Anda di halaman 1dari 8

PERJANJIAN PEMBIAYAAN INVESTASI - SEWA GUNA USAHA

Nomor :………………..

Perjanjian Pembiayaan Investasi - Sewa Guna Usaha ini (selanjutnya disebut “Perjanjian”) dibuat dan
ditandatangani pada hari ini …………tanggal………bulan………Tahun…..,(..-…-….) oleh dan antara :

I. Nama :
No.Tanda Pengenal :
Pekerjaan/Jabatan :
Alamat Tempat Tinggal :

Nama :
No.Tanda Pengenal :
Pekerjaan/Jabatan :
Alamat Tempat Tinggal :

Dalam hal ini bertindak untuk dirinya sendiri/dalam kedudukannya masing-masing dan berturut-turut selaku
……………………………………………….dan ………………………… dari, dan dengan demikian, untuk
dan atas nama …………………………………… (pribadi/persekutuan perdata/perseroan terbatas), termasuk
ahli waris/penerima hak dan/atau para pengganti haknya selanjutnya disebut “LESSEE”.

II. PT. PRO MITRA FINANCE, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan dan tunduk pada hukum
dan Undang-undang Negara Republik Indonesia, berkedudukan hukum di Jakarta, dalam hal ini bertindak
untuk diri sendiri maupun selaku kuasa dari PT. BANK …………………….. suatu perseroan terbatas yang
didirikan berdasarkan dan tunduk pada hukum dan undang-undang Negara Republik Indonesia, berkedudukan
hukum di Jakarta, berdasarkan kuasa sebagaimana termuat di dalam Perjanjian …… (perseroan-perseroan ini,
termasuk para penerima dan/atau para pengganti haknya selanjutnya disebut “LESSOR”

Para Pihak bertindak dalam kedudukannya mewakili Lessee dan Lessor. Selanjutnya Lessee dan Lessor secara
bersama-sama disebut sebagai “Para Pihak”.

Para Pihak tersebut di atas menerangkan terlebih dahulu bahwa:

1. Bahwa Lessee bermaksud untuk menyewa dan mengambil manfaat atas Obyek Sewa milik Lessor sebagaimana
Obyek Sewa yang dirinci dalam Lampiran I Perjanjian ini.
2. Bahwa Lessor setuju untuk menyediakan dan/atau menyewakan Obyek Sewa miliknya kepada Lessee dengan
ketentuan yang telah disepakati oleh Para Pihak untuk kepentingan Lessee, dengan spesifikasi kendaraan
sebagai berikut:
Merk/ Type : ……………………………………………………………………………………
No. Rangka : ……………………………………………………………………………………
No. Mesin : ……………………………………………………………………………………
Tahun : ……………………………………………………………………………………
Warna : ……………………………………………………………………………………
No. Polisi :
………………………………………………………………………………………
BPKB atas nama :
………………………………………………………………………………………
Dalam keadaan :
………………………………………………………………………………………
Trayek Jurusan : ……………………………………………………………………………………
Izin atas nama : ………………………………………….…………………………………

Selanjutnya Lessee dan Lessor dengan ini setuju dan sefakat untuk saling mengikatkan diri mengadakan Perjanjian
dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

Paraf ________Lessee__________Lessor
603039244.doc Page 1 of 8
Pasal 1
DEFINISI

Kecuali ditentukan lain, maka definisi dari istilah-istilah berikut ini adalah :

“Perjanjian” adalah Perjanjian Pembiayaan Investasi-Sewa Guna Usaha yang dibuat


dan ditandatangani oleh dan antara Lessee sebagai Pihak Yang Menyewa
dan Lessor sebagai Pihak Pemilik Barang/ Aset (Obyek Sewa) pada
tanggal sebagaimana disebutkan pada bagian awal Perjanjian ini.

“Perjanjian Sewa Guna Usaha” adalah Perjanjian antara Lessor sebagai pihak yang menyewakan Obyek
Sewa (Pemilik Barang) dengan Lessee sebagai penyewa. Pada akhir
masa sewa, Lessee berjanji untuk membeli Obyek Sewa tersebut.

“Lessee” adalah pihak yang menyewa Obyek Sewa sebagaimana disebutkan di


muka.

“Lessor” adalah pihak yang menyewakan Obyek Sewa (Pemilik Barang) kepada
Lessee sebagaimana disebutkan dimuka.
“Nilai Barang” xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

“Jangka Waktu Sewa” adalah jangka waktu Perjanjian ini yang disewa oleh Lessee, dengan
spesifikasi atas asset/ Barang tersebut sebagaimana dirinci dalam
Lampiran I Perjanjian ini.

“Obyek Sewa” adalah Asset/ Barang milik Lessor yang disewa oleh Lessee, dengan
spesifikasi atas Asset/ Barang tersebut sebagaimana dirinci dalam butir
(1) Lampiran I Perjanjian ini.

Pasal 2
KONTRAK SEWA GUNA USAHA

(1) Jenis Fasilitas.

Lessee menyetujui menyewa Obyek Sewa dari Lessor dan Lessor bersedia menyewakan Obyek Sewa
kepada Lessee dengan jenis dan spesifikasi Obyek Sewa yang dirinci di dalam Lampiran I Perjanjian ini.

(2) Harga Sewa dan Jangka Waktu Perjanjian

- Para Pihak sepakat dengan harga sewa menyewa atas Obyek Sewa adalah sebagaimana tercantum di
dalam butir (7) Lampiran I untuk jangka waktu sewa sebagaimana tercantum di dalam butir (5)
Lampiran I Perjanjian ini.
- Jumlah keseluruhan harga sewa tersebut akan dibayar secara diangsur dengan harga sewa sebagaimana
tercantum di dalam Butir (13d) Lampiran I Perjanjian ini.
- Harga sewa menyewa tersebut belum termasuk pajak, biaya pemeliharaan Obyek Sewa, denda atau
biaya-biaya lainnya.

(3) Jangka Waktu dan Kewenangan Lessor

a. Perjanjian akan berakhir dengan berakhirnya jangka waktu Perjanjian. Perjanjian dapat diperpanjang
berdasarkan persetujuan dan kesepakatan Para Pihak yang dituangkan dalam Addendum Perjanjian.
b. Selama jangka waktu angsuran ataupun sekaligus berdasarkan Perjanjian ini tidak mengakibatkan
berakhirnya Perjanjian kecuali Lessor berdasarkan pertimbangannya sendiri memutuskan lain.
(4) “Nilai Barang” xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Paraf ________Lessee__________Lessor
603039244.doc Page 2 of 8
Pasal 3
BIAYA ADMINISTRASI, DENDA DAN BIAYA LAINNYA

(1) Untuk Fasilitas Sewa Guna Usaha selain harga sewa, Lessee diwajibkan membayar kepada Lessor yaitu :
a. Biaya administrasi sebesar sebagaimana tercantum di dalam butir (10) Lampiran I Perjanjian ini.
b. Biaya-biaya lain yang timbul sehubungan dengan pemberian Fasilitas Sewa Guna Usaha termasuk
namun tidak terbatas pada Pajak-Pajak yang menurut ketentuannya merupakan beban Lessee, biaya
pemeliharaan, perawatan, perbaikan, asuransi, postage, telex, courier, fax, biaya fasilitas yang dimiliki
Obyek Sewa (telepon, listrik, air apabila ada), biaya untuk perusahaan penilai, biaya Notaris/ Konsultan
Hukum/ Pengacara, selisih kurs, yang seluruhnya merupakan beban Lessee dan wajib dibayar Lessee
atas penagihan pertama dari Lessor.
(2) Dalam hal Lessee tidak membayar suatu jumlah yang wajib dibayar kepada Lessor pada tanggal yang telah
ditetapkan Lessor, baik berupa pembayaran angsuran sewa maupun biaya-biaya lainnya yang terhutang oleh
Lessor kepada Lessor berdasarkan Perjanjian ini atau Perjanjian lainnya yang berkaitan dengan Perjanjian
ini, maka atas keterlambatan tersebut Lessee dikenakan denda per hari sebagaimana tercantum di dalam
buktir (11) Lampiran I Perjanjian ini.

