Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga Panduan Tata Cara
Pemutakhiran Basis Data Keluarga Indonesia dalam Sistem Informasi Keluarga
dapat terselesaikan. Semoga Panduan dapat dipergunakan sebagai acuan seluruh
pihak yang terkait Pemutakhiran Basis Data Keluarga Indonesia.
Panduan Tata Cara Pemutakhiran Basis Data Keluarga Indonesia dalam Sistem
Informasi Keluarga disusun sejalan dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor
87 Tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga, Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga. Dipertegas kembali
dengan terbitnya Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah pada Lampiran: I huruf N. Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Sub Urusan 2. Keluarga
Berencana, poin d: Pengelolaan dan pengendalian sistem informasi keluarga.
Data hasil Pemutakhiran Basis Data Keluarga Indonesia sebagai sumber data dan
informasi pelaksanaannya diharapkan benar-benar dapat menghasilkan data dan
informasi yang berkualitas, akurat, tepat waktu dan dapat dipercaya serta
memberikan gambaran yang tepat dan menyeluruh tentang keadaan di lapangan.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah memberikan masukan baik saran
maupun koreksi terhadap terbitnya Panduan Tata Cara Pemutakhiran Basis Data
Keluarga Indonesia dalam Sistem Informasi Keluarga, kami ucapkan terima kasih.
Melalui kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak, khususnya kepada Kelompok Kerja yang telah memberi masukan dan saran
serta telah bekerja keras menjalankan tugas hingga tersusunnya Panduan Tata Cara
Pemutakhiran Basis Data Keluarga Indonesia dalam Sistem Informasi Keluarga
dengan baik. Semoga Allah SWT, meridhoi usaha kita bersama.
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. TUJUAN 3
C. RUANG LINGKUP 4
D. BATASAN DAN PENGERTIAN 10
A. KEBIJAKAN 21
B. STRATEGI 21
A. PERSIAPAN 23
B. PELAKSANAAN 26
C. PEMANFAATAN DANPENYEBARLUASAN
INFORMASI 28
D. PENYIMPANAN, KEAMANAN, DAN KERAHASIAAN
INFORMASI 32
BAB V PENUTUP 57
LAMPIRAN
NOMOR : 123/PER/G4/2016
TENTANG
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
Panduan Tata Cara Pemutakhiran Basis Data Keluarga Indonesia dalam Sistem
Informasi Keluarga adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran, yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Pasal 3
Pasal 4
Ditetapkan di Jakarta
NASIONAL
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Umum
Tersedianya Panduan Tata Cara Pemutakhiran Basis Data Keluarga
Indonesia yang merupakan panduan umum dan acuan bagi pengelola
data tingkat Pusat hingga lini lapangan dan setiap tingkatan wilayah
dalam rangka penyelenggaraan Pemutakhiran Basis Data Keluarga
Indonesia sehingga tersedia basis data keluarga Indonesia terkini
setiap tahun.
2. Khusus
Panduan ini secara khusus menjelaskan langkah-langkah
Pemutakhiran Basis Data Keluarga Indonesia yang meliputi persiapan,
pelaksanaan, penyebarluasan data dan informasi, pemantauan dan
evaluasi hasil Pemutakhiran Basis Data Keluarga Indonesia di setiap
tingkatan wilayah dari tingkat RT, dusun/RW, desa/kelurahan,
kecamatan, kabupaten dan kota, provinsi, dan nasional, agar tersedia
BDKI terkini yang bisa diguna
C. RUANG LINGKUP
1. Jangkauan
Adalah pengelola data tingkat Pusat hingga lini lapangan yang
memanfaatkan panduan ini, dengan rincian sebagai berikut:
a. Tingkat Pusat :
1. BKKBN
2. Mitra Kerja Terkait :
Pemerintah
Non Pemerintah
b. Tingkat Provinsi :
1. Perwakilan BKKBN Provinsi
2. Mitra Kerja Terkait :
Pemerintah
Non Pemerintah
c. Tingkat Kabupaten dan Kota :
1. SKPD-KB Kabupaten dan Kota
2. Mitra Kerja Terkait :
2. Sasaran
