabat baru tetap ikut bertanggung jawab. Itu
sebabnya, pengalihan tanggung jawab itu dibuat secara tertulis dalam Berita
Acara Sertijab. yang berpindah hanya tanggung jawab administrasi. Sebab, yang
berpindah hanya jabatan administratif.
Dengan adanya penyerahan data-data berkas tunggakan pejabat
sebelumnya kepada pejabat yang baru dapat memetakan dan mengambil langkah
strategi penyelesaian berkas tunggakan di Kantor Pertanahan.
c) khusus terhadap pelayanan tertentu, sebelum didaftar dalam KKP harus
mendapatkan persetujuan (paraf) Kasubsi dan/atau Kasie
Langkah ini dapat diterapkan pada Kantor Pertanahan yang masih Kurang
Tenaga SDM yang memadai, biasanya terjadi karena petugas loket tidak
berpengalaman, atau tidak ada inisiatif bertanya kepada yang lebih tahu, sehingga
pada saat pengentrian terjadi kesalahan, menurut hemat kami sebelum didaftar
dalam KKP harus mendapatkan persetujuan (paraf) Kasubsi dan/atau Kasie.
d) menerapkan prinsip FIFO (first in first out) pada berkas-berkas yang telah masuk
tanpa membedakan “perlakuan” antar satu berkas dengan berkas lainnya
e) agar tidak terjadi penumpukan, maka dilakukan monitoring berkas/inventarisir
berkas yang berpotensi sebagai tunggakan minimal satu minggu sekali, untuk
kemudian ditindaklanjutinya dengan menggunakan fitur “tunda berkas” pada
KKP.
46
2. Represif (penanganan)
Terhadap berkas-berkas yang telah ditetapkan sebagai tunggakan pekerjaan /
PDDM wajib dilakukan opname fisik antar berkas fisik dengan berkas elektronik dalam
KKP yang dituangkan kedalam Berita Acara hasil opname fisik.
Setelah dilakukan opname fisik, secara garis besar akan didapati kondisi-kondisi
berkas sebagai berikut :
47
4. Koordinasi antar Kepala Seksi
Dalam pelaksanan penyelesaian tunggakan ada beberapa perbedaan prinsip antar
Kepala Seksi. Sehingga membutuhkan waktu untuk mendiskusikan
permasalahan serta resiko yang kemungkinan timbul dikemudian hari.
5. Biaya Pajak Daerah / Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan ( BPHTB)
Besarnya biaya pajak yang dikenakan oleh pemerintah daerah sangat berat
dirasakan oleh pemohon, beberapa diantara pemohon akhirnya tidak datang
kembali ke kantor untuk melanjutkan berkas. Solusi yang sementara dibahas
adalah kemungkinan dibuatkan BPHTB Terutang seperti diberlakukan didalam
proses pendaftaran tanah sistimatis lengkap.
48
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari Laporan Aksi Perubahan percepatan penyelesaian
tunggakan berkas pelayanan, antara lain yaitu:
1. Aksi Perubahan yang digagas sesuai dengan kebutuhan organisasi saat ini (aktual),
yaitu untuk mengurangi tunggakan berkas pelayanan dan membangun kepercayaan
terhadap kantor pertanahan kabupaten nabire ;
2. Aksi perubahan yang dilakukan dapat menghasilkan inovasi/terobosanyang
memenuhi kriteria:
a. Memberi nilai tambah bagi organisasi dapat membantu peningkatan kinerja
organisasi;
b. Dapat diterapkan secara berkelanjutan (capaian inovasi jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang);
c. Sesuai dengan nilai-nilai organisasi ( Melayani: sesuai dengan kebutuhan
pengguna, Profesional: ketepatan informasi dan waktu penyelesaian pekerjaan,
Terpercaya: output sesuai dengan prosedur yang ada).
3. Dalam pelaksanaan Aksi Perubahan mengimplementasikan kepemimpinan
transformasional, antara lain:
a. Mampu menjadi pribadi yang dapat diteladani, dan menjadi panutan para
bawahan;
b. Mampu mengambil keputusan yang terbaik untuk kepentingan organisasi;
c. Mampu memotivasi seluruh bawahan untuk memiliki komitmen terdapat tujuan
organisasi dan mampu mendukung semangat tim dalam mencapai tujuan;
d. Mampu menumbuhkan kreativitas dan inovasi pada bawahan dengan
mengembangkan pemikiran kritis dan pemecahan masalah untuk mengarah ke
arah yang lebih baik;
B. REKOMENDASI
Implementasi Aksi Perubahan Penyelesaian Tunggakan Melalui SIMACE Pada
Kantor Pertanahan Kabupaten Nabire diharapkan:
1. Metode pelaksanaan Aksi Perubahan dalam prosesnya dapat meningkatkan
kemampuan analisa individu terhadap permasalahan organisasi dan stakeholder,
proses berpikir kreatif dan inovatif agar strategi penyelesaian masalah tersebut
49
dengan melakukan inovasi, proses kepemimpinan dengan membangun Tim Kerja
Efektif, komitmen dan integritas, komunikasi efektif, eksekusi kegiatan berdasarkan
norma dan aturan yang ada, monitoring dan evaluasi untuk dapat diterapkan di unit
organisasi/instansi lainnya karena dapat meningkatkan kinerja pelayanan organisasi ;
2. Aksi Perubahan ini diharapkan dapat menjadi kontrol perbaikan pelayanan
pertanahan di kantor pertanahan kabupaten nabire, sehingga pada tahun berikutnya
tidak terjadi kembali tunggakan berkas pelayanan.
50
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Perundang-Undangan
• Undang - Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
• Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentangSistem Pengendalian Intern
Pemerintah;
• Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian
Agraria dan Tata Ruang;
• Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pertanahan
Nasional;
Buku-buku
Budi, Setia. 2019. Diagnosa Organisasi Pelatihan Kepemimpinan Pengawas. LAN.
Jakarta.
Budi, Setia dan Damayani Tyastianti. 2019. Manajemen Mutu Pelatihan Kepemimpinan
Pengawas. LAN. Jakarta.
Darmawan, Cecep. Haryo B. Rahmadi dan Gery Gugustomo. 2019. Bela Negara
Kepemimpinan Pancasila Pelatihan Kepemimpinan Pengawas.
LAN. Jakarta.
Iriyanto, Haris dan Haryanto. 2019. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Pelayanan
Publik Pelatihan Kepemimpinan Pengawas. LAN. Jakarta
Ismayanti dan Annisa Nurul Aini Firdaus. Pelayanan Publik Digital Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas. LAN. Jakarta.
Marpaung, P.M. 2019. Membangun Tim Efektif Pelatihan Kepemimpinan Pengawas.
LAN. Jakarta.
Rahayu, Ambar. 2019. Kepemimpinan dalam Pelaksanaan Pekerjaan Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas. LAN. Jakarta.
Riyadi. 2019. Manajemen Pengawasan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas. LAN.
Jakarta.
Suprapti, Wahyu. 2019. Berpikir Kreatif dalam Pelayanan Pelatihan Kepemimpinan
Pengawas. LAN. Jakarta.
51
Bahan Tayang Pelatihan Kepemimpinan Pengawas:
1. Bahan Tayang Rancangan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian ATR/BPN
2020-2024 (sumber: Rapat Kerja Nasional Kementerian ATR/BPN 2020);
2. Bahan Tayang Perencanaan Kegiatan Pelayanan Publik oleh Nandang Isnandar,
S.SiT, MT;
3. Bahan Tayang Merancang Aksi Perubahan oleh Nunung Nurhidayah, S.Pd. MAP.
52