Anda di halaman 1dari 80

RENCANA STRATEGI BISNIS

RS HERMINA KARAWANG

TAHUN 2020 - 2024


KATA PENGANTAR

RS Hermina Karawang diberikan ijin operasional di Kabupaten Karawang dengan nomor


503/1665/3/SIORS/IV/DPMPTSP/2020 dan mulai beroperasi pada tanggal 03 April tahun 2020 sebagai
RSU kelas C dengan 100 TT. Rumah sakit ini memulai pelayanan sebagai rumah sakit rujukan Covid -
19 atas penunjukan oleh Bupati Karawang yang termuat dalam Keputusan Bupati Karawang Nomor:
443/Kep.300-Huk/2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID -19 Di Kab. Karawang.
Dengan mengacu kepada studi kelayakan pendirian RS Hermina Karawang yang didalamnya
terdapat tujuan, sasaran dan target kinerja, juga adanya crash programm pada era Pandemi Covid - 19
berupa penunjukan sebagai rumah sakit rujukan Covid - 19, kami harus menyiapkan renstra 5 tahunan
yang mengakomodir semua kebutuhan pelayanan, target kinerja dan pertumbuhan serta sustainabilitas.
Dengan analisis situasi eksternal maupun internal yang kuat dan memperhatikan kebutuhan dan harapan
seluruh stakeholder, semoga renstra ini dapat menjadi acuan awal dalam pengelolaan RS Hermina
Karawang pada 5 tahun pertama ini.

Karawang 28 Maret 2020,


Direktur RS Hermina Karawang,

dr Lina Zubaidah Hasanuddin, MARS

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG


2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI. ...................................................................3
BAB I………. ................................................................... 5
PENDAHULUAN ............................................................... 6
1.1 LATAR BELAKANG ....................................................................................................................... 6
1.2 SEJARAH .......................................................................................................................................... 2
1.3 KEBIJAKAN ..................................................................................................................................... 2
1.4 TUJUAN .............................................................................................................................................3
1.5 SASARAN .......................................................................................................................................... 3
1.6 RUANG LINGKUP ...........................................................................................................................3

BAB II……… .................................................................. 4


ANALISIS SITUASI .............................................................4
2.1. ANALISIS SITUASI EKSTERNAL ............................................................................................... 4
2.2. ANALISIS SITUASI INTERNAL ................................................................................................. 16

BAB III…….. ..................................................................39


ARAH DAN PRIORITAS STRATEGI ............................................ 39
BAB IV…….. .................................................................. 48
INDIKATOR KERJA UTAMA DAN PROGRAM KERJA STRATEGIS ............... 48
BAB V……… ..................................................................54
ANALISIS DAN MITIGASI RISIKO ............................................. 54
BAB VI…….. .................................................................. 62
PROYEKSI PENDAPATAN DAN RENCANA ANGGARAN ......................... 62
BAB VII……. ..................................................................72
PENUTUP…. ..................................................................72

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG


3
RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG
4
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. .............. Tarif Kamar Perawatan dan Jasa Konsultasi Medis (2020)
................................................................... 20
Tabel 2.2 Proyeksi Utilisasi rumah sakit per hari sampai 8 tahun kedepan .....25
Tabel 2.3. ......................... Ketenagakerjaan RS Hermina Karawang Tahap I
................................................................... 26
Tabel 2.4. ................... Perencanaan Tenaga Kerja Sampai Dengan Tahun 2024
................................................................... 29
Tabel 4.1. ....................................... Indikator Kinerja Utama (KPI)
................................................................... 49
Tabel 5.1 Acuan Penilaian Risiko ............................................. 56
Tabel 5.2 Pemetaan Risiko Terkait Pencapaian Sasaran Strategi ................56
Tabel 5.3. ..................................... Perhitungan Kelayakan Investasi
................................................................... 63
Tabel 5.4. Proyeksi Pendapatan 5 tahun ........................................ 66
Tabel 5.5. ........................................ Proyeksi Biaya-Biaya 5 Tahun
................................................................... 67
Tabel 5.6. Proyeksi Laba Rugi 5 Tahun ......................................... 69
Tabel 5.7. Proyeksi Cash Flow 5 tahun ........................................ 71

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG


5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai pelayanan kesehatan dalam Sistem Kesehatan
Nasional di Indonesia, saat ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat besar. Pemerintah
memberikan kesempatan yang luas bagi para pemilik modal untuk mendirikan rumah sakit. Hal ini
dapat dilihat dari UU No 44 tahun 2009 yang memungkinkan perorangan, kelompok, yayasan atau
badan hukum untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan swasta di bidang medik.
RS Hermina Karawang beroperasi sejak tanggal 03 April tahun 2020, sebagai rumah sakit
umum kelas C berdasarkan RS Hermina Karawang beroperasi sejak tanggal 03 April tahun 2020,
sebagai rumah sakit umum kelas C berdasarkan Surat Ijin Operasional dengan nomor
503/1665/3/SIORS/IV/DPMPTSP/2020 dibuka dengan menyiapkan 50 TT dari kapasitas optimal
100 TT
RS Hermina Karawang sebagai anggota ke 36 dari RS Hermina Group, pada awal
operasional ini telah melalui proses penjajakan dan studi kelayakan akhirnya manajemen RS
Hermina Group memutuskan untuk membeli tanah tersebut. Berdiri di atas tanah seluas 8.030 m2
dengan luas bangunan 7.839 m2. Aset rumah sakit seluruhnya dimiliki oleh PT Medikaloka
Karawang. Suatu badan hukum berbentuk perseroan terbatas (PT) yang disahkan melalui Akta
Notaris No. 10 Tanggal 5 Agustus 2003. Dan akhirnya pada bulan Juli 2019 sampai April 2020
dilakukan pembangunan RS Hermina Karawang.
Pada awal operasional RS Hermina Karawang bertepatan dengan sedang terjadinya Pandemi
COVID 19 baik nasional maupun dunia. RS Hermina Karawang merupakan salah satu rumah sakit
yang ditunjuk sebagai RS Rujukan COVID 19 oleh Kementerian Kesehatan yang disampaikan
secara verbal melalui publikasi oleh Juru Bicara Menkes RI. Disamping itu RS Hermina Karawang
juga ditunjuk secara resmi oleh Kab Karawang sebagai salah satu dari 4 (empat) rumah sakit rujukan
COVID 19 yang tertuang dalam Keputusan Bupati Karawang Nomor : 443/Kep.300-Huk/2020
tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID -19 Di Kab. Karawang. Untuk menjalankan
amanah tersebut, RS Hermina Karawang menindaklanjuti dengan persiapan sistem dan fasilitas
berupa kebijakan, prosedur dan fasilitas termasuk zoning yang tegas terkait mitigasi dan antisipasi

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG


6
risiko penularan COVID-19 baik kepada SDM rumah sakit maupun masyarakat luas. Pandemi kapan
akan berakhir? Akan memanjang hingga jangka waktu yang belum dapat ditentukan? Merupakan
tantangan besar bagi RS Hermina Karawang karena harus menambahkan COVID-19 sebagai salah
satu jenis layanan dimana diperlukan sistem dan fasilitas layanan yang berbeda dari jenis layanan
inpatient dan outpatient lainnya.

1.2 SEJARAH
RS Hermina Group bermula dari rumah bersalin di kawasan Jakarta Timur dengan nama RB
Djatinegara. Didirikan pada tahun 1967 dengan kapasitas 8 tempat tidur yang kemudian berkembang
menjadi RSB HERMINA pada tanggal 25 April 1985. Tanggal tersebut kemudian diperingati
sebagai Hari Jadi Hermina Hospital Group.
RSB HERMINA dalam waktu relatif singkat berkembang menjadi RS HERMINA dengan 35
rumah sakit sampai dengan tutup tahun 2019.
Dibawah naungan RS Hermina Group, berikut anggota RS Hermina hingga saat ini, yaitu ;
Jatinegara (Jakarta Timur), Podomoro/Sunter (Jakarta Utara), Bekasi, Depok, Daan Mogot (Jakarta
Barat), Bogor, Pasteur (Jawa Barat), Pandanaran (Semarang), Tangkuban Prahu (Malang), Sukabumi
(Jawa Barat), Tangerang, Grand Wisata (Bekasi), Arcamanik (Bandung), Galaxy (Bekasi),
Palembang (Sumatra), Ciputat (Tangerang), Mekarsari (Jawa Barat), Serpong (Banten), Banyumanik
(Jawa Tengah), Solo (Jawa Tengah), Ciruas (Serang), Yogyakarta, Bitung (Tangerang Selatan),
Makassar, Balikpapan, Samarinda, Pekanbaru, Kendari dan Pekalongan.
Total tempat tidur yang dimiliki pada akhir tahun 2020 diharapkan sebanyak 4600 tempat tidur
dengan fokus pada pelayanan ibu dan anak.

1.3 KEBIJAKAN
Penyusunan rencana induk ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan riil yang dihadapi
saat ini dan untuk mematuhi ketentuan perundang-undangan dan berbagai peraturan mengenai
penyelenggaraan suatu Rumah Sakit, yaitu :
1. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran

2. Undang- Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.436/Menkes/SK/IV/1993 tentang Penerapan


Standar Pelayanan Rumah sakit dan Standar Pelayanan Medik

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG


2
4. Permenkes 147/MENKES/PER/2010 tentang Persyaratan Izin Mendirikan Rumah Sakit
5. Surat Edaran Menteri Kesehatan no.731/Menkes/E/6/2004 tentang Upaya Pelayanan
Kesehatan Swasta di Bidang Medik
6. KMK No. HK.01.07/MENKES/169/2020 tentang Penetapan rumah sakit rujukan
penanggulangan penyakit infeksi emerging tertentu
7. KMK No. HK.01.07/MENKES/182/2020 tentang Jejaring Laboratorium pemeriksaan
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
8. REV-04_Pedoman_P2_COVID-19_27 Maret 2020 Kementerian Kesehatan RI
9. KMK No. HK.01.07/MENKES/248/2020 tentang Penetapan pembatasan sosial
berskala besar di wilayah kab Bogor, kota Bogor, Kota Depok, Kab Bekasi dan Kota
Bekasi, Provinsi Jawa Barat dalam rangka percepatan penanganan Coronavirus Disease
2019 (COVID-19

1.4 TUJUAN

A. Umum :
Mengatur pengembangan produk/bisnis dalam upaya peningkatan kinerja dan mutu rumah
sakit sesuai target kinerja yang ditetapkan selama 5 tahun kedepan dengan mengacu kepada Target
Kinerja, Visi dan Misi RS Hermina Karawang yang tercantum dalam Feasibility Study
B. Khusus :
a. Menetapkan arah fokus pengembangan RS Hermina Karawang periode 5 tahun.
b. Menetapkan upaya kinerja rumah sakit sesuai target yang ditetapkan PT Medika Loka Karawang.

1.5 SASARAN
A. Ada strategi bisnis RS Hermina Karawang yang berkesinambungan dan bertahap selama 5
tahun mengacu kepada Visi dan Misi RS Hermina Karawang.
B. Tercapai target kinerja RS Hermina Karawang setiap tahun selama 5 tahun sesuai target yang
ditetapkan Pemilik yang tercantum dalam Feasibility Study.

1.6 RUANG LINGKUP


Ruang lingkup rencana strategi bisnis ini meliputi analisis situasi internal dan eksternal,
positioning-matching, uji kelayayakan unggulan, penentuan strategi bisnis dan proyeksi anggaran.

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG


3
BAB II
ANALISIS SITUASI

2.1. ANALISIS SITUASI EKSTERNAL

2.1.1. Tinjauan Geografi dan Pemerintahan

Wilayah Kabupaten Karawang terletak diantara 107º02` – 107º40` Bujur Timur dan 5º56` –
6º34` Lintang Selatan. Luas wilayah daratan Kabupaten Karawang 1.753,27 km2 atau 3,73 persen
dari luas daratan Provinsi Jawa Barat. Karawang merupakan salah satu daerah dengan tanah tersubur
di Jawa Barat. Secara administratif wilayah ini berbatasan di Timur dengan Kabupaten Subang,
sebelah Tenggara berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta, sebelah Selatan berbatasan dengan
Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bekasi, dan
sebelah utara berbatasan langsung dengan laut jawa. Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Karawang tahun 2018 curah hujan tercatat 1-304 mm dan
rata-rata hari hujan sebanyak 6 hari/bulan. Bulan dengan curah hujan tinggi tercatat pada Bulan
Februari, sedangkan curah hujan terendah tercatat pada Bulan Agustus.
(sumber : bps.go.id Kota Karawang)

2.1.2 Demografi

Berdasarkan data kependudukan tahun 2018, Jumlah penduduk seluruh kabupaten Karawang
mencapai 2.336.009 jiwa. Kenaikan dari tahun 2017 jumlah penduduk 2.316.489 jiwa adalah 0,84%
maka dengan growth yang sama pada tahun 2019 diproyeksikan mencapai 2.355.631 jiwa. Adapun
jumlah penduduk tahun 2017 dalam radius 10 Km dari lokasi RS Hermina Karawang yang meliputi
11 kecamatan ialah 1.009.786 jiwa, tahun 2018 ada 1.018.302 jiwa (Sumber : Karawang Dalam
Angka Tahun 2019). Proyeksi tahun 2019 akan mencapai 1.103.839 jiwa dan 2020 menjadi 1.196.562
jiwa dengan prediksi growth yang masih sama dengan 2017 ke 2018. Hal yang penting menjadi
pertimbangan juga adalah penduduk 11 kecamatan yang masuk ring 1 dan 2 RS Hermina Karawang
(radius 10 km) jumlahnya mencapai 43,59% dapat disimpulkan merupakan wilayah terpadat di Kab
Karawang.

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG


4
2.1.3 Kondisi Sosial Ekonomi

a. Tingkat Pendidikan Angkatan Kerja

Pendidikan mempunyai peranan penting dalam proses pembangunan. Pendidikan


dimaksudkan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas melalui
pengembangan kompetensi individu. Kompetensi dilakukan untuk meningkatkan produktivitas
dan mendorong peningkatan pendapatan. Dari total penduduk usia kerja (15 tahun ke atas),
lebih dari setengah penduduk Kota Karawang termasuk dalam angkatan kerja. Tingkat
partisipasi angkatan kerja tahun 2018 ialah 64,77 % sementara pengangguran 9,05%
(sumber: Karawang Dalam Angka Tahun 2019).

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG


2
b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

PDRB sebagai ukuran produktivitas mencerminkan seluruh nilai barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu wilayah dalam satu tahun. Nilai PDRB Kabupaten Karawang atas dasar
harga berlaku pada tahun 2018 mencapai 217 triliun rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini
mengalami kenaikan sebesar 19,5 triliun rupiah dibandingkan dengan tahun 2017 yang mencapai
197,88 triliun rupiah. Berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB juga mengalami kenaikan,
dari 149,53 triliun rupiah pada tahun 2017 menjadi 159,19 triliun rupiah pada tahun 2018. Hal
tersebut menunjukkan bahwa selama tahun 2018 terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 6,46
persen.

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG


3
Struktur perekonomian Karawang didominasi oleh 4 kategori lapangan usaha, yaitu : industri
pengolahan; perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor; konstruksi dan
pertanian. Hal ini dapat dilihat dari peranan masing- masing lapangan usaha terhadap
pembentukan PDRB Karawang. Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB Karawang
pada tahun 2018 dihasilkan oleh lapangan usaha Industri Pengolahan, yaitu mencapai
71,72 persen. Selanjutnya disusul oleh lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi
Mobil, dan Sepeda Motor sebesar 9,77 persen, Konstruksi sebesar 4,05 persen serta lapangan
usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 3,83 persen.
Data Perusahaan di wilayah Kab Karawang tahun 2019 :
Berdasarkan database Dinas Ketenagakerjaan Kab Karawang per 31 Desember 2018 didapatkan
informasi sebagai berikut :

Rekapitulasi Data Perusahaan di Kab Karawang update per 31 Desember 2018


NO ITEM DATABASE JUMLAH KETERANGAN
1 Jumlah Perusahaan keseluruhan 1.780 Perusahaan bervariasi dari kecil sampai dengan
2 Jumlah SDM WNI 376.083 besar (SDM <10 sampai dengan 16.029) dengan
3 Jumlah SDM Asing 2.118 database detail terlampir

4 Jumlah Total SDM 378.201


Sumber data : Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Karawang per 31 Desember 2018

Prediksi kenaikan jumlah SDM pada perusahaan tersebut diatas dengan atau tanpa
penambahan jumlah perusahaan diperkirakan 10% (416.021) diyakini dengan hasil FGD dengan
BPJS Ketenagakerjaan dimana anggota per Mei 2020 adalah 400.000 – 410.000 setelah
dikurangi PHK terdata sebesar 12.300 orang SDM.
Dari hasil pengumpulan data tersebut diatas, terlihat adanya peluang yang besar terkait
promotif, preventif dan kuratif bahkan rehabilitatif bagi SDM perusahaan terutama perusahaan
pengolahan yang merupakan 71,72% dari total perusahaan yang ada di Karawang ini. Produk RS
Hermina Karawang yang diprediksikan menjadi kebutuhan SDM Perusahaan adalah :
1. MCU (Medical Check Up) berkala
2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Preventif dan Kuratif)

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG


4
3. CSR berupa promosi kesehatan untuk mendukung produktivitas dan efisiensi biaya
kesehatan karyawan
MCU standar rata rata Perusahaan Pengolahan, melalui wawancara sampling dengan
beberapa Man HRD dan BPJS Ketenagakerjaan, Perusahaan terdiri dari MCU Pekerja Produksi
dan MCU Staf dan Direksi dengan paket yang berbeda. Sedangkan BPJS Ketenagakerjaan ada
standar tersendiri.
Poin penting yang menjadi pertimbangan :
1. Kabupaten Karawang merupakan daerah industri dimana sangat banyak perusahaan
padat karya (1.780 perusahaan dengan 400.000 SDM dan 71,72% adalah pengolah) yang
secara rutin sudah menjalankan MCU berkala minimal 1x per tahun
2. Standar MCU Perusahaan dan BPJS Ketenagakerjaan sudah tersedia sesuai kebutuhan
Perusahaan dan ada gap fasilitas alkes untuk bisa memenuhi pelayanan MCU Pekerja tersebut
3. RS Hermina Karawang harus menyiapkan tangkap peluang ini sebab MCU Pekerja ini
merupakan keunggulan wilayah dengan pasar yang sudah jelas ada (captive market)

2.1.4 Derajat kesehatan Masyarakat

a. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Bayi memberikan gambaran kemampuan seorang anak dalam periode
usia di bawah 12 bulan. Angka kematian bayi merupakan indikator yang memberikan
gambaran tingkat kesejahteraan masyarakat. Angka ini selain memberikan gambaran
kondisi ekonomi juga memberikan gambaran tentang kemampuan keluarga tersebut
mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas khususnya pada ibu hamil. Data
laporan kematian bayi tahun 2018 ke 2019 menunjukan bahwa AKB di Kabupaten
Karawang mengalami penurunan 3,09% namun masih menduduki posisi ke 6 tertinggi se
jawa barat. Pada tahun 2019 dengan angka kelahiran 44.850 maka AKB adalah 3,5 per
1000 Kelahiran hidup, masih tinggi dibandingkan dengan rata-rata AKB Jawa barat ialah
3,4 per 1000 kelahiran hidup. (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat)

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG


5
KEMATIAN IBU, BAYI, DAN ANAK
BALITA
PROVINSI : JAWA BARAT
BULAN : JANUARI - DESEMBER 2019

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG


6
Kematian
Kematian Neonatal
JML Kematian Bayi (0-11
JUMLAHJML BAYI
BAYI bln)
post neonatal Anak Balita
NO. Kecamatan Puskesmas Jumlah
KEMATILAHIR HIDUP
LAHIR (neonatal
(29 hr - 11
Kematian 0-Kematian 7- (12
+ - 59 bln)
Kematian
AN IBU MATI 6 hari 28 hari bln) post
Neonatal
neonatal)

1 Pangkalan Pangkalan 1 706 0 6 4 2 1 7 0

2 Tegalwaru Loji 0 694 0 3 3 0 0 3 0

3 Ciampel Ciampel 0 876 10 8 8 0 0 8 0

4 Teluk Jambe Timur 1 2.052 4 4 4 0 2 6 0

Telukjambe 0 1.221 0 0 0 0 0 0 0

Wadas 1 831 4 4 4 0 2 6 0

5 Teluk Jambe Barat Wanakerta 0 1.041 0 6 6 0 0 6 0

6 Klari 1 3.313 6 11 10 1 4 15 0

Klari 1 2.239 5 2 2 0 1 3 0

Curug 0 600 1 6 5 1 0 6 0

Anggadita 0 474 0 3 3 0 3 6 0

7 Cikampek Cikampek 7 2.362 10 7 5 2 0 7 0

8 Purwasari Purwasari 0 1.314 1 2 2 0 0 2 0

9 Kota Baru 2 2.562 2 6 6 0 0 6 0

Kota Baru 0 1.154 1 2 2 0 0 2 0

Jomin 0 666 1 2 2 0 0 2 0

Cikutra 2 742 0 2 2 0 0 2 0

10 Tirtamulya Tirtamulya 0 951 0 2 2 0 1 3 0

11 Jatisari 2 1.466 4 10 9 1 1 11 0

Jatisari 0 1.134 1 6 5 1 1 7 0

Pacing 2 332 3 4 4 0 0 4 0

12 Banyusari 1 1.000 0 0 0 0 1 1 0

Cicinde 1 543 0 0 0 0 0 0 0

Gempol 0 457 0 0 0 0 1 1 0

13 Cilamaya Wetan 0 1.683 5 2 2 0 1 3 0

Cilamaya 0 1.063 5 1 1 0 1 2 0

Sukatani 0 620 0 1 1 0 0 1 0

14 Cilamaya Kulon 1 1.278 1 6 6 0 0 6

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG


7
Pasirukem 1 830 0 1 1 0 0 1 0

Bayur Lor 0 448 1 5 5 0 0 5 0

15 Lemahabang Lemahabang 1 1.370 0 0 0 0 0 0 0

16 Telagasari Telagasari 1 1.161 1 3 3 0 1 4 0

17 Karawang Barat 6 2.772 3 11 11 0 3 14 2

Karawang 1 432 1 5 5 0 1 6 0

Tanjungpura 3 679 1 1 1 0 1 2 0

Tunggakjati 1 545 1 3 3 0 0 3 1

Nagasari 0 682 0 2 2 0 1 3 1

Karawang Kulon1 434 0 0 0 0 0 0 0

18 Karawang Timur 0 2.563 2 0 0 0 1 1 0

Palawad 0 1.373 0 0 0 0 1 1 0

Adiarsa 0 1.190 2 0 0 0 0 0 0

19 Majalaya Majalaya 2 1.117 0 2 2 0 0 2 0

20 Rawamerta 0 920 0 3 1 2 2 5 1

Rawamerta 0 568 0 2 1 1 1 3 1

Balongsari 0 352 0 1 0 1 1 2 0

21 Tempuran 3 1.130 2 6 6 0 0 6 0

Tempuran 3 763 1 1 1 0 0 1 0

Lemah Duhur 0 367 1 5 5 0 0 5 0

22 Kutawaluya 1 1.100 10 10 9 1 2 12 1

Kutawaluya 0 519 7 6 6 0 2 8 1

Kutamukti 1 581 3 4 3 1 0 4 0

23 Rengasdengklok 3 2.497 4 7 7 0 0 7 0

Rengasdengklok2 1.528 2 5 5 0 0 5 0

Kalangsari 1 969 2 2 2 0 0 2 0

24 Jayakerta 2 1.277 5 8 8 0 0 8 0

Jayakerta 0 631 5 6 6 0 0 6 0

Medangasem 2 646 0 2 2 0 0 2 0

25 Pedes 3 1.369 5 2 2 0 0 2 0

Pedes 2 973 1 1 1 0 0 1 0

Sungai Buntu 1 396 4 1 1 0 0 1 0

26 Cibuaya Cibuaya 1 1.115 2 7 7 0 3 10 0

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG


8
27 Batujaya Batujaya 3 1.766 4 0 0 0 0 0 0

28 Tirtajaya Tirtajaya 3 1.702 0 1 1 0 0 1 0

29 Cilebar Kertamukti 0 911 0 1 1 0 0 1 0

30 Pakis Jaya Pakis Jaya 0 782 0 0 0 0 0 0 0

KABUPATEN 45 44.850 81 134 125 9 23 157 4

Keterangan
Kematian ibu kecamatan tulisan di
bold
Kematian bayi kecamatan tulisan di
bold

Dengan data AKB Kab Karawang yang masih tinggi dimana tahun 2018 ke tahun 2019
terjadi penurunan namun tahun 2019 masih tinggi dimana menduduki peringkat 6 Kab/Kota
Se- Jawa Barat dan masih lebih tinggi daripada rata rata AKB Jawa Barat (Karawang
3,5/1000 kelahiran hidup dan Jawa Barat 3,4/1000 kelahiran hidup).

Kondisi ini merupakan peluang bagi RS Hermina Karawang untuk mengunggulkan


produk Perinatologi (Perina NICU) dengan Alat Kesehatan dan Tim Medis kualifikasi
Anak mulai dari dr Spesialis Anak yang jumlahnya cukup, dr Umum terlatih, Perawat
kualifikasi Anak dan Nakes lain sebagai pendukung.

b. Pola Penyakit

Penyakit menular yang menjadi perhatian serius, yaitu penyakit Tuberculosis, HIV/AIDS
dan IMS, Pneumonia, Diare, Kusta, dan penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG


9
(PD3I) seperti Tetanus, Campak, dan Difteri. Pola penyakit ini mencerminkan akan kebutuhan
Rumah sakit umum di Karawang.

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG


10
c. Angka Kematian Kasar (AKK)

Angka Kematian Kasar secara tidak langsung menggambarkan kondisi lingkungan


ekonomi, fisik dan biologis. AKK merupakan dasar penghitungan laju pertambahan penduduk,
walaupun penilaian yang diberikan secara kasar dan tidak langsung. Proporsi kematian laki-
laki di provinsi Jawa Barat 20,19% dan perempuan 20,59%.

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 12


d. Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian Ibu merupakan besarnya resiko kematian ibu pada fase kehamilan,
persalinan dan masa nifas. AKI merupakan salah satu indikator kematian yang sering
digunakan untuk mengukur derajat kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah. Data kematian
Ibu tahun 2019 se Jawa Barat, Karawang menduduki nomor 2 tertinggi bersama Kab Garut
dengan AKI mencapai 100,34 dalam 100.000 kelahiran hidup.

