RS HERMINA KARAWANG
Tabel 2.1. .............. Tarif Kamar Perawatan dan Jasa Konsultasi Medis (2020)
................................................................... 20
Tabel 2.2 Proyeksi Utilisasi rumah sakit per hari sampai 8 tahun kedepan .....25
Tabel 2.3. ......................... Ketenagakerjaan RS Hermina Karawang Tahap I
................................................................... 26
Tabel 2.4. ................... Perencanaan Tenaga Kerja Sampai Dengan Tahun 2024
................................................................... 29
Tabel 4.1. ....................................... Indikator Kinerja Utama (KPI)
................................................................... 49
Tabel 5.1 Acuan Penilaian Risiko ............................................. 56
Tabel 5.2 Pemetaan Risiko Terkait Pencapaian Sasaran Strategi ................56
Tabel 5.3. ..................................... Perhitungan Kelayakan Investasi
................................................................... 63
Tabel 5.4. Proyeksi Pendapatan 5 tahun ........................................ 66
Tabel 5.5. ........................................ Proyeksi Biaya-Biaya 5 Tahun
................................................................... 67
Tabel 5.6. Proyeksi Laba Rugi 5 Tahun ......................................... 69
Tabel 5.7. Proyeksi Cash Flow 5 tahun ........................................ 71
1.2 SEJARAH
RS Hermina Group bermula dari rumah bersalin di kawasan Jakarta Timur dengan nama RB
Djatinegara. Didirikan pada tahun 1967 dengan kapasitas 8 tempat tidur yang kemudian berkembang
menjadi RSB HERMINA pada tanggal 25 April 1985. Tanggal tersebut kemudian diperingati
sebagai Hari Jadi Hermina Hospital Group.
RSB HERMINA dalam waktu relatif singkat berkembang menjadi RS HERMINA dengan 35
rumah sakit sampai dengan tutup tahun 2019.
Dibawah naungan RS Hermina Group, berikut anggota RS Hermina hingga saat ini, yaitu ;
Jatinegara (Jakarta Timur), Podomoro/Sunter (Jakarta Utara), Bekasi, Depok, Daan Mogot (Jakarta
Barat), Bogor, Pasteur (Jawa Barat), Pandanaran (Semarang), Tangkuban Prahu (Malang), Sukabumi
(Jawa Barat), Tangerang, Grand Wisata (Bekasi), Arcamanik (Bandung), Galaxy (Bekasi),
Palembang (Sumatra), Ciputat (Tangerang), Mekarsari (Jawa Barat), Serpong (Banten), Banyumanik
(Jawa Tengah), Solo (Jawa Tengah), Ciruas (Serang), Yogyakarta, Bitung (Tangerang Selatan),
Makassar, Balikpapan, Samarinda, Pekanbaru, Kendari dan Pekalongan.
Total tempat tidur yang dimiliki pada akhir tahun 2020 diharapkan sebanyak 4600 tempat tidur
dengan fokus pada pelayanan ibu dan anak.
1.3 KEBIJAKAN
Penyusunan rencana induk ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan riil yang dihadapi
saat ini dan untuk mematuhi ketentuan perundang-undangan dan berbagai peraturan mengenai
penyelenggaraan suatu Rumah Sakit, yaitu :
1. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
1.4 TUJUAN
A. Umum :
Mengatur pengembangan produk/bisnis dalam upaya peningkatan kinerja dan mutu rumah
sakit sesuai target kinerja yang ditetapkan selama 5 tahun kedepan dengan mengacu kepada Target
Kinerja, Visi dan Misi RS Hermina Karawang yang tercantum dalam Feasibility Study
B. Khusus :
a. Menetapkan arah fokus pengembangan RS Hermina Karawang periode 5 tahun.
b. Menetapkan upaya kinerja rumah sakit sesuai target yang ditetapkan PT Medika Loka Karawang.
1.5 SASARAN
A. Ada strategi bisnis RS Hermina Karawang yang berkesinambungan dan bertahap selama 5
tahun mengacu kepada Visi dan Misi RS Hermina Karawang.
B. Tercapai target kinerja RS Hermina Karawang setiap tahun selama 5 tahun sesuai target yang
ditetapkan Pemilik yang tercantum dalam Feasibility Study.
Wilayah Kabupaten Karawang terletak diantara 107º02` – 107º40` Bujur Timur dan 5º56` –
6º34` Lintang Selatan. Luas wilayah daratan Kabupaten Karawang 1.753,27 km2 atau 3,73 persen
dari luas daratan Provinsi Jawa Barat. Karawang merupakan salah satu daerah dengan tanah tersubur
di Jawa Barat. Secara administratif wilayah ini berbatasan di Timur dengan Kabupaten Subang,
sebelah Tenggara berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta, sebelah Selatan berbatasan dengan
Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bekasi, dan
sebelah utara berbatasan langsung dengan laut jawa. Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Karawang tahun 2018 curah hujan tercatat 1-304 mm dan
rata-rata hari hujan sebanyak 6 hari/bulan. Bulan dengan curah hujan tinggi tercatat pada Bulan
Februari, sedangkan curah hujan terendah tercatat pada Bulan Agustus.