Sasaran pada Pemutakhiran Basis Data Keluarga Indonesia adalah
keluarga, data yang dimutakhirkan terdiri dari:
a. Data Kependudukan terdiri dari data wilayah dan dataindividu
anggota keluarga :
1. Data Wilayah merupakan wilayah keluarga bertempat tinggal yang
terdiri dari :
a) Kode Provinsi;
b) Kode Kabupaten dan Kota;
c) Kode Kecamatan;
d) Kode Desa/Kelurahan;
e) Kode Dusun/Rukun Warga (RW);
f) Kode Rukun Tetangga (RT);
g) Nomor Rumah/Nomor Urut Rumah Tangga;
h) Nomor Urut Keluarga (diisi oleh kader sesuai dengan urutan
Kepala Keluarga yang didata);
2. Data Individu Anggota Keluarga merupakan data per masing-
masing individu keluarga terkait dengan :
a) Nomor Induk Kependudukan (NIK);
b) Nama;
c) Tanggal, Bulan Dan Tahun Lahir;
d) Umur;
e) Hubungan Dengan Kepala Keluarga;
f) Jenis Kelamin;
g) Agama;
h) Pendidikan;
i) Pekerjaan;
j) Status Perkawinan;
k) Kesertaan Dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
3. Manfaat
Data hasilPemutakhiran Basis Data Keluarga Indonesia setiap tahun
bermanfaat untuk:
a. Peta Sasaran
1. Penentuan sasaran yang lebih tajam berdasarkan kondisi, potensi
dan kebutuhan aktual dari masing masing keluarga yang ada di
setiap tingkatan wilayah.
2. Pemutakhiran peta keluarga berdasarkan tingkat kesertaan KB
dan kesertaan kelompok kegiatan tiap keluarga di suatu wilayah
tertentu.
b. Program Dukungan dan Sarana Motivasi
1. Penentuan program dukungan yang sesuai untuk setiap keluarga
dan setiap wilayah tertentu.
2. Peningkatan kualitas kesertaan ber-KB untuk penggunaan metode
kontrasepsi yang lebih efektif, aman, dan nyaman.
3. Sarana motivasi untuk mendorong setiap keluarga mengikuti
kelompok kegiatan bagi keluarga yang memiliki sasaran
pembinaan.
c. Program lainnya
Pemanfaatan hasil Pemutakhiran Basis Data Keluarga Indonesia
untuk kepentingan pembangunan keluarga melalui keterlibatan
sektor lain, antara lain seperti :
1. Bidang Pendidikan;
2. Bidang Kesehatan Dasar;
3. Bidang Perumahan Rakyat;
4. Bidang Penyuluhan Agama;
5. Bidang Ekonomi;
6. Bidang Administrasi Kependudukan;
7. Bidang Sosial Kemasyarakatan;
8. Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan;
9. Bidang Perencanaan dan Pembangunan Daerah.
1. Umum
a. Pendataan Keluarga
Adalah kegiatan pengumpulan data primer tentang data
Kependudukan, data Keluarga Berencana, data Pembangunan
keluarga dan data Anggota Keluarga yang dilakukan oleh
masyarakat bersama pemerintah (BKKBN) secara serentak pada
waktu yang telah ditentukan dan selanjutnya akan dilakukan
setiap 5 (lima) tahun sekali melalui kunjungan ke keluarga dari
rumah ke rumah.
d. Rumah Tangga
Adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian
atau seluruh bangunan yang biasanya tinggal bersama dan makan
dari satu dapur, atau seorang yang mendiami sebagian atau
seluruh bangunan serta mengurus keperluan sendiri. Dalam
Pemutakhiran Basis Data Keluarga Indonesia ini, rumah tangga
dapat disamakan dengan rumah.
f. Keluarga Khusus
Adalah keluarga yang tidak memenuhi definisi keluarga, namun
memiliki hubungan keluarga sesama anggotanya, misalnya kakak
dan adik tanpa orang tua, seorang kakek/nenek dan cucunya, atau
seorang diri (sebatang kara).
g. Kepala Keluarga
Adalah laki laki atau perempuan yang berstatus kawin, atau janda,
atau duda, yang mengepalai suatu keluarga yang anggotanya
terdiri dari istri/suaminya dan atau anak-anaknya.
h. Anak
Adalah anak kandung atau anak tiri atau anak angkat yang belum
menikah, serta masih dalam pengasuhan dan tanggung jawab
kepala keluarga.
k. Buku BDKI
Adalah kumpulan informasi dan data keluarga serta individu
anggota keluarga yang dicetak dari Basis Data Keluarga Indonesia
untuk setiap RT.