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 13


Dari sajian data tersebut diatas, tahun 2019 AKI Karawang menduduki peringkat ke 2
tertinggi bersama Garut yaitu 100,34/100.000 kelahiran hidup dan jauh diatas rata rata AKI Jawa
Barat yaitu 78,30/100.000 kelahiran hidup. Ini merupakan dasar yang kuat masih besarnya
kebutuhan pelayanan Maternal yang mumpuni. RS Hermina Karawang dengan unggulan ibu
dan anak sangat sesuai jika menjadikan pelayanan ibu sebagai salah satu unggulan dimana
rumah sakit harus menyiapkan ketersediaan pelayanan yang mumpuni baik Sistem prosedur,
SDM, sumberdaya alat, maupun service dan pembiayaan yang menarik untuk dipilih oleh
masyarakat dengan tetap berpegang pada konsep pelayanan kesehatan secara utuh mulai
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif agar dapat menghasilkan performa kinerja yang
tinggi dan mampu memberikan manfaat yang setinggi tingginya membantu menurunkan AKI

e. Angka Harapan Hidup (AHH)

Angka Harapan Hidup menggambarkan taraf hidup suatu wilayah, sehingga dijadikan salah
satu indikator untuk mengevaluasi tingkat kesejahteraan penduduk yang pada umumnya
berkaitan dengan derajat kesehatan di wilayah tersebut. Berdasarkan publikasi BPS 2017
capaian AHH kabupaten Karawang ialah 71,64 tahun. AHH rata-rata provinsi Jawa Barat
ialah 72,47 tahun. Dengan Usia Harapan Hidup 71,64 tahun dan berdasarkan data kependudukan
pada “Karawang Dalam Angka Tahun 2019” yang disusun menggunakan data 1 tahun di tahun

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 14


2018, disampaikan jumlah penduduk total 2.336.009 dengan 11,31% Lansia (55 tahun sd
75+tahun) dengan tambahan data pola penyakit berdasarkan usia maka akan dapat dijadikan
masukan pengembangan produk bidang spesialisasi Penyakit Dalam dan Spesialis lainnya
terkait Geriatri.

2.1.5 Fasilitas Rumah Sakit di Kota Karawang dan sekitarnya

Berdasarkan data tahun 2018, jumlah rumah sakit yang berada di Kabupaten Karawang
ialah sebanyak 19 rumah sakit yang merupakan milik pemerintah dan swasta dengan jumlah tempat
tidur keseluruhan sebanyak 2.493 TT.

Namun untuk radius 10 Km dari lokasi RS Hermina Karawang, hanya terdapat 10 RS dengan
total tempat tidur sebanyak 1.220 TT (Tabel 3.1).

Tabel 3.1 Nama, Jumlah tempat tidur, dan BOR RS Radius 10 km Dari RS Hermina Karawang

Nama Tempat Tidur BOR Jarak


RSIA Djoko Pramono 32 63% 1,2 Km
RS Delima Asih Sisma Medika 72 59% 1,4 Km
RS Dewi Sri 168 66,84% 1,8 Km
RS Lira Medika 40 32% 2,4 Km
RS Bayukarta 174 74,57% 3 Km
RSIA Mitra Family 50 24,4% 3,2 Km
RSUD Karawang 348 75,69% 3,2 Km
RS Islam Karawang 116 50% 4,6 Km
RS Mandaya 149 63,88% 4,6 Km
RS Rosela 71 16,59% 7,8 Km

Total : 10 RS 1.220 56,59%

Sumber : http://sirs.buk.depkes.go.id/rsonline/, 2018

Mengacu pada standar WHO dimana dibutuhkan 1 TT untuk tiap 515 penduduk, maka
wilayah Kota Karawang dan sekitarnya yang berada dalam radius 10 Km dari lokasi RS Hermina
Karawang dengan total populasi sebanyak 1.061.919 jiwa (proyeksi 2019) memerlukan setidaknya

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 15


2.061 TT. Analisis silang dengan total tempat tidur RS dalam radius 10 Km dari lokasi RS Hermina
Karawang yang berjumlah 1.220 TT (Table 3.1).

dibutuhkan setidaknya 841 TT lagi agar dapat secara ideal melayani kebutuhan kesehatan setiap
penduduk. Perlu tambahan informasi terkait keunggulan 19 rumah sakit tersebut sebagai masukan
tambahan bagi RS Hermina Karawang untuk memfokuskan unggulan dan pengembangan produk
yang akan dilakukan selama 5 tahun pertama ini.
Tingkat efisiensi pengelolaan rumah sakit diukur melalui beberapa indikator lain : Bed
occupancy rate (BOR), Turn over interval (TOI), Length of stay (LOS), Bed turn over (BTO), Net
death rate (NDR) dan Gross death rate (GDR). BOR untuk wilayah Kota Karawang dan sekitarnya
menunjukkan angka rata-rata 55,90%. Hal ini menunjukkan penggunaan tempat tidur di wilayah
cakupan Rumah Sakit Hermina Karawang belum cukup optimal, namun tetap perlu ditingkatkan.
Pengelolaan RS HERMINA KARAWANG dilaksanakan secara profesional sehingga
diharapkan dapat mencapai tingkat efisiensi dan efektifitas pengelolaan yang tinggi. Disamping itu
rumah sakit ini akan turut serta dalam proses peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat Kab
Karawang sehingga bersama-sama dengan rumah sakit lain, rumah bersalin dan puskesmas
disekitarnya dapat bersinergi menjadi institusi penyedia pelayanan kesehatan yang memberikan
manfaat secara optimal dan lengkap kepada masyarakat Kab Karawang dan sekitarnya mulai dari
Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif..

2.2. ANALISIS SITUASI INTERNAL

Kedudukan hukum rumah sakit ini adalah dalam bentuk badan hukum perseroan terbatas
dengan nama PT. Medika Loka Karawang dimana sahamnya dimiliki oleh PT. Medikaloka Hermina,
Tbk dan perseorangan, dengan proses perijinan yang secara berurutan telah kami dapatkan sebagai
berikut :
a. Akta dan pengesahan PT. Medika Loka Karawang

b. Rekomendasi BP2T / Izin Prinsip

c. Rekomendasi Dinas Kesehatan

d. Rekomendasi Penetapan Kelas RS dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang

e. Penetapan Kelas RS dari Kementerian

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 16


f. Izin pendirian rumah sakit dari Bupati Karawang

g. Site Plan dari Dinas Tata Kota

h. UKL dan UPL

i. Gambar IMB, struktur bangunan dan ME

j. IMB dari Tata Kota

k. Undang-undang gangguan

l. Izin operasional Rumah Sakit dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang

RS HERMINA KARAWANG merupakan anggota dari PT MEDIKA LOKA HERMINA TBK yang
berpusat di Hermina Tower Jl. Selangit Blok B 10 Kav. 4 Kemayoran Jakarta Pusat yang telah berdiri sejak
tahun 1985 dan telah memiliki 35 rumah sakit, sehingga pendirian rumah sakit dan pengelolaan RS
HERMINA Karawang didukung oleh Manajemen yang telah cukup kuat dan berpengalaman.
Bangunan terdiri dari 5 lantai dan akan dapat menampung 134 tempat tidur. Pada tahap
pertama dimulai dari 3,5 lantai terdiri 100 tempat tidur.

2.2.1. Visi, Misi, Moto dan Tujuan


Visi : Menjadikan RSU Hermina Karawang sebagai rumah sakit yang tumbuh, sehat dan
terkemuka di wilayah cakupannya dengan unggulan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta mampu
bersaing di era globalisasi.
Misi :
1. Melakukan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien
2. Melakukan pendidikan dan pelatihan kepada para karyawan agar mampu memberikan
pelayanan yang profesional
3. Melakukan pengelolaan rumah sakit secara profesional agar tercapai efisiensi dan
efektifitas yang tinggi
Moto :
Mengutamakan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
Tujuan :
1. Mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi semua lapisan masyarakat

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 17


melalui pemeliharaan kesehatan secara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang
dilaksanakan secara menyeluruh
2. Memberikan pelayanan kesehatan kepada semua lapisan masyarakat
Visi
tumbuh, sehat dan berumur panjang didukung oleh Motto yang meliputi 3 poin utama yaitu
Mutu dan Keselamatan Pasien (1), SDM yang profesional untuk menunjang kinerja yang
tinggi melalui Diklat (2), dan sistem manajemen rumah sakit yang kuat dan terukur (3)
merupakan kekuatan dimana semua unsur yang berkaitan dengan jaminan pertumbuhan dan
sustainabilitas rumah sakit sudah dimuat lengkap.

2.2.2. Organisasi

Struktur
organisasi yang lengkap namun efisien menjadi kekuatan dalam melaksanakan pengelolaan
rumah sakit yang efektif dan pruden.

2.2.3. Lokasi dan Akses Rumah Sakit

Lokasi RS Hermina Karawang sangat strategis yaitu berada di pusat kota Karawang, di jl
Tuparev, Sukasari, Karawang Wetan. jalan ini merupakan jalan utama di Kab Karawang yang

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 18


merupakan penghubung antara Karawang wilayah utara dan selatan. Untuk akses dari dan menuju
RS Hermina Karawang sangat mudah termasuk dapat diakses dengan mudah dari Karawang Barat
maupun Karawang Timur menggunakan transportasi umum yang ada.

2.2.4. Wilayah Sekitar Rumah Sakit

Lokasi Rumah Sakit sangat strategis, berada pada salah satu jalan utama di jantung kota
Karawang (1). Jalan ini merupakan jalan dengan traffic yang tinggi karena berada di tengah-tengah
wilayah komersil tersibuk di kota Karawang (2), merupakan jantung kota yang menjadi penghubung
antara wilayah Karawang Barat dan Karawang Timur (3)

2.2.5. Keuangan

2.2.5.1. Realisasi Pembiayaan Pembangunan RS

Dengan asumsi kurs 1 USD = Rp 14.000,- maka tahap pertama pembangunan memerlukan
dana sebesar Rp 163.265.454.274,-dengan perincian :
Tanah 8.030 m2 + Pajak Rp 55.852.000.000,-

Bangunan gedung 6.206 m2 Rp 59.801.000.000,-

Alat kesehatan Rp 18.600.454.274,-

Alat Umum, Kendaraan, Genset Rp 5.500.000.000,-

Perencanaan, Listrik, Hydrant, Pekerjaan Luar Rp 3.512.000.000,-

Modal Kerja Awal Rp 20.000.000.000,-

TOTAL Rp 163.265.454.274,-
Dana berasal dari :

PT. MEDIKALOKA HERMINA 63% Rp 65.520.000.000,-

Dokter2 Provider 19,5% Rp 20.280.000.000,-

Dokter2 Non Provider 10,5% Rp 10.920.000.000,-

Kokarmina 1% Rp. 1.040.000.000,-

Investor 6% Rp 6.240.000.000,-

Pinjaman Rp 59.265.454.274,-

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 19


Rp 163.265.454.274,-

1. Tarif Pelayanan

Pendekatan tarif dilakukan mengacu pada harga pasar setempat dan referensi dari HERMINA
Hospital sebagai berikut :
Tabel 2.1. Tarif Kamar Perawatan dan Jasa Konsultasi Medis (2020)
Jenis Tarif Suite Room SVIP VIP Kelas I Kelas II Kelas III
Rawat Inap 1.947.000 1.531.000 1.370.000 806.000 483.000 201.000
PERINA 1.1850.000 919.000 822.000 484.000 290.000 122.000 Level II
806.000
ICU 1.048.000
Ruang Isolasi 806.000
Jasa Konsultasi Dr. 110.000-218.000

Tarif yang disiapkan oleh RS Hermina Karawang relatif tinggi namun masih dapat berkompetisi
di wilayah Karawang dan sekitarnya didukung oleh brand name Hermina diharapkan akan menjadi
kekuatan
Estimasi NPV, IRR

Mengacu pada proyeksi laba rugi dan arus kas diatas dapat dihitung prakiraan NPV dan IRR
yang mencerminkan kelayakan investasi dari sisi keuangan (terlampir).

1. Perhitungan Investasi Berdasarkan Studi Kelayakan

Untuk penilaian investasi ini dibutuhkan data-data yang berasal dari proyeksi- proyeksi, yaitu
proyeksi rugi-laba dan proyeksi rugi-laba dan proyeksi arus kas. Data tersebut dengan
perhitungan NPV dan IRR menunjukkan :
a) Payback Period (PP)

Menurut perhitungan, waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian investasi ini ialah
selama 6.2 tahun, karena peralatan rumah sakit ini ditetapkan berumur ekonomis 8
tahun, maka dari sisi payback period-nya dapat dikatakan LAYAK.
b) Net Present Value (NPV)

Dengan tingkat pengembalian investasi yang diprediksi sebesar 17,95%, nilai present

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 20


value dari aliran kas bersih (net cash flow) ialah sebesar Rp
210 milyar. Dengan nilai NPV tersebut adalah positif, maka investasi dapat dikatakan
LAYAK.
c) IRR

Internal Rate of Return mencapai 24,29% yang mana lebih besar dari discount rate yang
diasumsikan sebesar 10%. Karenanya investasi ini dapat dikatakan LAYAK.
III. Analisa Investasi
1 Return on Investment (ROI)

rumus = Pendapatan bersih rata-rata / tahun x 100% = 23,558,675,371 15.38%

Investasi Awal 163.265.454.274

2 Index Daya Laba (PI)


menghitung besarnya tingkat pengembalian investasi dilihat dari laba bersih

rumus = laba netto (NPV) = 129,099,711,399 = 0,79 Kali


Investasi awal 163.265.454.274

3 Periode Pembayaran Kembali (BEP)


lamanya yang dibutuhkan suatu investasi dapat kembali.

