Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

DINAS KESEHATAN
UPTD. RSUD Dr. H. BOB BAZAR, SKM
Jl. Lettu Rohani No. 14 B, Telp. (0727)322159-322160
KALIANDA

PANDUAN
DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYAN
(DPJP)

RSUD Dr. H. BOB BAZAR SKM


2023

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul Panduan..............................................................................


Daftar Isi......................................................................................................

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM....................................... i


Lampiran Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM....................... ii

BAB I DEFINISI...................................................................................... 1
1. Latar Belakang........................................................................ 1
2. Tujuan.................................................................................... 1

BAB II RUANG LINGKUP......................................................................... 2


1. Definisi.................................................................................... 2
2. Hak dan Kewajiban DPJP........................................................ 2
3. Hak dan Kewajiban DPP Utaman............................................. 2

BAB III TATA LAKSANA............................................................................ 3


A. Pola Operasional DPJP............................................................. 3
B. Penentuan DPJP ..................................................................... 3
C. Klarifikasi DPJP di Ruang Rawat.............................................. 3
D. Penentuan DPJP bagi pasien baru di ruangan.......................... 3
E. Rawat Bersama........................................................................ 4
F. Perubahan DPJP Utama........................................................... 4
G. DPJP pasien rawat HCU........................................................... 4
H. DPJP Utama di OK................................................................... 4
I. Pengalihan DPJP di IGD........................................................... 4
J. Koordinasi dan Transfer Informasi antar DPJP......................... 4

BAB IV Dokumentasi................................................................................5

ii
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPTD. RSUD Dr. H. BOB BAZAR, SKM
Jl. Lettu Rohani No. 14 B, Telp. (0727)322159-322160
KALIANDA

PERATURAN DIREKTUR RSUD DR. H. BOB BAZAR, SKM


Nomor : 400.7.3.10/AKP-11.2/2023

TENTANG
PANDUAN DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN (DPJP)
RSUD Dr. H. BOB BAZAR, SKM

DIREKTUR RSUD Dr. H. BOB BAZAR, SKM

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin pelayanan telah


diberikan berdasarkan kebutuhan pasien, maka
diperlukan adanya proses triage yang berstandar
sehingga untuk menjamin kualitas pelayanan dan
keselamatan pasien secara efektif dan efisien
memerlukan adanya acuan; dan

b. b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a, maka untuk memberikan
pelayanan pada pasien perlu ditetapkan panduan
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) dengan
keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

Mengingat : 1. UU RI No. 29 tahun 2004 tentang Praktik


kedokteran (Lembaran Negara RI tahun 2004 nomor
116, Tambahan Lembaran Negara RI tahun 4431);
2. UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
3. UU RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
4. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
5. Keputusan Menteri Kesehatan No.
1333/Menkes/SK/XII/ 1999 Tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit;
6. Keputusan Menteri Kesehatan No.
269/Menkes/Per/III/ 2008 tentang Rekam Medis;
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
290/Menkes/Per/III/ 2008 tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran;

i
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPTD. RSUD Dr. H. BOB BAZAR, SKM
Jl. Lettu Rohani No. 14 B, Telp. (0727)322159-322160
KALIANDA

Menetapkan : 8. Peraturan Menteri Kesehatan No.


1438/Menkes/Per/IX/ 2010 tentang Standar
Pelayanan Kedokteran; dan
9. Peraturan Menteri Kesehatan No.
1691/Menkes/Per/VIII/ 2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR UPTD RSUD dr. H. BOB


BAZAR SKM TENTANG PANDUAN DOKTER
PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN (DPJP) DI RSUD
Dr. H. BOB BAZAR SKM

Pertama : Panduan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)


RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM sebagaimana tercantum
dalam lampiran keputusan ini.

