Anda di halaman 1dari 23

TRIASE

Septy Nur Aini, S.Kep., Ns., M.Kep


Kompetensi Akhir yang Diharapkan
• Mahasiswa memahami tentang konsep Triase

• Mahasiswa mampu mendemonstrasikan prosedur triase


TRIAGE
• Dari kata ‘trier’, asal kata triage yang berarti memilah.
• Adalah suatu metode untuk menyeleksi pasien,
memberi prioritas dalam pertolongan thd kasus gadar
baik yang terjadi didalam & diluar RS
• Cara pemilahan penderita berdasarkan kebutuhan
terapi dan sumber daya yang tersedia
Macam Triage
Multiple Casualties
• Jumlah penderita dan beratnya trauma tidak melampaui kemampuan rumah
sakit
• Penderita dgn mslh mengancam jiwa dan multi trauma diprioritaskan
penanganannya

Mass Casualties
• Jumlah penderita dan beratnya trauma melampaui kemampuan rumah sakit
• Penderita dengan kemungkinan survival yang terbesar, membutuhkan waktu,
perlengkapan dan tenaga yang paling sedikit akan mendapatkan prioritas
penanganan
Macam Triage
DISASTER TRIAGE
 START

HOSPITAL TRIAGE
 Emergency Severity Index (ESI)
 Singapore Patient Acuity Category Scale (PACS)
Pemberian label Triase pada musibah massal:
Label Hijau
• Tidak luka, di ruang tunggu u dipulangkan
Label Kuning
• Luka ringan, kamar bedah minor UGD
Label Merah
• Cedera berat, R resusitasi UGD  OK UGD jika perlu
Label Biru
• Keadaan berat mengancam jiwa, R resusitasi UGD  ICU
atau OK
Label Hitam
• Meninggal, kamar jenazah
START (Simple Triage and Rapid Treatment)
• Tergantung pada 3 pemeriksaan:
• Respirasi
• Perfusi
• Status mental

• Minor (non urgent)  label Hijau
• Delayed (urgent)  label kuning
• Immediate (emergency)  label merah
• Dead  label hitam
Alur START terlampir
Hal yg perlu diperhatikan dlm triage:
• Ancaman jiwa
• Survival
• Alat atau tindakan mudah dilakukan
• Usia
• Jenis kelamin wanita
LATIHAN KASUS TRIAGE
Skenario Triage I: Kecelakaan Mobil
Anda seorang kepala perawat di rumah sakit daerah dengan 100 TT.Selain anda, sedang bertugas
seorang perawat dan seorang pembantu perawat yang siap membantu anda. Sepuluh menit yang
lalu anda mendengar dari mobil ambulan melalui ORARI bahwa akan ada pasien datang dengan
kecelakaan mobil tunggal. Tidak ada informasi yang lain. Dua ambulan datang dengan 5 pasien
sebagai penumpang mobil yang berkecepatan 96 km/jam sebelum terjadinya kecelakaan.
• Pasien A
• Laki-laki usia 45 tahun, sopir mobil, tampaknya ia tak memakai sabuk pengaman. Sewaktu
kecelakaan dia terlempar ke arah kaca depan. Pada saat tiba ia mengalami gangguan pernapasan
yang berat, luka meliputi trauma maksilofasial dengan perdarahan melalui hidung dan mulut,
deformasi pada lengan kiri dan abrasi di seluruh dada, GCS skor:8, TD 150/80 mmHg, Nadi
120x/mnt, RR 40x.mnt.
• Pasien B
• Seorang penumpang, wanita, 38 tahun, terlempar dari kursi depan dan ditemukan 9 meter dari
mobil. Sewaktu tiba dia sadar, kesakitan dan mengeluh bahwa dada dan perutnya sakit. Pada
palpasi pada panggulnya ia mengalami nyeri berat dan krepitasi. TD 110/90 mmHg, Nadi 140
x/mnt, RR 25x/mnt
• Pasien C

• Laki-laki usia 48 tahun ditemukan di bawah mobil. Pada waktu datang ia dalam keadaan bingung
menjawab perlahan jika diajak bicara. GCS skor: 10. Kecelakaan meliputi luka-lka di bagian muka,
dada dan perut. Suara napas terdengar pada paru kiri, dan nyeri palpasi pada abdomen. TD
90/50 mmHg, Nadi 140x/mnt, RR 35 x/mnt
• Pasien D

• Wanita histeris, umur 25 tahun, diambil dari dalam mobil di kursi belakang. Dia sedang hamil 8
bulan dan mengeluh sakit perut. Luka meliputi abrasi di bagian muka dan dibagian perut bagian
depan. Nyeri palpasi pada abdomen. Dia dalam keadaan partus. TD 120/80 mmHg, Nadi
100x/mnt, RR 25 x/mnt
• Pasien E

• Seorang anak, 6 tahun, ditolong dari dalam mobil dikursi belakang. Di tempat dia dapat berbicara
dan kesakitan. Sekarang dia hanya bisa menangis, jika dirangsang nyeri. Luka meliputi luka abrasi
yang multiple dan ada deformitas pada dorsal kaki kiri. Pada mulut dan hidung tampak darah
kering. TD 110/70 mmHg, Nadi 180x/mnt, RR 35x/mnt
Tugas

• Beri label untuk masing-masing pasien berdasarkan START?

• Urutkan prioritas penanganannya?


HOSPITAL TRIAGE
• PACS

• ESI
Singapore Patient Acuity Category Scale (PACS)
• PAC 1
•  kategori pasien – pasien yang sedang mengalami kolaps kardiovaskular atau dalam kondisi
yang mengancam nyawa. Pertolongan pada kategori ini tidak boleh delay. Contoh PAC 1 antara
lain major trauma, STEMI, cardiac arrest, dan lain – lain.

• PAC 2
•  kategori pasien – pasien sakit berat, tidur di brankar/bed, dan distress berat tetapi keadaan
hemodinamik stabil pada pemeriksaan awal. Pasien ini mendapat prioritas pertolongan kedua
dan pengawasan ketat karena cenderung kolaps bila tidak mendapat pertolongan. Contoh PAC
2 antara lain stroke, close fracture tulang panjang, asthma attack, dan lain – lain.
• PAC 3
•  kategori pasien – pasien sakit akut, moderate, mampu berjalan, dan tidak beresiko kolaps.
Pertolongan secara effective di IGD biasanya cukup menghilangkan atau memperbaiki keluhan
penyakit pasien. Contoh PAC 3 antara lain vulnus, demam, cedera ringan – sedang, dan lain –
lain.

• PAC 4
•  kategori pasien – pasien non emergency. Pasien ini dapat dirawat di poli. Pasien tidak
membutuhkan pengobatan segera dan tidak menderita penyakit yang beresiko mengancam
jiwa. Contoh PAC 4 antara lain acne, dyslipidemia, dan lain – lain.
Emergency Severity Index (ESI)
• Prioritas 1 (label biru)
•  pasien – pasien dengan kondisi impending life/limb threatening problem sehingga
membutuhkan immediate life – saving intervention (cito tindakan). Parameter prioritas 1
adalah semua gangguan signifikan pada ABCD. Contoh antara lain cardiac arrest, status
epileptic, hypoglycemic coma, dan lain – lain.

• Prioritas 2 (label merah)


•  pasien – pasien dengan kondisi potential life, limb, or organ threatening problem sehingga
pertolongan pada pasien – pasien mendesak (urgent) dan tidak dapat ditunda (should not
wait). Parameter prioritas 2 adalah pasien – pasien hemodinamik atau ABCD stabil dengan
kesadaran turun tapi tidak koma (GCS 8 – 13), distress berat, dan high risk. Contoh prioritas
2 antara lain astma attack, akut abdomen, electric injury.
• Prioritas 3 (label kuning)
•  pasien – pasien yang membutuhkan in – depth evaluation, pemeriksaan klinis
menyeluruh. Pasien label kuning memerlukan “dua atau lebih” resources atau sumber daya /
fasilitas perawatan IGD. Logikanya, makin banyak sumber daya/ resources dibutuhkan
makin berat kegawatdaruratan sehingga prioritas 3 – 5 berkaitan dengan kebutuhan
resources. Contoh, sepsis memerlukan pemeriksaan laboratorium, radiologis, dan ECG.
Sepsis stabil mempunyai prioritas lebih tinggi daripada typhoid fever tanpa komplikasi.
Akan tetapi, sepsis berat tergolong prioritas 2 (merah) dan shock septic prioritas 1 (biru).

• Prioritas 4 (label kuning)


•  pasien – pasien yang memerlukan satu macam sumber daya perawatan IGD. Contoh
pasien BPH memerlukan pemasanan kateter urine, vulnus laceratum membutuhkan hecting
sederhana, acute febrile illness memerlukan pemeriksaan laboratorium, dan lain – lain.

• Prioritas 5 (label putih)


•  pasien – pasien yang tidak memerlukan sumber daya. Pasien ini hanya membutuhkan
pemeriksaan fisik dan anamnesis saja tanpa pemeriksaan penunjang. Pengobatan pasien ini
umumnya per oral atau rawat luka sederhana. Contoh antara lain common cold, acne,
excoriasi, dan lain – lain.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai