Disusun Oleh :
Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan curahan rahmat dan nikmat-Nya. Shalawat serta salam kita panjatkan kepada
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga laporan aktualisasi dengan judul
“Peningkatan Pengetahuan Ibu Anak Baduta (Bawah Dua Tahun) Tentang Pemberian
Makan Bayi Dan Anak (PMBA) Melalui Sosialisasi Di Posyandu Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Banabungi Kabupaten Buton“, dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
Tujuan dari pembuatan laporan aktualisasi ini adalah sebagai bagian dari tugas dalam
pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Pemerintah Kabupaten Buton Golongan II angkatan
XXIII tahun 2021. Aktualisasi dan habituasi secara substansi dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas Aparatur Sipil Negara dengan sikap petilaku ASN dan nilai dasar ASN
yang terdiri dari: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA).
Penulis menyadari bahwa penyususnan laporan aktualisasi ini dapat selesai karena
adanya bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Bupati Buton yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada kami untuk
mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun
anggaran 2021
2. Bapak Syahruddin Nurdin, SE selaku Kepala BPSDM Prov. Sultra beserta jajarannya
selaku penyelenggara Latihan Dasar CPNS
3. Kepala BPSDM Kabupaten Buton beserta jajarannya yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis menjadi peserta dalam penyelenggaraan Pelatihan Dasar
ini.
4. Bapak Kafarudin, SE, MM selaku penguji
5. Ibu Ir. Hj. Ikah Atikah, MP selaku coach yang senantiasa dengan sabar, cermat, teliti
dan sepenuh hati membimbing penulis dalam menyusun rancangan aktualisasai ini.
6. Ibu Dewi Djajadi, A.Md sebagai mentor yang telah banyak membantu dalam
memberikan saran dan masukan mengenai perkiraan program kegiatan dalam
pelaksanaan rancangan aktualisasi di instansi nanti.
7. Bapak/Ibu WidyaIswara yang telah membagi ilmunya, sehingga memberikan
pemahaman kepada penulis tentang ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan
diaktualisasikan di instansi.
8. Seluruh Panitia dan Binsuh yang telah bekerja keras dalam mensukseskan
penyelenggaraan Pelatihan Dasar ini.
9. Ayah, Ibu dan keluarga yang selalu memberikan semangat dan dukungan serta selalu
menguatkan penulis sehingga mampu melalui kegiatan Pelatihan Dasar dengan
maksimal.
10. Suami dan anak tercinta yang telah mendukung dan mendoakan selama penulis
menyusun Laporan Aktualisasi.
iv
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................. 2
C. Manfaat ................................................................................................ 3
D. Ruang Lingkup ..................................................................................... 3
E. Waktu dan Tempat ............................................................................... 3
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI
DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN
A. Gambaran Umum Organisasi ............................................................... 4
1. Kedudukan Organisasi .................................................................... 4
2. Visi Misi Organisasi ........................................................................ 8
3. Nilai Organisasi ............................................................................... 10
4. Struktur Organisasi .......................................................................... 11
5. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ............................................... 11
6. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan ....................................... ……..... 13
B. Konsepsi Nilai-nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN ...................... 14
1. Akuntabilitas.................................................................................... 14
2. Nasionalisme ................................................................................... 15
3. Etika Publik ..................................................................................... 15
4. Komitmen Mutu .............................................................................. 16
5. Anti Korupsi .................................................................................... 16
C. Konsepsi Kedudukan dan Peran ASN ................................................... 17
vi
1. Manajemen AS ................................................................................... 17
2. Pelayanan Publik ................................................................ ............ 17
3. Whole of Government ...................................................................... 17
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Analisis ................... ............................................................ 19
B. Alasan Penetapan Isu ........................................................................... 19
C. Analisis Dampak Isu ........................................................................... 21
D. Pemecahan Isu ...................................................................................... 21
E. Rencana Kegiatan............................................................................. ... 21
F. Indikator ............................................................................................... 32
G. Faktor Pendukung................................................................................. 32
H. Indikator Terjadinya Kegagalan............................................................ 32
I. Antisipasi Hambatan............................................................................. 33
J. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan................................................................ 34
BAB IV CAPAIAN HASIL AKTUALISASI
A. Kendala Dan Antisipasi ....................................................................... 37
B. Capaian Kegiatan Aktualisasi .............................................................. 37
C. Penjelasan Capaian Hasil Aktualisasi .................................................. 39
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 68
B. Saran .................................................................................................... 68
C. Rencana Tindak Lanjut......................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 70
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai
ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik
yang profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) tentang
Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan
Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama
satu tahun masa percobaan. Merujuk Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen PNS, PNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan untuk
membangun moral, kejujuran, semangat nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang. Selain itu dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2000
tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa
salah satu jenis diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN
yang profesional seperti tersebut di atas adalah Diklat Prajabatan. Diklat ini
mengedepankan penguatan nilai-nilai dasar profesi PNS dan pembangunan karakter
dalam mencetak PNS. Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk
karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional
dalam melayani masyarakat serta berdaya saing.
Pegawai ASN berfungsi sebagai : 1) Pelaksana kebijakan publik; 2) Pelayan publik;
dan 3) Perekat dan pemersatu bangsa. Fungsi-fungsi ASN ini harus dilakukan dengan
penuh tanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Dalam
menjalankan fungsinya, seorang ASN harus selalu memegang teguh dan mengamalkan
nilai-nilai dasar ANEKA yang meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
Komitmen mutu dan anti korupsi. ASN juga mempunyai kedudukan peran yaitu : 1)
Manajemen ASN; 2) Whole of government; 3) Pelayanan Publik. Namun pada
kenyataannya, pelaksanaan fungsi ASN belum dilaksanakan dengan baik dan belum
mengamalkan nilai-nilai dasar ANEKA. Nilai-nilai dasar ANEKA belum diaplikasikan
dalam manajemen ASN, whole of government dan pelayanan publik. Sebagian besar
masyarakat memandang negatif para Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dipandang masyarakat yang tidak serius dalam bekerja, malas bekerja, bekerja
tidak sesuai jam kerja, kurang ramah, sombong dan melakukan pelayanan secara tebang
pilih. Oleh karena itu, saat ini pemerintah Republik Indonesia sedang menggalakkan
reformasi birokrasi dengan tujuan agar para PNS dapat menjalankan tugas secara baik,
akan tetapi untuk terciptanya reformasi birokrasi perlu didukung oleh sumber daya
manusia dan sistem yang berkualitas. Untuk tujuan tersebut maka perlu dibangun
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang ASN. Peran ASN di bidang kesehatan
1
melalui kegiatan mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas prima di Puskesmas
meliputi pelayanan preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Salah satu upaya
kesehatan masyarakat di Puskesmas yaitu melalui program gizi masyarakat.
Dalam Undang-Undang (UU) No. 5 tahun 2014 tentang Aparatul Sipil Negara,
pegawai ASN berfungsi sebagai : 1) pelaksana kebijakan publik, 2) pelayanan publik, 3)
perekat dan pemersatu bangsa. Salah satu kasus yang menjadi masalah kesehatan di
Indonesia adalah permasalahan gizi bayi dan balita. World Health Organization (WHO),
menjelaskan bahwa permasalah gizi suatu negara dapat ditunjukkan dengan besarnya
angka kejadian gizi buruk di negara tersebut. Pemberian makan yang terlalu dini dan
tidak tepat mengakibatkan banyak anak yang menderita kurang gizi. Untuk itu perlu
dilakukan pemantauan pertumbuhan sejak lahir secara rutin dan berkesinambungan.
Fenomena “gagal tumbuh” atau growth faltering pada anak Indonesia mulai terjadi pada
usia 4-6 bulan ketika bayi diberi makanan selain ASI dan terus memburuk hingga usia
18-24 bulan.
Anak bawah dua tahun (baduta) merupakan salah satu kelompok usia yang rentan
terhadap permasalahan gizi karena anak baduta berada dalam proses tumbuh kembang
yang cepat. Oleh karena itu kebutuhan zat gizinya relatif lebih tinggi (Bunga dkk, 2012).
Asupan nutrisi yang tidak tepat juga akan menyebabkan anak mengalami malnutrisi yang
akhirnya meningkatkan angka kejadian morbiditas dan mortalitas (Mufida dkk, 2015).
Hasil Riskesdas 2013 menunjukkan 19,6% balita di Indonesia yang menderita gizi
kurang (BB/U <-2 Z-Score) dan 37,2% termasuk kategori pendek (TB/U <- 2 ZScore).
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang Kesehatan
2010-2014 telah ditetapkan indikator sasaran kegiatan pembinaan gizi masyarakat yaitu
menurunkan prevalensi gizi kurang menjadi kurang dari 15% dan balita pendek kurang
dari 32%, sedangkan di provinsi NTB, angka gizi buruk kurang ini lebih tinggi dibanding
angka Nasional yaitu 25,7%. Salah satu upaya untuk mencapai sasaran tersebut adalah
mempromosikan pemberian MP-ASI yang tepat jumlah, kualitas dan tepat waktu.
Di kecamatan Pasarwajo sendiri sering ditemukan ibu-ibu yang masih memberikan
MP-ASI sebelum usia 6 bulan dan kebiasaan memberikan MP-ASI produk toko
dibandingkan dengan memberikan MP-ASI dari bahan makanan lokal, oleh sebab itu
penulis membuat rancangan aktualisasi yang berjudul “Peningkatan Pengetahuan Ibu
Anak Baduta (Bawah Dua Tahun) Tentang Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)
Melalui Sosialisasi di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Banabungi Kabupaten Buton”
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan dilakukannya kegiatan hasil aktualisasi ini adalah
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika publik, komitmen Mutu dan Anti Korupsi disetiap kegiatan yang dilakukan.
2. Tujuan Khusus
Untuk meningkatan pengetahuan ibu anak baduta melalui sosialisasi tentang
pentingnya pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
2
C. Manfaat
a. Bagi Penulis
Penulis lebih bisa menjalankan dan mengimplementasikan perannya dalam
lingkup kegiatan sehari-hari menggunakan nilai-nilai dasar ASN yang telah
didapatkan selama mengkuti inclass Diklat Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil serta penulis dapat mengaktualisaikan nilai-nilai dasar PNS dalam tugas dan
fungsi jabatannya di UPTD Puskesmas Banabungi.
D. Ruang Lingkup
Rancangan aktualisasi dilakukan di posyandu wilayah kerja puskesmas
Banabungi kabupaten Buton dalam rangka meningkatkan pengetahuan ibu baduta
dalam PMBA (pemberian makan bayi dan anak) dirumah tangga. Dalam kegiatan ini
dilaksanakan masa off class selama 36 hari, agar pokok permasalahan yang akan
dibahas dalam rancangan aktualisasi tidak menyimpang dan meluas dari fokus
pembahasan maka perlu dibatasi ruang lingkup penelitian. Penerapan kegiatan
dibatasi pada penjabaran implementasi nilai-nilai dasar ASN, yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
3
BAB II
Jumlah
No Nama Kel/Desa Jumlah Penduduk Jumlah KK
Rumah
1. Desa Banabungi 2111 530 453
2. Desa Laburunci 2304 488 402
3. Kelurahan Awainulu 1319 282 243
4. Kelurahan Kombeli 3431 741 564
5. Kelurahan Takimpo 1678 440 310
6. Kelurahan Holimombo 1026 251 208
7. Desa Dongkala 1857 435 359
8. Desa Kondowa 1808 404 365
9. Desa Holimombo jaya 1471 312 181
Jumlah 17005 3883 3085
Sumber :Data Puskesmas Banabungi
5
Tabel 2.2 Data Tenaga Kesehatan di Puskesmas Banabungi
6
27 Nurdian Jiana,A.Md.Kep PNS UGD Surveilans
28 Adisra,AMAK PNS Laboratorium
29 Hardiany Maula,AMF PNS Apotik
30 Cicilia,AMK PNS Korim
31 Iis Susianti, A. Md. Keb CPNS Bidan
32 Lusi Suciawati, A. Md. Keb CPNS Bidan
33 Resty Kumala Dewi, A. Md.Keb CPNS Bidan
Mary Kristhin Pabesak, A. Md. CPNS Bidan
34
Keb
35 Tresia Febriani, A. Md. Keb CPNS Bidan
36 Ade Purnama Enti, AMG CPNS Pet. Gizi
37 Sitti Rosnawia, AMKL CPNS Pet. Kesling
38 Rahmat Firdaus, AMK CPNS Perawat
39 Lianti, A. Md. RMIK CPNS Rekam medis
Analis
40 Muhammad Yusuf, AMAK CPNS
kesehatan
Yepsan B. Manguntu, A. Md.
41 CPNS Farmasi
Farm
42 Hasnawati Maksum,AMK PTT Daerah Prolanis UGD
43 Satriani Sahidin,AMK PTT Daerah posy Lansia
44 DinanS.Purnamasari,AMK PTT Daerah Apotik
45 Wa Ode Safiah Hafiu.P,AMK PTT Daerah Keswa
46 Joice S.Yuanita,SKM PTT Daerah Promkes
47 Wd Dirgahayu Faria,Amd.Keb PTT Daerah Bidan
48 Ratni,SKM PTT Daerah Entri Pasien
49 Haerya Masila,Amd.Keb PTT Daerah Bidan Desa
50 Chitra Lestari,Am.Keb PTT Daerah Hatra Bidan
51 Lisnawati,Am.Keb PTT Daerah Bidan Desa
52 Rosdiana Tayeb,Am.Keb PTT Daerah Bidan
53 Hardiati,Amd.Keb PTT Daerah Bidan
54 Wa Ode Mardianti,Amd.Keb PTT Daerah Bidan
55 Lisleniawati,SKM PTT Daerah Kesling
56 Suwarti,Amd.Keb PTT Daerah Poslan
57 Yunita,Amd.Keb PTT Daerah Bidan
58 Wa Ode Atriani,AMK PTT Daerah Imunisasi
59 Lisna Nurul Aljur,Am.Keb PTT Daerah Bidan
60 Rostinar,AMK PTT Daerah Imunisasi
61 Susanti,S.Farm PTT Daerah Gudang Obat
7
62 Lismar, AMK PTT Daerah Ispa
63 Lia Handriati, A.Md.Keb PTT Daerah Kantor Sehat
64 Dr.Risqi Andhta Permatasari PTT Daerah Dokter
65 Ifan Sepriani, SKM PTT Daerah SIK
66 Rulliyani, S.ST PTT Daerah Bidan Desa
67 Vini Wahyuni, AMK PTT Daerah Apotik
68 Gusniati, Amd.Keb PTT Daerah Bidan Desa
69 Abdul Azis PTT Daerah Sopir
70 Susi Valentina, S,ST PTT Daerah Gizi
71 Nurfadilah Rusdin, A.Md.Farm PTT Daerah Apotik
72 Asmawati, Amd.Keb Magang Bidan
73 Hatia, Amd.Keb Magang Bidan
74 WaOde Pinrahayu, A.Md.Keb Magang Bantu Gizi
75 Wa Ode Yuliana, A.Md.Keb Magang Imunisasi
76 Wa Riana, Amd.Keb Magang Bidan
77 Riska, Amd.Gz Magang Gizi
78 Lisca Dhelvika Putri, A.Md.Kep Magang Apotik
79 Sitti Firdayanti Hatma, A.Md.Keb Magang Bidan Desa
80 Irmayanti, SKM Magang Loket
81 Siti Karmila, S.Tr.Keb Magang Bidan
82 Rapiati, A.Md.Keb Magang Bidan
83 Kalsum, A.Md.Keb Magang Hatra
84 Sartini, Amd.Keb Magang Bidan
9
yang optimal. Komitmen tersebut diharapkan mampu direfleksikan dalam
tindakan dan perilaku pelayanan kesehatan yang dilandasi azas kemanusiaan dan
etika profesi yang tinggi disertai dengan menjunjung tinggi prinsip keterbukaan
(transparancy), akuntabilitas (accountability) dan berkeadilan (equity).
2. Misi
Dalam mewujudkan visi tersebut di atas, maka UPTD Puskesmas
Banabungi menetapkan 4 (empat) misi yang akan dilaksanakan secara sinergis,
terintegrasi dan berkesinambungan pada periode tahun 2018-2022, yaitu sebagai
berikut :
MOKESA
Melayani dengan optimal, kompeten,efisien, santun, dan amanah
1. Optimal berarti terus berusaha meningkatkan kinerja dalam pelayanan
2. Kompeten berarti memiliki kepahaman dalam keilmuan dan kecakapan dalam
bersikap
3. Efisien berarti pelayanan yang diberikan singkat namun berdaya guna
4. Santun berarti memiliki sikap yang halus dalam bertutur kata, sopan dalam
berperilaku, sabar dan tenang dalam melayani.
5. Amanah berarti memiliki tanggung jawab dalam bekerja dan mampu menjaga
privasi dalam pelayanan.
10
4. Struktur organisasi Puskesmas Banabungi
5. Tupoksi Organisasi
a. Puskesmas
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat Pasal 4 ayat 1, Puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1,
Puskesmas memiliki fungsi :
1) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
2) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
b. Tugas Organisasi
UPTD Puskesmas Banabungi Kecamatan Pasarwajo memiliki fungsi sesuai
dengan PERMENKES No. 75 Tahun 2014 pasal 6 dan pasal 7, sebagai berikut:
a) PERMENKES No. 75 Tahun 2014 pasal 6 tentang Penyelenggaraan UKM
tingkat pertama di wilayah kerjanya:
11
1) Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
2) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
3) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
4) Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerjasama dengan sektor lain terkait;
5) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat;
6) Melaksanakan peningkaatan kompetensi sumber daya manusia puskesmas;
7) Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
8) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu,
dan cakupan pelayanan kesehatan;
9) Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap system kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.
b) PERMENKES No. 75 Tahun 2014 pasal 7 tentang Penyelenggaraan UKP
tingkat pertama di wilayah kerjanya:
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu;
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan promotif
dan preventif;
3) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat;
4) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan
keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
5) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerjasama inter dan antar profesi;
6) Melaksanakan rekam medis;
7) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan
akses pelayanan kesehatan;
8) Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan;
9) Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama diwilayah kerja; dan
10) Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
sistem rujukan.
12
6. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan
13
balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat, Jumlah Balita yang ditimbang,
jumlah balita yang naik timbangannya) secara bulanan pada posyandu.
25) Memantau kegiatan PMT balita, anak sekolah, dan Bumil meliputi
sasaran, status gizi dan SKDN terhadap macam / jumlah PMT.
26) Memantau kegiatan pengukuran BB, TB, umur di Rumah Sakit (RS) dan
masyarakat secara bulanan.
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar sebagai
seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi dan tugasnya
sebagai ASN. Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
publik Komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di tanamkan kepada setiap ASN
maka perlu di ketahui indikator-indikator dari kelima kata tersebut, yaitu:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang seudah tidak asing lagi kita dengar, namun
seringkali kita susah untuk membedakannya dengan responsibilitas. Namun dua
konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban
untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada
kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang
lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia
serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling
mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
(Sumber: Nasionalisme, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2015)
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus
dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral
mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya
dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
ASN, yakni sebagai berikut:
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
2) Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
5) Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
15
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standa etika luhur;
7) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
8) Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
(Sumber: Etika Publik, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2015)
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai Komitmen mutu antara lain:
a. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;
b. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan pemborosan;
c. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;
d. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu
terhadap produk atau jasa.
(Sumber: Komitmen Mutu, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2015)
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma– norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat
baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri
dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang,
penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan
gratifikasi. Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
1. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi
yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihakpihak yang tidak
bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;
2. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari
suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara
materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
3. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang
berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
16
4. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undangundung yang
mengatur;
5. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang
lain;
6. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);
7. Tanggungjawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita
kerjakan dalam bentuk apapun;
8. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap apa
yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;
9. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun
perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
(Sumber: Anti Korupsi, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2015)
1. Managemen ASN
Visi Uundang-Undang (UU) ASN adalah mewujudkan ASN yang memiliki
integritas profesional, melayani dan sejahtera. Misi UU ASN adalah
memindahkan ASN dari comfort zone ke competitive zone. Tujuan utama UU
ASN antara lain :
1) Independensi dan netralitas
2) Kompetensi
3) Kinerja atau produktifitas kerja
4) Integritas
5) Kesejahteraan
6) Kualitas pelayanan publik
7) Pengawasan
2. Whole of government
WOG merupakan suatu upaya dalam sistem pemerintahan yang bersatu dalam
satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.
WOG juga memiliki pemahaman yakni suatu pendekatan penyelenggaraan
pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup yang lebih luas di pemerintahan.
3. Pelayanan publik
Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang
merupakan kewajiban ASN sebagai abdi masyarakat. Terdapat 7 sikap pelayanan
prima, yakni :
1) Passionate (bersemangat)
2) Progressive (memakain cara terbaik)
3) Proaktive (antisipatif, tidak menunggu)
17
4) Promth (positif, tanpa curiga)
5) Patience (sabar)
6) Proporsional (tidak mengada-ada)
7) Functional (tepat waktu)
18
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Analisis
Isu adalah sebuah masalah yang muncul pada suatu instansi akibat dari kesenjangan
antara realita (kondisi saat ini) dengan kondisi ideal (harapan para stakeholder).
Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada
instansi tempat kerja penulis di UPTD Puskesmas Kecamatan Puskesmas Banabungi.
Isu-isu yang ditemukan di UPTD Puskesmas Kecamatan Banabungi antara lain sebagai
berikut:
1) Rendahnya pengetahuan dan perilaku ibu baduta tentang pemberian makan bayi dan
anak (PMBA)
2) Kurangnya kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah/Fe kurang
optimal pelayanan gizi rawat jalan
3) Rendahnya pengetahuan orang tua bayi tentang Air Susu Ibu (ASI) ekslusif
Kriteria Isu
No ISU Total Ranking
A P K L
Rendahnya pengetahuan dan perilaku ibu
1 5 5 3 5 18 1
baduta tentang PMBA
Kurangnya kepatuhan ibu hamil
2 4 5 3 4 16 2
mengkonsumsi tablet tambah darah / Fe
3 Kurang optimal pelayanan gizi rawat jalan 4 4 4 3 15 3
Rendahnya pengetahuan orang tua bayi
4 4 4 3 3 14 4
tentang Air Susu Ibu (ASI) ekslusif
19
Keterangan :
A : aktual (sedang terjadi/ dalam proses kejadian dan hangat dibicarakan
P : Problematika ( masalah mendesak untuk dipecahkan)
K : Kekhalayakan ( menyangkut hajat hidup orang banyak)
L : layak ( logis, pantas, realitas, dan dapat dibahas)
Problematik :
1. Masalah sederhana
2. Masalah kurang kompleks
3. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4. Masalah kompleks
5. Masalah sangat kompleks hingga perlu dicarikan segera solusinya
Kekhalayakan :
Layak :
1. Masuk akal
2. Realistis
3. Cukup masuk dan realistis
4. Masuk akal dan realistis
5. Masuk akal, realistis dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalah
20
Dari kedua isu tersebut, akan dilakukan analisa penetapan prioritas isu
menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness dan Growth). Urgency artinya seberapa
mendesaknya suatu isu untuk segera dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness
artinya seberapa serius suatu isu untuk segera dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan
ditimbulkan. Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani segera. Adapun analisis isu berdasarkan kriteria USG adalah sebagai berikut:
D. Pemecahan Isu
Pemecahan isu yaitu “Rendahnya pengetahuan ibu anak baduta (bawah dua tahun)
tentang PMBA (pemberian makan bayi dan anak)” diperlukan langkah nyata untuk
mengatasi isu tersebut. Untuk melaksanakan rangkaian kegiatan penyelesaian isu,
perlu dilakukan implementasi nilai-nilai dasar ASN, yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Adapun berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan untuk menyelesaikan isu
tersebut adalah:
1) Melakukan konsultasi dengan mentor dan pimpinan
2) Membuat leaflet tentang PMBA
3) Menyiapkan daftar pertanyaan / kuesioner
21
4) Melakukan sosialisasi tentang PMBA
5) Melakukan evaluasi kegiatan sosialisasi PMBA
E. Rencana Kegiatan
22
konsultasi penulis akan
bersikap disiplin
25
Kegiatan 3 : Membuat daftar pertanyaan/kuesioner
Keterkaitan Substansi
No Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan
Mata Pelatihan
1 Membuat kuesioner Kuesioner telah dibuat Akuntabilitas
dalam mengumpulkan
Hasil : bahan/materi saya akan
Dokumentasi Tanggung jawab
Lembar kuesioner Nasionalisme
Dalam mengumpulkan
bahan/materi penulis akan
melakukan kerja sama tim
Etika Publik
Dalam mengumpulkan
bahan/materi penulis akan
teliti dalam pemilihan
materi
Anti korupsi
dalam mengumpulkan
bahan/materi untuk
pembuatan kuesioner
penulis akan bekerja keras
Komitmen mutu
Dalam mengumpulkan
bahan/materi untuk
pembuatan kuesioner
penulis akan melakukannya
dengan teliti
28
2 Melakukan pre test Terlaksananya pre testAkuntabilitas
Dalam mempersiapkan
Hasil : media sosialisasi
Dokumentasi penulis akan melakukan
Soal pre test yg dengan rasa
telah diisi tanggungjawab
Nasionalisme
Dalam mempersiapkan
media sosialisasi
penulis akan
bertanggungjawab
Etika Publik
Dalam mempersiapkan
media sosialisasi
penulis akan cermat
dalam pengadaan leaflet
Komitmen mutu
Dalam mempersiapkan
media sosialisasi
penulis akan berkata
jujur
Anti korupsi
Dalam mempersiapkan
media sosialisasi
penulis akan bekerja
keras agar persiapan
materi dapat dilakukan
dengan baik
Hasil:
Dokumentasi
5 Melaporkan hasil evaluasi Laporan hasil evaluasi
kepada pimpinan telah di laporkan pada
pimpinan
Hasil:
Dokumentasi
Kontribusi terhadap visi misi : kegiatan tersebut memberikan kontribusi terhadap visi
puskesmas Banabungi yaitu mewujudkan sistem manajemen dan pengelolaan sumber daya
secara efisien, transparan dan akuntabel
Penguatan nilai-nilai organisasi: kegiatan ini juga memberikan kontribusi terhadap tata nilai
puskesmas MOKESA yaitu Optimal berarti terus berusaha meningkatkan kinerja dalam
pelayanan
Prediksi Hambatan : Tidak terlaksananya Evaluasi
Rencana Antisipasi : Melakukan manajemen waktu
Dampak Hambatan : Evaluasi tidak Optimal
F. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam peningkatan pengetahuan dan perilaku ibu anak baduta
(bawah dua tahun) tentang pemberian makan bayi dan anak (PMBA) adalah :
b. Terlaksananya tahapan kegiatan
c. Terjadi peningkatan pengetahuan ibu anak baduta (bawah dua tahun) setelah
dilakukan sosialisasi
32
H. Indikasi Terjadinya Kegagalan
a. Melakukan manajemen waktu yang baik agar semua proses kegiatan yang telah
direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik
b. Tenaga gizi harus mampu dan menguasai materi yang diberikan pada saat
sosialisasi
33
J. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
mencari materi
Membuat referensi
leaflet tentang
2 Membuat design
PMBA
leaflet
(pemberian
Konsultasi dengan
makan bayi dan
mentor
34
anak) Mencetak leaflet
Menggandakan
leaflet
Membuat
kuesioner
Melakukan
konsultasi dengan
Menyiapkan mentor terkait isi
3 daftar kuesioner
pertanyaan/kuesi
oner Mencetak
kuesioner
Memperbanyak
kuesioner
Mempersipkan
bahan sosialisasi
Melakukan Melakukan pre
sosialisasi test
PMBA
4 Melaksanakan
kegiatan
sosialisasi PMBA
Melakukan post
test
35
Mengumpulkan
kuesioner pre test
dan post test
Melakukan Melakukan
5 Evaluasi rekapitulasi hasil
kuesioner pre dan
post test
Menyusun laporan
hasil evaluasi
Melaporkan hasil
evaluasi kepada
pimpinan
36
BAB IV
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober
– 7 November 2021 di posyandu wilayah kerja UPTD Puskesmas Banabungi. Tidak
dapat dipungkiri dalam pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan menemui
hambatan dan kendala sehingga kegiatan yang telah direncanakan kurang optimal. Oleh
karena itu, umtuk menghadapi berbagai kendala yang mungkin terjadi diperlukan
antisipasi agar hambatan yang mungkin terjadi dapat diminimalisir.
Kendala dalam pelaksanaan aktualisasi pada kegiatan sosialisasi tentang pemberian
makan bayi dan anak (PMBA) pada ibu anak baduta ( bawah dua tahun) yaitu kurangnya
ibu-ibu yang datang berkunjung di posyandu sehingga berdampak pada kurangnya ibu-
ibu peserta yang mengikuti kegiatan sosialisasi. Ibu-ibu anak baduta (bawah dua tahun
juga datangnya satu persatu sehingga agak sulit dikumpulkan dalam kegiatan sosialisasi.
Mereka juga kurang antusias dalam mendengarkan kegiatan sosialisasi mengenai PMBA
dikarenakan anak mereka rewel dan ingin cepat-cepat pulang.
Untuk mengantisipasi masalah di atas, maka dalam melakukan kegiatan sosialisasi
pemberian makan bayi dan anak (PMBA) pada ibu anak baduta (bawah dua tahun), saat
melakukan sosialisasi kita dapat menggunakan bahasa sederhana dan mudah dipahami
oleh ibu anak baduta (bawah dua tahun). Tidak lupa juga pemateri memberikan ibu anak
baduta berupa leaflet yang membahas tentang PMBA (pemberian makan bayi dan anak).
38
14-18 Terlaksana
Melakukan pre Terlaksananya
Oktober sesuai
test pre test
2021 rancangan
Melaksanakan Terlaksananya
14-18 Terlaksana
kegiatan kegiatan
Oktober sesuai
sosialisasi sosialisasi
2021 rancanagn
PMBA PMBA
Terlaksana
Terlaksanya 14-18
Melakukan post sesuai
kegiatan post Oktober
test rancangan
test 2021
Tersedianya
Mengumpulkan kuesioner Terlaksana
19 Oktober
kusioner pre yang telah di sesuai
2021
dan post test jawab oleh rancangan
responden
Melakukan Tersedianya
21-23 Terlaksana
rekapitulasi rekapitulasi
Oktober sesuai
hasil kuesioner hasil pre test
5 Melakukan evaluasi 2021 rancangan
pre dan post test dan post test
Menyusun Tersususnnya 25 Oktober – Terlaksana
laporan hasil laporan hasil 3 November sesuai
evaluasi evaluasi 2021 rancangan
Melaporkan Hasil evaluasi
Terlaksana
hasil evaluasi telah 4-5
sesuai
kepada dilaporkan November
rancangan
pimpinana pada pimpinan
Pada bagian ini dibahas aktualisasi nilai-nilai dasar ASN terhadap kegiatan yang
telah dilaksanakan ditempat tugas yakni di Posyandu Wialayah Kerja UPTD Puskesmas
Banabungi Kabupaten Buton. Terdapat 5 (lima) nilai dasar ASN yang diterapkan dalam
aktualisasi ini diantaranya Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti korupsi, atau biasa disingkat dengan istilah ANEKA. Adapun penerapan nilai-
nilai ANEKA dalam tiap kegiatan aktualisasi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
39
1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan dan mentor terkait kegiatan rancangan
aktualisasi yang akan dilaksanakan
b. Bukti Kegiatan/Evidence
42
menggunakan bahasa Indonesia yang baku, maka pimpinan dan mentor sulit memahami
maksud dan tujuan kegiatan aktualisasi dengan baik.
b. Bukti Kegiatan/Evidence
43
Analisis Dampak Positif Tahap Kegiatan 3
Jika mencatat hasil konsultasi pimpinan dan mentor dilakukan dengan cermat dan teliti
maka catatan yang ditulis akan mudah untuk dipahami dan dimengerti.
b. Bukti kegiatan/Evidence
45
Analisis Dampak Positif Tahap Kegiatan 1
Jika tahapan menyiapkan materi terlaksana , maka kegiatan dapat berjalan dengan lancar
dan efektif
46
b. Bukti Kegiatan /Evidence
47
Komitmen Mutu
Saat konsultasi leaflet dengan mentor penulis menggunakan waktu seefektif mungkin
dengan demikian output bagi mentor tidak mengganggu aktivitas lain.
Anti Korupsi
Saat konsultasi leaflet dengan mentor penulis bekerja keras secara mandiri dengan
demikian output bagi mentor adalah mempercayakan kemampuan terhadap penulis tanpa
melibatkan tenaga kesehatan yang lain untuk turut membantu pekerjaan penulis.
b. Bukti Kegiatan/Evidence
48
Nasionalisme
Pada saat mencetak leaflet penulis rela berkorban meluangkan waktunya untuk mencetak
leaflet yang akan digunakan, sehingga output bagi penulis dapat menyelesaikan dengan
tepat waktu.
Etika Publik
Pada saat mencetak leaflet, penulis sangat cermat dan teliti dalam mencetak media,
sehingga output bagi penulis dapat menghasilkan media leaflet yang jelas.
Komitmen Mutu
Pada saat mencetak leaflet, penulis mencetak media leaflet yang menarik dan inovatif,
sehingga output bagi penulis dapat membuat sasaran lebih tertarik dan termotivasi untuk
membaca.
Anti Korupsi
Pada saat mencetak leaflet, penulis sangat peduli dengan pembuatan media leaflet
sehingga output bagi penulis agar dapat mencapai tujuan dalam melakukan sosialisasi.
b. Bukti Kegiatan/Evidence
49
Tahap Kegiatan 5 (Menggandakan Leaflet )
a. Uraian Kegiatan
Akuntabilitas
Ketika menggandakan leaflet, penulis sangat konsisten dalam menggandakan leaflet,
sehingga output bagi penulis adalah dapat memperbanyak media yang akan digunakan.
Nasionalisme
Ketika menggandakan leaflet, penulis rela berkorban meluangkan waktu untuk
menggandakan leaflet, sehingga output bagi penulis adalah dapat menyelesaikan
penggandaan media sosialisasi dengan tepat waktu.
Etika Publik
Ketika menggandakan leaflet, penulis menggandakannya dengan cermat, sehingga output
yang dihasilkan bagi penulis adalah dapat menggandakan sesuai sasaran.
Komitmen Mutu
Ketika menggandalakn leaflet, penulis harus teliti dalam menggandakan leaflet, sehingga
output bagi penulis agar dalam menggandakan leaflet sesuai dengan yang telah
direncanakan.
Anti Korupsi
Ketika menggandakan leaflet, penulis harus bekerja keras sehingga output bagi penulis
adalah dapat menghasilkan hasil yang maksimal.
b. Bukti Kegiatan/Evidence
50
Analisis Dampak Positif Tahapan Kegiatan 5
Jika tahapan kegiatan menggandakan leaflet terlaksana, maka penulis dapat menggunakan
media tersebut selain sebagai bahan sosialisasi juga dapat digunakan sebagai bahan
konseling.
51
Deskripsi kegiatan 3:
Tahap Kegiatan 1 (Membuat daftar pertanyaan/kuesioner)
a. Uraian Kegiatan
Akuntabilitas
Pada saat membuat daftar pertanyaan/kuesioner, penulis bertanggung jawab penuh terhadap
kuesioner yang telah dibuat.
Etika Publik
Pada saat membuat daftar pertanyaan/kuesioner,penulis jujur dalam memberikan informasi
yang di muat dalam kuesioner.
Komitmen Mutu
Pada saat membuat daftar pertanyaan/kuesioner, penulis menggunakan waktu seefektif
mungkin .
Anti korupsi
Pada saat membuat daftar pertanyaan/kuesioner, penulis harus mandiri dan kerja keras
sehingga kuesioner dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Nasionalisme
Pada saat membuat daftar pertanyaan/kuesioner, penulis rela berkorban meluangkan
waktunya, sehingga kuesioner dapat diselesaikan tepat waktu.
b. Bukti Kegiatan/Evidence
52
Analisis Dampak Negatif Tahap Kegiatan 1
Jika tahapan membuat kuesioner tidak terlaksana, maka waktu dan tenaga terbuang sia-sia
dan tujuan sosialisasi tidak tercapai.
b. Bukti Kegiatan/Evidence
53
Analisis Dampak Positif Tahap Kegiatan 3
Jika tahapan kegiatan menggandakan kuesioner terlaksana, maka penulis dapat
menggunakan media tersebut selain sebagai bahan sosialisasi juga dapat digunakan sebagai
bahan konseling.
Analisis Dampak Negatif Tahap Kegiatan 3
Jika tahapan menggandakan kuesioner tidak terlaksana, maka waktu dan tenaga terbuang
sia-sia dan tujuansosialisasi tidak tercapai.
b. Bukti Kegiatan/Evidence
54
Analisis Dampak Positif Tahap Kegiatan 3
Jika tahapan kegiatan menggandakan leaflet terlaksana, maka penulis dapat menggunakan
media tersebut selain sebagai bahan sosialisasi juga dapat digunakan sebagai bahan
konseling.
55
b. Bukti Kegiatan/Evidence
56
d. Melakukan sosialisasi PMBA
57
b. Bukti Kegiatan/Evidence
Nasionalisme
Dalam membuat soal pre test penulis menggunakan bahasa Indonesia yang baik, sehingga
soal pre test yang disampaikan penulis dapat dengan mudah dipahami oleh ibu-ibu anak
baduta/peserta sosialisasi.
58
Etika Publik
Dalam pelaksanaan pre test penulis meminta ijin dengan baik dan sopan kepada responden
untuk meluangkan waktunya mengisi kuesioner.
Komitmen Mutu
Ibu-ibu anak baduta/peserta kegiatan sosialisasi PMBA secara cermat mengerjakan soal
pre test yang diberikan oleh penulis.
Anti Korupsi
Ibu-ibu anak baduta/peserta sosialisasi dengan jujur dan bertanggung jawab dalam
mengisi kuesioner pre test.
b. Bukti Kegiatan/Evidence
a. Bukti Kegiatan/Evidence
60
Tahap Kegiatan 4 (Melakukan post test)
a. Uraian Kegiatan
Akuntabilitas
Ibu anak baduta (bawah dua tahun) mengikuti proses pelaksanaan post test harus disiplin
dan tanggung jawab terhadap hasil pekerjaannya masing-masing serta penulis membuat
materi post test harus konsisten pada pre test dan materi yang telah disampaikan pada
kegiatan sosialisasi PMBA (pemberian makan bayi dan anak).
Nasionalisme
Dalam membuat soal post test penulis menggunakan bahasa Indonesia yang baik,
sehingga soal pre test yang disampaikan penulis dapat dengan mudah dipahami oleh ibu-
ibu anak baduta/peserta sosialisasi.
Etika Publik
Dalam pelaksanaan post test baik penulis maupun ibu-ibu anak baduta (bawah dua tahun)
saling menghormati satu sama lain serta penulis bersikap ramah dan sopan kepada peserta
dalam mengikuti kegiatan sosialisasi PMBA.
Komitmen Mutu
Ibu-ibu anak baduta/peserta kegiatan sosialisasi PMBA mengerjakan soal post test yang
diberikan oleh penulis dengan mandiri tanpa bantuan orang lain.
Anti Korupsi
Ibu-ibu anak baduta/peserta sosialisasi dengan jujur dan bertanggung jawab dalam
mengisi kuesioner post test.
b. Bukti Kegiatan/Evidence
61
Analisis Dampak Positif Tahap Kegiatan 4
Jika tahapan kegiatan melakukan post test terlaksana, maka dalam melakukan kegiatan
sosialisasi dapat berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan penulis.
e. Melakukan evaluasi
b. Bukti Kegiatan/Evidence
63
Analisis Dampak Negatif Tahap Kegiatan 1
Jika kegiatan mengumpulkan kuesioner pre test dan post test tidak terlaksana maka
kegiatan rekapitulasi hasil pre test dan post test tidak dapat dilakukan.
Tahap Kegiatan 2 (Melakukan rekapitulasi hasil kuesioner pre dan post test)
a. Uraian Kegiatan
Akuntabilitas
Membuat lembaran evaluasi kegiatan menunjukkan sikap tanggung jawab dan disiplin,
sehingga kita dapat mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan aktualisasi.
Nasionalisme
Membuat lembaran evaluasi kegiatan menggunakan bahasa Indonesia yang baik, sehingga
hasil evaluasi dapat dipahami dengan mudah.
Etika Publik
Membuat lembaran evaluasi dengan jujur dan terbuka, sehingga hasil evaluasi dapat
dipercaya dan diterima oleh pimpinan.
Komitmen Mutu
Dalam melakukan rekapitulasi hasil kuesioner pre test dan post test penulis
mngerjakannya dengan mandiri serta efektif dan efisien.
Anti Korupsi
Membuat lembaran evaluasi kegiatan dengan jujur dan adil, sehingga hasil aktualisasi
dapat dipertanggung jawabkan.
b. Bukti Kegiatan/Evidence
Gambar 4.18 Melakukan Rekapitulasi Hasil Kuesioner Pre Test dan Pos Test
64
Analisis Dampak Positif Tahap Kegiatan 2
Jika melakukan kegiatan rekapitulasi hasil kuesioner pre test dan pos test dilakukan
dengan jujur dan mandiri, maka hasil rekapitulasi dapat dipertangung jawabkan oleh
penulis.
65
b. Bukti Kegiatan/Evidence
66
Anti korupsi
Penulis melaporkan hasil evaluasi kegiatan kepada pemimpin dengan bersikap
jujur,disiplin dan mandiri.
b. Bukti Kegiatan/Evidence
Gambar 4.20 Melaporkan Hasil Capaian Evaluasi Kepada Pimpinan dan Mentor
67
BAB V
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Dengan terlaksananya seluruh kegiatan aktualisasi ini , beberapa saran yang diajukan
adalah :
1. Seluruh pegawai UPTD Puskesmas Banabungi diharapkan mampu memegang
teguh nilai-nilai dasar ANEKA dan diterapkan dalam kegiatan dan program yang
ada di UPTD Puskesmas Banabungi sehingga menciptakan kualitas pelayanan
yang baik.
2. Kegiatan sosialisasi oleh petugas Promkes (Promosi Kesehatan) dilakukan pada
setiap kegiatan jadwal posyandu, materi disesuaikan dengan perkembangan
masalah dan keadaan yang ada di masyarakat tersebut.
68
C. RENCANA TINDAK LANJUT
69
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang Pelayanan
Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang Whole of
Goverment. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Mufida, L., dan Widyaningsih, T. (2015). Prinsip Dasar Makanan Pendamping Air Susu Ibu
(MP ASI) Untuk Bayi USia 6-24 Bulan. Jurnal Pangan dan Argoindustri Vol 3 No 4,
1646-1651.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarat. 2014
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kemetrian RI Tahun 2013. Jakarta: Riset Kesehatan Dasar.
70
Lampiran 1 JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI
71
Menyipkan bahan
sosialisasi
Melakukan Melakukan pre test
4
sosialisasi
Melaksanakan sosialisasi
Melakukan post test
Mengumpulkan
kuesioner pre test dan
post test
Melakukan rekapitulasi
hasil kuesioner pre test
Melakukan dan post test
5
evaluasi Menyusun laporan
capaian hasil evaluasi
72
Lampiran 2
MATRIKS KETERKAITAN NILAI-NILAI DASAR ASN
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN
INDIKATOR NILAI
1 II III IV V JUMLAH
NILAI DASAR
1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tanggung jawab 18
Disiplin 1
AKUNTABILATAS Kejelasan target 3
Transparansi 2
Konsisten 5
Cinta tanah Air
9
(bahasa Indonesia)
Amanah 1
NASIONALISME
Musyawarah 4
Rela Berkorban 8
Kerja Keras 1
Integritas Tinggi 2
Tulus 3
ETIKA PUBLIK Terbuka 3
Sopan 6
Ramah dan sopan 2
73
Cermat 6
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN
INDIKATOR NILAI
1 II III IV V JUMLAH
NILAI DASAR
1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Jujur dalam
ETIKA PUBLIK memberikan 2
informasi
Teliti 3
Efektif 12
KOMITMEN Efisien 8
MUTU Inovatif 2
Mandiri 2
Responsive 1
Jujur 10
Kerja Keras 8
Mandiri 9
ANTI KORUPSI Disiplin 4
Adil 3
Peduli 1
Tanggung jawab 2
74
Lampiran 3
Keterkaitan Terhadap Visi Misi Dan Tata Nilai Organisasi Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Kegiatan V Total
Kompeten 1
Nilai – Nilai
organisasi Efisien 2
Santun 2
Amanah 4
75
Lampiran 4
76
Lampiran 5
LEMBAR KONSULTASI
Coach Peserta
LEAFLET
LAMPIRAN KEGIATAN 3
KUESIONER
KUNCI JAWABAN KUESIONER
KUESIONER PRE TEST/POST TEST
SOSIALISASI PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK (PMBA)
A. Identitas Responden
1. Nama Ibu :
2. Usia Ibu :
3. Pendidikan terakhir Ibu : SD/ SMP / SMA / Diploma / SI *)
4. Alamat :
5. Usia anak :
6. Jumlah Anggota Keluarga :
*) Lingkari yang sesuai
B. Pertanyaan
7. Hal apa saja yang harus dihindari dalam pemberian makan bayi dan anak?
a. Garam
b. Penyedap makanan
c. Sayuran dan buah yang mengandung vitamin
d. A dan B benar
8. Yang merupakan makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi adalah?
a. Pisang
b. Air gula
c. Bubur bayi
d. ASI
9. Salah satu standar emas PMBA adalah ?
a. ASI esklusif dari usia 0-6 bulan
b. Pemberian MP-ASI sejak lahir
c. Pemberian ASI sampai usia lebih dari 2 tahun
d. Inisiasi menyusui dini (IMD) 2 jam setelah lahir
10. Mengapa inisiasi menyusui dini (IMD) itu penting ?
a. IMD merupakan proses bayi menemukan puting susu ibunya lalu menyusu pada
satu jam pertama setelah bayi lahir
b. IMD tidak dapat mencegah bayi mengalami kecacingan
c. IMD membuat produksi ASI lebih lambat
d. Bayi tidak mendapat kekebalan tubuh dalam kolostrum
KUNCI JAWABAN
NO OPSI JAWABAN
1 A B C D
D
2 A B C
3 A B C D
4 A B C D
5 A B C D
6 A B C D
7 A B C D
8 A B C D
9 A B C D
10 A B C D
LAMPIRAN KEGIATAN 4
MELAKSANAKAN SOSIALISASI
MELAKUKAN EVALUASI