Kedua : Menginstruksikan kepada Kepala Instalasi untuk


melakukan monitoring terhadap penerapan panduan
UPTD RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya,


dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Kalianda
Pada Tanggal 10 Mei 2023
RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
Direktur,

Dr. Reny Indrayani, MKM


NIP. 19690101 200212 2 002

ii
DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN (DPJP)

BAB I
DEFINISI

A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah Institusi tempat memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dengan tujuan penyembuhan penyakit serta
terhindar dari kematian atau kecacatan. Dalam melaksanakan fungsinya
rumah sakit harus pula mengendalikan atau meminimalkan risiko baik
klinis maupun non klinis yang mungkin terjadi selama proses pelayanan
kesehatan berlangsung, sehingga terlaksana pelayanan yang aman bagi
pasien.
Oleh karena itu keselamatan pasien di rumah sakit merupakan
prioritas utama dalam semua bentuk kegiatan di rumah sakit. Untuk
mencapai kondisi pelayanan yang efektif, efisien dan aman bagi pasien itu
diperlukan komitmen dan tanggung jawab yang tinggi dari seluruh
personil pemberi pelayanan di rumah sakit sesuai dengan kompetensi dan
wewenangnya.
Selanjutnya kerjasama tim merupakan prasyarat untuk mencapai
tujuan tersebut, dan dilengkapi dengan komunikasi yang baik. Serta
tidak dapat dipungkiri bahwa peranan dokter sangat besar dan sentral
dalam menjaga keselamatan pasien, karena semua proses pelayanan
berawal dan ditentukan oleh dokter.
Sebagai instrumen monitoring dan evaluasi maka tidak kalah
pentingnya faktor catatan medis yang lengkap dan baik, dimana semua
proses pelayanan terhadap pasien direkam secara real time dan akurat.
Sehingga apabila terjadi sengketa medis rekam medis ini benar benar
dapat menjadi alat bukti bagi rumah sakit bahwa proses pelayanan telah
dijalankan dengan benar dan sesuai prosedur, atau kalau terjadi
sebaliknya dapat pula berfungsi sebagai masukan untuk memperbaiki
proses pelayanan yang ada.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud: Panduan ini dimaksudkan sebagai petunjuk pelaksanaan
dari kebijakan Karumkit tentang Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
(DPJP), yang menjelaskan tata cara operasional dari konsep dan kebjakan
DPJP di UPTD RSUD Dr. H. Bob Bazar SKM.
1. Tujuan Umum :
Tercapainya mutu pelayanan yang baik disemua lini pelayanan dengan
mencegah dan meminimalisasi kejadian tidak diharapkan (KTD) dan
kejadian nyaris cidera (KNC) serta meningkatnya kepuasan pasien
terhadap rumah sakit.
2. Tujuan khusus :
a. Adanya pedoman bagi seluruh staf rumah sakit (baik medis,
keperawatan maupun penunjang) dalam menerapkan pola
operasional DPJP, sehingga terjadi persamaan pengertian,
keseragaman dalam pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan.
b. Pengelolaan asuhan medis pasien oleh DPJP terlaksana dengan baik
sesuai kebijakan dan SPM, SPO dan standar keselamatan pasien
yang ditetapkan oleh Kemenkes dan Komisi Nasional keselamatan
pasien.

1
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan ini berlaku pada semua lini pelayanan rumah sakit yang meliputi :
IGD, Rawat Jalan, Ruang Perawatan, Ruang Tindakan (OK ) dan sarana
penunjang medis.
A. Definisi
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) : adalah dokter yang
bertanggung jawab sepenuhnya atas pengelolaan asuhan medis
seorang pasien di UPTD RSUD Dr. H. Bob Bazar SKm(apabila pasien
hanya perlu asuhan medis dari 1 orang dokter).
1. DPJP Utama : adalah dokter koordinator yang memimpin proses
pengelolaan asuhan medis bagi pasien yang harus dirawat bersama
oleh lebih dari 1 orang dokter.
2. DPJP Tambahan : adalah dokter yang ikut memberikan asuhan medis
pada seorang pasien, yang oleh karena kompleksitas penyakitnya
memerlukan perawatan bersama oleh lebih dari 1 orang dokter.