Cash Flow melampaui nilai investasi awal pada tahun ke = 8


Nilai Investasi awal = 163.265.454.274,-
Total Cash Flow hingga tahun ke 7 = 147,986,126,970,-
Investasi awal - Total Cash Flow hingga tahun ke 7 = 15.279.327.304,-
15.279.327.304 = 15.279.327.304 =37,74%
BEP = 7.13 Tahun
CF Tahun ke-8 40,483,275,997

2.2.6. Sistem Informasi


Sistem Informasi Manajemen RS Hermina Karawang sudah terintegrasi dari hulu ke hilir
menggunakan sistem HINAI & ORACLE sehingga pelayanan akurat dan cepat serta dapat

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 21


menyajikan data dan laporan valid sebagai kebutuhan pengawasan dan pengambilan
keputusan pimpinan. Ini merupakan kekuatan.

2.2.7. Pemasaran
Strategi Pemasaran RS HERMINA KARAWANG

Dari data kependudukan didapat bahwa proyeksi jumlah penduduk di Kota Karawang dan
sekitarnya yang berada dalam cakupan market RS HERMINA KARAWANG (Radius 10 Km dari
lokasi RS) pada tahun 2019 adalah 1.061.919 jiwa dengan tingkat pertumbuhan penduduk per tahun
adalah sebesar 1,04 %. Analisis silang dengan jumlah penduduk maka didapat Ratio penduduk
terhadap jumlah tempat tidur di kota Karawang. Dengan mengacu pada standar WHO bahwa 515
penduduk untuk 1 TT, didapati jumlah TT yang dibutuhkan untuk 1.061.919 jiwa adalah 2.061 TT.
Saat ini total tempat tidur RS – RS di dalam wilayah Kota Karawang dan sekitarnya yang menjadi
cakupan target market RS HERMINA KARAWANG hanya terdapat 1220 TT, sehingga masih
terdapat kekurangan sebanyak 841 tempat tidur untuk memenuhi standar ideal. Karenanya masih
sangat memungkinkan untuk menambah jumlah tempat tidur dengan membangun rumah sakit baru.
(http://sirs.buk.depkes.go.id/rsonline).
Dari sejumlah rumah sakit yang terdapat dalam wilayah cakupan target market RS
HERMINA KARAWANG, yang dinilai mempunyai tingkat pengelolaan rumah sakit yang efektif
dengan BOR diatas 60% adalah : RSUD Karawang, RS Djoko Pramono, RSU Dewi Sri, RS
Bayukarta, dan RS Mandaya. Dengan tingginya BOR RS – RS tersebut dan kenyataan bahwa
banyak dari golongan segmentasi menengah atas yang mencari pelayanan kesehatan, maka potensi
masyarakat menengah atas untuk pelayanan kesehatan sesungguhnya masih tinggi. Kondisi ini
memberikan gambaran yang semakin jelas bahwa sudah tepat RS Hermina karawang hadir di Kab
Karawang untuk memberikan kontribusi sekaligus menangkap peluang.

Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka rumah sakit ini akan menggunakan strategi pemasaran
dengan cara:
1. Branding dan promosi
Fokus pada pemberian kontribusi nyata promosi kesehatan kepada masyarakat luas yaitu edukasi,
skrining dan simple medical assessment
2. Market mapping

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 22


dengan mapping maka diharapkan dapat terkonsep pendekatan yang lebih efektif pada setiap
jenis target market sehingga akan tepat sasaran dan menghasilkan feedback yang signifikan
3. Selling
dari market mapping maka teknik pendekatan yang dipergunakan ada beberapa jenis sesuai
dengan kebutuhan lapangan, yaitu direct selling, personal selling dan advertising
4. Public Relation
public relation merupakan pendekatan penting yang harus dilakukan dalam memasarkan,
membangun trust stakeholder dan handling complaint
Dengan mengambil segmentasi pasar ekonomi menengah atas maka perlu diketahui karakteristik
pasar tersebut. Umumnya pasar menengah atas dalam bidang pelayanan kesehatan mempunyai
karakteristik : mudah melakukan komplain (mengajukan keluhan) apabila pelayanan yang diberikan
tidak memenuhi harapannya. Mereka juga telah menuntut adanya pelayanan tingkat sekunder bahkan
tertier. Perlu juga diingat bahwa pasar menengah atas pun sebenarnya terbagi dalam segmen –
segmen yang sedikit berbeda yaitu atas – atas, atas menengah, atas bawah, menengah atas, menengah
menengah dan menengah bawah.
Disamping itu pasar menengah atas umumnya mengharapkan pelayanan yang profesional baik dari
dokter, perawat dan profesi lain dalam rumah sakit. Mereka juga mengharapkan fasilitas yang
lengkap dengan mutu yang baik dalam hal gedung, instalasi, peralatan dan sebagainya. Untuk itu
perlu juga diterapkan strategi dalam pembangunan dimana :
1. Bangunan rumah sakit harus berkualitas sesuai dengan pasien menengah atas namun tetap
memperhatikan efisiensi dan efektivitas gedung sehingga perlu adanya penekanan pada fungsi
bangunan tidak hanya pada keindahan arsitektur.
2. Menyediakan beberapa kelas perawatan sesuai segmentasi pasar menengah ke atas yaitu VIP dan
Utama untuk kelas “ atas “, Kelas I dan kelas II untuk kelas menengah. Namun sesuai dengan
fungsi sosial rumah sakit tetap menyediakan kelas III diperuntukan bagi pasien – pasien yang
kurang mampu. Pembiayaan pasien ini dilakukan dengan subsidi silang.
3. Menyediakan fasilitas kesehatan yang cukup lengkap terutama untuk fasilitas spesialistik
Kebidanan dan kandungan serta spesialistik Anak.
4. Menyediakan fasilitas pendukung yang lain seperti ruang tunggu yang nyaman, tempat beribadah,
café tempat bermain anak, lapangan parkir dan sebagainya.
Berkaitan dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang telah ada saat ini (rumah sakit, rumah

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 23


bersalin, Puskesmas, dsb) perlu ditetapkan strategi khusus sehingga dapat menciptakan suasana yang
saling menguntungkan yaitu dengan strategi:
Tidak
menganggap pusat pelayanan kesehatan lain sebagai kompetitor atau pesaing namun diperlakukan
sebagai mitra. Hal ini berdasarkan dari pengalaman, bahwa suatu rumah sakit dapat memiliki
kelebihan kelebihan namun juga kekurangan – kekurangan di satu rumah sakit dapat diisi oleh rumah sakit
lain.
Salah satu
aspek penting yang juga masuk dalam strategi pemasaran adalah kenyataan bahwa masyarakat masih
menganggap dan mengharapkan bahwa rumah sakit juga melaksanakan fungsi sosial disamping
fungsi ekonomis. Untuk itu juga merupakan suatu strategi pemasaran untuk :
a. Memberikan citra kepada masyarakat mengenai keberadaan rumah sakit ini. Antara lain
dengan melayani pasien – pasien yang kurang mampu terutama dan pasien – pasien keadaan
gawat darurat.
b. Berperan aktif dalam pendidikan masyarakat di bidang kesehatan terutama kesehatan ibu
dan anak dengan cara memberikan ceramah – ceramah untuk petugas kesehatan terutama
bidan dan masyarakat umum dan sebagainya.
c. Berperan aktif tidak hanya dalam fungsi preventif, kuratif dan rehabilitatif namun juga
dalam fungsi promotif.

10. Proyeksi Utilisasi

Berdasarkan data kependudukan yang ada dan dengan strategi pemasaran tersebut diatas,
maka diproyeksikan jumlah pemanfaatan fasilitas di RS HERMINA KARAWANG sebagaimana
terlihat pada tabel 6.13. Hasil tersebut diperoleh berdasarkan data – data dan asumsi sebagai
berikut :
a. Dari total populasi di wilayah Kabupaten Karawang dan sekitarnya yang sebanyak
1.061.919 juta penduduk, terdapat ± 424.029 penduduk yang berusia antara 0 – 14 tahun dan
sekitar ± 212.014 penduduk yang merupakan wanita usia produktif. Jumlah penduduk ini diproyeksi
meningkat sebesar 1,04% setiap tahunnya.
b. Dari sejumlah penduduk tersebut yang termasuk ke dalam golongan ekonomi menengah

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 24


atas dan peserta JKN diperkirakan sebesar 60% dari populasi atau sekitar 637.151 jiwa. Dari
jumlah tersebut, 60% dari populasi atau sekitar 446.006 jiwa merupakan penduduk yang
berpotensial menjadi pelanggan RS HERMINA KARAWANG, kecuali pada tahun pertama
dimana diasumsikan hanya terdapat 40% karena belum kerjasama dengan BPJS. Diasumsikan
bahwa setiap penduduk yang berpotensial menjadi pelanggan RS HERMINA KARAWANG
akan memerlukan pelayanan kesehatan rawat jalan minimal 1 kali dalam setahun.
c. Adapun dari total penduduk yang berpotensi menjadi pelanggan RS HERMINA
KARAWANG diatas, diasumsikan 4% menjadi pasien rawat jalan pada tahun pertama; 10%
pada tahun ke-2, 13% pada tahun ke-3, 18% pada tahun ke-4, 22% pada tahun ke-5, 26% pada
tahun ke-6, 28% pada tahun ke-7, dan 30% pada tahun ke-8.
d. Dengan strategi pemasaran yang ada, maka RS HERMINA Karawang diperkirakan
dapat berperan dalam pelayanan kesehatan dari 20% - 30
% pada tahun pertama, 30%-40% pada tahun kedua, 40%-50% pada tahun ketiga, 50% - 60%
pada tahun keempat dan 60% - 70% tahun kelima.
e. Sesuai dengan kekhususan RS HERMINA Karawang maka perbandingan jumlah
pemakaian fasilitas penunjang sebagaimana di PT MEDIKALOKA HERMINA TBK yang lain
yaitu sebesar jumlah kelahiran sebanyak 9 % dari jumlah pasien rawat inap, jumlah tindakan
sebanyak 10% dari jumlah pasien rawat inap, jumlah R/ pada resep sebanyak 2 kali jumlah pasien rawat
jalan dan rawat inap, jumlah pemeriksaan laboratorium sebanyak 60% jumlah pasien rawat jalan dan
rawat inap dan jumlah pemeriksaan radiologi sebesar 5% dari jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap.
Dengan perhitungan tersebut di atas maka dapat diproyeksikan jumlah pemakaian fasilitas
Rumah Sakit Hermina Karawang sebagaimana pada tabel 6.12 dibawah ini.
Tabel 2.2 Proyeksi Utilisasi rumah sakit per hari sampai 8 tahun kedepan
Thn 1 Thn 2 Thn 3 Thn 4 Thn 5 Thn 6 Thn 7 Thn 8
RJ 39,60 90,58 128 229 280 331 357 382
RI 8,10 32,60 46,87 54,84 65 75 89 105
Tindakan 0.4 1.5 2.0 2.8 3.4 4.0 4.3 4.6
Kelahiran 0.4 1.4 1.8 2.5 3.0 3.6 3.9 4.1
R/ 76.1 285.4 371.1 513.8 628.0 742.2 799.2 856.3
Lab 17.7 66.3 86.1 119.3 145.8 172.3 185.5 198.8
Ro 1.9 7.1 9.3 12.8 15.7 18.6 20.0 21.4

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 25


2.2.8. SDM

Jenis dan jumlah tenaga kerja disiapkan sesuai kebutuhan secara bertahap agar tercapai
organisasi yang efektif dan efisien. Dilakukan pemenuhan 2 tahap.
Untuk perencanaan tenaga ini, diutamakan merekrut tenaga medis, paramedis dan non medis
dari wilayah Kota Karawang dan sekitarnya. Terutama untuk tingkat pelaksana kebersihan, laundry,
dapur dan satpam sangat diutamakan direkrut dari warga sekitar lokasi rumah sakit.
Tabel 2.3. Ketenagakerjaan RS Hermina Karawang Tahap I
NO JENIS TENAGA KERJA JUMLAH TENAGA KERJA

DIREKSI
Direktur 1

Sekretaris 1
TI/EDP 2
BIDANG KEPERAWATAN
Manajer
1
Ketua KOMKEP RS
Kepala Perawat Ruangan
a. Kaperu RWJ & IGD 1
b. Kaperu RWI Obsgyn 0
c. Kaperu RWI Anak dan Umum 1
d. Kaperu VK dan OK 1
e. Kaperu Perina/ NICU/ PICU/ ICU 1
Kepala Jaga 4
Perawat Pendidik (PP)
a. PP Anak
1
b. PP Umum
c. PP Perinatologi 1

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 26


d. PP Kebidanan 1

f. PP Bedah 1

g. PP Gawat Darurat 1

Rawat jalan (Poliklinik sakit) 4


IGD 5
Kamar Operasi 6
Kamar bersalin 3
Rawat Inap Obsgyn 1
Rawat Inap Umum Pria
2
Rawat Inap Umum Wanita
Rawat Inap Anak 1
KBBL 2
Perinatologi 2
NICU
PICU
4
ICU
Perawat Gigi 1
Hemodialisa 0
JKN
Staf Pelaksana 1

