Mass Casualties
• Jumlah penderita dan beratnya trauma melampaui kemampuan rumah sakit
• Penderita dengan kemungkinan survival yang terbesar, membutuhkan waktu,
perlengkapan dan tenaga yang paling sedikit akan mendapatkan prioritas
penanganan
Macam Triage
DISASTER TRIAGE
START
HOSPITAL TRIAGE
Emergency Severity Index (ESI)
Singapore Patient Acuity Category Scale (PACS)
Pemberian label Triase pada musibah massal:
Label Hijau
• Tidak luka, di ruang tunggu u dipulangkan
Label Kuning
• Luka ringan, kamar bedah minor UGD
Label Merah
• Cedera berat, R resusitasi UGD OK UGD jika perlu
Label Biru
• Keadaan berat mengancam jiwa, R resusitasi UGD ICU
atau OK
Label Hitam
• Meninggal, kamar jenazah
START (Simple Triage and Rapid Treatment)
• Tergantung pada 3 pemeriksaan:
• Respirasi
• Perfusi
• Status mental
• Minor (non urgent) label Hijau
• Delayed (urgent) label kuning
• Immediate (emergency) label merah
• Dead label hitam
Alur START terlampir
Hal yg perlu diperhatikan dlm triage:
• Ancaman jiwa
• Survival
• Alat atau tindakan mudah dilakukan
• Usia
• Jenis kelamin wanita
LATIHAN KASUS TRIAGE
Skenario Triage I: Kecelakaan Mobil
Anda seorang kepala perawat di rumah sakit daerah dengan 100 TT.Selain anda, sedang bertugas
seorang perawat dan seorang pembantu perawat yang siap membantu anda. Sepuluh menit yang
lalu anda mendengar dari mobil ambulan melalui ORARI bahwa akan ada pasien datang dengan
kecelakaan mobil tunggal. Tidak ada informasi yang lain. Dua ambulan datang dengan 5 pasien
sebagai penumpang mobil yang berkecepatan 96 km/jam sebelum terjadinya kecelakaan.
• Pasien A
• Laki-laki usia 45 tahun, sopir mobil, tampaknya ia tak memakai sabuk pengaman. Sewaktu
kecelakaan dia terlempar ke arah kaca depan. Pada saat tiba ia mengalami gangguan pernapasan
yang berat, luka meliputi trauma maksilofasial dengan perdarahan melalui hidung dan mulut,
deformasi pada lengan kiri dan abrasi di seluruh dada, GCS skor:8, TD 150/80 mmHg, Nadi
120x/mnt, RR 40x.mnt.
• Pasien B
• Seorang penumpang, wanita, 38 tahun, terlempar dari kursi depan dan ditemukan 9 meter dari
mobil. Sewaktu tiba dia sadar, kesakitan dan mengeluh bahwa dada dan perutnya sakit. Pada
palpasi pada panggulnya ia mengalami nyeri berat dan krepitasi. TD 110/90 mmHg, Nadi 140
x/mnt, RR 25x/mnt
• Pasien C
• Laki-laki usia 48 tahun ditemukan di bawah mobil. Pada waktu datang ia dalam keadaan bingung
menjawab perlahan jika diajak bicara. GCS skor: 10. Kecelakaan meliputi luka-lka di bagian muka,
dada dan perut. Suara napas terdengar pada paru kiri, dan nyeri palpasi pada abdomen. TD
90/50 mmHg, Nadi 140x/mnt, RR 35 x/mnt
• Pasien D
• Wanita histeris, umur 25 tahun, diambil dari dalam mobil di kursi belakang. Dia sedang hamil 8
bulan dan mengeluh sakit perut. Luka meliputi abrasi di bagian muka dan dibagian perut bagian
depan. Nyeri palpasi pada abdomen. Dia dalam keadaan partus. TD 120/80 mmHg, Nadi
100x/mnt, RR 25 x/mnt
• Pasien E
• Seorang anak, 6 tahun, ditolong dari dalam mobil dikursi belakang. Di tempat dia dapat berbicara
dan kesakitan. Sekarang dia hanya bisa menangis, jika dirangsang nyeri. Luka meliputi luka abrasi
yang multiple dan ada deformitas pada dorsal kaki kiri. Pada mulut dan hidung tampak darah
kering. TD 110/70 mmHg, Nadi 180x/mnt, RR 35x/mnt
Tugas
• ESI
Singapore Patient Acuity Category Scale (PACS)
• PAC 1
• kategori pasien – pasien yang sedang mengalami kolaps kardiovaskular atau dalam kondisi
yang mengancam nyawa. Pertolongan pada kategori ini tidak boleh delay. Contoh PAC 1 antara
lain major trauma, STEMI, cardiac arrest, dan lain – lain.
• PAC 2
• kategori pasien – pasien sakit berat, tidur di brankar/bed, dan distress berat tetapi keadaan
hemodinamik stabil pada pemeriksaan awal. Pasien ini mendapat prioritas pertolongan kedua
dan pengawasan ketat karena cenderung kolaps bila tidak mendapat pertolongan. Contoh PAC
2 antara lain stroke, close fracture tulang panjang, asthma attack, dan lain – lain.
• PAC 3
• kategori pasien – pasien sakit akut, moderate, mampu berjalan, dan tidak beresiko kolaps.
Pertolongan secara effective di IGD biasanya cukup menghilangkan atau memperbaiki keluhan
penyakit pasien. Contoh PAC 3 antara lain vulnus, demam, cedera ringan – sedang, dan lain –
lain.
• PAC 4
• kategori pasien – pasien non emergency. Pasien ini dapat dirawat di poli. Pasien tidak
membutuhkan pengobatan segera dan tidak menderita penyakit yang beresiko mengancam
jiwa. Contoh PAC 4 antara lain acne, dyslipidemia, dan lain – lain.
Emergency Severity Index (ESI)
• Prioritas 1 (label biru)
• pasien – pasien dengan kondisi impending life/limb threatening problem sehingga
membutuhkan immediate life – saving intervention (cito tindakan). Parameter prioritas 1
adalah semua gangguan signifikan pada ABCD. Contoh antara lain cardiac arrest, status
epileptic, hypoglycemic coma, dan lain – lain.