B. Hak dan Kewajiban DPJP


1. Hak DPJP :
a. Mengelola asuhan medis seorang pasien secara mandiri dan otonom,
yang mengacu pada standar pelayanan medis rumah sakit, secara
komprehensif mulai dari diagnosa, terapi, tindak lanjut sampai
rehabilitasi.
b. Melakukan konsultasi dengan disiplin lain yang dianggap perlu
untuk meminta pendapat atau perawatan bersama ,demi
kesembuhan pasien.
2. Kewajiban DPJP :
a. Membuat rencana pelayanan pasien dalam berkas rekam medis yang
memuat segala aspek asuhan medis yang akan dilakukan, termasuk
konsultasi, rehabilitasi dll.
b. Memberikan penjelasan secara rinci kepada pasien dan keluarga
tentang rencana dan hasil pelayanan baik tentang pengobatan,
prosedur maupun kemungkinan hasil yang tidak diharapkan.
c. Memberikan pendidikan/edukasi kepada pasien tentang
kewajibannya terhadap dokter dan rumah sakit, yang dicatat dalam
berkas rekam medis.
d. DPJP berkewajiban memberikan kesempatan kepada pasien atau
keluarganya untuk bertanya atas hal-hal yang tidak/belum
dimengerti.

C. Hak dan Kewajiban DPJP Utama :


1. Hak DPJP Utama :
a. Melakukan koordinasi proses asuhan medis pasien oleh DPJP yang
terlibat
b. Menyeleksi dan mengefisienkan pemeriksaan yang akan dilakukan
terhadap pasien
c. Menyeleksi dan mengefisienkan pengobatan yang akan diberikan
kepada pasien
d. Menghentikan keterlibatan DPJP lain dalam perawatan bersama
apabila dianggap perannya tidak dibutuhkan lagi.
2. Kewajiban DPJP Utama :
a. Memberikan penjelasan medis kepada keluarga atas kemajuan atau
kondisi pasien
b. Mengisi resume rekam medis pasien
c. Menjawab pertanyaan pihak ketiga atas kondisi pasien.

2
BAB III
TALA LAKSANA

A. Pola Operasional DPJP


Kebijakan :
1. Setiap pasien yang berobat di UPTD RSUD dr. H. Bob Bazar SKM harus
memiliki DPJP.
2. Apabila pasien berobat di unit rawat jalan maka DPJP nya adalah
dokter klinik terkait.
3. Apabila pasien berobat di IGD dan tidak dirawat inap, maka DPJP nya
adalah dokter jaga IGD
4. Apabila pasien dirawat inap maka DPJP nya adalah dokter spesialis
disiplin yang sesuai.
5. Apabila pasien dirawat bersama oleh lebih dari 1 orang dokter
spesialis , maka harus ditunjuk seorang sebagai DPJP utama dan yang
lain sebagai DPJP tambahan

B. Penentuan DPJP :
1. Penentuan DPJP harus dilakukan sejak pertama pasien masuk rumah
sakit (baik rawat jalan, IGD maupun rawat inap) dengan
mempergunakan cap stempel pada berkas rekam medis pasien.
2. Cap stempel “ DPJP dr ...... “ untuk pasien yang dirawat oleh seorang
dokter.
3. Cap stempel “ DPJP UTAMA dr ......” untuk pasien yang dirawat
bersama beberapa dokter.

C. Klarifikasi DPJP di Ruang Rawat


Apabila dari IGD maupun rawat jalan DPJP belum ditentukan, maka
petugas ruangan wajib segera melakukan klarifikasi tentang siapa DPJP
pasien tersebut.
Apabila pasien dirawat bersama petugas ruangan juga wajib melakukan
klarifikasi siapa DPJP Utama dan siapa DPJP Tambahannya

D. Penentuan DPJP bagi pasien baru di ruangan


Pengaturan penetapan DPJP dapat berdasarkan :
1. Jadwal konsulen jaga di IGD atau Ruangan ; konsulen jaga hari itu
menjadi DPJP dari semua pasien masuk pada hari tersebut, kecuali
kasus dengan surat rujukan.
2. Surat rujukan langsung kepada konsulen ; dokter spesialis yang dituju
otomatis menjad DPJP pasien tsb, kecuali dokter yang dituju
berhalangan, maka beralih ke konsulen jaga hari itu.
3. Atas permintaan keluarga ; pasien dan keluarga berhak meminta salah
seorang dokter spesialis untuk menjadi DPJP nya sepanjang sesuai
dengan disiplinnya. Apabila penyakit yang diderita pasien tidak sesuai
dengan disiplin dokter dimaksud, maka diberi penjelasan kepada pasien
atau keluarga, dan bila pasien atau keluarga tetap pada pendiriannya
maka dokter spesialis yang dituju yang akan mengkonsulkan kepada
disiplin yang sesuai.
4. Hasil rapat Komite medis pada kasus tertentu ; pada kasus yang sangat
kompleks atau sangat spesifik maka penentuan DPJP berdasarkan rapat
komite medis .