MUTU DAN AKREDITASI


Manajer 1

Staf Pelaksana 1

Perawat IPCN 1

BIDANG PELAYANAN MEDIS


Manajer 1
Dokter Fungsional
6
Dokter IGD Full Time
Perawat IPCN 1
BIDANG PENUNJANG MEDIS
Manager 1
Apoteker 4
Asisten Apoteker 3
Radiografer 2

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 27


Analis kesehatan 4
Rekam Medis 2
Fisioterapi 2
Okupasi Terapi 0
Terapi Wicara 1
CSSU 1
BAGIAN KEUANGAN

Akuntansi
1
Pajak
Piutang 2
Hutang 1
Kasir 3
BAGIAN SDM
Rekrutmen
1
Pembinaan
Kesejahteraan
1
Diklat
1
Kompetensi
BAGIAN MARKETING
Manajer 1
Back Office (Internal, Eksternal, PMO) 2
Front Office dan Operator 3
BAGIAN PENUNJANG UMUM
Manajer 1
Staf Rumga dan Fixed Asset
3
Staf Gudang
Kesling 1
Teknisi Umum 3
Teknisi Alkes 1
Pantry 4
Juru Masak 4
Ahli Gizi 1
Laundry 4

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 28


Sopir
3
Kurir
TOTAL 123

Tabel 2.4. Perencanaan Tenaga Kerja Sampai Dengan Tahun 2024


NO JENIS TENAGA KERJA JUMLAH TENAGA KERJA
DIREKSI
Direktur 1
Wakil Direktur Medis 1
Wakil Direktur Umum 1
STAF DIREKSI
Sekretaris 1
Administrasi Medis 1
TI/EDP 3
BIDANG KEPERAWATAN
Manajer
2
Ketua KOMKEP RS
Kepala Perawat Ruangan
a. Kaperu IGD 1

c. Kaperu RWJ 1

c. Kaperu RWI Obsgyn


3
d. Kaperu RWI Anak dan Umum
e. Kaperu VK dan OK 1
f. Kaperu Perina/ NICU/ PICU/ ICU 1
Kepala Jaga 5
Perawat Pendidik (PP)
a. PP Anak
2
b. PP Umum
c. PP Perinatologi / Intensif 2
d. PP Kebidanan 1
e. PP Gawat Daurat 1
f. PP Bedah 1

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 29


Rawat jalan (Poliklinik sakit) 18
IGD 16
Kamar Operasi 25
Kamar bersalin 12
Rawat Inap Obsgyn 12
Rawat Inap Umum Pria
12
Rawat Inap Umum Wanita
Rawat Inap Anak 12
KBBL 8
Perinatologi 8
NICU 20
PICU
ICU
Perawat Gigi 2
Hemodialisa & Kemoterapi 4
JKN
Manajer 1
Coder 2
Case Mix (Dokter Umum JKN) 1
Keuangan 1
MUTU DAN AKREDITASI
Manajer 1
Staf Pelaksana 2
Perawat IPCN 1
BIDANG PELAYANAN MEDIS
Manajer 1
Dokter Fungsional
11
Dokter IGD Full Time
BIDANG PENUNJANG MEDIS
Manager 1
Apoteker 10
Asisten Apoteker 5
Radiografer 5
Analis kesehatan 10
Rekam Medis 7

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 30


Fisioterapi 8
Okupasi Terapi 2
Terapi Wicara 2
CSSU 3
BAGIAN KEUANGAN
Manajer 1
Akuntansi 1
Pajak 1
Piutang 2
Hutang 2
Kasir 7
BAGIAN SDM
Manajer
1
Kepala Urusan Pengembangan SDM
1
Staf Rekrutmen & Retensi
1
Staf Pelatihan, Pendidikan & KPI
1
Staf Kesejahteraan & Hub. Industrial
1
BAGIAN MARKETING
Manajer 1
Back Office (Internal dan Eksternal) 4
Front Office dan Operator 12
BAGIAN PENUNJANG UMUM
Manajer 1
Staf Jangum 1
Staf Fixed Asset 1
Kesling 1
Teknisi Umum 4
Teknisi Alkes 2
Kaur Gizi & Tata Boga 1
Pantry 6
Juru Masak 6
Ahli Gizi 1

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 31


Laundry 4
Sopir 6
Kurir
TOTAL 314

2.2.9. Produk Layanan dan Prospek Pengembangan


A. Gambaran Prospek Pengembangan

1. Bila RS HERMINA KARAWANG dikelola dengan manajemen yang baik dan bermutu,
rumah sakit ini mempunyai prospek untuk berkembang dan menghasilkan profit yang besar.
2. Pada dasarnya faktor-faktor yang menentukan keberhasilan pelayanan rumah sakit menjadi
profit business unit adalah sebagai berikut :
a. Seberapa banyak dokter yang mempunyai komitmen tinggi untuk mengirim dan
merawat pasien di RS HERMINA KARAWANG
b. Pelayanan bermutu terhadap pelanggan internal Rumah Sakit :

Pembayaran pemasukan dokter yang transparan, tepat dan cepat, yang bergantung
kepada bagaimana pembayaran honor dokter, seberapa segera honor dibayarkan.
Kesejahteraan karyawan yang baik

Upaya Quality Assurance (QA), Quality Management (QM), dan Quality


Improvement (QI) sehingga tercapai Total Quality Management (TQM)
c. Pelayanan bermutu terhadap pelanggan eksternal rumah sakit

Identifikasi kebutuhan dan kepuasan pasien

Pemenuhan pelayanan pasien yang Cepat, Tepat , Ramah

Menciptakan lingkungan rumah sakit yang dinilai nyaman oleh pasien dan
keluarganya.
d. Penentuan tarif pelayanan rumah sakit yang dinilai wajar oleh masyarakat pemakai jasa
rumah sakit.
3. Bentuk pengelolaan yang tepat bagi rumah sakit adalah bentuk kerjasama semua pihak.
Bukan hanya perseorangan, sehingga diharapkan akan meningkatkan jumlah kunjungan
pasien per bulan.

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 32


4. Prospek RS HERMINA KARAWANG :

a. Cakupan wilayah pelayanan RS HERMINA KARAWANG dimana persentase terbesar


target pasar adalah golongan menengah dan menengah ke atas, sehingga semakin
meningkat taraf hidup maka kebutuhan layanan kesehatan yang profesional semakin
tinggi.
b. RS HERMINA KARAWANG dirancang memiliki layanan Suite Room, SVIP,VIP,
Kelas I, II dan III yang diperkirakan akan menjadi pilihan utama masyarakat Kabupaten
Karawang dan sekitarnya.
c. RS HERMINA KARAWANG didukung oleh komitmen dokter-dokter spesialis
terkemuka yang akan berpraktek dengan jadwal yang terstruktur.
d. RS HERMINA KARAWANG ditunjang oleh fasilitas layanan penunjang medik yang
lengkap dan secara fleksibel akan terus berkembang mengikuti kebutuhan pelayanan
dengan perkembangan teknologi yang ada
e. RS HERMINA KARAWANG didukung oleh sumber daya manusia yang berpengalaman
dalam pelayanan kesehatan professional, manajemen rumah sakit dan pengelolaan
operasional rumah sakit.

B. Fasilitas Pelayanan RS HERMINA KARAWANG

Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan, RS HERMINA KARAWANG didukung oleh


berbagai pelayanan yang saling terintegrasi dalam suatu sistem organisasi dalam bentuk layanan
lintas fungsi. Masing-masing pelayanan dan terdiri dari :
a. Rawat Jalan

Produksi jasa layanan medis secara Poliklinik sakit yang terdiri dari berbagai jenis
pelayanan meliputi :

1. Poliklinik sakit Umum

2. Poliklinik sakit Penyakit Dalam

3. Poliklinik sakit Kebidanan & Kandungan

4. Poliklinik sakit Gigi dan Mulut

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 33


5. Poliklinik sakit Mata

6. Poliklinik sakit Anak

7. Poliklinik sakit Kulit dan Kelamin

8. Poliklinik sakit Bedah

9. Poliklinik sakit Jantung dan Pembuluh Darah

10. Poliklinik sakit Syaraf

11. Poliklinik sakit THT

12. Poliklinik sakit Jiwa

13. Poliklinik sakit Gizi Klinis

b. Rawat Inap Umum

Terdapat kamar pelayanan rawat inap yang menangani pasien dewasa wanita dan pria,
anak dan kebidanan sebanyak 134 tempat tidur (Tahap II) dengan operasional Tahap I
sebanyak 100 tempat tidur.
c. Klinik Tumbuh Kembang

Poliklinik khusus yang memantau mendeteksi secara dini gangguan tumbuh kembang
pada bayi dan anak dalam masa tumbuh kembang.
d. Laboratorium

Fasilitas Laboratorium yang disiapkan saat ini mampu melaksanakan pemeriksaan


laboratorium Patologi Klinik lengkap pada Hematologi dan Kimia Darah 80%. Untuk jenis
jenis tertentu di lab Patologi Klinik dan Patologi Anatomi, RS Hermina Karawang menjalin
kerjasama dengan Lab Rujukan dengan standar mutu sesuai standar.

Daftar Pemeriksaan Laboratorium Yang Dilaksanakan di RS Hermina Karawang

HEMATOLOGI o LDH FAECES o Anti Chlamydia lgM


o Rutin o HBDH o Lengkap o Toxoplasma lgG Aviditas
(Hb, Leu, HT, Trombo) Lemak Darah o Analisa Faeces o CMV lgG Aviditas
o Rutin 2 o Trigeserida* o Darah Samar HEPATITIS

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 34


(Hb, Leu,LED, Diff) o Cholesterol Total* o APT Test o HBsAG (EIA)
o Lengkap o Cholesterol HDL* CAIRAN TUBUH o Anti HBs (Titer)
(Rutin 2+ HT, Eri, Trombo) o Cholesterol LDL o Analisa Sperma o GO
o Retikulosit o Lp (a) o PCT o HBeAg
o Hitung Eosinofil Fungsi Ginjal o Analisa Cairan Otak o HCV – RNA
o Gambaran Darah Tepi o Ureum Darah o Analisa Trans – Eksudat o Anti HBc
o Nilai eritrosit rata-rata o Kreatinin Darah o Analisa Batu Ginjal o HBV DNA
o Coomb's test o Asam Urat Darah SEROLOGI o Anti HCV Total
o G- 6 PD o Creatinin Clearence o VDRL o Anti HCV lgM
o SI TIBC Elektrolit & Gas Darah o TPHA o HCV RNA
o Fernitin o Na o RF o Anti HAV Total
o Transferin oK o ASTO o Anti HAV lgM
o Vit B12 o Cl o Anti HBc Total HORMON
o Asam Folat o Kalsium o Anti HBc lgM o T3 Total
o Elektroforesa Hb o Fosfor Anorganik o PCR Salmonella o T4 Total
o Sel LE o Magnesium o Anti TB lgG o T3 Uptake
o LE test o Analisa Gas Darah o PCR TB o FTI
o Gol darah ABO – Rh Lain – lain o Seramoeba / IDT o Free T4
o Fosfatase Asam o Dengue Blot lgG + lgM o Free T3
HEMOSTASIS o Fosfatase Asam Prostat o Helicobacter pylori lgG o TSH Sensitif
o Rumple Leede o Amilase Darah o Helicobacter pylori lgM o LH
o Masa perdarahan o Lipase Darah o Anti HIV o FSH
o Masa Pembekuan o Aseton Darah o Western Blot HIV o Estradiol
o Masa Protombin (PT) o Amino Darah IMONOLOGI o Prolaktin
o INR o CPR o lg G o Progesteron
o APTT o Widal o lg A o Testosteron
o Masa Trombin (TT) o lg M o Aldosteron
o Fibrinogen URINALISA o lg E (Total) PETANDA TUMOR
o D – dimmer o Lengkap o Klompemen C3 o AFP
o Trombotest o Berat Jenis o Klompemen C4 o CEA
o Agregasi trombosit o PH o ANA o MCA (payudara)
KIMIA RUMAH SAKIT o Protein o SMA o CA 15,3 (payudara)
Fungsi Hati o Glukosa o Anti Ds – DNA o CA 131 (ovarium)
o Elektroforesa Protein o Keton o ACA lg G o CA 19,9 (pankreas)
o Protein Total Albumin o Bilirubin o ACA lg M o PSA (Prostat)
o Bilirubin bayi o Urobilinogen o ACA lg A o Free PSA (Prostat)
o Bilirubin Total-Direk o Sedimen o lg E (spesifik) o SCC (Serviks)
o SGOT Urine 24 Jam o Sel T - Sel B o Beta hCG Kuantitatif
o SGPT o Protein Kuantitatif o CD 4 - CD 8
o Gamma _ GT o Protein Bence Jones o Analisa Kromosom MIKROBIOLOGI
o Fosfatase Alkali o Ureum Urine TORCH & CHLAMYDIA o Malaria
o Cholinesterase o Kreatinin Urine o Anti Toxoplasma lgG o Filaria

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 35


o Karbohidrat Lain-lain o Anti Toxoplasma lgM o Sediaan langsung
o Glukosa sewaktu o Tes kehamilan o Anti Rubella lgG o Sediaan BTA
o Glukosa puasa o Beta hCG Titter o Anti Rubella lgM Kultur
o Glukosa 2 jam PP Narkoba o Anti CMV lgG o MO + Resistensi
o Tes Toleransi Glukosa o Barbitura o Anti CMV lgM o BTA
o Kurva Harian Glukosa o Benzodiazepin o Anti HSV I lgG o Jamur
o Hb A1 – C o Coccain o Anti HSV II lgG o Gall
o C – peptide o Opiat o Anti HSV I lgM TDM
Enzim o Canabis o Anti HSV II lgM o Theophylin
o CPK o Amfetamin o Anti Chlamydia Total o Digoxin
o CK – MB o Anti Chlamydia lgG o Phenobarbital

e. Farmasi

Instalasi Farmasi menyiapkan pelayanan kefarmasian baik rawat jalan maupun rawat
inap sesuai dengan regulasi yang berlaku dengan ketersediaan perbekalan farmasi yang
dituangkan dalam Formularium RS Hermina Karawang dengan update secara berkala
untuk memenuhi kebutuhan, dilengkapi dengan sistem informasi manajemen yang
mendukung patient safety, tertib administrasi dan prinsip efisien efektif

f. Rekam Medis

SDM Rekam Medis dengan Sistem informasi manajemen terkait rekam medis sebagai
pusat data adalah sudah terintegrasinya sistem ini dari hulu ke hilir, e medical record
dalam persiapan, yang akan dilaksanakan mulai akhir tahun 2020 maka diharapkan hasil
data akan cepat dan valid meskipun saat ini masih menjadi kelemahan namun ketika e
medical record sudah realisasi maka akan berubah menjadi kekuatan

g. Radiologi

Unit radiologi dengan fasilitas alat kesehatan berupa alat Rontgen konvensional 500
mA, CT Scan 32 slices, CR, USG 2D Colour Doppler dan Dental X Ray sudah
memenuhi kebutuhan pemeriksaan penunjang radiologi untuk semua bidang pelayanan
dan spesialisasi pada rumah sakit umum. Sehingga penunjang radiologi ini merupakan
kekuatan dalam menunjang pelayanan
h. Instalasi gizi

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 36


Pelayanan Instalasi gizi menunjang pelayanan kesehatan berupa asuhan Gizi sesuai
kebutuhan pasien dan konsultasi Gizi. Adapun kegiatan Asuhan Gizi dan Konsultasi
serta pengelolaan diet, sebagai berikut :
a. Pengadaan makanan yang bertujuan menyediakan makanan dengan standar mutu
baik dan sesuai kecukupan asuhan gizinya
b. Konsultasi gizi oleh Ahli Gizi
i. Senam hamil diselenggarakan bagi ibu hamil dengan tujuan antara lain untuk
memperlancar persalinan, Ruang untuk senam hamil terletak di ruang serbaguna.
Sedangkan senam Nifas dilaksanakan kepada Ibu setelah melahirkan agar mempercepat
mobilisasi dan penyembuhan

c. Pelayanan Penunjang Umum

1. Dapur dan Pantry

Pada Tahap I dapur utama RS HERMINA Karawang berada dalam gedung pada
lantai III, dan dilayani dengan menggunakan troli untuk pasien. sedangkan pada tahap
II Dapur akan berada di Lantai VI. Dalam operasionalnya pada tahap awal, dapur
utama ini siap melayani kebutuhan pasien setiap kalinya rata-rata diperkirakan 50
pasien. Sedangkan untuk kebutuhan akan susu untuk bayi disediakan di ruang pantry
yang berada di kamar bayi.
2. Laundry

Pada Tahap I Laundry RS HERMINA Karawang juga berada di lantai III, dimana
kegiatan laundry dilakukan pada pagi hari dengan menggunakan tenaga manusia dan
dibantu dengan mesin cuci dan mesin pengering. Pada tahap II Laundry juga akan
terdapat di lantai VI. Bahan yang akan dicuci berasal dari ruangan bersalin, ruangan
operasi, ruangan perawatan, ruangan bayi dan pakaian suster. Laundry ditunjang
dengan gudang dan fasilitas ruangan linen di setiap lantainya.
3. Asrama

RS HERMINA Karawang menyediakan pula fasilitas asrama bagi karyawan yang


terletak di lantai III pada tahap I, dan di lantai VI pada tahap master plan. Asrama
terdiri dari kamar-kamar dengan kamar mandi / WC dan ruangan makan.

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 37


j. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Bertugas melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasaranana rumah sakit

k.Pengolahan Limbah dan Sanitasi

Mempunyai tugas melakukan pengolahan limbah rumah sakit baik medis maupun non
medis, limbah rumah tangga serta melakukan pemeliharaan sanitasi lingkungan rumah
sakit.

1. Layanan Unggulan RS HERMINA Karawang

a. Layanan Ibu yaitu Antenatal Risiko Tinggi dan Fetomaternal

b. Layanan Anak yaitu Klinik Tumbuh Kembang (Instalasi Rehabilitasi Medik) & NICU

c. Layanan Rehabilitasi Stroke (Instalasi Rehabilitasi Medik)

d. Layanan MCU

e. Layanan Gigi Spesialistik

2. Pengembangan Produk
A. Cutting Spesialis berupa :
a. Ortopedi dan Traumatologi
b. Bedah Saraf
c. Bedah Digestive
d. Urologi

B. Jantung & Pembuluh Darah


i. MCU (Non Invasive)
ii. Cathlab (Invasive)

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 38


BAB III
ARAH DAN PRIORITAS STRATEGI

SWOT ANALYSIS
PEMBOBOTAN SKALA / RATING

1. SDM DAN MANAJEMEN 35% 5 sangat kuat

2. SARANA & PRASARANA 31% 4 Kuat

3. KEUANGAN 20% 3 Cukup

4. PEMASARAN 20% 2 Lemah

Jumlah 100% 1 sangat lemah

BOBOT SUB
BOBOT
FAKTOR
FAKTOR
No. FAKTOR (%) RATING NILAI
(%)

Kekuatan
1. SDM DAN MANAJEMEN 35%

a. Tersedianya Dr Spesialis yang lengkap 35% 4 0,49

b. Loyalitas SDM pada RS 30% 4 0,42

c. Tersedia tenaga kesehatan yang qualified 20% 3 0,21

d. Manajemen berjalan dengan baik 15% 3 0,16


Jumlah (1) 100% 1,28

2. SARANA DAN PRASARANA 31%

a. Lokasi RS yang strategis 35% 5 0,44

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 39


b. Bangunan RS dengan fasilitas yang lengkap 20% 4 0,20

c. Tersedianya peralatan medik yang memadai 31% 3 0,19

d. Tersedianya ruang perawatan yang memenuhi

kehendak pasar 20% 5 0,31


Jumlah (2) 100% 1,08

3. KEUANGAN 20%
a. Sistem keuangan berjalan baik 30% 4 0,24

b. Likuiditas dan solvabilitas baik 30% 3 0,18

c. Support dari pemilik yang cukup kuat 20% 4 0,16

d. Kinerja keuangan baik 20% 3 0,12


Jumlah (3) 100% 0,70

4. PEMASARAN

a. Pola tarif yang bersaing 30% 5 0,30

b. Tersedianya pola tarif dengan paket 20%


30% 3 0,18

c. Tersedianya pelayanan unggulan 31% 3 0,15

d. RS sudah dikenal 15% 4 0,12

Jumlah (4)
100% 0,75
TOTAL KEKUATAN 100% 3,81

Kelemahan
1. SDM DAN MANAJEMEN 35%

a. Kinerja SDM RS belum teruji optimal 31% 4 0,35

b. SDM RS 80% baru belum mempunyai komitmen terhadap

pelayanan yang bermutu tinggi 30% 2 0,21

c. Turn over diprediksikan masih tinggi dengan adaptasi 30% 3 0,32

d. Fungsi organisasi belum berjalan baik 15% 4 0,21


Jumlah (1) 100% 1,09

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 40


2. SARANA DAN PRASARANA 31%

a. Peralatan medik canggih belum lengkap 30% 3 0,23

b. Fasilitas pelayanan belum memadai 31% 3 0,19

c. Penataan lokasi pelayanan belum optimal 30% 3 0,23

d. Sistem informasi RS belum terpadu 15% 2 0,08


Jumlah (2) 100% 0,71

3. KEUANGAN 20%
a. Sumber pembayaran pasien sangat didominasi

dari pasien umum (resiko komplain)


35% 4 0,28

b. Realisasi anggaran belum sepenuhnya mengacu

pada alokasi anggaran 31% 4 0,20

c. RS belum mampu membayar hutang Investasi 40% 5 0,40


Jumlah (3) 100% 0,88

4. PEMASARAN

a. Tarif rekanan RS relatif tinggi 40% 3 0,24


20%
b. Kualitas proses pelayanan pelanggan belum baik 40% 4 0,32

c. Belum dapat memberikan kepuasan kepada

pelanggan dengan optimal 20% 4 0,16


Jumlah (4) 100% 0,72

T O T A L KELEMAHAN 100% 3,40

Peluang
1. SDM DAN MANAJEMEN 35%

a. Tersedianya SDM berbagai profesi yang dapat


20% 4 0,28
direkrut untuk peningkatan kinerja RS

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 41


b. Kebijakan dan komitmen Pemilik RS untuk
mengembangkan dan meningkatkan pelayanan RS
35% 5 0,61

c. Tersedianya lembaga/konsultan untuk peningkatan kompetensi


SDM DAN SISTEM
10% 4 0,14
MANAJEMEN

d. Kerjasama dengan FK merupakan peluang dalam rekrutmen


35% 4 0,49
dokter spesialis yang berkualitas

Jumlah (1) 100% 1,52

2. SARANA DAN PRASARANA 31%


a. Terbukanya kesempatan untuk KSO peralatan
30% 4 0,30
medik dan non medik

b. Kemajuan teknologi dapat digunakan untuk


30% 4 0,30
meningkatkan kinerja RS

c. Dengan semakin terbuka pasar, memudahkan RS dalam


mendapatkan peralatan dengan harga
40% 4 0,40
yang lebih kompetitif

Jumlah (2) 100% 1,00

3. KEUANGAN 20%

a. Kerjasama dengan pemasok dapat meringankan 0,12


20% 3
beban keuangan RS

b. Adanya kemudahan dalam mendapatkan dana


40% 5 0,40
investasi dari Pemilik RS

c. Kemampuan bayar pasien yang cukup tinggi 40% 4 0,32


Jumlah (3) 100% 0,84

4. PEMASARAN 20%

a. Kewajiban asuransi tenaga kerja di perusahaan- perusahaan


merupakan peluang untuk
30% 4 0,24
pengembangan kerjasama

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 42


b. Pemukiman penduduk yang cukup padat & perusahaan besar di
sekitar RS merupakan pasar
50% 4 0,40
potensial untuk RS

c. Adanya rumah sakit-rumah sakit dan tempat praktek profesi


kesehatan di sekitar RS untuk
20% 4 0,16
membuat jaringan pelayanan

Jumlah (4) 100% 0,80

T O T A L PELUANG 100% 4,16


Ancaman
SDM DAN MANAJEMEN 35%
a. Adanya ketidakpuasan pada dokter spesialis 40% 3 0,42
b. Masih belum solidnya komitmen SDM yang 40% 3 0,42
berada di dalam RS.

c. Kinerja RS belum optimal sehingga belum dapat 20% 4 0,28


memberikan insentif yang memadai untuk
meningkatkan motivasi kerja karyawan.

Jumlah (1) 100% 1,12


SARANA DAN PRASARANA 31%
a. belum
Belumadanya prasaranafasilitas pelayanan
lengkapnya 60% 4 0,6
menyebabkan dilakukannya rujukan ke RS lain

b. Lokasi dan kelengkapan ruang pelayanan yang belum 40% 4 0,4


optimal
Jumlah (2) 100% 1

KEUANGAN 20%

a. Rekrutmen SDM yang berkompetensi menyebabkan 40% 4 0,32


biaya SDM meningkat
b. Penetapan tarif lebih didasarkan pada kompetitor 40% 4 0,32
daripada unit cost

c. Tarif yang dipaketkan belum dapat dilaksanakan

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 43


sepenuhnya.