(sumber : bps.go.id Kota Karawang)
2.1.2 Demografi
Berdasarkan data kependudukan tahun 2018, Jumlah penduduk seluruh kabupaten Karawang
mencapai 2.336.009 jiwa. Kenaikan dari tahun 2017 jumlah penduduk 2.316.489 jiwa adalah 0,84%
maka dengan growth yang sama pada tahun 2019 diproyeksikan mencapai 2.355.631 jiwa. Adapun
jumlah penduduk tahun 2017 dalam radius 10 Km dari lokasi RS Hermina Karawang yang meliputi
11 kecamatan ialah 1.009.786 jiwa, tahun 2018 ada 1.018.302 jiwa (Sumber : Karawang Dalam
Angka Tahun 2019). Proyeksi tahun 2019 akan mencapai 1.103.839 jiwa dan 2020 menjadi 1.196.562
jiwa dengan prediksi growth yang masih sama dengan 2017 ke 2018. Hal yang penting menjadi
pertimbangan juga adalah penduduk 11 kecamatan yang masuk ring 1 dan 2 RS Hermina Karawang
(radius 10 km) jumlahnya mencapai 43,59% dapat disimpulkan merupakan wilayah terpadat di Kab
Karawang.
PDRB sebagai ukuran produktivitas mencerminkan seluruh nilai barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu wilayah dalam satu tahun. Nilai PDRB Kabupaten Karawang atas dasar
harga berlaku pada tahun 2018 mencapai 217 triliun rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini
mengalami kenaikan sebesar 19,5 triliun rupiah dibandingkan dengan tahun 2017 yang mencapai
197,88 triliun rupiah. Berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB juga mengalami kenaikan,
dari 149,53 triliun rupiah pada tahun 2017 menjadi 159,19 triliun rupiah pada tahun 2018. Hal
tersebut menunjukkan bahwa selama tahun 2018 terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 6,46
persen.
Prediksi kenaikan jumlah SDM pada perusahaan tersebut diatas dengan atau tanpa
penambahan jumlah perusahaan diperkirakan 10% (416.021) diyakini dengan hasil FGD dengan
BPJS Ketenagakerjaan dimana anggota per Mei 2020 adalah 400.000 – 410.000 setelah
dikurangi PHK terdata sebesar 12.300 orang SDM.
Dari hasil pengumpulan data tersebut diatas, terlihat adanya peluang yang besar terkait
promotif, preventif dan kuratif bahkan rehabilitatif bagi SDM perusahaan terutama perusahaan
pengolahan yang merupakan 71,72% dari total perusahaan yang ada di Karawang ini. Produk RS
Hermina Karawang yang diprediksikan menjadi kebutuhan SDM Perusahaan adalah :
1. MCU (Medical Check Up) berkala
2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Preventif dan Kuratif)
Angka Kematian Bayi memberikan gambaran kemampuan seorang anak dalam periode
usia di bawah 12 bulan. Angka kematian bayi merupakan indikator yang memberikan
gambaran tingkat kesejahteraan masyarakat. Angka ini selain memberikan gambaran
kondisi ekonomi juga memberikan gambaran tentang kemampuan keluarga tersebut
mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas khususnya pada ibu hamil. Data
laporan kematian bayi tahun 2018 ke 2019 menunjukan bahwa AKB di Kabupaten
Karawang mengalami penurunan 3,09% namun masih menduduki posisi ke 6 tertinggi se
jawa barat. Pada tahun 2019 dengan angka kelahiran 44.850 maka AKB adalah 3,5 per
1000 Kelahiran hidup, masih tinggi dibandingkan dengan rata-rata AKB Jawa barat ialah
3,4 per 1000 kelahiran hidup. (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat)
Telukjambe 0 1.221 0 0 0 0 0 0 0
Wadas 1 831 4 4 4 0 2 6 0
6 Klari 1 3.313 6 11 10 1 4 15 0
Klari 1 2.239 5 2 2 0 1 3 0
Curug 0 600 1 6 5 1 0 6 0
Anggadita 0 474 0 3 3 0 3 6 0
Jomin 0 666 1 2 2 0 0 2 0
Cikutra 2 742 0 2 2 0 0 2 0
11 Jatisari 2 1.466 4 10 9 1 1 11 0