Pasal 4
SYARAT-SYARAT PEMBERIAN FASILITAS

Kewajiban Lessor untuk memberikan Fasilitas Sewa Guna Usaha kepada Lessee akan diberikan setelah Lessee
menyerahkan dan memenuhi dokumen-dokumen berikut, dalam bentuk dan isi yang dianggap cukup oleh Lessor :

(1) Surat Permohonan Penyewaan Barang :


Selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum tanggal penarikan yang dikehendaki oleh Lessee sesuai
dengan tujuan pemberian fasilitas oleh Lessor kepada Lessee.
(2) Berita Acara Penyerahan Barang :
Selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah tanggal Penyerahan Barang oleh Supplier/ Developer,
Lessor wajib menandatangani Berita Acara Penyerahan Barang.
(3) Akta Pendirian: salinan-salinan yang sah dari anggaran dasar Lessee sebagaimana dimuat dalam akta
perubahannya termasuk akta perubahan terakhir.
(4) Kewenangan Lessee :
Asli surat persetujuan Dewan Komisaris/ Dewan pendiri/ isteri/ suami Lessee tentang pemberian
persetujuan kepada Lessee untuk membuat dan melaksanakan Perjanjian ini.
(5) Dokumen Jaminan: dokumen-dokumen yang asli dari Jaminan.
(6) Lessee harus memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan dalam Surat Penawaran.

Pasal 5
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB LESSEE

(1) Lessee berkewajiban kepada Lessor untuk melakukan dan/ atau menanggung biaya pemeliharaan, perawatan/
perbaikan atas Obyek Sewa selama jangka waktu sewa.
(2) Lessee berkewajiban melakukan pembayaran kepada Lessor berupa pembayaran uang sewa dimuka minimal
10% (sepuluh persen) dari harga perolehan, pembayaran uang sewa per bulan selama jangka waktu sewa,
membayar biaya-biaya sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Perjanjian ini.
(3) Lessee berkewajiban memenuhi seluruh persyaratan dan perijinan yang ditetapkan oleh Peraturan perundang-
undangan dan anggaran dasar Lessee (jika ada) termasuk akan tetapi tidak terbatas pada pengurusan Surat
Tanda Nomor Kendaraan (STNK), ijin usaha, ijin mendirikan bangunan, dan persyaratan atau perijinan
lainnya berikut dengan segala perubahan atau perpanjangannya.

Paraf ________Lessee__________Lessor
603039244.doc Page 3 of 8
(4) Lessee berkewajiban mengembalikan Obyek Sewa pada akhir masa sewa dengan kondisi yang dianggap baik
oleh Lessor.

Pasal 6
LARANGAN DAN CIDERA JANJI BAGI LESSEE

Lessee tidak diperkenankan melakukan hal-hal berikut ini selama Perjanjian ini berlangsung atau peristiwa di bawah
ini dianggap peristiwa cidera janji yang dilakukan Lessee, kecuali dengan persetujuan atau pengecualian tertulis dari
Lessor, yaitu :

(1) Lessee menyewakan, menjaminkan, mengalihkan atau menyerahkan Obyek Sewa kepada pihak lain.
(2) Merubah, menambah, mengurangi spesifikasi Obyek Sewa yang sifatnya materiil, menurut pertimbangan
Lessor.
(3) Menghentikan masa sewa selama jangka waktu sewa yang telah disepakati Para Pihak.
(4) Memberikan janji, pernyataan, jaminan, dokumen atau kesepakatan yang tidak benar, tidak tepat atau
menyesatkan.
(5) Lessee lalai membayar angsuran sewa atau biaya lainnya tepat pada waktunya, dalam hal ini lewatnya waktu
saja telah memberi bukti cukup bahwa Lessee melalaikan kewajibannya, dengan tidak diperlukannya
pernyataan terlebih dahulu bahwa ia tidak memenuhi kewajiban tersebut tepat pada waktunya.
(6) Apabila Lessee mengajukan permohonan resmi kepada Pengadilan Niaga untuk dinyatakan pailit atau terdapat
gugatan Pailit/ Perdata/ Pidana dari pihak lain sehingga menurut pertimbangan Lessor sendiri dianggap akan
membahayakan kelangsungan usaha atau operasional Lessee.
(7) Apabila Lessee melanggar dan/ atau tidak dapat memenuhi peraturan-peraturan perundang-undangan dan
ketentuan-ketentuan Perjanjian ini serta Perjanjian-Perjanjian lainnya yang bersangkutan.

Pasal 7
PERNYATAAN DAN JAMINAN

Lessee dengan ini menerangkan kepada Lessor sebagai berikut :

(1) Lessee berhak dan berwenang serta mempunyai kekuasaan untuk menandatangani Perjanjian ini dan seluruh
dokumen sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam Perjanjian ini.
(2) Diadakannya Perjanjian ini dan/ atau Perjanjian tambahannya ini tidak akan bertentangan dengan suatu
perjanjian yang telah ada atau yang akan diadakan oleh Lessee dengan pihak ketiga lainnya.
(3) Tidak ada perkara di pengadilan atau dimuka badan-badan pemerintah yang sedang dihadapi Lessee yang dapat
mempengaruhi keadaan keuangan Lessee atau kemampuan Lessee untuk membayar hutangnya apabila jatuh
tempo.
(4) Lessee dengan ini menjamin akan mendapat segala perijinan, persetujuan dan wewenang sebagaimana
disyaratkan untuk melaksanakan Perjanjian ini dan/ atau perjanjian tambahan lainnya.
(5) Lessee telah memenuhi kewajiban seluruh pajak yang telah jatuh tempo.
(6) Lessee atas permintaan Lessor tetapi atas biaya Lessee, akan memberikan kesempatan kepada Lessor untuk
turut membantu menyelesaikan pengurusan dokumentasi dan ijin-ijin yang disyaratkan oleh ketentuan
hukum yang berlaku.

Pasal 8
SANKSI-SANKSI

Dalam hal Lessee melanggar atau tidak dapat memenuhi ketentuan pasal 5, 6 dan/ atau 7 Perjanjian ini, maka Lessee
dapat dikenai sanksi-sanksi berikut ini :

(1) Lessee wajib mengembalikan Obyek Sewa kepada Lessor sesuai dengan kondisi yang baik menurut
pertimbangan Lessor.
Paraf ________Lessee__________Lessor
603039244.doc Page 4 of 8
(2) Lessee dikenakan denda per hari sebesar 0.04 x sisa Sewa yang belum dibayar/ terhutang oleh Lessee.
(3) Lessee wajib memberikan biaya ganti rugi kepada Lessor atas kerugian yang dialami dan diterima oleh Lessor.
(4) Sanksi-sanksi lain yang akan ditentukan kemudian oleh Lessor.

Pasal 9
JAMINAN

(1) Apabila dipandang perlu, Lessor dari waktu ke waktu berhak meminta jaminan dan/ atau tambahan jaminan
kepada Lessee dalam jumlah dan bentuk yang dapat diterima oleh Lessor. Dalam hal ini Lessee wajib
segera memenuhi permintaan jaminan dan tambahan jaminan oleh Lessor.
(2) Sehubungan dengan ketentuan pada ayat (1) di atas, maka Lessee bersedia untuk menandatangani perjanjian-
perjanjian yang dibutuhkan sehubungan dengan penyerahan jaminan tersebut, baik secara dibawah tangan
maupun notariil dan untuk itu menghadap dihadapan pejabat yang berwenang, diantaranya Notaris/ PPAT
dan tidak akan melakukan suatu tindakan berupa apapun untuk menghalang-halangi dilaksanakannya
tindakan tersebut diatas.