Jumlah (3) 100% 0,76

PEMASARAN 20%

1 Munculnya RS baru dan pengembangan RS lain 40% 4 0,32


merupakan kompetitor potensial.
2 Tarif RS masih menjadi hambatan bagi kerjasama 35% 3 0,21
dengan perusahaan
3 Kemasan pemasaran yang masih monoton 31% 4 0,20

Jumlah (4) 100% 0,73

100% 3,61

HASIL ANALISA

Analisa Internal

No. Bidang Nilai


Kekuatan Kelemahan
1. SDM dan Organisasi 1,28 1,09

2. Sarana dan Prasarana 1,08 0,71

3. Keuangan 0,70 0,88

4. Pemasaran 0,75 0,72

Total 3,81 3,40

Analisa Eksternal

No. Bidang Nilai


Peluang Ancaman
1. SDM dan Organisasi 1,52 1,12

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 44


2. Sarana dan Prasarana 1,00 1,00

3. Keuangan 0,84 0,76

4. Pemasaran 0,80 0,73

Total 4,16 3,61

Berdasarkan analisis SWOT tersebut dapat ditentukan koordinat sebagai berikut :

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 45


Grave environmental threats

Matrik SWOT menunjukkan Rumah Sakit terletak pada kuadran I. Strategi yang dianjurkan
pada organisasi yang terletak pada kuadran I yaitu Calls for an aggressive strategy yang terdiri dari;
1. strategi market penetration → merupakan upaya untuk meningkatkan pangsa pasar terhadap
produk yang sudah ada pada pasar yang sudah ada saat ini melalui peningkatan pemasaran; 2.
market development → adalah upaya untuk memperkenalkan produk yang sudah ada pada area
geografi yang baru; 3. product development → adalah upaya untuk meningkatkan penjualan
melalui peningkatan / modifikasi layanan yang sudah ada.
Kegiatan
pengembangan layanan yang akan diambil adalah:

a. Pelayanan NICU & Klinik Tumbuh Kembang

b. Rujukan Gawat Darurat

c. Pelayanan Trauma

d. Pengembangan Kemampuan Pelayanan Cutting Spesialis


e. Pelayanan MCU dan Promotive Kesehatan Kerja pada Industri

f. Pengembangan Kemampuan Pelayanan Jantung & Pembuluh Darah

g. Pelayanan Rehabilitasi Stroke dan Pasca Trauma

h. Pelayanan Gigi Spesialistik dan Estetika

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 47


BAB IV
INDIKATOR KERJA UTAMA DAN PROGRAM KERJA STRATEGIS

4.1 MATRIKS KPI (BSC)


Berdasarkan peta strategi yang telah ditetapkan sebagai bingkai arah dan prioritas strategis
RS Hermina Karawang, demi mewujudkan visi di 2020, maka dapat disusun Indikator Kinerja
Utama atau KPI (Key Performance Indicator) dan target KPI serta bobot KPI dan PIC (Person in
Charge) atas suatu KPI.
Berbagai jenis KPI telah dirumuskan untuk RS Hermina Karawang periode tahun 2020 –
2024. Sebagian jenis KPI adalah bertipe outcome, output, proses, dan input. KPI berfungsi untuk
mengukur secara kualitatif tingkat keberhasilan pencapaian suatu sasaran strategis pada peta
strategi.
KPI berjenis outcome merupakan indikator kinerja utama yang mengukur keberhasilan RS
Hermina Karawang untuk menghasilkan sasaran strategis tertentu. Jenis KPI outcome hanya bisa
diwujudkan bila ditunjang oleh berbagai KPI berjenis output, yang berfungsi untuk mengukur
tingkat keberhasilan keluaran suatu sasaran strategis pada peta strategis. Berbagai KPI bertipe
proses merupakan kumpulan indikator keberhasilan sasaran strategis yang dibutuhkan untuk
mewujudkan KPI bertipe output. Dalam buku ini, KPI bertipe proses hanya bisa diwujudkan bila
RS Hermina Karawang mewujudkan KPI bertipe input, yang mengukur pencapaian keberhasilan
RS Hermina Karawang dalam menyediakan sumber daya organisasi tertentu sebagai masukan
untuk melakukan berbagai sasaran strategis pada proses bisnis internal.

Tabel 4.1 menggambarkan berbagai KPI untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu sasaran
strategis pada peta strategi RS Hermina Karawang periode tahun 2020 – 2024

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 48


Tabel 4.1. Indikator Kinerja Utama (KPI)
NO PERSPEKTIF INDIKATOR

1 PELANGGAN 1. Pencapaian pasien RWJ/RWI


2. Pencapaian pasien Operasi/Kelahiran
3. Pasien Eksekutif RWI/RWJ
4. Pasien Halo Hermina terhadap target
RWJ Eksekutif
5. Jumlah pendaftaran melalui mobile
apps/Call Cantre/tanpa Appointment
6. Nilai Yslow website
7. Follower Kumulatif Instagram
8. Persentase kepuasan pasien
eksekutif/jkn terhadap pelayanan RS
9. Persentase kepuasan
asuransi/perusahaan terhadap
pelayanan RS
10. Google Review, Nilai page speed

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 49


2 PEMBELAJARAN DAN 1. Persentase karyawan dengan
PERTUMBUHAN pencapaian kinerja (KPI) > 5.0
2. Produktivitas karyawan
3. Persentase pencapaian staf klinis
mandiri di IGD (level 1a)
4. Persentase pencapaian staf klinis
mandiri (level 1a)
5. Persentase pencapaian staf klinis
mandiri di kamar operasi (level 1a)
6. Jumlah jam diklat staf fungsional
klinis/non klinis kumulatif/orang
7. Pelaksanaan diklat sesuai
perencanaan
8. Pemenuhan diklat jenjang karier
sesuai level karyawan
9. Persentase karyawan kategori
engaged
10. Pencapaian turn over karyawan tetap
per TW
11. Pencapaian drop out karyawan
kontrak per TW
12. Karyawan yang melakukan
implementasi budaya service
excellent

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 50


3 PROSES BISNIS INTERNAL 1. LOS RWJ/RWI/IGD
2. Pencapaian utilisasi dan Optimalisasi
Poliklinik Eksekutif
3. Pencapaian utilisasi dan optimalisasi
poliklinik JKN
4. Persentase severity level 2 dan 3
5. Kecepatan proses billing pasien rawat
inap (asuransi)

4 KEUANGAN 1. Pencapaian EBITDA RS kumulatif


2. Profit margin RS kumulatif
3. Pencapaian laba bersih kumulatif
4. Indeks revenue pasien eksekutif
RWJ/RWI
5. Indeks revenue pasien JKN
RWJ/RWI
6. Ratio biaya obat farmasi
7. Persentase jumlah biaya tenaga kerja
dibandingkan dengan revenue RS
8. Piutang BPJS dan COVID 19
KEMENKES > 60 hari

4.2 PROGRAM KERJA STRATEGIS


Dengan mengacu kepada hasil analisis situasi dilanjutkan dengan penentuan arah dan prioritas
strategi menggunakan Matrix TOWS serta penentuan proyeksi pendapatan oleh Pemilik pada 5 tahun
pertama ini, maka disusun Program Kerja Strategis 5 (lima) tahun sejak diresmikan operasional tahun
2020 sampai dengan tahun 2024, sebagai berikut :

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 51


TAHUN 1 - 2020
1. Pelayanan 4 Dasar Bidang Spesialis
2. Pelayanan Rujukan Covid – 19
3. Pelayanan Klinis Prioritas Anak
4. Pelayanan Klinik Anak Sehat
5. Pelayanan Unggulan Anak NICU PICU
6. Pelayanan Unggulan Ibu Antenatal Risiko Tinggi
7. Rekrutmen Dokter Spesialis 4 Dasar dan Lain Lain untuk peningkatan utilisasi
8. Pemenuhan Alkes Spesialis Paru (Spirometri), THT (Audiometri & OAE)),
Urologi (Uroflowmetri)
9. Diklat pemenuhan kualifikasi & kompetensi SDM
10. Workshop Peningkatan Mutu
11. Kerjasama Pelayanan Kesehatan dengan BPJS Kesehatan
TAHUN 2 - 2021
1. Pelayanan IGD & Rintisan rujukan
2. Pelayanan Perina NICU PICU ICU
3. Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif
4. Pelayanan RI terpisah Eksekutif & Reguler
5. Pelayanan MCU tahap awal
6. Pelayanan Operasi metode ERACS & ERAS

TAHUN 3 - 2022
1. Pelayanan IGD Rujukan
2. Pengembangan Pelayanan Perina NICU PICU ICU (28 TT & adakan KIC & ERIA
serta kirim 1 SpA Fellow NICU untuk sekolah NICU ke UNPAD)
3. Pelayanan Rintisan Pelayanan Trauma
4. Pelayanan Rintisan Pain Management
5. Pelayanan Tindakan guiding C ARM bidang Ortopedi & Traumatologi, Bedah Saraf,
Urologi, Bedah Digestive, Neurologi intervensi, Bedah Vaskular
6. Pelayanan MCU & Kesehatan Kerja
7. Pelayanan Rawat Jalan terpisah Eksekutif & Reguler
8. Pelayanan KTK terintegrasi
9. Pelayanan Rehabilitasi Stroke dan pasca trauma
10. Hospital Branding & Promotion, focus on education, free health checks or services
11. Terakreditasi Paripurna sesuai Kelas RS
12. Persiapan pelayanan Hemodialisa dan CAPD tahun 2023

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 52


TAHUN 4 - 2023
1. Pengembangan Pelayanan IGD Rujukan
2. Pelayanan Trauma
3. Pelayanan Pain Management
4. Pelayanan Hemodialisis & CAPD
5. Pelayanan Tindakan Laparaskopi
6. Pelayanan Tindakan Endourologi
7. Pengembangan Pelayanan Mata
8. Pengembangan Pelayanan Perina NICU PICU ICU 34 TT dengan SDM lengkap
9. Pengembangan Pelayanan RI menjadi 134 TT (NICU PICU ICU 34 TT, RI
Eksekutif 50 TT, RI Reguler 50 TT) → Pembangunan perluasan area RI Lt 4

TAHUN 5 - 2024
1. Pengembangan Pelayanan Penunjang Diagnostik MRI
2. Pengembangan Pelayanan Intervensi Jantung & Vaskular
3. Pengembangan Center Rehabilitasi Medik
4. Pengembangan KTK
5. Pengembangan Pelayanan MCU
6. Pengembangan 50% Pelayanan RJ (menambah 10 Kamar Poliklinik) dan RI (134 →
154) dengan membangun Lt 5 dan 6 serta penambahan OK menjadi 4 Kamar
(tambah 1 Kamar OK)

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 53


BAB V
ANALISIS DAN MITIGASI RISIKO

5.1 ANALISIS RISIKO


Setiap sasaran strategi RS Hermina Karawang sebagaimana dijelaskan pada bagian
terdahulu diperkirakan akan mengalami kemungkinan dapat tidak dapat terwujud atau sebagian
saja yang bisa diwujudkan karena potensi resiko yang dapat dialami organisasi, baik resiko
finansial maupun non finansial. Untuk mengantisipasi potensi risiko yang mungkin akan dihadapi
oleh RS Hermina Karawang dalam mewujudkan visi 2020, maka diperlukan sebuah pemetaan
risiko. Dalam buku ini, tujuan dari pemetaan risiko adalah untuk menentukan jenis risiko yang
dinilai akan muncul dan diperkirakan kelak mempunyai dampak yang cukup signifikan dalam
menggagalkan perwujudan visi 2020.
Adanya risiko yang diidentifikasi dan dipetakan ini akan menjadi dasar bagi RS Hermina
Karawang dan pihak-pihak lain yang terkait untuk :
a. Menyusun sebuah rencana mitigasi risiko sebagai rangkaian upaya untuk menghindari atau
meniadakan atau mengurangi kemunculan suatu jenis risiko dan potensi tingkat dampak
negatif yang dapat terjadi atas kemunculan suatu risiko dan
b. Merekomendasikan suatu kebijakan agar pola penanganan suatu jenis risiko dinilai efektif
apabila ada dukungan kepastian suatu payung hukum, yang berisi suatu kewenangan untuk
diterapkan pada pengendalian risiko terkait.
Tanpa antisipasi risiko tersebut diperkirakan akan sulit di masa mendatang bagi jajaran
manajemen RS Hermina Karawang untuk dapat mewujudkan berbagai sasaran strategisnya
pada Tahun 2020 – 2024. Dampak lanjutannya dapat diduga bahwa target KPI RS Hermina
Karawang pada suatu tahun dapat tidak dicapai.
Dalam pemetaan risiko, sangatlah mungkin bahwa sebuah sasaran strategis RS Hermina
Karawang dapat mengandung lebih dari satu jenis resiko. Jenis resiko yang dipetakan yang
dinilai penting bersumber baik dari lingkungan eksternal maupun internal RS Hermina
Karawang, yang diperkirakan akan mengancam perwujudan suatu sasaran strategis.
Setelah pemetaan risiko dilakukan, tahap selanjutnya adalah menganalisis atau menentukan
tingkat risiko yang diidentifikasi.