Jatisari 0 1.134 1 6 5 1 1 7 0
Pacing 2 332 3 4 4 0 0 4 0
12 Banyusari 1 1.000 0 0 0 0 1 1 0
Cicinde 1 543 0 0 0 0 0 0 0
Gempol 0 457 0 0 0 0 1 1 0
Cilamaya 0 1.063 5 1 1 0 1 2 0
Sukatani 0 620 0 1 1 0 0 1 0
Karawang 1 432 1 5 5 0 1 6 0
Tanjungpura 3 679 1 1 1 0 1 2 0
Tunggakjati 1 545 1 3 3 0 0 3 1
Nagasari 0 682 0 2 2 0 1 3 1
Palawad 0 1.373 0 0 0 0 1 1 0
Adiarsa 0 1.190 2 0 0 0 0 0 0
20 Rawamerta 0 920 0 3 1 2 2 5 1
Rawamerta 0 568 0 2 1 1 1 3 1
Balongsari 0 352 0 1 0 1 1 2 0
21 Tempuran 3 1.130 2 6 6 0 0 6 0
Tempuran 3 763 1 1 1 0 0 1 0
22 Kutawaluya 1 1.100 10 10 9 1 2 12 1
Kutawaluya 0 519 7 6 6 0 2 8 1
Kutamukti 1 581 3 4 3 1 0 4 0
23 Rengasdengklok 3 2.497 4 7 7 0 0 7 0
Rengasdengklok2 1.528 2 5 5 0 0 5 0
Kalangsari 1 969 2 2 2 0 0 2 0
24 Jayakerta 2 1.277 5 8 8 0 0 8 0
Jayakerta 0 631 5 6 6 0 0 6 0
Medangasem 2 646 0 2 2 0 0 2 0
25 Pedes 3 1.369 5 2 2 0 0 2 0
Pedes 2 973 1 1 1 0 0 1 0
Keterangan
Kematian ibu kecamatan tulisan di
bold
Kematian bayi kecamatan tulisan di
bold
Dengan data AKB Kab Karawang yang masih tinggi dimana tahun 2018 ke tahun 2019
terjadi penurunan namun tahun 2019 masih tinggi dimana menduduki peringkat 6 Kab/Kota
Se- Jawa Barat dan masih lebih tinggi daripada rata rata AKB Jawa Barat (Karawang
3,5/1000 kelahiran hidup dan Jawa Barat 3,4/1000 kelahiran hidup).
b. Pola Penyakit
Penyakit menular yang menjadi perhatian serius, yaitu penyakit Tuberculosis, HIV/AIDS
dan IMS, Pneumonia, Diare, Kusta, dan penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi
Angka Kematian Ibu merupakan besarnya resiko kematian ibu pada fase kehamilan,
persalinan dan masa nifas. AKI merupakan salah satu indikator kematian yang sering
digunakan untuk mengukur derajat kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah. Data kematian
Ibu tahun 2019 se Jawa Barat, Karawang menduduki nomor 2 tertinggi bersama Kab Garut
dengan AKI mencapai 100,34 dalam 100.000 kelahiran hidup.
Angka Harapan Hidup menggambarkan taraf hidup suatu wilayah, sehingga dijadikan salah
satu indikator untuk mengevaluasi tingkat kesejahteraan penduduk yang pada umumnya
berkaitan dengan derajat kesehatan di wilayah tersebut. Berdasarkan publikasi BPS 2017
capaian AHH kabupaten Karawang ialah 71,64 tahun. AHH rata-rata provinsi Jawa Barat
ialah 72,47 tahun. Dengan Usia Harapan Hidup 71,64 tahun dan berdasarkan data kependudukan
pada “Karawang Dalam Angka Tahun 2019” yang disusun menggunakan data 1 tahun di tahun
Berdasarkan data tahun 2018, jumlah rumah sakit yang berada di Kabupaten Karawang
ialah sebanyak 19 rumah sakit yang merupakan milik pemerintah dan swasta dengan jumlah tempat
tidur keseluruhan sebanyak 2.493 TT.
Namun untuk radius 10 Km dari lokasi RS Hermina Karawang, hanya terdapat 10 RS dengan
total tempat tidur sebanyak 1.220 TT (Tabel 3.1).
Tabel 3.1 Nama, Jumlah tempat tidur, dan BOR RS Radius 10 km Dari RS Hermina Karawang
Mengacu pada standar WHO dimana dibutuhkan 1 TT untuk tiap 515 penduduk, maka
wilayah Kota Karawang dan sekitarnya yang berada dalam radius 10 Km dari lokasi RS Hermina
Karawang dengan total populasi sebanyak 1.061.919 jiwa (proyeksi 2019) memerlukan setidaknya
dibutuhkan setidaknya 841 TT lagi agar dapat secara ideal melayani kebutuhan kesehatan setiap
penduduk. Perlu tambahan informasi terkait keunggulan 19 rumah sakit tersebut sebagai masukan
tambahan bagi RS Hermina Karawang untuk memfokuskan unggulan dan pengembangan produk
yang akan dilakukan selama 5 tahun pertama ini.