CONTOH :
3275051001-00008
32 : Jawa Barat
75 : Kota Bekasi
05 : Kec. Rawalumbu
00008 : Subono
m. Kupon KKI
Adalah kupon yang memuat informasi mengenai Nama Kepala
Keluarga, Kode Keluarga Indonesia (KKI), dan alamat tempat
tinggal/domisili keluarga.
2. Kependudukan
a. Agama
Adalah keyakinan yang dianut oleh masing masing
keluarga/anggota keluarga, terdiri dari : Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, Budha, Konghucu, dan lainnya.
b. Pendidikan
Adalah pendidikan formal (baik melalui sekolah umum, swasta,
homeschooling, ataupun kejar paket).
c. Tidak/belum sekolah
Adalah status sekolah bagi mereka yang sama sekali belum pernah
sekolah, termasuk mereka yang telah tamat atau belum tamat
Taman Kanak-Kanak tetapi tidak/belum melanjutkan ke Sekolah
Dasar. Selain itu juga, status sekolah bagi mereka yang pernah
terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan di suatu jenjang
pendidikan formal, tetapi pada saat Pemutakhiran Basis Data
Keluarga Indonesia tidak lagi terdaftar dan tidak lagi aktif.
d. Masih bersekolah
Adalah status sekolah bagi mereka yang terdaftar dan aktif
mengikuti pendidikan di suatu jenjang pendidikan formal.
e. Pekerjaan
Adalah keadaan ketenagakerjaan yang meliputi kegiatan yang
dilakukan selama seminggu yang lalu, bidang usaha/pekerjaan
utama, dan status/kedudukan dalam pekerjaan utama.
3. Keluarga Berencana
a. Pasangan Usia Subur (PUS)
Adalah pasangan suami istri yang istrinya berumur antara 10
sampai dengan 49 tahun.
b. Usia Kawin Pertama
Adalah usia suami dan istripada saat pertama kali menikah. Jika
sudah menikah dua kali, maka yang dicatat adalah umur saat
pertama kali kawin.
f. Tempat Pelayanan KB
Adalah tempat pelayanan KB milik pemerintah maupun swasta
yang meliputi: RSUP/RSUD; RS TNI; RS POLRI; RS SWASTA; Klinik
Utama; Puskesmas; Klinik Pratama; Praktek Dokter; RS Pratama;
Pustu/Pusling/Bidan Desa; Poskesdes/Polindes; Praktek Bidan;
Pelayanan Bergerak; dan lainnya.
g. RSUP/RSUD
Adalah rumah sakit yang berada dalam satuan kerja perangkat
daerah di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
k. Klinik Utama
Adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik
atau pelayanan medik dasar dan spesialistik.
l. Puskesmas
Adalah fasilitas kesehatan pemerintah di tingkat kecamatan
maupun desa/kelurahan.
m. Klinik Pratama
Adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar.
n. Praktek Dokter
Adalah dokter yang melaksanakan praktik secara
mandiri/perorangan, termasuk didalamnya dokter umum maupun
dokter spesialis.
s. Pelayanan Bergerak
Adalah fasilitas kesehatan yang siap guna dan bersifat sementara
dalam jangka waktu tertentu dan dapat dipindahkan dari satu
lokasi ke lokasi lain di daerah tertinggal, terpencil, kepulauan dan
daerah perbatasan dalam rangka penyelenggaraan kegiatan upaya
kesehatan perorangan yang dilaksanakan selama 24 jam melalui
pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat/pelayanan
darurat.