E. Rawat Bersama :
3
1. Seorang DPJP hanya memberikan pelayanan sesuai bidang/disiplin dan
kompetensinya saja. Bila ditemukan penyakit yang memerlukan
penanganan multi disiplin, maka perlu dilakukan rawat bersama.
2. DPJP awal akan melakukan konsultasi kepada dokter pada disiplin lain
sesuai kebutuhan.
3. Segera ditentukan siapa yang menjadi DPJP Utama dengan beberapa
cara antara lain;
a. Penyakit yang terberat, atau
b. penyakit yang memerlukan tindakan segera atau
c. dokter yang pertama mengelola pasien.
Dalam hal rawat bersama harus ada pertemuan bersama antara DPJP
yang mengelola pasien dan keputusan rapat dicatat dalam berkas rekam
medis.
F. Perubahan DPJP Utama :
Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi pelayanan, DPJP utama dapat
saja beralih dengan pertimbangan seperti diatas, atau atas keinginan
pasien/keluarga atau keputusan Komite medis.
Perubahan DPJP Utama ini harus dicatat dalam berkas rekam medis
dan ditentukan sejak kapan berlakunya.
G. DPJP Utama di OK
Adalah dokter operator yang melakukan operasi dan bertanggung jawab
atas seluruh kegiatan pembedahan, sedangkan dokter anestesi sebagai
DPJP tambahan. Dalam melaksanakan tugas mengikuti SOP masing-
masing, akan tetapi semua harus mengikuti prosedur Save Surgery check
list (sign in, time out dan sign out) serta dicatat dalam berkas rekam medis.
H. Pengalihan DPJP di IGD
Pada pelayanan di IGD, dalam memenuhi respons time yang adekuat dan
demi keselamatan pasien , maka apabila konsulen jaga tidak dapat
dihubungi dapat dilakukan pengalihan DPJP kepada konsulen lain yang
dapat segera dihubungi.
I. Koordinasi dan Transfer Informasi antar DPJP
1. Koordinasi antar DPJP tentang rencana dan pengelolaan pasien harus
dilaksanakan secara komprehensif, terpadu dan efektif serta selalu
berpedoman pada SPM dan Standar Keselamatan pasien
2. Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP harus dilaksanakan secara
tertulis.
3. Apabila secara tertulis dirasa belum optimal maka harus dilakukan
koordinasi langsung, dengan komunikasi pribadi atau
pertemuan/rapat formal
4. Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP dalam Departemen/
kelompok SMF yang sama dapat ditulis dalam berkas rekam medis,
tetapi antar departemen/kelompok SMF harus menggunakan formulir
khusus /lembar Konsultasi
5. Konsultasi bisa biasa, atau segera/cito
6. Dalam keadaan tertentu seperti konsul diatas meja operasi, lembar
konsul bisa menyusul , sebelumnya melalui telepon
7. Konsultasi dari dokter jaga IGD kepada konsulen jaga bisa lisan
pertelepon yang kemudian ditulis dalam berkas rekam medis oleh
dokter jaga.
8. Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP dengan bagian profesi
kesehatan lain (Instalasi gizi, Rehabilitasi Medis, Radiologi, Instalasi
Farmasi, Laboratorium) dilakukan secara lisan dan tertulis.
9. Koordinasi dan transfer informasi DPJP dengan bagian profesi kesehatan
lain dapat diwakilkan oleh dokter jaga yang sedang bertugas.
BAB IV

4
DOKUMENTASI

DPJP berkewajiban memberikan kesempatan kepada pasien atau


keluarganya untuk bertanya atas hal-hal yang tidak/belum dimengerti.
Karena keselamatan pasien di rumah sakit merupakan prioritas utama dalam
semua bentuk kegiatan di rumah sakit.
Dalam melaksanakan fungsinya rumah sakit harus pula mengendalikan
atau meminimalkan risiko baik klinis maupun non klinis yang mungkin terjadi
selama proses pelayanan kesehatan.

Ditetapkan di Kalianda
Pada Tanggal 10 Mei 2023

UPTD RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM


Direktur,

Dr. Reny Indrayani, MKM


NIP. 19690101 200212 2 002

Anda mungkin juga menyukai