Tingkat efisiensi pengelolaan rumah sakit diukur melalui beberapa indikator lain : Bed
occupancy rate (BOR), Turn over interval (TOI), Length of stay (LOS), Bed turn over (BTO), Net
death rate (NDR) dan Gross death rate (GDR). BOR untuk wilayah Kota Karawang dan sekitarnya
menunjukkan angka rata-rata 55,90%. Hal ini menunjukkan penggunaan tempat tidur di wilayah
cakupan Rumah Sakit Hermina Karawang belum cukup optimal, namun tetap perlu ditingkatkan.
Pengelolaan RS HERMINA KARAWANG dilaksanakan secara profesional sehingga
diharapkan dapat mencapai tingkat efisiensi dan efektifitas pengelolaan yang tinggi. Disamping itu
rumah sakit ini akan turut serta dalam proses peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat Kab
Karawang sehingga bersama-sama dengan rumah sakit lain, rumah bersalin dan puskesmas
disekitarnya dapat bersinergi menjadi institusi penyedia pelayanan kesehatan yang memberikan
manfaat secara optimal dan lengkap kepada masyarakat Kab Karawang dan sekitarnya mulai dari
Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif..
Kedudukan hukum rumah sakit ini adalah dalam bentuk badan hukum perseroan terbatas
dengan nama PT. Medika Loka Karawang dimana sahamnya dimiliki oleh PT. Medikaloka Hermina,
Tbk dan perseorangan, dengan proses perijinan yang secara berurutan telah kami dapatkan sebagai
berikut :
a. Akta dan pengesahan PT. Medika Loka Karawang
k. Undang-undang gangguan
RS HERMINA KARAWANG merupakan anggota dari PT MEDIKA LOKA HERMINA TBK yang
berpusat di Hermina Tower Jl. Selangit Blok B 10 Kav. 4 Kemayoran Jakarta Pusat yang telah berdiri sejak
tahun 1985 dan telah memiliki 35 rumah sakit, sehingga pendirian rumah sakit dan pengelolaan RS
HERMINA Karawang didukung oleh Manajemen yang telah cukup kuat dan berpengalaman.
Bangunan terdiri dari 5 lantai dan akan dapat menampung 134 tempat tidur. Pada tahap
pertama dimulai dari 3,5 lantai terdiri 100 tempat tidur.
2.2.2. Organisasi
Struktur
organisasi yang lengkap namun efisien menjadi kekuatan dalam melaksanakan pengelolaan
rumah sakit yang efektif dan pruden.
Lokasi RS Hermina Karawang sangat strategis yaitu berada di pusat kota Karawang, di jl
Tuparev, Sukasari, Karawang Wetan. jalan ini merupakan jalan utama di Kab Karawang yang
Lokasi Rumah Sakit sangat strategis, berada pada salah satu jalan utama di jantung kota
Karawang (1). Jalan ini merupakan jalan dengan traffic yang tinggi karena berada di tengah-tengah
wilayah komersil tersibuk di kota Karawang (2), merupakan jantung kota yang menjadi penghubung
antara wilayah Karawang Barat dan Karawang Timur (3)
2.2.5. Keuangan
Dengan asumsi kurs 1 USD = Rp 14.000,- maka tahap pertama pembangunan memerlukan
dana sebesar Rp 163.265.454.274,-dengan perincian :
Tanah 8.030 m2 + Pajak Rp 55.852.000.000,-
TOTAL Rp 163.265.454.274,-
Dana berasal dari :
Investor 6% Rp 6.240.000.000,-
Pinjaman Rp 59.265.454.274,-
1. Tarif Pelayanan
Pendekatan tarif dilakukan mengacu pada harga pasar setempat dan referensi dari HERMINA
Hospital sebagai berikut :
Tabel 2.1. Tarif Kamar Perawatan dan Jasa Konsultasi Medis (2020)
Jenis Tarif Suite Room SVIP VIP Kelas I Kelas II Kelas III
Rawat Inap 1.947.000 1.531.000 1.370.000 806.000 483.000 201.000
PERINA 1.1850.000 919.000 822.000 484.000 290.000 122.000 Level II
806.000
ICU 1.048.000
Ruang Isolasi 806.000
Jasa Konsultasi Dr. 110.000-218.000
Tarif yang disiapkan oleh RS Hermina Karawang relatif tinggi namun masih dapat berkompetisi
di wilayah Karawang dan sekitarnya didukung oleh brand name Hermina diharapkan akan menjadi
kekuatan
Estimasi NPV, IRR
Mengacu pada proyeksi laba rugi dan arus kas diatas dapat dihitung prakiraan NPV dan IRR
yang mencerminkan kelayakan investasi dari sisi keuangan (terlampir).
