Anda di halaman 1dari 3

Jenis-jenis mahkota jaket (crown) berdasarkan bahan restorasi adalah

sebagai berikut:
1. Porcelain fused to metal (PFM)
PFM merupakan mahkota jaket yang terbuat dari logam campur
yang dilapisi dengan porcelain. Porcelain memiliki sifat estetis yang baik
namun bersifat brittle. Kekurangan tersebut diatasi dengan penambahan
logam campur sehingga mahkota jaket memiliki nilai estetis dan sifat
mekanis yang cukup baik. Logam campur yang biasa digunakan berupa
emas-palladium-platinum atau emas-palladium-perak dan logam campur
mulia seperti palladium-emas atau palladium-perak (Anusavice, dkk.,
2013). Pada pasien yang memiliki nilai estetika tinggi, penggunaan PFM
kurang baik dibandingkan dengan all ceramic (Veeraiyan, dkk., 2003).
Mahkota jaket PFM biasanya digunakan untuk restorasi gigi anterior yang
tidak terdapat ruang yang cukup untuk menggunakan restorasi all
porcelain serta gigi geligi posterior. Selain itu, mahkota jaket PFM tidak
dapat digunakan pada kasus dimana kemungkinan kerusakan gigi
antagonis akibat tekanan oklusal yang dihasilkan dan adanya risiko
kerusakan pulpa.
Mahkota metal keramik Ni-Cr lebih cenderung menyebabkan
diskolorisasi gingiva. Alasannya yaitu kontak gingiva dengan bahan metal
akan menghasilkan efek korosif pada metal menyebakan presipitasi ion
metal dan derivatnya, yang akan menyebabkan efek berbahaya pada
jaringan tubuh. Korosi sangat dekat berhubungan dengan
biokompatibilitas dari aloi. Metal mulia seperti aloi Au-Pt tidak mudah
mengalami erosi oleh cairan mulut. Akan tetapi saliva dan cairan
krevikular akan dapat menyebabkan korosi untuk aloi Ni-Cr. Logam metal
dan derivatnya akan menyebabkan perubahan warna gingiva dan
gingivitis, bahkan reaksi alergi (Wu dkk., 2012).
Pigmentasi gingival berwarna biru keabu-abuan terjadi akibat
pengaruh alloy logam Ni-Cr yang menjadi koping. Hal ini terjadi karena
kondisi lingkungan mulut sehingga terjadi korosi yang menyebabkan
terlepasnya ion-ion logam. Schmaltz dan Garhammer melaporkan bahwa
ion logam yang dilepaskan dari crown metal porselen melalui proses
korosi menyebabkan reaksi yang luas pada gingival. Berdasarkan hasil
penelitian
Ristic Secara analisis histopatologis, diskolorisasi gingival diduga
berhubungan dengan deposisi mikropartikel logam pada jaringan gingival.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Wataha yang melaporkan ion
logam seperti as Ni3+ dan Cr3+ yang dilepaskan dapat mengakibatkan
perubahan sifat fibriblast gingival termasuk metabolism dan proliferasi,
serta peningkatan level mediator inflamasi
2. All ceramic/porcelain
Mahkota jaket all ceramic biasanya diindikasikan pada gigi
anterior. Mahkota jaket jenis ini tidak diindikasikan pada gigi yang tidak
memiliki dukungan preparasi yang ideal untuk bahan porcelain, gigi
dengan mahkota klinis pendek, dan oklusi edge to edge. Porcelain bersifat
brittle karena memiliki tegangan elastisitas rendah. Bahan keramik lain
yang lebih baik yaitu alumina dan zirkonia (Veeraiyan, dkk., 2003).
3. Full metal
Mahkota jaket yang seluruh permukaannya berasal dari metal
biasanya diindikasikan untuk gigi posterior dan pasien tidak
mempermasalahkan warna dari mahkota jaket jenis ini. Mahkota jaket
metal memiliki kelebihan yaitu kekuatan baik dan tahan lama dibanding
bahan lain, adaptasi marginal baik karena hanya membutuhkan preparasi
sebanyak 0,5 mm. Kekurangan dari full metal yaitu nilai estetik yang tidak
baik karena tidak sewarna dari gigi. Bahan ini baik digunakan untuk kasus
dengan tekanan oklusal yang kuat, bahan lain tidak sesuai untuk membuat
kontak proksimal dan/atau oklusal yang tepat, kondisi telah kehilangan
korona-dentin yang cukup signifikan (Smith dan Howe, 2008).
4. Polymer resin crown
Polimer resin yang digunakan pada mahkota jaket ini adalah resin
akrilik. Restorasi jenis ini memiliki beberapa tingkat translusensi sehingga
dapat disesuaikan dengan warna gigi, selain itu harga bahan ini relatif
lebih murah (Smith dan Howe, 2008). Kekurangan dari material ini yaitu
resin akrilik mudah abrasi dan porus, mudah mengalami deformitas oleh
beban ringan, resin akrilik tidak dapat berikatan baik dengan logam
sehingga perlu ikatan mekanik antara resin akrilik dengan logam,
monomer seringkali menyebabkan iritasi gingiva.

Anda mungkin juga menyukai