Pasal 10
ASURANSI

(1) Lessee wajib mengasuransuikan Obyek Sewa dan jaminan-jaminan lainnya (bila ada) pada perusahaan asuransi
yang ditunjuk dan/ atau disetujui oleh Lessor dengan jenis risiko dan penutupan jumlah asuransi yang wajib
disetujui oleh Lessor.
(2) Dalam hal penutupan asuransi dilakukan oleh Lessor, dengan ini Lessee memberikan kuasa kepada Lessor
untuk mengasuransikan barang-barang yang menjadi Obyek Sewa dan jaminan-jaminan lainnya (bila ada)
serta melakukan tindakan sehubungan dengan barang-barang tersebut dengan ketentuan bahwa biaya yang
timbul dari penutupan asuransi sepenuhnya menjadi beban Lessee.
(3) Bila terjadi kerugian ats barang-barang yang dipertanggungkan dalam polis tersebut di atas, maka dengan ini
Lessee memberi kuasa kepada Lessor untuk mengajukan klaim serta menerima hasil klaim tersebut dari
perusahaan asuransi untuk kemudian mempergunakan hasil klaim tersebut bagi pelunasan kewajiban/
hutang Lessee kepada Lessor.
(4) Dalam hal hasil klaim asuransi tersebut belum dapat memenuhi seluruh kewajiban Lessee, maka Lessor berhak
untuk menjual Obyek Jaminan yang dijaminkan oleh Lessee.

Pasal 11
ANGSURAN SEWA GUNA USAHA DAN PEMBAYARAN

(1) Angsuran Sewa Guna Usaha harus dibayar oleh Lessee kepada Lessor sesuai Lampiran I tanpa diharuskan
adanya pemberitahuan atau penagihan terlebih dahulu dengan cara apapun dari Lessor kepada Lessee.
Untuk itu, Lessee mengesampingkan semua ketentuan hukum yang mensyaratkan adanya tagihan terlebih
dahulu oleh Lessor kepada Lessee.
(2) Lessee membayar tepat pada waktunya menurut jadwal setiap angsuran Sewa Guna Usaha untuk Peralatan
dalam jumlah, mata uang, cara pembayaran sesuai dengan yang tercantum dalam Lampiran. Dalam hal
pembayaran dilakukan dengan cara bilyet giro atau cek, maka Lessor berhak untuk menerima atau menolak
cek atau bilyet giro apabila Lessor meragukan cek atau bilyet giro tersebut. Pembayaran dengan cek atau
bilyet giro atau transfer atau Bankers Order (BO) sedemikian rupa, baru akan dianggap sebagai telah
diterima apabila rekening Lessor telah mencatat penerimaan tersebut. Pembayaran kewajiban lainnya harus
dalam bentuk tunai atau transfer ke rekening atau alamat pembayaran dimaksud dalam Lampiran atau ke
alamat lainnya sebagaimana diberitahu oleh Lessor dari waktu ke waktu.
(3) Jika tanggal pembayaran Angsuran Sewa Guna Usaha jatuh bukan pada hari kerja, hari kerja sebelumnya
harus merupakan tanggal pembayaran.
(4) Untuk setiap keterlambatan dalam pembayaran Angsuran Sewa Guna Usaha, maka Lessee dikenakan Bunga
Tunggakan Hutang atas jumlah yang belum dibayar, yang harus dibayar dengan segera dan lunas atas
permintaan Lessor.

Paraf ________Lessee__________Lessor
603039244.doc Page 5 of 8
(5) Setiap dan semua pembayaran Lessee berdasarkan Perjanjian ini tidak dapat ditarik kembali dan harus
dilakukan tanpa syarat lain selain yang telah ditentukan dalam Perjanjian ini.
(6) Setiap dan semua pembayaran Lessee berdasarkan Perjanjian ini harus dilakukan tanpa potongan apapun.
Hal-hal di bawah ini tidak akan menjadi alasan bagi penghentian atau pemotongan pembayaran Lessee
kepada Lessor:
a. Berakhirnya kepemilikan Lessor atas Peralatan karena alasan apapun juga;
b. Berakhirnya penguasaan Lessee atas Peralatan karena alasan apapun juga;
c. Peralatan tersangkut dalam suatu kasus hukum;
d. Perjanjian ini diakhiri oleh Lessor;
e. Peralatan tidak berfungsi dengan baik; baik sebagian maupun seluruhnya;
f. Lessee tidak mempunyai lagi usaha, Lessee mengalami kerugian, keadaan pasar yang kurang
menguntungkan, berakhirnya kegiatan usaha, hubungan usaha yang sudah ada dari Lessee dengan
pihak lain, dan/ atau keadaan perekonomian umum yang sulit;
g. Tindakan pemerintah;
h. Peralatan musnah atau hilang oleh sebab apapun juga atau disita atau diambil alih oleh pihak lain
termasuk kepolisian/ kejaksaan atau instansi pemerintah lainnya karena Lessee tersangkut baik
langsung maupun tidak langsung dalam perkara pidana atau perdata atau perkara-perkara lainnya,
dan/ atau;
i. Tuntutan atau kasus hukum apapun yang mungkin dipunyai oleh Lessee terhadap Lessor.
(7) Dalam hal Lessee lalai memenuhi salah satu kewajiban Lessee berdasarkan Perjanjian ini ke pihak ketiga,
maka Lessor berhak, namun tidak wajib, untuk membayarkan lebih dahulu ongkos dan biaya serta jumlah
lain dimaksud. Semua pembayaran lebih dahulu tersebut oleh Lessor, harus dibayar kembali oleh Lessee
atas tagihan Lessor. Dalam hal ini Lessee wajib memberikan penggantian dimaksud paling lambat 3 (tiga)
hari kerja setelah tanggal permintaan tertulis dari Lessor untuk itu. Apabila telah lewat dari waktu tersebut,
maka Lessee dengan ini setuju untuk dikenakan Bunga Tunggakan Hutang sebagaimana tercantum dalam
Lampiran butir (11) terhitung sejak tanggal pembayaran lebih dahulu oleh Lessor sampai tanggal
pembayaran kembali sepenuhnya oleh Lessee kepada Lessor.

Pasal 12
HAK OPSI

Bilamana Lessee telah melunasi semua kewajiban pembayarannya berdasarkan Perjanjian ini dan tidak melakukan
cidera janji berdasarkan Perjanjian ini, maka pada akhir Masa Sewa Guna Usaha, Lessee mempunyai hak Opsi
untuk membeli Obyek Sewa atau dapat memperpanjang Masa Sewa Guna Usaha, dengan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
(1) dalam hal pembelian Obyek Sewa oleh Lessee, maka :
a. kecuali ditentukan lain oleh Lessor, Harga Beli adalah sekurang-kurangnya sama dengan Nilai Sisa;
b. Lessor dan Lessee menandatangani Perjanjian Jual Beli, dan Lessor memberikan semua surat yang
berkaitan dengan Obyek Sewa kepada Lessee, setelah Lessee membayar lunas Harga Beli dan
kewajiban-kewajiban pembayaran lainnya.
(2) dalam hal memperpanjang Masa Sewa Guna Usaha, maka Para Pihak sepakat atas lamanya perpanjangan
Masa Sewa Guna Usaha dimaksud dan besarnya Angsuran Sewa Guna Usaha dan jumlah-jumlah lain yang
akan menjadi kewajiban pembayaran Lessee, serta atas syarat dan ketentuan lainnya yang akan berlaku
untuk perpanjangan tersebut.

Pasal 13
FORCE MAJEURE

(1) Force Majeure yaitu peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang disebabkan oleh bencana alam,
kerusuhan, huru-hara, pemberontakan, epidemi, sabotase, peperangan, pemogokan, kebijakan Pemerintah
atau sebab lain diluar kekuasaaan Lessee dan Lessor.

Paraf ________Lessee__________Lessor
603039244.doc Page 6 of 8
(2) Dalam hal terjadi Force Majeure, maka pihak yang terkena akibat Force Majeure tersebut wajib
memberitahukan secara tertulis dengan melampirkan bukti kepolisian/ instansi yang berwenang kepada
pihak lainnya mengenai peristiwa Force Majeure tersebut dalam jangka waktu selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal Force Majeure ditetapkan. Keterlambatan atau kelalaian
Para Pihak untuk memberitahukan adanya Force Majeure tersebut mengakibatkan tidak diakuinya peristiwa
tersebut sebagai Force Majeure oleh pihak lainnya.
(3) Segala dan tiap-tiap permasalahan yang timbul akibat terjadinya Force Mejeure akan diselesaikan oleh
Lessee dan Lessor secara musyawarah untuk mufakat. Hal tersebut tanpa mengurangi hak-hak Lessor
sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.

Pasal 14
PEMBERITAHUAN

(1) Setiap pemberitahuan dan komunikasi lainnya sehubungan dengan Perjanjian ini dianggap telah
disampaikan secara baik apabila dikirim per surat tercatat berperangko atau disampaikan pribadi dengan
tanda terima kepada alamat sebagaimana tercantum di dalam butir (19) dan butir (20) Lampiran I Perjanjian
ini atau sebagaimana sewaktu-waktu dirubah oleh salah satu pihak kepada lainnya.
(2) Pemberitahuan, permohonan, persetujuan, permintaan korespondensi atau komunikasi lainnya dari satu
pihak kepada pihak lainnya tersebut harus dianggap telah diterima :
a. 7 (tujuh) hari kalender setelah tanggal pengiriman, jika dengan surat tercatat;
b. 3 (tiga) hari kalender setelah tanggal pengiriman, jika dengan jasa kurir.

Pasal 15
PILIHAN HUKUM DAN DOMISILI HUKUM

(1) Perjanjian ini tunduk dan diatur menurut hukum Negara Republik Indonesia.
(2) Segala perselisihan diantra Para Pihak yang mungkin timbul dalam melaksanakan Perjanjian ini akan
diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan diantara Para Pihak.
(3) Dalam hal penyelesaian secara musyawarah dan kekeluargaan tersebut tidak berhasil menyelesaikan
perselisihan yang ada, maka Para Pihak sepakat dan setuju untuk menyelesaikan perselisihan tersebut pada
tingkat pertama dan terakhir melalui Badan Arbitrase Nasional (BARNAS) di Jakarta.
(4) Penetapan Domisili Hukum dalam ayat (3) Pasal ini, tidak menghilangkan hak Lessor untuk melakukan
tuntutan-tuntutan hak di Pengadilan lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pasal 16
KETENTUAN PENUTUP

(1) Perjanjian ini mengikat Para Pihak atau penerus mereka yang sah, para pengganti atau pihak-pihak yang
menerima hak dari masing-masing pihak.
(2) Perjanjian ini memuat dan karenanya menggantikan semua pengertian dan kesepakatan yang telah dicapai
oleh Para Pihak sebelum ditandatanganinya Perjanjian ini, baik tertulis maupun lisan, mengenai hal yang
sama.
(3) Perjanjian ini tidak akan dirubah, dimodifikasi atau ditambah kecuali dengan persetujuan tertulis Para
Pihak.
(4) Jika salah satu atau sebagian ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini menjadi batal atau tidak berlaku
maka tidak mengakibatkan seluruh Perjanjian ini menjadi batal atau tidak berlaku seluruhnya.
(5) Lessee dengan ini memberikan ijin kepada Lessor untuk memberikan informasi berkenaan dengan transaksi
dalam Perjanjian ini yang dari waktu ke waktu diminta oleh Instansi Pemerintah yang berwenang.
(6) Para Pihak mengakui bahwa judul pada setiap pasal Perjanjian ini dipakai hanya untuk memudahkan
pembaca Perjanjian ini, karenanya judul tersebut tidak memberikan penafsiran apapun atas isi Perjanjian ini.
(7) Semua kuasa dan wewenang yang diberikan dalam Perjanjian ini merupakan bagian terpenting dan tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini dan tidak dapat ditarik atau hapus jika yang memberi kuasa atau yang
memberi wewenang terjadinya peristiwa apapun, dan Para Pihak dengan ini melepaskan dan
menyampingkan ketentuan pasal 1813, 1814 dan Pasal 1816 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Paraf ________Lessee__________Lessor
603039244.doc Page 7 of 8
(8) Semua dan setiap lampiran Perjanjian ini dan Surat Penawaran atas Fasilitas ini merupakan satu kesatuan
dan bagian yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini.

Demikianlah, Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani dalam dua rangkap masing-masing bermeterai cukup dan
berkekuatan hukum yang sama.

Lessor, Lessee,
PT. PRO MITRA FINANCE

…………………………… ……………………….

Paraf ________Lessee__________Lessor
603039244.doc Page 8 of 8

Anda mungkin juga menyukai