Untuk penilaian investasi ini dibutuhkan data-data yang berasal dari proyeksi- proyeksi, yaitu
proyeksi rugi-laba dan proyeksi rugi-laba dan proyeksi arus kas. Data tersebut dengan
perhitungan NPV dan IRR menunjukkan :
a) Payback Period (PP)
Menurut perhitungan, waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian investasi ini ialah
selama 6.2 tahun, karena peralatan rumah sakit ini ditetapkan berumur ekonomis 8
tahun, maka dari sisi payback period-nya dapat dikatakan LAYAK.
b) Net Present Value (NPV)
Dengan tingkat pengembalian investasi yang diprediksi sebesar 17,95%, nilai present
Internal Rate of Return mencapai 24,29% yang mana lebih besar dari discount rate yang
diasumsikan sebesar 10%. Karenanya investasi ini dapat dikatakan LAYAK.
III. Analisa Investasi
1 Return on Investment (ROI)
2.2.7. Pemasaran
Strategi Pemasaran RS HERMINA KARAWANG
Dari data kependudukan didapat bahwa proyeksi jumlah penduduk di Kota Karawang dan
sekitarnya yang berada dalam cakupan market RS HERMINA KARAWANG (Radius 10 Km dari
lokasi RS) pada tahun 2019 adalah 1.061.919 jiwa dengan tingkat pertumbuhan penduduk per tahun
adalah sebesar 1,04 %. Analisis silang dengan jumlah penduduk maka didapat Ratio penduduk
terhadap jumlah tempat tidur di kota Karawang. Dengan mengacu pada standar WHO bahwa 515
penduduk untuk 1 TT, didapati jumlah TT yang dibutuhkan untuk 1.061.919 jiwa adalah 2.061 TT.
Saat ini total tempat tidur RS – RS di dalam wilayah Kota Karawang dan sekitarnya yang menjadi
cakupan target market RS HERMINA KARAWANG hanya terdapat 1220 TT, sehingga masih
terdapat kekurangan sebanyak 841 tempat tidur untuk memenuhi standar ideal. Karenanya masih
sangat memungkinkan untuk menambah jumlah tempat tidur dengan membangun rumah sakit baru.
(http://sirs.buk.depkes.go.id/rsonline).
Dari sejumlah rumah sakit yang terdapat dalam wilayah cakupan target market RS
HERMINA KARAWANG, yang dinilai mempunyai tingkat pengelolaan rumah sakit yang efektif
dengan BOR diatas 60% adalah : RSUD Karawang, RS Djoko Pramono, RSU Dewi Sri, RS
Bayukarta, dan RS Mandaya. Dengan tingginya BOR RS – RS tersebut dan kenyataan bahwa
banyak dari golongan segmentasi menengah atas yang mencari pelayanan kesehatan, maka potensi
masyarakat menengah atas untuk pelayanan kesehatan sesungguhnya masih tinggi. Kondisi ini
memberikan gambaran yang semakin jelas bahwa sudah tepat RS Hermina karawang hadir di Kab
Karawang untuk memberikan kontribusi sekaligus menangkap peluang.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka rumah sakit ini akan menggunakan strategi pemasaran
dengan cara:
1. Branding dan promosi
Fokus pada pemberian kontribusi nyata promosi kesehatan kepada masyarakat luas yaitu edukasi,
skrining dan simple medical assessment
2. Market mapping
Berdasarkan data kependudukan yang ada dan dengan strategi pemasaran tersebut diatas,
maka diproyeksikan jumlah pemanfaatan fasilitas di RS HERMINA KARAWANG sebagaimana
terlihat pada tabel 6.13. Hasil tersebut diperoleh berdasarkan data – data dan asumsi sebagai
berikut :
a. Dari total populasi di wilayah Kabupaten Karawang dan sekitarnya yang sebanyak
1.061.919 juta penduduk, terdapat ± 424.029 penduduk yang berusia antara 0 – 14 tahun dan
sekitar ± 212.014 penduduk yang merupakan wanita usia produktif. Jumlah penduduk ini diproyeksi
meningkat sebesar 1,04% setiap tahunnya.
b. Dari sejumlah penduduk tersebut yang termasuk ke dalam golongan ekonomi menengah
Jenis dan jumlah tenaga kerja disiapkan sesuai kebutuhan secara bertahap agar tercapai
organisasi yang efektif dan efisien. Dilakukan pemenuhan 2 tahap.