A. KEBIJAKAN
B. STRATEGI
LANGKAH KEGIATAN
A. PERSIAPAN
1. TINGKAT PUSAT
a. BKKBN (c.q. Direktorat Pelaporan dan Statistik) menyiapkan
PanduanTata Cara Pemutakhiran Basis Data Keluarga
Indonesiayang berisi tentang mekanisme pelaksanaan
Pemutakhiran Basis Data Keluarga Indonesia di setiap tingkatan
wilayah, serta mendistribusikan kepada Perwakilan BKKBN
Provinsi.
b. BKKBN (c.q. Direktorat Pelaporan dan Statistik) menerbitkan
Instruksi Kepala BKKBN dan dukungan surat dari Menteri Dalam
Negeri tentang Pelaksanaan Kegiatan Pemutakhiran Basis Data
Keluarga Indonesia kepada Perwakilan BKKBN Provinsi dan
Pemerintah Daerah Provinsi, serta SKPD-KB Kabupaten dan Kota
dan Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota.
c. BKKBN (c.q. Direktorat Teknologi Informasi dan Dokumentasi)
menyiapkan Data Center dan sistem aplikasi untuk kebutuhan
monitoring dan operasional pengumpulan dan pengolahan data
serta pemanfaatan data hasil Pemutakhiran Basis Data Keluarga
Indonesia secara online dan offline.
d. BKKBN (cq. Pusdiklat Tenaga Program bekerja sama dengan
Direktorat Pelaporan dan Statistik) menyelenggarakan pelatihan
atau orientasi kepada petugas pengelola data dan informasi di
tingkat pusat dan provinsi.
e. BKKBN (c.q. Direktorat Pelaporan dan Statistik) membentuk Tim
Pos Koordinasi di tingkat pusat serta penetapan sekretariatnya
untuk memantau perkembangan pelaksanaan Pemutakhiran Basis
Data Keluarga Indonesia.
C. PEMANFAATAN&PENYEBARLUASAN INFORMASI
1. PEMANFAATAN
a. Pelayanan KB :
1. Ketersediaan Alkon
2. Menurunkan Unmet Need
3. Meningkatkan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
4. Daerah Sasaran Khusus
b. Perencanaan Program Ketahanan Keluarga
1. Bina Keluarga Balita
2. Bina Keluarga Remaja
3. Bina Keluarga Lansia
4. UPPKS
5. PIK-R/M
c. Berbagai program pembangunan lain dengan sasaran keluarga
a. Sarasehan Awal
Adalah pertemuan untuk melakukan VERIFIKASI dan VALIDASI hasil
Pemutakhiran Basis Data Keluarga Indonesia di tingkat dusun/RW
atau tingkat desa/kelurahan. Untuk pelaksanaannya dilakukan
setelah para kader selesai melakukan Pemutakhiran Basis Data
Keluarga Indonesia di tingkat dusun/RW atau desa/kelurahan dengan
menyajikan:
Analisis Sederhana
Seperti : cakupan Pemutakhiran Basis Data Keluarga Indonesia,
jumlah kepala keluarga, jumlah Jiwa, jumlah PUS, jumlah peserta
KB dan jumlah bukan peserta KB;
Rencana Tindak Pelayanan Program Kependudukan, KB, dan
Pembangunan Keluarga.
b. Sarasehan Lanjutan
Adalah pertemuan yang diselenggarakan setelah menerima pengolahan
hasil Pemutakhiran Basis Data Keluarga Indonesia Peluarga, yang
dilakukan di tingkat dusun/RW atau desa/kelurahan dengan
menyajikan:
Analisis Lanjut, seperti : kesertaan ber-KB berdasarkan metode
kontrasepsi dan alasan tidak ber-KB menurut karakteristiknya,dan
lain-lain. Analisis lanjut disesuaikan dengan kepentingan
pembangunan program wilayah setempat. Materi dapat ditampilkan
dalam bentuk tabulasi, grafik, chart dan lain-lain (Terlampir
beberapa contoh tampilan tabel analisis);
Profil Hasil Pemutakhiran Basis Data Keluarga Indonesia tingkat
Desa/Kelurahan;
Peta Keluarga yang sudah dimutakhirkan;
Rencana Tindak Pelayanan Program Kependudukan, KB, dan
Pembangunan Keluarga.
Peserta Sarasehan Hasil Pemutakhiran Basis Data Keluarga Indonesia
adalah sebagai berikut:
Tingkat dusun/RW: Kader Pelaksana PBDKI, Supervisor, Ketua RT,
dan Kepala Dusun/Ketua RW;
Tingkat desa/kelurahan: Supervisor, Ketua RW/Kepala Dusun,
Manajer PBDKItingkat Desa/Kelurahan, dan Kepala Desa/Kelurahan.
c. Diseminasi
4. LAPORAN PENYELENGGARAAN
Laporan penyelenggaraan Sarasehan Hasil Pemutakhiran Basis Data
Keluarga Indonesia dibuat segera setelah sarasehan dilaksanakan dengan
batas waktu maksimal seminggu. Laporan disampaikan kepada para
pengambil kebijakan sesuai tingkatan wilayah kerja masing-masing melalui
berita acara hasil penyelenggaraan pelaksanaan Sarasehan.
POKOK-POKOK KEGIATAN
1. Buku BDKI
Bukuini digunakan untuk memutakhirkan data keluarga yang
meliputi data Kependudukan, data Keluarga Berencana, data
Pembangunan Keluarga dan Individu Anggota Keluarga. Hasil
Pendataan Keluarga yang sudah diunggah ke Basis Data Keluarga
Indonesia dapat dicetak untuk kemudian dibundel dan dijilid dalam
satu buku untuk setiap tingkatan RT.
2. Formulir F/I/PK/15
4. Kupon KKI
Pada kupon ini tertera informasi mengenai Kode Keluarga Indonesia
(KKI) yang merupakan nomor identitas keluarga yang unik untuk
setiap keluarga Indonesia.
1. STRUKTUR
a. Tingkat Pusat :
1. BKKBN
2. Mitra Kerja Terkait :
Pemerintah
Non Pemerintah
b. Tingkat Provinsi :
1. Perwakilan BKKBN Provinsi
2. Mitra Kerja Terkait :
Pemerintah
Non Pemerintah
c. Tingkat Kabupaten dan Kota :
1. SKPD-KB Kabupaten dan Kota
2. Mitra Kerja Terkait :
Pemerintah
Non Pemerintah
d. Tingkat Lini Lapangan:
1. Kepala UPT/PPLKB/ Koordinator PLKB
2. PLKB/PKB
3. PPKBD
4. Sub PPKBD
5. Kader Pelaksana PBDKI
6. Mitra Kerja Terkait
c. Pengawas PBDKI
Pengawas pelaksanaan Pemutakhiran Basis Data Keluarga
Indonesia berada pada para Pengendali PLKB atau petugas
yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang di masing-
masing kecamatan, melalui pengamatan Pemutakhiran
Basis Data Keluarga Indonesia.
4. Supervisor
a. Mendampingi dan membimbing Kader Pelaksana PBDKI;
b. Mendistribusikan logistik Pemutakhiran Basis Data
Keluarga Indonesia;
c. Memverifikasi dan memvalidasi hasil Pemutakhiran Basis
Data Keluarga Indonesia dari Kader Pelaksana PBDKI;
d. Membuat rekapitulasi hasil Pemutakhiran Basis Data
Keluarga Indonesia tingkat dusun/RW/setara;
e. Memintakan persetujuan hasil Pemutakhiran Basis Data
Keluarga Indonesia kepada Kepala Dusun/RW;
f. Menyerahkan bundel hasil Pemutakhiran Basis Data
Keluarga Indonesia kepada Manajer PBDKItingkat
Desa/Kelurahan;
g. Menghadiri dan memberikan masukan dalam sarasehan.
a. Minimal SLTP;
b. Mengenal dan dikenal masyarakat;
c. Mampu berkomunikasi dengan baik;
d. Menguasai wilayah kerja;
e. Memahami tata cara pencatatan data keluarga.
Kader Pelaksana PBDKI memiliki tugas sebagai berikut:
a. Melakukan kunjungan rumah ke rumah untuk
mewawancarai dan mencatat data keluarga;
b. Menempelkan stiker tanda Pemutakhiran Basis Data
Keluarga Indonesia pada setiap keluarga yang sudah di data;
c. Membuat rekapitulasi hasil Pemutakhiran Basis Data
Keluarga Indonesia;
d. Memintakan persetujuan hasil Pemutakhiran Basis Data
Keluarga Indonesia kepada ketua RT/setara;
e. Menyerahkan bundel hasil Pemutakhiran Basis Data
Keluarga Indonesia kepada supervisor.
f. Teknik fasilitasi;
h. Praktik fasilitasi;
i. Praktik lapangan;
a. Melengkapi
Misalnya :
NIK Tertulis : KOSONG
NIK Seharusnya : 327505210519830017
b. Memperbaiki
Misalnya :
Nama Tertulis : AGUS SAPARDI
Nama Seharusnya : AGUS SUPARDI
Misalnya :
Pendidikan Tertulis : Masih SD/MI
Pendidikan Seharusnya : Masih SLTP/MTSN
d. Mencatat Mutasi
e. Mencatat Migrasi
31 JULI 2016
Buku BDKI 2015
Unduh
dan
DITLAPTIK Unggah
Pusat DESAIN FORMAT
DITTIFDOK
Provinsi
Mencetak dan
Kabid ADPIN
Mendistribusikan
Dusun/RW
Menerima dan Bundel Hasil
PPKBD/Sub PPKBD
Mendistribusikan PBDKI
Gambar 8 : Pengumpulan dan Pelaporan Hasil Pemutakhiran Basis Data Keluarga Indonesia
Aplikasi Online
Aplikasi Offline
1. Pengamatan
Pengamatan kebenaran data dilakukan dengan menggunakan instrumen
lembar supervisi LS/F/I/BDKI/15, sekaligus untuk melakukan verifikasi
dan validasi dari data yang telah dilaporkan dalam format F/I/BDKI/15
dan F/I/PK/15.
2. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan Pemutakhiran Basis Data Keluarga Indonesia
dilakukan setelah semua langkah kegiatan terlaksana, yaitu mulai dari
tahap persiapan sampai dengan penyebarluasan informasi hasil
Pemutakhiran Basis Data Keluarga Indonesia. Evaluasi dilakukan
berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan terhadap berbagai aspek.
Aspek-aspek yang perlu dievaluasi yaitu :
c. Aspek Metode
Aspek yang berkaitan dengan sistem dan mekanisme Pengumpulan
dan Pelaporan hasil Pemutakhiran Basis Data Keluarga Indonesia
serta penggunaan petunjuk pengisian data keluarga, tata cara
pelaksanaan anggaran, dan sebagainya.
PENUTUP
PETUNJUK UMUM
I. KEPENDUDUKAN
1. NIK
2. NAMA
3. TANGGAL LAHIR
5. JENIS KELAMIN
6. AGAMA
7. PENDIDIKAN
8. PEKERJAAN
9. STATUS KAWIN
10. JKN
Jika ADA PERUBAHAN DATA JKN maka data JKN yang lama
dicoret dan diganti dengan data JKN anggota keluarga yang
terkini.
Jika TERISI TAPI KELIRU maka Usia Kawin Pertama yang keliru
tersebut dicoret dan diganti dengan Usia Kawin Pertama yang
benar.
2. JUMLAH ANAK
3. KESERTAAN BER-KB
8. TEMPAT PELAYANAN KB
I. KEPENDUDUKAN
1 / /
2 / /
3 / /
4 / /
5 / /
6 / /
7 / /
TIDAK/BELUM SEKOLAH
SEKOLAH BEKERJA MEMILIKI
TIDAK/BELUM BEKERJA
TAMAT SLTP/MTSN
Tamat PT/Akademi
MASIH SLTP/MTSN
PEGAWAI SWASTA
TIDAK MEMILIKI
MSH PT/Akademi
TAMAT SLTA/MA
MASIH SLTA/MA
PEKERJA LEPAS
PNS/TNI/POLRI
TAMAT SD/MI
WIRASWASTA
MASIH SD/MI
TDK TAMAT
KONGHUCU
PENSIUNAN
BLM KAWIN
PEDAGANG
LAIN-LAIN
NELAYAN
BPJS - PBI
LAKI-LAKI
Non BPJS
LAINNYA
LAINNYA
KRISTEN
KATOLIK
KAWIN
HINDU
SD/MI
PETANI
BUDHA
ISLAM
ANAK
ISTRI
KK
1
RINGKASAN
2
Jumlah Jiwa
3
l Jumlah Laki-laki
4
l Jumlah Perempuan
5 Jumlah PUS
6 l Peserta KB
l Bukan Peserta KB
7
Sasaran responden adalah kepala keluarga atau istri yang dianggap mampu
menjawab setiap pertanyaan yang ada pada formulir F/I/PK/15.
A. PETUNJUK UMUM
B. DATA WILAYAH
C. KEPENDUDUKAN
11. JKN, diisi dengan tanda centang ( √ ) pada salah satu kolom
sesuai dengan kesertaan dalam Jaminan Kesehatan Nasional.
D. KELUARGA BERENCANA
Pada Indikator Keluarga Berencana ini bisa diisi untuk PUS atau
bukan PUS baik Janda ataupun Duda.
E. PEMBANGUNAN KELUARGA
F. RINGKASAN
Jumlah PUS, diisi dengan angka SATU bila terdapat istri yang
berusia antara 10-49 tahun, atau angka NOL bila tidak terdapat istri
dengan usia antara 10-49 tahun.
SUB TOTAL I
B S B S B S B S
1. USIA KAWIN PERTAMA
Dusun/RW : ……………………………………………………………………
KEPENDUDUKAN
PEMBANGU
KELUARGA
TANGGAL HUBUNGAN JENIS NAN
NO NAMA KEPALA KELUARGA NIK NAMA UMUR AGAMA PENDIDIKAN PEKERJAAN STATUS KAWIN JKN BERENCANA
LAHIR DENGAN KK KELAMIN KELUARGA
B S B S B S B S B S B S B S B S B S B S B S B S B S
JUMLAH
KEPENDUDUKAN
PEMBANGU
KELUARGA
TANGGAL HUBUNGAN JENIS NAN
NO NAMA DESA/KELURAHAN NIK NAMA UMUR AGAMA PENDIDIKAN PEKERJAAN STATUS KAWIN JKN BERENCANA
LAHIR DENGAN KK KELAMIN KELUARGA
B S B S B S B S B S B S B S B S B S B S B S B S B S
JUMLAH
PENJELASAN UMUM
1) Rek.Des.LS/F/I/BDKI/15 diisi bersumber dari data yang
tercantum pada LS/F/I/BDKI/15, kolom penjumlahan masing-
masing keluarga pada desa/kelurahan bersangkutan.
2) Rek.Des.LS/F/I/BDKI/15 dibuat oleh petugas yang
melaksanakan pengamatan segera setelah LS/F/I/BDKI/15 terisi
semua atau keluarga terpilih sebagai sampel selesai dikunjungi
semua pada desa/kelurahan bersangkutan.
PENJELASAN UMUM
1) Rek.Prov.LS/F/I/BDKI/15 diisi bersumber dari data yang
tercantum pada Rek.Des.LS/F/I/BDKI/15, kolom penjumlahan
masing-masing desa/kelurahan pada provinsi bersangkutan.
2) Rek.Prov.LS/F/I/BDKI/15 dibuat oleh petugas yang
melaksanakan pengamatan terhadap hasil pelaksanaan
PEMUTAKHIRAN BASIS DATA KELUARGA INDONESIA.
3) Setelah laporan secara narasi hasil pengamatan dibuat, kemudian
dilampiri LS/F/I/BDKI/15, Rek.Des.LS/F/I/BDKI/15, dan
Rek.Prov. LS/F/I/BDKI/15 untuk seterusnya dilaporkan ke
tingkat yang lebih atasnya.
1.
2.
3.
4.
5.
DESA
1.
2.
3.
4.
5.
DESA
SEKOLAH SEKOLAH
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1.
2.
3.
4.
5.
DESA
1. 0
2. 0
3. 0
4. 0
5. 0
DESA
KESERTAAN BER-KB
TIDAK
NO DUSUN PUS SEDANG PERNAH
PERNAH
JUMLAH JUMLAH JUMLAH
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1.
2.
3.
4.
5.
DESA
1.
2.
3.
4.
5.
DESA
1.
2.
3.
4.
5.
DESA
1.
2.
3.
4.
5.
DESA