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 54


Upaya yang dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat (level) risiko adalah sebagai berikut:
a. Menentukan kemungkinan risiko terjadi dengan patokan sebagai berikut;
1. Kemungkinan sangat besar; dipastikan akan sangat mungkin terjadi untuk
mempengaruhi suatu sasaran strategis dengan nilai kemungkinan risiko terjadi berkisar 5
2. Kemungkinan besar ; kemungkinan besar terjadi untuk mempengaruhi suatu sasaran
strategis dengan nilai kemungkinan risiko terjadi berkisar 4
3. Kemungkinan sedang ; kemungkinan sedang terjadinya risiko untuk mempengaruhi
suatu sasaran strategis dengan nilai kemungkinan risiko terjadi berkisar 3
4. Kemungkinan kecil ; kemungkinan kecil terjadinya risiko untuk mempengaruhi suatu
sasaran strategis dengan nilai kemungkinan risiko terjadi berkisar 2
5. Kemungkinan sangat kecil ; kemungkinan sangat kecil terjadinya risiko untuk
mempengaruhi suatu sasaran strategis dengan nilai kemungkinan risiko terjadi berkisar 1

b. Menentukan dampak risiko dengan patokan sebagai berikut;


1. Dampak tidak signifikan : resiko mempunyai pengaruh sangat kecil pada suatu sasaran
strategis, namun sasaran strategis masih bisa dicapai.
2. Dampak minor : risiko mempunyai pengaruh kecil pada suatu sasaran strategis dan
memerlukan sedikit upaya penanganan.
3. Dampak medium : risiko mempunyai pengaruh sedang pada suatu sasaran strategis dan
membutuhkan upaya cukup serius penanganannya.
4. Dampak mayor : risiko mempunyai pengaruh besar pada suatu sasaran strategis dan
membutuhkan serius penanganannya.
5. Dampak malapetaka : risiko mempunyai pengaruh tidak terpenuhinya pada suatu sasaran
strategis dan membutuhkan upaya sangat serius penanganannya
Berdasarkan pertemuan antara kemungkinan risiko terjadi dan jenis dampak risiko pada suatu
sasaran strategis dapat dinilai suatu level risiko dengan kualifikasi sebagai berikut:
a. Risiko Rendah (kode R, warna biru)
b. Risiko Moderat (kode M, warna hijau)
c. Risiko Tinggi (kode T, warna kuning)
d. Risiko Ekstrim (kode E, warna merah)

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 55


Tabel 5.1 Acuan Penilaian Risiko
Level Level dampak
Kemungkina Tidak Minor Medium Mayor Malapetaka
n Signifikan
Sangat Besar T T E E E
Besar M T T E E
Sedang R M T E E
Kecil R R M T E
Sangat Kecil R R M T T
Keterangan : R : Risiko Rendah M : Risiko Moderat T : Risiko Tinggi E :
Risiko Ekstrim

Menyajikan hasil analisis risiko yang menggambarkan sasaran strategis, identifikasi risiko,
tingkat kemungkinan, skala dampak, dan level risiko bagi RS Hermina Karawang dalam
rangka mewujudkan visi 2020.

Tabel 5.2 Pemetaan Risiko Terkait Pencapaian Sasaran Strategi

No Sasaran Strategis Identifikasi Faktor Probability Dampak Tingkat


Risiko Risiko

1 Pemenuhan SDM SDM Spesialis dan Sub 4 4 E


Spesialis dan Sub spesialis yang bersedia
yang terbatas. berpraktek di RS 4 4 E
Hermina Karawang
terbatas.
Dokter Sub Spesialis
akan lebih banyak
berpraktek di RS tipe B.

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 56


2 Memenuhi tuntutan Tuntutan pasien yang 4 4 T
pasien semakin kritis terhadap
pelayanan kesehatan 5 4 E
dikarenakan informasi
semakin mudah di 4 3 T
akses.
Tenaga Medis dan
Paramedis dituntut
memiliki skill
komunikasi sesuai
dengan harapan pasien.
Pelayanan medis yang
memenuhi standar
namun mengacu pada
cost effectiveness &
clinical pathway

3 RS Hermina Ketentuan dan 3 3 T


Karawang yang kebijakan BPJS yang
berhasil dalam, belum searah dengan 4 4 E
mendukung Program kolegium masing –
Jaminan Kesehatan masing spesialis.
Nasional Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan yang belum
memenuhi coding INA-
CBGs

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 57


4 Efisiensi Belum tercapainya Cost 3 3 T
pengelolaan biaya Efisiensi dalam
RS yang dapat pengelolaan RS.
mengurangi
ketergantungan
SDM.

5 Meningkatkan mutu Turn over karyawan 4 3 T


pendidikan dan tinggi sehingga sulit
pelatihan yang tepat tercapai SDM yang 4 3 T
guna. memiliki kualitas prima.
SDM berusia muda
yang memiliki resiko
drop out dikarenakan
alasan pribadi/keluarga.

6 Sebagai RS rujukan Persaingan pelayanan 3 4 E


tipe C dalam RS yang semakin ketat
Pelayanan rujukan Adanya ketentuan BPJS 4 4 E
tentang jenjang
pelayanan rujukan 3 3 T
sehingga kasus semakin
selektif
Kasus subspesialis dan
severity level 3
mengerucut di RS tipe
B dan A

7 Meningkatkan Dana investasi tidak 3 3 T


fasilitas medis yang mencukupi. 3 3 T
mengikuti teknologi. Fasilitas medis di RS

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 58


lain lebih lengkap.

5.2 RENCANA MITIGASI RISIKO


Berdasarkan hasil pada tahap sebelumnya, rencana mitigasi risiko menggambarkan upaya
didefinisikan. Rencana mitigasi menggambarkan upaya nyata yang dibutuhkan oleh RS Hermina
Pasteur untuk menangani kemungkinan dan dampak risiko tertentu pada sasaran strategis di peta
strategi. Rencana mitigasi yang disusun diutamakan untuk menangani berbagai jenis risiko yang
dinilai Ekstrim dan Tinggi bagi RS Hermina Pasteur.

No Sasaran Strategis Identifikasi Risiko Risiko Program Mitigasi


(Khusus untuk level
E dan T)

1 Pemenuhan SDM SDM Spesialis dan Sub E Perbaikan mutu


Spesialis dan Sub spesialis yang continuum of care
yang bersedia berpraktek di
terbatas. RS Hermina Karawang
E Kerjasama dengan
terbatas.
Institusi Pendidikan
Dokter Sub Spesialis
Merekrut Dokter
akan lebih banyak
berpraktek di RS tipe B. Subspesialis

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 59


2 Memenuhi tuntutan Tuntutan pasien yang T Perbaikan mutu
pasien semakin kritis terhadap pelayanan
pelayanan kesehatan
dikarenakan informasi E
semakin mudah di akses. Peningkatan
Tenaga Medis dan T kompetensi Tenaga
Paramedis dituntut Medis dan
memiliki skill Paramedis

komunikasi sesuai Pelayanan yang


berkesinambungan dan
dengan harapan pasien.
konsekuen
Pelayanan medis yang
memenuhi standar
namun mengacu pada
cost effectiveness &
clinical pathway

3 RS Hermina Ketentuan dan kebijakan T Kesepakatan dan


Karawang yang BPJS yang kebijakan BPJS
berhasil dalam, belum searah dengan dengan
E
mendukung Program kolegium masing – pemberi pelayanan
Jaminan Kesehatan masing spesialis. Cost management
Nasional pelayanan kesehatan
Pengelolaan Pelayanan
dan
Kesehatan yang
penyusunan clinical
belum memenuhi
pathway
coding INA-CBGs

4 Efisiensi pengelolaan Belum tercapainya Cost T Peningkatan budaya


biaya RS yang dapat Efisiensi dalam cost management
mengurangi pengelolaan RS.
ketergantungan SDM.

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 60


5 Meningkatkan mutu Turn over karyawan T Penambahan
pendidikan dan tinggi sehingga sulit kompetensi untuk
pelatihan yang tepat tercapai SDM yang analisa
T
guna. memiliki kualitas prima. kualitas.

SDM berusia muda yang Management


memiliki resiko recruitment
drop out dikarenakan
alasan pribadi/keluarga.

6 Sebagai RS rujukan Persaingan pelayanan RS T Meningkatkan mutu


tipe C dalam yang semakin pelayanan
Pelayanan ketat baik di tipe kelas
E
rujukan C maupun B.
Pemenuhan Tenaga
Adanya ketentuan BPJS medis Spesialis dan
T
tentang jenjang Subspesialis
pelayanan rujukan
Kerjasama dengan
sehingga kasus semakin
klinik / RS perujuk
selektif
Kasus sub spesialis dan
severity
level 3 mengerucut di
RS tipe B dan A namun
tenaga medis tidak
tersedia.

7 Meningkatkan Dana investasi tidak T Kerjasama KSO


fasilitas medis yang mencukupi. T Perencanaan
mengikuti teknologi.
Fasilitas medis di RS lain melengkapi fasilitas
lebih lengkap. medis

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 61


BAB VI
PROYEKSI PENDAPATAN DAN RENCANA ANGGARAN

1. Dana dan Sumber Dana

Dengan asumsi kurs 1 USD = Rp 14.000,- maka tahap pertama pembangunan memerlukan
dana sebesar Rp 163.265.454.274,-dengan perincian :
Tanah 8.030 m2 + Pajak Rp 55.852.000.000,-

Bangunan gedung 6.206 m2 Rp 59.801.000.000,-

Alat kesehatan Rp 18.600.454.274,-

Alat Umum, Kendaraan, Genset Rp 5.500.000.000,-

Perencanaan, Listrik, Hydrant, Pekerjaan Luar Rp 3.512.000.000,-

Modal Kerja Awal Rp 20.000.000.000,-

TOTAL Rp 163.265.454.274,-

Dana berasal dari :

PT. MEDIKALOKA HERMINA 63% Rp 65.520.000.000,-

Dokter2 Provider 19,5% Rp 20.280.000.000,-

Dokter2 Non Provider 10,5% Rp 10.920.000.000,-

Kokarmina 1% Rp. 1.040.000.000,-

Investor 6% Rp 6.240.000.000,-

Pinjaman Rp 59.265.454.274,-

Rp 163.265.454.274,-

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 62


Tabel 5.3. Perhitungan Kelayakan Investasi

PERHITUNGAN KELAYAKAN INVESTASI

RS STANDAR HERMINA - TARIF GOLONGAN II

I DATA

1 Modal RS 104.000.000.000

2 Discount Rate 10,00%

II PERHITUNGAN KE EKONOMIAN

1 Pendapatan Per Tahun

Tahun ke 1 20.355.541.626,-

Tahun ke 2 104.806.401.039,-

Tahun ke 3 129.959.937.288,-

Tahun ke 4 161.150.322.237,-

Tahun ke 5 199.826.399.574,-

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 63


2 Biaya Per Tahun

Tahun ke 1 12.557.699.034,-

Tahun ke 2 59.622.559.536,-

Tahun ke 3 73.931.319.808,-

Tahun ke 4 91,674,836,562,-

Tahun ke 5 113.676.797.337,-

3 Cash Flow

Tahun ke 0 163.265.454.274,-

Tahun ke 1 36.615.919.376,-

Tahun ke 2 44.697.829.112,-

Tahun ke 3 45.520.721.355,-

Tahun ke 4 69.491.148.883,-

Tahun ke 5 97.094.812.450,-

1. Proyeksi Pendapatan

Pendapatan direncanakan akan diterima rumah sakit dari jasa pelayanan yang diberikan, yaitu
dari pelayanan rawat jalan, rawat inap, operasi/tindakan, penunjang medis, pelayanan rumah sakit
lainnya, jasa operasional lain dan pendapatan non operasional.

Dasar perkiraan pendapatan diambil dari proyeksi utilisasi rumah sakit pada tahun pertama

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 64


sesuai dengan hasil analisa pasar dan pemasaran serta dengan memperhitungkan kenaikan tarif
sejalan dengan inflasi yang terjadi. Dari perkiraan pendapatan tahun pertama, Pemilik menetapkan
proyeksi pendapatan selama 8 (delapan) tahun seperti pada tabel berikut :

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 65


Tabel 5.4.Proyeksi Pendapatan 5 tahun

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 66


2. Proyeksi Biaya

Biaya direncanakan akan dikeluarkan rumah sakit terdiri dari biaya langsung (1), biaya tidak
langsung (2), biaya honor dokter (3), biaya penyusutan (4), dan rencana pembayaran hutang
investasi setelah menghitung Net Present Value (5)
Dasar perhitunga biaya penyusutan diambil dari besarnya biaya investasi sebagaimana terdapat
pada perencanaan dana investasi. Biaya operasional diperhitungkan dari proyeksi utilisasi rumah
sakit pada 8 tahun pertumbuhan.

Tabel 5.5. Proyeksi Biaya-Biaya 5 Tahun

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 67


RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 68
3. Proyeksi Rugi Laba

Dari proyeksi dan pendapatan tersebut diatas dapat disusun proyeksi laba rugi sebagai berikut:

Tabel 5.6.Proyeksi Laba Rugi 5 Tahun

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 69


RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 70
4. Cash Flow (Arus kas)

Sebagai tindak lanjut dari proyeksi laba rugi diatas dapat dibuat proyeksi arus kas dengan
asumsi bahwa penerimaan tunai setiap tahun hanya diterima sebesar 80% sedangkan sisanya
akan diterima pada tahun berikutnya mengingat adanya pasien perusahaan atau jaminan

Tabel 5.7.Proyeksi Cash Flow 5 tahun

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 71


BAB VII
PENUTUP

Dengan telah disusunnya Rencana Strategi Bisnis RS Hermina Karawang tahun 2020 – 2024
diharapkan dapat tercapai visi dan misi rumah sakit serta target untuk pengembangan dan kelangsungan
untuk menuju RS Hermina Karawang yang tumbuh, sehat dan berumur panjang.
Selain itu dengan Rencana Strategi Bisnis ini dapat menjadi acuan semua lini dari Top Management
sampai dengan Front Line Management dan Pelaksana di lapangan untuk melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya fokus pada upaya pencapaian target sesuai Renstra Bisnis 5 tahun pertama RS
Hermina Karawang.
Secara berkala, jika terdapat perubahan yang signifikan pada situasi internal dan eksternal rumah
sakit, Renstra Bisnis ini dapat dilakukan pengkajian dan atau revisi dengan sasaran mengawal
keberhasilan pertumbuhan maksimal dan sustainabilitas RS HERMINA Karawang.

Karawang, 28 Maret 2020

Menyetujui,

Direktur PT Medikaloka Karawang, Direktur RS Hermina Karawang,

dr. Hasmoro, KIC, MHA, MM dr. Lina Zubaidah Hasanuddin, MARS

RESTRA BISNIS RS HERMINA KARAWANG 72

Anda mungkin juga menyukai