Untuk perencanaan tenaga ini, diutamakan merekrut tenaga medis, paramedis dan non medis
dari wilayah Kota Karawang dan sekitarnya. Terutama untuk tingkat pelaksana kebersihan, laundry,
dapur dan satpam sangat diutamakan direkrut dari warga sekitar lokasi rumah sakit.
Tabel 2.3. Ketenagakerjaan RS Hermina Karawang Tahap I
NO JENIS TENAGA KERJA JUMLAH TENAGA KERJA
DIREKSI
Direktur 1
Sekretaris 1
TI/EDP 2
BIDANG KEPERAWATAN
Manajer
1
Ketua KOMKEP RS
Kepala Perawat Ruangan
a. Kaperu RWJ & IGD 1
b. Kaperu RWI Obsgyn 0
c. Kaperu RWI Anak dan Umum 1
d. Kaperu VK dan OK 1
e. Kaperu Perina/ NICU/ PICU/ ICU 1
Kepala Jaga 4
Perawat Pendidik (PP)
a. PP Anak
1
b. PP Umum
c. PP Perinatologi 1
f. PP Bedah 1
g. PP Gawat Darurat 1
Staf Pelaksana 1
Perawat IPCN 1
Akuntansi
1
Pajak
Piutang 2
Hutang 1
Kasir 3
BAGIAN SDM
Rekrutmen
1
Pembinaan
Kesejahteraan
1
Diklat
1
Kompetensi
BAGIAN MARKETING
Manajer 1
Back Office (Internal, Eksternal, PMO) 2
Front Office dan Operator 3
BAGIAN PENUNJANG UMUM
Manajer 1
Staf Rumga dan Fixed Asset
3
Staf Gudang
Kesling 1
Teknisi Umum 3
Teknisi Alkes 1
Pantry 4
Juru Masak 4
Ahli Gizi 1
Laundry 4
c. Kaperu RWJ 1
1. Bila RS HERMINA KARAWANG dikelola dengan manajemen yang baik dan bermutu,
rumah sakit ini mempunyai prospek untuk berkembang dan menghasilkan profit yang besar.
2. Pada dasarnya faktor-faktor yang menentukan keberhasilan pelayanan rumah sakit menjadi
profit business unit adalah sebagai berikut :
a. Seberapa banyak dokter yang mempunyai komitmen tinggi untuk mengirim dan
merawat pasien di RS HERMINA KARAWANG
b. Pelayanan bermutu terhadap pelanggan internal Rumah Sakit :
Pembayaran pemasukan dokter yang transparan, tepat dan cepat, yang bergantung
kepada bagaimana pembayaran honor dokter, seberapa segera honor dibayarkan.
Kesejahteraan karyawan yang baik
Menciptakan lingkungan rumah sakit yang dinilai nyaman oleh pasien dan
keluarganya.
d. Penentuan tarif pelayanan rumah sakit yang dinilai wajar oleh masyarakat pemakai jasa
rumah sakit.
3. Bentuk pengelolaan yang tepat bagi rumah sakit adalah bentuk kerjasama semua pihak.
Bukan hanya perseorangan, sehingga diharapkan akan meningkatkan jumlah kunjungan
pasien per bulan.
Produksi jasa layanan medis secara Poliklinik sakit yang terdiri dari berbagai jenis
pelayanan meliputi :
Terdapat kamar pelayanan rawat inap yang menangani pasien dewasa wanita dan pria,
anak dan kebidanan sebanyak 134 tempat tidur (Tahap II) dengan operasional Tahap I
sebanyak 100 tempat tidur.
c. Klinik Tumbuh Kembang
Poliklinik khusus yang memantau mendeteksi secara dini gangguan tumbuh kembang
pada bayi dan anak dalam masa tumbuh kembang.
d. Laboratorium
e. Farmasi
Instalasi Farmasi menyiapkan pelayanan kefarmasian baik rawat jalan maupun rawat
inap sesuai dengan regulasi yang berlaku dengan ketersediaan perbekalan farmasi yang
dituangkan dalam Formularium RS Hermina Karawang dengan update secara berkala
untuk memenuhi kebutuhan, dilengkapi dengan sistem informasi manajemen yang
mendukung patient safety, tertib administrasi dan prinsip efisien efektif
f. Rekam Medis
SDM Rekam Medis dengan Sistem informasi manajemen terkait rekam medis sebagai
pusat data adalah sudah terintegrasinya sistem ini dari hulu ke hilir, e medical record
dalam persiapan, yang akan dilaksanakan mulai akhir tahun 2020 maka diharapkan hasil
data akan cepat dan valid meskipun saat ini masih menjadi kelemahan namun ketika e
medical record sudah realisasi maka akan berubah menjadi kekuatan
g. Radiologi
Unit radiologi dengan fasilitas alat kesehatan berupa alat Rontgen konvensional 500
mA, CT Scan 32 slices, CR, USG 2D Colour Doppler dan Dental X Ray sudah
memenuhi kebutuhan pemeriksaan penunjang radiologi untuk semua bidang pelayanan
dan spesialisasi pada rumah sakit umum. Sehingga penunjang radiologi ini merupakan
kekuatan dalam menunjang pelayanan
h. Instalasi gizi
Pada Tahap I dapur utama RS HERMINA Karawang berada dalam gedung pada
lantai III, dan dilayani dengan menggunakan troli untuk pasien. sedangkan pada tahap
II Dapur akan berada di Lantai VI. Dalam operasionalnya pada tahap awal, dapur
utama ini siap melayani kebutuhan pasien setiap kalinya rata-rata diperkirakan 50
pasien. Sedangkan untuk kebutuhan akan susu untuk bayi disediakan di ruang pantry
yang berada di kamar bayi.
2. Laundry
Pada Tahap I Laundry RS HERMINA Karawang juga berada di lantai III, dimana
kegiatan laundry dilakukan pada pagi hari dengan menggunakan tenaga manusia dan
dibantu dengan mesin cuci dan mesin pengering. Pada tahap II Laundry juga akan
terdapat di lantai VI. Bahan yang akan dicuci berasal dari ruangan bersalin, ruangan
operasi, ruangan perawatan, ruangan bayi dan pakaian suster. Laundry ditunjang
dengan gudang dan fasilitas ruangan linen di setiap lantainya.
3. Asrama
Mempunyai tugas melakukan pengolahan limbah rumah sakit baik medis maupun non
medis, limbah rumah tangga serta melakukan pemeliharaan sanitasi lingkungan rumah
sakit.
b. Layanan Anak yaitu Klinik Tumbuh Kembang (Instalasi Rehabilitasi Medik) & NICU
d. Layanan MCU
2. Pengembangan Produk
A. Cutting Spesialis berupa :
a. Ortopedi dan Traumatologi
b. Bedah Saraf
c. Bedah Digestive
d. Urologi
SWOT ANALYSIS
PEMBOBOTAN SKALA / RATING
BOBOT SUB
BOBOT
FAKTOR
FAKTOR
No. FAKTOR (%) RATING NILAI
(%)
Kekuatan
1. SDM DAN MANAJEMEN 35%
3. KEUANGAN 20%
a. Sistem keuangan berjalan baik 30% 4 0,24
4. PEMASARAN
Jumlah (4)
100% 0,75
TOTAL KEKUATAN 100% 3,81
Kelemahan
1. SDM DAN MANAJEMEN 35%
3. KEUANGAN 20%
a. Sumber pembayaran pasien sangat didominasi
4. PEMASARAN
Peluang
1. SDM DAN MANAJEMEN 35%
3. KEUANGAN 20%
4. PEMASARAN 20%
KEUANGAN 20%
PEMASARAN 20%
100% 3,61
HASIL ANALISA
Analisa Internal
Analisa Eksternal
Matrik SWOT menunjukkan Rumah Sakit terletak pada kuadran I. Strategi yang dianjurkan
pada organisasi yang terletak pada kuadran I yaitu Calls for an aggressive strategy yang terdiri dari;
1. strategi market penetration → merupakan upaya untuk meningkatkan pangsa pasar terhadap
produk yang sudah ada pada pasar yang sudah ada saat ini melalui peningkatan pemasaran; 2.
market development → adalah upaya untuk memperkenalkan produk yang sudah ada pada area
geografi yang baru; 3. product development → adalah upaya untuk meningkatkan penjualan
melalui peningkatan / modifikasi layanan yang sudah ada.
Kegiatan
pengembangan layanan yang akan diambil adalah:
c. Pelayanan Trauma
Tabel 4.1 menggambarkan berbagai KPI untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu sasaran
strategis pada peta strategi RS Hermina Karawang periode tahun 2020 – 2024
TAHUN 3 - 2022
1. Pelayanan IGD Rujukan
2. Pengembangan Pelayanan Perina NICU PICU ICU (28 TT & adakan KIC & ERIA
serta kirim 1 SpA Fellow NICU untuk sekolah NICU ke UNPAD)
3. Pelayanan Rintisan Pelayanan Trauma
4. Pelayanan Rintisan Pain Management
5. Pelayanan Tindakan guiding C ARM bidang Ortopedi & Traumatologi, Bedah Saraf,
Urologi, Bedah Digestive, Neurologi intervensi, Bedah Vaskular
6. Pelayanan MCU & Kesehatan Kerja
7. Pelayanan Rawat Jalan terpisah Eksekutif & Reguler
8. Pelayanan KTK terintegrasi
9. Pelayanan Rehabilitasi Stroke dan pasca trauma
10. Hospital Branding & Promotion, focus on education, free health checks or services
11. Terakreditasi Paripurna sesuai Kelas RS
12. Persiapan pelayanan Hemodialisa dan CAPD tahun 2023
TAHUN 5 - 2024
1. Pengembangan Pelayanan Penunjang Diagnostik MRI
2. Pengembangan Pelayanan Intervensi Jantung & Vaskular
3. Pengembangan Center Rehabilitasi Medik
4. Pengembangan KTK
5. Pengembangan Pelayanan MCU
6. Pengembangan 50% Pelayanan RJ (menambah 10 Kamar Poliklinik) dan RI (134 →
154) dengan membangun Lt 5 dan 6 serta penambahan OK menjadi 4 Kamar
(tambah 1 Kamar OK)
Menyajikan hasil analisis risiko yang menggambarkan sasaran strategis, identifikasi risiko,
tingkat kemungkinan, skala dampak, dan level risiko bagi RS Hermina Karawang dalam
rangka mewujudkan visi 2020.
Dengan asumsi kurs 1 USD = Rp 14.000,- maka tahap pertama pembangunan memerlukan
dana sebesar Rp 163.265.454.274,-dengan perincian :
Tanah 8.030 m2 + Pajak Rp 55.852.000.000,-
TOTAL Rp 163.265.454.274,-
Investor 6% Rp 6.240.000.000,-
Pinjaman Rp 59.265.454.274,-
Rp 163.265.454.274,-
I DATA
1 Modal RS 104.000.000.000
II PERHITUNGAN KE EKONOMIAN
Tahun ke 1 20.355.541.626,-
Tahun ke 2 104.806.401.039,-
Tahun ke 3 129.959.937.288,-
Tahun ke 4 161.150.322.237,-
Tahun ke 5 199.826.399.574,-
Tahun ke 1 12.557.699.034,-
Tahun ke 2 59.622.559.536,-
Tahun ke 3 73.931.319.808,-
Tahun ke 4 91,674,836,562,-
Tahun ke 5 113.676.797.337,-
3 Cash Flow
Tahun ke 0 163.265.454.274,-
Tahun ke 1 36.615.919.376,-
Tahun ke 2 44.697.829.112,-
Tahun ke 3 45.520.721.355,-
Tahun ke 4 69.491.148.883,-
Tahun ke 5 97.094.812.450,-
1. Proyeksi Pendapatan
Pendapatan direncanakan akan diterima rumah sakit dari jasa pelayanan yang diberikan, yaitu
dari pelayanan rawat jalan, rawat inap, operasi/tindakan, penunjang medis, pelayanan rumah sakit
lainnya, jasa operasional lain dan pendapatan non operasional.
Dasar perkiraan pendapatan diambil dari proyeksi utilisasi rumah sakit pada tahun pertama
Biaya direncanakan akan dikeluarkan rumah sakit terdiri dari biaya langsung (1), biaya tidak
langsung (2), biaya honor dokter (3), biaya penyusutan (4), dan rencana pembayaran hutang
investasi setelah menghitung Net Present Value (5)
Dasar perhitunga biaya penyusutan diambil dari besarnya biaya investasi sebagaimana terdapat
pada perencanaan dana investasi. Biaya operasional diperhitungkan dari proyeksi utilisasi rumah
sakit pada 8 tahun pertumbuhan.
Dari proyeksi dan pendapatan tersebut diatas dapat disusun proyeksi laba rugi sebagai berikut:
Sebagai tindak lanjut dari proyeksi laba rugi diatas dapat dibuat proyeksi arus kas dengan
asumsi bahwa penerimaan tunai setiap tahun hanya diterima sebesar 80% sedangkan sisanya
akan diterima pada tahun berikutnya mengingat adanya pasien perusahaan atau jaminan
Dengan telah disusunnya Rencana Strategi Bisnis RS Hermina Karawang tahun 2020 – 2024
diharapkan dapat tercapai visi dan misi rumah sakit serta target untuk pengembangan dan kelangsungan
untuk menuju RS Hermina Karawang yang tumbuh, sehat dan berumur panjang.
Selain itu dengan Rencana Strategi Bisnis ini dapat menjadi acuan semua lini dari Top Management
sampai dengan Front Line Management dan Pelaksana di lapangan untuk melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya fokus pada upaya pencapaian target sesuai Renstra Bisnis 5 tahun pertama RS
Hermina Karawang.
Secara berkala, jika terdapat perubahan yang signifikan pada situasi internal dan eksternal rumah
sakit, Renstra Bisnis ini dapat dilakukan pengkajian dan atau revisi dengan sasaran mengawal
keberhasilan pertumbuhan maksimal dan sustainabilitas RS HERMINA Karawang.
Menyetujui,