Anda di halaman 1dari 23

TRIASE

TRIASE
Proses khusus memilah pasien berdasar kan
beratnya cedera atau penyakit untuk menentukan
jenis perawatan gawat darurat
TUJUAN
Tujuan triage adalah memilih dan menilai pasien
agar mendapatkan pertolongan medik secara
cepat dan tepat sesuai dengan prioritas kategori
kegawatdaruratannya dan sesuai dengan
penyakitnya
Triage ini dilakukan terhadap
• Pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat
(IGD) RSUD Kepahiang.
• Pasien atau korban dari luar RSUD Kepahiang
yang akan ditransfer dan dirujuk akibat
penyakit tertentu atau kecelakaan atau
bencana.
Triage dilakukan di
• Pra rumah sakit, misalnya di tempat kejadian
kecelakaan dan bencana.
• Pada saat pasien di transportasi.
• Ruang triage IGD RSUD Kepahing
Petugas triage terdiri dari:

Dokter triage

Perawat triage
Dokter triage
Yaitu dokter umum yang bekerja di IGD RSUD
Kepahiang dan mempunyai sertifikat Advanced
Trauma Life Support (ATLS) atau Advanced
Cardiac Life Support (ACLS) atau sertifikat
pelatihan Triage, yang sudah diverifikasi oleh
RSUD Kepahing.
Perawat triage
Yaitu perawat yang bekerja di IGD RSUD
Kepahiangharus mempunyai sertifikat Basic
Trauma Life Support (BTLS) atau Basic Cardiac
Life Support (BCLS) atau sertifikat pelatihan
Triage, yang sudah diverifikasi oleh RSUD
Kepahing.
RSUD Kepahiang menggunakan Malaysian
Triage Category
Emergent/I
mmediate/
Priority 1 :
warna
MERAH

Priority 0 : Urgent/Priority 2 :
warna HITAM warna KUNING

Non
urgent/De
layed/Prio
rity 3 :
warna
HIJAU
Emergent/Immediate/Priority 1 :
warna MERAH
• Pasien yang datang dengan keadaan gawat darurat
karena dapat mengakibatkan kerusakan organ permanen
dan pasien harus ditangani dalam waktu maksimal 15
menit. Yang masuk dalam kelompok ini antara lain:
• Cedera berat
• Infark Miokard Akut / Unstable Angina
• Semua dyspneu dengan saturasi <95% dan RR >25
x/menit
• Gangguan airway
• Asma berat dan PPOK berat
• Syok
• Tekanan darah >220/130 tanpa gejala
• Tekanan darah tinggi dengan gejala dan
impending stroke atau pandangan kabur
• Semua kasus kejang
• Trauma abdomen
• Demam dengan syok
• Kehamilan ektopik terganggu
• Anafilaksis
• Fraktur femur bilateral
• Fraktur pelvis yang tidak stabil
• Pasien dengan poli trauma
• Semua kasus trauma dengan trauma dada
• Semua luka tembak / luka tusuk di leher, dada dan
abdomen
• Cedera kepala dengan GCS ≤13
• Semua kasus luka bakar dengan gangguan airway
• Luka bakar derajat III dengan luas >25% dan luka
bakar pada wajah dan tenggorokan
• Korban tenggelam
• Triple A (Abdominal Aortic Aneurysm) dan
intraabdominal injuries
• Bayi dan neonates dengan HR >210x/menit dan
RR >60x/menit atau terdapat gangguan respirasi,
wheezing da stridor
Urgent/Priority 2 : warna KUNING
• Pasien yang datang dengan keadaan darurat tidak gawat yang harus
ditangani dalam waktu maksimal 30 menit. Yang masuk ke dalam
kelompok ini antara lain:
• Cedera kepala dengan GCS 14-15
• Trauma dengan pupil anisokor tetapi GCS 15
• Fraktur bagian tubuh bawah yang stabil, seperti fraktur tibia, fibula,
femur dan pelvis
• Dislokasi dengan keterbatasan berjalan, seperti dslokasi genu
• Luka bakar derajat II dengan luas luka bakar 15-25% pada dewasa
dan 10-20% pada anak-anak (selain leher dan tenggorokan)
• Kasus keracunan atau overdosis obat dengan tekanan darah yang
stabil dan GCS 14-15
• Nyeri abdomen berat atau kolik renal berat
• Perdarahan dengan tekanan darah stabil dan nadi yang
normal
• Muntah atau diare dan letargis pada pediatric usia 2-12
tahun dan dewasa usia <65 tahun dan tidak mampu
berjalan dengan tekanan darah dan nadi yang stabil
• Muntah berkelanjutan dengan tekanan darah sistolik
<100 mmHg
• Dyspneu dengan RR <25x/menit
• Dyspneu dengan saturasi >95% dan RR 20-25x/menit
• Tekanan darah <220/120 mmHg tanpa gejala
• Demam tinggi >40ᵒC, terlihat dehidrasi tetapi tekanan
darah dan nadi stabil
• Migraine (tidak mampu berjalan)
• Epistaksis berat
Non urgent/Delayed/Priority 3 :
warna HIJAU
• Mempunyai kemungkinan atau dengan riwayat
penyakit serius, yang harus mendapat penanganan
dalam waktu 90 menit. Yang termasuk dalam kelompok
ini antara lain:
• Nyeri pinggang/punggung akut
• Dislokasi bahu dan ankle
• Asma bronchial eksaserbasi akut ringan-sedang
• Fraktur bagian tubuh atas (tangan, clavicula)
• Dislokasi minor (masih bisa berjalan)
• Pasien yang memerlukan kateterisasi (retensi urin)
• Luka bakar parsial dengan luas <10% pada
dewasa dan anak-anak
• Luka minor seperti soft tissue injury
• Gastroenteritis akut dengan tekanan darah stabil
• Nail prick
• Pasien trauma >6 bulan
• Demam <38ᵒC pada anak-anak 2-12 tahun atau
dewasa <65 tahun
• Penyakit kulit kecuali Steven Jhonson Syndrome,
dermatitis eksfoliativa, urtikaria dan alergi
• Nyeri abdomen ringan
Priority 0 : warna HITAM
Penderita yang mengalami cedera mematikan
dan tidak bisa dipertahankan lagi meskipun
dilakukan resusitasi, atau penderita yang sudah
meninggal (Death on Arrival / DOA). Tidak ada
respon pada semua rangsangan, tidak ada
respirasi spontan, tidak ada bukti aktivitas
jantung, tidak ada respon pupil terhadap cahaya
PROSES TRIASE
Sebelum melakukan proses triage, patugas triage
harus memperkenalkan diri, melakukan
identifikasi pasien, kemudian menanyakan
anamnesis singkat dan pemeriksaan cepat dan
tepat. Pengumpulan data subjektif dan objektif
harus dilakukan dengan cepat, tidak lebih dari 5
menit. Untuk pemeriksaan dilakukan dengan
menilai kondisi A (Airway), B (Breathing), C
(Circulation), D (Disability).
ALUR PASIEN TRIASE DI UGD
Alur dalam Proses Triage
• Pasien datang ke IGD RSUD Kepahing, diterima
oleh petugas / paramedis IGD dan dibawa ke
ruang triage.
• Keluarga pasien / pengantar pasien melakukan
registrasi di bagian pendaftaran pasien IGD.
• Patugas triage memakai alat proteksi diri
kemudian melakukan proses triage dengan
menilai kondisi Airway (A), Breathing (B),
Circulation (C), Disability (D) untuk menentukan
derajat kegawatannya
• Petugas triage melakukan anamnesis singkat,
jika pasien tidak sadar maka dilakukan
heteroanamnesis kepada keluarga pasien /
pengantar pasien.
• Bila jumlah penderita / korban yang ada lebih
dari 50 orang, maka triage dapat dilakukan di
luar ruang Triase
• Penderita dibedakan menurut kegawatdaruratannya dengan
member kode warna:
• Emergent/Immediate/Priority 1 : warna MERAH
• Urgent/Priority 2 : warna KUNING
• Non urgent/delayed/Priority 3 : warna HIJAU
• Expectant/Priority 0 : warna HITAM
• Penderita/korban mendapatkan prioritas pelayanan dengan
urutan warna : merah, kuning hijau, hitam.
• Penderita/korban dipindahkan dari ruang triage ke:
• Penderita kategori triage merah dapat langsung diberikan
pengobatan di zona merah. Tetapi bila memerlukan tindakan
medis lebih lanjut, penderita/korban dapat dipindahkan ke
ruang perawatan intensif, ruang operasi atau dirujuk ke
rumah sakit lain.
• Penderita dengan kategori triage kuning yang
memerlukan tindakan medis lebih lanjut dapat
dipindahkan ke zona kuning.
• Penderita dengan kategori triage hijau dapat
dipindahkan ke rawat jalan atau apabila sudah
memungkinkan dapat dipulangkan.
• Penderita kategori triage hitam dapat langsung
dipindahkan ke kamar jenazah.
• Pasien dengan kondisi mengancam nyawa dilakukan
pemeriksaan triage dengan cara Walk in Triage, sambil
mengantar pasien zona merah.
• Di zona merah dan kuning, dokter jaga IGD harus
melakukan re-triage atau triage ulang.
• Hasil pemeriksaan oleh petugas triage harus
didokumentasikan tertulis dalam Catatan Triage Pasien
yang merupakan bagian dari rekam medis pasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai